Anda di halaman 1dari 54

 

HYDRAULIC SYSTEM 1
BASIC COURSE I

 
 
 
MODUL SISWA

 
 
 

Juni 2008 MSHS1-10608-1


 

Yayasan Karya Bakti United Tractors


Jalan Raya Bekasi Km 22. Cakung Jakarta Timur 13910 – Indonesia
Telp : (62-21) 4605949 4605959 4605979
Fax : (62-21) 4600657 4600677
   
 

  HYDRAULIC SYSTEM

DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN  


Materi pembelajaran Hydraulic System terdiri atas 2 (dua) bab. Bab 1 membahas
mengenai prinsip dasar hydraulic system, meliputi sifat-sifat fluida, tekanan dan gaya,
satuan tekanan, tekanan absolute dan tekanan gauge, gaya dan kecepatan piston, loss
of pressure, orifices dan hydraulic oil. Bab 2 membahas mengenai komponen-komponen
hydraulic system, meliputi hydraulic tank, hydrauic pump, hydraulic control valve,
hydraulic cylinder, dan hydraulic filter.
 
 

  DAFTAR ISI
 
   

DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN


DAFTAR ISI
DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SASARAN PEMBELAJARAN
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
REFERENSI
GLOSARIUM
BAB I. PRINSIP DASAR HYDRAULIC SYSTEM 1
Pelajaran 1 : Dasar Hydraulic 2
Pelajaran 2 : Hydraulic Oil 8
Ringkasan 11
Soal Latihan 13
BAB II. KOMPONEN STEERING DAN BRAKE SYSTEM 15
Pelajaran 1 : Hydraulic Tank 16
Pelajaran 2 : Hydraulic Pump 19
Pelajaran 3 : Hydraulic Control Valve 29
Pelajaran 4 : Hydraulic Cylinder 36
Pelajaran 5 : Hydraulic Filter 40
Ringkasan 43
Soal Latihan 45
 

 
 
 
 

 
HYDRAULIC SYSTEM
 

  DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN


 
DAN PELATIHAN
 

  Metode
• Teori (50%)
 
a. Ceramah
  b. Diskusi
• Praktek (50%)
 
a. Demonstrasi
  b. Praktek
  Durasi
2 hari kerja
 
Jumlah Siswa
  Maksimal 16 orang
Kriteria Kelulusan
 
• Kehadiran minimal 90% dari total hari pelatihan.
  • Evaluasi akhir :

  a. Nilai minimal test teori : 75


b. Nilai minimal test praktek : 75
 
Pemberian Sertifikat
  • Sertifikat akan diberikan kepada siswa yang memenuhi kriteria kelulusan.
• Surat keterangan akan diberikan kepada siswa yang memenuhi syarat
 
kehadiran minimal tetapi tidak memenuhi syarat minimal nilai kelulusan.
 

 
   
 

  HYDRAULIC SYSTEM
 

  SASARAN PEMBELAJARAN
 

Setelah mengikuti pembelajaran ini secara tuntas, siswa mampu menjelaskan prinsip dasar
hydraulic system serta menyebutkan nama dan lokasi, juga menjelaskan fungsi komponen-
komponen hydraulic system.

 
   
 

  HYDRAULIC SYSTEM  

 
 

  PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


 

• Petunjuk Bagi Siswa


Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam mempelajari materi modul ini,
langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:
• Bacalah dan pahamilah dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada
pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas,
siswa dapat bertanya pada instruktur yang mengampu kegiatan belajar
tersebut.
• Kerjakanlah setiap soal latihan yang terdapat pada modul ini untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-
materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
• Jika belum menguasai tingkat materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada instruktur yang
mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.

• Petunjuk Bagi Instruktur


Dalam setiap kegiatan belajar instruktur berperan untuk:
• Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar.
• Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam
tahap belajar.
• Membantu siswa dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab
pertamnyaan siswa mengenai proses belajarnya.
• Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain
yang diperlukan untuk belajrar.
• Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
  

HYDRAULIC SYSTEM
 

 
 

  REFERENSI
 

Book :
• Training Aid & User’s Text
• Unit Instruction Manual (Element of Hydraulic), Komatsu
• Unit Instruction Manual (Hydraulic System Engine Oil and Hydraulic Oil), Komatsu
• Unit Instruction Manual (Hydraulic Gear Pump), Komatsu
• Unit Instruction Manual (Hydraulic Control Valves), Komatsu
• Unit Instruction Manual (Hydraulic Cylinder), Komatsu

Video :
Hydraulic Self Learning, Komatsu

Website :
http://www.unitedtractors.com

 
   
 

  GLOSARIUM
 
Attachment : perlengkapan kerja yang digunakan pada sebuah alat berat, contohnya
blade, ripper, bucket, dan lain sebagainya.

Actuator : sebuah komponen utama dari hydraulic system yang berfungsi untuk merubah
tenaga hidrolik menjadi tenaga mekanik.

Flow : aliran fuida


Control valve : sebuah komponen utama dari hydraulic system yang berfungsi untuk
mengatur tekanan, jumlah dan arah aliran oli yang terdapat dalam system.

Reciprocating : gerakan bolak-balik


Rotary : gerakan berputar
Orifice : lubang kecil yang terdapat dalam pipa/saluran untuk mempersempit aliran zat
cair/fluida.
 

BAB I
 PRINSIP DASAR HYDRAULIC SYSTEM

Tujuan Bab 1 :
Setelah menyelesaikan pembelajaran pada Bab 1, siswa mampu menjelaskan
prinsip dasar hydraulic system.

Referensi :

Book :
• Training Aid & User’s Text
• Unit Instruction Manual (Element of Hydraulic), Komatsu

Video :
Hydraulic Self Learning, Komatsu

Website :
http://www.unitedtractors.com
    Hydraulic System 1 

Pelajaran 1 : Dasar Hydraulic

Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menjelaskan prinsip dasar dari
hydraulic system.

Sifat – Sifat Dasar Zat Cair/Fluida


Sifat-sifat dasar zat cair/fluida antara lain adalah :
• Mudah menyesuaikan bentuk.
• Tidak dapat dimampatkan.
• Meneruskan tekanan ke semua arah.
• Mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
• Mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah.

Dari sifat-sifat fluida tersebut di atas, maka muncul hukum Pascal. Hukum Pascal banyak dipakai
dalam suatu sistem hidrolik. Bunyi hukum Pascal adalah :

“Zat cair dalam ruangan tertutup dan diam (tidak mengalir) mendapat tekanan, maka tekanan
tersebut akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata dan tegak lurus bidang permukaannya“.

Rumus hukum Pascal : F = P x A (Kg)

Dimana : F = Gaya (Force) (Kg).


P = Tekanan (Pressure) (Kg/cm2).
A = Luas penampang (Area) (cm2).

Gaya dan Tekanan


Zat cair/fluida dapat meningkatkan gaya dan tekanan.

P1 = P2

F1 F
= 2
A1 A 2

1 kg F2
2
=
1 cm 10 cm 2

1 kg × 10 cm2
F2 =
1 cm2

F2 = 10 kg


 
    Hydraulic System 1 

Satuan Tekanan

Tabel Konversi Satuan Tekanan

psi atm FLHd In H2O Metres Metres In Hg mm Hg cm Hg Bar Millibar Kpa


H2O kg/cm2 H2O at 20oC
at 20oC

1 0.0680 2.310 27.720 0.0700 0.704 2.043 51.884 5.188 0.0690 68.947 6.895

14.695 1 33.659 407.513 1.0330 10.351 30.019 762.480 76.284 1.0130 10.130 101.325

0.433 0.0290 1 12.000 0.0300 0.305 0.664 22.452 2.245 0.0300 29.637 2.984

0.036 0.0025 0.833 1 0.0025 0.025 0.074 1.871 0.1871 0.0025 2.485 0.249

14.233 0.9680 32.867 394.408 1 10.018 29.054 737.959 73.796 0.9810 280.662 98.055

1.422 0.0970 3.287 39.370 0.0990 1 2.905 73.796 7.379 0.0980 98.056 9.807

0.489 0.0330 1.131 13.575 0.0340 0.345 1 25.400 2.540 0.0340 33.753 3.375

0.019 0.0013 0.045 0.534 0.0014 0.0136 0.039 1 0.100 0.0010 1.329 0.133

0.193 0.0131 0.445 5.340 0.0140 0.01360 0.393 10.000 1 0.0133 13.290 1.328

14.503 0.9870 33.514 402.164 1.0200 10.2110 29.625 752.470 75.247 1 1000.0 100.00

0.014 0.0009 0.033 0.402 0.0010 0.0102 0.029 0.752 0.075 0.001 1 0.100

0.245 0.0098 0.0335 4.021 0.0100 0.1020 0.296 7.525 0.0752 0.010 10.000 1

Tekanan Gauge dan Tekanan Absolute


Dalam melakukan pengukuran tekanan terdapat dua macam pembacaan, yaitu :
• Tekanan gauge adalah tekanan yang mengabaikan besarnya tekanan udara luar (tekanan
atmosfer), atau nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk pada alat pengukur tekanan.
• Tekanan absolute adalah tekanan yang dipengaruhi oleh besarnya tekanan udara luar.

Tekanan Gauge
Tekanan Atmosfer

Tekanan Absolute = Tekanan Gauge + Tekanan Atmosfer


 
    Hydraulic System 1 

Contoh : Sebuah pressure gauge menunjukkan tekanan sistem sebesar 10 kg/cm2, pada saat tekanan
atmosfer 1,033 kg cm2, maka tekanan sistem yang sebenarnya adalah 11,033 kg/cm2. Jadi tekanan
absolute system adalah 11,033 kg cm2.

Gaya dan Kecepatan Piston

Jika sisi bottom hydraulic cylinder pada gambar di atas mendapat oil flow, maka akan timbul tekanan
P1. Tekanan tersebut mengakibatkan gaya dorong F1 yang arahnya ke kanan dan besarnya adalah
F1 = P1 × A. Oli yang ada di sisi head juga menghasilkan gaya dorong F2 yang arahnya ke kiri dan
besarnya adalah F2 = P2 × B. Dengan demikian yang menggerakkan piston ke arah yang
sesungguhnya adalah selisih antara F1 dan F2. Sesuai dengan hukum Pascal, besar kecilnya gaya
dorong F bergantung pada tinggi rendahnya tekanan P atau besar kecilnya luas penampang piston A.
Q A
V

Kecepatan gerak piston ditentukan dengan rumus : =

Dimana : V = Kecepatan (Velocity) (cm/menit).


Q = Kapasitas (Quantity) (cm3/menit).
A = Luas penampang (Area) (cm2).

Loss of Pressure
Zat cair/fluida yang mengalir mempunyai karakteristik yang berbeda dengan zat cair/fluida yang
diam. Jika aliran ditutup sebagian oleh plat seperti ditunjukkan pada gambar di bawah, maka
kecepatan aliran di sekitar plat akan naik.

Perbedaan kecepatan aliran menyebabkan tekanan turun


atau hilang (kerugian tekanan), yaitu karena viscositas
zat cair/fluida itu sendiri yang menimbulkan tahanan
gesek. Hal ini terjadi pada aliran zat cair/fluida yang
mengalir dalam pipa yang panjang. Gesekan yang terjadi
adalah persinggungan antara dinding pipa sebelah dalam
dengan zat cair/fluida.


 
    Hydraulic System 1 

Pengisian secara mendadak ke dalam saluran yang


penampangnya persegi dan pembelokan arah aliran
akan menaikan tahanan alir pada zat cair/fluida
tersebut. Naiknya kecepatan aliran secara mendadak
akan meningkatkan tahanan gesek yang diakibatkan
oleh gelombang dan pusaran aliran zat cair/fluida.
Peristiwa ini disebut turbulent flow.

Loss of pressure dalam pipa atau saluran berbanding lurus


dengan flow rate dan viscosity zat cair/fluida. Elemen kertas
pada oil filter dan air cleaner memiliki lubang-lubang yang
banyak jumlahnya agar oli atau udara dapat melewati filter.
Jika elemen buntu, maka luasan yang dapat dilewati oli atau
udara menjadi sempit, hal ini akan menyebabkan naiknya
kecepatan aliran (velocity) oli atau udara, sehingga tekanan
hilang semakin besar pula. Semua kerugian tekanan akan
berubah menjadi panas (kalor).

Orifices

Orifice adalah lubang kecil yang terdapat dalam pipa/saluran


untuk mempersempit aliran zat cair/fluida. Kecepatan aliran
setelah melewati orifice akan meningkat jika flow-nya tetap.
Naiknya kecepatan aliran akan menyebabkan turunnya tekanan
yang berbanding lurus dengan flow dan berat jenis zat cair/fluida
serta berbanding terbalik dengan diameter orifice.

Sifat-sifat orifice :
• Tekanan hilang akan tinggi jika aliran dihambat.
• Tekanan hilang akan semakin tinggi jika orifice semakin panjang.
• Tekanan hilang akan semakin tinggi jika jumlah aliran dan nilai berat jenis zat cair/fluida semakin
besar.
• Tekanan hilang akan semakin tinggi jika orifice semakin sempit.
• Energi yang hilang akan dirubah menjadi panas (kalor).


 
    Hydraulic System 1 

Sirkuit Dasar Sistem Hidrolik

Komponen-komponen utama sistem hidrolik diantaranya adalah :


• Tangki hidrolik (hydraulic tank), berfungsi sebagai tempat penampungan oli dan pendingin oli
yang kembali dari sistem.
• Pompa hidrolik (hydraulic pump), berfungsi sebagai pemindah oli dari tangki ke dalam sistem dan
bersama komponen lain menimbulkan tenaga hidrolik (hydraulic pressure).
• Control valve, berfungsi untuk mengatur tekanan, jumlah dan arah aliran oli yang masuk ke
sistem.
• Actuator (hydraulic cylinder), berfungsi merubah tenaga hidrolik menjadi tenaga mekanik.
• Main relief valve, berfungsi untuk membatasi tekanan di dalam hydraulic system untuk
menghindari kerusakan hydraulic system akibat over pressure.
• Filter, berfungsi untuk menyaring kotoran–kotoran agar tidak ikut bersirkulasi ke dalam sistem.

Hubungan antar komponen–komponen sistem hidrolik di atas terbagi menjadi dua jenis, yaitu open
center system dan close center system.

• Open Center System


Pada open center system, jika control valve dalam keadaan netral, aliran oli yang di-supply oleh
pompa langsung dikembalikan ke tangki hidrolik. Pada saat itu, flow-nya maksimum sedangkan
pressure-nya nol.

• Close Center System


Pada close center system, jika control valve dalam keadaan netral, saluran dari pompa akan tertutup.
Sehingga tekanan sistem akan meningkat dan jika sudah mencapai batas yang sudah ditentukan,


 
    Hydraulic System 1 

supply pompa dikurangi atau dihentikan sama sekali untuk menjaga tekanan dalam sistem agar tetap
pada tekanan maksimum sistem.


 
    Hydraulic System 1 

Pelajaran 2 : Hydraulic Oil

Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menjelaskan pentingnya
penggunaan dan perawatan oli yang benar pada hydraulic system.

Fungsi Oli
Fungsi oli (pelumas) diantaranya adalah :

• Membentuk lapisan film.


• Media pendingin.
• Penyekat.
• Pembersih.
• Anti karat.
• Media pemindah tenaga.

Engine oil memiliki kekentalan yang dinyatakan dalam SAE (Society Automotive Engineering), dimana
semakin besar angkanya berarti engine oil tersebut semakin kental. Contoh : SAE 10, SAE 20, SAE30,
dst. Selain diklasifikasikan menurut kekentalannya, engine oil juga diklasifikasikan menurut
penggunaan dan mutunya. Klasifikasi ini dinyatakan dalam API (American Petroleom Institute),
dimana urutannya menggunakan abjad, semakin mendekati A berarti engine oil tersebut semakin
baik. Contoh : CA, CB, CC, CD, CF (diesel engine) atau SA, SB, SC, SD, SE, SF (gasoline engne).
Hydraulic oil mempunyai kekentalan dan klasifikasi seperti halnya engine oil.

Kerusakan Oli
Terjadinya kerusakan pada oli antara lain disebabkan oleh :
• Kontaminasi, adalah kerusakan oli karena ada pengaruh dari luar oli tersebut. Bahan-bahan
kontaminasi dapat berupa zat padat, cair maupun gas, misal butiran/serpihan logam, potongan
karet dan gasket, fiber, cat, debu, pasir, air, asam, oksigen dsb. Bahan-bahan tersebut bisa
datang dari luar maupun dari dalam sistem hidrolik itu sendiri. Kontaminasi yang datang dari luar
sistem kemungkinan terbesar melalui atmosfer. Dalam atmosfer terkandung bahan-bahan seperti
uap air dan debu/pasir jalanan. Kotoran tersebut dapat masuk dalam sistem melalui breather,
pipa pengisian, seal dan gasket atau ketika sistem dibuka pada waktu melakukan perawatan atau
perbaikan, misal penggunaan lap yang jelek atau sudah kotor, pemakaian tempat-tempat
penampungan yang kotor dsb. Sedangkan kontaminasi yang datang dari dalam sistem hidrolik itu
sendiri diantaranya partikel logam dengan seal/gasket sebagai akibat gesekan dan keausan
ataupun partikel-partikel cat.


 
    Hydraulic System 1 

• Deteriorasi, adalah kerusakan karena pengaruh dari dalam oli itu sendiri. Selama oli bersirkulasi di
dalam sistem, endapan dan asam-asam akan terbentuk sebagai akibat dari panas, oksidasi dan
tekanan. Endapan tersebut membentuk semacam perekat sehingga dapat melekatkan bagian-
bagian yang semestinya saling bergeseran, menutup lubang-lubang kecil dan dapat mengikat
partikel-partikel logam yang akan mempercepat proses pengikisan (keausan). Sedangkan asam-
asam bersama dengan kerak-kerak korosi menyebabkan kekasaran pula pada permukaan
komponen-komponen sehingga mempercepat keausan dan akhirnya menambah kotoran dalam
oli. Partikel-partikel yang besar akan mengakibatkan keausan-keausan yang lebih parah terhadap
komponen yang saling bergeseran. Keausan yang terjadi pada sudut-sudut spacel dan metering
akan memperbesar internal leakage sehingga mengurangi efisiensi unit.

Terjadinya kerusakan pada oli akan menurunkan kualitas oli dan menyebabkan kerusakan pada
komponen serta gangguan pada sistem. Gambar-gambar di bawah menunjukkan contoh kerusakan
karena terjadinya penurunan kualitas oli.


 
    Hydraulic System 1 

Hydraulic Cylinder

Safety Valve

10 
 
    Hydraulic System 1 

Ringkasan

Sifat-sifat dasar zat cair/fluida antara lain adalah :


• Mudah menyesuaikan bentuk.
• Tidak dapat dimampatkan.
• Meneruskan tekanan ke semua arah.
• Mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
• Mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah.

Hukum Pascal : “Zat cair dalam ruangan tertutup dan diam (tidak mengalir) mendapat tekanan, maka
tekanan tersebut akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata dan tegak lurus bidang
permukaannya“. Rumus Hukum Pascal : F = P x A (Kg)

Dalam melakukan pengukuran tekanan terdapat dua macam pembacaan, yaitu :


• Tekanan gauge adalah tekanan yang mengabaikan besarnya tekanan udara luar (tekanan
atmosfer), atau nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk pada alat pengukur tekanan.
• Tekanan absolute adalah tekanan yang dipengaruhi oleh besarnya tekanan udara luar.

Tekanan Absolute = Tekanan Gauge + Tekanan Atmosfer


Q A
V

Kecepatan gerak piston ditentukan dengan rumus : =

Sifat-sifat orifice :
• Tekanan hilang akan tinggi jika aliran dihambat.
• Tekanan hilang akan semakin tinggi jika orifice semakin panjang.
• Tekanan hilang akan semakin tinggi jika jumlah aliran dan nilai berat jenis zat cair/fluida semakin
besar.
• Tekanan hilang akan semakin tinggi jika orifice semakin sempit.
• Energi yang hilang akan dirubah menjadi panas (kalor).

Komponen-komponen utama sistem hidrolik diantaranya adalah :


• Tangki hidrolik (hydraulic tank), berfungsi sebagai tempat penampungan oli dan pendingin oli
yang kembali dari sistem.
• Pompa hidrolik (hydraulic pump), berfungsi sebagai pemindah oli dari tangki ke dalam sistem dan
bersama komponen lain menimbulkan tenaga hidrolik (hydraulic pressure).
• Control valve, berfungsi untuk mengatur tekanan, jumlah dan arah aliran oli yang masuk ke
sistem.
• Actuator (hydraulic cylinder), berfungsi merubah tenaga hidrolik menjadi tenaga mekanik.

11 
 
    Hydraulic System 1 

• Main relief valve, berfungsi untuk membatasi tekanan di dalam hydraulic system untuk
menghindari kerusakan hydraulic system akibat over pressure.
• Filter, berfungsi untuk menyaring kotoran–kotoran agar tidak ikut bersirkulasi ke dalam sistem.

Hubungan antar komponen–komponen sistem hidrolik di atas terbagi menjadi dua jenis, yaitu open
center system dan close center system.

Fungsi oli (pelumas) diantaranya adalah :


• Membentuk lapisan film.
• Media pendingin.
• Penyekat.
• Pembersih.
• Anti karat.
• Media pemindah tenaga.

Terjadinya kerusakan pada oli antara lain disebabkan oleh kontaminasi dan deteriorasi akan
menurunkan kualitas oli dan menyebabkan kerusakan pada komponen serta gangguan pada sistem.  

12 
 
    Hydraulic System 1 

Latihan

1. Sifat-sifat dasar zat cair/fluida antara lain adalah :


a. __________________________________________________________________________ .
b. __________________________________________________________________________ .
c. __________________________________________________________________________ .
d. __________________________________________________________________________ .
e. __________________________________________________________________________ .

2. Bunyi Hukum Pascal :


_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________ .
Rumus Hukum Pascal :
______________________________________________________________________________ .

3. Tekanan _________________ adalah tekanan yang mengabaikan besarnya tekanan udara luar
(tekanan atmosfer), atau nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk pada alat pengukur
tekanan, sedangkan tekanan _________________ adalah tekanan yang dipengaruhi oleh
besarnya tekanan udara luar.

4. Kecepatan gerak piston ditentukan dengan rumus :


______________________________________________________________________________ .

5. Sifat-sifat orifice adalah :


a. __________________________________________________________________________ .
b. __________________________________________________________________________ .
c. __________________________________________________________________________ .
d. __________________________________________________________________________ .
e. __________________________________________________________________________ .

6. Hubungan antar komponen–komponen sistem hidrolik di atas terbagi menjadi dua jenis, yaitu
_________________ dan_________________ .

7. Terjadinya kerusakan pada oli antara lain disebabkan oleh _________________ dan
_________________ akan menurunkan kualitas oli dan menyebabkan kerusakan pada komponen
serta gangguan pada sistem.

13 
 
    Hydraulic System 1 

8. Fungsi oli (pelumas) diantaranya adalah :


a. __________________________________________________________________________ .
b. __________________________________________________________________________ .
c. __________________________________________________________________________ .
d. __________________________________________________________________________ .
e. __________________________________________________________________________ .

14 
 
 

BAB II
 
KOMPONEN HYDRAULIC SYSTEM

Tujuan Bab 2 :
Setelah menyelesaikan pembelajaran pada Bab 2, siswa mampu menyebutkan
nama dan lokasi serta menjelaskan fungsi dari komponen-komponen hydraulic
system.

Referensi :

Book :
• Training Aid & User’s Text
• Unit Instruction Manual (Hydraulic Gear Pump), Komatsu
• Unit Instruction Manual (Hydraulic Control Valves), Komatsu
• Unit Instruction Manual (Hydraulic Cylinder), Komatsu

Video :
Hydraulic Self Learning, Komatsu
    Hydraulic System 1 
 

Pelajaran 1 : Hydraulic Tank

Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menyebutkan nama dan lokasi serta
menjelaskan fungsi dari berbagai jenis hydraulic tank.

Fungsi Hydraulic Tank


Fungsi hydraulic tank adalah :
• Tempat panampungan/penyediaan oli.
• Pendinginan oli yang kembali dari sistem.

D85ESS-2A

1. Blade 7. Main Control Valve


2. Tilt Cylinder 8. Hydraulic Tank
3. Right Lift Cylinder 9. PPC Charge Valve
4. Left Lift Cylinder 10. Brace
5. Hydraulic Pump {SAL(3) 80} 11. Oil Cooler
6. Oil Filter 12. Suction Valve

Jenis Hydraulic Tank


Hydraulic tank dibedakan menjadi :
• Tidak berhubungan dengan udara luar (pressurized).
ƒ Dibatasi (limited)
Contoh : Excavator. Hydraulic tank PC200-7 :

   16  
    Hydraulic System 1 
 

Tangki hidrolik ada juga yang berfungsi sebagai tempat kedudukan control valve. Contoh pada
bulldozer dan dozer shovel, sedangkan pada wheel loader, motor grader dan hydraulic excavator,
control valve terletak di luar tangki hidrolik.

   18  
    Hydraulic System 1 
 

Pelajaran 2 : Hydraulic Pump

Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menyebutkan nama dan lokasi serta
menjelaskan fungsi dari berbagai jenis hydraulic pump.

Semua pompa menghasilkan aliran (flow). Prinsip operasinya disebut displacement, dimana zat cair
atau fluida diambil dan dipindahkan ke tempat lain. Displacement adalah volume zat cair yang
dipindahkan tiap cycle (putaran) dari pompa. Pompa mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga
hidrolik.

Klasifikasi Pompa
Pada dasarnya pompa hidrolik terbagi menjadi menjadi non positive displacement pump dan positive
displacement pump.

• Non Positive Displacement Pump


Pompa jenis non positive displacement memiliki karakteristik sebagai berikut :
ƒ Internal leakage besar.
ƒ Perubahan tekanan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kapasitasnya.
ƒ Perubahan temperatur mempunyai pengaruh yang besar terhadap kapasitasnya.
Contoh pompa jenis ini adalah pompa impeller, pompa propeller. dan pompa sentrifugal.

• Positive Displacement Pump


Pompa jenis positive displacement memiliki karakteristik sebagai berikut :
ƒ Internal leakage kecil (dibuat seal atau presisi).
ƒ Perubahan tekanan berpengaruh kecil terhadap kapasitasnya (dengan dibuat presisi atau seal
akan melawan kebocoran pada saat tekanan naik).
ƒ Perubahan temperatur berpengaruh kecil terhadap kapasitasnya.
Contoh : Pompa jenis ini adalah pompa gear, pompa piston dan pompa vane.

Secara umum pompa jenis positive displacement dibagi menjadi dua tipe, yaitu :
ƒ Fixed Displacement Pump
Setiap putaran pompa menghasilkan volume oli yang sama dan tidak dapat dirubah-rubah.
ƒ Variable Displacement Pump
Setiap putaran pompa menghasilkan volume oli yang tidak sama (bervariasi).

   19  
    Hydraulic System 1 
 

Gear Pump
Pompa gear pump (roda gigi) banyak sekali dipergunakan pada system hidrolik karena pompa ini
sangat sederhana dan ekonomis. Gear pump terbagi menjadi dua, yaitu internal gear pump dan
external gear pump.

• Internal Gear Pump


Konstruksi internal gear pump atau trochoid pump ditunjukkan pada gambar di bawah.

• External Gear Pump


Sistem hidrolik pada unit-unit Komatsu banyak menggunakan external gear pump. Konstruksi external
gear pump ditunjukkan pada gambar di bawah.

Gear pump yang dipergunakan pada unit-unit Komatsu berbeda-beda jenisnya disesuaikan dengan
fungsinya. External gear pump diklasifikasikan kedalam lima (5) jenis, yaitu :
• FAL/R dengan tekanan 30 Kg/cm2.
• GAL/R dengan tekanan 125 Kg/cm2.
• PAL/R dengan tekanan 140 Kg/cm2.
• KAL/R dengan tekanan 175 Kg/cm2.
• SAL/R dengan tekanan 210 Kg/cm2.

   20  
    Hydraulic System 1 
 

FAL/R

GAL/R

   21  
    Hydraulic System 1 
 

PAL/R

KAL/R

   22  
    Hydraulic System 1 
 

SAL/R

Internal Oil Leakage


Internal oil leakage adalah kebocoran oli dari tempat bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah
melalui gap atau clearance yang terdapat pada pompa. Pada pompa roda gigi (gear pump) terdapat
clearance antara gear dengan case, antara gear dan side plate dan antara drive gear dengan driven
gear yang memungkinkan oli bocor. Oli yang bocor ini juga dimanfaatkan untuk pelumasan. Gambar
di bawah menunjukkan tempat-tempat yang memungkinkan oli bocor. Kebocoran oli ini menyebabkan
jumlah oli yang di-delivery berkurang. Semakin tinggi tekanan discharge, semakin banyak oli yang
bocor. Semakin besar clearance juga menyebabkan semakin banyaknya oli yang bocor. Demikian pula
bila oli yang digunakan terlalu encer.

Adapun sumber internal leakage tersebut adalah :


• Antara ujung gigi dengan rumahnya, disebut top
clearance.
• Antara sisi gigi dengan sisi plat, disebut side clearance.
• Antara gigi yang satu dengan gigi lainya, disebut
backlash.

Berdasarkan Internal leakage tersebut dan berdasarkan konstruksinya, maka eksternal gear pump
digolongkan menjadi dua, yaitu :

   23  
    Hydraulic System 1 
 

• Fixed side plate type


Side plate pompa ini tidak dapat bergeser-geser. Kontruksinya ada yang menjadi satu dengan
housing dan ada pula yang terpisah, tetapi diikat terhadap housingnya. Pompa ini mempunyai
discharge pressure antara 30 Kg/cm2 sampai dengan 125 Kg/cm2 dengan volumetric efficiency 75%
s/d 80%. Komatsu menamakan pompa jenis ini tipe FAL/R dan GAL/R.

• Movable side plate type (pressure balancing type)


Side plate pompa ini dapat bergeser-geser untuk semakin menjepit gear bila tekanan naik, sehingga
internal leakage dapat diperkecil sebab side clearance juga kecil. Pompa ini mempunyai discharge
pressure lebih besar, yaitu mulai dari 140 Kg/cm2 dengan volumetric efficiency adalah 93% pada
maksimum rpm dan sekitar 88% pada setengah maksimum rpm dengan tekanan yang maksimum.

Gaya yang Mendorong Gear Pump


Gambar dibawah menunjukkan arah gaya yang mendorong gigi-gigi gear pump, dimana gaya yang
terjadi adalah pada sisi discharge dan akan memaksa gigi-gigi bertahan ke sisi suction.

Agar pompa tahan lama, maka gaya dorong di sisi discharge harus diimbangi dengan gaya dorong
lain yang berlawanan. Untuk keperluan ini ada beberapa jalan yang ditempuh antara lain V-groove,
balancing line dsb. Selain itu, diperlukan juga gaya pada bagian belakang pompa untuk menekan
bushing agar side clearance thdak membesar pada saat tekanan meningkat di sisi discharge. Hal ini
dilakukan dengan menyalurkan oli yang bertekanan tinggi di sisi discharge ke cover untuk mendorong
bushing atau side plate. Nama saluran ini adalah high pressure oil introduction hole. Bagian yang
perlu tekanan terbesar adalah sisi discharge pada bushing, sedang sisi suction kecil saja untuk
menyalurkan balancing pressure.

   24  
    Hydraulic System 1 
 

Sewaktu gigi-gigi pompa bertemu (mesh), ada sebagian oli yang terjebak di sela-sela gigi pompa.
Ketika ruangannya menyempit dan oli terjebak di sela-selanya akan menyebabkan tekanan naik.
Tekanan tinggi ini akan mendorong gigi-gigi pompa dan merusak bagian-bagian pompa.

Untuk melepaskan tekanan ini dibuatlah entrapment relief groove yang terdapat pada side plate atau
pada bushing. Ada juga yang menyebut entrapment relief groove ini sebagai relief notch. Sedangkan
di sisi suction, dibuat entrapment vacuum groove untuk mencegah kevakuman di sisi suction pada
saat awal pompa mulai bekerja.

Piston Pump
Piston pump sering sekali dipakai pada sistem hidrolik yang modern, dimana digunakan kecepatan
tinggi (high speed) dan tekanan tinggi (high pressure). Bagaimanapun, konstruksi piston pump

   25  
    Hydraulic System 1 
 

adalah lebih rumit dan relatif lebih mahal dibandingkan pompa hidrolik lainnya. Piston pump dapat
dibuat fixed atau variable displacement. Piston pump terbagi menjadi dua, yaitu axial piston pump
dan radial piston pump.

• Axial Piston Pump


Pada axial piston pump, piston dipasang berbaris parallel (in line parallel) dengan shaft pompa
(pump’s axis). Axial piston pump terbagi menjadi dua, yaitu in line axial piston pump dan bent axis
axial piston pump.

In line axial piston pump


In line axial piston berdasarkan konstruksinya terbagi menjadi dua, yaitu :

In line axial piston pump - variable displacement


Pada pompa tipe ini, langkah piston dapat berubah karena swash plate (kemiringan swash
plate dapat berubah-ubah), dimana piston ditumpu dapat bergerak sehingga menentukan
langkah piston.

In line axial piston pump - fixed displacement


Pada pompa tipe ini, kemiringan swash plate dibuat tetap (fixed), sehingga langkah piston
selalu tetap. Dengan demikian konstruksi pompa lebih sederhana, karena tidak dilengkapi
servo divice (alat yang mengatur sudut swash plate).

   26  
    Hydraulic System 1 
 

Bent axis axial piston pump


Konstruksi pompa ini sudah dibuat menyudut sedemikian rupa dan sudutnya tetap.

• Radial Piston Pump


Radial piston pump mudah dibuat dibandingkan pompa-pompa lainnya. Pompa tipe ini bisa
direncanakan untuk tekanan tinggi, volume yang besar, kecepatan tinggi dan variable displacement.
Radial piston pump terbagi menjadi dua, yaitu radial piston pump rotating cam dan radial piston
pump rotating piston.

Radial piston pump rotating cam


Pada pompa tipe ini untuk mendapatkan langkah piston, cam yang berputar.

   27  
    Hydraulic System 1 
 

Radial piston pump rotating piston


Pada pompa tipe ini, piston diputar oleh drive shaft, sedangkan cam-nya tetap (tidak berputar)

Vane Pump
Vane pump terbagi menjadi 2 (dua), yaitu balanced vane pump dan unbalanced vane pump.
• Balanced Vane Pump

• Unbalanced Vane Pump

   28  
    Hydraulic System 1 
 

Pelajaran 3 : Hydraulic Control Valve

Tujuan Pelajaran 3
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 3, siswa mampu menyebutkan nama dan lokasi serta
menjelaskan fungsi dari berbagai jenis hydraulic control valve.

Hydraulic pump menghisap oli dari hydraulic tank kemudian men-supply sistem. Aliran yang
dihasilkan hydraulic pump tersebut dinaikkan tekanannya, diatur jumlah alirannya dan diatur arah
alirannya untuk mengoperasikan perlengkapan kerja unit. Pengaturan ini dilaksanakan oleh hydraulic
control valve (katup pengontrol hidrolik). Berdasarkan fungsinya, hydraulic control valve terbagi
menjadi tiga jenis, yaitu pressure control valve (katup pengontrol tekanan), flow control valve (katup
pengontrol jumlah aliran) dan directional control valve (katup pengontrol arah aliran).

Pressure Control Valve


Pressure control valve adalah katup yang mengatur tekanan dalam hydraulic circuit dengan
mengembalikan semua atau sebagian oli ke tanki apabila tekanan di dalam sirkuit mencapai setting
pressure-nya. Pressure control valve terbagi menjadi 3 (tiga) tipe, yaitu :

• Tipe Poppet
Konstruksinya pressure control valve tipe poppet terdiri dari valve, spring dan adjusting screw beserta
shim/nut.

• Tipe Piston
Konstruksinya pressure control valve tipe piston ditunjukkan oleh gambar di bawah.

   29  
    Hydraulic System 1 
 

• Tipe Pilot
Konstruksinya pressure control valve tipe pilot ditunjukkan oleh gambar di bawah.

Flow Control Valve


Flow control valve adalah katup yang berfungsi mengatur jumlah aliran oli yang akan masuk ke
actuator. Katup-katup yang termasuk kedalam katup pengontrol jumlah aliran adalah throttle valve,
suction valve, flow reducing valve, flow divider valve, demand valve, dan quick drop valve.

• Throttle Valve
Konstruksi throttle valve terlihat pada gambar di bawah. Throttle valve berfungsi untuk mengalirkan
oli ke dua arah dimana arah aliran kembali dipersempit, sehingga kapasitas oli yang mengalir menjadi
kecil. Throttle valve banyak digunakan pada lift cylinder pada forklift. Konstruksi dari throttle valve
ditunjukkan oleh gambar di bawah.

   30  
    Hydraulic System 1 
 

• Suction Valve
Nama lain suction valve adalah make-up valve, intake valve, suction return valve, vacuum valve atau
antivoid valve. Suction valve berfungsi untuk mencegah kevacuman di dalam sirkuit hidrolik. Suction
valve biasanya terletak antara control valve dan actuator. Konstruksi dari suction valve ditunjukkan
oleh gambar di bawah.

• Flow Reducing Valve


Flow reducing calve atau flow check valve berfungsi untuk mengurangi jumlah oli yang akan menuju
actuator agar gerakan actuator menjadi lambat sesuai dengan load/bebannya. Lambatnya gerakan
actuator tersebut mempermudah operator saat memposisikan attachment. Flow reducing valve
banyak digunakan pada tilt cylinder pada bulldozer. Konstruksi dari flow reducing valve ditunjukkan
oleh gambar di bawah.

   31  
    Hydraulic System 1 
 

• Flow Divider Valve


Flow divider valve berfungsi untuk membagi aliran oli dari satu pompa menjadi dua aliran dimana
salah satu alirannya konstan. Flow devider valve banyak digunakan pada motor grader. Konstruksi
dari flow devider valve ditunjukkan oleh gambar di bawah.

   32  
    Hydraulic System 1 
 

• Demand Valve
Demand valve berfungsi untuk menjaga agar aliran oli yang menuju ke sistem steering selalu
konstan. Demand valve banyak digunakan pada wheel loader dan dump truck. Konstruksi dari
demand valve ditunjukkan oleh gambar di bawah.

• Quick Drop Valve


Quick drop valve berfungsi untuk mempercepat penurunan blade sewaktu control valve posisi lower,
dimana oli dari sisi cylinder head disalurkan ke sisi cylinder bottom. Quick drop valve banyak
digunakan pada lift cylinder bulldozer. Konstruksi dari quick drop valve ditunjukkan oleh gambar di
bawah.

   33  
    Hydraulic System 1 
 

Directional Control Valve


Directional control valve berfungsi untuk mengontrol arah dari gerakan silinder hidrolik atau motor
hidrolik dengan merubah arah aliran oli atau memutuskan aliran oli. Directional control valve terbagi
menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu series valve circuit, tandem valve circuit dan parallel valve circuit.

• Series Valve Circuit


Series valve circuit pada umumnya dipakai untuk bulldozer dan power shovel.

• Parallel Valve Circuit


Parallel valve circuit pada umumnya dipakai untuk motor grader, forklift truck, shovel dan backhoe
loader.

   34  
    Hydraulic System 1 
 

• Tandem Valve Circuit


Tandem valve circuit pada umumnya dipakai untuk dozer shovel, pay loader dan fork lift truck.

   35  
    Hydraulic System 1 
 

Pelajaran 4 : Hydraulic Cylinder

Tujuan Pelajaran 4
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 4, siswa mampu menyebutkan nama dan lokasi serta
menjelaskan fungsi dari berbagai jenis hydraulic cylinder.

Hydraulic cylinder berfungsi untuk menggerakkan perlengkapan kerja (attachment). Prinsip kerjanya
adalah merubah tenaga hidrolik menjadi tenaga mekanis.

• Single Acting

• Double Acting

• Telescopic

   36  
    Hydraulic System 1 
 

Cylinder terbagi menjadi dua bagian, inner dan outer.

Cylinder Head

Piston Cylinder

Lift cylinder pada bulldozer dilengkapi dengan piston valve yang berfungsi untuk :
• Mengurangi benturan antara piston dengan silinder.
• Sebagai safety ketika posisi full raise atau lower, tilt dioperasikan atau sebaliknya.
• Memungkinkan beroperasi seri.

   37  
    Hydraulic System 1 
 

Jika piston bergerak mendekati akhir langkahnya, piston valve akan menyentuh cylinder. Akibatnya oli
pada ruang A akan mengalir ke ruang B, sehingga tekanan pada A berkurang dan benturan piston
dengan cylindr dapat dikurangi.

Boom cylinder sisi head dan arm cylinder sisi bottom dilengkapi juga dengan cushion yang berfungsi
untuk :
• ・Mengurangi kecepatan pukulan piston pada akhir langkahnya, sehingga meringankan beban
kejut pada chasis.
• Mengurangi suara pukulan piston.

Boom cylinder
・Bila piston (2) mendekati akhir langkahnya, plunger (1) akan masuk ke cushion ring (3), sehingga
aliran oli di ruang PC dibatasi. Oli di ruang PC kemudian mengalir melalui alur - alur “a” di sekeliling
plunger, sehingga terjadi pengurangan aliran dari pompa yang mengakibatkan tekanan di ruang Pb
bervariasi dan terjadi peredaman kejutan pada boom cylinder.

   38  
    Hydraulic System 1 
 

Arm cylinder
Jika piston mendekati akhir langkahnya, oli di ruang PC dibatasi dan hasil peredaman kejutan
diperoleh melalui alur “c”. Steel ball (4) berfungsi untuk menjaga kelurusan plunger.

   39  
    Hydraulic System 1 
 

Pelajaran 5 : Hydraulic Oil Filter

Tujuan Pelajaran 5
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 5, siswa mampu menyebutkan nama dan lokasi serta
menjelaskan fungsi dari hydraulic oil filter.

Fungsi
Fungsi oil filter adalah menyaring kotoran yang terkandung di dalam oli, agar tidak ikut bersikulasi ke
dalam sistem. Pada oli filter assy dilengkapi dengan by pass valve yang berguna untuk memberikan
jalan lain (safety) bila filter buntu/tersumbat. Selain itu pada unit-unit tertentu, ada juga yang
dilengkapi dengan indicator filter. Bila by pass valve bekerja karena filter buntu/tersumbat, indikator
akan memberikan tanda agar oil filter segera dibersihkan atau diganti dengan yang baru.

By Pass Valve

   40  
    Hydraulic System 1 
 

Jenis
Secara umum filter terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
• Surface Filter
Surface filter hanya memiliki satu permukaan yang dapat menyaring kotoran di dalam oli yang
mengalir dalam satu arah saja. Beberapa jenis surface filter diantaranya :

ƒ Wire Mesh Filter


Wire mesh filter terbuat dari anyaman kawat kecil, biasa disebut strainer.

ƒ Metal Edge Filter


Metal edge filter terbuat dari plat berbentuk gelang-gelang, sehingga jika disusun akan
membentuk silinder bercelah, biasa disebut screen. Bahan filter dapat terbuat dari logam atau
cetakan kertas yang diberi tonjolan disalah satu sisinya.

ƒ Plated Paper Filter


Plated paper filter tersusun dari lipatan kertas yang terbuat dari bahan selulose yang dicetak
menjadi kertas filter dan diberi bingkai agar tahan terhadap perbedaan tekanan.

• Depth Filter
Depth filter memiliki bahan saringan yang sangat banyak jumlahnya.

   41  
    Hydraulic System 1 
 

   42  
    Hydraulic System 1 
 

Ringkasan

Fungsi hydraulic tank adalah tempat panampungan/penyediaan oli, pendinginan oli yang kembali dari
sistem dan ada juga yang berfungsi sebagai tempat kedudukan control valve.

Hydraulic tank dibedakan menjadi :


• Tidak berhubungan dengan udara luar (pressurized), terbagi menjadi :
ƒ Dibatasi (limited), contoh : Excavator.
ƒ Tidak dibatasi (unlimited), contoh : Bulldozer.
• Berhubungan dengan udara luar (unpressurized), contoh : Forklift.

Pompa hidrolik pada dasarnya terbagi menjadi menjadi non positive displacement pump dan positive
displacement pump. Pompa jenis positive displacement dibagi menjadi dua tipe, yaitu fixed
displacement pump dan variable displacement pump.

Gear pump terbagi menjadi dua, yaitu internal gear pump dan external gear pump. External gear
pump diklasifikasikan kedalam lima (5) jenis, yaitu :
• FAL/R dengan tekanan 30 Kg/cm2.
• GAL/R dengan tekanan 125 Kg/cm2.
• PAL/R dengan tekanan 140 Kg/cm2.
• KAL/R dengan tekanan 175 Kg/cm2.
• SAL/R dengan tekanan 210 Kg/cm2.

Internal oil leakage adalah kebocoran oli dari tempat bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah
melalui gap atau clearance yang terdapat pada pompa. Adapun sumber internal leakage tersebut
adalah :
• Antara ujung gigi dengan rumahnya, disebut top clearance.
• Antara sisi gigi dengan sisi plat, disebut side clearance.
• Antara gigi yang satu dengan gigi lainya, disebut backlash.

Piston pump terbagi menjadi dua, yaitu axial piston pump dan radial piston pump. Axial piston pump
terbagi menjadi dua, yaitu in line axial piston pump dan bent axis axial piston pump. In line axial
piston berdasarkan konstruksinya terbagi menjadi dua, yaitu radial piston pump terbagi menjadi dua,
yaitu radial piston pump rotating cam dan radial piston pump rotating piston.

Vane pump terbagi menjadi 2 (dua), yaitu balanced vane pump dan unbalanced vane pump.

   43  
    Hydraulic System 1 
 

Hydraulic control valve berdasarkan fungsinya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu pressure control valve
(katup pengontrol tekanan), flow control valve (katup pengontrol jumlah aliran) dan directional
control valve (katup pengontrol arah aliran).

Hydraulic cylinder berfungsi untuk menggerakkan perlengkapan kerja (attachment). Prinsip kerjanya
adalah merubah tenaga hidrolik menjadi tenaga mekanis. Jenis-jenis hydraulic cylinder diantaranya :
• Single Acting
• Double Acting
• Telescopic

Lift cylinder pada bulldozer dilengkapi dengan piston valve yang berfungsi untuk :
• Mengurangi benturan antara piston dengan silinder.
• Sebagai safety ketika posisi full raise atau lower, tilt dioperasikan atau sebaliknya.
• Memungkinkan beroperasi seri.

Boom cylinder sisi head dan arm cylinder sisi bottom dilengkapi juga dengan cushion yang berfungsi
untuk :
• ・Mengurangi kecepatan pukulan piston pada akhir langkahnya, sehingga meringankan beban
kejut pada chasis.
• Mengurangi suara pukulan piston.

Fungsi oil filter adalah menyaring kotoran yang terkandung di dalam oli, agar tidak ikut bersikulasi ke
dalam sistem. Secara umum filter terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
• Depth Filter, diantaranya wire mesh filter, metal edge filter dan plated paper filter.
• Surface Filter

   44  
    Hydraulic System 1 
 

Latihan

Jodohkan pernyataan pada kolom A dengan kolom B yang tepat.

KOLOM A KOLOM B

1. Berfungsi untuk menaikkan tekanan, mengatur jumlah aliran dan A. Hydraulic tank
arah aliran oli untuk mengoperasikan perlengkapan kerja unit. B. Side clereance
2. Berfungsi untuk menggerakkan perlengkapan kerja (attachment). C. Backlash
Prinsip kerjanya adalah merubah tenaga hidrolik menjadi tenaga D. Top clereance
mekanis. E. 25 Kg/cm2
3. Tempat panampungan/penyediaan oli, pendinginan oli yang F. Cushion
kembali dari sistem. G. Hydraulic oil
4. Mengurangi benturan antara piston dengan silinder pada H. 30 Kg/cm2
bulldozer. I. 210 Kg/cm2
5. Berfungsi untuk menyaring kotoran yang terkandung di dalam oli, J. Hydraulic pressure valve
agar tidak ikut bersikulasi ke dalam sistem. K. 75 Kg/cm2
6. Internal leakage antara gigi yang satu dengan gigi lainya. L. 125 Kg/cm2
7. Internal leakage antara ujung gigi dengan rumahnya. M. 140 Kg/cm2
8. Internal leakage antara sisi gigi dengan sisi plat. N. Hydraulic control valve
9. Gear pump type FAL/R. O. Piston valve
10. Gear pump type GAL/R. P. Hydraulic filter
11. Gear pump type PAL/R. Q. Hydraulic cylinder
12. Gear pump type KAL/R. R. 175 Kg/cm2
13. Gear pump type SAL/R.

   45  

Anda mungkin juga menyukai