Disusun oleh :
Nama : 1. Haris Sefurrahman K1C016016
2. Anika Kunthi Hutami K1C015053
Asisten : Rifatul Ma’wa
Hari/Tanggal : Selasa/ 20 Maret 2019
Pelaksanaan Praktikum : Selasa, 29 Maret 2019
Pengumpulan Laporan : Selasa, 5 April 2019
ABSTRAK
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukan percobaan h/e adalah :
1. Mempelajari pancaran energi dari lampu mercury
2. Menentukan perbandingan nilai h/e
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
E k h( v v 0 ) (2.8)
Sistem peralatan untuk mempelajari efek fotolistrik ditunjukkan pada
gambar 1. Dua elektroda dalam tabung hampa, dimana salah satunya adalah
logam yang disinari (sebuah sel foto). Antara kedua elektroda diberi beda
potensial sebesar Va dengan baterai E1 danE2, yang nilainya dapat di variasi
dari Va E1 sampai dengan V2 E2 dengan suatu potensiometer. Arus
fotoelektron (Ie) dapat diukur dengan micrometer atau galvanometer.
Untuk suatu nilai V > Vo dengan intensitas tertentu dapat diamati Ie
sebagai fungsi Va . Ie akan mencapai nilai nol bila Va diturunkan mencapai
nilai tertentu, Va . Vs (tegangan penghenti/stoppingf voltage), yang memenuhi
persamaan
h
Vs v (2.10)
e e
Persamaan (2.10) menunjukkan bahwa Vs merupakan fungsi v. Sehingga
pengukuran Vs untuk berbagai nilai v memungkinkan untuk menentukan nilai
h/e dan /e (Krane, 1992).
Mulai
V1, V2
Diulang untuk nilai filter
transmisi yang berbeda
Selesai
Mulai
V1, V2
Diulang untuk filter warna jingga
dan ungu
Selesai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Data Hasil Pengamatan Bagian A (Mengukur Potensial (V) Pada Warna
filter Prosentase Transmisi)
Warna Filter % Transmisi Potensial (V) Waktu (s)
100 0,356 10
80 0,331 10
KUNING 60 0,297 10
40 0,226 10
20 0,163 10
Warna Filter % Transmisi Potensial (V) Waktu (s)
100 0,424 10
80 0,375 10
Hijau 60 0,335 10
40 0,310 10
20 0,221 10
0.4
0.35
Beda Potensial (V)
0.3
y = 0.0025x + 0.1273
0.25 R² = 0.9595
0.2 Potensial (V)
0.15
Linear (Potensial
0.1 (V))
0.05
0
0 50 100 150
% Tansmisi
0.3
0.25
y = 0.0024x + 0.1917 Potensial (V)
0.2 R² = 0.9594
0.15 Linear
(Potensial (V))
0.1
0.05
0
0 50 100 150
% Tansmisi
Gambar 4. 2 Grafik Hubungan Presentase Transmisi dengan Beda Potensial (V)
menggunakan Filter Hijau
Dari Grafik diatas diperoleh :
𝑊𝑜
= 0,1917 𝑉
𝑒
𝑊𝑜 = 0,1917 𝑒 𝑉
ℎ
= 𝑚 = 0,0024
𝑒
4.00E-01
3.50E-01
y = -6E-17x + 0.1824
R² = 0.0038
Beda Potensial (V)
3.00E-01
2.50E-01
2.00E-01 Beda Potensial (V)
1.50E-01
Linear (Beda
1.00E-01 Potensial (V))
5.00E-02
0.00E+00
0.00E+00 1.00E+15
Frekuensi (Hz)
0.00.E+00
0.00E+00 1.00E+15
Frekuensi (Hz)
Hubungan antara nilai beda potensial dan frekuensi dengan menggunakan filter
kuning dapat dilihat pada Gambar 4.3. Grafik tersebut menunjukan nilai beda
potensial mengalami kenaikan drastis dari spektrum cahaya jingga hingga spektrum
cahaya kuning. Kemudian nilai beda potensial mengalami penurunan kembali pada
spektrum warna hijau hingga spektrum warna ungu. Nilai beda potensial terendah
dengan menggunakan fiter kuning ini ditujukkan pada saat pengukuran di spektrum
dengan warna yang sama seperti warna filter yaitu warna kuning. Gambar 4.4
merupakan grafik yang menunjukkan hubungan antara nilai beda potensial dan
frekuensi dengan menggunakan filter hijau. Pada grafik tersebut diketahui nilai
beda potensialnya juga naik-turun seperti pada saat menggunakan filter kuning.
Pada grafik tersebut diketahui nilai beda potensial terendah terjadi pada spektrum
cahaya yang berwarna merah. Garis biru pada kedua gambar tersebut menunjukan
nilai beda potensial yang diperoleh.
Grafik yang terbentuk pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2, sesuai dengan
referensi pada jurnal yang ditulis oleh (Ramlan,1999) dengan judul “Menentukan
Fungsi Kerja dan Frekuensi Ambang Material Katoda Melalui Percobaan Efek
Fotolistrik” meskipun tidak sempurna yaitu memiliki beda potensial semakin kecil
ketika presentase transmisi turun. Grafik yang terbentuk harusnya linear menurun
atau dalam kata lain nilai beda potensial akan semakin turun apabila nilai
presentase transmisinya naik. Kemudian grafik pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4
memiliki hasil yang berbeda dengan referensi. Pada referensi dijelaskan bahwa
grafik hubungan antara beda potensial dengan frekuensi memiliki bentuk linear
naik yang berarti semakin besar nilai frekuensi maka semakin besar pula nilai beda
potensialnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Lampu mercury merupakan sumber cahaya yang didasarkan pada sifat
polikromatis dari cahaya lampu merkuri yang dapat diuraikan menjadi
komponen-komponen diskrit.
2. Nilai h/e tidak ada yang sesuai dengan perhitungan secara manual yaitu
4,136𝑥10−15 J.s/C, hasil yang diperoleh cukup jauh. Nilai h/e pada
praktikum yaitu 0,0025; 0,0024; −6 𝑥 10−17 ; dan −3 𝑥 10−17 .
5.2 Saran
1. Selalu melakukan pengecekan alat, agar percobaan yang dilakukan lancar.
2. Tambahkan variabel lain jika variabel tersebut mempengaruhi pembacaan
data.
DAFTAR PUSTAKA