Sistem Pegas-Massa

(Mass-Spring System)
Dr. Wuryansari Muharini K., M.Si.

Pemodelan Matematika
Program Studi Matematika
Universitas Brawijaya
 Situasi Real

y0
v0
0 1
2
 Masalah
Bagaimana gerakan massa
setiap saat?

dipertajam

Bagaimana simpangan gerak

massa terhadap posisi
setimbang?
 Situasi 1 -

m
0

0 1 Arah
+ POSITIF
Situasi 1:
• Posisi setimbang
• massa diam
• tidak ada gaya yang
bekerja pada massa
 MODEL MATEMATIKA
n

F  0
i 1
i

Gaya yang bekerja:

1. Gaya gravitasi: 𝐹1 = 𝑚𝑔
2. Gaya pegas: 𝐹2 = 𝑘𝐿
2

F  F  F
i 1
i 1 2  mg  kL  0
mg
k
L
k disebut konstanta pegas atau KONSTANTA HOOKE
Interpretasi untuk konstanta pegas:
1. Apa satuan untuk k?
2. Semakin besar m semakin besar k
3. Semakin panjang L semakin kecil k
4. Konstanta pegas menyatakan apa?
 Situasi 2 -

m
0

y0 y (t ) ?
v0
0 1 2 Arah
+ POSITIF
Situasi 2:
• Posisi berubah-ubah
• Massa bergerak (dinamis)
• Hukum Newton 2: jumlah
gaya yang bekerja pada massa
sama dengan massa dikalikan
dengan percepatan gerak
massa
 ASUMSI
O Pegas di bumi
O Massa pegas diabaikan
O Gerak pegas lurus vertikal
O Pegas berada di ruang hampa
udara
 Variabel dan parameter
O t = waktu
O 𝑦 𝑡 = simpangan massa terhadap posisi setimbang
O 𝑚 = massa beban
O l = panjang pegas
O L = jarak memanjangnya pegas karena diberi beban
O 𝑘 = konstanta pegas
O 𝑔 = percepatan gravitasi bumi
 MODEL MATEMATIKA
n

 F  ma
i 1
i

Gaya yang bekerja:

1. Gaya gravitasi: 𝐹1 = 𝑚𝑔
2. Gaya pegas: 𝐹2 = 𝑘(𝐿 + 𝑦)
2

F  F  F
i 1
i 1 2  mg  k ( L  y )  ma
mg  kL  ky  my
mg  kL  0 my  ky  0
Persamaan Diferensial Biasa Orde 2 Homogen
 SOLUSI MODEL
k
 
y  y  0  y  0 y  02

m
y (0)  y0 , y(0)  v0
Initial Value Problem (Masalah Nilai Awal)
SOLUSI?
y (t )  A cos(0t   ),
2
v m
A y02  0
k
k
0 
m
v0 m
arctan( ) 
ky0
 Contoh
m  10 gram k
mg
 4.9 N/m
L
L  2 cm 0  22.14
y (0)  2 cm A  0.02
v(0)  1 cm/dt   0.0226
 Interpretasi
O Bagaimana simpangan massa setiap
saat?
O Bagaimana amplitudo simpangan?
O Bagaimana periode dan frekuensi
gerakan massa?
O Apakah massa beban berpengaruh?
O Apakah gerakan massa pada akhirnya
nanti akan berhenti?
O Apakah hal ini sesuai dengan
kenyataan?
 MODIFIKASI

ASUMSI
O Pegas di bumi √
O Massa pegas diabaikan √
O Gerak pegas lurus vertikal √
O Pegas TIDAK berada di ruang
hampa udara
 Situasi 2 -

hambatan

m
0

y0 y (t ) ?
v0
1 2 Arah
+ POSITIF
 MODIFIKASI MODEL
Gaya yang bekerja:
1. Gaya gravitasi: 𝐹1 = 𝑚𝑔
2. Gaya pegas: 𝐹2 = 𝑘 𝐿 + 𝑦
3. Gaya hambat media: 𝐹3 = 𝑟𝑦′
3

 F  mg  k ( L  y)  ry  ma
i 1
i

mg  kL  ky  ry  my
mg  kL  0 my  ry  ky  0
Persamaan Diferensial Biasa Orde 2 Homogen
 SOLUSI MODEL
my  ry  ky  0
y (0)  y0 , y(0)  v0
Persamaan Karakteristik:
m  r  k  0
2

 r  r  4mk
2
1, 2 
2 m
r  4mk
2
r  4mk
2

r  4mk
2
 Lanjutan Solusi Model
Kasus 1: OVER DAMPED (Redam lebih)
r  4mk
2

 r  r  4mk  r
2
 r 
2
k
1, 2      
2m 2m  2m  m
r
2
 r 
     0
2

2m  2m 
 r r
2 2
 r   r 
1      0 
2
   0
2m  2m  2m  2m 
r
2
 r 
2      0  0
2

2m  2m 
1t 2 t
Solusi: y (t )  C1e  C2 e
lim y (t )  0
t 

Interpretasi: pegas akan segera berhenti

 Lanjutan Solusi Model
Kasus 2: CRITICAL DAMPED (Redam kritis)

r  4mk
2

r
1  2  0
2m
1t
Solusi: y (t )  (C1  C2t )e
lim y (t )  0
t 

Interpretasi: pegas akan berhenti

 Lanjutan Solusi Model
Kasus 3: UNDER DAMPED (Redam lemah)
r  4mk
2

 r  i 4mk  r r
2
2
k  r 
1, 2   i  
2m 2m m  2m 

r
2
 r 
  i 0  
2
    i
2m  2m 
t
Solusi: y (t )  e (C1 cos t  C2 sin t )
lim y (t )  0
t 
Interpretasi: pegas akan berosilasi namun
pada akhirnya berhenti
 Modifikasi model lagi
Bagaimana bila diberikan gaya luar
secara periodik, misalnya sebesar
f 0 cos(1t ) ?
Model matematika berubah menjadi PDB
linear orde dua NON HOMOGEN

my  ry  ky  f 0 cos(1t )

y (0)  y0 , y(0)  v0
 Jika 𝑟 ≠ 0
SOLUSI: y (t )  yh  y p

lim yh (t )  0
t 

sehingga lim y (t )  y p (t )
t 

Solusi transien / steady state

Jika 𝑟 = 0
my  ky  f 0 cos(1t )
y (0)  y0 , y(0)  v0
SOLUSI:
y (t )  yh  y p
f0
 C1 cos(0t )  C2 sin(0t )  cos(1t ),
m(0  1 )
2 2

asalkan 1  0 .
f0 v0
C1  y0  , C2 
m(0  1 )
2 2
0
 Bagaimana bila 𝜔1 ≈ 𝜔0 ?
Misalkan y0  0, v0  0
f0 f0
y (t )   cos(0t )  cos(1t )
m(0  1 )
2 2
m(0  1 )
2 2

f0
 [cos(1t )  cos(0t )]
m(0  1 )
2 2

 2 f0  1  0   1  0 
 sin  t  sin  t
 m(0  1 )  2   2 
2 2
 CONTOH
0  22.14, f 0  1, 1  21.5

Amplitudo termodulasi
 Bagaimana bila 𝜔1 = 𝜔0 ?
Misalkan y0  0, v0  0
f0
y (t )  C1 cos(0t )  C2 sin(0t )  t sin(0t ),
2m0
y (0)  C1  0
y(0)  C20  0
f0
y (t )  t sin(0t )
2m0
RESONANSI