Anda di halaman 1dari 4

Judul buku : Sosiologi Perdesaan

Penulis : Dr. Adon Nasrullah Jamaludin, M.Ag.

Penerbit : CV PUSTAKA SETIA

Cetakan/Hal : 2015/ 396 Halaman

BAB 3 : Dalam buku Sosiologi Perdesaan, di BAB 3 ini Dr. Adon Nasrullah
Jamaludin, M.Ag. Penulis Membahas tentang STRUKTUR SOSIAL
MASYARAKAT DESA :

A. Pendahuluan
Pendahuluan penulis mengawali tulisannya dengan membahas struktur
sosial terbagi menjadi dua, yaitu: (1) struktur sosial statis yang
menyangkut cara masyarakat tersebut terbentuk secara vertikal dan
horizontal. (2) struktur sosial dinamis, yaitu pola hubungan yang
terorganisasi (pattern).
B. Proses dan Interaksi Sosial
Dalam proses dan Interaksi Sosial penulis menjelaskan Apa itu Proses dan
Interaksi Sosial, Faktor-faktor Penyebab Interaksi Sosial, Bentuk-bentuk
Interaksi Sosial, dan Proses dan Interaksi Sosial pada Masyarakat
Pedesaan.
C. Stratifikasi Sosial
Kemudian penulis membahas pengertian tentang apa itu Stratifikasi Sosial,
Penulis juga membahas Stratifikasi Sosial pada Masyarakat Pedesaan.
Dalam Stratifikasi Sosial pada Masyarakat Pedesaan penulis membagi
profesi tersebut (petani, nelayan, industri) memiliki stratifikasinya.
Pertama Stratifikasi Sosial Masyarakat Petani, dan kedua Stratifikasi
Sosial Masyarakat Nelayan.
D. Keluarga dan Sistem Kekerabatan
 Penulis kembali membahas tentang pengertian Apa itu Sistem
Kekerabatan. Dalam pengertian kerabatan ada bagian di bagi
secara literatur antropologi. 1) Keluarga inti (nuclearfamily) terdiri
atas orangtua dan anak-anak yang masih bergantung. 2) Keluarga
luas, (extendedfamily).31 Keluarga luas adalah kumpulan keluarga
inti, yang saling berhubungan karena sedarah dan hidup bersama.
3) Kindred,32 yaitu satu kesatuan kaum kerabat yang melingkari
seseorang yang melakukan aktivitas, berupa pertemuan, upacara,
atau pesta yang diadakan pada tingkat sekitar siklus kehidupan
(life-cycle). 4) Keluarga ambilineal,33 yaitu suatu kelompok
kekerabatan yang berkorporasi (corporate kingroup). 5) Klen, yaitu
suatu kelompok kekerabatan yang terdiri atas segabungan keluarga
luas yang berasal dari seorang nenek moyang, dan terikat melalui
garis-garis keturunan nenek moyang. 6) Fratri (phratry),34 yaitu
kelompok kekerabatan yang patrilineal atau matrilineal, yang
sifatnya lokal dan merupakan gabungan dari kelompok klen
setempat. 7) Moety, atau biasa disebut paroh masyarakat adalah
kelompok kekerabatan gabungan klen seperti fratri, tetapi
merupakan separuh dari masyarakat, bergantung pada struktur
masyarakat.
 Selanjutnya penulis juga membahasa tentang Keluarga dan Sistem
Kekerabatan pada Masyarakat Pedesaan. Dimana dalam
membahas ini mecakup Orang desa sangat memegang teguh
prinsip gotongroyong dan musyawarah untuk mufakat dalam
kehidupan sehari-harinya. Dalam sistem ini menggunakan sistem
kekerabatan garis ayah atau patrilineal. (1) sistem rumah tangga,
berbentuk keluarga batih (keluarga inti), yang terdiri atas suami
istri atau ayah, ibu dan anak-anak yang belum menikah.
E. Perubahan Sosial
Kembali lagi membahas pengertian tentang Apa itu Perubahan Sosial.
Serta beberapa Teori tentang Perubahan Sosial. Teori yang di pakai
penulis dalam teori perubahan sosial menurut, Herbert Spencer
menyatakan perubahan sosial bahwa masyarakat adalah organisme sesuatu
yang hidup. Sedangkan menurut August Comte sebagai bapaknya
sosiologi menyatakan bahwa perubahan sosial dalam perkembangan
masyarakat melalui tiga tahap, yaitu: (1) tahap teologi. Pada tahap ini,
pemikiran manusia adalah bahwa semua benda di dunia ini mempunyai
jiwa; (2) tahap metafisik. Penulis juga membahas Bentuk Perubahan
Sosial, Menurut Soerjono Soekanto dapat dibedakan dalam beberapa
bentuk. 1) Perubahan lambat dan perubahan cepat. 2) Perubahan Kecil dan
Perubahan Besar. Kemudian penulis membahas, yang diawali dengan
penjelasan mengenai Perubahan Sosial Masyarakat Pedesaan.
F. Kelembagaan Sosial
Selanjutnya Ada beberapa instrumen Kelembagaan Sosial yang
dipaparkan oleh penulis, yang diawali dengan penjelasan mengenai Apa
itu Lembaga Kemasyarakatan, Fungsi Lembaga Kemasyarakatan, Ciri-ciri
Lembaga Kemasyarakatan, Klasifikasi Tipe Lembaga
Kemasyarakatan,dan Lembaga Sosial Pada Masyarakat Pedesaan
G. Kebudayaan (Norma dan Nilai)
Bagian terakhir yang disampaikan mengenai Apa itu Kebudayaan, Unsur
Kebudayaan menurut teori Bronislaw Malinowski, C. Kluckhohn, dan
Menurut Bronislaw Maliowski. Kemudian penulis membahas Nilai-nilai
Kebudayaan disitu di paparkan tentang Sistem Nilai Budaya, Sistem
Pandangan Hidup, dan Sistem Ideologi.
Kemudian penulis halam terakhir membahas Fungsi Kebudayaan bagi
Masyarakat. Di jelaskan bahwa fungsi yang sangat besar bagi manusia dan
masyarakat. Serta mempunyai Unsur-unsur normatif yang merupakan
bagian dari kebudayaan yang terbagi menjadi 3 unsur. 1. Unsur-unsur yang
berkaitan dengan penilaian (valuational elements), misalnya apa yang baik
dan buruk, apa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, apa yang
sesuai dengan keinginan dan apa yang tidak sesuai dengan keinginan. 2.
Unsur-unsur yang berkaitan dengan apa yang seharusnya (precriptive
elements), seperti bagaimana orang harus berlaku. 3. Unsur-unsur
kepercayaan (cognitive elements), seperti harus mengadakan upacara adat
pada saat kelahiran, pertunangan, perkawinan, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai