CARA PENGERINGAN
DAN DEHIDRASI (2)
Metode Pengeringan
Pengaruh Pengeringan
terhadap nilai gizi
Produk-produk kering
bahan pangan
Faturochman , TPH-UMbandung
PENDAHULUAN
• Pengeringan merupakan metode
pengawetan dengan cara
pengurangan kadar air dari bahan
sehingga daya simpan dapat
diperpanjang
• Karena aktivitas m.o. dan enzim
menurun sebagai akibat jumlah air
yang dibutuhkan untuk aktivitasnya
tidak cukup
• Produk yang sudah dikeringkan
harus dijaga supaya kadar airnya
tetap rendah
Faturochman , TPH-UMbandung
PRINSIP PENGERINGAN
• Pengeringan adalah penghilangan
air dari bahan atau produk pangan
• Terjadi pindah masa air dari
bahan atau produk pangan ke
lingkungan
• Perubahan cairan (atau padatan
pada freeze drying) menjadi uap
memerlukan panas
• Perubahan tersebut dapat dicapai
dengan berbagai metode
Faturochman , TPH-UMbandung
Lanjutan...
Yaitu:
• KONDUKSI dengan cara kontak dengan plat
panas
• KONVEKSI dari udara panas
• Proses pengeringan dapat dipercepat dengan
penggunaan kondisi vakum
Faturochman , TPH-UMbandung
DASAR PEMILIHAN METODE
• Kualitas yang diinginkan
• Sifat bahan dasar
• Biaya
Faturochman , TPH-UMbandung
Bahan Diskusi
• Cara pengeringan yang tepat dan tujuan
pengeringan untuk produk:
1.Susu
2.Santan
3.Kerupuk
4.Beras
5.Tapioka
6.Manisan buah
7.Keripik kentang
8.Nutrisari
Faturochman , TPH-UMbandung
Pemilihan Jenis Alat Pengering
• Bentuk bahan yang akan dikeringkan: cair,
pasta, sluri, pulp, cairan kental, agregat besar
atau kecil
• Sifat bahan: sensitif terhadap oksidasi, peka
terhadap suhu, dll
• Sifat produk yang diinginkan: bubuk, instan,
bentuk tidak berubah
• Harga produk akhir: murah, sedang, mahal
Faturochman , TPH-UMbandung
3 TIPE DASAR PROSES PENGERINGAN
Faturochman , TPH-UMbandung
PEMILIHAN JENIS ALAT PENGERING
• Bentuk bahan yang akan dikeringkan: cair,
pasta, sluri, pulp, cairan kental, agregat besar
atau kecil
• Sifat bahan: sensitif terhadap oksidasi, peka
terhadap suhu, dll
• Sifat produk yang diinginkan: bubuk, instan,
bentuk tidak berubah
• Harga produk akhir: murah, sedang, mahal
Faturochman , TPH-UMbandung
JENIS-JENIS PENGERINGAN
Faturochman , TPH-UMbandung
1. SUN DRYING
• Menggunakan sinar matahari
• Terbatas pada iklim panas dan
kelembaban rendah
• APLIKASI: anggur, kurma, gabah, biji-
bijian, ikan
• Kadar air akhir > 15 %
• Umur simpan terbatas
• PENGERINGAN LAMBAT, tidak cocok
untuk produk dengan mutu tinggi
• Produk akhir sering terkontaminasi
debu, kotoran, serangga
Faturochman , TPH-UMbandung
2. SOLAR DRYING
• Menggunakan energi matahari
secara tidak langsung
• Bisa hanya menggunakan
energi matahari saja atau
energi matahari merupakan
energi tambahan
• Pengeringan lebih cepat
dibandinkan sun drying
Faturochman , TPH-UMbandung
3. CABINET DRYING
• Batch
• Suhu dijaga konstan
• Kelembaban menurun selama proses
pengeringan
• Terdiri dari ruang tertutup dengan alat
pemanas, kipas untuk
menghembuskan udara, outlet udara,
inlet udara
• Aplikasi : sayuran, buah-buahan, biji-
bijian
• Biasa digunakan untuk uji coba
produk sebelum scale up
Faturochman , TPH-UMbandung
4. TUNNEL DRYING
• Seperti cabinet drying tetapi
bersifat kontinyu
• Pengeringan dalam suatu
tunnel/lori dimana produk yang
dikeringakn dilewatkan
• Pengaringan bersifat cepat,
seragam tanpa menyebabkan
kerusakan bahan
• Biasa digunakan untuk buah-
buahan
• Bahan dimasukkan ke dalam baki
dalam kereta yang bergerak
Faturochman , TPH-UMbandung
5. CONVEYOR DRYING
• Kontinyu
• Bahan dilewatkan ke dalam tunnel yang mengandung
uadara panas yang bersirkulasi
• Bahan diletakkan dalam conveyor belt/ban berjalan
• Proses terkontrol dan otomatis
• Faktor yang dikontrol :
Kecepatan aliran bahan
Suhu
Kelembaban
• Untuk skala besar
Faturochman , TPH-UMbandung
6. SPRAY DRYING
• Cocok untuk pembuatan produk
bubuk
• Pengeringan terjadi ketika dispersi
cairan atau sluri dikeringkan oleh
aliran udara panas
• Partikel yang telah kering
dipisahkan kemudian dikumpulkan
• Aplikasi : susu bubuk, minuman
serbuk, kopi instan, tepung telur
dll
Faturochman , TPH-UMbandung
Bagian dari spray dryer
• Pemanas dan fan untuk
menghasilkan udara panas pada
suhu dan kecepatan tertentu
• Atomizer atau jet untuk
menghasilkan partikel-partikel cair
dengan ukuran tertentu
• Chamber dimana partikel cair
kontak dengan udara panas
• Tempat produk kering
Faturochman , TPH-UMbandung
5. DRUM DRYING
• Cocok untuk produk cair, sluri,
atau puree
• Lapisan tipis bahan dipanaskan
pada permukaan drum yang
panas
• Lapisan tipis yang sudah kering
dilepaskan dari drum dengan
blade
• Lama kontak bahan dengan
permukaan drum sekitar
beberapa menit
• Serpihan bahan yang telah
kering kemudian digiling
Faturochman , TPH-UMbandung
Faturochman , TPH-UMbandung
Lanjutan...
• Hanya cocok untuk bahan yang kurang
sensitif terhadap panas
• Suhu yang digunakan tinggi, yaitu
>120°C
• Menyebabkan off flavor (cooked flavor)
dan off color
• Kadar gula yang tinggi menyebabkan
produk sulit diambil dari permukaan
drum
Faturochman , TPH-UMbandung
6. VACUUM DRYING
• Keuntungan: suhu lebih
rendah
• Kerusakan karena panas
dapat dikurangi
• Tidak terjadi oksidasi
selama pengeringan
• Bahan yang dikeringkan:
cairan, pasta, tepung,
produk dalam bentuk irisan
Faturochman , TPH-UMbandung
7. FREEZE DRYING
• Air dihilangkan dari bahan melalui proses
sublimasi → dari padat menjadi uap
• Dilakukan dgn keadaan vakum (P< 4 mm
Hg) suhu -12 oC
• Tidak terjadi perpindahan cairan dari
bagian dalam produk ke permukaan
• Pada proses pengeringan kristal es
menguap menyebabkan rongga di dalam
produk
• Tidak terjadi pengerutan produk
• Struktur porous: mudah rehidrasi
Faturochman , TPH-UMbandung
Prinsip Pengeringan Beku (freeze-drier)
• Titik tripel sebuah zat merupakan
temperatur dan tekanan di mana
ketiga-tiga fase (gas, cair, dan
padat) zat tersebut berada dalam
keadaan kesetimbangan
termodinamika.
• Freeze-drier bekerja dengan
pembekuan material dan
kemudian mengurangi takanan dan
menambahkan panas yang cukup
untuk memungkinkan air beku
dalam material menguap langsung
dari fasa padat ke fasa gas.
Faturochman , TPH-UMbandung
Lanjutan...
Kelebihan :
• Dapat menghindari kerusakan akibat pencoklatan non enzimatis
• Dapat Mempertahankan Flavor, Warna, dan Bentuk
• Mempertahankan nilai gizi terutama untuk bahan yg sensitif thd
pemanasan
Kelemahan:
Mahal
Perlu pengemasan khusus
Cocok untuk produk-produk yang mahal
Aplikasi:
• Teh instan, kopi, udang, buah-buhaan tertentu seperti berry, sayuran
• Produk yang dikeringkan yaitu produk dimana flavor dan daya
rekonstitusi merupakan parameter mutu yang penting
Faturochman , TPH-UMbandung
ALAMI VS BUATAN
KONDISI PENJEMURAN ALAT PENGERING
Faturochman , TPH-UMbandung
BAHAN KAJIAN
Metode Pengeringan
Pengaruh Pengeringan
terhadap nilai gizi
Produk-produk kering
bahan pangan
Faturochman , TPH-UMbandung
Pengaruh Pengeringan Terhadap Nilai Gizi
• Kerusakan Pada Vitamin
• Proses oksidasi pada beberapa vitamin : Vitamin A,
C, tiamin, dan riboflavin
• Terutama pada sayur dan buah yg dikeringkan dgn
metode sundrying → kehilangan dpt mencapai 85%
• Susu harus ditambah vitamin D terlebih dahulu
sebelum dikeringkan
• Metode freeze drying dapat mempertahankan
kerusakan vitamin
• Kerusakan Pada Lemak → oksidasi lemak menjadi
tengik → penambahan antikosidan dapan mengurangi
kerusakan tersebut
Faturochman , TPH-UMbandung
Lanjutan...
• Kerusakan Pada Karbohidrat
• Terjadi pada buah yg mengandung gula yg tinggi
• Adanya reaksi browning hidrolisis karamelisasi (reaksi
antara asam organik dengan gula pereduksi)
• Kerusakan Pada Warna
• Beberapa zat warna dapat rusak oleh
pemanasan spt karotenoid, antosianin,
klorofil krn gugus mineralnya teroksidasi →
diatasi dgn penambahan belerang
• Reaksi browning Non-enzimatis (reaksi
Millard) →diatasi dgn menurunkan kadar air
hingga < 1% atau dgn metode freeze drying
Faturochman , TPH-UMbandung
Penanganan Sebelum Pengeringan
INAKTIVASI ENZIM
• Produk yang akan dikeringkan seperti sayuran dan buah-
buahan mengandung enzim seperti katalase, peroksidase,
polifenolase dan enzim lain
• Pada saat pengupasan dan pemotongan reaksi enzimatis
menjadi cepat dan terjadi perubahan warna
• Inaktivasi enzim dapat dilakukan dengan cara:
Asidifikasi
Blansing
• Jika blansing tidak sempurna:
Perubahan flavor
Browning
Faturochman , TPH-UMbandung
Lanjutan...
SULFURING
• Bertujuan inaktivasi enzim polifenolase yang
menyebabkan reaksi pencoklatan
• Cara:
Penyemprotan dengan gas SO2: tidak praktis
Perendaman dalam larutan Na-sulfit, Na-bisulfit, Na-
metabisulfit
Penyemprotan dengan larutan
• Penggunaan:
Cabe 750-1500 ppm
Kentang dan wortel 200-500 ppm
Faturochman , TPH-UMbandung
PERLAKUAN SETELAH PENGERINGAN
• Bervariasi tergantung dari jenis produk
• Penambahan anti penggumpalan
• Pengayakan
• Pemisahan benda-benda asing dan warna menyimpang
• Pengemasan:
Produk kering sangat dipengaruhi jenis pengemas
Fungsi melindungi dari kelembaban, cahaya, udara,
kotoran, m.o., bau asing, dll
Produk hasil pengeringan beku harus dikemas dalam gas
inert seperti N2, volume headspace 1-2%
Faturochman , TPH-UMbandung
BAHAN KAJIAN
Metode Pengeringan
Pengaruh Pengeringan
terhadap nilai gizi
Produk-produk kering
bahan pangan
Faturochman , TPH-UMbandung
Produk Kering Bahan Pangan
Komoditi bahan Kondisi Proses Metode pengeringan
pangan
Apel Sortasi, Pencucian, Pengupasan, Cabinet dryer
Pemotongan, sulfurisasi, Tray Dryer
pengeringan Tunnel Dryer
Aprikot Proses sulfurisasi selam 3-4 jam Sun dryer
dan blansing
Pir Sulfurisasi dan blansing Cabinet dryer
Sayuran Pencucian, pemotongan, inaktivasi Tunnel dryer
enzim dengan balansing (1-5 Cabinet dryer
menit), sulfurisasi
Daging Pemasakan Cabinet dryer
Susu Pemanasan Pendahuluan, Spray dryer
Pengentalan, standarisasi, Drum dryer
pengeringan Freeze dryer
Faturochman , TPH-UMbandung
Tepung Telur
• Tepung telur = telur bubuk = egg-powder =
dehydrated egg
• Prinsip dasar pembuatan tepung telur
adalah pengurangan kandungan air atau
dehidrasi (<3%)
• Terdapat 3 macam: putih, kuning &
campuran putih dankuning telur
• Metode pengeringan menggunakan spray
dryer atau freeze dryer
Faturochman , TPH-UMbandung
• Fermentasi dengan bakteri
asam laktat → gula akan
menjadi asam organik
• Fermentasi dengan ragi
(yeast) Saccharomyces
cervisiae atau ragi roti
• Penambahan enzim glucose
oxidase yang akan
mengkatalisa perubahan
glukosa menjadi gluconic
acid (asam glukonat).
Faturochman , TPH-UMbandung
TERIMAKASIH
Ada Pertanyaan??
Faturochman , TPH-UMbandung