Anda di halaman 1dari 151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENGGAJIAN


(Studi Kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:

Agatha Tyagita Ayuningtyas


132114036

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENGGAJIAN


(Studi Kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:

Agatha Tyagita Ayuningtyas


132114036

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTO DAN PERSEMBAHAN

BELIEVE YOU CAN AND YOU’RE HALFWAY THERE


-Theodore Roosevelt-

Skripsi ini Kupersembahkan Untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria


Orangtuaku Yohanes Fajar Prasetya dan Caecilia Onny Fibriyanti
Kakak-kakak dan Adik-adik yang mendukungku
Keluargaku dan Sahabat-sahabatku
Keluarga Besar Akuntansi 2013
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Terimakasih atas perhatian, doa dan dukungannya

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, penguatan,

penghiburan, dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Efektivitas Pengendalian Internal Sistem Penggajian (Studi Kasus di

Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta)”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Akuntansi, Jurusan

Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini

tidak mungkin dapat terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Albertus Yudi Yuniarto, SE., MBA selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Fransisca Reni Retno Anggraini selaku dosen pembimbing akademik

kemahasiswaan.

5. Drs. FA. Joko Siswanto, M.M., Akt selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktu untuk membimbing, mengoreksi, memberi

kritik dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Seluruh Bapak Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

yang telah membimbing dan memberikan ilmu selama perkuliahan

sampai selesai.

7. Seluruh staf dan karyawan Sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma yang telah membantu proses perkuliahan dengan lancar.

8. Bapak Dr. R. Gatot Titus Wratsongko, Sp. THT-KL., M.Kes selaku

Direktur Utama Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

9. Dr. Arin Dwi Iswarini M.Kes., Sp.THT-KL selaku Ketua Pusmarsa

Rumah Sakit Bethesda yang telah membantu proses penelitian.

10. Bapak Yuson yang telah membantu dan membimbing penulis selama

melakukan penelitian di lapangan.

11. Ibu Hennik Sumengkowati selaku Kepala Bagian Personalia Rumah

Sakit Bethesda yang telah meluangkan waktu untuk penulis memperoleh

semua informasi dan data-data yang diperlukan.

12. Ibu Retna Edi Purnama selaku Kepala Bagian Akuntansi Rumah Sakit

Bethesda yang telah meluangkan waktu untuk penulis memperoleh

semua informasi dan data-data yang diperlukan.

13. Seluruh karyawan bagian Humas yang telah bersedia meluangkan waktu

bagi penulis untuk memperoleh semua data-data yang diperlukan

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................. ii

HALAMAN SUSUNAN PANITIA................................................................ iii

HALAMAN MOTO ........................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................... vi

KATA PENGANTAR..................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix

HALAMAN ABSTRAK INDONESIA .......................................................... xx

HALAMAN ABSTRAK INGGRIS ............................................................... xxi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................. 3

C. Tujuan Penelitian............................................................... 3

D. Manfaat Penelitian............................................................. 3

E. Sistematika Penulisan....................................................... 4

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 6

A. Sistem Informasi Akuntansi .............................................. 6

1. Pengertian Sistem ........................................................ 6

2. Pengertian Informasi ................................................... 9

3. Pengertian Akuntansi .................................................. 10

4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ...................... 10

5. Komponen Utama Sistem Informasi Akuntansi.......... 11

6. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi .................. 12

B. Sistem Penggajian ............................................................. 14

1. Sistem Penggajian Manual ............................................ 14

a. Pengertian Gaji ...................................................... 14

b. Elemen-elemen dalam Sistem Penggajian ............ 15

c. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem

Penggajian ............................................................. 18

d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Penggajian ............................................................. 21

e. Bagan Alir Sistem Penggajian Manual ................. 24

2. Sistem Penggajian Terkomputerisasi ........................... 28

a. Dokumen yang Dipakai dalam Pembayaran Gaji . 28

b. Proses Penggajian .................................................. 29

c. Pengendalian yang Dapat Diterapkan untuk

Meminimalkan Risiko atas Penggajian ................. 30

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian .......................... 32

1. Pengertian Bagan Alir Dokumen ................................ 32

2. Manfaat Bagan Alir Dokumen ................................... 32

3. Keunggulan dan Kelemahan Bagan Alir Dokumen ... 32

4. Jenis-Jenis Bagan Alir ................................................ 33

5. Simbol-Simbol Bagan Alir ......................................... 33

6. Bagan Alir Sistem Penggajian .................................... 36

D. Pengendalian Internal ........................................................ 38

1. Pengertian Pengendalian Intern .................................. 38

2. Tujuan Pengendalian Intern ........................................ 38

3. Unsur-Unsur Pengendalian Internal ........................... 39

a. Organisasi.............................................................. 39

b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan ............ 39

c. Praktik yang Sehat ................................................ 40

d. Karyawan yang Kompeten sesuai Tanggung

Jawabnya ............................................................... 41

4. Pengendalian Intern Penggajian ................................. 41

5. Hubungan antara Prosedur Penggajian dengan

Pengendalian Intern .................................................... 43

a. Prosedur ................................................................ 43

b. Pelaksanaan ........................................................... 44

c. Pemisahan Fungsi ................................................. 44

6. Aspek Pengendalian Intern dalam Penggajian ........... 44

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a. Aspek Organisasi .................................................. 44

b. Aspek Otorisasi ..................................................... 44

c. Aspek Praktik yang Sehat ..................................... 45

d. Aspek Karyawan yang Kompeten......................... 46

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 47

A. Jenis Penelitian .................................................................. 47

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 47

C. Subyek dan Obyek Penelitian ........................................... 47

1. Subyek Penelitian ......................................................... 47

2. Obyek Penelitian .......................................................... 48

D. Jenis dan Sumber Data ...................................................... 48

1. Jenis Data ..................................................................... 48

2. Sumber Data ................................................................. 48

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 49

F. Teknik Analisis Data ......................................................... 50

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................ 59

A. Sejarah dan Perkembangan Rumah Sakit Bethesda

Yogyakarta ........................................................................ 59

B. Gambaran Lokasi .............................................................. 59

C. Visi dan Misi ..................................................................... 60

D. Struktur Organisasi ............................................................ 61

E. Kebijakan Mutu ................................................................. 62

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Layanan Kesehatan ........................................................... 62

G. Fasilitas Pelayanan Medik ................................................. 63

H. Fasilitas Penunjang Medik ................................................ 63

I. Pelayanan Tempat Tidur ................................................... 65

J. Fasilitas Peralatan .............................................................. 65

K. Personalia .......................................................................... 65

a. Jumlah Tenaga Kerja .................................................. 65

b. Prosedur Perekrutan Karyawan .................................. 66

c. Pengaturan Jam Kerja Karyawan ............................... 67

d. Prosedur Pemutusan Hubungan Kerja ........................ 67

e. Kenaikan Gaji ............................................................. 69

f. Pengaturan Cuti Kryawan........................................... 69

L. Fasilitas Umum ................................................................. 70

M. Bagan Alir Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda

serta Penjelasannya ........................................................... 71

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................. 74

A. Deskripsi Sistem Penggajian di Rumah Sakit

Bethesda Yogyakarta......................................................... 74

B. Mendeskripsikan Bagian, Data, Dokumen dan Prosedur

yang Terkait dalam Sistem Penggajian di Rumah Sakit

Bethesda Yogyakarta......................................................... 76

1. Mendiskripsikan Bagian-bagian yang Terkait dalam

Sistem Penggajian ........................................................ 76

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Mendiskripsikan Catatan Akuntansi yang Digunakan

Dalam Sistem Penggajian ............................................. 78

3. Mendiskripsikan Dokumen yang Digunakan dalam

Sistem Penggajian ........................................................ 79

4. Mendiskripsikan Prosedur yang Dilakukan dalam

Sistem Penggajian ........................................................ 81

5. Mendiskripsikan Unsur Pengendalian Intern dalam

Sistem Penggajian ........................................................ 83

C. Pembahasan Evaluasi Hasil Temuan Lapangan dengan

Teori yang Memenuhi Unsur-Unsur Sistem Penggajian

di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ............................... 86

D. Bagan Alir Sistem Penggajian Rumah Sakit Bethesda ..... 95

BAB VI PENUTUP .............................................................................. 99

A. Kesimpulan........................................................................ 99

B. Keterbatasan Penelitian ..................................................... 100

C. Saran .................................................................................. 100

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 101

LAMPIRAN .................................................................................................... 103

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi ..................................... 12

Tabel 2 Simbol Bagan Alir Dokumen ......................................................... 33

Tabel 2 Simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan) ....................................... 34

Tabel 2 Simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan) ....................................... 35

Tabel 3 Fungsi yang Terkait dalam Sistem Penggajian .............................. 52

Tabel 4 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian ............... 53

Tabel 5 Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penggajian ................... 53

Tabel 6 Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Penggajian ..... 54

Tabel 7 Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab Secara


Tegas .............................................................................................. 54

Tabel 8 Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan ..................................... 55

Tabel 8 Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan (Lanjutan) ................... 56

Tabel 9 Praktik yang Sehat ......................................................................... 56

Tabel 9 Praktik yang Sehat (Lanjutan) ........................................................ 57

Tabel 10 Karyawan yang Kompeten Sesuai Tanggung Jawabnya .............. 57

Tabel 10 Karyawan yang Kompeten Sesuai Tanggung Jawabnya


(Lanjutan) ...................................................................................... 58

Tabel 11 Perbandingan Teori Tentang Fungsi yang Terkait dalam Sistem


Penggajian ..................................................................................... 86

Tabel 11 Perbandingan Teori Tentang Fungsi yang Terkait dalam Sistem


Penggajian (Lanjutan) ................................................................... 87

Tabel 12 Perbandingan Teori Tentang Jaringan Prosedur yang Membentuk


Sistem Penggajian ....................................................................... 87

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 12 Perbandingan Teori Tentang Jaringan Prosedur yang Membentuk


Sistem Penggajian ....................................................................... 88

Tabel 13 Perbandingan Teori Tentang Dokumen yang Digunakan dalam


Sistem Penggajian ......................................................................... 88

Tabel 13 Perbandingan Teori Tentang Dokumen yang Digunakan dalam


Sistem Penggajian (Lanjutan) ....................................................... 89

Tabel 14 Perbandingan Teori Tentang Catatan Akuntansi yang Digunakan


Dalam Sistem Penggajian............................................................ 89

Tabel 14 Perbandingan Teori Tentang Catatan Akuntansi yang Digunakan


Dalam Sistem Penggajian............................................................ 90

Tabel 15 Perbandingan Teori Tentang Unsur Pengendalian Internal dalam


Sistem Penggajian ....................................................................... 90

Tabel 15 Perbandingan Teori Tentang Unsur Pengendalian Internal dalam


Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan) .................................... 91

Tabel 15 Perbandingan Teori Tentang Unsur Pengendalian Internal dalam


Sistem Penggajian (Lanjutan) ...................................................... 92

Tabel 15 Perbandingan Teori Tentang Unsur Pengendalian Internal dalam


Sistem Penggajian (Lanjutan) ...................................................... 93

Tabel 15 Perbandingan Teori Tentang Unsur Pengendalian Internal dalam


Sistem Penggajian (Lanjutan) ...................................................... 94

Tabel 15 Perbandingan Teori Tentang Unsur Pengendalian Internal dalam


Sistem Penggajian (Lanjutan) ...................................................... 95

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian ................. 24

Gambar 1 Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian


(Lanjutan) ................................................................................... 25

Gambar 1 Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian


(Lanjutan) ................................................................................... 26

Gambar 1 Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian


(Lanjutan) ................................................................................... 27

Gambar 2 Dokumen Bagan Alir Pemrosesan ............................................. 36

Gambar 2 Dokumen Bagan Alir Pemrosesan (Lanjutan)............................ 37

Gambar 3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Bethesda ............................... 61

Gambar 4 Bagan Alir Sistem Penggajian Rumah Sakit Bethesda .............. 71

Gambar 4 Bagan Alir Sistem Penggajian Rumah Sakit Bethesda


(Lanjutan) ................................................................................... 72

Gambar5 Usulan Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian Rumah Sakit


Bethesda Yogyakarta................................................................. 96

Gambar5 Usulan Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian Rumah Sakit


Bethesda Yogyakarta (Lanjutan) ............................................... 97

Gambar5 Usulan Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian Rumah Sakit


Bethesda Yogyakarta (Lanjutan) ............................................... 98

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Wawancara ............................................... 104

Lampiran 2 Kuesioner ................................................................................. 106

Lampiran 3 Rekap Hasil Kuesioner ............................................................ 113

Lampiran 4 Slip Gaji Karyawan.................................................................. 114

Lampiran 5 Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 1 ................... 115

Lampiran 5 Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 1 (Lanjutan).. 116

Lampiran 5 Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 1 (Lanjutan).. 117

Lampiran 6 Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 2 ................... 118

Lampiran 6 Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 2 (Lanjutan).. 119

Lampiran 6 Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 2 (Lanjutan).. 120

Lampiran 7 Rekap Daftar Gaji Karyawan................................................... 121

Lampiran 7 Rekap Daftar Gaji Karyawan (Lanjutan) ................................. 122

Lampiran 7 Rekap Daftar Gaji Karyawan (Lanjutan) ................................. 123

Lampiran 8 Rekap Daftar Hadir Karyawan ................................................ 124

Lampiran 8 Rekap Daftar Hadir Karyawan (Lanjutan) .............................. 125

Lampiran 9 SPMU (Surat Perintah Mengeluarkan Uang) .......................... 126

Lampiran 10 Tampilan Slip Gaji Karyawan pada Komputer ...................... 127

Lampiran 11 Mesin Fingerprint................................................................... 128

Lampiran 12 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ............................... 129

xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENGGAJIAN


(Studi Kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta)

Agatha Tyagita Ayuningtyas


NIM: 132114036
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengendalian


internal pada sistem penggajian yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
sudah berjalan baik sesuai dengan teori Pengauditan (Auditing) menurt Mulyadi..
Pengendalian internal menentukan apakah sistem yang berjalan pada suatu
perusahaan atau organisasi sudah dapat mendukung kegiatan operasional
peusahaan atau organisasi tesebut.
Jenis penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan
wawancara, membagikan kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisa data yang
digunakan adalah teknik analisa deskriptif dan perbandingan. Langkah pertama
yang dilakukan adalah mendeskripsikan sistem penggajian yang ada di Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta. Langkah kedua adalah membandingkan antara teori
pengendalian internal pada sistem penggajian dengan praktik yang ada di Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta.
Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
pengendalian internal pada sistem penggajian yang dilakukan di Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta sudah sesuai dengan teori Auditng (Pengauditan) menurut
Mulyadi.
Kata Kunci: Sistem Penggajian, Pengendalian Internal

xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE EFFECTIVENESS OF INTERNAL CONTROL ON PAYROLL


SYSTEM
(Case Study on Bethesda Hospital Yogyakarta)

Agatha Tyagita Ayuningtyas


Student Number: 132114036
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2017

The purpose of this research was to find out whether the internal control of
Bethesda Hospital Yogyakarta payroll system had run well in corresponding to the
Auditing theory by Mulyadi. An internal control determines, whether the applied
system which is run in organization or company be able to support any company’s
operational or not.
The type of the research was case study. The data was obtained by doing
interviews, giving questionnaires, and doing documentations. The data analysis
techniques that had been used was descriptive analytic and comparison. The first
step was done by describing the payroll system which exists in Bethesda Hospital
Yogyakarta. The second step was comparing the theory of internal control on
payroll system with its practice in Bethesda Hospital Yogyakarta
According to the result of this research, it showed that Bethesda Hospital
Yogyakarta internal control on payroll system was already in accordance with
Auditing theory by Mulyadi.
Key Words: Payroll System, Internal Control

xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pegawai atau karyawan adalah sumber daya manusia yang

merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan dalam suatu organisasi atau

perusahaan dalam mencapai tujuan. Sedangkan menurut Robbins (2014:6)

pegawai adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja, baik

sebagai pegawai tetap atau tidak, berdasarkan kesepakatan kerja baik

tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam

jabatan atau kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh pemberi kerja. Untuk

mendorong kinerja pegawai yang maksimal, suatu organisasi maupun

perusahaan hendaknya memberikan suatu penghargaan finansial berupa

gaji yang dibayarkan secara rutin.

Setiap perusahaan atau organisasi pasti mempunyai sistem dalam

setiap kegiatannya salah satunya adalah kegiatan penggajian. Menurut

Baridwan (1999:102) “sistem akuntansi penggajian adalah suatu kerangka

dari prosedur yang saling berhubungan sesuai dengan skema yang

menyeluruh untuk melaksanakan kegiatan dan fungsi utama perusahaan.”

Pengelolaan gaji yang baik dapat meningkatkan mutu produktivitas tenaga

kerja yang ada pada perusahaan dan organisasi. Pengelolaan yang baik

tersebut dapat dilakukan dengan cara harus dimilikinya suatu sistem

penggajian yang tepat.

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Di dalam penggajian terdapat prosedur-prosedur tertentu yang

dilakukan perusahaan sampai karyawan menerima gaji. Prosedur –

prosedur dan catatan–catatan yang berhubungan dengan penggajian

membantu perusahaan dan organisasi menetapkan secara tepat dan teliti

dalam memberikan informasi mengenai jumlah gaji yang harus diterima

karyawan. Selain itu juga untuk menghindari adanya penyelewengan-

penyelewengan yang mungkin terjadi di perusahaan. Prosedur–prosedur

penggajian tersebut terdapat dalam sistem penggajian. Faktor lain yang

menentukan dapat dipercaya atau tidaknya laporan yang dihasilkan

perusahaan adalah sistem pengendalian internal.

Salah satu aspek pengendalian internal dalam suatu perusahaan

atau organisasi adalah sistem penggajian. Aspek ini menyangkut

kesejahteraan sumber daya manusia, karena mempengaruhi prestasi dan

semangat kerja karyawan. Pengendalian internal dalam perusahaan perlu

dilakukan untuk menghindari adanya kecurangan dan kesalahan dalam

pemberian gaji karyawan. Sistem pengendalian internal akan

menghasilkan informasi yang dibutuhkan bagi perusahaan, yaitu untuk

mengamankan sumber-sumber dana dari pemborosan, kecurangan, dan

ketidak efisienan, meningkatkan ketelitian dan dapat dipercayainya data

akuntansi, mendorong ditaati dan dilaksanakannya kebijakan perusahaan,

dan meningkatkan efisiensi (Hartadi, 1986:2)

Jadi, sistem penggajian yang baik akan menghasilkan informasi

yang relevan, handal, dan tepat waktu yang digunakan sebagai media untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menghasilkan perencanaan dan pengendalian yang baik. Pengendalian

yang baik dapat membantu perusahaan dan organisasi dalam hal laporan

dan pertanggung jawaban penggajian tenaga kerja perusahaan maupun

organisasi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut “Apakah

pengendalian internal pada sistem penggajian yang dilaksanakan oleh

Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta sudah berjalan baik sesuai dengan teori

Auditing (Pengauditan) menurut Mulyadi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah maka penelitian ini memiliki

tujuan, yaitu untuk mengetahui apakah pengendalian internal pada sistem

penggajian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta sudah sesuai dengan teori

Auditing (Pengauditan) menurut Mulyadi atau belum.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

Penulis berharap dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber

informasi, bahan pertimbangan, dan evaluasi dalam pelaksanaan dan

pengembangan pengendalian internal pengajian.

2. Penulis

Penelitian ini merupakan sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan

yang telah diperoleh selama perkuliahan dengan melihat secara


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

langsung bagaimana kondisi di lapangan, serta untuk menambah

pengalaman dalam melakukan penelitian dalam bidang pengendalian

internal sistem penggajian.

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi

bagi pihak–pihak yang ingin melakukan penelitian dengan masalah

yang sama dan diharapkan dapat menambah kepustakaan dan memberi

masukan di bidang sistem khususnya sistem penggajian.

E. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan

penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Kajian Pustaka

Dalam bab ini diuraikan tentang gambaran umum

mengenai penelitian dan teori-teori yang mendukung

dalam proses-proses penelitian, serta untuk menjadi bahan

acuan dalam mengevaluasi hasil penelitian.

Bab III : Metode Penelitian

Dalam bab ini, akan memaparkan jenis penelitian, tempat

dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, data

yang digunakan, teknik pengumpulan data, jenis data, dan

teknik analisis data.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan

Dalam bab ini akan dipaparkan uraian singkat mengenai

sejarah, perkembangan dan kondisi Rumah Sakit Bethesda

Yogyakarta.

Bab VI : Penutup

Pada bagian penutup akan memaparkan kesimpulan,

keterbatasan penelitian, dan saran untuk Rumah Sakit

Bethesda Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Sistem Informasi Akuntansi

1. Pengertian Sistem

Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kegiatan atau

suatu prosedur atau bagian pengolahan yang mencari suatu tujuan-tujuan

bersama dengan mengoperasikan data atau barang pada waktu tertentu

untuk menghasilkan informasi atau energi atau barang. Pengertian sistem

menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Diana dan Setiawati (2011:3) sistem adalah: “Sistem

merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama

untuk mencapai tujuan tertentu.”

Mulyadi (2016:2) menyatakan bahwa “Sistem pada dasarnya adalah

sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang

berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.”

Sedangkan menurut Hall (2007:6) “Sistem adalah kelompok dari

dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang

berfungsi dengan tujuan yang sama.”

Dari ketiga uraian definisi sistem di atas dapat disimpulkan bahwa

sistem merupakan suatu unsur yang memiliki bagian atau komponen yang

saling berhubungan satu dengan yang lain yang saling bekerja sama untuk

mencapai tujuan akhir yang sama.

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Menurut Jogiyanto (2005:3-6), suatu sistem mempunyai

karakteristik atau sifat–sifat tertentu, sebagai berikut:

a. Komponen – komponen Sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.

Komponen–komponen sistem atau elemen–elemen sistem dapat berupa

suatu subsistem atau bagian–bagian dari sistem. Setiap subsistem

mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi

tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu

sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut

dengan supra sistem.

b. Batasan Sistem (boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu

kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari

sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem (environment)

Lingkungan di luar sistem adalah segala sesuatu yang ada di luar batas

sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut. Lingkungan luar

sistem ada yang bersifat menguntungkan (merupakan energi dari sistem

yang harus dijaga dan dipelihara) dan ada pula yang bersifat merugikan

(merupakan pengganggu sistem yang harus ditahan dan dikendalikan).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini

kemungkinan sumber–sumber daya mengalir dari satu subsistem ke

subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi

masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melaui

penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegerasi

dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

Masukan dapat dibagi dua, yaitu:

1) Masukan perawatan (maintenance input) yaitu energi yang

dimasukkan ke dalam sistem agar sistem tersebut dapat beroperasi.

2) Masukan sinyal (signal input) yaitu energi yang diproses untuk

mendapatkan hasil/keluaran.

f. Keluaran Sistem (output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasfikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran juga

dapat berupa masukan bagi sistem yang lain.

g. Pengelolaan Sistem (process)

Suatu sistem harus memiliki suatu bagian pengolahan yang akan

merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan

mengolah masukan berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengolah data–data transaksi menjadi laporan–laporan keuangan

dengan laporan–laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

h. Sasaran Sistem (objective)

Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak

mempunyai sasaran, maka operasional suatu sistem tidak ada berguna.

Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Sasaran dari sistem sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran

yang dihasilkan dari sistem. Suatu sistem akan dikatakan berhasil bila

mengenai sasaran atau tujuan.

2. Pengertian Informasi

Sedangkan secara umum pengertian informasi adalah suatu

keterangan yang dapat digunakan oleh pimpinan dalam pengambilan

keputusan untuk mencapai suatu tujuan. Informasi disini merupakan data

yang telah disusun melalui suatu proses sehingga dapat menyajikan

berbagai informasi yang dapat dipercaya.

Pendapat Barry E. Chusing dalam bukunya “Accounting

Information and Business Organization” yang kemudian diterjemahkan

oleh La Midjan (2000:8) menjelaskan tentang pengertian informasi sebagai

berikut: “Informasi diartikan sebagai keluaran (output) dari suatu

pengolahan data yang telah diorganisir dan berguna bagi orang yang

menerima.”

Dari pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

informasi adalah keluaran (output) dari suatu input yang kemudian diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

dan diproses bentuknya menjadi sebuah informasi yang bernilai dan

selanjutnya dapat digunakan orang yang memerlukannya dalam

mengambil suatu keputusan.

3. Pengertian Akuntansi

Menurut Winarno (2006:1.8) Akuntansi adalah proses mencatat dan

mengolah data transaksi dan menyajikan informasi kepada pihak-pihak

yang berhak dan berkepentingan. Selain itu akuntansi juga

menginterprestasikan (atau “membaca”) informasi akuntansi yang

diterimanya.

Menurut Romney dan Steinbart (2014:11) Akuntansi adalah proses

identifikasi, pengumpulan, dan penyimpanan data serta proses

pengembangan, pengukuran, dan komunikasi informasi.

Menurut Warren (2014:3) Akuntansi dapat diartikan sebagai sistem

informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan

mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.

4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Tentang Sistem Informasi Akuntansi, Romney dan Steinbart

(2014:10) menyatakan sebagai berikut:

Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang


mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk
menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem ini
meliputi orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak,
infrastruktur teknologi informasi, serta pengendalian internal dan
pengukuran keamanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Menurut Diana dan Lilis (2011:4), “Sistem Informasi Akuntansi

adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data

serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan”.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:3), “Sistem Informasi

Akuntansi merupakan kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan

yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam

informasi. Salah satu komponen dari sistem informasi akuntansi yaitu

teknologi. Hadirnya teknologi, dapat membantu manajer perusahaan dalam

kegiatan organisasi bisnis”.

Dengan pernyataan demikian maka sebuah sistem informasi

akuntansi merupakan sebuah struktur yang saling berkaitan antar setiap

subsistem yang berkaitan dengan akuntansi. Sehingga perlu tanggung jawab

dan koordinasi yang jelas antar subsistem agar tercipta keteraturan dalam

suatu sistem.

5. Komponen Utama Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2014:11) ada enam komponen dari

SIA yaitu:

a. Orang yang menggunakan sistem.

b. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan,

memproses, dan menyimpan data.

c. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya.

d. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

e. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, perangkat

peripheral, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam

SIA.

f. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data

SIA.

6. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2014:11) terdapat tujuh

karakteristik suatu sistem informasi akuntansi, yaitu:

Tabel 1. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi


Relevan Mengurangi ketidakpastian, meningkatkan
pengambilan keputusan, serta menegaskan atau
memperbaiki ekspetasi sebelumnya.

Reliabel Bebas dari kesalahan atau bias; menyajikan


kejadian atau aktvitas organisasi secara akurat.

Lengkap Tidak menghilangkan aspek penting dari suatu


kejadian atau aktivitas yang diukur.

Tepat Waktu Diberikan pada waktu yang tepat bagi


pengambil keputusan dalam mengambil
keputusan.

Dapat Dipahami Disajikan dalm format yang dapat dimengerti


dan jelas

Dapat Dua orang yang independen dan


Diverifikasi berpengetahuan di bidangnya, dan masing-
masing menghasilkan informasi yang sama/.

Dapat Diakses Tersedia untuk pengguna ketika mereka


membutuhkannya dan dalam format yang dapat
digunakan.

Sumber: Romney dan Steinbart (2014:11)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Sedangkan menurut Winarno (2006:1.7), karakteristik informasi

yang baik menyajikan delapan karakteristik sebagai berikut:

a. Akurat

Menggambarkan kondisi obyek yang sesungguhnya.

b. Tepat Waktu

Informasi harus tersedia sebelum keputusan dibuat. Seringkali

informasi tidak diperlukan lagi setelah keputusan dibuat.

c. Lengkap

Mencakup semua yang diperlukan oleh pembuat keputusan.

Lengkap tidak berarti memberi semua informasi.

d. Relevan

Berhubungan dengan keputusan yang akan diambil. Kualitas

informasi ini sangat berhubungan dengan “lengkap”.

e. Terpercaya

Isi informasi dapat dipercaya (istilah lainnya: reliable). Hal ini

tergantung kepada pemberi informasi.

f. Terverifikasi

Dapat dilacak ke sumber aslinya (verifiable). Apabila pemakai

laporan tidak yakin dengan informasi yang diterimanya, dia ingin

mendapatkan sumber informasi yang diperolehnya, untuk

memeriksa apakah benar informasi yang telah diterimanya itu.

g. Mudah dipahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

Informasi harus siap dipahami oleh pembacanya. Pemakai laporan

tidak ingin berfikir lagi dalam menerima informasi, dia hanya ingin

tahu kesimpulannya saja, apakah informasi yang diperlukannya

benar.

h. Mudah diperoleh

Informasi yang sulit diperoleh bisa tidak berguna. Pemakai tidak

ingin bersusah payah mencari informasi. Bahkan, bila perlu dia

tidak perlu membaca informasi agar tahu isinya, misalnya saja

dalam bentuk grafik atau suara atau warna.

B. Sistem Penggajian

1. Sistem Penggajian Manual

a. Pengertian Gaji

Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang

diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil

kerjanya. Adapun beberapa definisi gaji seperti berikut ini:

Menurut Soemarso (2005:307) “Gaji adalah imbalan kepada

pegawai yang diberi tugas-tugas administrasi dari pimpinan yang

jumlahnya, biasanya tetap secara bulanan.”

Menurut Mulyadi (2016:309) “Gaji umumnya merupakan

pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang

mempunyai jenjang jabatan manajer.”

Sedangkan pengertian sitem penggajian menurut Amir Abadi

Jusuf (2000:5) “Sistem yang menyajikan cara-cara penggajian pegawai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

secara memadai dan akurat, menghasilkan laporan-laporan penggajian

yang diperlukan, dan menyajikan informasi kebutuhan pegawai kepada

manajer.”

Dari paparan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa gaji merupakan suatu kompensasi yang dibayarkan oleh

perusahaan kepada pegawai sebagai balas jasa atas kinerja yang telah

diberikan terhadap perusahaan. Kompensasi tersebut biasanya

diberikan secara bulanan kepada pegawai.

b. Elemen-Elemen dalam Sistem Akuntansi Penggajian

Elemen atau fungsi dalam sistem penggajian sangat berperan

penting dalam kelangsungan prosedur atas sistem penggajian dalam

sebuah perusahaan. Ada beberapa elemen atau fungsi dalam sistem

penggajian yang saling terkait dan bekerja sama satu sama lain untuk

melaksanakan tujuan tertentu. Menurut Mulyadi (2016:317) fungsi

yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian adalah:

1) Fungsi Kepegawaian

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru,

menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan

baru, membuat surat keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan

pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian

karyawan. Dalam struktur organisasi fungsi kepegawaian berada

di tangan Bagian Kepegawaian, dibawah Departemen Personalia

dan Umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

2) Fungsi Pencatatan Waktu

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan

waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem

pengendalian intern yang baik mensyaratkan tugas pencatatan

waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi

operasi atau fungsi pembuat daftar gaji. Dalam struktur

organisasi, fungsi pencatatan waktu berada di tangan Pencatat

Waktu, di bawah Departemen Personalia dan Umum.

3) Fungsi Pembuat Daftar Gaji

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang

berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai

potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka

waktu pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan oleh fungsi

pembuat bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk

pembayaran gaji kepada karyawan. Dalam struktur organisasi,

fungsi pembuat daftar gaji berada di tangan Bagian Gaji, di

bawah Departemen Personalia dan Umum.

4) Fungsi Akuntansi

Dalam sistem penggajian, fungsi akuntansi bertanggung jawab

untuk menjawab kewajiban yamg timbul dalam hubungan

dengan pembayaran gaji karyawan (misalnya utang gaji

karyawan, utang pajak dan utang dana pensiun). Dalam struktur


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

organisasi, fungsi akuntansi penggajian berada di tangan

Bagian Utang, Bagian Kartu Biaya, dan Bagian Jurnal.

1. Bagian Utang

Bagian ini memegang fungsi pencatatan utang yang dalam

sistem informasi akuntansi penggajian bertanggung jawab

untuk memproses pembayaran gaji seperti yang tercantum

dalam daftar gaji. Bagian ini menerbitkan bukti kas keluar

yang memberi otorisasi kepada fungsi pembayaran gaji untuk

membayarkan gaji kepada karyawan seperti yang tercantum

dalam daftar gaji tersebut.

2. Bagian Kartu Biaya

Bagian ini memegang fungsi akuntansi biaya yang dalam

sistem informasi akuntansi penggajian bertanggung jawab

untuk mencatat distribusi biaya ke dalam kartu harga pokok

produk dan kartu biaya berdasarkan rekap dafar gaji dan kartu

jam kerja.

3. Bagian Jurnal

Bagian ini memegang fungsi pencatatan jurnal yang

bertanggung jawab untuk mencatat biaya gaji dalam jurnal.

5) Fungsi Keuangan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna

pembayaran gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang

tunai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji setiap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang

berhak. Dalam struktur organisasi, fungsi keuangan berada di

Bagian Kassa.

c. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penggajian

Dalam pelaksanaan penggajian di sebuah perusahaan, dokumen

terkait yang digunakan berperan penting sebagai barang bukti

pendukung bagi kelangsungan penggajian karyawan yang

bersangkutan. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem

penggajian menurut Mulyadi (2016:310) adalah sebagai berikut:

1) Dokumen Pendukung Perubahan Gaji

Dokumen-dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi

kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan

dengan karyawan, seperti misalnya surat keputusan

pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan

tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari

pekerja (skorsing), pemindahan, dan lain sebagainya.

Tembusan dokumen-dokumen ini dikirimkan ke fungsi

pembuat dafar gaji untuk kepentingan pembuatan daftar gaji

karyawan.

2) Kartu Jam Hadir

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk

mencatat setiap jam hadir karyawan di perusahaan, catatan jam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula

berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.

3) Kartu Jam Kerja

Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang

dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung guna mengerjakan

pesanan tertentu. Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik dan

diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji untuk kemudian

dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan

untuk distribusi biaya upah langsung kepada jenis produk atau

pesanan. Seperti telah disebutkan diatas, catatan waktu kerja ini

hanya diperlukan dalam perusahaan yang produksinya

berdasarkan pesanan. Dalam perusahaan ini diperlukan

informasi biaya tenaga kerja langsung pabrik untuk setiap

pesanan yang diproduksi. Dalam perusahaan yang berproduksi

massa, karyawan pabrik mengerjakan pekerjaan yang sama dari

hari ke hari, sehingga tidak diperlukan data untuk melakukan

distribusi biaya tenaga kerja langsung pabrik, semua biaya

tenaga kerja langsung dalam perusahaan ini dibebankan

langsung kepada produk yang sama.

4) Daftar Gaji

Dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan,

dikurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain

sebagainya.

5) Rekap Daftar Gaji

Dokumen ini merupakan ringksasan gaji per departemen, yang

dibuat berdasarkan daftar gaji. Dalam perusahaan yang

produksinya berdasarkan pesanan, rekap daftar upah dibuat

untuk membebankan upah langsung dalam hubungannya

dengan produk kepada pesanan yang bersangkutan. Distribusi

biaya tenaga kerja ini dilakukan oleh fungsi akuntansi biaya

dengan dasar rekap daftar gaji dan daftar upah.

6) Surat Pernyataan Gaji

Dokumen ini dimuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersamaan

dengan pembuatan daftar gaji atau dalam kegiatan yang

terpisah dari pembuatan daftar gaji. Dokumen ini dibuat sebagai

catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji yang

diterima setiap karyawan beserta berbagai postingan yang

menjadi beban setiap karyawan.

7) Amplop Gaji

Uang gaji karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam

amplop gaji. Di halaman muka amplop gaji setiap karyawan ini

berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi

karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam

bulan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

8) Bukti Kas Keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang

dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan,

berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari

fungsi pembuat daftar gaji.

d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian

Sistem informasi akuntansi penggajian merupakan suatu prosedur

yang digunakan dalam menyampaikan data kegiatan perusahaan

terutama yang berhubungan dengan informasi keuangan kepada pihak

yang berkepentingan. Menurut Mulyadi (2016:319), sistem penggajian

terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:

1) Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan.

Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi

pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu

masuk kantor administrasi atau pabrik. Pencatatan waktu hadir

dapat menggunakan daftar hadir biasa, yang harus

ditandatangani oleh karyawan setiap hadir dan pulang dari

perusahaan atau dapat menggunakan kartu hadir (berupa clock

card) yang diisi secara otomatis dengan mesin pencatat waktu

(time recorder machine). Pencatatan waktu hadir ini

diselenggarakan untuk menentukan gaji karyawan. Bagi

karyawan yang digaji bulanan, daftar hadir digunakan untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

menentukan apakah karyawan akan menerima gaji saja atau

menerima tunjangan lembur (yang terakhir ini umumya bertarif

di atas tarif gaji biasa).

2) Prosedur Pembuatan Daftar Gaji

Dalam hal ini, fungsi pembuat daftar gaji membuat daftar gaji

karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar

gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan

karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan,

karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, informasi

mengenai potongan PPh pasal 21 dihitung oleh fungsi pembuat

daftar gaji atas dasar data yang tercantum dalam kartu

penghasilan karyawan. Potongan PPh pasal 21 ini dicantumkan

dalam daftar gaji.

3) Prosedur Distribusi Biaya Gaji

Dalam fungsi distribusi biaya gaji, biaya tenaga kerja

didistribusikan kepada departemen-departemen yang

menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya ini

dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga

pokok produk.

4) Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar

5) Prosedur Pembayaran Gaji

Fungsi pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi

keuangan. Fungi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran

gaji. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke

bank dan memasukkan uang ke amplop gaji. Jika jumlah

karyawan perusahaan banyak, pembayaran gaji biasanya

dilakukan dengan membagikan cek gaji kepada karyawan.

Dari penjelasan prosedur diatas dapat disimpulkan bahwa

prosedur pembayaran gaji bagi karyawan tetap dan kontrak sebuah

perusahaan atau organisasi merupakan sebuah prosedur yang dibuat

atau dirancang secara sistematis dan menyeluruh untuk menghasilkan

informasi yang akurat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

e. Bagan Alir Sistem Penggajian Manual

Gambar 1.
Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian

Bagian Pencatat Waktu Bagian Gaji dan Upah


1
mulai
8

KJH 1

Mencatat jam Daftar hadir 1


hadir karyawan karyawan Kartu
Penghasilan
DG 2 Karyawan

Bukti kas 1
Membuat keluar
Daftar gaji
Kartu jam hadir T

Membuat
Rekap gaji
Membuat daftar
hadir

SPG 2
1
KJH 2 2
RPG 2
Daftar hadir 1 1
karyawan 2
Daftar gaji

Kartu
penghasilan KJH : Kartu Jam Hadir
karyawan
RDG : Rekap Daftar Gaji
SPG : Surat Pernyataan Gaji
DG : Daftar Gaji
2
Sumber: Mulyadi (2016:325)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Gambar 1.
Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan)

Bagian Utang

2 7

Kartu
penghasilan
karyawan
SPG RDG 2

2 DG 1

RDG 1 Bukti kas


keluar
2

Daftar gaji 1

Membuat
bukti kas
Kartu
keluar
pengahasilan
karyawan
SPG

RDG 1

2
Bukti kas 1 Mencatat nomor
cek pada register
keluar bukti kas keluar
4
3

Register bukti
kas keluar

Sumber: Mulyadi (2016:326)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Gambar 1.
Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan)

Bagian Keuangan

4
6
Kartu
penghasilan
karyawan
SPG Kartu
penghasilan
RDG 2 karyawan
2 SPG
Daftar gaji 1 RDG 2
3 2
dimasukkan
Bukti kas 1 Daftar gaji 1 kedalam
amplop gaji
keluar 3 bersama dgn
pemasukan
Bukti kas 1
uang gaji
keluar

Mengisi cek dan 8


memintakan
tanda tangan
atas cek

7
Menguangkan cek ke
bank & memasukkan
uang ke amplop gaji

Membayarkan gaji kpd karyawan


& meminta tanda tangan
atas kartu penghasilan
karyawan

Membubuhkan
cap lunas pada
bukti dokumen

Sumber: Mulyadi (2016:327)


6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Gambar 1.
Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan)

Bagian Jurnal Bagian Kartu Biaya

3 9 5

BKK 2
RDG 2
RDG 1 RDG 1
Daftar 1
2 1
BKK gaji Bukti
Bukti kas 1
memorial
keluar

Kartu
biaya
Membuat Register
bukti cek
memorial

BKK 2

RDG 1

1
Bukti memorial

selesai
Jurnal
umum

Sumber: Mulyadi (2016:328)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

2. Sistem Penggajian Terkomputerisasi

a. Dokumen yang Dipakai dalam Pembayaran Gaji

Menurut Diana dan Lilis Setiawati (2011:182) dokumen yang dipakai

dalam pembayaran gaji antara lain:

1) Kartu Waktu

Kartu waktu berguna untuk merekam presensi setiap hari, jam berapa

karyawan hadir dan jam berapa karyawan pulang dari kantor. Bagi

karyawan yang di gaji bulanan, kartu waktu ini berguna untuk melihat

kedisiplinan karyawan. Karyawan yang sering terlambat dapat

terdeteksi dari kartu waktu. Desain kartu waktu karyawan bulanan

sama seperti kartu waktu yang dipakai oleh karyawan mingguan.

2) Daftar Gaji

Daftar gaji memuat seluruh gaji karyawan. Daftar gaji ini berguna

untuk mengetahui gaji setiap karyawan, termasuk potongan dan Pajak

Penghasilan Pasal 21. Selain itu, daftar gaji berguna untuk

mengetahui total kas yang harus dikeluarkan perusahaan untuk

membayar gaji karyawan.

3) Slip Gaji

Slip gaji memuat gaji seluruh karyawan. Slip gaji diberikan kepada

karyawan agar karyawan dapat mengetahui bagaimana mereka digaji.

Infomasi detail ini juga berguna apabila ada karyawan yang salah

digaji.

4) Daftar Transfer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Daftar transfer berfungsi sebagai surat perintah ke Bank untuk

mentransfer sejumlah uang tertentu ke setiap karyawan yang akan

menerima gaji.

b. Proses Penggajian

1) Bagian personalia mencatat presensi karyawan setiap hari (bisa

menggunakan kartu waktu atau sidik jari)

2) Bagian penggajian menghitung gaji dan Pajak Penghasilan Pasal 21,

menyusun daftar gaji, menyusun daftar transfer bank, serta membuat

slip gaji.

3) Daftar Gaji serta slip gaji diserahkan ke Bagian Akuntansi untuk

dibuatkan Bukti Kas Keluar. Bagian Akuntansi selanjutnya

mengecek perhitungan dalam daftar gaji serta memastikan kesesuaian

daftar gaji dengan slip gaji. Setelah itu, slip gaji diserahkan ke

masing-masing karyawan.

4) Bukti kas keluar dengan dilampiri daftar gaji dan daftar transfer akan

diserahkan ke Bagian Keuangan. Bagian Keuangan mengecek ulang

kesesuaian informasi yang tersaji dalam daftar gaji dan daftar

transfer. Selanjutnya, Bagian Keuangan akan menandatangani daftar

gaji maupun daftar transfer.

5) Daftar transfer diserahkan ke Bank terkait.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

c. Pengendalian yang dapat Diterapkan untuk Meminimalkan Risiko atas

Penggajian

Menurut Diana dan Lilis Setiawati (2011:188-189) pengendalian

yang dapat diterapkan antara lain:

1) Ada petugas yang menjaga kartu waktu. Dengan demikian, apabila

ada seorang karyawan yang memasukkan dua kartu ke dalam mesin,

maka akan ketahuan. Berbeda jika perusahaan menggunakan sidik

jari, dengan alat sidik jari tidak mungkin karyawan bisa melakukan

kecurangan.

2) Perusahaan harus memastikan bahwa setting jam dalam mesin

pencatat waktu sudah betul. Ini merupakan salah satu sikap adil pada

karyawan. Tidak sepantasnya perusahaan men-setting jam lebih cepat

dari yang seharusnya hanya untuk memaksa karyawan datang lebih

cepat. Sikap jujur dan sportif akan lebih dihargai oleh pihak lain

daripada sikap manipulatif.

3) Akuntan perlu merancang dokumen untuk merekam kinerja

karyawan sedemikian rupa sehingga mudah untuk mengadministrasi

hasil kinerja karyawan.

4) Bagian penggajian harus menyadari bahwa perhitungan gaji dan upah

bisa sangat kompleks. Oleh karena itu, penghitungan yang bisa

diotomatisasi harus diotomatisasikan. Perusahaan yang belum

memiliki aplikasi penggajian, dapat memanfaatkan program

spreadsheet seperti Microsoft Excel. Sebagai contoh, ada perusahaan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

yang menentukan gaji pokok atas dasar masa kerja. Jika gaji pokok

ini merupakan hasil isian manual, maka bisa saja petugas penggajian

lupa mengganti gaji pokok, dan karyawan digaji dengan gaji pokok

yang lebih rendah dari seharusnya. Petugas dapat memanfaatkan

formula dalam Micrososft Excel untuk menentukan besarnya gaji

pokok berdasarkan masa kerja otomastis. Otomatisasi membebaskan

petugas untuk melakukan pengecekan secara manual dan akan

meminimalkan kesalahan dalam menghitung gaji. Contoh lain,

dengan menggunakan mail marge dalam program Microsoft Word,

maka data dalam Microsoft Excel dapat langsung diubah menjadi slip

gaji. Otomatisasi pembuatan slip gaji akan meminimalkan kesalahan

dalam pembuatan slip gaji.

5) Pastikan bahwa terdapat pemisahan tugas antara pihak yang berhak

untuk merekrut karyawan baru (bagian personalia), pihak yang

bertugas menghitung gaji dan upah (bagian penggajian), serta pihak

yang menyerahkan gaji dan upah kepada karyawan (bagian kasir).

Jadi perekrutan karyawan (bahkan karyawan harian) mesti atas

sepengetahuan bagian personalia. Supervisor boleh mengusulkan

karyawan baru, namun personalia harus terlibat dalam wawancara

karyawan baru tersebut dan menerima berkas langsung dari karyawan

tersebut. Ini penting untuk mmastikan bahwa supervisor tidak

memiliki peluang untuk menambahkan karyawan fiktif dalam daftar

gaji. Sebagai pelengkap pengendalian, pengambilan gaji di kasir tidak


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

boleh diwakilkan. Dengan kebijakan sederhana ini, maka peluang

munculnya karyawan fiktif menjadi semakin kecil.

C. Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian

1. Pengertian Bagan Alir Dokumen

Bagan alir (flowchart) digunakan oleh personal sistem dan

manajemen. Bagan alir mengidentifikasikan keseluruhan aliran operasi di

dalam sebuah sistem. Sebuah bagan alir (flowchart) menunjukkan titik

awal input, tahapan proses, dan model pemrosesan. Di dalam model

pemrosesan dapat diketahui apakah suatu sistem masih mengunakan

manual atau sudah menggunakan mesin. Fokus flowchart sistem adalah

pada fungsi proses media, bukannya pada rincian logika setiap fungsi

pemrosesan.

2. Manfaat Bagan Alir Dokumen:

a. Gambaran sistem secara menyeluruh lebih mudah diperoleh dengan

menggunakan bagan alir.

b. Perubahan sitem lebih mudah digambarkan dengan menggunakan

bagan alir.

c. Kelemahan-kelemahan dalam sistem dan identifikasi bidang-bidang

yang memerlukan perbaikan lebih mudah ditemukan dengan bagan alir.

3. Keunggulan dan Kelemahan Bagan Alir Dokumen

a. Keunggulan document flowchart: dapat dengan jelas mempresentasikan

aliran proses yang terjadi pada program.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

b. Kelemahan document flowchart yang paling terlihat: jika program yang

dibuat terlalu besar maka document flowchart akan terlihat sangat rumit

karena terlalu banyak komponen yang digambarkan.

4. Jenis-Jenis Bagan Alir

Bagan alir dapat dibagi menjadi lima jenis yaitu:

a. Bagan alir sistem, yaitu bagan alir yang menunjukkan arus pekerjaan

secara keseluruhan dari suatu sistem.

b. Bagan alir dokumen, yaitu bagan alir yang menunjukkan arus dari

laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

c. Bagan alir skematik, yaitu bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem

tetapi perbedaannya terletak pada digunakannya gambar-gambar

komputer dan peralatan yang lain selain penggunaan simbol bagan alir.

d. Bagan alir program adalah bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-

langkah dari program.

e. Bagan alir proses adalah bagan alir yang mengunakan proses dalam suatu

prosedur.

5. Simbol-simbol Bagan Alir

Tabel 2. Simbol Bagan Alir Dokumen


Simbol Nama Penjelasan
Simbol Input/ Output
Dokumen Dokumen atau laporan
elektronik atau kertas.

Output elektronik Informasi ditampikan oleh


alat output elektronik
seperti terminal, monitor,
atau layar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Tabel 2. Simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan)


Simbol Nama Penjelasan
Simbol Input/ Output
Berbagai Diilustrasikan dengan
salinan melebihi simbol dokumen
dokumen kertas dan mencetak nomor
dokumen pada muka
dokumen di sudut kanan
atas.
Entri data Alat entri data elektronik
elektronik seperti komputer, terminal,
tablet atau telepon.

Alat input dan Entri data elektronik dan


output elektronik simbol output digunakan
bersama untuk menunjukkan
alat yang digunakan untuk
keduanya.
Operasi manual Operasi pemrosesan
yang dilakukan secara
manual.

Pemrosesan Fungsi pemrosesan


komputer yang dilakukan oleh
komputer; biasanya
menghasilkan
perubahan dalam data
atau informasi.
Database Data yang disimpan
secara elektronik
dalam database.

Pita Magnetis Data yang disimpan


dalam pita magnetis;
pita yang merupakan
media penyimpanan
backup data yang
populer.
Jurnal/ buku besar Jurnal atau buku besar
akuntansi berbasis
kertas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Tabel 2. Simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan)


Simbol Nama Penjelasan
Simbol Input/ Output
File dokumen File dokumen kertas;
kertas huruf
mengidentifikasi file
urutan pemesanan,
N = secara numerik,
A = secara alfabet,
D = berdasarkan
tanggal
Arus dokumen Mengarahkan arus
atau pemrosesan pemrosesan atau dokumen;
arus normal ke bawah dan ke
kanan.
Hubungan Transmisi data dari satu
komunikasi lokasi geografis ke lokasi
lainnya via garis
komunikasi.
Terminal Awal, akhir, atau titik
interupsi dalam proses;
juga digunakan untuk
mengindikasikan pihak
luar.
Konektor Menghubungkan arus
dalam- halaman pemrosesan pada halaman
yang sama; penggunaannya
menghindari garis yang
melintasi halaman.
Konektor Entri dari, atau keluar ke,
luar- halaman halaman lain.

Keputusan Langkah pembuatan


keputusan.

Anotasi Penambahan komentar


(Catatan deskripsi atau catatan
tambahan) penjelasan sebagai
klarifikasi.
Sumber: Marshall B.Romney dan Paul John Steinbart (2014: 67 - 68)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

6. Bagan Alir Sistem Penggajian

Gambar 2. Dokumen Bagan Alir Pemrosesan

Sumber: Marshall B.Romney dan Paul John Steinbart (2014:69)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Gambar 2. Dokumen Bagan Alir Pemrosesan (Lanjutan)

Sumber: Marshall B.Romney dan Paul John Steinbart (2014:69)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

D. Pengendalian Internal

1. Pengertian Pengendalian Intern

Pengendalian internal merupakan salah satu fungsi menajemen dalam

operasinya, yaitu tindakan pengaturan pengarahan pelaksanaan pekerjaan

dengan maksud tercapainya tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan

efisien. Pengendalian intern digunakan baik dalam perusahaan yang

berskala kecil yang mengelola inormasinya secara manual maupun dengan

sistem komputerisasi. Menurut Mulyadi (2016:129) Sistem pengendalian

internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang

dikoordinasikan untuk menjaga asset organisasi, mengecek ketelitian dan

keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya

kebijakan manajemen. Tujuan sistem pengendalian internal berdasarkan

definisi tersebut adalah:

a. Menjaga aset organisasi

b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

c. Mendorong efisiensi

d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

2. Tujuan Pengendalian Intern

Menurut tujuannya, sistem pengendalian internal tersebut dapat dibagi

menjadi dua macam:

a. Pengendalian internal akuntansi (internal accounting control)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Pengendalian internal akuntansi meliputi struktur organisasi, metode dan

ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga aset

organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

b. Pengendalian internal administratif (internal administrative control)

Pengendalian internal administratif meliputi struktur organisasi, metode

dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong

efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.

3. Unsur-Unsur Pengendalian Intern

Menurut Mulyadi (2016:130) unsur pokok pengendalian intern adalah:

a. Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian

tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk

untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian

tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-

prinsip berikut ini:

1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi

akuntansi

2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk

melaksanakan semua tahap suatu transaksi.

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap aset, utang, pendapatan, dan beban.

Dalam suatu organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi

dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya

transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya

setiap transaksi.

c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan setiap tugas dan fungsi unit

organisasi.

Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan

prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan

baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat

dalam pelaksanaannya. Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh

perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah:

1) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya

harus dipertanggung jawabkan oleh pihak yang berwenang.

2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan mendadak

dilaksanakan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu kepada

pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur.

3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh

satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari

orang atau unit organisasi lain.

4) Perputaran jabatan (job rotation) yang diadakan secara rutin dapat

menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya,

sehingga persekongkolan diantara mereka dapat dihindari.

5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. Selama cuti,

karyawan yang besangkutan digantikan sementara oleh pejabat lain,

sehingga seandainya terjadi kecurangan dalam departemen yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

bersangkutan, diharapkan dapat diungkapkan oleh pejabat yang

menggantikan untuk sementara waktu tesebut.

6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik aset dengan catatannya.

7) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek

efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian internal yang lain.

d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya

Diantara unsur-unsur pengendalian intern, unsur mutu karyawan

merupakan unsur sistem pengendalian intern yang paling penting. Jika

perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur

pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas minimum, dan

perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggung jawaban keuangan

yang dapat diandalkan. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan

dapat dipercaya adalah:

a) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh

pekerjaannya.

b) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan

perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.

4. Pengendalian Intern Penggajian

Suatu pengendalian intern penggajian mempunyai suatu tujuan yaitu

untuk menentukan kelebihan jumlah yang dibayarkan kepada setiap pegawai

atau karyawan untuk menjamin bahwa jumlah yang dibayarkan kepada

setiap karyawan yang berhak menerimanya atau untuk menjaga kebenaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

jumlah karyawan yang ada. La Midjan dan Azhar Susanto (2001:259)

mengemukakan prinsip pengendalian intern penggajian yaitu:

1. Harus terdapat organisasi intern yang memadai, dimana terdapat

pemisahan fungsi yang serasi antar:

a. Fungsi penguasaan yang berwenang untuk menyetujui penetapan

besarnya gaji dan upah oleh kepala bagian personalia.

b. Fungsi pencatatan yang melakukan pencatatan atas absensi.

c. Fungsi penghitungan atas gaji oleh bagian akuntansi, bagian

akuntansi umum, baik gaji kotor maupun gaji bersih.

d. Fungsi pembayaran gaji oleh bagian keuangan dan juru bayar

(paymaster)

2. Harus dapat ditentukan jumlah pembayaran yang jumlahnya tepat untuk

karyawan. Hal ini untuk menghindari adanya pembayaran kepada

sumber daya manusia fiktif, waktu kehadiran fiktif, dan jumlah kurang

bayar.

3. Harus terdapat budget atau standar atau norma kerja dan tarif gaji yang

memadai.

4. Secara periodik dan mendadak harus dilakukan pengamatan atas

pembayaran gaji dan pencatatan kehadiran.

5. Harus ada prosedur yang baik mengenai pembayaran gaji.

6. Dikembangkan pegawasan fisik ketiga oleh karyawan sendiri mengenai

kebenaran gaji yang diterimanya dengan prestasi yang diberikan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

7. Untuk mengembangkan internal check yang baik, sistem pencatatan

presensi menggunakan presensi terkomputrisasi.

8. Tunjangan dan potongan termasuk penjumlahan jumlah gaji harus benar

dan sesuai dengan pengecekan.

9. Sedapat mungkin petugas kas meneliti tiap karyawan yang akan

mengambil gaji baik mengenai orangnya maupun tanda tangannya.

10. Harus di cek bahwa karyawan yang tercantum di dalam daftar gaji

tersebut memang berhak untuk dicantumkan dalam daftar gaji.

11. Perlu dicek bahwa potongan-potongan yang dilakukan dari gaji adalah

benar dan dapat dipertanggung jawabkan.

5. Hubungan antara Prosedur Penggajian dengan Pengendalian Intern

Penyusunan prosedur penggajian harus diperhatikan dengan baik

karena masalah gaji adalah masalah yang sangat penting yang sering terjadi

kecurangan dan manipulasi, untuk menghindari hal tersebut maka prosedur

penggajian memerlukan pengendalian intern. Hubungan antara prosedur

penggajian dengan pengendalian intern yang baik memerlukan unsur-usur

sebagai berikut:

a. Prosedur

Prosedur penetapan dan pembayaran gaji dibagi:

1) Penentuan dan pencatatan waktu kerja sebagai dasar untuk

penghitungan gaji.

2) Mengadakan pemeriksaan atas perhitungan pencatatan dan

pembuatan daftar gaji.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

3) Melakukan pembayaran gaji serta penyimpanan slip gaji oleh yang

berhak.

b. Pelaksanaan

Prosedur yang telah ditetapkan itu hendaknya oleh orang yang cakap,

meliputi pengetahuan dan adanya wewenang yang cakap.

c. Pemisahan Fungsi

Pelaksanaan prosedur yang telah ditetapkan, dilakukan oleh orang yang

cakap saja tidak cukup, sebab pengendalian intern tidak akan berfungsi

dengan baik apabila suatu prosedur dikerjakan oleh suatu orang dari awal

sampai akhir.

6. Aspek Pengendalian Intern dalam Penggajian

Berikut ini merupakan aspek pengendalian internal menurut Mulyadi

(2016:321-324)

a. Aspek Organisasi

1) Fungsi pembuatan daftar gaji harus terpisah dari fungsi pembayaran.

2) Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi.

b. Aspek Otorisasi

1) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus

memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan

perusahaan yang ditandatangani oleh direksi

2) Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat,

perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat

keputusan direksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

3) Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan

karyawan harus di dasarkan surat potongan gaji yang telah diotorisasi

oleh kepala fungsi kepegawaian.

4) Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu

5) Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan

yang bersangkutan

6) Daftar gaji harus diotorisasi oleh kepala fungsi personalia

7) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisai oleh fungsi

akuntansi

8) Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi

dengan daftar gaji

9) Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu kerja diverifikasi

ketelitiannya oleh fungsi akuntansi

c. Aspek Praktik yang Sehat

1) Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum

kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga

kerja langsung

2) Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus

diawasi oleh fungsi pencatat waktu

3) Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian

perhitungannya oleh fungsi pembuat bukti kas keluar sebelum

dilakukan pembayaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

4) Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan

kartu penghasilan karyawan

5) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar

gaji.

d. Aspek Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya

Di antara empat unsur pokok pengendalian internal, unsur mutu

karyawan merupakan unsur sistem pengendalian internal yang paling

penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur,

unsur pengendalian lain dapat dikurangi sampai batas minimum, dan

perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan

yang dapat diandalkan. Karyawan yang jujur dan ahli dalam bidang yang

menjadi tanggung jawabnya akan dapat melaksanakan pekerjaannya

dengan efisien dan efektif, meskipun hanya sedikit unsur sistem

pengendalian internal yang mendukungnya.

Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan terpercaya, cara

berikut ini dapat ditempuh:

1) Perekrutan karyawan melalui proses seleksi calon karyawan

berdasarkan persyaratan yang dituntut dan yang dibutuhkan oleh

masing-masing gugus tugas.

2) Telah dilakukan pengembangan pendidikan karyawan selama

menjadi karyawan koperasi, sesuai dengan tuntutan perkembangan

pekerjaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Menurut

Indriantoro dan Supomo (2009:26), studi kasus merupakan penelitian yang

melakukan penyelidikan secara mendalam mengenai subyek tertentu untuk

memberikan gambaran yang lengkap mengenai subyek tertentu.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tentang evaluasi pengendalian internal pada sistem

penggajian dilaksanakan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 16 bulan Februari 2017 sampai

dengan tanggal 16 bulan April 2017

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek yang dimaksud adalah orang-orang yang dijadikan

responden yang akan ditanyai untuk memperoleh informasi. Subyek

penelitian ini adalah sumber daya manusia di Rumah Sakit Bethesda

Yogyakarta yang meliputi:

a. Bagian Akuntansi

b. Bagian Personalia

c. Bagian Keuangan

47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

2. Obyek Penelitian

Menurut Husen Umar (2005:303) obyek penelitian menjelaskan

tentang apa dan siapa yang menjadi obyek penelitian. Juga dimana dan

kapan penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan dengan hal-hal yang

dianggap perlu. Objek dari penelitian ini adalah pengendalian internal

sistem penggajian pegawai di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang

meliputi fungsi, jaringan prosedur, dokumen, catatan, dan unsur

pengendalian itu sendiri yang meliputi struktur organisasi, sistem

otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yang baik, serta karyawan

yang kompeten. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti

memperoleh informasi mengenai alur dan deskripsi untuk data yang

berkaitan dengan sistem penggajian Rumah Sakit.

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif

yang meliputi: gambaran umum perusahaan, visi, misi, dan keterangan

lain yang berhubungan dengan penelitian dari pihak pimpinan atau

manajemen rumah sakit, sistem penggajian dan flowchart.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

internal perusahaan, data internal merupakan data yang diperoleh dari

pihak-pihak internal terkait, dimana data itu terbagi dua:

a. Data Primer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari

sumbernya tanpa melalui pengolahan dari pihak lain. Dokumen-

dokumen tersebut terdiri dari kartu jam hadir, kartu jam kerja, serta

dokumen lain yang dianggap perlu.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah

diolah dan jadi seperti dokumen-dokumen dalam perusahaan,

berupa:

1) Sejarah singkat dan perkembangan perusahaan

2) Visi dan misi perusahaan

3) Struktur organisasi

4) Sistem penggajian atau flowchart

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan metode

survei, yang tujuannya untuk mengambil suatu generalisasi dari

pengamatan yang tidak mendalam lewat sampel yang digunakan.

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui:

1. Wawancara

Wawancara adalah salah satu cara memperoleh data (informasi dengan

mengajukan pertanyan-pertanyaan secara lisan) untuk mendapatkan

informasi dengan bertanya jawab langsung dengan subyek penelitian.

Wawancara ini dilakukan dengan metode Close-Ended Questions dan

Open-Ended Questions.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

2. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

pengamatan secara langsung pada obyek yang diteliti. Tujuannya adalah

mendapatkan data yang berkaitan dengan subyek penelitian.

3. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan jalan memberikan

daftar petanyaan tentang sistem pengendalian intern yaitu pertanyan

mengenai operasi kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang ada

dalam sistem penggajian perusahaan. Kuesioner merupakan cara yang

banyak dipakai untuk mendokumentasikan pemahaman mengenai

sistem pengendalian intern. Pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner

diajukan sedemikian rupa sehingga jawaban yang diperlukan cukup

dengan kata “ya” dan “tidak”.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara meminta

data yang ada dalam perusahaan yang berupa bagan struktur organisasi,

flowchart (bagan alir), serta dokumen sistem penggajian perusahaan.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian digunakan metode

deskriptif analitis yang membandingkan antara teori yang ada dengan hasil

penelitian yang dikumpulkan. Adapun pengertian deskriptif analitis

menurut Sugiono (2009:29) adalah “Metode deskriptif adalah suatu metode

yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa melakukan analisi dan membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum”.

Dengan kata lain penelitian deskriptif analitis mengambil masalah atau

memusatkan perhatian kepada masalah-masalah sebagaimana adanya saat

penelitian dilaksanakan, hasil penelitian yang kemudian diolah dan

dianalisis untuk diambil kesimpulannya. Dikatakan deskriptif analitis

karena bertujuan untuk memperoleh pemaparan yang objektif mengenai

analisis pengendalian internal pada sistem penggajian di Rumah Sakit

Bethesda. Langkah-langkah untuk menjawab rumusan masalah yaitu:

1. Mendiskripsikan sistem penggajian yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit

Bethesda, yang meliputi:

a. Bagian-bagian yang terkait dalam sistem penggajian.

b. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian.

c. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian.

d. Prosedur yang dilakukan dalam sistem penggajian.

e. Sistem pengendalian intern yang dilakukan dalam sistem

penggajian.

2. Membandingkan hasil temuan lapangan dengan teori sistem penggajian

yang memenuhi unsur-unsur sistem pengendalian intern, dengan langkah-

langkah yaitu:

a. Melakukan wawancara dan membagikan kuesioner pada Rumah Sakit

Bethesda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

b. Membandingkan jawaban yang diperoleh dengan teori yang digunakan.

Setelah melakukan perbandingan antara kajian teori dengan sistem

penggajian yang ada pada perusahaan, maka akan ditarik kesimpulan

apakah pengendalian internal pada sistem penggajian yang dilaksanakan

oleh Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta sudah sesuai dengan teori atau

belum sesuai dengan teori.

Berikut ini aspek pada sistem penggajian beserta tabel perbandingan

antara teori dengan praktik yang ada di lapangan. Penggunaan tabel akan

membantu pembaca untuk mempermudah dalam membandingkan pendapat

mengenai teori dengan praktik yang ada di lapangan.

1) Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian

Perbandingan kajian teori tentang fungsi yang terkait dalam sistem

penggajian dengan yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

dapat dirangkum pada tabel berikut:

Tabel 3. Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian


Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Fungsi Kepegawaian
Fungsi Pencatatan Waktu
Fungsi Pembuatan Daftar Gaji dan
Upah
Fungsi Akuntansi
Fungsi Keuangan
Sumber: Mulyadi (2016:317)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

2) Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian

Perbandingan kajian teori tentang jaringan prosedur sistem penggajian

dengan yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dapat

dirangkum pada tabel berikut:

Tabel 4. Jaringan prosedur yang membentuk sistem


Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Prosedur pencatatan waktu hadir
Prosedur pembuatan daftar gaji
Prosedur distribusi biaya gaji
Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Prosedur pembayaran gaji
Sumber: Mulyadi (2016:319)

3) Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian

Perbandingan kajian teori tentang dokumen yang digunakan dalam

sistem penggajian dengan yang ada di Rumah Sakit Bethesda

Yogyakarta dapat dirangkum pada tabel berikut:

Tabel 5. Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian


Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Dokumen pendukung perubahan
gaji
Kartu jam hadir
Kartu jam kerja
Daftar Gaji
Rekap daftar gaji
Surat pernyataan gaji
Amplop gaji
Bukti kas keluar
Sumber: Mulyadi (2016:310)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

4) Catatan Akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian

Perbandingan kajian teori tentang catatan akuntansi yang digunakan

dalam sistem penggajian dengan yang ada di Rumah Sakit Bethesda

dapat dirangkum pada tabel berikut:

Tabel 6. Catatan Akuntansi yang digunakan dalam sistem


Penggajian
Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Jurnal umum
Kartu harga pokok produk
Kartu biaya
Kartu penghasilan karyawan
Sumber: Mulyadi (2016: 317)

5) Unsur Pengendalian Intern dalam sistem penggajian

a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab secara tegas

Perbandingan kajian teori tentang struktur organisasi yang

memisahkan tanggung jawab secara tegas yang ada di Rumah Sakit

Bethesda Yogyakarta dapat dirangkum pada tabel berikut:

Tabel 7. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung


jawab secara tegas
Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Organisasi
Fungsi pembuatan daftar gaji
harus terpisah dari fungsi
pembayaran gaji
Fungsi pencatatan waktu
harus terpisah dari fungsi
operasi
Sumber: Mulyadi (2016: 321-322)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

Perbandingan kajian teori tentang sistem otorisasi dan prosedur

pencatatan yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dapat

dirangkum pada tabel berikut:

Tabel 8. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan


Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Setiap orang namanya tercantum
dalam daftar gaji harus memiliki
surat keputusan pengangkatan
sebagai karyawan perusahaan
yang ditandatangani oleh
Direktur.

Setiap perubahan gaji


karyawan karena
perubahan pangkat,
perubahan tarif gaji,
tambahan keluarga harus di
dasarkan pada surat
keputusan direktur
keuangan.

Setiap potongan atas gaji


karyawan selain dari pajak
penghasilan karyawan
harus didasarkan atas surat
potongan gaji yang
diotorisasi fungsi
kepegawaian

Kartu jam hadir harus


diotorisasi oleh fungsi
pencatatan waktu.

Perintah lembur harus


diotorisasi oleh kepala
departemen karyawan yang
bersangkutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Tabel 8. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan (lanjutan)


Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Daftar gaji harus diotorisasi
oleh fungsi personalia

Bukti kas keluar untuk


pembayaran gaji harus
diotorisasi oleh fungsi
akuntansi.

Perubahan dalam catatan


penghasilan karyawan di
rekonsiliasi dengan daftar gaji
karyawan
Sumber: Mulyadi (2016:321 – 323)

c. Praktik yang sehat

Perbandingan kajian teori tentang praktik yang sehat dalam

menjalankan tugas dan bagian organiasi yang ada di Rumah Sakit

Bethesda Yogyakarta dapat dirangkum pada tabel berikut:

Tabel 9. Praktik yang sehat


Teori Praktik Keterangan
Ya Tidak
Kartu jam hadir harus
dibandingkan dengan
kartu jam kerja sebelum
kartu yang terakhir ini
dipakasi sebagai dasar
distribusi biaya tenaga
kerja langsung

Pemasukan kartu jam


hadir ke dalam mesin
pencatatan waktu harus
diawasi oleh fungsi
pencatatan waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Tabel 9. Praktik yang sehat (lanjutan)


Teori Praktik Keterangan
Ya Tidak
Pembuatan daftar gaji
harus diverifikasi
kebenaran dan ketelitian
perhitungannya oleh
fungsi akuntansi sebelum
dilakukan pembayaran

Penghitungan pajak
penghasilan karyawan
direkonsiliasi dengan
catatan penghasilan
karyawan

Catatan penghasilan
karyawan disimpan oleh
pihak yang berwenang

Sumber: Mulyadi (2016: 324)

d. Karyawan yang kompeten sesuai dengan tanggung jawabnya.

Perbandingan kajian teori tentang karyawan yang kompeten

sesuai dengan tanggung jawabnya yang ada di Rumah Sakit

Bethesda Yogyakarta dapat dirangkum pada tabel berikut:

Tabel 10. Karyawan yang kompeten sesuai dengan tanggung


jawabnya
Teori Praktik Keterangan
Ya Tidak
Perekrutan karyawan
melalui proses seleksi
calon karyawan
berdasarkan persyaratan
yang dituntut oleh
pekerjaannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Tabel 10. Karyawan yang kompeten sesuai dengan tanggung


jawabnya
Teori Praktik Keterangan
Ya Tidak
Telah dilakukan
pengembangan
pendidikan karyawan
selama
menjadi karyawan
koperasi, sesuai dengan
tuntutan perkembangan
pekerjaannya.

Sumber: Mulyadi (2016:134-135)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah dan Perkembangan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

Rumah Sakit Bethesda diresmikan pada tanggal 20 Mei 1899 oleh

Dr. J. Gerrit Scheurer dengan nama PETRONELLA ZIENKENHUIS.

Rumah Sakit ini dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Rumah Sakit

Toelong/Pitulungan karena dalam pelayanannya terhadap pasien, Rumah

Sakit ini tidak memandang apa dan siapa pasien tersebut, tetapi

mengutamakan pertolongannya terlebih dahulu.

Pada zaman penjajahan Jepang (tahun 1942 – 1945) nama Rumah

Sakit PETRONELLA ZIENKENHUIS diganti dengan nama Yogyakarta

Tjuo Bjoin. Setelah terlepas dari penjajahan Jepang, Rumah Sakit ini

dikenal sebagai Rumah Sakit Pusat. Agar masyarakat umum mengetahui

bahwa Rumah Sakit Pusat ini merupakan salah satu rumah sakit pelayanan

kasih (Kristen), maka pada tanggal 28 Juni 1950 diganti dengan nama

Rumah Sakit Bethesda (yang berarti kolam penyembuhan).

Rumah Sakit Bethesda tergabung dalam suatu yayasan yang

menaungi rumah sakit-rumah sakit Kristen yang bernama YAKKUM

(Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum). Yayasan ini resmi berdiri pada

tanggal 1 Februari 1950.

B. Gambaran Lokasi Rumah Sakit Bethesda

Rumah Sakit Bethesda beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 70,

Kotabaru, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55224 Indonesia.

59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

C. Visi dan Misi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

1. Visi

Menjadi Rumah Sakit Pilihan yang Bertumbuh dan Memuliakan Allah

2. Misi

a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang holistik, unggul,

efisien dan efektif, yang berwawasan lingkungan.

b. Menyelenggarakan penelitian, pelatihan, dan pengembangan

manajemen yang berkesinambungan untuk menghasilkan SDM

yang kapabel, berkomitmen, sejahtera dan berjiwa kasih.

c. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang terjangkau, memuaskan

customer dan mampu berkembang dengan baik.

d. Menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dengan

mempertimbangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi agar

pelayanan mampu bersaing di era globalisasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

D. Struktur Organisasi Rumah Sakit Bethesda


Gambar 3. Struktur Organisasi Rumah Sakit Bethesda

Sumber: Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

E. Kebijakan Mutu

Rumah Sakit Bethesda memberikan layanan yang cepat, tepat, komunikatif

terpadu sesuai dengan standar mutu, sehingga menghasilkan pelanggan

yang puas dan setia. Rumah Sakit Bethesda berkomitmen untuk selalu

melaksanakan dan meningkatkan keefektifan sistem mutu.

F. Layanan Kesehatan

1. Stroke Center

2. Klinik VIP Kartini

3. Klinik Penyakit Dalam

4. Hematologi

5. Kardiologi

6. Ginjal dan Hipertensi

7. Rematik

8. Klinik Nyeri

9. Klinik Kebidanan dan Kandungan

10. Klinik Anak

11. Klinik Paru

12. Klinik Kesehatan Jiwa

13. Klinik Mata

14. Klinik Penyakit Kulit dan Kelamin

15. Klinik THT

16. Klinik Gigi dan Bedah Mulut

17. Klinik Bedah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

a. Bedah Thorax

b. Bedah Onkologi

c. Bedah Plastik

d. Bedah Syaraf

18. Klinik Akupuntur

19. Klinik Alergi

20. Klinik Rehabilitasi Medik

21. Klinik Konsultasi HIV / AIDS

22. Unit Haemodialisa

23. Pelayanan Medical Check Up

G. Fasilitas Pelayanan Medik

1. Instalasi Gawat Darurat

2. Instalasi Bedah Sentral

3. Instalasi Rawat Intensif

4. Unit Pelayanan Intensif dan Trauma

5. Pelayanan Operasi Rawat Jalan

H. Fasilitas Penunjang Medik

1. Instalasi Laboratorium

a. Laboratorium Mikrobiologi

b. Laboratorium Patalogi Klinik

c. Laboratorim Patalogi Anatomi

d. Pelayanan Bank Darah

2. Instalasi Farmasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

a. Pelayanan Konsultasi Obat

b. Pelayanan Informasi Obat

c. Pelayanan Penanganan Obat Khusus

d. Penerapan Sistem Pelayanan Dsitribusi

e. Perbekalan Farmasi Berdasarkan Morbiditas Pasien

f. Farmasi Bangsal dan Klinik

3. Instalasi Radiologi

a. Radioterapi

b. Radiodiagnostik

4. Instalasi Gizi

a. Penurunan Berat Badan

b. Kesehatan Olahraga Bagi Kebugaran & Kesehatan Fisik

c. Terapi, Diit dan Nutrisi

d. Tumbuh Kembang Anak, Geriatri

e. Pengembangan Teknologi Pangan

5. Instalasi Rehabilitasi Medik

a. Fisioterapi

b. Senam Hamil

c. Pijat Bayi

d. Senam Stroke

e. Okupasi Terapi

f. Speech Terapi

g. Orthotik Prostetik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

I. Pelayanan Tempat Tidur (TT)

1. VVIP 1 Tempat Tidur

2. VIP 142 Tempat Tidur

3. Kelas I 54 Tempat Tidur

4. Kelas II 121 Tempat Tidur

5. Kelas III 126 Tempat Tidur

6. IMC & ICCU 16 Tempat Tidur

7. ICU 11 Tempat Tidur

J. Fasilitas Peralatan

1. Mammography 9. EEG

2. MRI 10. BMD

3. Endoscopy 11. Sleep Lab

4. Colonoscopy 12. MSCT 3 Dimensi

5. ESWL 13. BERA

6. Treadmill 14. TCD

7. EMG 15. Laparoscopy

8. ECG 16. USG Doppler

K. Personalia

a. Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah total tenaga kerja adalah 1.147, yang terdiri dari:

1. Tenaga Medis 109 orang

2. Tenaga Perawat 511 orang

3. Tenaga Bidan 32 orang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

4. Tenaga Pramurukti 91 orang

5. Tenaga Apoteker 8 orang

6. Tenaga AA & Admin 81 orang

7. Tenaga Gizi 51 orang

8. Tenaga Fisioterapi 16 orang

9. Tenaga Laboratorium 35 orang

10. Tenaga Radiologi 12 orang

11. Tenaga Rekam Medis 27 orang

12. Tenaga Umum / Keuangan 233 orang

b. Prosedur Perekrutan Karyawan

Prosedur perekrutan karyawan dimulai dari harus adanya

permintaan tenaga dari setiap gugus tugas yang ada Rumah Sakit

Bethesda. Permintaan tenaga kerja baru ini berdasarkan standar beban

kerja yang dibuat oleh setiap kepala gugus tugas. Apabila kekurangan

tenaga kerja, maka kepala gugus tugas akan mengajukan permohonan

ke Direktur disertai perhitungan SPK. Setelah itu akan diproses untuk

dibuat pengumuman yang disebarkan melalui gereja atau mencari

lamaran kerja yang sudah masuk pada bank lamaran yang ada di Rumah

Sakit Bethesda. Setelah itu ada tahap proses seleksi sesuai dengan

kriteria yang dibutuhkan oleh setiap gugus tugas. Para calon tenaga

kerja tersebut harus melalui beberapa tes, diantaranya tes akademik, tes

pastoral dan tes psikologi. Setelah melalui tiga tahap tes tersebut, nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

akan dirangkum kemudian calon tenaga baru harus mengikuti tes seleksi

terakhir berupa tes wawancara.

c. Pengaturan Jam Kerja Karyawan

1. Jam Kantor ( non shift )

Jam kantor yaitu dari hari Senin sampai Sabtu dimulai dari pukul

07.00–14.00

2. Shift

a) Shift Pagi

Shift pagi dimulai dari hari Senin – Sabtu pukul 07.00–14.00

b) Shift Siang

Shift siang dimulai dari hari Senin – Sabtu pukul 14.00–21.00

c) Shift Malam

Shift malam dimulai dari hari Senin – Sabtu pukul 21.00–07.00

d. Prosedur Pemutusan Hubungan Kerja

Pemutusan hubungan kerja ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor

antara lain:

1. Pegawai meninggal

Pegawai yang meninggal akan dibuatkan SK (surat keputusan) oleh

bagian personalia yang menyatakan bahwa pegawai yang

bersangkutan telah meninggal dan tidak dapat melanjutkan

pengabdiannya.

2. Pegawai sakit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Pegawai yang sakit harus memiliki surat keterangan dari

dokter yang menyatakan ketidaksanggupan lagi untuk bekerja.

Surat keterangan dari dokter ini kemudian diserahkan ke bagian

personalia untuk dibuatkan surat keputusan yang menyatakan

bahwa pihak yang bersangkutan sudah tidak layak lagi untuk

bekerja. Untuk sakit yang memerlukan waktu penyembuhan dalam

jangka waktu lama, juga diperlukan surat keterangan dari dokter

untuk dibuatkan surat keputusan yang menyatakan pihak

bersangkutan sedang cuti karena sedang dalam masa penyembuhan.

3. Pensiun yang dipercepat

Pensiun dipercepat ini biasanya terjadi apabila ada karyawan

yang mengundurkan diri karena alasan tertentu. Karyawan yang

mengundurkan diri akan membuat surat permohonan dan

mengajukan surat permohonan tersebut ke Direktur Utama.

Direktur Utama kemudian membuat surat disposisi yang kemudian

diserahkan ke bagian personalia dan kepala gugus tugas masing-

masing. Bagian yang berhak untuk menyetujui/tidak menyetujui

surat pengunduran ini adalah kepala gugus tugas yang

bersangkutan. Syarat pengajuan pensiun dipercepat adalah usia

minimal harus 47 tahun. Apabila usia karyawan yang bersangkutan

masih dibawah 47 tahun, maka karyawan tersebut dianggap keluar

dari pekerjaan dan bukan pensiun dipercepat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

4. Adanya sanksi / kesalahan yang dilakukan oleh yang pegawai

bersangkutan

Prosedur pemutusan hubungan kerja ini melalui banyak

tahap khususnya pemutusan hubungan kerja yang dilakukan

berdasarkan sanksi / kesalahan. Tahapannya antara lain, harus ada

bukti dari kepolisian, dan harus melakukan konsultasi dengan

depnaker.

5. Sudah waktunya untuk dipensiun

Karyawan yang dapat dipensiun adalah karyawan yang

usianya sudah mencapai 57 tahun. Karyawan yang bersangkutan

akan dibuatkan Surat Keputusan berdasarkan tanggal lahir oleh

bagian personalia kemudian diotorisasi oleh Direktur Utama.

Karyawan yang dipensiun akan secara resmi pensiun dari Rumah

Sakit Bethesda per tanggal 1 bulan berikutnya.

e. Kenaikan Gaji

Pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, kenaikan gaji dilakukan

secara berkala setiap dua tahun sekali bagi karyawan tetap dan kenaikan

pangkat dilakukan secara berkala setiap 5 tahun sekali.

f. Pengaturan Cuti Karyawan

Karyawan di Rumah Sakit Bethesda dapat melakukan cuti maksimal

sebanyak 12 hari dalam 1 tahun. Cuti karyawan dapat dilaksanakan

setelah mendapat perijinan khusus dari setiap masing-masing kepala

gugus tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

L. Fasilitas Umum

1. IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)

2. Laundry

3. Wisma Tamu

4. Auditorium

5. TPA (Taman Penitipan Anak)

6. Rumah Duka

7. UPP (Unit Pelayanan Perempuan)

8. Home Care

9. PKMRS (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit)

10. Kantin

11. Parkir Luas

12. Senam Klub Asma

13. Kegiatan Senam Klub Stroke

14. Kegiatan Senam Klub Diabetes

15. PKBRS (Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit)

16. Pastoral & Sosio Medis


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

M. Bagan Alir Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

dan Penjelasannya

Gambar 4. Bagan Alir Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda

BAGIAN PERSONALIA

Sumber: Rumah Sakit Bethesda


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Gambar 4. Bagan Alir Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda


(Lanjutan)

BAGIAN AKUNTANSI BAGIAN KEUANGAN

Sumber: Rumah Sakit Bethesda


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Penjelasan Bagan Alir

A. Bagian Personalia

1. Menerima kuitansi:

a. Potongan Biaya Perawatan dari Sub. Bagian Piutang

b. Potongan Obat dari Bagian Farmasi

c. Potongan lainnya

2. Memasukkan data, memeriksa data, dan menyimpan data.

3. Mencetak Daftar Gaji dan Slip Gaji kemudian dimasukkan ke dalam

amplop.

4. Mengirimkan daftar gaji ke masing-masing Gugus Tugas

5. Mengirimkan daftar gaji ke Bagian Akuntansi untuk diproses kas keluar.

B. Bagian Akuntansi

1. Menerima daftar gaji dari Bagian Personalia

2. Mencatat/ Membuat SPMU (Surat Perintah Mengeluarkan Uang)

3. Mengarsipkan daftar gaji

C. Bagian Keuangan

1. Mengeluarkan uang sesuai dengan SPMU dari Bagian Akuntansi

2. Mengarsipkan slip dari karyawan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

Deskripsi kegiatan sistem penggajian yang dilakukan Rumah Sakit

Bethesda Yogyakarta yaitu diawali dari karyawan masuk sesuai dengan jam

kerja yang telah ditentukan oleh masing-masing gugus tugas. Pada saat

datang, karyawan melakukan presensi dengan menggunakan sidik jari

(fingerprint). Mesin fingerprint secara otomatis mencatat jam masuk

karyawan yang bersangkutan, hal tersebut juga dilakukan saat jam pulang.

Data jam masuk dan pulang karyawan yang telah terekam pada fingerprint

akan direkap dalam bentuk data setiap akhir bulan pada masing-masing

gugus tugas. Data jam masuk karyawan tersebut kemudian dikirimkan ke

bagian personalia untuk penghitungan penilaian kinerja karyawan serta

kelebihan jam kerja pada bagian shift karyawan. Apabila terdapat karyawan

tugas lembur, maka penghitungan jam lembur dilakukan oleh bagian

personalia berdasarkan data lembur yang tercatat pada mesin presensi dan

memo lembur dari pejabat yang berwenang pada gugus tugas karyawan

yang bersangkutan. Begitu pula apabila terdapat karyawan baru pada gugus

tugas tertentu, maka bagian personalia berkewajiban membuat data yang

berkaitan dengan karyawan baru tersebut.

Setiap bulan, Bagian Personalia mencetak transkrip daftar jam hadir

karyawan. Selain menerima data jam kerja karyawan, Bagian Personalia

juga menerima beberapa kuitansi antara lain kuitansi potongan biaya

74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

perawatan dari Bagian Piutang, kuitansi potongan obat dari Bagian Farmasi,

serta kuitansi potongan-potongan lainnya. Kuitansi tersebut sudah dalam

bentuk data terkomputerisasi. Bagian Personalia kemudian memasukkan

data, memeriksa ulang data tesebut, kemudian menyimpannya. Setelah

diverifikasi kebenaran dan keakuratannya, Bagian Personalia kemudian

membuat daftar gaji dan slip gaji yang kemudian dikirimkan ke bagian

akuntansi untuk proses selanjutnya.

Bagian Akuntansi menerima daftar gaji dari Bagian Personalia yang

telah diotorisasi oleh Kepala Bagian Personalia kemudian mengecek ulang

daftar gaji tersebut. Setelah dilakuakn pengecekan bagian akuntansi

kemuadian membuat SPMU (Surat Perintah Mengeluarkan Uang). SPMU

tersebut dibuat dua rangkap, rangkap pertama untuk diberikan ke bagian

keuangan yang digunakan sebagai bukti untuk mengeluarkan uang sesuai

dengan SPMU yang telah dibuat, dan rangkap kedua diarsipkan oleh Bagian

Akuntansi.

Bagian keuangan kemudian mengeluarkan uang sesuai dengan

jumlah yang tertera di SPMU untuk kemudian menerbitkan bukti bank

keluar yang digunakan untuk mecatat gaji karyawan yang telah dikeluarkan

oleh bank. Apabila sudah selesai dilakukan, Rumah Sakit akan menerima

bukti transfer dari bank. Bukti transfer dari bank inilah yang digunakan oleh

bagian akuntansi untuk mencatat pengeluaran yang berkaitan dengan

pembayaran gaji karyawan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

B. Mendeskripsikan Bagian, Data, Dokumen dan Prosedur yang Terkait

dalam Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

1. Mendeskripsikan Bagian-Bagian yang Terkait dalam Sistem Penggajian

a. Fungsi Kepegawaian

Fungsi kepegawaian pada Rumah Sakit Bethesda

Yogyakarta dilaksanakan oleh bagian Sumber Daya Manusia

(SDM) atau Bagian Personalia yang bertanggung jawab untuk

mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan

penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji

karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan

serta pemberhentian karyawan. Bagian Personalia juga bertanggung

jawab dalam proses penggajian dan menyiapkan data untuk

kelengkapan dokumen pendukung dalam biaya penggajian, serta

bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi

komponen gaji pokok sesuai dengan pangkat/golongan dan jabatan

karyawan, santunan sosial, kompensasi serta potongan atas

keikutsertaan karyawan dalam organisasi tertentu.

b. Fungsi Pencatat Waktu Hadir

Fungsi pencatat waktu hadir bertanggung jawab untuk

mencatat waktu hadir bagi semua karyawan Rumah Sakit Bethesda.

Fungsi pencatat waktu ini dilakukan dengan menggunankan mesin

presensi berupa fingerprint. Karyawan hanya perlu menempelkan

ibu jarinya ke mesin fingerprint pada tempat yang telah disediakan,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

dan otomatis mesin tersebut mencatat waktu hadir karyawan. Hal ini

dilakukan pada saat karyawan masuk dan pulang kerja. Hasil

presensi karyawan selama satu bulan di rekap pada masing-masing

gugus tugas sebelum dikirimkan ke Bagian Personalia yang

memegang fungsi penggajian. Mesin ini diletakkan di setiap lantai

pada beberapa tempat di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang

dapat dengan mudah dijangkau oleh karyawan.

c. Fungsi Pembuat Daftar Gaji

Fungsi pembuat daftar gaji bertanggung jawab untuk

mencatat penghasilan karyawan dan potongan oleh karyawan. Pada

Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, fungsi ini dilaksanakan oleh

bagian personalia. Daftar gaji merupakan dokumen

terkomputerisasi yang berisi nama karyawan, nomor induk

karyawan, gugus tugas karyawan yang bersangkutan, dan

komponen gaji karyawan. Daftar gaji juga memuat total seluruh gaji

karyawan per bagian yang akan diterima.

d. Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat

kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran

gaji karyawan (misalnya utang gaji dan upah karyawan, utang pajak,

utang dana pension) serta mencatat biaya gaji ke dalam jurnal umum

dan memposting ke buku besar. Selain itu, bagian akuntansi juga

bertanggung jawab untuk membuat SPMU (Surat Perintah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Mengeluarkan Uang) yang ditujukan ke bagian keuangan untuk

mencairkan gaji karyawan.

e. Fungsi Keuangan

Fungsi keuangan bertanggung jawab untuk mengeluarkan

uang sesuai dengan SPMU (Surat Perintah Mengeluarkan Uang)

yang dibuat oleh bagian akuntansi. SPMU tersebut telah diteliti dan

diverifikasi sesuai dengan daftar slip gaji masing-masing karyawan.

2. Mendeskripsikan Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem

Penggajian

a. Jurnal Umum

Jurnal umum digunakan untuk mencatat besarnya distribusi biaya

tenaga kerja / biaya gaji yang dikeluarkan ke dalam masing-masing

gugus tugas pada Rumah Sakit Bethesda. Jurnal Umum dibuat oleh

bagian akuntansi. Berdasarkan pengamatan, pencatatan jurnal

umum dilakukan secara manual

Kas xxx

Bank xxx

(Mencatat kas keluar)

Gaji Karyawan xxx

Biaya Adinistrasi xxx

Bank xxx

(Mencatat transfer gaji karyawan)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

b. Kartu Penghasilan Karyawan

Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan karyawan dan

berbagai potongan yang diterima oleh setiap karyawan pada periode

tertentu. Pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, kartu penghasilan

sudah terkomputerisasi dan disebut sebagai Tabel Perhitungan Gaji.

Tabel perhitungan ini merupakan catatan mengenai penghasilan

yang diterima karyawan, prestasi kerja, jam kerja, tunjangan dan

potongan-potongan oleh karyawan.

3. Mendeskripsikan Dokumen-Dokumen yang Digunakan dalam Sistem

Penggajian

a. Daftar Gaji

Daftar gaji merupakan dokumen yang berisi nama karyawan, nomor

induk karyawan, gugus tugas karyawan yang bersangkutan, dan

komponen gaji karyawan. Daftar gaji juga memuat total seluruh gaji

karyawan yang akan diterima.

b. Dokumen pendukung perubahan gaji

Dokumen ini diperlukan apabila ada karyawan yang mengalami

perubahan gaji yang dikarenakan oleh adanya kenaikan pangkat.

Dokumen ini dibuat oleh Bagian Personalia dan diotorisasi oleh

direktur utama.

c. Kartu jam hadir

Pada Rumah Sakit Bethesda, kartu jam hadir digantikan oleh fungsi

presensi dengan sidik jari (fingerprint) yang nantinya akan direkap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

setiap akhir bulan oleh masing-masing kepala gugus tugas. Data

hasil olah presensi fingerprint ini memuat nama karyawan, nomor

induk karyawan, jam karyawan tersebut hadir dan jam karyawan

tersebut pulang.

d. Kartu Jam Kerja

Kartu jam kerja merupakan jadwal jam kerja karyawan setiap hari

yang sudah diatur oleh tiap masing-masing gugus tugas selama

periode tertentu.

e. Rekap daftar gaji

Rekap daftar gaji ini memuat kode gugus tugas, gugus tugas, gaji

pokok, tunjangan khusus, tunjangan fungsional, tunjangan keluarga,

tunjangan jabatan, tunjangan perbaikan, penghasilan lain,

penghargaan kinerja, THR, upah lembur, jasa perawat, dan

tunjangan peralihan.

f. Surat Pernyataan Gaji

Surat pernyataan gaji atau surat keterangan penghasilan ditujukan

untuk menerangkan rincian jumlah gaji karyawan. Surat ini dibuat

dan dikeluarkan oleh Bagian Personalia.

g. Bukti Kas Keluar

Dokumen ini merupakan bukti pengeluaran uang yang dibuat oleh

bagian akuntansi. Kas yang dikeluarkan disesuaikan jumlahnya

dengan daftar gaji yang dibuat oleh bagian personalia.

h. Bukti Bank Keluar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Bukti bank keluar ini merupakan dokumen tambahan yang ada di

Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang diperlukan sebagai bukti

bahwa bank telah mengeluarkan sejumlah uang untuk dibayarkan

sebagai gaji kepada karyawan Rumah Sakit Bethesda. Dalam bukti

bank keluar terdapat rekening, kepada siapa bukti bank keluar

tersebut ditujukan, nomor giro cek, tanggal, dan nomor bukti bank

keluar.

4. Mendeskripsikan Prosedur yang Dilakukan dalam Sistem Penggajian

a. Prosedur Pencatat Waktu Hadir

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu dan jam hadir

karyawan. Mesin sidik jari (fingerprint) diletakkan per lantai yang

mudah dijangkau oleh karyawan. Karyawan melakukan presensi

dengan cara menempelkan ibu jari pada saat masuk dan jam pulang

kerja. Daftar hadir pegawai berdasarkan data yang ditransfer oleh

mesin sidik jari (fingerprint) kemudian diotorisasi setiap bulannya

oleh kepala bagian masing-masing gugus tugas. Hasil presensi

karyawan tersebut kemudian diserahkan kepada Bagian Personalia

untuk proses selanjutnya.

b. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji

Prosedur ini dilaksanakan oleh Bagian Personalia. Pembuatan daftar

gaji ini berdasarkan pada daftar hadir karyawan yang dicocokkan

dengan jam kerja karyawan, potongan-potongan yang dimiliki

karyawan, surat keputusan pengangkatan karyawan, surat kenaikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

gaji, dan daftar hadir karyawan yang telah diotorisasi oleh bagian

yang berwenang.

c. Prosedur Pembuatan Bukti Bank Keluar

Prosedur pembuatan bukti bank keluar dilaksanakan oleh bagian

keuangan. Pengeluaran kas pada Rumah Sakit Bethesda diproses

oleh bagian keuangan berdasarkan pengajuan kas untuk keperluan

gaji dan kemudian memproses bukti transfer bank pada bank yang

telah ditunjuk oleh Rumah Sakit Bethesdda.

d. Prosedur Distribusi Biaya Gaji

Biaya gaji karyawan ditransfer oleh bagian keuangan melalui Bank

BRI ke masing-masing nomor rekening karyawan.

e. Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar

Sudah terdapat form bukti kas keluar dalam sistem komputerisasi

akuntansi Rumah Sakit Bethesda. Bagian yang berwenang untuk

mengeluarkan bukti kas keluar ini adalah bagian akuntansi yang

sudah diotorisasi oleh kepala bagian keuangan.

f. Prosedur Pembayaran Gaji

Prosedur pembayaran gaji dilakukan oleh bagian keuangan. Bagian

keuangan setelah mendapat SPMU dari bagian akuntansi kemudian

memproses transfer gaji yang sesuai dengan daftar gaji masing-

masing karyawan untuk proses transfer ke masing-masing nomor

rekening karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

5. Mendeskripsikan Unsur Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian

a. Struktur Organisasi

1) Fungsi pembuatan daftar gaji terpisah dari fungsi keuangan.

Pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, fungsi pembuat daftar

gaji dilakukan Bagian Personalia sedangkan fungsi keuangan

dilakukan Bagian Keuangan yang bertanggung jawab

melakukan pembayaran gaji berdasarkan SPMU (Surat Perintah

Mengeluarkan Uang) yang telah dibuat dan diotorisasi oleh

Bagian Akuntansi.

2) Fungsi pencatat waktu hadir terpisah dari fungsi operasi.

Fungsi pencatatan waktu hadir karyawan menggunakan mesin

sidik jari (fingerprint) yang secara otomatis akan mencatat

waktu hadir dan pulang karyawan, sedangkan fungsi operasi

dilakukan oleh karyawan yang bersangkutan.

b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

1) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji

memiliki surat keputusan pengangkatan karyawan yang

ditandatangani oleh bagian personalia.

2) Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat,

perubahan tarif gaji dan tambahan keluarga dilakukan

berdasarkan surat keputusan dari Direktur dan diketahui oleh

Bagian Personalia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

3) Setiap potongan gaji karyawan selain pajak penghasilan

berdasarkan surat potongan gaji sudah diotorisasi oleh Bagian

Personalia.

4) Kartu jam hadir diotorisasi oleh masing-masing kepala gugus

tugas dari mesin fingerprint sebelum dikirimkan ke Bagian

Personalia

5) Perintah lembur harus diotorisasi oleh masing-masing kepala

gugus tugas.

6) Daftar gaji diotorisasi oleh Bagian Personalia.

7) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh


fungsi akuntansi.

8) Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan di rekonsiliasi

dengan daftar gaji karyawan.

c. Praktik yang Sehat

1) Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu

harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu. Pada Rumah Sakit

Bethesda, kartu jam hadir digantikan oleh presensi dengan

menggunakan sidik jari (fingerprint). Rekap sidik jari di rekap

setiap bulan oleh masing-masing kepala bagian gugus tugas dan

diotorisasi oleh masing-masing kepala gugus tugas.

2) Kartu jam hadir dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum

kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya

tenaga kerja langsung. Pada Rumah Sakit Bethesda, rekap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

presensi fingerprint akan dicocokkan dengan jadwal masing-

masing karyawan untuk mengetahui apakah ada kelebihan jam

kerja yang digunakan sebagai dasar perhitungan tambahan upah.

3) Bagian akuntansi harus memverifikasi kebenaran dan ketelitian

perhitungan gaji karyawan yang dilakukan oleh bagian

personalia sebelum membuat SPMU (Surat Perintah

Mengeluarkan Uang) untuk diberikan kepada bagian keuangan

untuk pembayaran gaji karyawan.

4) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh Bagian Personalia.

5) Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi

dengan catatan penghasilan karyawan oleh bagian personalia.

d. Karyawan yang Kompeten Sesuai dengan Tanggung Jawabnya

1) Perekrutan karyawan melalui proses seleksi calon karyawan

berdasarkan persyaratan yang dibutuhkan oleh masing-masing

gugus tugas.

2) Telah dilakukan pengembangan pendidikan karyawan selama

menjadi karyawan di Rumah Sakit Bethesda sesuai dengan

tuntutan perkembangan pekerjaannya. Contohnya adalah

program pendidikan dan pelatihan BHD (Bantuan Hidup Dasar)

yang dilaksanakan setiap 3 tahun sekali. Pelatihan ini bertujuan

untuk meningkatkan mutu perawat dalam memberikan

pelayanan yang tanggap darurat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

C. Pembahasan Evaluasi Hasil Temuan Lapangan dengan Teori yang

Memenuhi Unsur-Unsur Sistem Penggajian di Rumah Sakit Bethesda

Yogyakarta

Pemakaian kuesioner mengenai unsur-unsur pengendalian intern

dalam sistem penggajian pada Rumah Sakit Bethesda sangat diperlukan

untuk memperoleh informasi mengenai tepat tidaknya unsur-unsur

pengendalian intern dalam sistem penggajian yang diterapkan oleh Rumah

Sakit Bethesda Yogyakarta. Maka untuk menjawab rumusan masalah yaitu

apakah struktur pengendalian intern dalam sistem penggajian Rumah Sakit

Bethesda Yogyakarta sudah sesuai dengan teori, dapat dilihat dari hasil

yang diperoleh dari kuesioner berikut:

1. Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian

Informasi mengenai penggajian yang dilakukan oleh Rumah Sakit

Bethesda Yogyakarta dibutuhkan manajemen untuk keperluan pengarsipan.

Berikut ini merupakan perbandingan antara teori mengenai fungsi yang

terkait dalam sistem penggajian dengan praktik yang ada di lapangan.

Tabel 11. Perbandingan Teori tentang Fungsi yang Terkait dalam


Sistem Penggajian
Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Pada Rumah Sakit Bethesda,
Fungsi fungsi kepegawaian dilakukan

Kepegawaian oleh Bagian Personalia

Fungsi √ Fungsi pencatat waktu dilakukan


Pencatatan oleh mesin fingerprint yang
Waktu digunakan untuk mencatat waktu
hadir karyawan secara otomatis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Tabel 11. Perbandingan Teori tentang Fungsi yang Terkait dalam


Sistem Penggajian (Lanjutan)
Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Fungsi √ fungsi pembuat daftar gaji
Pembuatan dilakukan oleh Bagian Personalia
Daftar Gaji
Fungsi √ fungsi akuntansi dilakukan oleh
Akuntansi Bagian Akuntansi

Fungsi √ Fungsi keuangan dilakukan oleh


Keuangan Bagian Keuangan yang berfungsi
untuk melakukan pengeluaran
kas tunai melalui transfer via
bank

2. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian

Berikut ini merupakan perbandingan antara teori mengenai jaringan

prosedur yang membentuk sistem penggajian dengan praktik yang ada di

lapangan.

Tabel 12. Perbandingan Teori tentang Jaringan Prosedur yang


Membentuk Sistem Penggajian
Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Pencatatan waktu hadir pada
Prosedur Rumah Sakit Bethesda dilakukan
pencatatan √ dengan menggunakan mesin
waktu hadir fingerprint

Prosedur √ Pembuatan daftar gaji karyawan


pembuatan dilakuakan oleh Bagian
daftar gaji Personalia.

Prosedur √ Distribusi biaya gaji karyawan


distribusi biaya pada Rumah Sakit Bethesda
gaji ditransfer via Bank BRI melaui
Bagian Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Tabel 12. Perbandingan Teori tentang Jaringan Prosedur yang


Membentuk Sistem Penggajian (Lanjutan)
Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Prosedur √ Bukti kas keluar dilakukan oleh
pembuatan bukti Bagian Akuntansi setelah
kas keluar menerima bukti pembayaran gaji
karyawan oleh bank

Prosedur √ Pembayaran gaji ditransfer


pembayaran gaji melalui bank ke masing-masing
rekening karyawan.

3. Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian

Berikut ini merupakan perbandingan antara teori mengenai dokumen yang

digunakan dalam sistem penggajian dengan praktik yang ada di lapangan

Tabel 13. Perbandingan Teori tentang Dokumen yang Digunakan


dalam Sistem Penggajian
Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Dokumen pendukung perubahan
Dokumen gaji dibuat apabila ada karyawan
pendukung √ yang mengalami perubahan gaji
perubahan gaji karena naik pangkat

Kartu jam hadir √ sedangkan kartu jam hadir telah


dikembangkan dan sudah
diotomatisasikan menjadi mesin
fingerprint

Kartu Jam Kerja √ kartu jam kerja sudah diatur oleh


setiap gugus tugas

Rekap daftar gaji √ Rekap daftar dilakukan oleh


Bagian Personalia

Surat pernyataan √ gaji surat pernyataan gaji dibuat


oleh Bagian Personalia
gaji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Tabel 13. Perbandingan Teori tentang Dokumen yang Digunakan


dalam Sistem Penggajian (Lanjutan)
Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Amplop √ Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta tidak menggunakan
gaji
amplop gaji karena sudah
dilakukan pengembangan dan
diotomatisasikan menjadi sistem
trransfer dimana uang gaji
karyawan langsung di transfer ke
masing-masing nomor rekening
karyawan melalui bank yang
sudah ditunjuk oleh Rumah Sakit
Bethesda

Bukti kas keluar √ Bukti kas keluar dibuat oleh


Bagian Akuntansi setelah
mendapatkan bukti transfer gaji
dari dari bank yang
bersangkutan.

4. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian

Berikut ini merupakan perbandingan antara teori mengenai catatan

akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian dengan praktik yang

ada di lapangan.

Tabel 14. Perbandingan Teori tentang Catatan Akuntansi yang


Digunakan dalam Sistem Penggajian
Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Jurnal umum dicatat secara
manual setiap bulan oleh bagian
Jurnal umum √
akuntansi

Catatan ini digunakan untuk


mencatat upah karyawan yang
Kartu Harga
√ dikeluarkan untuk kebutuhan
Pokok Produk
tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Tabel 14. Perbandingan Teori tentang Catatan Akuntansi yang


Digunakan dalam Sistem Penggajian (Lanjutan)
Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Catatan ini digunakan untuk
mencatat hutang oleh karyawan
Kartu Biaya √ dari setiap masing-masing gugus
tugas.

Kartu √ Kartu penghasilan karyawan


penghasilan sudah dilaksanakan secara
karyawan terkomputerisasi dan dikenal
dengan sebutan Tabel
Perhitungan Gaji. Kartu ini dibut
oleh Bagian Personalia.

5. Unsur Pengendalian Intern dalam sistem penggajian

Berikut ini merupakan perbandingan antara teori mengenai unsur

Pengendalian Intern dalam sistem penggajian dengan praktik yang ada di

lapangan.

Tabel 15. Perbandingan Teori tentang Unsur Pengendalian Intern


dalam Sistem Penggajian
Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Struktur Organisasi yang memisahkan tanggungjawab secara tegas
Fungsi Pada Rumah Sakit Bethesda,
pembuatan fungsi pembuat daftar gaji
daftar gaji harus dilaksanakan oleh bagian
terpisah dari √ personalia sedangkan fungsi
fungsi keuangan dilaksanakan oleh
pembayaran gaji bagian keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Tabel 15. Perbandingan Teori tentang Unsur Pengendalian Intern


dalam Sistem Penggajian (Lanjutan)
Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Fungsi pencatatan √ Fungsi pencatatan waktu hadir
waktu harus terpisah menggunakan mesin presensi
dari fungsi operasi berupa fingerprint yang
terhubung pada masing-masing
gugus tugas, sedangkan fungsi
operasi dilaksanakan oleh
gugus tugas masing-masing.
Pemisahan fungsi ini dilakukan
untuk menghindari kekeliruan
dan kesalahan dalam
pencatatan waktu hadir
karyawan.

Sistem Otorisaasi dan Prosedur Pencatatan


Setiap orang √ Setiap karyawan yang
namanya tercantum namanya tercantum dalam gaji
dalam daftar gaji harus memiliki surat keputusan
harus memiliki surat pengangkatan karyawan yang
keputusan ditandatangani oleh Bagian
pengangkatan Personalia. Hal ini untuk
sebagai karyawan menghindari pembayaran gaji
perusahaan yang terhadap karyawan fiktif atau
ditandatangani oleh yang tidak berhak sehingga
Direktur Utama. tidak terjadi kecurangan dalam
pembayaran gaji karyawan.

Setiap √ Setiap perubahan gaji


perubahan gaji karyawan harus berdasarkan
karyawan surat keputusan yang
karena diotorisasi oleh bagian
perubahan personalia dan direksi yang
pangkat, disebabkan adanya perubahan
perubahan tarif pangkat, tarif gaji, pemindahan
gaji, tambahan daerah tugas serta ketentuan-
keluarga harus ketentuan lainnya menyangkut
di dasarkan perubahan gaji karyawan.
pada surat
keputusan yang
berwenang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Tabel 15. Perbandingan Teori tentang Unsur Pengendalian Intern


dalam Sistem Penggajian (Lanjutan)
Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Setiap potongan atas √ Setiap potongan atas gaji
gaji karyawan selain karyawan selain pajak
dari pajak penghasilan harus berdasarkan
penghasilan surat potongan gaji yang
karyawan harus diotorisasi oleh bagian
didasarkan atas surat akuntansi, bagian personalia,
potongan gaji yang dan direksi. Potongan atas gaji
diotorisasi fungsi karyawan ini disebabkan oleh
yang berwenang. beberapa hal, salah satunya
adalah jumlah pinjaman yang
dilakukan oleh karyawan.

Kartu jam hadir harus √ Dalam hal ini, fungsi pencatat


diotorisasi oleh waktu dilakukan oleh mesin
fungsi pencatat waktu fingerprint yang kemudian di
otorisasi oleh masing-masing
kepala gugus tugas.

Perintah lembur harus √ Perintah lembur biasanya


diotorisasi oleh datang dari perintah kepala
kepala departemen gugus tugas masing-masing
karyawan yang karyawan oleh karena itu,
bersangkutan kepala gugus tugas telah
mengotorisasi perintah lembur
tersebut.

Daftar gaji harus √ Daftar gaji pada Rumah Sakit


diotorisasi oleh Bethesda dibuat oleh bagian
fungsi personalia. personalia menggunakan
perhitungan terkomputerisasi
kemudian dicetak dan
diotorisasi kembali oleh bagian
personalia

Bukti kas keluar √ Dalam hal ini, bagian akuntasi


untuk pembayaran akan membuat Bukti Kas
gaji harus Keluar (BKK) apabila suda
diotorisasi oleh menerima bukti pembayaran
fungsi akuntansi. gaji kepada karyawan dari
bank yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Tabel 15. Perbandingan Teori tentang Unsur Pengendalian Intern


dalam Sistem Penggajian (Lanjutan)
Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Perubahan dalam √ Perubahan penghasilan
catatan penghasilan karyawan disebabkan karena
karyawan di adanya kenaikan pangkat.
rekonsiliasi dengan Perubahan gaji ini
daftar gaji direkonsiliasi oleh bagian
karyawan pesonalia setiap ada karyawan
yang mengalami perubahan
gaji.

Praktik yang Sehat


Kartu jam hadir harus √ Rekap presensi fingerprint
dibandingkan dengan dicocokkan dengan jadwal
kartu jam kerja masuk karyawan untuk
sebelum kartu yang mengetahui apakah ada
terakhir ini dipakai kelebihan jam untuk
sebagai distribusi menambah upah lembur
biaya tenaga kerja
langsung

Pemasukan kartu jam √ Pada Rumah Sakit Bethesda,


hadir ke dalam mesin kartu jam hadir diganti oleh
pencatatan waktu presensi fingerprint. Tidak ada
harus diawasi oleh pengawasan saat pegawai
fungsi pencatatan melakukan presensi karena
waktu mesin fingerprint sudah dirasa
cukup kuat untuk
meminimalkan risiko
kecurangan oleh karyawan

Pembuatan daftar gaji √ Pembuatan daftar gaji harus


harus diverifikasi diverifikasi kebenaran dan
kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh
ketelitian fungsi akuntansi sebelum
perhitungannya oleh diberikan ke bagian keuangan
fungsi akuntansi dan dilakukan pembayaran.
sebelum dilakukan Hal ini dilakukan agar tidak
pembayaran terjadi kesalahan dalam
distribusi biaya gaji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Tabel 15. Perbandingan Teori tentang Unsur Pengendalian Intern


dalam Sistem Penggajian (Lanjutan)
Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Penghitungan pajak √ Penghitungan pajak
penghasilan penghasilan karyawan
karyawan direkonsiliasi dengan catatan
direkonsiliasi dengan penghasilan karyawan oleh
catatan penghasilan bagian personalia
karyawan

Catatan penghasilan √ Catatan penghasilan karyawan


karyawan disimpan disimpan oleh bagian yang
oleh pihak yang membuat daftar gaji
berwenang perusahaan, yaitu bagian
personalia untuk keperluan
pengarsipan perusahaan

Karyawan yang Kompeten Sesuai dengan Tanggungjawabnya


Perekrutan karyawan √ Apabila kekurangan tenaga
melalui proses seleksi kerja, maka kepala gugus tugas
calon karyawan akan mengajukan permohonan
berdasarkan ke Direktur disertai
persyaratan yang perhitungan SPK. Setelah itu
dituntut oleh akan diproses untuk dibuat
pekerjaannya pengumuman yang disebarkan
melalui gereja atau mencari
lamaran kerja yang sudah
masuk pada bank lamaran yang
ada di Rumah Sakit Bethesda.
Setelah itu ada tahap proses
seleksi sesuai dengan kriteria
yang dibutuhkan oleh setiap
gugus tugas. Para calon tenaga
kerja tersebut harus melalui
beberapa tes, diantaranya tes
akademik, tes pastoral dan tes
psikologi. Setelah melalui tiga
tahap tes tersebut, calon tenaga
baru harus mengikuti tes
seleksi terakhir berupa tes
wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Tabel 15. Perbandingan Teori tentang Unsur Pengendalian Intern


dalam Sistem Penggajian (Lanjutan)
Praktik
Teori Keterangan
Ada Tidak
Telah dilakukan √ Diadakan pelatihan BHD
pengembangan (Bantuan Hidup Dasar) yang
pendidikan karyawan dilaksanakan setiap tiga tahun
selama menjadi sekali
karyawan koperasi,
sesuai dengan
tuntutan
perkembangan
pekerjaannya

D. Bagan Alir Sistem Penggajian Rumah Sakit Bethesda

Berdasarkan bagan alir dokumen yang diperoleh dari Rumah Sakit

Bethesda Yogyakarta, penulis menemukan masalah yang muncul dalam

bagan alir sistem penggajian, yaitu bagan alir sistem penggajian belum

dapat menjelaskan secara rinci kegiatan pengendalian internal dari

sistem penggajian perusahaan. Berdasarkan permasalahan tersebut,

maka penulis memberikan usulan untuk bagan alir dokumen sistem

penggajian di Rumah Sakit Bethesda yang digambarkan sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Bagian Personalia

Gambar 5. Usulan Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian


Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Bagian Akuntansi

Gambar 5. Usulan Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian Rumah


Sakit Bethesda Yogyakarta (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Bagian Keuangan

Gambar 5. Usulan Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian Rumah


Sakit Bethesda Yogyakarta (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mengamati data berdasarkan hasil evaluasi dan temuan atas

penelitian yang diperoleh, maka dari hasil analisis data terhadap evaluasi

pengendalian internal pada sistem penggajian di Rumah Sakit Bethesda

Yogyakarta dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengendalian internal pada sistem penggajian yang dilaksanakan di

Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta sudah sesuai dengan Teori Auditing

(Pengauditan) menurut Mulyadi yang disesuaikan dengan perusahaan

jasa. Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menemukan beberapa

hal yang telah mengalami perkembangan dan otomatisasi, antara lain:

a. Salah satu dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian

berdasarkan teori adalah amplop gaji. Pada Rumah Sakit Bethesda

Yogyakarta, amplop gaji tidak digunakan karena sistem

pembayaran gaji karyawan adalah sistem transfer dimana uang gaji

langsung ditransfer ke rekening masing-masing karyawan melalui

bank.

b. Salah satu unsur pengendalian intern adalah pemasukan kartu jam

hadir ke dalam mesin pencatatan waktu harus diawasi oleh fungsi

pencatatan waktu. Pada Rumah Sakit Bethesda tidak ada

pengawasan dari pihak berwenang karena presensi menggunakan

sidik jari (fingerprint) yang langsung otomatis mencatat waktu hadir

99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

karyawan. Mesin fingerprint sudah sangat cukup untuk

meminimalkan risiko kecurangan oleh karyawan. Hal ini sudah

menjadi kebijakan operasional dari Rumah Sakit Bethesda

Yogyakarta.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Peneliti tidak mendapatkan informasi secara rinci berkaitan dengan

tugas dan wewenang setiap bagian dari struktur organisasi. Hal ini

karena informasi tersebut hanya dapat diketahui oleh bagian yang

terkait dalam lingkungan internal Rumah Sakit.

2. Peneliti hanya mendapatkan beberapa bukti tercetak dokumen

pendukung untuk sistem penggajian seperti rekap daftar hadir

karyawan, slip gaji karyawan, rekap daftar gaji karyawan, rekap daftar

potongan karyawan, dan SPMU (Surat Perintah Mengeluarkan Uang).

C. Saran

Setelah melakukan penelitian terhadap pengendalian internal pada

sistem penggajian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, penulis belum

menemukan suatu hal yang dapat mengganggu kegiatan operasional

pengendalian internal pada sistem penggajian maka dari itu, saran untuk

Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta belum diberikan. Adapun saran dari

hasil penelitian ini untuk penelitian selanjutnya yaitu, penelitian selanjutnya

sebaiknya memperluas obyek yang diteliti, tidak hanya pengendalian

internal pada sistem penggajian saja namun juga pengendalian internal pada

sistem pengupahan suatu perusahaan/organisasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

DAFTAR PUSTAKA

Amir, Abadi Jusuf dan Rudi, M Tambunan. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Jilid
Kesatu. Salemba Empat, Jakarta.

Baridwan, Zaki. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Edisi 5


cetakan pertama. Yogyakarta: BPFE. (W. Gerald Cole dan Steven A.
Moscove). 1999

Bondar, George H, dan William S.Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi,


Buku I, Salemba Empat, Jakarta.
Chusing, Barry E., diterjemahkan oleh La Midjan. 2000. Sistem Informasi
Akkuntansi I Pendekatan Manual Praktika Penyusunan Metode dan
Prosedur. Bandung: Lembaga Informasi Akuntansi.

Diana A. dan Lilis S. 2011. Sistem Informasi Akuntansi: Perancangan, Proses dan
Penerapan. Yogyakarta: Andi.

Hartadi, Bambang. 1986. Sistem Pengendalian Intern Dalam Hubungannya


Dengan Management dan Audit. Edisi 1. BPFE Yogyakarta.

Hartono, Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan


Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Edisi Kedua. Andi Offset.
Yogyakarta.

Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo, 2009. Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

James, A. Hall, 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga. Terjemahan Amir
Abadi Yusuf. Salemba Empat, Jakarta.

La Midjan dan Azhar Susanto, 2001. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan.


Bandung: Lingga Jaya

Marshall, B. Romney dan Paul John Steinbart. 2014. Sistem Informasi Akuntansi.
Edisi Ketiga belas. Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. 2014. Auditing. Edisi Keenam. Buku 1. Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. 2014. Auditing. Edisi Keenam. Buku 2. Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Edisi Keempat. Salemba Empat, Jakarta.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Nugroho, Bernardus Unggul. 2016. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Kas dan
Pengendalian Internal Penerimaan Kas Pasien Rawat Inap Non BPJS
(Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta. Skripsi Tidak Diterbitkan.

Robbins, Stephen P. 2014. Perilaku Organisasi. Edisi 16. Salemba Empat, Jakarta.

Soemarso S.R. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Erlangga: Jakarta

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D). Bandung: Alfabeta.

Umar, Husen. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada

Warren, Carl S. 2014. Pengantar Akuntansi (Adaptasi Indonesia). Edis 25.


Salemba Empat, Jakarta

Winarno, W. W. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 2. Yogyakarta: UPP


STIM YKPN Yogyakarta.

Zaluchu, William Buala. 2014. Evaluasi Sistem Akuntansi Penggajian. Universitas


Sanata Dharma, Yogyakarta. Skripsi Tidak Diterbitkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara

A. Organisasi

1. Bagaimana sejarah bedirinya Rumah Sakit Bethesda?

2. Apa visi dan misi Rumah Sakit Bethesda?

3. Bagaimana struktur organisasi di Rumah Sakit Bethesda?

4. Apa kebijakan mutu dari Rumah Sakit Bethesda?

5. Apa saja pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Bethesda?

B. Personalia

1. Bagaimana cara merekrut karyawan?

2. Bagaimana pengaturan jam kerja karyawan?

3. Berapa jumlah karyawan tetap dan tidak tetap?

4. Apa syarat-syarat menjadi karyawan, baik karyawan tidak tetap dan

karyawan tetap?

5. Apa saja usaha yang dilakukan Rumah Sakit Bethesda untuk

memajukan karyawan?

6. Bagaimana pemutusan hubungan kerja?

7. Apakah ada kenaikan gaji? Bila ada kapan?

8. Bagaimana pengaturan cuti karyawan?

C. Sistem Penggajian

1. Bagaimana sistem penggajian yang ada di Rumah Sakit Bethesda

Yogayakarta?

2. Bagian apa saja yang terkait dalam sistem penggajian?

3. Dokumen apa saja yang digunakan dalam sistem penggajian?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

4. Catatan akuntansi apa saja yang digunakan dalam sistem

penggajian?

5. Bagaimana pengendalian internalnya?

6. Bagaimana bagan alirnya?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Lampiran 2. Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENGGAJIAN
Studi Kasus di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

A. INSTRUKSI PENGISIAN

Dalam pengisian kuesioner ini, Bapak/Ibu diminta untuk

memberikan check list (√) pada item yang sesuai dengan kondisi bapak/ibu

ketahui / rasakan. Untuk bagian B (Identitas Responden) nomor 1 dan

nomor 2 pengisiannya bersifat optional (bisa diisi / tidak). Untuk bagian B

nomor 3 sampai dengan bagian C Bapak/Ibu dapat mengisi dengan ceklist.

Adapun keterangan dari pilihan jawaban adalah sebagai berikut:

 Jawaban Positif ( YA dan ADA )

Artinya bahwa responden sangat setuju dengan pertanyaan karena

sangat sesuai dengan kondisi yang dirasakan.

 Jawaban Negatif ( TIDAK dan TIDAK ADA )

Artinya bahwa pertanyaan sangat tidak sesuai dengan kondisi / keadaan

yang ada atau yang dirasakan

B. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama (bisa diisi/tidak) :

2. Jabatan (bisa diisi/tidak) :

3. Jenis Kelamin :

Pria Wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

4. Pendidikan Terakhir :

SMA D3 S1 S2 S3

5. Umur :

21-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun >50 tahun

6. Lama Bekerja :

>3 bulan 1 tahun >1tahun

C. PERTANYAAN KUESIONER

Pertanyaan dalam kuesioner berjumlah 35 pertanyaan yang dikelompokkan

menjadi delapan (8) kelompok pertanyaan yaitu:

1. Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian

2. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian

3. Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian

4. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian

5. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab

secara tegas

6. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

7. Praktik yang sehat

8. Karyawan yang kompeten sesuai dengan tanggung

jawabnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

ADA TIDAK
No Item Pertanyaan
ADA

1. Apakah terdapat fungsi kepegawaian pada


Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?

2. Apakah terdapat fungsi pencatatan waktu


pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?

3. Apakah terdapat fungsi untuk membuat


daftar gaji pada Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta?

4. Apakah terdapat fungsi akuntansi pada


Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?

5. Apakah terdapat fungsi keuangan pada


Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?

6. Apakah terdapat suatu prosedur pencatatan


waktu hadir pada Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta?

7. Apakah terdapat suatu prosedur pembuatan


daftar gaji pada Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta?

8. Apakah terdapat suatu prosedur distribusi


biaya gaji pada Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta?

9. Apakah terdapat suatu prosedur pembayaran


gaji pada Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta?

10. Apakah terdapat prosedur pembuatan bukti


kas keluar pada Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

ADA TIDAK
No Item Pertanyaan
ADA

11. Apakah terdapat dokumen pendukung


perubahan gaji pada Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta?

12. Apakah terdapat kartu jam hadir pada


Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?

13. Apakah terdapat kartu jam kerja pada


Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?

14. Apakah terdapat rekap daftar gaji pada


Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?

15. Apakah terdapat surat pernyataan gaji pada


Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?

16. Apakah terdapat amplop gaji pada Rumah


Sakit Bethesda Yogyakarta?

17. Apakah terdapat dokumen bukti kas keluar


pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?

18. Apakah terdapat jurnal umum sebagai media


untuk melakukan pencatatan transaksi
akuntansi pada Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta?

19. Apakah terdapat kartu harga pokok produk


sebagai media untuk melakukan pencatatan
transaksi akuntansi pada Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta?

20. Apakah terdapat kartu biaya sebagai media


untuk melakukan pencatatan transaksi
akuntansi pada Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

No Item Pertanyaan ADA TIDAK


ADA

21. Apakah terdapat kartu penghasilan


karyawan sebagai catatan akuntansi yang
digunakan dalam sistem penggajian pada
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?

22. Apakah fungsi pembuat dafar gaji terpisah


dari fungsi pembayaran gaji?

23. Apakah fungsi pencatat waktu terpisah dari


fungsi operasi?

24. Apakah setiap orang namanya tercantum


dalam daftar gaji memiliki surat keputusan
pengangkatan sebagai karyawan perusahaan
yang ditandatangani oleh Direktur Utama?

25. Apakah setiap perubahan gaji karyawan


karena perubahan pangkat, perubahan tarif
gaji, tambahan keluarga di dasarkan pada
surat keputusan yang berwenang?

26. Apakah setiap potongan atas gaji karyawan


selain dari pajak penghasilan karyawan
didasarkan atas surat potongan gaji yang
diotorisasi fungsi yang berwenang?

27. Apakah kartu jam hadir diotorisasi oleh


fungsi pencatatan waktu?

28. Apakah perintah untuk lembur diotorisasi


oleh kepala departemen karyawan yang
bersangkutan?

29. Apakah daftar gaji diotorisasi oleh fungsi


personalia?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

No Item Pertanyaan ADA TIDAK


ADA

30. Apakah bukti kas keluar untuk pembayaran


gaji diotorisasi oleh fungsi akuntansi?

31. Apakah perubahan dalam catatan


penghasilan karyawan di rekonsiliasi dengan
daftar gaji karyawan?

32. Apakah kartu jam hadir dibandingkan


dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang
terakhir ini dipakai sebagai distribusi biaya
tenaga kerja langsung?

33. Apakah pemasukan kartu jam hadir ke dalam


mesin pencatatan waktu diawasi oleh fungsi
pencatatan waktu?

34. Apakah pembuatan daftar gaji di verifikasi


kebenaran dan ketelitian perhitunganya
terlebih dahulu oleh fungsi akuntansi
sebelum dilakukan pembayaran?

35. Apakah catatan penghasilan karyawan


disimpan oleh pihak yang berwenang?

36. Apakah penghitungan pajak penghasilan


karyawan direkonsiliasi dengan catatan
penghasilan karyawan?

37. Apakah perekrutan karyawan melalui


suatu proses seleksi calon karyawan
yang didasarkan pada persyaratan yang
dituntut oleh pekerjaannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

No Item Pertanyaan ADA TIDAK


ADA

38. Apakah telah dilakukan pengembangan


pendidikan karyawan selama menjadi
karyawan yang sudah sesuai dengan tuntutan
perkembangan pekerjaannya?
Lampiran 3. Rekap Hasil Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KETERANGAN:
113

1 = JAWABAN YA 2 = JAWABAN TIDAK


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Lampiran 4. Slip Gaji Karyawan


Lampiran 5. Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115
Lampiran 5. Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 1(Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116
Lampiran 5. Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 1(Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117
Lampiran 6. Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118
Lampiran 6. Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 2 (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119
Lampiran 6. Rekap Potongan Penggajian Karyawan Bagian 2 (Lanjutan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

Lampiran 7. Rekap Daftar Gaji Karyawan


Lampiran 7. Rekap Daftar Gaji Karyawan (Lanjuta)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122
Lampiran 7. Rekap Daftar Gaji Karyawan (Lanjuta)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Lampiran 8. Rekap Daftar Hadir Karyawan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Lampiran 8. Daftar Hadir Karyawan (Lanjutan)


Lampiran 9. SPMU (Surat Perintah Mengeluarkan Uang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Lampiran 10. Tampilan Slip Gaji Karyawan pada Komputer


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

Lampiran 11. Mesin Fingerprint


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Lampiran 12. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Anda mungkin juga menyukai