Anda di halaman 1dari 5

A.

Latar belakang
“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak
perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia
menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang
disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung
kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah,
alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (QS. An-Nahl [16]: 58)

--
Sejarah peradaban dunia telah membuktikan dengan sangat jelas mengenai posisi
perempuan dalam segala sector kehidupan. Perempuan tercatat sebagai faktor penentu
peradaban1 yang bukan hanya berperan pada proses reproduksi semata tetapi juga
penentu sector ekonomi, sosial dan budaya. Namun sayangnya pada perannya itu
perempuan tetaplah objek yang dinomor duakan, seperti yang digambarkan pada
zaman romawi kuno, kaum perempuan terutama yang masih muda belia, menjadi
persembahan yang istemewa bagi Dewi Phoenicia Astarte2 atau juga ketika
Aristoteles dan Plato menempatkan perempuan sama halnya budak dan anak kecil
yang tidak bisa mendapatkan posisi setara dengan lelaki3.
Penindasan, keterbatasan dan ketimpangan peran perempuan telah melahirkan
beberapa pemikiran-pemikiran yang dianggap revolusioner seperti munculnya
feminism liberal pada abad delapan belas yang menyuguhkan otonomi individu
artinya hak pribadi diatas kebaikan yang diyakinli masyarakat4 kemudian aliran-aliran
feminism lainnya berentetan hadir mengisi ruang-ruang kosong pemikiran modern
sampai saat ini. Sayangnya pemikiran liberal ini menghasilkan anak sekularisme yang
menghindarkan konteks Agama dalam kehidupan sehari-hari. Memang tidaklah salah
ketika perempuan memuja pergerakannya dalam kehidupan hanya saja
perekembangan dunia telah menggeser makna-makna moral dan etika yang mengikat
pergerakan perempuan tersebut.
Bukanlah rahasia lagi bahwa pandangan hidup yang dianggap paling
sempurna di era modern ini adalah western worldview atau pandangan hidup barat5
yang perlahan tapi pasti mengikat masyarakat dalam liberalisasi kehidupan tanpa
batas Negara. Dampak yang dibawah sangatlah nyata, perempuan-perempuan

1
Menyiasati kota tanpa warga oleh jo santoso hal 6
2
Ketertindasan Peremuan Dalam Tradisi Kawin Anom oleh Rosramadhan Nasution hal 2
3
Woman in islam oleh Fatima Umar hal 16
4
Feminist thought oleh Rosemarie Putmam Tong hal 17
5
ibid
kemudian berbondong-bondong secara suka rela menjadi objek eksploitasi melalui
iklan, media, dan lingkungan sekitar mereka atau juga kemandirian feminism dalam
prakteknya membawa ketimpangan dalam interaksi antar manusia tak terkecuali di
kalangan mahasiswi-mahasiswi di Indonesia yang dari awalnya sudah terkekang
dengan konstruk social dan budaya sehingga lagi perempuan kehilangan eksistensinya
di tanah Nusantara ini.
Kehilangan peran perempuan yang terjadi saat ini membuat perempaun
semakin tidak ingin keluar untuk menampakkan taringnya. Untuk itu, diksuswati ini
diharapkan mampu membentuk kapasitas immawati dan membangun mental
immawati yang tangguh serta maju, sehingga immawati dapat memberikan peran
penting atas dinamika bangsa yang terjadi pada saat ini. Immawati selaku perempuan
juga harus mengambil peran pada barisan terdepan baik dalam dinamika
persyarikatan, ummat, maupun bangsa, sehingga mampu menciptakan perdaban dan
bangsa yang maju.

B. Landasan Kegiatan

Adapun landasan yang digunakan sebagai dasar dilaksanakannya kegiatan ini adalah:
1. Al-Qur’an dan As-sunnah
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMM (AD-ART)
3. Sistem Perkaderan Muhammadiyah (SPM)
4. Sistem Perkaderan Ikatan (SPI)
5. Hasil Musyawarah Rapat Koordinasi pimpinan cabang IMM Malang Raya Periode
2017/2018
6. Hasil analisis permasalahan immawati dalam rapat koordinasi bidang Immawati se-
Malang Raya

C. Tema
“Meneguhkan Peran Immawati dalam Dinamika Kebangsaan”
D. Tujuan

Mencetak Immawati yang Progresif-Mencerahkan dan Mampu Menampilkan Diri


Sebagai Pelaku Perubahan di Tengah Problematika Kebangsaan

Khusus :
1. Menumbuhkan kepekaan sosial di internal immawati
2. Membentuk kapasitas kepemimpinan Immawati
3. Membangun self confidence immawati
4. Membuka ruang-ruang diaspora bagi immawati sebagai strategi untuk
menyukseskan gerakan dakwah Ikatan yang mencerahkan dan menggemberikan.
E. Waktu dan tempat pelaksanaan
Hari/tanggal : jum’at – sabtu/ 15-17 Desember 2017
Tempat : LKP2I

F. Materi kegiatan
1. Sejarah penciptaan perempuan
2. Teminologi perempuan dan gender di dalam al-Qur’an
3. Feminisme
4. Psykologi perempuan
5. Sejarah pergerakkan perempun
6. Public Speaking
7. Peran immawati dalam dinamika persyarikatan, ummat, dan bangsa
G. Pemateri Kegiatan
1. Pradana Boy ZTF, Phd (Duta perdamaian antar Agama)
2. Dr. Saad Ibrahim, M. A (Ketua PWM Jawa Timur)
3. Dr. Vina Salvina, M. Si (Peneliti DPPM UMM)
4. Dr. Diyah Karniati, M. Si (Psikolog)
5. Khotimun (Instruktur Nasional dan Ketua PPNA)
6. Bu diana
7. Kabid IMMawati DPP IMM

H. Kepersertaan
Peserta dalam kegiatan diksuswati ini adalah:
1. Kader PC IMM Malang Raya : 35 kader
2. Non PC IMM Malang Raya : 15 kader

I. Persyaratan peserta
1. Persyaratan umum
a. Telah mengikuti Darul Arqom Dasar (DAD)
b. Angkatan kaderisasi tahun 2014, 2015, dan 2016
c. Mampu membaca Al-Qur’an dengan baik
d. Mendapat rekomendasi dari pimpinan cabang setempat
e. Mengikuti Screening untuk ditetapkan sebagai peserta
f. Bersedia mengikuti kegiatan diklat dari awal sampai akhir
2. Persyaratan khusus
a. Mengisi formulir yang telah disediakan oleh panitia Diksuswati
b. Membuat karya ilmiah dalam bentuk essay minimal 5 referensi buku dengan
yang sesuai dengan judul makalah dengan tema tulisan “peran immawati
dalam dinamika kebangsaan (pilihan: persyarikatan, bangsa, dan ummat)”.
Format penulisan: Times New Roman, Size 12, spasi 1,5, dan minimal 1500
kata.
c. Membawa minimal 5 buku yang berhubungan dengan tema kegiatan dan
referensi tulisan essay
d. Membayar SWO sebesar 200.000
e. Membayar SWP sebasar 150.000

J. Alur pendaftaran
1. Tahap 1
Melengkapi berkas-berkas sebagai berikut:
a. Formulir pendaftaran yang sudah disediakan
b. Surat rekomendasi dari PC setempat
c. Pas foto 3x4
d. Tulisan ilmiah berupa essay (minimal 1500 kata disertai dengan
referensi buku, jurnal atau artikel ilmiah) dengan memilih salah satu
tema berikut: 1). Peran Perempuan dalam Membangun Peradaban 2).
Sejarah Pergerakan Perempuan Dunia, 3). Immawati yang Ideal, 4).
Problematika Perempuan di Era Milenial.
e. Pendaftaran dibuka dari tanggal 3-10 Desember 2017
f. Pengumuman lolos tanggal 10 Desember 2017
g. Berkas dikirim medkom.immmalang@gmail.com, berupa folder dalam
bentuk RAR/ZIP (Subject: Diksuswati17_Nama_Utusan)
2. Tahap 2
Peserta yang lolos melaksanakan screening:
a. Screening untuk peserta dari PC IMM Malang tanggal 11-12 desember
2017
b. Screening untuk peserta non PC IMM Malang tanggal 14-15 Desember
2017 sampai siang jam 12.00
c. Membayar uang SWO dan SWP
d. Pembayaran uang SWO dan SWP paling lambat dibayarkan 3 hari
setelah pengumuman seleksi dan uang di transfer via rekening BNI An.
Miftahul Jannah, lalu konfirmasi dan mengirim bukti transfer
e. Peserta yang telah melakukan screening dan membayar SWO dan SWP
dinyatak lolos dan berhak mengikuti Diksuswati
f. Contact Person Kepersertaan Via WA: 085272582616 (Miftah)
K. Penutup
Demikian TOR ini kami susun dengan sebaik-baiknya, sebagai acuan kegiatan
Diksuswati Nasional PC IMM Malang Raya. Semoga apa yang telah direncanakan
dan diupayakan dapat terealisasi dengan baik, sehingga menghasilkan para immawati
yang mampu memberikan solusi dan aksi nyata dalam segala bentuk dinamika
persyarikatan, ummat, dan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai