Laporan Praktikum Kimia Analitik Perc.4
Laporan Praktikum Kimia Analitik Perc.4
NIM : 10517043
Kelompok :3
2018
PENENTUAN KARBONAT DAN BIKARBONAT
PENENTUAN KADAR ASAM ASKORBAT
A. Tujuan Percobaan
1. Menentukan konsentrasi larutan HCl yang digunakan sebagai titran
2. Menentukan kadar karbonat dan bikarbonat pada sampel.
3. Menentukan konsentrasi larutan NaOH yang digunakan sebagai titran
4. Menentukan kadar asam askorbat pada sampel
B. Teori Dasar
Pada gelas kimia 250 mL, ditempatkan 40,0 mL HCl 0,5 M dan
dilakukan pengenceran hingga 200,0 mL. Larutan HCl kemudian
ditempatkan pada buret. Selanjutnya, padatan Na2CO3 ditimbang dengan
tepat seberat 1,3 gram, lalu dilarutkan di labu takar 250 mL. Dari larutan
tersebut, dipipet sebanyak 25,0 mL untuk ditempatkan pada labu titrasi
dengan penambahan 3 tetes indikator metil jingga dan aqua dm sebanyak
25 mL. Lalu dilakukan titrasi sebanyak dua kali.
3. Pembakuan NaOH
• Massa H2C2O4.2H2O = 1,5987 g
• Volume larutan = 250,0 mLVolume larutan analit = 25,0 mL
Titrasi ke- Volume analit Volume titran
1 25 mL 19,30 mL
2 25 mL 19,20 mL
Rata-rata 19,25 mL
dapat diperoleh :
1,3062 𝑔 25 ×10−3 𝐿 2 1
= × × ×
105,988 𝑔/𝑚𝑜𝑙 250 ×10−3 𝐿 1 20,60×10−3 𝐿
= 0,1196 M
2− 1 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂3 2−
𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂3 = [𝐻𝐶𝑙] × 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛 ×
1 𝑚𝑜𝑙 𝐻𝐶𝑙
= 0,1196 M × 10,80 × 10−3 𝐿 × 1
= 1,2917 × 10−3 mol , maka
2− 2− 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 2−
𝑚 𝐶𝑂3 = 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂3 × × 𝑀𝑟 𝐶𝑂3
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑡
100,0 𝑚𝐿
= 1, 2917 × 10−3 𝑚𝑜𝑙 × × 60,008 𝑔/𝑚𝑜𝑙
25,0 𝑚𝐿
= 0,3100 𝑔 , sehingga
2−
2− 𝑚 𝐶𝑂3
%𝐶𝑂3 = × 100%
𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
0,3100 𝑔
= × 100%
1,3062 𝑔
= 23,74 %
(iii) Penentuan kadar bikarbonat
Menurut reaksi :
HCO3- (aq) + HCl (aq) → H2CO3 (aq)
dapat diperoleh :
− 1 𝑚𝑜𝑙 𝐻𝐶𝑂3 −
𝑚𝑜𝑙 𝐻𝐶𝑂3 = [𝐻𝐶𝑙] × (𝑣̅𝑝𝑝 − (2 × 𝑣̅𝑚𝑗 )) ×
1 𝑚𝑜𝑙 𝐻𝐶𝑙
=0,1196 𝑀 × (35,10 − (2 × 10,80)) × 10−3 𝐿 × 1
= 1,6146 × 10−3 mol , maka
− − 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 −
𝑚 𝐻𝐶𝑂3 = 𝑚𝑜𝑙 𝐻𝐶𝑂3 × × 𝑀𝑟 𝐻𝐶𝑂3
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑡
100,0 𝑚𝐿
= 1, 6146× 10−3 𝑚𝑜𝑙 × × 61,016 𝑔/𝑚𝑜𝑙
25,0 𝑚𝐿
= 0,3941 𝑔 , sehingga
−
− 𝑚 𝐻𝐶𝑂3
%𝐻𝐶𝑂3 = × 100%
𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
0,3941 𝑔
= × 100%
1,3062 𝑔
= 30,17 %
dapat diperoleh :
𝑚 𝐻2 𝐶 2 𝑂 4 25 × 10−3 𝐿 1 1
[𝑁𝑎𝑂𝐻] = × × ×
𝑀𝑟 𝐻2 𝐶2 𝑂4 250 × 10 𝐿 1 19,25 × 10−3 𝐿
−3
1,5987 𝑔 25 ×10−3 𝐿 1 1
= × × ×
90,034 𝑔/𝑚𝑜𝑙 250 ×10−3 𝐿 1 19,25×10−3 𝐿
= 0,09224 M
(v) Penentuan kadar asam askorbat
Menurut reaksi :
NaOH (aq) + C6H8O6 (aq) → NaC6H7O6 (aq) + H2O (l)
dapat diperoleh :
1 𝑚𝑜𝑙 𝐶6 𝐻8 𝑂6
𝑚𝑜𝑙 𝐶6 𝐻8 𝑂6 = [𝑁𝑎𝑂𝐻] × ̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑣̅𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛 ×
1 𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎𝑂𝐻
= 0,09224 M × 7,85 × 10−3 𝐿 × 1
= 7,2410 × 10−4 𝑚𝑜𝑙 mol , maka
𝑚 𝐶6 𝐻8 𝑂6 = 𝑚𝑜𝑙 𝐶6 𝐻8 𝑂6 × 𝑀𝑟 𝐶6 𝐻8 𝑂6
= 7,2410 × 10−4 𝑚𝑜𝑙 × 176,124 𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 0,1275 𝑔 , sehingga
𝑚 𝐶 6 𝐻8 𝑂 6
%𝐶 6 𝐻 8 𝑂 6 = × 100%
𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
0,1275 𝑔
= × 100%
1,0061 𝑔
= 12,68%
F. Pembahasan
Pada percobaan kali ini, dilakukan titrasi untuk mengukur kadar suatu
senyawa dalam sampel. Pada titrasi, terdapat dua istilah untuk titran, yaitu larutan
baku primer dan larutan baku sekunder.
Larutan baku primer adalah larutan yang telah diketahui secara pasti
konsetrasinya. Adapun syarat – syarat larutan baku primer adalah mempunyai
kemurnian yang tinggi, rumus molekulnya pasti, tidak mengalami perubahan
selama penimbangan, berat ekivalen yang tinggi (agar kesalahan penimbangan
dapat diabaikan), serta larutan stabil di dalam penyimpanan. Contoh larutan baku
primer adalah asam oksalat, natrium karbonat, arsen troksida dan asam sulfanilik.
Larutan baku sekunder adalah larutan yang konsentrasinya diketahui
secara pasti setelah adanya pembakuan dengan larutan baku primer. enimbangan,
pelarutan dan penyimpanan. Syarat – syarat agar bisa dikategorikan sebagai larutan
baku sekunder adalah derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku
primer, berat ekivalennya tinggidan larutan relatif stabil di dalam penyimpanan.
Contoh dari larutan baku sekunder adalah asam klorida, natrium hidrksida, asam
sulfat dan asam asetat.
Pada percobaan untuk menentukan kadar kabonat dan bikarbonat, terjadi
reaksi berikut :
Fenolftalein bekerja
sebagai indikator untuk
titrasi tahap pertama dengan
perubahan warna dari merah
ke tidak berwarna dan metil
jingga bekerja sebagai
indikator tahap kedua
dengan perubahan warna dari Kurva titrasi antara CO32- dan HCO3- dengan HCl
Metil jingga dengan jangkauan pH 3,1 – 4,4 cocok untuk titik akhir kedua karena
saat larutan mencapai titk ekivalen, pH campuran berada pada kisaran 3,1- 4,4.
G. Kesimpulan
Konsentrasi HCl adalah 0,1196 M dan konsentrasi NaOH adalah 0,0924
M. Kadar karbonat dalam sampel adalah 23,74 % w/w dan kadar bikarbonat
sebesar 30,17% w/w. Kadar asam askorbat pada sampel tablet vitamin C adalah
sebesar 12,67 % w/w.
H. Daftar Pustaka
Brady, James E. 1999. Kimia Universutas Asas dan Struktur. Jakarta: Binarupa,
halaman 217-218