PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum objek penelitian seperti profil, logo,
visi dan misi instansi
1.1.1 Profil Instansi
Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
adalah instansi Pemerintahan yang bergerak di bawah koordinasi Balitbang Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Untuk selanjutnya Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini disingkat dengan Pusjatan.
Pusjatan adalah pusat riset teknologi dan pengembangan di bidang jalan dan jembatan yang
berskala nasional dan satu satunya di indonesia. Pusjatan melakukan aktifitas riset dan
penyelidikan sebagai pengembangan dari teknologi yang digunakan untuk membuat struktur
dan material yang digunakan untuk membuat jalan dan jembatan. Beberapa mitra dalam negeri
yang bekerjasama dengan Pusjatan adalah Direktorat Jendral Bina Marga, PT. Jasa Marga, PT.
Marga Mandala Sakti, PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Pemerintah Pusat dan Daerah dan
beberapa mitra perusahaan lainnya. Selain menjalin kemitraan dengan instansi dan perusahaan
dalam negeri, beberapa negara lain menjadi mitra dengan Pusjatan seperti Jepang, Korea,
Australia, Singapur, Jerman dan Afganistan.
Pusjatan memiliki tugas utama dalam pelaksanaan penelitian, pengembangan dan penerapan
Iptek di bidang jalan dan jembatan seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum No. 08/PRT/M/2010 Pasal 856, sebagai Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan
Jembatan yang mempunyai tugas penelitian dan pengembangan serta penerapan ilmu
pengetahuan dan 2
Misi :Meneliti dan mengembangkan teknologi bidang jalan dan jembatan yang inovatif,
aplikatif, dan berdaya saing.
1. Memberikan pelayanan teknologi dalam rangka mewujudkan jalan dan jembatan yang handal.
Pusjatan adalah Badan Riset Nasional berbentuk instansi pemerintah maka dalam proses kegiatan
nya pusjatan bukanlah institusi yang berbasis profitable, berikut ini adalah lingkup kegiatan dari
Pusjatan:
Penelitian dan Pengembangan
1. Teknis dan manajemen pembangunan infrastruktur.
5. Standarisasi.
Pelayanan Jasa Konsultasi
1. Advis Teknik.
2. Pengujian.
Alih Teknologi
1. Pelatihan dan Diseminasi.
Saat melakukan penelitian kami di jelaskan dengan beberapa produk yang ada di PUSJATAN.
PUSJATAN memiliki 36 produk yang di terapkan pada seluruh proyek yang digarapnya.
36 produk diantaranya :
01. CPHMA (COLD PAVING HOT MIX ASBUTON)
Keunggulan CPHMA :
1. Harga produksi bisa hemat hingga 25%
2. Dapat digunakan di daerah yang tidak mempunyai Unit Pencampur Aspal
/AMP
3. Digunakan untuk lalu lintas ringan sampai dengan sedang
4. Mensubtitusi aspal minyak 100%
5. Dikemas dalam karung
6. Sudah dapat diproduksi di Sulawesi Tenggara, Jawa Tengah dan Jawa
Timur
02. HLGA (HOT MIX LAWELE GRANULAR ASBUTON)
Keunggulan HLGA :
1. Mensubtitusi aspal minyak sampai 40%
2. Dapat digunakan untuk lalu lintas sedang sampai berat
3. Sudah diuji coba tahun 2008 di Takalar (Sulawesi Selatan) dengan hasil
kondisi jalan masih baik hingga sekarang
4. Sudah diimplementasikan BBPJN VI Makassar di Buton pada tahun 2014.
03. TEKNOLOGI MATERIAL LOKAL BATU KAPUR
Lapis Pondasi Batu Kapur adalah suatu lapisan pada struktur perkerasan
jalan yang terletak diantara lapis permukaan dan lapis tanah dasar yang telah
disiapkan. Lapis Pondasi ini diperuntukkan bagi ruas-ruas jalan yang melayani
LHR maksimum 400 (lalu lintas rendah) kendaraan/hari/2- arah dengan 10%
kendaraan berat dan direncanakan untuk lalu lintas rencana < 300.000 ESA.
Teknologi Lapis Pondasi Pasir Aspal atau Sand Base Aspahalt merupakan
teknologi campuran beraspal panas yang menggunakan agregat lokal berupa
pasir sekitar 90% sebagai pengganti agregat standar.
Manfaat Teknologi : Teknologi campuran beraspal panas ini digunakan
sebagai lapis pondasi pada konstruksi perkerasan lentur. Manfaat
penggunaan teknologi ini adalah dapat mengurangi ketergantungan pada
agregat standar yang sulit didapatkan pada daerah yang melimpah dengan
bahan pasir, seperti Kalimantan Tengah, P Bintan, Bangka, dan Belitung.
Keunggulan Teknologi :
1. Harga produksi campuran beraspal bisa dihemat hingga 20%
2. Menggunakan material lokal (Pasir lokal s.d 80%)
3. Mengurangi ketergantungan pada agregat standar yang sulit didapatkan
4. Cocok untuk daerah dengan pasir melimpah, seperti Kalimantan Tengah
5. Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Bangka dan Belitung
05. TAMBALAN CEPAT MANTAP
Solusi : Salah satu metode yang dinilai memiliki keunggulan adalah metode
Tambalan, karena memiliki efektifitas tambalan yang tinggi karena cara kerja
yang mudah dan cepat, biaya operasional yang relatif murah, serta kuat dan
tahan lama.
Keunggulan TCM :
1. Penambalan lebih cepat, mudah, murah, berkualitas
2. Telah teruji kehandalannya dibeberapa ruas jalan tol
3. Saat ini sedang menerima order dari Ambon, dan Papua selain jalan tol
4. Dapat disimpan sampai dengan 1 tahun
5. Ready Stock
6. Penanganan segera
7. Order kecil dapat dilayani
8. Patent Pending
06. BIMA LIGHT-FRIEDTEST LIGHT FALLING WEIGHT
DEFLECTOMETER
Alat ini bentuknya portable dan disebut Light Falling Weight Deflectometer
untuk melakukan pengumpulan data pada granular material. Dasar
pembuatan dari alat ini adalah reaksi dari lapisan perkerasan terhadap beban
dinamis yang bekerja pada lapisan tersebut. Beban dinamis dijatuhkan pada
ketinggian tertentu dimana besaran dari beban ditentukan oleh load cell dan
respon dari lapisan yang berupa gelombang ditangkap oleh geophone.
Keunggulan Teknologi :
1. Produksi anak negeri dan mengandung Local content 40%
2. Harga produksi lebih murah dibandingkan dengan produksi luar negeri
3. Garansi 1 tahun dan Yearly total solution
4. Digunakan untuk menguji kekuatan struktural tanah dasar/granular secara
semi otomatis
5. Software copyright PUSJATAN
6. Portable sehingga mudah dibawa ke lokasi proyek yang masih sulit diakses
7. Sangat mudah dibawa ke daerah-daerah remote yang pada umumnya
masih mempunyai jalan yang diklasifikasikan sebagai jalan dengan volume
lalu lintas rendah
8. Membutuhkan teknis yang lebih sedikit dibandingkan alat lainnya seperti
DCP atau sand cone
9. Mengurangi human error karena computerized
07. TEKNOLOGI APKJ ALAT PENGUKUR KEKUATAN JALAN
FWD yang akan dikembangkan dan dibuat ini, dinamai APKJ-2010, yaitu
singkatan dari Alat Uji Kekuatan Jalan 2010. Prinsip-prinsip dasar komponen
utama dan sistem kerja dari APKJ 2010, tetap mengacu kepada standard
referensi AASHTO (American Association of State Highway and
Transportation Officials) dan ASTM (American Standard Testing and
Material).
Keunggulan Teknologi :
1. Penggunaan alat pengukur lendutan sudah merupakan keharusan untuk
para pengelola jalan, karena mayoritas metoda perencanaan dan evaluasi
perkerasan pada saat ini membutuhkan data lendutan dalam analisis
kekuatan strukturalnya
2. Hasil perhitungan modulus permukaan perkerasan beraspal yang didapat
dari pengujian FWD dan APKJ Pusjatan tidak berbeda secara signifikan
3. Hasil perhitungan SNef perkerasan beraspal yang di dapat dari pengujian
4. FWD dan APKJ Pusjatan juga tidak jauh berbeda
5. Alat APKJ Pusjatan bisa menjadi salah satu alternative pengujian lendutan
untuk pengganti FWD buatan luar negeri
6. Sistem pengoperasian APKJ semuanya dibuat oleh peneliti Pusjatan dan
relatif mudah dilaksanakan
7. Harga produksi APKJ Pusjatan lebih murah dibandingkan dengan FWD
buatan luar negeri
Kerusakan dini jalan aspal dan beton disebabkan aspal memiliki kelemahan
karena memiliki viskositas rendah dan tidak tahan terhadap panas, radiasi
dan oksidasi; sedangkan beton juga memiliki kelemahan yang disebabkan
keekrasan yang terlalu tinggi, elastisitas yang sangat rendah dan daya lekat
yang lemah. Peningkatan mutu aspal dan beton sudah biasa dilakukan yaitu
dengan cara memodifikasinya dengan penambahan bahan tambah atau aditif
(modifier) seperti serat selulosa dan polimer.
Aspal karet merupakan teknologi aspal modifikasi elastomer yang
menggunakan karet alam vulkanisasi (cross-link) sebagai bahan modifier-nya.
Keunggulan Teknologi :
1. Dapat meningkatkan ketahanan aspal terhadap temperatur
2. Dapat meningkatkan ketahanan campuran beraspal terhadap deformasi
3. Meningkatkan ketahanan lelah pada campuran beraspal
4. Mengurangi terjadinya pelepasan buitir
5. Pemanfaatan modifier alam lokal
6. Meningkatkan konsumsi pemakaian karet alam dalam negeri
Perbaikan sifat dan daya dukung tanah yang akan dibangun konstruksi jalan
dilakukan dengan cara stabilisasi. Stabilizer yang digunakan umumnya adalah
semen dan kapur. Hal ini disebabkan karena semen sangat efektif untuk
menaikkan daya dukung tanah, sedangkan kapur sangat efektif untuk
menghasilkan daya dukung yang diinginkan, diperlukan bahan tambah lainnya
yang pemakaiannya dikolaborasikan dengan semen.
Keunggulan Teknologi :
1. Menggunakan bahan tambahan lokal
2. Proses pencampuran lebih cepat dan sederhana
3. Tingkat kepadatan yang dihasilkan sangat baik
13. RECYCLING ASPHALT PAVEMET
Penerapan teknologi cable stayed untuk jembatan dengan bentang utama 160
meter menggunakan sistem rangka sebagai bagian utama dari struktur atas
diperkuat oleh cable stayed pada jembatan baja. Kabel ditarik di pylon baja
dan melekat pada jangkar tanah.
Keunggulan Teknologi : Stabil terhadap getaran dan cocok untuk daerah
terpencil dengan lalu lintas rendah terutama pejalan kaki dan sepeda motor.
17. SIMBAGAS (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BAGAS)
Cat Anti-Fouling tipe statis merupakan suatu cat dengan kandungan biosida
aktif yang dapat digunakan sebagai metoda perlindungan struktur jembatan
yang berada di lingkungan laut/pantai dari kerusakan yang diakibatkan oleh
penempelan biota laut.
Keunggulan Teknologi :
1. Two in One Protection System, berfungsi sebagai lapis lindung anti korosi
dan juga anti fouling
2. Dapat bekerja pada struktur-struktur statis di lingkungan laut/pantai
3. Ukuran partikel biosida dalam nanometer membuat waktu teaching out
(waktu perlindungan) lebih lama
19. FLY ASH (ABU TERBANG PLTU BATU BARA)
Latar Belakang :
Fly Ash (Abu Terbang) adalah salah satu residu yang dihasilkan dalam
pembakaran dan terdiri dari partikel-partikel halus. Abu yang tidak naik
disebut buttom ash. Dalam dunia industri selama pembakaran batu bara. Fly
Ash umumnya ditangkap oleh electrostatic precipitators atau peralatan filtrasi
pertikel lain sebelum gas buang mencapai cerobong asap batu bara
pembangkit listrik, dan bersama-sama dengan buttom ash dihapus dari
bagian bawah tungku dalam hal ini bersama-sama dikenal sebagai abu
batubara. Tergantung pada sumber dan makeup dari batubara yang dibakar,
komponen fly ash bervariasi, tetapi semua fly ash termasuk sejumlah besar
silikon dioksida (SiO2) (baik amorf dan kristal) dan kalsium oksida (CaO),
kedua bahan endemik yang di banyak batubara-bantalan lapisan batuan.
Deskripsi Teknologi :
Beton dengan sedikit semen merupakan penyempurnaan dari teknologi
"Beton" sebagai material utama dalam pembangunan infrastruktur menjadi
material yang lebih ramah lingkungan, dengan memanfaatkan limbah dari
pembakaran PLTU Batubara, sehingga turur mendukung pembangunan yang
berwawasan lingkungan dari sisi pengguna bahan.
21. PENANGANAN RUNTUHAN BATUAN
Jatuhan batuan umumnya terjadi pada kondisi geologi yang dipengaruhi oleh
struktur geologi yang mengakibatkan batuan memiliki rekahan yang terisi oleh
material lapukan dan rentan mengalami longsoran pada kondisi curah hujan
tinggi atau sistem drainase lereng yang jelek.
Keunggulan Teknologi :
1. Penanganan menggunakan dinding penyangga (buffer zone) beton
2. Penanganan menggunakan dinding penyangga (buffer zone) jaring
3. Penanganan menggunakan dinding penyangga (buffer zone) gabion
4. Penanganan menggunakan sistem jaring
5. Penanganan menggunakan beton semprot
22. CORRUGATED MORTAR BUSA PUSJATAN
RHK adalah salah satu cara pengaturan lalu lintas dengan mengatur tempat
antrian sepeda motor dengan kendaraan roda empat atau lebih pada saat
berhenti di pendekat simpang bersinyal selama nyala merah.
Keunggulan Teknologi :
1. Memperbaiki kinerja persimpangan jalan perkotaan dengan biaya rendah
2. Mengurangi konflik lalu-lintas sepeda motor dengan kendaraan lain
3. Melancarkan arus lalu-lintas dan mempercepat aliran persimpangan
24. FASILITAS PEJALAN KAKI
Jalur pejalan kaki adalah jalur yang disediakan untuk pejalan kaki guna
memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan
kelancaran, keamanan dan kenyamanan pejalan kaki tersebut.
Keunggulan Teknologi :
1. Memfasilitasi pejalan kaki (berupa jalur yang diperkeras untuk melakukan
perjalanannya dengan aman dan nyaman)
2. Meningkatkan kelancaran lalu-lintas baik lalu-lintas kendaraan maupun
pejalan kaki
25. FASILITAS JALUR SEPEDA DAN FASILITAS JALUR KHUSUS
SEPEDA MOTOR
Lajur sepeda adalah lajur yang khusus diperuntukkan untuk sepeda, yang
berfungsi memisahkan antara sepeda dengan kendaraan lainnya sehingga
tidak ada lagi sepeda yang masuk ke lalu lintas bercampur. Lajur sepeda ini
juga befungsi mencegah kecelakaan yang kemungkinan terjadi apabila
sepeda disatukan dengan kendaraan lainnya.
Fasilitas jalur khusus sepeda motor adalah bagian jalan yang dikhususkan
untuk lalu lintas sepeda motor.
Keunggulan Teknologi :
1. Meminimalisir konflik dengan kendaraan bermotor
2. Meningkatkan kecepatan bagi kendaraan bermotor
3. Meningkatkan kecepatan dan keamanan bagi sepeda dikarenakan terpisah
dari kendaraan lain
4. Memisahkan lalu lintas sepeda motor dengan kendaraan roda empat atau
lebih dengan pemisah fisik sehingga meminimalisir konflik
5. Meningkatkan kelancaran arus dikarenakan karakteristik pergerakan
sepeda motor yang memiliki mobilitas tinggi serta dan memiliki kemampuan
bermanuver yang berbeda akan berpengaruh terhadap kendaraan lainnya
26. PENYEDIAAN SISTEM DRAINASE JALAN
Latar Belakang :
Sistem Pemeringkatan Jalan Hijau adalah sistem kegiatan pemeringkatan
terhadap upaya-upaya penerapan kriteria keberlanjutan dalam suatu proyek
jalan yang dilakukan secara sukarela dengan mendaftar ke lembaga jalan
hijau. Proyek jalan harus memenuhi persyaratan dengan memiliki dokumen
Life Cycle Cost atau dapat diwakili Laporan Studi Kelayakan, dokumen
lingkungan (amdal/ UKL-UPL/SPPL), dan as built drawing. Proyek jalan dinilai
pula dari penerapan kriteria Jalan Hijau yang telah ditetapkan sistem
pemeringkatan Jalan Hijau.
Kenapa harus diperingkat ?
Proyek jalan memberi dampak terhadap perubahan alam sehingga harus
diantisipasi pada tahap perancangan dan pelaksanaan konstruk agar sesuai
dengan aspek-aspek pembangunan berkelanjutan. Proyek jalan yang
diperingkat dengan sistem pemeringkatan Jalan Hijau dapat mengarahkan
beberapa kegiatan proyek melalui perancangan Rencana Teknis Akhir/DED
dan pelaksanaan konstruksi yang lebih berkelanjutan sesuai dengan
beberapa peraturan di Indonesia.
Keunggulan :
1. Sebagai perangkat pendukung implementasi konstruksi berkelanjutan pada
bidang jalan
2. Memberikan informasi tingkat keberlanjutan (sustainability) praktek-praktek
dalam proyek jalan
3. Mendorong praktek-praktek terbaik dalam pembangunan jalan yang
memperhatikan prinsip-prinsip dimensi ekologi, sosial, dan ekonomi
31. HYDROSEEDING
APILL portable merupakan APILL nirkabel, terdiri dari alat pengatur lalu lintas
yang tidak terkoneksi dengan kabel sehingga memiliki mobilitas yang tinggi
dan mudah digunakan untuk pengaturan lalu lintas pada saat pelaksanaan
pekerjaan konstruksi jalan atau jembatan (perambuan sementara).
Flagman yang biasa mengatur kelancaran arus lalu lintas pada pekerjaan
jalan, akan berpotensi untuk tertabrak oleh kendaraan yang mendekat terlebih
lagi apabila pekerjaan tersebut pada jalan yang rata-rata memiliki kecepatan
tinggi. Sebuah alat pemberi isyarat lalu lintas portable diharapkan bisa
memberikan peringatan lebih pada pengemudi, mengingat jarak pandang
pengemudi menjadi lebih panjang untuk dapat bereaksi dalam menanggulangi
rintangan yang akan dihadapinya.
Agar dapat dengan mudah dibawa dan dipindahkan maka APILL tersebut
harus menggunakan daya alternatif seperti daya dari tenaga surya dan
nirkabel. Peralatan yang memenuhi standar keselamatan yang digunakan
untuk menunjang pekerjaan jalan dan kegiatan penelitian di ruas jalan
umumnya masih berbahan impor dimana dalam pengadaannya dapat
menghabiskan waktu dan biaya yang cukup besar, sedangkan APILL portable
ini berbahan lokal.
Keunggulan Teknologi :
1. Sistem nirkabel, sehingga tidak terpengaruh oleh kondisi dan situasi jalan
2. Tiang utama memiliki catu daya mandiri dari panel surya
3. Sensor vehicle loop detector berbasis optik (kamera) sehingga sensor
dapat dimodifikasi dengan mudah
4. Praktis dan pemasangan mudah
Definisi Aspal
Material berwarna hitam atau coklat tua. Pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak
padat, jika dianaskan sampai temperatur tentu dapat menjadi lunak / cair sehingga dapat
membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan campuran aspal beton atau sapat masuk
kedalam pori-pori yang ada pada penyemprotan/ penyiraman pada perkerasan macadam atau
pelaburan. Jika temperatur mulai turun. Aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada
tempatnya (sifat Termoplastis)
Hidrocarbon adalah bahan dasar utama dari aspal yang umumnya disebut bitumen.
Sehingga aspal sering juga disebut bitumen,
Aspal merupakan salah satu material konstruksi perkerasan lentur . Aspal merupakan
komponen kecil . Umumnya 4 – 10 % dari berat campuran. Tetapi merupakan
komponen yang relatif mahal
Aspal umumnya berasal dari salah satu hasil destilasi minyak bumi (Aspal Minyak)
dan bahan alami (aspal Alam),
Aspal minyak (Aspal cemen) bersifat mengikat agregat pada campuran aspal beton
dan memberikan lapisan kedap air. Serta tahan terhadap pengaruh asam, Basa dan
garam,
Sifat aspal akan berubah akibat panas dan umur, aspal akan menjadi kaku dan rapuh
dan akhirnya daya adhesinya terhadap partikal agregat akan berkurang.
Aspal alam ada yang diperoleh di gunung-gunung seperti aspal di pulau buton, dan ada pula
yang diperoleh di pulau Trinidad berupa aspal danau. Aspal alam terbesar di dunia terdapat di
Trinidad, berupa aspal danau. Indonesia memiliki aspal alam yaitu di Pulau Buton, yang
terkenal dengan nama Asbuton (Aspal Pulau Buton). Penggunaan asbuton sebagai salah satu
material perkerasan jalan telah dimulai sejak tahun 1920, walaupun masih bersifat
konvensional. Asbuton merupakan batu yang mengandung aspal. Asbuton merupakan
material yang ditemukan begitu saja di alam, maka kadar bitumen yang dikandungnya sangat
bervariasi dari rendah sampai tinggi.
Produk asbuton dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu :1) Produk asbuton yang masih
mengandung material filler, seperti asbuton kasar,asbuton halus,asbuton mikro, dan butonite
mastik asphalt.2) Produk asbuton yang telah dimurnikan menjadi aspal murni melalui proses
ekstrasi atau proses kimiawi
Berdasarkan bentuknya
aspal yang digunakan dalam keadaan panas dan cair, pada suhu ruang berbentuk padat
*) Aspal keras pada suhu ruang (250 – 300 C) berbentuk padat
*) Aspal keras dibedakan berdasarkan nilai penetrasi (tingkat kekerasannya)
*) Aspal keras yang biasa digunakan :
- AC Pen 40/50, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 40 – 50
- AC pen 60/70, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 60 – 79
- AC pen 80/100, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 80 – 100
- AC pen 200/300, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 200-300
*) Aspal dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas, volume lalu lintas
tinggi.
*) Aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin, lalu lintas rendah.
*) Di Indonesia umumnya digunakan aspal penetrasi 60/70 dan 80/100.
aspal yang digunakan dalam keadaan dingin dan cair, pada suhu ruang berbentuk cair
*) Aspal cair merupakan campuran aspal keras dengan bahan pencair dari hasil penyulingan
minyak bumi
*) Pada suhu ruang berbentuk cair
*) Berdasarkan bahan pencairnya dan kemudahan penguapan bahan pelarutnya, aspal cair
dibedakan atas :
1. RC (Rapid curing cut back )
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan bensin (premium), RC
merupakan curback asphal yang paling cepat menguap.
RC cut back asphalt dugunakan sebagai:
- Tack coat (Lapis perekat)
- Prime Coat (Lapis resap pengikat)
2. MC (Medium Curing cut back)
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan minyak tanah (Kerosine). MC merupakan
cutback aspal yang kecepatan menguapnya sedang.
3. SC (Slow Curing cut back)
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan solar, SC merupakan cut back asphal yang
paling lama menguap.
SC Cut back asphalt digunakan sebagai:
- Prime coat
- Dust laying (lapis pengikat debu)
Cut back aspal dibedakan berdasarkan nilai viscositas pada suhu 600 (makin kental)
ex :
RC 30 – 60 MC 30 – 60 SC 30 – 60
RC 70 – 140 MC 70 – 140 SC 70 - 140
aspal yang disediakan dalam bentuk emulsi dandigunakan dalam kondisi dingin dan cair
*) Aspal emulsi adlah suatu campuran aspal dengan air dan bahan pengemulsi
*) Emulsifer agent merupakan ion bermuatan listrik (Elektrolit), (+) Cation ; (-) Annion
*) Emulsifer agent berfungsi sebagai stabilisator
*) Partikel aspal melayang-layang dalam air karena partikel aspal diberi muatan listrik.
Aspal Buton
Aspal buton merupakan aspal alam yang berasal dari pulau buton, Indonesia.
Aspal ini merupakan campuran antara bitumen dengan bahan mineral lainnya dalam bentuk
bantuan.
Karena aspal buton merupakan bahan alam maka kadar bitumennya bervariasi dari rendah
sampai tinggi.
Berdasarkan kadar bitumennya aspal buton dibedakan atas B10, B13, B20, B25, dan B30
(Aspal Buotn B10 adalah aspal buton dengan kadar bitumen rata-rata 10%)
As Buton
1.1.5 Kesimpulan
Dari hasil kunjungan kami dapat menyimpulkan bahwa PUSJATAN memiliki prodak
yang sangat baik dan unggul yang mereka terapkan dalam beberapa proyek yang
mereka garap. Dengan banyak ahli yang kompeten mengolah kembali bahan yang
akan digunakan. Pusjatan memiliki banyak tenaga ahli dibidang khusus. Pegawainya
berbagai macam kriteria, ada yang dari SMA/SMK,S1 sampai S3. Dapat diratakan usia
yang tertua hingga 58 tahun. Dosen pembimbing kami mengatakan bahwa “tujuan
kedatangan kami ke Pusjatan adalah untuk mendapatkan pembelajaran di lapangan
yang ada kaitannya dengan mata kuliah Teknik Sipil”
DISUSUN OLEH
SARAH KURNIAWATI
41155020170062
TEKNIK SIPIL B
DOSEN PEMBIMBING