Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum objek penelitian seperti profil, logo,
visi dan misi instansi
1.1.1 Profil Instansi

Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
adalah instansi Pemerintahan yang bergerak di bawah koordinasi Balitbang Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Untuk selanjutnya Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini disingkat dengan Pusjatan.
Pusjatan adalah pusat riset teknologi dan pengembangan di bidang jalan dan jembatan yang
berskala nasional dan satu satunya di indonesia. Pusjatan melakukan aktifitas riset dan
penyelidikan sebagai pengembangan dari teknologi yang digunakan untuk membuat struktur
dan material yang digunakan untuk membuat jalan dan jembatan. Beberapa mitra dalam negeri
yang bekerjasama dengan Pusjatan adalah Direktorat Jendral Bina Marga, PT. Jasa Marga, PT.
Marga Mandala Sakti, PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Pemerintah Pusat dan Daerah dan
beberapa mitra perusahaan lainnya. Selain menjalin kemitraan dengan instansi dan perusahaan
dalam negeri, beberapa negara lain menjadi mitra dengan Pusjatan seperti Jepang, Korea,
Australia, Singapur, Jerman dan Afganistan.

Pusjatan memiliki tugas utama dalam pelaksanaan penelitian, pengembangan dan penerapan
Iptek di bidang jalan dan jembatan seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum No. 08/PRT/M/2010 Pasal 856, sebagai Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan
Jembatan yang mempunyai tugas penelitian dan pengembangan serta penerapan ilmu
pengetahuan dan 2

teknologi di bidang jalan dan jembatan.


Berikut adalah visi dan misi Pusjatan:
Visi : rumusan visi PUSJATAN menginduk pada visi jangka panjang Badan Balitbang
Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan rakyat, yaitu; ‘Tersedianya IPTEK untuk
mendukung penyelenggaraan infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman yang
Andal’.

Misi :Meneliti dan mengembangkan teknologi bidang jalan dan jembatan yang inovatif,
aplikatif, dan berdaya saing.

1. Memberikan pelayanan teknologi dalam rangka mewujudkan jalan dan jembatan yang handal.

2. Menyebarluaskan dan mendorong pernerapan hasil Litbang Jalan dan Jembatan.


1.1.2 Lingkup Kegiatan

Pusjatan adalah Badan Riset Nasional berbentuk instansi pemerintah maka dalam proses kegiatan
nya pusjatan bukanlah institusi yang berbasis profitable, berikut ini adalah lingkup kegiatan dari
Pusjatan:
Penelitian dan Pengembangan
1. Teknis dan manajemen pembangunan infrastruktur.

2. Peralatan dan instrumen untuk keperluan manufaktur mendukung pembangunan infrastruktur.

3. Sistem informasi infrastruktur.

4. Analisis laboratorium dan pengujian.

5. Standarisasi.
Pelayanan Jasa Konsultasi

1. Advis Teknik.

2. Pengujian.

3. Perencanaan dan Perancangan.

4. Survei dan Investigasi.

Alih Teknologi
1. Pelatihan dan Diseminasi.

2. Peningkatan mutu teknisi dan laboratorium di daerah.

3. Pengembangan kerjasama penelitian dan pengembangan dengan berbagai pihak.

1.1.3 Produk PUSJATAN

Saat melakukan penelitian kami di jelaskan dengan beberapa produk yang ada di PUSJATAN.
PUSJATAN memiliki 36 produk yang di terapkan pada seluruh proyek yang digarapnya.

36 produk diantaranya :
01. CPHMA (COLD PAVING HOT MIX ASBUTON)

CPHMA atau campuran beraspal panas Asbuton dihampar dingin adalah


campuran beraspal yang mengandung Asbuton dan bahan tambahan lain,
(polimer) jika diperlukan. Pencampuran dilakukan di pabrik secara panas
kemudian dipasarkan dalam keadaan siap dihampar dan dipadatkan secara
dingin (temperatur udara) sebagai perkerasan jalan beraspal. Penggunaan
teknologi dibatasi untuk jalan dengan lalu lintas maksimum 1000
kendaraan/hari.

Keunggulan CPHMA :
1. Harga produksi bisa hemat hingga 25%
2. Dapat digunakan di daerah yang tidak mempunyai Unit Pencampur Aspal
/AMP
3. Digunakan untuk lalu lintas ringan sampai dengan sedang
4. Mensubtitusi aspal minyak 100%
5. Dikemas dalam karung
6. Sudah dapat diproduksi di Sulawesi Tenggara, Jawa Tengah dan Jawa
Timur
02. HLGA (HOT MIX LAWELE GRANULAR ASBUTON)

HLGA merupakan teknologi yang menggunakan aspal alam Pulau Buton


tepatnya dari daerah Lawele yang memiliki kandungan bitumen sekitar 30%
nilai penetrasi bitumen, namun setelah minyak ringan diuapkan maka nilai
penetrasi bitumen Asbuton Lawele dapat menghasilkan Asbuton butir 50/30.
Asbuton butir tipe 50/30 ini sangat potensial digunakan sebagai bahan
substitusi aspal pen 60.

Keunggulan HLGA :
1. Mensubtitusi aspal minyak sampai 40%
2. Dapat digunakan untuk lalu lintas sedang sampai berat
3. Sudah diuji coba tahun 2008 di Takalar (Sulawesi Selatan) dengan hasil
kondisi jalan masih baik hingga sekarang
4. Sudah diimplementasikan BBPJN VI Makassar di Buton pada tahun 2014.
03. TEKNOLOGI MATERIAL LOKAL BATU KAPUR

Lapis Pondasi Batu Kapur adalah suatu lapisan pada struktur perkerasan
jalan yang terletak diantara lapis permukaan dan lapis tanah dasar yang telah
disiapkan. Lapis Pondasi ini diperuntukkan bagi ruas-ruas jalan yang melayani
LHR maksimum 400 (lalu lintas rendah) kendaraan/hari/2- arah dengan 10%
kendaraan berat dan direncanakan untuk lalu lintas rencana < 300.000 ESA.

Keunggulan Material Batu Kapur :


1. Harga produksi campuran beraspal dapat dihemat
2. Dapat digunakan untuk lalu lintas rendah sampai dengan lalu lintas sedang
3. Pemanfaatan bahan lokal untuk lokasi setempat
4. Mengurangi ketergantungan pada agregat standar yang sulit didapatkan
5. Cocok untuk daerah dengan kapur melimpah
04. TEKNOLOGI SANDBASE LAPIS FONDASI PASIR ASPAL (LPPA)

Teknologi Lapis Pondasi Pasir Aspal atau Sand Base Aspahalt merupakan
teknologi campuran beraspal panas yang menggunakan agregat lokal berupa
pasir sekitar 90% sebagai pengganti agregat standar.
Manfaat Teknologi : Teknologi campuran beraspal panas ini digunakan
sebagai lapis pondasi pada konstruksi perkerasan lentur. Manfaat
penggunaan teknologi ini adalah dapat mengurangi ketergantungan pada
agregat standar yang sulit didapatkan pada daerah yang melimpah dengan
bahan pasir, seperti Kalimantan Tengah, P Bintan, Bangka, dan Belitung.
Keunggulan Teknologi :
1. Harga produksi campuran beraspal bisa dihemat hingga 20%
2. Menggunakan material lokal (Pasir lokal s.d 80%)
3. Mengurangi ketergantungan pada agregat standar yang sulit didapatkan
4. Cocok untuk daerah dengan pasir melimpah, seperti Kalimantan Tengah
5. Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Bangka dan Belitung
05. TAMBALAN CEPAT MANTAP

Latar Belakang : Kerusakan pada perkerasan jalan di indonesia pada


umumnya diakibatkan oleh beban lalu lintas, kondisi cuaca, atau kualitas
bahan-bahan yang kurang baik. Salah satu jenis kerusakan yang terjadi,
terutama pada musim penghujan adalah kerusakan berupa lubang. Hal ini
kerap kali menjadi penyebab timbulnya kemacetan dan kecelakaan lalu-lintas.

Solusi : Salah satu metode yang dinilai memiliki keunggulan adalah metode
Tambalan, karena memiliki efektifitas tambalan yang tinggi karena cara kerja
yang mudah dan cepat, biaya operasional yang relatif murah, serta kuat dan
tahan lama.
Keunggulan TCM :
1. Penambalan lebih cepat, mudah, murah, berkualitas
2. Telah teruji kehandalannya dibeberapa ruas jalan tol
3. Saat ini sedang menerima order dari Ambon, dan Papua selain jalan tol
4. Dapat disimpan sampai dengan 1 tahun
5. Ready Stock
6. Penanganan segera
7. Order kecil dapat dilayani
8. Patent Pending
06. BIMA LIGHT-FRIEDTEST LIGHT FALLING WEIGHT
DEFLECTOMETER

Alat ini bentuknya portable dan disebut Light Falling Weight Deflectometer
untuk melakukan pengumpulan data pada granular material. Dasar
pembuatan dari alat ini adalah reaksi dari lapisan perkerasan terhadap beban
dinamis yang bekerja pada lapisan tersebut. Beban dinamis dijatuhkan pada
ketinggian tertentu dimana besaran dari beban ditentukan oleh load cell dan
respon dari lapisan yang berupa gelombang ditangkap oleh geophone.
Keunggulan Teknologi :
1. Produksi anak negeri dan mengandung Local content 40%
2. Harga produksi lebih murah dibandingkan dengan produksi luar negeri
3. Garansi 1 tahun dan Yearly total solution
4. Digunakan untuk menguji kekuatan struktural tanah dasar/granular secara
semi otomatis
5. Software copyright PUSJATAN
6. Portable sehingga mudah dibawa ke lokasi proyek yang masih sulit diakses
7. Sangat mudah dibawa ke daerah-daerah remote yang pada umumnya
masih mempunyai jalan yang diklasifikasikan sebagai jalan dengan volume
lalu lintas rendah
8. Membutuhkan teknis yang lebih sedikit dibandingkan alat lainnya seperti
DCP atau sand cone
9. Mengurangi human error karena computerized
07. TEKNOLOGI APKJ ALAT PENGUKUR KEKUATAN JALAN

FWD yang akan dikembangkan dan dibuat ini, dinamai APKJ-2010, yaitu
singkatan dari Alat Uji Kekuatan Jalan 2010. Prinsip-prinsip dasar komponen
utama dan sistem kerja dari APKJ 2010, tetap mengacu kepada standard
referensi AASHTO (American Association of State Highway and
Transportation Officials) dan ASTM (American Standard Testing and
Material).
Keunggulan Teknologi :
1. Penggunaan alat pengukur lendutan sudah merupakan keharusan untuk
para pengelola jalan, karena mayoritas metoda perencanaan dan evaluasi
perkerasan pada saat ini membutuhkan data lendutan dalam analisis
kekuatan strukturalnya
2. Hasil perhitungan modulus permukaan perkerasan beraspal yang didapat
dari pengujian FWD dan APKJ Pusjatan tidak berbeda secara signifikan
3. Hasil perhitungan SNef perkerasan beraspal yang di dapat dari pengujian
4. FWD dan APKJ Pusjatan juga tidak jauh berbeda
5. Alat APKJ Pusjatan bisa menjadi salah satu alternative pengujian lendutan
untuk pengganti FWD buatan luar negeri
6. Sistem pengoperasian APKJ semuanya dibuat oleh peneliti Pusjatan dan
relatif mudah dilaksanakan
7. Harga produksi APKJ Pusjatan lebih murah dibandingkan dengan FWD
buatan luar negeri

08. WARM MIX ASPHALT ECONUSKA

Campuran beraspal hangat adalah campuran beraspal yang dicampur dan


dipadatkan dengan temperatur sekitar 30 oC lebih rendah dari campuran
beraspal panas (Hot Mix Asphalt), tetapi dengan kualitas setara dengan
campuran beraspal panas (Hot Mix Asphalt), dan bersifat ramah lingkungan.
Ada dua jenis campuran beraspal hangat (Warm Mix Asphalt), yaitu untuk lalu
lintas sedang dan untuk lalu lintas berat. Aspal modifikasi ECONUSKA khusus
untuk campuran hangat ini dipergunakan untuk lalu lintas berat.
Keunggulan Teknologi :
1. Temperatur pencampuran dan pemadatan ± 30 oC lebih rendah dari Hot
Mix Asphalt
2. Kualitas setara Hot Mix Asphalt, bahkan bisa lebih tinggi
3. Penggunaan bahan bakar lebih hemat dibanding Hot Mix Asphalt
4. Mereduksi polusi selama proses pencampuran di AMP
5. Pengelolaan di AMP lebih mudah, tidak perlu temperatur tinggi
6. Mempunyai daya lekat terhadap agregat dan ketahanan terhadap air yang
lebih tinggi
7. Alat pencampur dan pemadat sama seperti untuk Hot Mix Asphalt, tidak
perlu alat baru
8. Untuk lalu lintas berat, aspal ECONUSKA mempunyai ketahanan terhadap
alur yang tinggi
9. Sifat aspal pada perkerasan akan lebih awet, Penanganan praktis

09. WARM MIX ASPHALT ZEOLIT

Dalam upaya untuk mengurangi dampak pemanasan golbal, telah dilakukan


kajian tentang pemanfaatan zeolit alam dalam teknologi campuran beraspal.
Pengunaan zeolit alam yang telah dimodifikasi pada campuran beraspal dapat
menurukan temperatur pencampuran dan pemadatan, sehingga dapat
menghemat penggunaan bahan bakar dan menghasilkan emisi yang lebih
sedikit dibandingkan dengan campuran beraspal panas (hot mix).
Pembuatan campuran beraspal hangat dilakukan dengan menambahkan
zeolit alam yang telah diproses, pada agregat dan aspal yang telah
dipanaskan. Zeolit alam tersebut banyak terdapat di Indonesia dan proses
aktivasi sebelum diaplikasikan dapat dilakukan secara sederhana dan mudah.
Zeolit akan memberikan efek busa pada aspal dan akan menjadikan aspal
mudah menyelimuti agregat secara merata pada temperatur yang lebih
rendah sehingga proses pencampuran dan pemadatan campuran beraspal
dapat dilakukan pada temperatur yang lebih rendah dibandingkan campuran
beraspal panas.
Keunggulan Teknologi :
1. Temperatur pencampuran dan pemadatan ± 30 oC lebih rendah dari Hot
Mix Asphalt.
2, Mempunyai daya lekat terhadap agregat dan ketahanan terhadap air yang
lebih tinggi.
3. Alat pencampur dan pemadat sama seperti untuk Hot Mix Asphalt, tidak
perlu alat baru.
4. Sifat aspal pada perkerasan akan lebih awet.
5. Kualitas setara Hot Mix Asphalt, bahkan bisa lebih tinggi.
6. Penggunaan bahan bakarlebih hemat dibanding Hot Mix Asphalt.
7. Mereduksi polusi selama proses pencampuran di AMP.
8. Pengelolaan di AMP lebih mudah, tidak perlu temperatur tinggi.
9. Penanganan praktis.

10. ASPAL KARET

Kerusakan dini jalan aspal dan beton disebabkan aspal memiliki kelemahan
karena memiliki viskositas rendah dan tidak tahan terhadap panas, radiasi
dan oksidasi; sedangkan beton juga memiliki kelemahan yang disebabkan
keekrasan yang terlalu tinggi, elastisitas yang sangat rendah dan daya lekat
yang lemah. Peningkatan mutu aspal dan beton sudah biasa dilakukan yaitu
dengan cara memodifikasinya dengan penambahan bahan tambah atau aditif
(modifier) seperti serat selulosa dan polimer.
Aspal karet merupakan teknologi aspal modifikasi elastomer yang
menggunakan karet alam vulkanisasi (cross-link) sebagai bahan modifier-nya.
Keunggulan Teknologi :
1. Dapat meningkatkan ketahanan aspal terhadap temperatur
2. Dapat meningkatkan ketahanan campuran beraspal terhadap deformasi
3. Meningkatkan ketahanan lelah pada campuran beraspal
4. Mengurangi terjadinya pelepasan buitir
5. Pemanfaatan modifier alam lokal
6. Meningkatkan konsumsi pemakaian karet alam dalam negeri

11. BUTUR SEAL

Lapis Tipis Asbuton Butur (Butur Seal) dimaksudkan untuk mendapatkan


suatu lapisan permukaan pada perkerasan jalan. Tipe asbuton yang dapat
digunakan adalah Asbuton B 50/30 yang dihampar dan dipadatkan di atas
lapisan fondasi agregat (base) atau perkerasan jalan lama (existing) yang
telah disiapkan sesuai dengan garis ketinggian, potongan memanjang, serta
potongan melintang.
Sebagai lapis permukaan, maka lapis tipis Asbuton Butur (Butur Seal) harus
dapat memberikan kenyamanan dan keamanan pengguna jalan.
Keunggulan Teknologi :
1. Berfungsi sebagai lapis permukaan yang bersifat non struktural
2. Digunakan untuk lalu lintas rendah dengan LHR maksimum 500
kendaraan/hari
3. Merupakan lapis kedap air sehingga dapat melindungi lapisan konstruksi di
bawahnya
4. Memanfaatkan material lokal
12. STABILISASI JALAN BERVOLUME DAN BERBIAYA RENDAH

Perbaikan sifat dan daya dukung tanah yang akan dibangun konstruksi jalan
dilakukan dengan cara stabilisasi. Stabilizer yang digunakan umumnya adalah
semen dan kapur. Hal ini disebabkan karena semen sangat efektif untuk
menaikkan daya dukung tanah, sedangkan kapur sangat efektif untuk
menghasilkan daya dukung yang diinginkan, diperlukan bahan tambah lainnya
yang pemakaiannya dikolaborasikan dengan semen.
Keunggulan Teknologi :
1. Menggunakan bahan tambahan lokal
2. Proses pencampuran lebih cepat dan sederhana
3. Tingkat kepadatan yang dihasilkan sangat baik
13. RECYCLING ASPHALT PAVEMET

Teknologi CTRB (Cement Treated Recycling Base) merupakan teknologi daur


ulang dengan cara menstabilisasi lapis pondasi (terutama agregat) dengan
semen, daur ulang dengan CTRB dilaksanakan pada jalan
aspal/agregat/kerikil yang perlu distabilisasi atau ditingkatkan kemampuan
daya dukungnya dengan menambahkan semen, sebagai bahan lapis pondasi
atau lapis pondasi bawah, material yang digunakan terdiri atas kerikil/agregat,
lapisan aspal eksisting dan semen.
Teknologi CMRFB (Cold Mix Recycling Foam Bitumen) merupakan stabilisasi
eks perkerasan beraspal dengan aspal yang dibusakan (foam bitument). Daur
ulang campuran beraspal dingin dengan Foam Bitumen (CMRFB-Base)
merupakan campuran antara Reclaimed Asphalt Pavements (RAP). Foam
Bitumen, agregat baru (bila diperlukan) serta filler (semen atau hidrate lime),
dihampar dan dipadatkan dalam keadaan dingin.
Keunggulan Teknologi :
1. Lebih ekonomis serta menunjang kebutuhan akan konservasi sumber daya
alam
2. Peningkatan kekuatan struktural perkerasan dapat diperoleh tanpa
meninggikan elevasi permukaan jalan
3. Mencegah retak refleksi
4. Memperbaiki semua jenis dan tingkat kerusakan yang terjadi pada
perkerasan
5. Memperbaiki kekesatan permukaan
6. Memperbaiki geometri dan kerataan jalan
7. Pengendalian mutu baik

14. BETON KINERJA TINGGI

Beton Kinerja Tinggi merupakan penyempurnaan dari teknologi "Beton"


sebagai material utama dalam pembangunan infrastruktur, sehingga aspek
kemudahan dalam pelaksanaan (workability), aspek keawetan struktur
(durability) menjadi lebih baik dan terukur sebagai pendamping dari aspek
kekuatan (strength) yang selama ini telah digunakan.
Penggunaan Beton Kinerja Tinggi dalam pekerjaan struktur beton akan
menghasilkan pekerjaan yang lebih cepat dan lebih mudah dikerjakan, lebih
tahan lama serta efisien dalam hal biaya konstruksi serta pencapaian.
Keunggulan :
1. Lebih mudah dikerjakan terutama untuk struktur dengan penulangan yang
rapat atau volume pengecoran yang besar
2. Menghasilkan beton yang lebih padat
3. Durabilitas yang lebih baik
4. Dapat menggunakan sumber material lokal
5. Tidak membutuhkan peralatan khusus
6. Biaya yang kompetitif
15. JUDESA (JEMBATAN UNTUK DESA ASIMETRIS)

JUDESA Merupakan teknologi terkait jembatan untuk menangani masalah


aksesibilitas masyarakat desa dan penyediaan Infrastruktur jembatan
sederhana yang terbatas.
Potensi Penerapan JUDESA : Salah satu penyebab daerah pedesaan di
Indonesia masih tertinggal adalah minimnya prasarana dan sarana
transportasi diantaranya bangunan jambatan. 45 persen desa di Indonesia
atau sekitar 32.379 desa termasuk desa tertinggal, sehingga desa-desa
tersebut berpotensi untuk diterapkan teknologi Judesa.
Keunggulan JUDESA :
1. Material pre pabrikasi yang dapat disiapkan untuk dikirim ke lokasi
2. Sistem jembatan modular untuk kemudahan pembangunan dengan
swadaya masyarakat
3. Metode konstruksi satu arah/dari satu sisi sungai (sesuai untuk membuka
jalur perintis dan mengurai pengangkutan material menyebrangi sungai)
4. Mengurangi komponen sistem pengaku ikatan angin menggunakan sistem
struktur lantai yang monolit dan cukup kaku terhadap gaya lateral
5. Penggunaan tiang tunggal yang dapat mengurangi biaya material struktur
jembatan
6. Untuk bentang 80-120 meter persegi, dapat digunakan integrasi 2(dua)
sistem jembatan asimetris (asimetris ganda)
16. CABLE STAYED

Penerapan teknologi cable stayed untuk jembatan dengan bentang utama 160
meter menggunakan sistem rangka sebagai bagian utama dari struktur atas
diperkuat oleh cable stayed pada jembatan baja. Kabel ditarik di pylon baja
dan melekat pada jangkar tanah.
Keunggulan Teknologi : Stabil terhadap getaran dan cocok untuk daerah
terpencil dengan lalu lintas rendah terutama pejalan kaki dan sepeda motor.
17. SIMBAGAS (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BAGAS)

Merupakan metode untuk mengevaluasi kondisi struktur jembatan dengan


menggunakan beberapa tipe sensor terpasang. Tujuan utama SIMBAGAS
adalah untuk memonitor kondisi struktur jembatan, menilai performa struktur
jembatan, dan mengetahui kerusakan struktur jembatan tersebut.
Keunggulan Teknologi :
1. Harga tipe basic (10 jenis sensor, logger 32 channel)
2. Garansi 1 tahun
3. Local content 40%
4. Yearly total solution
5. Produk anak negeri
6. Patent pending
20. TIMBUNAN RINGAN

Pusat Litbang Jalan dan Jembatan telah mengembangkan timbunan ringan


dari mortar busa untuk mengatasi masalah timbunan jalan di atas tanah lunak.
Teknologi ini dikembangkan karena luasnya deposit tanah lunak di Indonesia
yang sering mengakibatkan terjadinya keruntuhan timbunan dan penurunan
berlebih.
Penelitian dan pengembangan terhadap timbunan ringan mortar busa
difokuskan untuk menghasilkan berat isi yang ringan tapi mempunyai
kekuatan yang memadai. Timbunan ringan mortar busa terdiri dari semen, zat
busa berbahan dasar protein dan pasir yang dicampur sedemikian rupa
sehingga bersifat memadat sendiri (self-compacted).
Teknologi ini telah melalui uji coba skala penuh di Jembatan Kedaton,
Cirebon, Jawa Barat dan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Hasil
monitoring kedua uji coba tersebut menunjukkan kinerja yang memenuhi
persyaratan.
Keunggulan Teknologi :
1. Cocok digunakan sebagai timbunan pondasi jalan dan oprit jembatan diatas
tanah lunak
2. Meminimalkan masalah penurunan timbunan
3. Mengatasi masalah stabilitas timbunan
4. Tidak dibutuhkan dinding penahan tanah timbunan
5. Tidak dibutuhkan pemadatan (Self Compacted)
6. Penghematan biaya konstruksi hingga 60%
7. Tidak ada tekanan lateral/horisontal

18. CAT ANTI FOULING JEMBATAN

Cat Anti-Fouling tipe statis merupakan suatu cat dengan kandungan biosida
aktif yang dapat digunakan sebagai metoda perlindungan struktur jembatan
yang berada di lingkungan laut/pantai dari kerusakan yang diakibatkan oleh
penempelan biota laut.
Keunggulan Teknologi :
1. Two in One Protection System, berfungsi sebagai lapis lindung anti korosi
dan juga anti fouling
2. Dapat bekerja pada struktur-struktur statis di lingkungan laut/pantai
3. Ukuran partikel biosida dalam nanometer membuat waktu teaching out
(waktu perlindungan) lebih lama
19. FLY ASH (ABU TERBANG PLTU BATU BARA)

Latar Belakang :
Fly Ash (Abu Terbang) adalah salah satu residu yang dihasilkan dalam
pembakaran dan terdiri dari partikel-partikel halus. Abu yang tidak naik
disebut buttom ash. Dalam dunia industri selama pembakaran batu bara. Fly
Ash umumnya ditangkap oleh electrostatic precipitators atau peralatan filtrasi
pertikel lain sebelum gas buang mencapai cerobong asap batu bara
pembangkit listrik, dan bersama-sama dengan buttom ash dihapus dari
bagian bawah tungku dalam hal ini bersama-sama dikenal sebagai abu
batubara. Tergantung pada sumber dan makeup dari batubara yang dibakar,
komponen fly ash bervariasi, tetapi semua fly ash termasuk sejumlah besar
silikon dioksida (SiO2) (baik amorf dan kristal) dan kalsium oksida (CaO),
kedua bahan endemik yang di banyak batubara-bantalan lapisan batuan.
Deskripsi Teknologi :
Beton dengan sedikit semen merupakan penyempurnaan dari teknologi
"Beton" sebagai material utama dalam pembangunan infrastruktur menjadi
material yang lebih ramah lingkungan, dengan memanfaatkan limbah dari
pembakaran PLTU Batubara, sehingga turur mendukung pembangunan yang
berwawasan lingkungan dari sisi pengguna bahan.
21. PENANGANAN RUNTUHAN BATUAN

Jatuhan batuan umumnya terjadi pada kondisi geologi yang dipengaruhi oleh
struktur geologi yang mengakibatkan batuan memiliki rekahan yang terisi oleh
material lapukan dan rentan mengalami longsoran pada kondisi curah hujan
tinggi atau sistem drainase lereng yang jelek.
Keunggulan Teknologi :
1. Penanganan menggunakan dinding penyangga (buffer zone) beton
2. Penanganan menggunakan dinding penyangga (buffer zone) jaring
3. Penanganan menggunakan dinding penyangga (buffer zone) gabion
4. Penanganan menggunakan sistem jaring
5. Penanganan menggunakan beton semprot
22. CORRUGATED MORTAR BUSA PUSJATAN

Pembangunan jalan lintas atas dengan struktur baja bergelombang di


simpang jalan Jakarta di atas Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung ini
menggunakan teknologi struktur culvert dari baja bergelombang yang telah
difabrikasi sebelumnya, sehingga pekerjaan konstruksi di lapangan menjadi
lebih mudah dan cepat. Teknologi timbunan ringan juga akan di aplikasikan
sebagai oprit jalan lintas atas.
Keunggulan Teknologi CMP :
1. Biaya konstruksi lebih murah
2. Waktu konstruksi cepat
Latar Belakang :
1. Volume lalu lintas tinggi
2. Persimpangan sebidang
3. Keterbatasan dan pembebasan lahan
4. Perlintasan kereta api
5. Keterbatasan ruang terbuka hijau
6. Topografi perbukitan
23. RUANG HENTI KHUSUS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA

RHK adalah salah satu cara pengaturan lalu lintas dengan mengatur tempat
antrian sepeda motor dengan kendaraan roda empat atau lebih pada saat
berhenti di pendekat simpang bersinyal selama nyala merah.
Keunggulan Teknologi :
1. Memperbaiki kinerja persimpangan jalan perkotaan dengan biaya rendah
2. Mengurangi konflik lalu-lintas sepeda motor dengan kendaraan lain
3. Melancarkan arus lalu-lintas dan mempercepat aliran persimpangan
24. FASILITAS PEJALAN KAKI

Jalur pejalan kaki adalah jalur yang disediakan untuk pejalan kaki guna
memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan
kelancaran, keamanan dan kenyamanan pejalan kaki tersebut.
Keunggulan Teknologi :
1. Memfasilitasi pejalan kaki (berupa jalur yang diperkeras untuk melakukan
perjalanannya dengan aman dan nyaman)
2. Meningkatkan kelancaran lalu-lintas baik lalu-lintas kendaraan maupun
pejalan kaki
25. FASILITAS JALUR SEPEDA DAN FASILITAS JALUR KHUSUS
SEPEDA MOTOR

Lajur sepeda adalah lajur yang khusus diperuntukkan untuk sepeda, yang
berfungsi memisahkan antara sepeda dengan kendaraan lainnya sehingga
tidak ada lagi sepeda yang masuk ke lalu lintas bercampur. Lajur sepeda ini
juga befungsi mencegah kecelakaan yang kemungkinan terjadi apabila
sepeda disatukan dengan kendaraan lainnya.
Fasilitas jalur khusus sepeda motor adalah bagian jalan yang dikhususkan
untuk lalu lintas sepeda motor.
Keunggulan Teknologi :
1. Meminimalisir konflik dengan kendaraan bermotor
2. Meningkatkan kecepatan bagi kendaraan bermotor
3. Meningkatkan kecepatan dan keamanan bagi sepeda dikarenakan terpisah
dari kendaraan lain
4. Memisahkan lalu lintas sepeda motor dengan kendaraan roda empat atau
lebih dengan pemisah fisik sehingga meminimalisir konflik
5. Meningkatkan kelancaran arus dikarenakan karakteristik pergerakan
sepeda motor yang memiliki mobilitas tinggi serta dan memiliki kemampuan
bermanuver yang berbeda akan berpengaruh terhadap kendaraan lainnya
26. PENYEDIAAN SISTEM DRAINASE JALAN

Tujuan dan Manfaat :


1. Melindungi konstruksi badan jalan dari kerusakan karena air
2. Menyediakan keselamatan untuk masyarakat umum
3. Menyiptakan lingkungan jalan yang bekualitas, selamat, nyaman dan aman
Kapan diperlukan ? Penyediaan sistem drainase jalan dibutuhkan pada saat
melakukan perubahan pada lahan yang alami, contoh pembangunan jalan,
perumahan, dan bangunan lain yang tidak meresapkan air.
Kenapa diperlukan ? Perubahan ruang resapan air menjadi bangunan
infrastruktur yang tidak meresapkan air merupakan masalah yaitu : jumlah
limpasan air semakin besar (banjir-erosi), merusak konstruksi badan jalan.
Pelaku :
1. Bidang Bina Marga dan Keairan, yaitu pihak yang bertanggung jawab pada
rencana penyediaan sistem drainase
2. Bidang Pertamanan dan Kebersihan Kota yang bertugas menjaga
kebersihan kota
3. Bidang Tata Kota yang bertugas menata kota
4. Masyarakat, untuk membantu menjaga kebersihan inlet dan saluran
drainase
27. PLATO SOFTWARE PENGHITUNG DAN PENCATATAN VOLUME
LALU LINTAS OTOMATIS

Teknologi Video Image Processing yang mampu mendeteksi kendaraan


sampai dengan 5(lima) klasifikasi kendaraan sesuai dengan kategori yang
dibutuhkan. Teknologi ini dapat digunakan untuk menentukan tingkat kinerja
lalu lintas suatu segmen atau ruas jalan.
Fungsi utama dari perangkat lunak (software) ini adalah menghitung jumlah
atau volume kendaraan dengan karakteristik pengemudi di Indonesia.
Karakteristik yang menjadi permasalahan di Indonesia adalah bahwa
pengendara khususnya sepeda motor tidak bergerak mengikuti antrian di
dalam lajurnya tetapi sepeda motor bergerak secara berdampingan mencari
celah kosong.
Keunggulan Teknologi :
1. Sistem otomatis yang dapat dimanfaatkan untuk merekam data volume lalu
lintas tanpa harus menggunakan tenaga manusia
2. Pengambilan keputusan atas penanganan kapasitas jalan dapat dilakukan
secara cepat dan berbiaya murah
3. Memiliki akurasi yang tinggi dibandingkan perangkat sejenis dengan
karakteristik lalu lintas di Indonesia yang didominasi oleh sepeda motor.
4. Kesalahan pencatatan di bawah 10%
5. Dikembangkan dalam negeri dengan local content 40%
6. Dapat digunakan kembali untuk evaluasi keakuratan hasil perhitungan
28. SINDILA (SISTEM INFORMASI DINI LALU LINTAS )

Merupakan teknologi yang memberikan informasi kondisi lalu lintas (Volume,


kecepatan, Okupasi). Terdiri dari sub system Sensor, Logger, Data Center,
dan (optional) Traffic Display (apakah berupa VMS, SMS, Web atau Mobile
Apps).
Keunggulan Teknologi :
1. Sistem nirkabel, sehingga tidak terpengaruh oleh kondisi dan situasi jalan
2. Tiang utama memiliki catu daya mandiri dari panel surya
3. Sensor vehicle loop detector berbasis optik (kamera) sehingga sensor
dapat dimodifikasi dengan mudah
4. Praktis dan pemasangan mudah
30. VETIVER PENAHAN EROSI LERENG

Memanfaatkan rumput vetiver untuk konservasi tanah, air serta perlindungan


lingkungan terutama lereng dari erosi.
Keunggulan Teknologi :
1. Mencegah erosi dan longsoran secara vegetatif (green construction)
2. Murah dan mudah dalam pelaksanaan dan pemeliharaan
3. Efektif dalam jangka panjang untuk mengatasi permasalahan longsoran
pada permukaan lereng jalan
29. PEMERINGKATAN JALAN HIJAU (GREEN ROAD RATING )

Latar Belakang :
Sistem Pemeringkatan Jalan Hijau adalah sistem kegiatan pemeringkatan
terhadap upaya-upaya penerapan kriteria keberlanjutan dalam suatu proyek
jalan yang dilakukan secara sukarela dengan mendaftar ke lembaga jalan
hijau. Proyek jalan harus memenuhi persyaratan dengan memiliki dokumen
Life Cycle Cost atau dapat diwakili Laporan Studi Kelayakan, dokumen
lingkungan (amdal/ UKL-UPL/SPPL), dan as built drawing. Proyek jalan dinilai
pula dari penerapan kriteria Jalan Hijau yang telah ditetapkan sistem
pemeringkatan Jalan Hijau.
Kenapa harus diperingkat ?
Proyek jalan memberi dampak terhadap perubahan alam sehingga harus
diantisipasi pada tahap perancangan dan pelaksanaan konstruk agar sesuai
dengan aspek-aspek pembangunan berkelanjutan. Proyek jalan yang
diperingkat dengan sistem pemeringkatan Jalan Hijau dapat mengarahkan
beberapa kegiatan proyek melalui perancangan Rencana Teknis Akhir/DED
dan pelaksanaan konstruksi yang lebih berkelanjutan sesuai dengan
beberapa peraturan di Indonesia.
Keunggulan :
1. Sebagai perangkat pendukung implementasi konstruksi berkelanjutan pada
bidang jalan
2. Memberikan informasi tingkat keberlanjutan (sustainability) praktek-praktek
dalam proyek jalan
3. Mendorong praktek-praktek terbaik dalam pembangunan jalan yang
memperhatikan prinsip-prinsip dimensi ekologi, sosial, dan ekonomi

31. HYDROSEEDING

Hidrosiding adalah alternatif dari proses penyebaran biji secara tradisional.


Teknik hydroseeding. Campuran ini biasanya terdiri dari beberapa komponen,
yaitu biji (terutama biji rumput tetapi dapat juga berupa tumbuhan berbunga,
semak belukar maupun pohon), sintetis dan/atau conditioner tanah alami
(polyacrylamide polymers, atau ekstrak tumbuh-tumbuhan), soil amendments
(mineral gypsum, kapur, kalsium karbonat. atau bahan organik seperti residu
tanaman maupun hewan), mulsa (serat alami seperti jerami, kayu, kapas,
serabut kelapa, serat sintetis seperti kertas dan plastik) serta mikoriza.
Komponen-komponen ini kemudian dicampur ke seluruh area.
Keunggulan Teknologi :
Menurunkan tingkat erosivitas lereng jalan dan mampu menghemat biaya
pembangunan hingga 50%.
32. RCMS (REMOTE CONTROL MONITORING SYSTEM)

Pemantauan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan merupakan aspek


pendukung manajemen pekerjaan konstruksi jalan dalam mengupayakan
efisiensi dan efektifitas dalam proses serta kualitas dalam produk jalan yang
dihasilkan. Kurangnya aspek pemantauan beserta aspek manajerial lainnya
seperti pengawasan, dapat menimbulkan potensi pengabaian kekeliruan
dalam proses pekerjaan.
Keunggulan Teknologi :
1. Dapat memantau beberapa proyek di tempat yang berbeda
2. Untuk penyediaan data pengaturan lalu lintas, keselamatan dan keamanan
di lingkungan proyek
3. Berpengaruh dalam manajemen pelaksanaan untuk peningkatan efisiensi
waktu dan efisiensi pendanaan
4. Data yang diperoleh : Volume per kelas per lajur, kecepatan rata-rata per
kelas per lajur, okupansi per lajur, headway per lajur, dan gap per lajur.
33. APILL PORTABLE ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS

APILL portable merupakan APILL nirkabel, terdiri dari alat pengatur lalu lintas
yang tidak terkoneksi dengan kabel sehingga memiliki mobilitas yang tinggi
dan mudah digunakan untuk pengaturan lalu lintas pada saat pelaksanaan
pekerjaan konstruksi jalan atau jembatan (perambuan sementara).
Flagman yang biasa mengatur kelancaran arus lalu lintas pada pekerjaan
jalan, akan berpotensi untuk tertabrak oleh kendaraan yang mendekat terlebih
lagi apabila pekerjaan tersebut pada jalan yang rata-rata memiliki kecepatan
tinggi. Sebuah alat pemberi isyarat lalu lintas portable diharapkan bisa
memberikan peringatan lebih pada pengemudi, mengingat jarak pandang
pengemudi menjadi lebih panjang untuk dapat bereaksi dalam menanggulangi
rintangan yang akan dihadapinya.
Agar dapat dengan mudah dibawa dan dipindahkan maka APILL tersebut
harus menggunakan daya alternatif seperti daya dari tenaga surya dan
nirkabel. Peralatan yang memenuhi standar keselamatan yang digunakan
untuk menunjang pekerjaan jalan dan kegiatan penelitian di ruas jalan
umumnya masih berbahan impor dimana dalam pengadaannya dapat
menghabiskan waktu dan biaya yang cukup besar, sedangkan APILL portable
ini berbahan lokal.
Keunggulan Teknologi :
1. Sistem nirkabel, sehingga tidak terpengaruh oleh kondisi dan situasi jalan
2. Tiang utama memiliki catu daya mandiri dari panel surya
3. Sensor vehicle loop detector berbasis optik (kamera) sehingga sensor
dapat dimodifikasi dengan mudah
4. Praktis dan pemasangan mudah

34. ANJUNGAN CEDAS ( ROSSITA )

Anjungan Pelayanan Jalan (APJ) atau Anjungan Cerdas atau ROSSITA


(Roadside Station) adalah konsep tempat istirahat yang berfungsi selain
sebagai tempat beristirahat juga sekaligus sebagai simpul interaksi antara
penduduk lokal dan pengguna jalan. Tujuannya untuk medorong peningkatan
pengembangan ekonomi lokal melakui pengenalan dan pemasaran potensi
alam dan penduduk masyarakat daerah setempat.
Keunggulan Teknologi :
1. Fasilitas yang disediakan efisien dan efektif dengan memperhitungkan jam
puncak lalu lintas secara bijaksana.
2. Perencanaan yang komprehensif dengan mengharuskan penyelenggara
jalan memanfaatkan pedoman dan Standar Nasional Indonesia untuk
perencanaan jalan, perlengkapan jalan, bangunan pelengkap jalan, dan
fasilitas dan utilitas bangunan gedung.
3. Penentuan jenis fasilitas didorong untuk lebih efisien dengan mengacu
pada analisis kebutuhan dan manfaat yang lebih optimal dengan
memaksimalkan interaksi antara pengguna jalan dengan masyarakat dan
lingkungan, serta memperhatikan kesetaraan dan responsif gender (wanita,
anak-anak, dan orang berkebutuhan khusus).
4. Pembangunan tempat istirahat didorong untuk lebih memanfaatkan
teknologi dan material yang ramah lingkungan.
5. Penyediaan tempat istirahat berpihak kepada pengenalan dan
pengembangan produk lokal dan membatu perekonomian usaha mikro kecil
dan menengah.

35. APLIKASI BERBASIS PONSEL JALAN KITA ( JAKI )

Sebuah persembahan dari Puslitbang Jalan dan Jembatan dalam rangka


memfasilitasi partisipasi masyarakat pengguna jalan dalam memberikan
informasi terkait kondisi jalan dan Jembatan di Indonesia dengan
memanfaatkan teknologi berbasis ponsel.
Keunggulan Teknologi :
Pelaporan informasi bisa dilakukan oleh siapa saja, sehingga akan lebih
mudah untuk mendeteksi kondisi jalan.
Institusi yang telah melakukan kerjasama dengan Pusjatan bisa dengan
mudah untuk menerima informasi kondisi jalan pada wilayah
administratifnnya, sehingga bisa diambil keputusan apakah akan dilakukan
perbaikan atau dimasukkan ke anggaran tahun depannya untuk kerusakan
yang cukup berat.
Data informasi jalan tersimpan pada server sehingga mudah diakses apabila
diperlukan Aplikasi berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) sehingga
koordinat informasi jalan bisa mudah ditemukan Aplikasi mobile Jalan Kita
Pusjatan dapat diunduh pada play store Android.

36. URBAN SAFETY MANAGEMENT

Urban Safety Management (USM) adalah pendekatan sistematik terhadap


pencegahan dan penurunan jumlah korban kecelakaan lalu lintas di kota,
yang melibatkan berbagai macam disiplin ilmu, sudut pandang, dan
stakeholder untuk menciptakan pendekatan yang terpadu.
Penerapan Teknologi :
1. Pendekatan sistematik untuk keselamatan jalan kota yang melibatkan
berbagai macam disiplin ilmu.
2. Mendukung Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) untuk semua
pilar.
3. Dapat diterapkan di semua kota karena tetap mengikuti bentuk
pemerintahan yang berlaku di suatu wilayah.
1.1.4 Jenis Aspal

Definisi Aspal
Material berwarna hitam atau coklat tua. Pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak
padat, jika dianaskan sampai temperatur tentu dapat menjadi lunak / cair sehingga dapat
membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan campuran aspal beton atau sapat masuk
kedalam pori-pori yang ada pada penyemprotan/ penyiraman pada perkerasan macadam atau
pelaburan. Jika temperatur mulai turun. Aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada
tempatnya (sifat Termoplastis)

 Hidrocarbon adalah bahan dasar utama dari aspal yang umumnya disebut bitumen.
Sehingga aspal sering juga disebut bitumen,
 Aspal merupakan salah satu material konstruksi perkerasan lentur . Aspal merupakan
komponen kecil . Umumnya 4 – 10 % dari berat campuran. Tetapi merupakan
komponen yang relatif mahal
 Aspal umumnya berasal dari salah satu hasil destilasi minyak bumi (Aspal Minyak)
dan bahan alami (aspal Alam),
 Aspal minyak (Aspal cemen) bersifat mengikat agregat pada campuran aspal beton
dan memberikan lapisan kedap air. Serta tahan terhadap pengaruh asam, Basa dan
garam,
 Sifat aspal akan berubah akibat panas dan umur, aspal akan menjadi kaku dan rapuh
dan akhirnya daya adhesinya terhadap partikal agregat akan berkurang.

Jenis Aspal Berdasarkan cara mendapatkannya

Aspal Alam :- Aspal Gunung (Rock Asphalt)


ex : Aspal P. Buton
- Aspal Danau (Lake Asphalt)
ex : Aspal Bermudez, Trinidad

Aspal alam ada yang diperoleh di gunung-gunung seperti aspal di pulau buton, dan ada pula
yang diperoleh di pulau Trinidad berupa aspal danau. Aspal alam terbesar di dunia terdapat di
Trinidad, berupa aspal danau. Indonesia memiliki aspal alam yaitu di Pulau Buton, yang
terkenal dengan nama Asbuton (Aspal Pulau Buton). Penggunaan asbuton sebagai salah satu
material perkerasan jalan telah dimulai sejak tahun 1920, walaupun masih bersifat
konvensional. Asbuton merupakan batu yang mengandung aspal. Asbuton merupakan
material yang ditemukan begitu saja di alam, maka kadar bitumen yang dikandungnya sangat
bervariasi dari rendah sampai tinggi.

Produk asbuton dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu :1) Produk asbuton yang masih
mengandung material filler, seperti asbuton kasar,asbuton halus,asbuton mikro, dan butonite
mastik asphalt.2) Produk asbuton yang telah dimurnikan menjadi aspal murni melalui proses
ekstrasi atau proses kimiawi

Aspal Buatan :Aspal Minyak


Merupakan hasil destilasio minyak bumi

Berdasarkan jenis bahan dasarnya


 Asphaltic base crude oil
 Bahan dasar dominan aspaltic
 Parafin base crude oil
 Bahan dasar dominan parafin
 Mixed base crude oil
 Bahan dasar campuran asphaltic dan parafin

Berdasarkan bentuknya

 Aspal keras/panas (Asphalt cemen)

aspal yang digunakan dalam keadaan panas dan cair, pada suhu ruang berbentuk padat
*) Aspal keras pada suhu ruang (250 – 300 C) berbentuk padat
*) Aspal keras dibedakan berdasarkan nilai penetrasi (tingkat kekerasannya)
*) Aspal keras yang biasa digunakan :
- AC Pen 40/50, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 40 – 50
- AC pen 60/70, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 60 – 79
- AC pen 80/100, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 80 – 100
- AC pen 200/300, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 200-300
*) Aspal dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas, volume lalu lintas
tinggi.
*) Aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin, lalu lintas rendah.
*) Di Indonesia umumnya digunakan aspal penetrasi 60/70 dan 80/100.

 Aspal dingin / Cair (Cut Back Asphalt)

aspal yang digunakan dalam keadaan dingin dan cair, pada suhu ruang berbentuk cair
*) Aspal cair merupakan campuran aspal keras dengan bahan pencair dari hasil penyulingan
minyak bumi
*) Pada suhu ruang berbentuk cair
*) Berdasarkan bahan pencairnya dan kemudahan penguapan bahan pelarutnya, aspal cair
dibedakan atas :
1. RC (Rapid curing cut back )
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan bensin (premium), RC
merupakan curback asphal yang paling cepat menguap.
RC cut back asphalt dugunakan sebagai:
- Tack coat (Lapis perekat)
- Prime Coat (Lapis resap pengikat)
2. MC (Medium Curing cut back)
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan minyak tanah (Kerosine). MC merupakan
cutback aspal yang kecepatan menguapnya sedang.
3. SC (Slow Curing cut back)
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan solar, SC merupakan cut back asphal yang
paling lama menguap.
SC Cut back asphalt digunakan sebagai:
- Prime coat
- Dust laying (lapis pengikat debu)
Cut back aspal dibedakan berdasarkan nilai viscositas pada suhu 600 (makin kental)
ex :
RC 30 – 60 MC 30 – 60 SC 30 – 60
RC 70 – 140 MC 70 – 140 SC 70 - 140

 Aspal emulsi (emulsion asphalt)

aspal yang disediakan dalam bentuk emulsi dandigunakan dalam kondisi dingin dan cair
*) Aspal emulsi adlah suatu campuran aspal dengan air dan bahan pengemulsi

*) Emulsifer agent merupakan ion bermuatan listrik (Elektrolit), (+) Cation ; (-) Annion
*) Emulsifer agent berfungsi sebagai stabilisator
*) Partikel aspal melayang-layang dalam air karena partikel aspal diberi muatan listrik.

*) Berdasarkan muatan listriknya, aspal emulsi dapat dibedakan atas ;


1. Kationik,
disebut juga aspal emulsi asam, merupakan aspal emulsi yang bermuatan arus listrik posirif
2. Anionik,
disebut juga aspal emulsi alkali, merupakan aspal emulsi yang bermuatan negatif
3. Nonionik,
merupakan aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi, berarti tidak mengantarkan
listrik.
*) Yang umum digunakan sebagai bahan perkerasan jalan adalah aspal emulsi anionik dan
kationik.
*) Berdasarkan kecepatan pengerasannya aspal emulsi dibedakan atas
- Rapid Setting (RS), aspal yang mengandung sedikit bahan pengemulsi sehingga
pengikatan cepat terjadi. Digunakan untuk
Tack Coat
- Medium Setting (MS), Digunakan untuk Seal Coat
- Slow Seeting (SS), jenis aspal emulsi yang paling lambat menguap, Digunakan Sebagai
Prime coat

 Aspal Buton

Aspal buton merupakan aspal alam yang berasal dari pulau buton, Indonesia.
Aspal ini merupakan campuran antara bitumen dengan bahan mineral lainnya dalam bentuk
bantuan.
Karena aspal buton merupakan bahan alam maka kadar bitumennya bervariasi dari rendah
sampai tinggi.
Berdasarkan kadar bitumennya aspal buton dibedakan atas B10, B13, B20, B25, dan B30
(Aspal Buotn B10 adalah aspal buton dengan kadar bitumen rata-rata 10%)

Aspal cair Aspal keras

As Buton
1.1.5 Kesimpulan

Dari hasil kunjungan kami dapat menyimpulkan bahwa PUSJATAN memiliki prodak
yang sangat baik dan unggul yang mereka terapkan dalam beberapa proyek yang
mereka garap. Dengan banyak ahli yang kompeten mengolah kembali bahan yang
akan digunakan. Pusjatan memiliki banyak tenaga ahli dibidang khusus. Pegawainya
berbagai macam kriteria, ada yang dari SMA/SMK,S1 sampai S3. Dapat diratakan usia
yang tertua hingga 58 tahun. Dosen pembimbing kami mengatakan bahwa “tujuan
kedatangan kami ke Pusjatan adalah untuk mendapatkan pembelajaran di lapangan
yang ada kaitannya dengan mata kuliah Teknik Sipil”

Pada kesempatan kunjungan kami, diberikan informasi mengenai produk-produk


teknologi Masterpiece Pusjatan oleh perwakilan Bidang Standar dan kerjasama,
dalam pemaparannya mengenai 39 Masterpiece produk pusjatan.
MAKALAH PENELITIAN KUNJUNGAN MAHASISWA
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
DI PUSAT PENELITIAN JALAN DAN JEMBATAN ( PUSJATAN )

DISUSUN OLEH

SARAH KURNIAWATI

41155020170062

TEKNIK SIPIL B

DOSEN PEMBIMBING

FAUZIA MULYAWATI, DRA,.ST,.MT

PROGRAM PENDIDIKAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS LANGLANGBUANA BANDUNG


(JL. KARAPITAN BANDUNG NO 116, KOTA. BANDUNG. PROV. JAWA BARAT)

Anda mungkin juga menyukai