Konstitusi Konsep & Urgensi
Konstitusi Konsep & Urgensi
Anda pasti pernah mendengar istilah konstitusi, bukan? Pada saat Anda
mempelajari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah istilah tersebut
kerap kali dibahas. Apa konstitusi itu sebenarnya?
Berikut ini terdapat satu daftar aturan atau hukum. Beberapa di antaranya
mengatur bagaimana pemerintahan dijalankan. Coba Anda perhatikan dengan seksama,
aturan-aturan mana saja yang mengatur jalannya pemerintahan itu.
No. ContohAturan
1. Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undangundang.
2. Jangan berbicara saat mulut penuh makanan.
3. Menyeberanglah pada zebra cross dengan tertib dan hati-hati.
Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang
4. sebagaimana mestinya
5. Selesaikanlah pekerjaan rumahmu sebelum bermain ke luar rumah.
Presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya
6. dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.
Seseorang baru diperbolehkan memiliki surat izin mengemudi apabila sekurang-
7. kurangnya telah berusia 16 tahun
Pada daftar aturan di atas, Anda dapat menemukan beberapa aturan yang
mengatur bagaimana pemerintahan dijalankan. Anda juga dapat menemukan adanya
beberapa aturan yang sama sekali tidak berhubungan dengan cara-cara pemerintahan
dijalankan. Manakah aturan-aturan yang dimaksud tersebut?
Pada saat Anda menemukan aturan atau hukum yang berisi ketentuan yang
mengatur bagaimana pemerintah dijalankan, artinya Anda telah menemukan bagian dari
konstitusi. Konstitusi adalah seperangkat aturan atau hukum yang berisi ketentuan
tentang bagaimana pemerintah diatur dan dijalankan. Oleh karena aturan atau hukum
yang terdapat dalam konstitusi itu mengatur hal-hal yang amat mendasar dari suatu
negara, maka konstitusi dikatakan pula sebagai hukum dasar yang dijadikan pegangan
dalam penyelenggaraan suatu negara.
TUGAS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Selanjutnya mari kita telusuri konsep konstitusi dari segi bahasa atau asal katanya
(secara etimologis). Istilah konstitusi dikenal dalam sejumlah bahasa, misalnya dalam
bahasa Prancis dikenal dengan istilah constituer, dalam bahasa Latin/Italia digunakan
istilah constitutio, dalam bahasa Inggris digunakan istilah constitution, dalam bahasa
Belanda digunakan istilah constitutie, dalam bahasa Jerman dikenal dengan istilah
verfassung, sedangkan dalam bahasa Arab digunakan istilah masyrutiyah (Riyanto,
2009). Constituer (bahasa Prancis) berarti membentuk, pembentukan. Yang dimaksud
dengan membentuk di sini adalah membentuk suatu negara. Kontitusi mengandung
permulaan dari segala peraturan mengenai suatu negara atau dengan kata lain bahwa
konstitusi mengandung permulaan dari segala peraturan mengenai negara (Prodjodikoro,
1970), pembentukan suatu negara atau menyusun dan menyatakan suatu negara (Lubis,
1976), dan sebagai peraturan dasar mengenai pembentukan negara (Machfud MD, 2001).
Apakah istilah lain yang memiliki makna sama dengan makna constituer? Coba
Andaperiksa dalam kamus masing-masing bahasa dimaksud, yakni Kamus bahasa
Latin/Italia, Kamus bahasa Inggris, Kamus bahasa Belanda, Kamus bahasa Jerman, dan
dalam Kamus bahasa Arab.
Lord James Brice, Konstitusi ialah kerangka masyarakat dalam dunia politik
yang diatur oleh hukum, dimana hukum menetapkan secara tetap terhadap
berbagai lembaga yang memiliki fungsi dan hak yang diakui.
Richard S. Kay, Konstitusi ialah pelaksanaan dari aturan-aturan hukum atau rule
of law dalam hubungan antara masyarakat dengan pemerintahan. Konstitualisme
2
TUGAS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
menciptakan situasi yang bisa memupuk rasa aman karena adanya batasan pada
wewenang pemerintah yang sudah ditetapkan lebih awal.
Merujuk pandangan Lord James Bryce yang dimaksud dengan konstitusi adalah
suatu kerangka negara yang diorganisasikan melalui dan dengan hukum, yang
menetapkan lembaga-lembaga yang tetap dengan mengakui fungsi-fungsi dan
hakhaknya. Pendek kata bahwa konstitusi itu menurut pandangannya merupakan
kerangka negara yang diorganisasikan melalui dan dengan hukum, yang menetapkan
lembaga-lembaga yang tetap (permanen), dan hyang menetapkan fungsi-fungsi dan hak-
hak dari lembaga-lembaga permanen tersebut. Sehubungan dengan itu C.F. Strong yang
menganut paham modern secara tegas menyamakan pengertian konstitusi dengan
undang-undang dasar. Rumusan yang dikemukakannya adalah konstitusi itu merupakan
satu kumpulan asas-asas mengenai kekuasaan pemerintah, hak-hak yang diperintah, dan
hubungan antara keduanya (pemerintah dan yang diperintah dalam konteks hak-hak asasi
manusia). Konstitusi semacam ini dapat diwujudkan dalam sebuah dokumen yang dapat
diubah sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi dapat pula berupa a bundle of
separate laws yang diberi otoritas sebagai hukum tata negara. Rumusan C.F. Strong ini
pada dasarnya sama dengan definisi Bolingbroke (Astim Riyanto, 2009).
Kegiatan penelusuran kita yang terakhir adalah ihwal urgensi konstitusi bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar kita memahami urgensi konstitusi perlu
diketahui terlebih dahulu fungsinya. Apakah Anda tahu apa fungsi konstitusi bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara? Berikut disajikan sejumlah fungsi konstitusi:
Fungsi Konstitusi
Memberi suatu rangka dan dasar hukum untuk perubahan masyarakat yang dicita-
citakan dalam tahap berikutnya.
3
TUGAS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Konstitusi berfungsi sebagai pelindung hak asasi manusia dan kebebasan warga
suatu negara.
Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat (social control), baik dalam arti
sempit hanya di bidang politik maupun dalam arti luas mencakup bidang sosial dan
ekonomi.
Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara dengan warga Negara.
Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli (yang
dalam sistem demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara.
Konstitusi memiliki kemuliaan dan arti penting bagi kehidupan suatu negara.
Kemuliaan suatu konstitusilah yang menjadikannya sebagai fundamental law (hukum
dasar) dan the higher law (hukum tertinggi). Hal itu dikarenakan konstitusi dapat
disamakan dengan suatu piagam kelahiran suatu negara baru. Konstitusi memiliki arti
penting bagi negara karena tanpa konstitusi bisa jadi tidak akan terbentuk negara.
Konstitusi menjadi barometer kehidupan negara dengan bukti sejarah perjuangan para
pahlawan.
Dalam sebuah konstitusi, tercakup pandangan hidup dan inspirasi bangsa yang
memilikinya. A. Hamid S. Attamimi menyatakan bahwa konstitusi sebagai pemberi
pegangan dan pemberi batas dan sekaligus pegangan dalam mengatur bagaimana
kekuasaan negara itu akan dijalankan. Struycken dalam bukunya berjudul Het
Staatsrecht van Het Koninkrijk dre Nederlander menyatakan bahwa undang-undang
dasar sebagai konstitusi tertulis merupakan dokumen formal yang berisi sebagai berikut:
3. Pandangan tokoh bangsa yang hendak diwujudkan baik untuk waktu sekarang maupun
yang akan datang.
4
TUGAS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Keempat hal yang termuat dalam konstitusi tersebut menunjukkan arti pentingnya
suatu konstitusi yang menjadi barometer kehidupan bernegara dan berbangsa. Konstitusi
juga memberikan arah dan pedoman bagi generasi penerus bangsa dalam menjalankan
suatu negara. Konstitusi memiliki kedudukan istimewa dan menjadi sumber hukum
utama. Oleh karena itu, tidak boleh ada satu peraturan perundang-undangan pun yang
bertentangan dengannya.
Konstitusi sangat diperlukan oleh suatu negara. Oleh karena itu, semua negara yang
baru merdeka akan menyusun konstitusi. Konstitusi merupakan dokumen nasional yang
bersifat mulia dan istimewa dan sekaligus merupakan dokumen hukum dan politik.
Konstitusi berisi kerangka dasar, susunan, fungsi, dan hak lembaga negara,
pemerintahan, hubungan antara negara dan warganya, serta pengawasan jalannya
pemerintahan.
Ada tiga hal yang diatur dalam sebuah konstitusi, yaitu sebagai berikut:
1. Jaminan hak asasi manusia bagi seluruh warga negara dan penduduk.
3. Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik Tentang Konstitusi Dalam Kehidpan Berbangsa-
Negara Indonesia
Negara yang dikategorikan sebagai negara yang tidak memiliki konstitusi tertulis
adalah Inggris dan Kanada. Di kedua negara ini, aturan dasar terhadap semua lembaga-
lembaga kenegaraan dan semua hak asasi manusia terdapat pada adat kebiasaan dan juga
tersebar di berbagai dokumen, baik dokumen yang relatif baru maupun yang sudah
sangat tua seperti Magna Charta yang berasal dari tahun 1215 yang memuat jaminan hak-
hak azasi manusia rakyat Inggris. Karena ketentuan mengenai kenegaraan itu tersebar
dalam berbagai dokumen atau hanya hidup dalam adat kebiasaan masyarakat itulah maka
Inggris masuk dalam kategori negara yang memiliki konstitusi tidak tertulis.
Para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia telah sepakat utntuk menyusun
sebuah Undang-Undang Dasar sebagai konstitusi tertulis dengan segala arti dan
fungsinya. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus
1945, konstitusi Indonesia sebagai sesuatu ”revolusi grondwet” telah disahkan pada 18
Agustus 1945 oleh panitia persiapan kemerdekaan Indonesia dalam sebuah naskah yang
dinamakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dengan demikian,
sekalipun Undang-Undang Dasar 1945 itu merupakan konstitusi yang sangat singkat dan
hanya memuat 37 pasal namun ketiga materi muatan konstitusi yang harus ada menurut
ketentuan umum teori konstitusi telah terpenuhi dalam Undang-Undang Dasar 1945
tersebut.
Pada dasarnya kemungkinan untuk mengadakan perubahan atau penyesuaian itu
memang sudah dilihat oleh para penyusun UUD 1945 itu sendiri, dengan merumuskan
dan melalui pasal 37 UUD 1945 tentang perubahan Undang-Undang Dasar. Dan apabila
MPR bermaksud akan mengubah UUD melalui pasal 37 UUD 1945 , sebelumnya hal itu
harus ditanyakan lebih dahulu kepada seluruh Rakyat Indonesia melalui suatu
referendum. (Tap no.1/ MPR/1983 pasal 105-109 jo. Tap no.IV/MPR/1983 tentang
referendum) .
Perubahan UUD 1945 kemudian dilakukan secara bertahap dan menjadi salah
satu agenda sidang Tahunan MPR dari tahun 1999 hingga perubahan ke empat pada
sidang tahunan MPR tahun 2002 bersamaan dengan kesepakatan dibentuknya komisi
konstitusi yang bertugas melakukan pengkajian secara komperhensif tentang perubahan
UUD 1945 berdasarkan ketetapan MPR No. I/MPR/2002 tentang pembentukan komisi
Konstitusi.
Organisasi negara.
HAM.
Prosedur penyelesaian masalah pelanggaran hukum.
Cara perubahan konstitusi.
7
TUGAS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
2. Rigid atau kaku apabila konstitusi / undang undang dasar jika sulit untuk diubah.
8
TUGAS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Pada awal era reformasi (pertengahan 1998), muncul berbagai tuntutan reformasi
di masyarakat. Tuntutan tersebut disampaikan oleh berbagai komponen bangsa, terutama
oleh mahasiswa dan pemuda. Beberapa tuntutan tersebut adalah:
Perubahan UUD NRI 1945 merupakan suatu terobosan yang sangat besar
karena pada era sebelumnya tidak dikehendaki adanya perubahan tersebut. Sikap
politik pemerintah yang diperkuat oleh MPR berkehendak untuk tidak mengubah
UUD NRI 1945. Apabila muncul juga kehendak untuk mengubah UUD NRI 1945,
terlebih dahulu harus dilakukan referendum (meminta pendapat rakyat) dengan
9
TUGAS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
sesuai dengan kewenangannya yang diatur dalam pasa 37 UUD NRI 1945
melakukan perubahan secara bertahap dan sistematis dalam empat kali perubahan,
yakni:
Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14–21 Oktober 1999 → Perubahan Pertama
UUD 1945 (9 penambahan / perubahan pasal)
Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7–18 Agustus 2000 → Perubahan Kedua
UUD 1945 (25 penambahan / perubahan pasal)
Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1–9 November 2001 → Perubahan Ketiga
UUD 1945 (23 penambahan / perubahan pasal)
Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1–11 Agustus 2002 → Perubahan
Keempat UUD 1945 (18 penambahan / perubahan pasal).
Proses perubahan UUD NRI 1945 yang dilakukan oleh MPR dapat digambarkan
sebagai berikut:
Pasca Perubahan UUD NRI 1945, Pada tanggal 18 Agustus 2008, atas nama
komponen bangsa Indonesia, Lembaga Kajian Konstitusi, Pimpinan Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Daerah,
mendeklarasikan “Hari Konstitusi Indonesia”. Gagasan pencanangan tanggal 18 Agustus
sebagai Hari Konstitusi didasarkan pada tulisan Mochamad Isnaeni Ramdhan yang
10
TUGAS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
dimuat pada harian ‘Suara Karya’ pada hari Jum’at, 15 Agustus 2008 yang berjudul ‘Hari
Konstitusi Indonesia’.
Bagaimana hasil perubahan UUD NRI 1945 itu? Setelah melewati proses yang
cukup panjang, akhirnya MPR RI berhasil melakukan perubahan UUD NRI
1945.PerubahanUUDNRI1945 yangpadamulanyamerupakantuntutanreformasi, dalam
perjalanannya telah menjadi kebutuhan seluruh komponen bangsa. Jadi, tidak heran jika
dalam proses perubahan UUD NRI 1945, seluruh komponen bangsa berpartisipasi secara
aktif. Dalam empat kali masa sidang MPR, UUD NRI 1945 mengalami perubahan
sebagai berikut.
a. Perubahan Pertama UUD NRI 1945 dihasilkan pada Sidang Umum MPR 1999
(tanggal 14 sampai 21 Oktober 1999).
b. Perubahan Kedua UUD NRI 1945 dihasilkan pada Sidang Tahunan MPR 2000
(tanggal 7 sampai 18 Agustus 2000).
c. Perubahan Ketiga UUD NRI 1945 dihasilkan pada Sidang Tahunan MPR 2001
(tanggal 1 sampai 9 November 2001)
d. Perubahan Keempat UUD NRI 1945 dihasilkan pada Sidang Tahunan MPR 2002
(tanggal 1 sampai 11 Agustus 2002).
Setelah disahkannya Perubahan Keempat UUD NRI 1945 pada Sidang Tahunan
MPR 2002, agenda reformasi konstitusi Indonesia untuk kurun waktu sekarang ini
dipandang telah tuntas. Perubahan UUD NRI 1945 yang berhasil dilakukan mencakup 21
bab, 72 pasal, 170 ayat, 3 pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan Tambahan. Ada
enam pasal yang tidak mengalami perubahan, yaitu Pasal 4, Pasal 10, Pasal 12, Pasal 25,
Pasal 29, dan Pasal 35. Coba Anda cermati pasal-pasal dimaksud dalam Naskah UUD
NRI 1945. Apa isinya?
Jika kita bandingkan, isi UUD NRI 1945 sebelum dan sesudah perubahan, dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
No Bab Pasal Ayat Aturan Aturan
peralihan tambahan
1 Sebelum 16 37 49 4 pasal 2 ayat
perubahan
2 Sesudah 21 73 170 3 pasal 2 pasal
11
TUGAS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
perubahan
Berdasarkan tabel di atas bahwa UUD NRI1945 sebelum diubah terdiri atas 16
bab, 37 pasal, 49 ayat, dan 4 pasal Aturan Peralihan, serta 2 ayat Aturan Tambahan.
Setelah diubah, UUD NRI 1945 terdiri atas 21 Bab, 73 pasal, 170 ayat, dan 3 pasal
Aturan Peralihan, serta 2 pasal Aturan Tambahan.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, asal kata konstitusi dalam bahasa
Perancis adalah constituer yang berarti membentuk atau pembentukan. Yang dimaksud
dengan membentuk di sini adalah membentuk suatu negara. Oleh karena itu, konstitusi
berari menjadi dasar pembentukan suatu negara. Dengan demikian dapat dikatakan tanpa
konstitusi, negara tidak mungkin terbentuk. Konstitusi menempati posisi yang sangat
krusial dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara. Hamid S. Attamimi, berpendapat
bahwa pentingnya suatu konstitusi atau Undang Undang Dasar adalah sebagai pemberi
pegangan dan pemberi batas, sekaligus tentang bagaimana kekuasaan negara harus
dijalankan.
Dalam negara modern, penyelenggaraan kekuasaan negara dilakukan
berdasarkan hukum dasar (konstitusi). Dengan demikian konstitusi mempunyai
kedudukan atau derajat supremasi dalam suatu negara. Yang dimaksud dengan supremasi
konstitusi adalah konstitusi mempunyai kedudukan tertinggi dalam tertib hukum suatu
negara.
UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia memiliki kedudukan
sebagai hukum tertinggi dan hukum dasar negara. Sebagai hukum tertinggi negara, UUD
NRI 1945 menduduki posisi paling tinggi dalam jenjang norma hukum di Indonesia.
Sebagai hukum dasar, UUD NRI 1945 merupakan sumber hukum bagi pembentukan
peraturan perundang-undangan dibawahnya.
Jenjang norma hukum di Indonesia terwujud dalam tata urutan peraturan
perudang undangan. Tata urutan ini menggambarkan hierarki perundangan mulai dari
jenjang yang paling tinggi sampai yang rendah. Dalam sejarah politik hukum di
Indonesia, tata urutan peraturan perudang undangan ini mengalami beberapa kali
perubahan, namun tetap menempatkan UUD NRI 1945 sebagai hukum tertinggi.
Sebagai hukum dasar dan hukum tertinggi negara, maka peraturan perundangan
di bawah UUD NRI 1945, isinya bersumber dan tidak boleh bertentangan dengannya.
Misal isi norma suatu pasal dalam undang-undang, tidak boleh bertentangan dengan
UUD NRI. Dengan demikian UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara menjadi batu uji
apakah isi peraturan di bawahnya bertentangan atau tidak. Undang-undang padadasarnya
12
TUGAS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
13