JUDUL
2. TUJUAN
3. TINJAUAN PUSTAKA
Lerak merupakan jenis tumbuhan yang berasal dari Asia Tenggara yang dapat
tumbuh dengan baik pada hampir segala jenis tanah dan keadaan iklim, dari
dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 450-1500 m dari
permukaan laut. Umumnya perkembangbiakan lerak dilakukan melalui
penanaman biji, sedangkan perbanyakan dengan stek tidak menunjukkan hasil
yang memuaskan (Afriastini,1990)
Kingdom : Plantae
Diviso : Spermatophyta
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Sapindus
Bakal buah berlekuk tiga dengan satu bakal biji pada setiap ruang. Buah
yang dihasilkan bulat mirip bola dengan diameter 2-2,5 cm, berminyak dan sedikit
berkerut. Buah lerak yang masih muda berwarna hijau dan buah yang sudah tua
berwarna coklat kehitaman (Heyne, 1987). Daging buah pada lerak banyak
mengandung air, mempunyai rasa pahit dan beracun. Tiap buah mempunyai satu
biji yang berkulit keras berwarna hitam mengkilat dengan diameter kurang lebih 1
cm. Menurut Heyne (1987) buah lerak terdiri dari 75 persen daging buah dan 25
persen biji, pada bagian daging buah banyak terkandung senyawa saponin yang
merupakan racun yang cukup kuat. Kulit buah, biji, kulit batang dan daun lerak
mengandung saponin dan flavonoida, disamping itu kulit buah juga mengandung
alkaloida dan polifenol, sedangkan kulit batang dan daunnya mengandung tanin.
Senyawa aktif yang telah diketahui dari buah lerak adalah senyawa – senyawa
dari golongan saponin dan sesquiterpene (Wina et al., 2005).
1 Saponin 12 %
2 Alkaloid 1%
3 Ateroid 0,036 %
4 Triterpen 0,029 %
3.4.1 Saponin
Tersusun atas inti steroid (C27) dengan molekul karbohidrat. Steroid saponin
dihidrolisis menghasilkan satu aglikon yang dikenal sebagai sapogenin. Tipe
saponin ini memiliki efek antijamur. Pada binatang menunjukan penghambatan
aktifitas otot polos. Saponin steroid diekskresikan setelah koagulasi dengan asam
glukotonida dan digunakan sebagai bahan baku pada proses biosintetis obat
kortikosteroid. Saponin jenis ini memiliki aglikon berupa steroid yang di peroleh
dari metabolisme sekunder tumbuhan. Jembatan ini juga sering disebut dengan
glikosida jantung, hal ini disebabkan karena memiliki efek kuat terhadap jantung.
(Robinson, 1995).
Uji Buih
Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun sehingga
keberadan saponin sangat mudah ditandai dengan pembentukan larutan koloidal
dengan air yang apabila dikocok menimbulkan buih yang stabil. Saponin
merupakan senyawa berasa pahit menusuk dan dapat menyebabkan bersin dan
bersifat racun bagi hewan berdarah dingin, banyak di antaranya digunakan
sebagai racun ikan. (Robinson, 1995).
Uji Liebermann-Burchard
Senyawa saponin dapat diidentifikasi dari warna yang dihasilkannya dengan
pereaksi Liebermann-Burchard. Warna biru-hijau menunjukkan saponin steroida,
dan warna merah, merah muda, atau ungu menunjukkan saponin triterpenoida.
(Robinson, 1995).
Uji Salkowski
Uji salkowski digunakan untuk mengidentifikasi adanya steroid tak jenuh pada
ekstrak, uji ini dilakukan dengan penambahan asam sulfat pekat dan jika terdapat
gugus steroid tak jenuh pada larutan akan terbentuk cincin berwarna merah terang
yang lama kelamaan akan berwarna merah ungu. (Robinson, 1995).
Kromatografi adalah cara pemisahan zat berkhasiat dan zat lain yang ada
dalam sediaan, dengan jalan penyarian berfraksi, atau penyerapan , atau
penukaran ion pada zat padat berpori, menggunakan cairan atau gas yang
mengalir. Zat yang diperoleh dapat digunakan untuk percobaan identifikasi atau
penetapan kadar (Materia Medika Jilid V-VI : 523)
Tes buih positif mengandung saponin bila terjadi buih yang stabil
selama lebih dari 30 menit dengan tinggi 3 cm diatas permukaan
cairan
b. Reaksi Warna
Preparasi Sampel
Masukkan 0,5g II II II
Dibagi menjadi 3,
ekstrak (+) etanol A B C
masing-masing 5ml
15ml
Uji Liebermann-Burchard
II II
A B
II II
A C
Lar. IIA sebagai Lar. IIC (+) 1-2ml H₂SO₄ pekat melalui dinding
Semprotkan penampak
Siapkan fase gerak Amati pada UV
noda anisaldehida asam
dalam bejana n- 254
sulfat --> dipanaskan --
heksana:etil asetat
> amati pada UV 254 --
4:1 (jenuhkan)
> amati secara visual
TUGAS II
Disusun Oleh:
Farmasi A/kelompok 4