SKRIPSI
Oleh :
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
2
PERNYATAAN
Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat,
dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi
SumateraUtara.
Semua sumber data dan informasi yang diperoleh, lebih dinyatakan jelas, benar
apa adanya. Dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar saya bersedia
Dina Khairuna
NIM : 040522133
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah
Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari bantuan dan peranan
semua pihak. Untuk itu, penulis tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, Msi, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi dan
3. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, MEc, Ak selaku Dosen Pembimbing yang
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
4
4. Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA. Ak, selaku Dosen Penguji I dan Bapak Drs. Idhar
5. Bapak Drs. Rustam, Ak, selaku Dosen Wali penulis serta seluruh dosen
Bapak Zefri Irwandi, yang telah membantu penulis dalam memperoleh data-
7. Terkhusus buat kedua orangtuaku “Ayah dan Bunda”, Chairul Fahry dan
8. Adik-adikku Irham Fauzi, Dian Fahry Nur, dan Fahrul Rozi, terima kasih atas
Ian, Mita, Olga, dan seluruh kawan-kawan yang tidak dapat disebutkan satu
Akhir kata dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari sempurna. Atas kritik dan saran yang bersifat membangun,
penulis mengucapkan terima kasih. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua
pihak.
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
5
Dina Khairuna
NIM : 040522133
ABSTRAK
Untuk dapat selalu survive dalam persaingan bisnis yang semakin ketat,
setiap badan usaha berupaya untuk selalu mengembangkan diri, baik dari segi
kualitas dan kuantitas maupun perbaikan dan penyempurnaan dalam penentuan
biaya produknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan
penggunaan sistem ABC dalam pembebanan biaya overhead pabrik untuk
penyempurnaan penentuan biaya produk. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui tujuan penerapan sistem ABC.
Untuk tujuan di atas, telah dilakukan penelitian di PT. Tirta Sibayakindo
yang berlokasi di Desa Doulu II-Berastagi. Perusahaan ini bergerak di bidang
produksi air minum mineral dalam kemasan dengan merk Aqua dan Vit dalam
beberapa ukuran. Data telah dikumpulkan dengan melakukan wawancara dengan
pejabat-pejabat perusahaan dan juga untuk dokumentasi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dalam membebankan biaya overhead
pabrik dengan menggunakan activity based costing belum sepenuhnya sesuai
dengan konsep activity based costing, disebabkan oleh cost driver yang digunakan
kurang beragam sebagai cerminan dari aktivitas yang mengkonsumsi sumber
daya. Oleh karena itu, agar activity based costing dapat sepenuhnya diterapkan
maka sangat diperlukan kerjasama yang baik antara pihak yang terkait.
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
6
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN …………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR………....…………………………………………………ii
ABSTRAK .…………………….………………………………………………..iv
DAFTAR ISI………………………………………………….…………………..v
BAB I : PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………..4
Costing.…………………………………………………………… …6
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
7
A. Data Penelitian
A. Kesimpulan………………………………….………………………48
B. Saran .……………………………………………………………….49
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...………51
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
8
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
Tabel 2.1 Perbandingan Harga Produksi Dengan Sistem Tradisional
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
9
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
Gambar 2.1 Pembentukan Activity Cost Pool ….………………………………19
BAB I
PENDAHULUAN
dengan biaya yang efisien. Untuk itu manajemen memerlukan informasi biaya
berdasarkan volume output. Tarif ini menghasilkan biaya produk yang tidak
akurat apabila sebagian besar biaya overhead pabrik tidak berhubungan dengan
setiap aktivitas berdasarkan driver aktivitas, dan akhirnya biaya overhead pabrik
Padahal tidak semua biaya berhubungan dengan volume atau jumlah unit yang
cost driver (pemicu biaya) berdasarkan jumlah unit dapat menimbulkan distorsi
dalam perhitungan biaya atau subsidi silang. Subsidi silang ini dapat terjadi
kemasan dengan merek Aqua dan Vit. Dalam rangka penetapan harga pokok
pengorbanan sumber daya secara tepat. Hal ini dilakukan agar harga pokok
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
11
produk tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah yang akhirnya berdampak pada
keputusan.
melandasi activity based costing adalah biaya ada penyebabnya dan penyebabnya
adalah aktivitas, aktivitas ini dapat dikelola yang akhirnya manfaat produk bagi
produk atau jasa berdasarkan pada konsumsi sumber daya yang didasarkan atas
aktivitas. Dasar pemikiran pendekatan penentuan biaya ini adalah bahwa dalam
menyebabkan timbulnya biaya. Jadi dalam hal ini aktivitaslah yang menyebabkan
timbulnya biaya.
Biaya produksi terdiri atas tiga unsur yaitu bahan langsung, pekerja
lebih akurat, tentunya akan menghasilkan informasi yang lebih akurat guna
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
12
pabrik, maka penulis merasa tertarik untuk membahasnya dalam suatu skripsi
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
13
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Costing
Defenisi yang diberikan para ahli tentang activity based costing antara lain
dapat dilihat dalam uraian berikut. Menurut Garrison dan Noreen (2000 : 342),
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
15
keputusan lainnya yang mungkin akan mempengaruhi kapasitas dan juga biaya
tetap”. Sedangkan menurut Blocher (2000 : 120), “Activity Based Costing adalah
jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas”. Jadi
berbagai cost driver, dilakukan dengan menelusuri biaya ke aktivitas dan setelah
itu menelusuri biaya dari aktivitas ke produk yang bermanfaat bagi pihak
tradisional, menurut Garrison dan Noreen (2000 : 343) perbedaan activity based
periodik dan tidak dibebankan ke produk. Komisi tenaga penjualan dapat dengan
mudah ditelusuri ke produk, oleh karena itu dalam activity based costing biaya
bahkan biaya produksi yang tidak disebabkan oleh produk. Sebagai contoh, upah
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
16
activity based costing hanya biaya yang mempengaruhi produk yang akan
dibebankan ke produk.
3) Ada sejumlah pool biaya overhead, setiap pool dialokasikan ke produk dan
khususus.
seperti batch set up, pemrosesan order pembelian dan aktivitas lainnya yang
4) Basis alokasi biasanya berbeda dengan basis alokasi dalam sistem akuntansi
biaya tradisional.
menggunakan cost driver yang berbasis volume atau cost driver berlevel unit
seperti jam kerja langsung, jam mesin dan unit output. Sedangkan dalam activity
based costing, sumber daya yang digunakan untuk aktivitas yang dilakukan
dihitung dengan membagi anggaran biaya overhead dengan ukuran aktivitas yang
menganggur ke produk dan juga akan menyebabkan biaya produksi per unit yang
tidak stabil. Berbeda dengan activity based costing, dimana produk hanya
dibebani biaya dari kapasitas yang digunakan dan tidak dibebani oleh biaya
kapasitas yang tidak digunakan. Pendekatan ini menyebabkan biaya per unit yang
lebih stabil dan konsisten dengan tujuan pembebanan biaya ke produk yang
menyebabkan aktivitas.
PT XXX memproduksi 2 macam produk, yang diberi kode AC dan CA. Taksiran
biaya yang berkaitan dengan proses produksi kedua produk tersebut adalah
sebagai berikut :
Keterangan AC CA
Biaya overhead menurut kelompok aktivitas dan pemicu aktivitas pada periode
tersebut adalah :
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
18
Total Rp200.000.000,-
(JKL).Dari data tersebut di atas maka biaya produk per unit jika dihitung dengan
3. Biaya Overhead
tradisional adalah :
Jenis Biaya AC CA
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
19
Dari hasil perhitungan tersebut di atas maka biaya produk bila dihitung dengan
Jenis Biaya AC CA
tradisional dan activity based costing dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 2.1
Perbandingan Harga Produksi Dengan Sistem Tradisional Dengan Sistem
ABC
perbedaan harga pokok produksi kedua produk. Perbedaan tersebut terjadi dalam
hal pembebanan biaya overhead pabrik dimana dalam sistem tradisional, biaya
seperti jam kerja langsung atau jam mesin, biaya bahan langsung, dan biaya
tenaga kerja langsung dan unit output, sedangkan activity based costing berbeda
1. Pusat biaya atau cost pool didefenisikan sebagai aktivitas atau pusat
langkah. Menurut Garrison dan Noreen (2000 : 349) tahapan untuk menerapkan
produksi. Dalam sistem Activity Based Costing aktivitas yang dimaksud adalah
yang menurut Mulyadi ( 2003 : 14), digolongkan ke dalam empat kategori, yaitu :
dikerjakan setiap kali satu unit produk diproduksi, besar kecilnya aktivitas
ini dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang diproduksi. Contoh biaya
overhead untuk aktivitas ini adalah biaya listrik dan biaya operasi mesin.
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
22
yang dikerjakan setiap kali suatu batch produk diproduksi, besar kecilnya
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
23
Langkah kedua dalam menerapkan sistem Activity Based Costing adalah secara
Setelah itu tahap berikutnya adalah membebankan biaya ke pool biaya aktivitas.
produk dan konsumen dihitung dengan membagi biaya dengan total aktivitas
biaya ke objek biaya dengan menggunakan tarif dan ukuran aktivitas. Dalam hal
ini tarif aktivitas digunakan untuk membebankan biaya produk dan konsumen.
Cost driver merupakan faktor yang dapat diukur dan digunakan untuk
atau jasa. Cost driver menurut Rudianto (2006 : 275) adalah faktor –faktor yang
menyebabkan perubahan biaya aktivitas. Dua jenis pemicu biaya yang dikenal
adalah :
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
24
Menurut Mulyadi (2003 : 203), berikut adalah contoh resource driver yang dapat
dipakai untuk membebankan sumber daya ke aktivitas, yang disajikan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 2.2
Resource dan Resource Driver yang Bersangkutan
yang dibutuhkan.
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
27
dibutuhkan.
Menurut Mulyadi (2003 : 83) “ Activity Cost Pool adalah akun yang
digunakan untuk menggabungkan biaya dua atau lebih aktivitas yang memiliki
Menyimpan
Memindah I
Menerima
Gambar 2.1
Pembentukan Activity Cost Pool
Berdasarkan contoh gambar di atas, activity driver untuk setiap activity cost
Tabel 2.3
Activity Cost dan Activity Driver
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
28
hari penyediaan.
driver yang dipilih dengan konsumsi aktivitas yang sesungguhnya, serta perilaku
pandangan yang jelas tentang bagaimana kompososi perbedaan produk, jasa, dan
aktivitas perusahaan yang memberi kontribusi yang paling dasar dalam jangka
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
29
Dari uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa manfaat dari Activity Based
Costing adalah :
harga pokok produk jenis produk tertentu terlalu tinggi (over costing) dan
dalam penerapannya yaitu memerlukan banyak waktu, sehingga biaya (cost) dari
Biaya overhead pabrik merupakan biaya produksi selain biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung yang elemennya dapat digolongkan ke dalam :
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
31
Biaya overhead pabrik tidak dapat diidentifikasi secara langsung kepada produk
dikonsumsi oleh lebih dari satu departemen produksi. Oleh karena itu diperlukan
satu prosedur distribusi biaya untuk membebankan biaya overhead pabrik ini
Penggolongan biaya overhead menurut Mulyadi (2000 : 207) ada tiga cara
penggolongan yaitu :
departemen.
Sistem biaya Activity Based Costing (ABC) merupakan suatu sistem biaya
yang pertama kali menelusuri biaya ke aktivitas dan kemudian ke produk yang
dihasilkan. Dalam sistem biaya Activity Based Costing juga dikenal adanya
1. Direct tracing
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
32
of materials.
2. Alokasi
3. Driver tracing
berikut :
pembebanan sumber daya secara adil, sesuai dengan konsumsi aktivitas atas
sumber daya yang bersangkutan. Sumber daya yang secara langsung dikonsumsi
oleh suatu aktivitas dibebankan kepada aktivitas yang bersangkutan dengan direct
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
33
akibat dengan perubahan aktivitas. Basis yang dipakai sebagai dasar alokasi
dan aktivitas serta biaya yang berkaitan dibagi ke dalam kumpulan biaya
suatu kumpulan dari biaya overhead, dimana biaya dapat dijelaskan oleh
suatu pemicu biaya (cost driver) apabila mempunyai rasio konsumsi yang
Pada tahap kedua ini, biaya setiap kelompok biaya (cost pool) ditelusuri ke
dihitung pada tahap pertama dan dikalikan dengan jumlah sumber daya
yang dikonsumsi oleh setiap produk. Tolak ukur ini merupakan kuantitas
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
34
sebagai berikut :
pabrik dengan menggunakan sistem activity based costing dan sistem tradisional
overhead pabrik.
Tahap Tahap
Pertama Pertama
Cost Pool : Cost Pool :
Pabrik atau Aktivitas atau
Departemen Pusat Aktivitas
Tahap Tahap
Kedua Kedua
Gambar 2.2
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Sistem Tradisional dan Sistem ABC
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
35
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian ini dilaksanakan maka desain penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut :
deskriptif, yaitu menguraikan tentang keadaan yang sebenarnya dari suatu objek
penelitian studi kasus yaitu peneltian yang merinci tentang suatu objek dalam
spesifik dan bersifat eksploratif untuk menerangkan apa sebab terjadinya masalah
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
36
ukuran, sehingga untuk dapat membebankan biaya kepada produk secara tepat
sangat ketat dengan para pesaingnya dan penetapan harga jual akan sangat
dalam pembebanan biaya overhead pabrik karena sistem activity based costing
Data yang digunakan adalah data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek
dengan kepala bagian produksi, dan kepala bagian keuangan PT. Tirta
Sibayakindo-Berastagi.
b. Data Sekunder
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
37
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari perusahaan yang sudah
mengalami pengolahan yang biasanya berasal dari dokumen perusahaan. Data ini
a. Dokumentasi
b. Wawancara
kepada pihak yang terkait yaitu dengan kepala bagian produksi dan kepala bagian
yang lengkap mengenai guna pemecahan masalah yang sedang diteliti dan
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
38
BAB IV
A. Data Penelitian
swasta nasional. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang produksi air minum
yang disterilkan dengan merek “AQUA” dan “VIT”. PT. Tirta Sibayakindo
didirikan pada tahun 1992 dan diresmikan pada tanggal 17 Mei 1993. PT. Tirta
GROUP” yang dibentuk oleh PT. Aqua Golden Missisippi, dan di pelopori oleh
Alm. Tirto Utomo, SH berdasarkan akte notaris Ten Thong Kie, SH No.24,
tertanggal 23 Februari 1973. Akte pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman
dalam Surat Keputusan NO. X.AS.213/22 tanggal 19 Juni 1973 serta diumumkan
Sibayakindo pada awal tahun 1992. Pemberian lisensi ini disertai kewajiban
perusahaan tersebut untuk menerapkan standar mutu yang telah ditetapkan oleh
PT. Aqua Golden Missisippi. Kegiatan fisik pada PT. Aqua Golden Missisippi
dimulai pada bulan Agustus 1973 yang ditandai dengan pembangunan pabrik di
kawasan Pondok Ungu, Jawa Barat. Percobaan produksi dimulai pada bulan
Agustus tahun 1974 dan selanjutnya produksi komersial dilakukan pada bulan
umumnya didatangkan dari luar negeri seperti Perancis, Jepang dan Italia. PT.
Indonesia dengan status penanaman modal dalam negeri dan dikukuhkan dalam
perusahaan ini adalah sebesar Rp 21,2 Milyar dimana modal ini dimiliki oleh satu
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
40
dan memasyarakatkan produknya berupa air minum tanpa warna, tanpa bau dan
dalam kemasan botol yang bermerk “AQUA” dan “VIT”. Dikenalnya merk ini
ini didukung oleh beberapa perusahaan yang secara keseluruhan disebut sebagai
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
41
13. PT. Wirabuana Intern (Sekarang berganti nama menjadi PT. Tirta
b. Struktur Organisasi
dalam suatu organisasi perusahaan. Jika ditinjau secara teoritis, struktur organisasi
garis kekuasaan dan tanggung jawab bercabang pada setiap tingkat mulai dari
pimpinan paling tinggi (top manager) sampai kepada buruh sehingga kalau
diperhatikan hubungan setiap orang buruh sampai kepada top manager atau
sebaliknya merupakan garis lurus. Pada sistem ini terdapat kesatuan perintah yang
(pabrik). Sementara fungsi pemasaran dilakukan oleh unit yang lain dari PT.
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
42
ini dipegang oleh seorang plant manager. Berikut ini adalah gambar struktur
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
43
a. Kepala Pabrik
b. Koordinator Sistem
perusahaan.
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
44
kemasan.
kepada Kepala pabrik. Tugas daripada Kepala Bagian Quality Control dan
1. Membina dan mengatur tenaga kerja yang ada di bagiannya, sehingga para
1. Membina dan mengatur tenaga kerja yang ada di bagiannya, sehingga para
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
45
peningkatan efisiensi.
Kepala Bagian Gudang terdiri atas dua departemen yakni logistik dan
departemen.
distribusi adalah :
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
46
gudang distribusi.
lingkungannya.
peraturan perusahaan.
2. Membina dan mengatur tenaga kerja yang ada di bagiannya, sehingga para
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
47
penentuan biaya yaitu sistem biaya actual, sistem biaya normal, dan sistem biaya
Dalam menentukan biaya standar yang terdiri atas komponen biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik, PT. Tirta Sibayakindo-
standar biaya bahan baku dengan cara melakukan penelitian kimia dan analisa
Sedangkan analisa teknik terhadap standar biaya tenaga kerja dan standar
kerja yang digunakan, kapasitas mesin dari tahun yang lalu. Sistem biaya standar
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
48
motivasi bagi karyawan karena varian dapat dijadikan salah satu indikator
untuk menentukan standar biaya suatu produk yang diwakilkan oleh produk Aqua
suatu produk terdiri dari biaya bahan baku, activity cost labor, activity cost
machine, activity cost power, activity cost set up machine, dan activity cost
berikut :
Overhead Pabrik.
sistem biaya standar. Dalam sistem biaya standar yang telah ditetapkan oleh PT.
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
51
activity cost power, activity cost labor, dan activity cost lainnya yang turut
Elemen biaya produksi pada perusahaan yang terjadi dalam suatu periode
1. Biaya Bahan Baku Langsung : merupakan biaya bahan baku yang dapat
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung, sama seperti biaya bahan baku langsung
biaya tenaga kerja langsung ini juga dapat secara langsung diidentifikasi
bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung yang diantaranya
terdiri dari :
b. Gaji supervisor
d. Astek
f. Konsumsi Karyawan
g. Seragam karyawan
h. Depresiasi pabrik
i. Depresiasi mesin
j. Asuransi
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
52
k. Biaya Listrik
l. Bahan penolong
m. Biaya lainnya
1. Activity Cost Labor, yang termasuk ke dalam activity cost labor adalah :
a. Salaries
b. Overtime payments
c. Salaries-holiday pay
d. Retirement Gratuity
e. Bonus
g. Welfare Charges
k. Severance payment
adalah :
a. Spare Parts
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
53
c. External Service
d. Industrial Maint.
e. Deprec - tang.ass.
f. Others
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
54
St.VAr, St Var-Supplies Good, RM Iss Inv Loss & Samp, Pack Iss
Inv Loss & Sam, SFG Iss Inv, Loss & Sam, FG Iss Inv Loss &
Samp, SUP Iss Inv Loss & Sam, Spa P Iss Inv Loss & Samp, Spa P
Rp. 1.448.700,- dan jumlah liter air yang diproduksi dalam bulan
alokasi yaitu berdasarkan liter air yang diproduksi oleh PT. Tirta Sibayakindo-
Berastagi. Menurut penulis, hal ini sudah sesuai dengan teori, dimana masing-
masing biaya dibebankan sesuai dengan aktivitasnya. Hanya saja hendaknya dapat
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
55
menggunakan cost driver yang lebih beragam lagi dengan tujuan agar diperoleh
Sibayakindo-Berastagi adalah :
b.Selain itu informasi biaya activity based costing ini digunakan untuk
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa kesimpulan yang dapat
diambil dan juga saran yang diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat
bagi perusahaan.
A. KESIMPULAN
berikut :
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
57
tingkat keakuratan yang tinggi maka harus digunakan cost driver yang
produk yang satu dengan produk lain, karena dasar pembebanan biaya
B. SARAN
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
58
baik berdasarkan unit dan non unit sesuai dengan jenis dan karakterikstik
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
59
DAFTAR PUSTAKA
Carter, William K dan Usry, Milton F, 2004. Akuntansi Biaya, Edisi ketigabelas,
Buku I, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Umar, Husain, 2000. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis, Edisi Baru,
Cetakan Ketiga, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009
60
Witjaksono Armanto, 2006. Akuntansi Biaya, Edisi Pertama, Penerbit Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Dina Khairuna : Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabri Pada
PT. Tirtasibayakindo-Berastagi, 2007.
USU Repository © 2009