Anda di halaman 1dari 16

SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK

“PENTANAHAN”

OLEH :
AHMAD (102504014)
ABDUL HABI
ARIFUDDIN
DARMAN M

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2012/2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. karena atas berkah dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah Distribusi Daya Listrik
yang berjudul “Pentanahan”. Dalam makalah ini dibahas mengenai Sistem pentanahan
pada saluran distribusi.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih terdapat
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.

Untuk itu kami ucapkan banyak terimakasih.

Makassar, September 2012

Punyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 2

A. SISTEM PENTANAHAN .................................................................................. 2


B. TANAH DAN PENGAMANAN ....................................................................... 2
C. SIFAT-SIFAT DARI SEBUAH SISTEM ELEKTRODA TANAH .................. 5
D. TAHANAN JENIS TANAH .............................................................................. 10
E. UKURAN-UKURAN PENGHANTAR TANAH .............................................. 11
F. PERENCANAAN ELEKTRODA PENTANAHAN.......................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 17


BAB I
PENDAHULUAN

Sistem pentanahan pada jaringan distribusi digunakan sebagai pengaman


langsung terhadap peralatan dan manusia bila terjadinya gangguan tanah atau kebocoran
arus akibat kegagalan isolasi dan tegangan lebih pada peralatan jaringan distribusi.
Petir dapat menghasilkan arus gangguan dan juga tegangan lebih dimana
gangguan tersebut dapat dialirkan ke tanah dengan menggunakan sistem pentanahan.
Sistem pentanahan adalah suatu tindakan pengamanan dalam jaringan
distribusi yang langsung rangkaiannya ditanahkan dengan cara mentanahkan badan
peralatan instalasi yang diamankan, sehingga bila terjadi kegagalan isolasi,
terhambatlah atau bertahannya tegangan sistem karena terputusnya arus oleh alat-alat
pengaman tersebut.
Secara umum tujuan dari sistem pentanahan dan grounding pengaman adalah
sebagai berikut :
1. Mencegah terjadinya perbedaan potensial antara bagian tertentu dari
instalasi secara aman.
2. Mengalirkan arus gangguan ke tanah sehingga aman bagi manusia dan
peralatan. Mencegah timbul bahaya sentuh tidak langsung yang
menyebabkan tegangan kejut.
BAB I
PEMBAHASAN

A. SISTEM PENTANAHAN
Salah satu faktor kunci dalam setiap usaha pengamanan ( perlindungan )
rangkaian listrik adalah pentahanan. Apabila suatu tindakan pengamanan/perlindungan
yang baik akan dilaksanakan, maka harus ada system pentanahan yang dirancanakan
dengan benar. Prinsip-prinsip/ standar pentanahan yang biasa digunakan, telah banyak
tertulis dalam laporan-laporan berbagai organisasi nasional yang berkaitan [1,2,3,4,9].
Agar sistem pentanahan dapat bekerja secara efektif, harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Membuat jalur impedansi rendah ketanah untuk pengamanan
personil dan peralatan menggunakan rangkaian yang efektif.
2. Dapat melawan dan menyebarkan gangguan berulang dan
arus akibat surja hubung (surge current)
3. Menggunakan bahan tahan terhadap korosi terhadap berbagai
kondisi kimiawi tanah. Untuk meyakinkan kontiniutas
penampilan sepanjang umur peralatan yang dilindungi.
4. Menggunakan sistem mekanik yang kuat namun mudah
dalam pelayanannya.
Beberapa patokan/standar yang telah disepakati adalah bahwa saluran
transmisi substasion harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga tahanan
pentanahan tidak melebihi 1 Ohm. Dalam sustasion-substasion distribusi,
haraga tahanan maksimumyang telah diperbolehkan adalah 5 Ohm. Dalam
substansion-substansion (66 kV atau lebih), system kisi tanam untuk suatu
substansion akan memberikan tahanan pentanahan yang diinginkan (Std IEEE
80-1976 mengatur masalah pengamanan personil dan tegangan 33 kV atau
lebih rendah, biasa digunakan dengan batang pasak. Dari segi besarnya harga
tahanan, bahan yang dipakai tidak mengurangi penyebaran akibat surja hubung
yang efektif. Bahan pentanahan dimaksud arus-arus gangguan yang lebih
tinggi. Pasak-pasak, adalah batang-batang sederhana, sebaliknya dapat
memberikan inpedansi surja yang dapat berharga sekitar separohharga tahanan
tanahn frekuensi rendahanya. Hal inilah penyebab jatuhnya tahan tanah dalam
gradient teganagn yang tinggi pada permukaan pasak sebagai akibat dari sifat-
sifat ini, maka pasak harus ditempatkan didekat atau sekitar bangunan stasion.
Pasak-pasak tentu saja dibutuhkan dalam saluran-saluran teganagan tinggi
(132 kV, 66 kV) di mana tahanan maksimal 15 Ohm masih dapat diterima, dan
dalam saluran-saluran distribusi (33-0,4 kV) di mana dipilih tahanan 25 Ohm.
Parameter-parameter ini umumnya dapat dipenuhi dengan pemakaian
teori-teori dasar pentanahan secara benar. Namum, selalu timbul keadaan-
keadaan, yang akan menyulitkan dalam memperoleh tahanan pentanahan yang
diinginkan. Apabila timbul keadaan demikian dapat digunakan beberapa
metode untuk menurungkan harga tahanan pentanahan, antara lain system-
sistem batang parallel, system pasak tanam dalam dengan beberapa pasak, dan
perlakuan terhadap kondisi kimiawi tanah. Metode-metode laian juga banyak
diperkenalkan, yaitu pelat tanam, penghantar tanam, dan beton kerangka baja
secara listrik terhubung. Sejenis tanah liat yang dikenal sebagai bentonite,
karena kemampuannya menyerap dan menahan air, dapat digunakan untuk
mengurangi tahanan tanah didaerah di mana tahanan tanah tinggi, dalam orde
300 Ohm-meter atau lebih

B. TANAH DAN PENGAMANAN


Bagian dari sistem hubungan pentanahan, yaitu tanah itu sendiri . bidang kontak
antara tanah dengan pasak harus cukup luas, sehingga harga tahanan tanah dengan
pasak harus cukup luas, sehingga harga tahanan dari jalur arus masuk atau melewati
tanah masih dalam batas – batas yang diperkenankan untuk penggunaan –penggunaan
tertentu. Tahanan dari jalur tanah ini relative rendah dan kurang lebih tetap sepanjang
tahun . untuk memahami mengapa tahanan tanah harus rendah , digunakan hokum
Ohm, yaitu E = I x R (dimana E adalah tegangan dalam volt, I adalah arus dalam
ampere, dan R adalah tahanan dalam ohm ).
Sebagai contoh, ada tegangan sumber 415 volt (240 volt terhadap tanah) dengan
tahanan 4ohm. Sekarang, misalkan ada gangguan/kekeliriuan, sehingga kabel dari
sumber yang mencatu motor listrik menyentuh badan motor. Hal ini berarti kabel
tersebut menghubungkan ke system pentanahan yang mempunyai tahanan 20 ohm ke
tanah (lihat Gambar 1.1 ). Menurut hokum Ohm, aka nada arus sebesar 10 Ampere
mengalir melewati badan motor ke tanah. Apabila seseorang menyentuh badan motor,
maka dia akan menerima tegnagn sebesar 200 volt (yaitu 20 Ohm kali 10 Ampere).
Hal ini dapat berakibat patal, tergantung pada tahanan orang tersebut, yang berpariasi
dengan tegangan yang disentuhnya. Hubungan tahanan listrik badan manusia (dewasa
dengan kulit kering) dengan tegangan adalah titik linear dan untuk arus searah atau
frekuensi sampai 100 Heartz, dapat dilihat pada tablel 1.1.

Sumber 415 Volt


240 Volt terhadap tanah

Gambar 1.1 Gangguan yang tinggi pada tanah

Tabel 1.1

Besaran arus lewat badan , maksimum 10 mA untuk pria dan 8 mA untuk wanita,
adalah besaran-besaran yang telah ditetapkan sebagai patokan. Aru 100 mA atau lebih
dinyatakan sebagai fatal.publikasi IEC 479 “ Pengaruh-pengaruh arus yang melewati
badan manusia ” memuat grafik (gambar 1.2) yang memperlihatkan daerah-daerah
bahaya yang diakibatkan sentuhan terhadap sumber arus bolak-balik 50/60 Hz oleh
orang dewasa. Apabila arus yang melewati badan manusia dapat dibatasi dalm besaran
dn waktu seperti pada derah-daerah satu, dua, dan tiga, maka bahaya mati oleh
sengatan listrik dalam keadaan normal akan dapat dihindari. Namun dalam beberapa
hal, intensitas kejutan dapat berakibat orang terjatuhh/terlempar, yang dapat
menyebabkan cedera. IEC 364 memberikan batas waktu maksimum pemutusan
hubungan terhadap sentuhan dengan tegangan, seperti terlihat pada Tabel 1.2.

CUR Arus mA (EFF./r.m.s).s.)


Gambar 1.2 Pengaruhg akibat arus melewati beban manusia : Daerah-daerah 1,2, dan 3 :
bahaya mati oleh sengatanlistrik praktis terhindar. Daerah-daerah 4 dan 5 : bahaya mati oleh
sengatan listrik.

Tabel 1.2
Tegangan waktu maksimum sentuhan tegangan
Tegangan yang mungkin Waktu maksimum
tersentuh (V) Pemutusan hubungan (detik)
<50 ∞
50 5
75 1
90 0.5
110 0.2
150 0.1
220 0.05
280 0.3

C. SIFAT-SIFAT DARI SEBUAH ELEKTRODA TANAH


Hambatan arus melewati sistemm elektroda tanah mempunyai tiga
komponen, yaitu :
a. Tahanan pasaknya sendiri dan sambungan-sambungannya.
b. Tahanan kontak antara pasakdengan tanah sekitar.
c. Tahanan tanah di sekelilingnya.
Pasak-pasak tanah, batang-batang logam, struktur dan peralatan lain biasa
digunakan untuk elektroda tanah. Elektroda-elektroda ini umumnya besar dan
penampannya sedemikian, sehingga tahanannya dapat diabaikan terhadap
tahanan keseluruhan system pentanahan.
Pasak dengan tahanan seragam yang ditanam ke tanah akan
menghantarkan arus ke semua jurusan. Marilah kita tinjau suatu elektroda
(pasak) yang ditanam di tanah yang terdiri atas laposan-lapisan tanah dengan
kekebalan yang sama (gambar 1.3).

Gambar 1.3 Komponen-komponen tahanan elektroda tanah

Lapisan tanah terdekat dengan pasak dengan sendirinya memiliki permukaan


paling sempit, sehingga memberikan tahanan terbesar. Lapisan berikutnya karena
lebih luas, memberikan tahanan yang lebih kecil. Dari ke 3 komponen “tahanan”
tahanan tanah merupakan besarang yang paling kritis dan saling sulit dihitung ataupun
diatasi.

Pengaruh ukuran pasak terhadap tahanan

Apabila pasak ditanam lebih dalam ketanah maka tahanan akan berkurang.
Secara umum dapat dikatakan, dua kali lipat lebih dalam tahanan berkurang 40%
(gambar 1.4a). Namum, bertambahnya diameter pasak secara material tidak akan
mengurangi tahanan. Dua kali lipat diameternya misalnya, hanya mengurangi
besarnya tahanan kurang dari 10%.

Pengaruh tahanan tanah terhadap tahanan elektroda

Rumus Dwight menunjukkan, bahwa tahanan elektroda pentanahan ke tanah


tidak hanya tergantung pada kedalaman dan luas permukaan elektroda, tetapi juga
pada tahanan tanah. Karena tahanan tanah berkaitan langsung dengan kandungan air,
maka dapat saja diasumsikan bahwa tahanan pentanahan suatu system akan berubah
sesuai perubahan tiap tahunnya. Variasi-variasi tersebut dapat dilihat pada Gambar
1.4.c.
Gambar 1.4 Variasi-variasi tahanan tanah : (a) terhadap kedalaman; (b) terhadap garis tengah
Pasak ; (c) terhadap iklim.
D. TAHANAN JENIS TANAH
Faktor keseimbangan antara tahanan pengetanahan dan kapasitansi di
sekelilingnya adalah tahanan jenis tanah (ρ). Harga tahanan jenis tanah pada daerah
kedalaman yang terbatas tidaklah sama. Beberapa faktor yang mempengaruhi
tahanan jenis tanah yaitu:
1. Pengaruh Keadaan Struktur Tanah
Kesulitan yang biasa dijumpai dalam mengukur tahanan jenis tanah adalah bahwa
dalam kenyataannya komposisi tanah tidaklah homogen pada seluruh volume
tanah, dapat bervariasi secara vertikal maupun horizontal, sehingga pada lapisan
tertentu mungkin terdapat dua atau lebih jenis tanah dengan tahanan jenis yang
berbeda, oleh karena itu tahanan jenis tanah tidak dapat diberikan sebagai suatu
nilai yang tetap. Untuk memperoleh harga sebenarnya dari tahanan jenis tanah,
harus dilakukan pengukuran langsung ditempat dengan memperbanyak titik
pengukuran. Tabel 1.3 memperlihatkan tahana jenis tanah.
Tabel 1.3 Tahanan Jenis Tanah
Tanah Pasir
Tanah Pasir Kerikil Tanah
Jenis Tahan Liat dan Kerikil
Rawa Basah Basah Berbatu
Ladang Kering
Tahanan
jenis tanah 30 100 200 500 1000 3000
(ohm)

2. Pengaruh Unsur Kimia


Kandungan zat-zat kimia dalam tanah terutama sejumlah zat organik maupun
anorganik yang dapat larut perlu untuk diperhatikan pula. Didaerah yang
mempunyai tingkat curah hujan tinggi biasanya mempunyai tahanan jenis tanah
yang tinggi disebabkan garam yang terkandung pada lapisan atas larut. Pada
daerah yang demikian ini untuk memperoleh pentanahan yang efektif yaitu dengan
menanam elektroda pada kedalaman yang lebih dalam dimana larutan garam masih
terdapat.
Untuk mendapatkan tahanan jenis tanah yang lebih rendah, sering dicoba dengan
mengubah komposisi kimia tanah dengan memberikan garam pada tanah dekat
elektroda pembumian ditanam. Cara ini hanya baik untuk sementara sebab proses
penggaraman harus dilakukan secara periodik, sedikitnya 6 (enam) bulan sekali.
3. Pengaruh Iklim
Untuk mengurangi variasi tahanan jenis tanah akibat pengaruh musim,
pembumian dapat dilakukan dengan menanam elektroda pembumian sampai
mencapai kedalaman dimana terdapat air tanah yang konstan. Kadangkala
pembenaman elektroda pembumian memungkinkan kelembaban dan temperatur
bervariasi sehingga harga tahanan jenis tanah harus diambil untuk keadaan yang
paling buruk, yaitu tanah kering dan dingin.
Proses mengalirnya arus listrik di dalam tanah sebagian besar akibat dari proses
elektrolisa, oleh karena itu air di dalam tanah akan mempengaruhi
konduktivitas atau daya hantar listrik dalam tanah tersebut. Dengan demikian
tahanan jenis tanah akan dipengaruhi pula oleh besar kecilnya konsentrasi air
tanah atau kelembaban tanah, maka konduktivitas daripada tanah akan semakin
besar sehingga tahanan tanah semakin kecil.
4. Pengaruh Temperatur Tanah
Temperatur tanah sekitar elektroda pembumian juga berpengaruh pada besarnya
tahanan jenis tanah. Hal ini terlihat sekali pengaruhnya pada temperatur di
bawah titik beku air (0°C), dibawah harga ini penurunan temperatur yang
sedikit saja akan menyebabkan kanaikan harga tahanan jenis tanah dengan
cepat. Gejala di atas dapat dijelaskan sebagai berikut ; pada temperatur di bawah titik
beku air (0°C) , air di dalam tanah akan membeku, molekul- molekul air dalam
tanah sulit untuk bergerak, sehingga daya hantar listrik tanah menjadi rendah
sekali. Bila temperatur anah naik, air akan berubah menjadi fase cair, molekul-
molekul dan ion-ion bebas bergerak sehingga daya hantar listrik tanah menjadi besar
atau tahanan jenis tanah turun. Pengaruh temperatur terhadap tahanan jenis tanah
dapat dihitung dengan rumus di bawah ini :
ρt = ρ0 (1 + α t )
dimana:
ρt = tahanan jenis tanah pada t°C.
ρo = tahanan jenis tanah pada 0°C
α o = koefisien temperatur tahanan per °C pada 0°
t = temperatur yang timbul (°C)

E. UKURAN-UKURAN PENGHANTAR TANAH


Penghantar-penghantar dan eelktroda-elektroda baja digunakan untuk saluran
distribusi dan pentanahan substasion. Luas minimum penghantar yang diperlukan
dapat dicari dengan rumus empiris berikut ini :

Di mana,
I = Arus gangguan dalam Ampere
T = Lamanya terjadinya gangguan, biasanya diambil 3 dari 5
Pemilihan penghantar dapat mempertimbangkan hal-hal berikut :
a. Untuk tanah yang bersipat korosif sangat lambat, dengan tahanan di atas 100 Ωm,
tidak ada batas perkenaan korosi (corrosion allowance)
b. Untuk tanah yang bersifat korosif lambat, dengan tahanan 25-100 Ωm, batas
perkenaan korosi adalah 15% dengan pemilihan penghantar sudah
mempertimbangkan faktor stabilitas termal.
c. Untuk tanah yang bersifat korosif cepat, dengan thanan kurang dari 25 Ωm, batas
perkenaaan korosi adalah 30% dengan pemilihan penghantar sudah
mempertimbangkan factor stabilitas termal..
Penghantar dapat dipilh dari ukuran-ukuran standar seperti 10 x 6 mm2, 20 x 6
mm2, 30 x 6 mm2, 40 x 6 mm2, 50 x 6 mm2, 60 x 6 mm2, 50 x 8 mm2, dan 65 x 8
mm2. Penghantar-penghantar pentanahan untuk transformator distribusi dapat dilihat
pada Tabel 1.4.

Tabel 1.4

F. PERENCANAAN ELEKTRODA PENTANAHAN


1. Perencanaan Elektroda
Elektroda-elektroda pentanahan untuk system-sistem distribusi smpai 33 kV umumnya
adalah batas MS ukuran mini,u, dengan garis tegah 20 mm atau pipa GI bergaris
tengah 25 mm sepanjang 3 m (dengan pertimbangan kekuatan terhadap mekanis dan
korsi) diyanam ketanah dengan kedalaman 0,5-0,75 m dari permukaan tanah. Pasak
panjang ditancapkan dan ditancapkan lebih dalam sangat bermampaat dalam
mengurangi tahanan tanah.
Rumus empiris penentuan tahanan total dari berbagai susunan parallel, seperti di
bawah ini :
a. Dua pasak disusun parallel

𝑇𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 2 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 1+ 𝑥


=
𝑇𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑘 𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 2

𝐿
Di mana , x =( 48𝐿 ) d, d jarak antara 2 pasak paralel
ln −𝐼
𝑎
b. Tiga pasak parallel berbentuk segitiga samsisisi dengan sisi = d

𝑇𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 3 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 1+2𝑥


=
𝑇𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑘 𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 3
c. Pasak jamak tersusun dalam segi-empat kosong atau segi empat terisi
seperti terlihat pada gambar 1.5. apabila jumlah pasak N maka :

𝑇𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑁 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 1+𝑘𝑥


=
𝑇𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑘 𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝑁

Di mana k adalah konstanta yang tergantung jumlah pasak, dapat dilihat pada
tabel 1.5.
Tabel 1.5

Jumlah pasak Jumlah pasak Harga k


Sepanjang sisi segi-empat seluruhnya
Segi empat tersisi
2 4 2.7071
3 8 4.2583
4 12 5.3939
5 16 6.0072
6 20 6.4633
7 24 6.8363
8 28 7.1479
9 32 7.4195
10 36 7.6551
Segi empat kosong
3 9 5.8917
4 16 8.5545
5 25 11.4371
6 36 14.0650
7 49 16.8933
8 64 19.5003
9 81 22.3069
10 100 24.9587

Hubungan-hubungan antara elektroda pada system elektroda dibuata di kedalaman


0,5 - 0,75m dari permukaaan tanah.

2. Nomogram Pentanahan
Untuk membantu teknisi dalam menentukan kira-kira kedalaman yang diperlukan
untuk memperoleh tahanan yang diingini, dapat digunakan nomogram pentanahan
seperti gambar 1.5. sebagai contoh untuk memperoleh tahanan 20 ohm di dalam
tanah dengan tahanan 10 ohm-m, suatu batang MS dengan garis tengah 18 mm
harus ditancapkan kedalam 6 m. perlu dicatat bahwa tanah adalah homogen, dan
karena itu mempunyai tahanan seragam.
G. SKEMA PENTANAHAN
1. Sistem Daya
Suatu system daya ditanahkan pada titik-titik yang cocok menurut skema tertentu
untuk memperoleh keuntungan-keuntungan seperti : mengurangi harga peralatan,
menekan biaya operasi dan biaya pemeliharaan, ,eningkatkan keamanan,
meningkatkan keterandalan dan meningkatkan penampilan. Ada dua metode
pentanahan yaitu :
a. Sistem yang ditanahkan secara efektif
b. Sistem yang ditanahkan secara tidak efektif

2. Saluran-saluran dan substasion-substasion


Pentanahan saluran-saluran adalh penting karena alasan-alasan di bawah ini :
a. Untuk memperolehurutan fasa nol impedansi, sehingga dapat mengerjakan
relai pemutus arus gangguan cukup besar untuk dapat mengerjakan relai
pemutus arus pada saat terjadi gangguan.
b. Untuk pengamanan personil ternak
c. Untuk mengurangi gangguan interperansi pada komonikasi dengan menjaga
potensial tanah tetap rendah.

Dalam saluran-saluran, impedansi gangguan maksimum harus sedemikian,


sehingga pada kondisi gangguan, arus gangguan tidak kurang dari 2,5 kali batas
arus pengerjaan dari kutup dapat dihitung untuk pengecekan syarat arus gangguan
tersebut.
3. Saluran-saluran tegangan rendah dan tempat tinggal lanngganan
Dengan naiknya penggunaaan listrik untuk pemanasan, memasak dan lain-lain
keperluan rumah tangga, jumlah kecelakaan listrik meningkat sebagai akibat
pentanahan yang tidak memadai untuk kemungkinan arus gangguan yang besar.
Dari berbagai metode pentanahan yang lazim, perlindungan dengan pentanahan
jamak titik-titik netaral dengan ikatan titik-titik berpotensial sama, merupakan
yang terbaik yang memberikan pengamanan maksimal.
Aturan-aturan 33 dan 90 IE tidakk secara khusus memberikan pentanahan jamak
untuk system tegangan rendah. Pernyataan dalam aturan itu lebih ditekanakan
pada naiknya arus-arus gangguan dan jumlah kecelakaan dalam sistem-sistem.

Anda mungkin juga menyukai