KEWIRAUSAHAAN
“ IDE DAN PELUANG KEWIRAUSAHAAN”
DISUSUN :
Muftia Pancarani
Shella Aprilia
Tingkat : Regular 2B
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Bisnis dan
kewirausahaan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dari beberapa sumber, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga Tugas Bisnis dan
kewirausahaan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dari mata kuliah kerwirausahaan,
namun selain itu tujuan dari penulisan ini di harapkan bisa menjadi solusi maupun pengetahuan
bagi semua teman-teman dalam menggali sebuah ide lalu memnfaatkan peluang yang ada di
sekitar kita.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menurut (kamus besar bahasa Indonesia) Ide adalah rancangan yang tersusun di dalam
pikiran; gagasan; cita-cita atau rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan gagasan
atau cita-cita(www.kamusbesar.com/14652/ide)
2.2 Peluang
Peluang dalam bahasa inggris di sebut dengan “opportunity” memiliki arti sesuai dengan
kamus besar bahasa Indonesia adalah kesempatan. Secara sederhana peluang diartikan sebagai
kesempatan muncul atau terjadi pada satu peristiwa(bisnisrumahan19).
2.3 Kewirausahaan
Menurut John J. Kao (1993) kewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan nilai
melalui pengenalan kesempatan bisnis, menajemen pengambilan resiko yang tepat dan melalui
keterampilan komunikasi dan menajemen untuk mobilisasi manusia, uang, dan bahan-bahan
baku atau sumber daya lain yang di perlukan untuk menghasilkan proyek supaya terlaksana
dengan baik. Menurut Robert D. Hisrich dkk (2005) kewirausahaan adalah suatu proses dinamis
atas penciptaaan tambahan kekayaan. Kekayaan di ciptakan oleh individu yang berani
mengambil resiko utama dengan syarat-syarat yang wajar, waktu, dan atau komitmen karir atau
penyediaan karir atau penyediaan nilai untuk bernagai barang dan jasa. Produk dan jasa tersebut
tidak atau mungkin baru atau unik, tetapi nilai tersebut bagaimana pun juga harus di pompa oleh
usahawan dengan penerimaan dan penempatan kebutuhan keterampilan dan sumber-sumber daya
(Sunarya, Sudaryono.2011).
BAB III PEMBAHASAN
Kewirausahaan menambah nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi. Keberhasilan
dapat dicapai bila mana kewirausahaan menggunakan produk, proses, dan jasa inovasi sebagai
alat untuk menggali perubahan. Oleh sebab itu inovasi merupakan instrumen penting untuk
memberdayakan segala sumber guna menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan nilai
secara terus menerus. Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan mengubah tantangan menjadi
peluang melalui berbagai idennya sehingga pada akhirnya ia menjadi pengendali usaha. Semua
tantangan bisa menjadi peluang apabila terdapat inovasi, misalnya menciptakan permintaan
melalui penemuan baru. Dengan penemuan baru, pengusaha mengendalikan pasar, menciptakan
konsumen untuk produksinnya. Dengan demikian produsen tidak lagi bergantung pada
konsumen seperti pada filsafat pemasaran yang konvensional.
Menurut zimmerer, bagi wirausaha, ide dapat menciptakan peluang untuk memenuhi
kebutuhan ril di pasar. Ide-ide itu menciptakan potensi pasar yang sekaligus merupakan peluang
usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan potensi (peluang usaha), kewirausaha perlu
mengindentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:
1. Mengurangi risiko melalui strategi yang proaktif.
2. Menyebarkan risiko ke aspek-aspek yang paling mungkin.
3. Mengelolah risiko yang mendatangkan nilai atau manfaat.
Risk managenent adalah suatu proses dimana manajer perusahaan mengidentifikasi risiko pada
seluruh bagian organisasi yang berpotensi untuk menimbulkan kerugian dan kemungkinan
mengembangkan rencana untuk meniadakan atau memperkecil jumlah kerugian yang mungkin
terjadi. Tujuan menajemen risiko adalah meminimalkan dampak merugikan sebagai akibat dari
timbulnya risiko adalah merencanakan sumber daya secara efektif guna mengembalikan
keseimbangan dan keefektifan operasional organisasi sesudah mengalami gangguan kerugian
yang sangat hebat.
Ada tiga risiko yang dapat dievaluasi, yaitu :
1. Resiko pasar atau persaingan.
2. Resiko finansial,
3. Resiko teknis.
Risiko pasar terjadi akibat ada ketidakpastian pasar, Resiko finansial terjadi akibat rendahnya
hasil penjualan dan tingginya biaya. Resiko teknis terjadi akibat berbagai faktor, seperti
lingkungan ekonomi, teknologi, demografi, dan sosial politik.
Menurut zimmerer (1996), kreatifitas sering kali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan
barang atau jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak
melakukan evaluasi pengamatan secara terus menerus. Banyak ide yang betul-betul asli, akan
tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha memilih cara pandang baru terhadap ide
lama. Pertanyaannya, bagaimana ide menjadi peluang? Terdapat beberapa jawaban atas
pertanyaan ini, antara lain:
1. Ide dapat digeneralkan secara internal melalui perubahan metode yang lebih baik di
dalam melayani dan memuaskan pelanggan.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan atau melakukan pekerjaan.
Hasil dari ide secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan atau petunjuk bagi
perusahaan atau kreasi baru pada barang yang dihasilkan perusahaan. Banyak wirausaha berhasil
bukan atas ide sendiri tetapi dari hasil mengamati dan menerapkan ide orang lain yang kemudian
dibuah menjadi peluang. Peluang untuk memasuki dunia usaha dapat diperoleh melalui berbagi
jalan masuk. Alternatif mana yang akan digunakan sangat tergantung situasi dan kondisi calon.
Sumber-sumber potensi peluang
Agar ide-ide yang potensial dapat menjadi peluang bisnis, wirausaha harus bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang itu secara terus menerus. Proses penjaringan ide potensial
sehingga menjadi produk dan jasa yang sesungguhnya. Langkah penjaringan ide dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
1. Menciptakan produk baru dan berbeda.
Ketika ide diwujudkan, misalnya dalam bentuk barang atau jasa baru, produk dan jasa
tersebut harus bersaing dengan produk dan jasa yang sudah ada di pasar. Produk dan jasa
tersebut harus menciptakan nilai bagi pelanggannya. Agar berguna, barang dan jasa harus
bernilai bagi pelanggan. Oleh sebab itu wirausaha harus benar-benar mengetahui prilaku
konsumen di pasar. Dalam mengamati prilaku pasar, paling sedikit ada dua unsur yang perlu
diperhatikan, yaitu :
a. Permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan.
b. Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang atau jasa.
Dengan demikian menjadi jelas bahwa wirausaha yang sukses perlu menciptakan produk
dan jasa unggulan, misalnya, apakah produk yang berupa barang dan jasa itu dapat
meningkatkan efesiensi bagi pemakai? Berapa besarnya? Apakah perbaikan dalam efesiensi bagi
pemakai? Berapa besarnya? Apakah perbaikan dalam efesiensi itu juga diketahui pembeli
potensial? Berapa persen target yang ingin dicapai dari segi segmentasi pasar tersebut?
Pertanyaan-pertanyaan harus dijawab didalam penciptaan peluang.
Contoh: flasdisk yang juga berfungsi sebagai web camera, yaitu dapat diberi logo sesuai
dengan pesanan pelanggan untuk sarana promosi produk atau yang lain. Flasdisk ini dapat
diperdagangkan atau sebagai hadiah peluncuran produk baru perusahaan. Bentuk warna
packaging maupun logo flasdisk bisa disesuaikan dengan permintaan pelanggan.
Apabila kewirausahaan fokus pada segmen pasar, peluang itu tergantung pada prilaku
segmen. Kemampuan untuk memperoleh peluang sangat bergantung pada kemampuan
wirausahanitu untuk menganalisis pasar dalam berbagai spek, meliputi:
a. Kemampuan menganalisis demoografi pasar.
b. Kemampuan menganalisis sifat serta tingkah laku persaing.
c. Kemampuan menganalisis keungguan bersaing dan kevakuman persaing yang dapat
dijadian sebagi peluang.
2. Mengamati pintu peluang.
Kewirausahaan harus mengamati segala potensi yang dimiliki pesaing, misalnya
kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, dukungan keuangan, dan keunggulan lain
yang dimiliki pesaing. Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi
dengan mengamati kelemahan dan risiko dalam menanamkan modal barunya.
Menurut zimmerer (1996:87), ada beberapa keadaan yang dapat menjadi peluang yaitu :
a. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat.
b. Kerugin teknik harus rendah. Oleh karena itu prnggunaan teknik harus
dipertimbangkan sebelumnya.
c. Saat dimana persaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan stategi produknya.
d. Pesaing tidak memiliki teknologi canggih.
e. Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya.
f. Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan
produk barunya.
3. Analisa produk dan proses produksi.
Analisa ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang
dihasilkan sudah memadai. Berapa biaya yang kita keluarga untuk membuat produk tersebut?
Apakah biaya yang kita keluarkan lebih efesien dari pada biaya yang dikeluarkan pasaing?
4. Menaksir biaya awal, yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru.
Dari mana sumbernya dan digunakan untuk apa? Berapa biaya yang diperlukan untuk
operasi, perluasan, dan lainnya?
5. Memperhitung resiko yang mungkin terjadi, misalnya resiko teknik, finansial, dan pesaing.
Resiko persaing adalah kemampuan dan kesedian kesediaan pesaing untuk
mempertahankan posisinya di pasar. Resiko pesaing meliputi:
a. Kemungkinkan kesamaan dan keunggulan produk apa yang dikembangkan pesaing?
b. Ringkat keberhasilan apa yang telah dicapai oleh persaing dalam mengembangkan
produk yang diperkenalkannya.?
c. Seberapa jauh dukungan keuangan persaingan bagi pengembangan produk yang
diperkenalkannya?
d. Apakah perusahaan baru cukup kuat untuk mengatasi serangan-serangan pesaaing?
Resiko teknis berhubungan dengan proses pengembangan produk yang sesuai dengan
yang diharapkan atau berhubungan dengan objek penentu apakah ide secara aktual
dapat ditransformasi menjadi produksi yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan
karakteristiknya(Sunarya, Sudaryono. 2011)
Ketika anda akan memulai usaha, pasti ada merasa ketakutan. Jika anda merasa khawatir,
berarti anda memiliki kebiasan buruk yang dinamakan mentalblocing. Mentalblocing mengacu
pada seseorang yang mengalami ketakutan untuk memulai, khawatir untuk memulai, serta sulit
untuk memulai. Mentalblocing perlu disingkirkan, caranya adalah dengan mengubah pola piker
yang selama ini tercipta di kepala.
Kebingungan sebelum memulai usaha memang biasanya muncuk karena seseorang tidak
tidak memiliki wawasan yang terbuka tetang berbagai hal di dunia bisnis. Untuk itu, ada baiknya
anda yang ingin berbisnis lebih mengembangakan pengetahuan di berbagai bidang. Jadi, jangan
anda bisa cepat melangkahkann kaki ke dunia bisnis jika anda malas mengggali informasi dan
pengetahuan di berbagai bidang di dunia bisnis. Jadi, perluaslah cakrawalan pengetahuan anda
sebelum memulai bisnis. Ketika mencari ide usaha, anda perlu melakukan analisis peluang usaha
yang anda pilih, yaitu dengan strategi sebagai berikut:
1. Bidang usaha.
Tentukan lebih dulu bidang usaha apa yang anda ingin jalankan. Pada prinsipnya, semua
bidang usaha tersebut bisa di bagi, menjadi:
a. Bidang usaha yang jarang atau belum ada.
Beberapa dari anda mungkin ragu bila ingin memulai bidang usaha yang belum ada atau
yang masih jarang di lakuakan tapi itu buka berarti bahwa anda tidak akan sukses.
b. Bidang usaha yang sudah banyak dilakukan.
Bisa juag anda memulai bidang usaha yang sudah banyak dilakukan. Namun, banya juga
orang yang ragu untuk memulai bidang usaha yang sudah banyak dijalankan. Sebagai contoh,
banyak wanita ragu untuk membuka butik karena di sekitarnya sudah banyak yang melakukan.
Sebenarnya, walau butik anda baru berdiri, tapi kalu baju-baju yang anda jual mempunyai
kelebihan atau ciri khas di bandingkan pesain anda, selalu ada peluang untuk berhasil. Belum
lagi factor pelayanannyang baik, walau usaha ini banyak pesainhanya, peluang untuk berhasil
tetap terbuka.
2. Lokasi
Dimana anda ingin membuka usaha? Dirumah sendiri, menyewa tempat kecil di pinggir
jalan, atau anda ingin menyewa sebuah ruko? Janga lupa bahwa dalam beberapa jenis bidang
usaha, lokasi memegang peranan yang cukup penting. Anda sendirilah yang harus menentukan
lokasi yang tepat untuk usaha anda. Sekali lagi, lokasi memegang peranan yang sangat penting.
3. Pelanggan
Bagaima cara anda untuk mendapatkan pembeli barang dagangan anda? Atau bila itu
usaha jasa, bagaimna cara anda mendapatkan klien? apakah anda akan memulainya dengan
mempromosikannya dari mulut ke mulut? Ada begitu banyak cara untuk mempromosikan
sebuah usaha hingga nantinya ada penjualan.
4. Tenaga kerja
Berapa orang yang akan anda pekerjakan? Apakah anda sendiri yang kerja disitu?
Apakah anda akan mempekerjakan sejumlah orang dalam usaha anda? Mungkin ada bainya
kalau anda mulai dengan jumlah tenaga kerja yang sedikit terlebih dahulu. Nanti bila usaha anda
makin berkembang, anda mungkin akan membutuhkan sejumlah tambahan orang yang bisa anda
pekerjakan.
5. Perencanaan keuangan
Banyak usaha yang bangkrut karena kehabisa uang tunai. Karena itu penting sekali bagi
anda untuk memperhitungkan jumlah modal awal yang sebaiknya anda miliki untuk bisa
menjalankan usaha. Alangkah baiknyaapabila modal tersebut bisa mencukupi pembayaran
pengeluaran perusaan selama 12 bulan ke depan. Selain modal awal, yang harus anda lakuakn
adalah membuat perkiraan arus kas selama 12 bulan ke depan. Perkiraan arus adalah perhitungan
yang mengggambarkan beberapa perkiraan arus keluar masuk uang tunai dalam usaha anda.
Denga demikian, dalam setahun kedepan, usaha anda di harapkan tidak akan bangkrut hanya
gara-gara kehabisan uang tunai. Bila segala hal untuk memulai bisnis sudah anda siapkan,
segeralah anda menetapkan hari baik untuk memulai bisnis(bestbook,2012).
4.1 Kesimpulan
Jadi Ide dapat menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasin terhadap
peluang secara terus-menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda.
mengamati peluang, menganalisis proses secara mendalam, dan memperhitungkan resiko yang
terjadi. untuk memperoleh peluang, wirausaha memiliki berbagai kemampuan dan pengetahuan,
seperti kemampuan menghasilkan produk atau jasa, menghasilkan nilai tambah, merintis usaha,
melakukan proses atau teknik, atau mengembangkan organisasi baru. ide pasti menghasilkan
peluang, sebaliknya tidak ada ide tidak akan menghasilkan peluang.
4.2 Saran
Saya harap makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat untuk orang lain,
dan saya akan terbuka terhadap saran yang diberikan oleh pembaca sekalian.
DAFTAR PUSTAKA
Bestbook. 2012. Buka Usaha, Tunggu Apa Lagi? Ayo mulai!. Yogyakarta: G-Media
Sunaryo, Sudaryono.2011. Kewirausahaan. Yogyakarta:CV ANDI OFFSET
www.kamusbesar.com/14652/ide
bisnisrumahan19.blogspot.com
Fahmi, irham. 2013. Kewirausahaan teori dan kasus. Bandung: ALFABETA cv