Oleh :
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen pengampu mata kuliah
Komunikasi Budaya ini yaitu Ibu Mastanning, S.Hum,. M.Hum telah memberikan
kami tugas kelompok makalah ini dan juga teman-teman kelompok yang telah ikut
andil dalam penyusunan makalah ini.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................5
A. Fungsi Bahasa dalam Berkomunikasi.....................................................................5
B. Tentang Wanita......................................................................................................6
C. Siapa Wanita dan Siapa Pria..................................................................................7
D. Kedudukan Wanita dalam Masyarakat Saat ini.....................................................9
E. Pengaruh Ekonomi, Pendidikan dan Politik pada Wanita....................................10
BAB III........................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wanita Atau perempuan merupakan mahluk Istimewa di antara mahluk
lainya, setidaknya begitulah pandangan dari kaum Pria. Keistimewaan wanita dapat
di lihat dari berbagai aspek yang bias di bilang cukup unik di antaranya yaitu :
kelembutan, keibuan, manja dan sifat-sifat lainya yang yang terkadang sulit untuk di
tebak.
Komunikasi memang tidaklah bias lepas dari aspek budaya ( Cultural ). Teori
komunikasi yang di hasilkan dari penelitian dalam suatu budaya, belum tentu bekerja
secara efektif apabila di terapkan dalam suatu budaya yang lain atau berbeda.
Sebagaimana di ungkapkan di atas bahwa wanita di anggap sebagai mahluk
istimewa, maka berbagai penelitian atau kajian di lakukan guna untuk
mengembangkan atau menciptakan suatu teori tengtang wanita ( Women’s Studies ),
seperti sejarah pergerakan wanita, sosiologi wanita, psikologi wanita, komunikasi
wanita, dan sebagainya. Maka dari itu kami akan mengupas tuntas mengenai materi
ini dalam bentuk kajian Makalah.
B. Rumusan Masalah
1.) Apa Fungsi Bahasa dalam Berkomunikasi?
2.) Apa itu Wanita?
3.) Siapa Wanita dan Siapa Pria?
4.) Bagaimana Kedudukan Wanita dalam Masyarakat saat ini?
5.) Bagaimana Pengaruh Ekonomi, Pendidikan dan Politik pada Wanita?
C. Tujuan Penulisan
1.) Untuk mengetahui Fungsi Bahasa dalam Berkomunikasi
2.) Untuk mengenali Wanita dan Pria Bagaimana Kedudukan dan Pengaruhnya
BAB II
PEMBAHASAN
Maka bahasa disebut berdimensi sosial. Ini berarti, bahasa merupakan suatu
aspek kegiatan kehidupan sosial manusia. Secara sosiolinguistik, kedua ciri bahasa ini
berhubungan. Suatu tuturan yang di ucap seseorang bukan suatu hasil yang bersifat
semena-mena, atas dasar pilihan individuatau manifestasi dari keadaan psikologis dir
seseorang.
Tuturan memiliki pola yang mencerminkan berbagai ketentuan yang
mendasari suatu sistem hubungan sosial. Artinya, pola tuturan atau
kegiatan komunikasi wanita pun tergantung atau di pengaruhi oleh kultur dalam hal
ini dimana mereka berada.
Bahasa sebagai alat komunikasi ( baik lisan maupun tulisan ) mempunyai
fungsi-fungsi yang dapat di pahami penuturnya atau di pahami oleh para penuturnya.
Menurut Arnold dan Hirch dalam Liliweri (1994:15) ada empat fungsi bahasa yang
utama yaitu :
1. Identitas
2. Wahana Intraksi Sosial
3. Katarsis
4. Manipulasi
Bahasa sebagai pengenal, kita mengatakan bahwa atau orang tulisan yang
sedang di hadapi adalah bahasa yang telah kita kenal. Bahasa sebagai wahana intraksi
sosial, manusia mempunyai naluri hidup bersama dan berintraksi social dengan orang
lain. Jadi kita memerlukan bahasa sebagai jembatan untuk hidup bersosial atau
berintraksi.
Bahasa sebagai wahan katarsis, katarsis merupakan konsep dalam psikologi
yang menjelaskan proses pembebasan manuasia dari setiap tekanan. Orang dapat
membebaskan diri dari beban lahir dan batin karena ia memilih ‘kata’ yang tepat
untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya.
Bahasa sebagai alat yang bersifat memanipulatif terlihat dalam fungsi-
fungsinya, dalam hai ini bahasa merupakan alat manipulasi karena ia menganjurkan
orang untuk mengubah prilakunya.
B. Tentang Wanita
Seperti yang diutarakan oleh John Gray pada bukunya yang berjudul Men
from Mars, Women from Venus, banyak orang berpendapat bahwa perempuan
berpikir dengan perasaan atau emosi, sedangkan laki-laki mengedepankan logika.
Menurut John Gray, perbedaan laki-laki dan perempuan yang pertama adalah
cara berkomunikasinya. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan dalam
menyimpan memori. Meski ukuran otak laki-laki lebih besar daripada ukuran otak
perempuan, faktanya Hippocampus pada perempuan lebih besar dibandingkan
dengan laki-laki.
Lantas apa kaitan Emansipasi dan Kesetaraan Gender? Mari kita tarik garis
sejarah untuk membahas hal ini. Raden Ajeng Kartini merupakan sosok yang
sangat berpengaruh dan melegenda dengan kutipan bukunya “ Habislah gelap
terbitlah terang” dan karena kutipan buku itulah munculah istilah emansipasi
wanita. Berkat jasa beliau, diera globalisasi ini peran wanita bukanlah suatu hal
yang tabu untuk melakukan aktivitas yang diluar perkiraan wanita ,namun masih
dalam batas-batas yang wajib diperhatikan.
Sebelum membahas lebih jauh antara emansipasi dan kesetaraan gender, mari
kita lihat maksud dan arti dari keduanya.
Emansipasi artinya memberikan hak yang sepatutnya diberikan kepada orang
atau sekumpulan orang di mana hak tersebut sebelumnya dirampas atau diabaikan
dari mereka. Dimana refleksi emansipasi yang diperjuangkan oleh Raden Ajeng
Kartini adalah untuk membawa perubahan besar kepada perempuan Indonesia,
yaitu perjuangan menuntut hak pendidikan bagi perempuan. Karena kita ketahui
bahwa dizaman dahulu, pendidikan bagi perempuan ataupun kaum pribumi
adalah hal yang sangat tabu dan sangat susah untuk dicapai.
Sedangkan kesetaraan gender adalah suatu keadaan setara dimana antara pria
dan wanita dalam hak ( hukum ) dan kondisi ( kualitas hidup ) adalah sama.
Gender adalah pembedaan peran, atribut, sifat, sikap dan perilaku yang tumbuh
dan berkembang dalam masyarakat. Dan peran gender terbagi menjadi peran
produktif, peran reproduksi serta peran sosial kemasyarakatan.
1. Ekonomi: Kondisi ekonomi yang buruk dapat membuat wanita lebih rentan
terhadap kemiskinan dan ketidaksetaraan ekonomi. Wanita mungkin memiliki
kesulitan dalam memperoleh pekerjaan yang layak dan mendapatkan upah yang
setara dengan pria yang memiliki kualifikasi dan pengalaman yang sama. Namun, di
sisi lain, meningkatnya ekonomi dapat memberikan kesempatan bagi wanita untuk
memperoleh pendapatan yang lebih baik dan mandiri secara finansial.
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA