Anda di halaman 1dari 69

BLOK KEDOKTERAN KOMUNISTAS

ANALISIS MASALAH KESEHATAN

PUSKESMAS ABELI

Oleh:

KELOMPOK 10

Dosen Pembiming: dr. Wd. Rachmawati

1. Ahmad Arief J. Bana K1A1 13 002


2. Aswiani La Jumani K1A1 13 006
3. La Safuan Azkar K1A1 15 023
4. Luthfi Talayansa K1A1 15 024
5. Meildy Susanty Samuddin K1A1 15 025
6. Muh. Taufiqul Hidayat K1A1 15 085
7. Muhammad Zainsa Asfar K1A1 15 086
8. Muhammad Nurjayadin K1A1 15 089
9. Mujahidah Yunus K1A1 15 090
10. Sitti Suhaddah K1A1 15 117
11. Andi Batari Aliyah D.P. K1A1 15 118

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan bahwa Kelompok 10 telah
menyelesaikan tugas laporan dalam rangka tugas Blok Kedokteran Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas Halu Oleo.

Kendari, 9 Januari 2018


Pembimbing

Dr. Wa Ode Rachmawati


NIP.

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Analisis Masalah
Kesehatan Puskesmas Abeli ini dalam rangka sebagai tugas blok Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universita Halu Oleo.
Rangkaian kegiatan yang penulis lakukan dalam memperoleh dasar-dasar
serangkaian kegiatan dalam mengelola Puskesmas sebagai satu unit organisasi yang
didalamnya terdapat sumberdaya manusia, peralatan, anggaran dan program-program
kegiatan, serta lingkungan internal dan eksternal yang dilaksanakan secara sistematik
yaitu dengan mengikuti berbagai kegiatan, mencari informasi dari berbagai struktur yang
terdapat di Puskesmas Abeli.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala Puskesmas Abeli Dr. Rahmiyanti
beserta seluruh petugas kesehatan yang telah sukarela membantu kami dalam mengambil
data dan juga wawancara mengenai program kerja yang ada di Puskesmas Abeli. Dan
kami juga berterima kasih kepada tutor kami Dr. Wa Ode Rachmawati yang telah
membantu kami selama proses penyusunan laporan ini.
Kami menyadari bahwa pada proses pembuatan laporan ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, segala bentuk kritik dan saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun demi penyempurnaan penulisan berikutnya sangat penulis
harapkan.
Penulis berharap semoga Laporan Analisis Masalah Kesehatan Puskesmas Abeli
ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umunya serta
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kendari, 9 April 2018

Penulis

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................ 2
D. Masalah ........................................................................................... 3
BAB II. ANALISIS SITUASI PUSKESMAS
A. Puskesmas ..................................................................................... 4
1. Visi dan Misi Puskesmas ........................................................ 4
2. Motto Puskesmas .................................................................... 5
3. Struktur Organisasi Puskesmas................................................. 6
B. Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas ................................ 7
1. Keadaan Wilayah dan Letak Geografis ................................... 7
2. Kependudukan ......................................................................... 7
3. Sosial dan Ekonomi ................................................................. 9
4. Lingkungan Fisik dan Biologi ................................................. 10
5. Derajat Kesehatan .................................................................... 14
6. Sarana Kesehatan ...................................................................... 14
7. Pelayanan Penunjang ................................................................ 15
8. Upaya Kesehatan ..................................................................... 17
9. Pendanaan ................................................................................. 24
BAB III. IDENTIFIKASI UPAYA PELAYANAN
A. Hasil .............................................................................................. 26
B. Pembahasan .................................................................................... 49
BAB IV. PENUTUP

iv
A. Kesimpulan ..................................................................................... 56
B. Saran .............................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 57
LAMPIRAN .................................................................................................... 58

v
DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Halaman

Tabel 1 Distribusi Penduduk Wilayah Kerja


Puskesmas Abeli Di Wilayah Kerja 8
Puskesmas Abeli Tahun 2017

Tabel 2 Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan


Terhadap Air Minum Berkualitas
11
(Layak) Di Wilayah Kerja Puskesmas
Abeli Tahun 2017

Tabel 3 Desa Yang Melaksanakan Sanitasi


Total Berbasis Masyarakat Di
13
Wilayaha Kerja Puskesmas Abeli
Tahun 2017

Tabel 4 Sarana/Prasarana Puskesmas Abeli 14


Tahun 2017

Tabel 5 Tenaga Kesehatan Puskesmas Abeli 16


Tahun 2017

Tabel 6 Pencapaian Indikator Standar 19


Pelayanan Minimal Puskesmas Abeli
Bidang Kesehatan

Tabel 7 Daftar Kasus Kesehatan Jiwa di


21
Puskesmas Abeli Tahun 2017
Tabel 8 Daftar Kasus Kesehatan Remaja di
22
Puskesmas Abeli Tahun 2017

Tabel 9 Daftar Tindakan Medis Kesehatan 22


Remaja di Puskesmas Abeli Tahun
2017

vi
Tabel 10 Daftar Kasus Kesehatan Usia Lanjut di 23
Puskesmas Abeli Tahun 2017

Tabel 11 Jumlah Kunjungan Usia Lanjut di 23


Puskesmas Abeli Tahun 2017

Tabel 12 Daftar 10 Kasus Penyakit Terbanyak di 24


Puskesmas Abeli 2017

Tabel 13 Hasil Keberhasilan Program 26


Puskesmas Abeli 2017

Tabel 14 Besar Masalah terhadap pencapaian 29


program

Tabel 15 Kegawatan Masalah Puskesmas Abeli 35


Tahun 2017

Tabel 16 Kriteria C (Kemudahan 39


Penanggulangan)

Tabel 17 PEARL Faktor 42

Tabel 18 Penilaian Prioritas Masalah 45

Tabel 19 Identifikasi Penyebab Masalah. 49

Tabel 20 Tabel Paired Comparison 51

Tabel 21 Tabel Kumulatif 51

Tabel 22 Kriteria Mutlak 52

vii
Tabel 23 POA (Plan Of Action) 54

viii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Halaman

Gambar 1 Peta Administrasi 7


Wilayah Abeli

ix
DAFTAR GRAFIK

Nomor Grafik Judul Halaman

Grafik 1 Distribusi Penduduk Wilayah Kerja


Puskesmas Abeli Di Wilayah Kerja 9
Puskesmas Abeli Tahun 2017

Grafik 2 Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan


Terhadap Air Minum Berkualitas
12
(Layak) Di Wilayah Kerja Puskesmas
Abeli Tahun 2017

x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Sedangkan istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan
bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal.1 Kesehatan merupakan kebutuhan dasar
setiap manusia dan merupakan modal setiap warga negara dan setiap bangsa dalam
mencapai tujuannya dan mencapai kemakmuran. Seseorang tidak bisa memenuhi seluruh
kebutuhan hidupnya jika dia berada dalam kondisi tidak sehat. Sehingga kesehatan
merupakan modal setiap individu untuk meneruskan kehidupannya secara layak.1
Oleh karena itu, kesehatan yang menjadi dambaan setiap orang sepanjang
hidupnya. Tetapi datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa ditolak meskipun
kadang–kadang bisa dicegah atau dihindari.2
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional
diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.3
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan
upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau
oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat
dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang
optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.4
Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan yang
menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan),
promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Pelayanan
tersebut ditujukan kepada semua penduduk dengan tidak membedakan jenis kelamin dan
golongan umur, sejak dari pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia.5
Tujuan Puskesmas berdasarkan undang-undang Kesehatan Nasional seperti yang
terdapat dalam Undang-Undang Kesehatan RI No. 23 Tahun 1992, yaitu tercapainya
derajat kesehatan secara optimal bagi seluruh penduduk. Pembangunan kesehatan

1
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional, karena
kesehatan menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu,
dilakukan kegiatan kunjungan ke puskesmas.
Kegiatan kunjungan ke puskesmas ini merupakan salah satu kegiatan rutin yang
dilaksanakan setiap memasuki mata kuliah kedokteran komunitas, kegiatan kunjungan
puskesmas ini dilaksanakan dalam rangka tutorial modul masalah kesehatan komunitas.
Kegiatan tutorial mengenai kedokteran komunitas ini diharapkan dapat membantu
mahasiswa dalam pemecahan masalah dalam sistem kedokteran komunitas. Dengan
adanya kegiatan kunjungan ke puskesmas, juga diharapkan dapat mendorong dan
menunjang mahasiswa dalam pembelajaran mata kuliah kedokteran komunitas.
Kegiatan kunjungan ke puskesmas ini juga dilaksanakan agar mahasiswa dapat
berinteraksi langsung dengan masyarakat dan mahasiswa dapat mengetahui mengenai
kegiatan yang ada di puskesmas dan masalah – masalah kesehatan yang ada di komunitas
puskesmas.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil identifikasi masalah kesehatan komunitas di Puskesmas
Abeli?
2. Bagaimana hasil analisis masalah kesehatan komunitas di Puskesmas Abeli?
3. Bagaimana POA (Plan of Action) dari analisis masalah kesehatan komunitas
yang didapatkan di Puskesmas Abeli?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyusun perencanaan program kesehatan di puskesmas secara sistematis
berdasarkan permasalahan yang ada di puskesmas.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui analisis masalah, prioritas penyebab dan alternatif
pemecahan masalah yang ada.
b. Tersusunnya Plan of Action (POA) puskesmas dalam upaya
mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyrakat
yang ada.

2
Menjelaskan dan mengetahui hasil identifikasi masalah kesehatan
komunitas di Puskesmas Abeli
Menjelaskan dan mengetahui hasil analisis masalah kesehatan komunitas
di Puskesmas Abeli
Menjelaskan dan mengetahui POA (Plan Of Action) dari analisis masalah
kesehatan komunitas yang di dapatkan di Puskesmas Abeli
D. Manfaat
1. Penulis/Penyusun
a. Melakukan identifikasi masalah yang terjadi di puskesmas
mengenai program pelayanan kesehatan
b. Melakukan penilaian besar masalah terhadap masing-masing
indikator untuk menentukan prioritas masalah
c. Menganalisis dan menentukan prioritas penyebab masalah
d. Menyusun perencanaan program kesehatan sebagai alternatif
pemecahan masalah yang ada
2. Puskesmas
a. Memperoleh hasil penyusunan perencanaan program kesehatan
sebagai alternatif pemecahan masalah yang ada di Puskesmas
Abeli
b. Sebagai saran untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat di Puskesmas Abeli
3. Institusi
a. Sebagai sarana pembelajaran untuk mahasiswa
b. Sebagai tambahan sumber bacaan dan referensi
4. Masyarakat
a. Memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih mudah diterima oleh
masyarakat secara menyeluruh
b. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dari hasil perencanaan
baru terhadap masalah program kesehatan yang ada sebelumnya

3
BAB II

ANALISIS SITUASI PUSKESMAS

A. Puskesmas
1. Visi dan Misi Puskesmas

Puskesmas Abeli mempunyai rencana strategis, untuk pengembangan


kedepan. Adapun visi, misi dan motto Puskesmas Abeli yaitu :
a. Visi Puskesmas
Visi Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah “Memberi Pelayanan Bermutu dan Mandiri, Menuju Masyarakat Abeli
Sehat Tahun 2020”.

Memberi pelayanan bermutu adalah memberi pelayanan prima yang sesuai


dengan prosedur tenaga kesehatan yang profesional di bidangnya sehingga
terjamin kualitas pelayanan yang lebih baik.

Mandiri adalah masyarakat Abeli mampu memberdayakan diri sendiri


dalam bidang kesehatan dengan memberikan kesadaran, untuk mau dan mampu
mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang di hadapi
sehingga bebas dari gangguan kesehatan akibat bencana, lingkungan dan perilaku
yang tidak mendukung untuk hidup sehat.

Abeli Sehat adalah masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Abeli


memiliki kondisi sehat baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap masyarakat untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.

b. Misi Puskesmas
Puskesmas Abeli mempunyai misi pegawai yaitu sebagai berikut :
1) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional, merata dan
terjangkau oleh masyarakat secara efisien dan efektif
2) Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
3) Mendorong kemandirian masyarakat untuk berprilaku sehat dan hidup
dalam lingkungan yang sehat dalam upaya kesehatan secara komprehensif

4
4) Meningkatkan kualitas Sumber daya manusia, sarana dan prasarana dalam
pelayanan kesehatan
2. Motto Puskesmas
Puskesmas Abeli mempunyai motto dan janji serta etika pegawai
puskesmas yaitu:
a SENYUM: Kepada setiap pengguna jasa pelayanan kesehatan di
puskesmas Abeli.
b SALAM: Kepada setiap pasien yang berkunjung ke puskesmas.
c SAPA: Kepada setiap pengunjung yang membutuhkan pelayanan
kesehatan di Puskesmas Abeli.
d SANTUN: Kepada setiap orang yang berkunjung di Puskesmas.
e SABAR: Melayani setiap pasien dalam keadaan apapun

5
3. Struktur Organisasi Puskesmas6

6
B. Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas
1. Keadaan Wilayah dan Letak Geografis
Puskesmas Abeli merupakan salah satu dari 15 puskesmas yang ada di kota
kendari, sekitar 12 KM dari Ibukota Propinsi. Sebagian besar wilayah kerja
merupakan dataran rendah dan sebagian merupakan perbukitan sehingga sangat ideal
untuk pemukiman. Puskesmas Abeli terletak di kelurahan Abeli kecamatan Abeli yang
terdiri dari 8 (delapan) kelurahan dengan batasnya sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari


b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Konda
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Moramo
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Matabubu Kecamatan Abeli
Keadaan alam di wilayah kerja puskesmas Abeli terdiri dari dataran (53 %),
pegunungan/bukit (47 %).

Gambar 1. Peta Administrasi Kecematan Abeli


Sumber : Kecamatan Abeli dalam Angka, 2014
2. Kependudukan
Penduduk adalah orang atau sejumlah orang yang menempati suatu wilayah
tertentu dalam jangka waktu tertentu. Data tentang kependudukan sangat penting
artinya di dalam menghitung sebaran jumlah penduduk, usia penduduk, pekerjaan,
pendapatan dan pendidikan. Data ini bisa diperoleh dari laporan penduduk, sensus
penduduk dan survey penduduk.
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Abeli pada Tahun 2017
sebanyak 19.482 jiwa yang tersebar di 8 wilayah kelurahan. Adapun untuk lebih
jelasnya distribusi penduduk perkelurahan, disajikan dalam tabel berikut ini:

7
Tabel 1. Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Di Wilayah Kerja
Puskesmas Abeli Tahun 2017

JUMLAH PENDUDUK
JML RMH
NO KELURAHAN
TANGGA
PRIA WANITA TOTAL

1 Lapulu 2464 2420 4884 963

2 Talia 964 922 1886 320

3 Tobimeita 1275 1219 2494 463

4 Abeli 1186 1093 2279 421

5 Puday 1102 942 2044 362

6 Poasia 1005 912 1917 302

7 Anggalomelai 995 992 1987 430

8 Benua Nirae 986 1005 1991 434

TOTAL 9.977 9.505 19.482 3.695

Sumber: Profil Puskesmas 2017


Tabel diatas menujukkan bahwa jumlah pria terbanyak terdapat pada
Kelurahan Lapulu sebanyak 2.464 Jiwa, yang terkecil terdapat pada Kelurahan Talia
sebanyak 964 Jiwa. Adapun jumlah wanita terbanyak terdapat pada Kelurahan Lapulu
sebanyak 2.420 Jiwa dan yang terkecil terdapat pada Kelurahan Poasia sebanyak 912
Jiwa. Sedangkan jumlah rumah terbanyak terdapat pada Kelurahan Lapulu sebanyak
963 Rumah dan yang terkecil terdapat pada Kelurahan Poasia sebanyak 302 Rumah.

8
Grafik 1. Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Berdasarkan
Kelurahan Tahun 2017

4884
5000

4500

4000

3500
Jumlah Penduduk

3000
2464
2420 2494
2500 2279
2044 1987 1991
1886 1917
2000

1500 1275
1219 1186 1102
1093
964
922 942 1005
912 995
992 1005
986
1000

500

0
Lapul Talia Tobim Abeli Puday Poasia Angga Benua
u eita lomel Nirae
ai
PRIA 2464 964 1275 1186 1102 1005 995 986
WANITA 2420 922 1219 1093 942 912 992 1005
TOTAL 4884 1886 2494 2279 2044 1917 1987 1991

Sumber: Profil Puskesmas Tahun 2017

3. Sosial dan Ekonomi


Pada umumnya penduduk yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Abeli
bermata pencaharian sebagai Pegawai Negeri sipil, TNI/Polri, pedagang, buruh dan
nelayan.
Sebagian besar penduduk wilayah Kecamatan Abeli adalah suku Muna,
dengan penganut agama Islam sebesar 59,7%, agama Kristen protestan 24%, Kristen
katolik 5% dan agama Hindu 1%. Sarana ibadah berupa Mesjid 19 unit, dan gereja 2
unit. Bahasa pengantar sehari-hari yang dipergunakan masyarakat Kecamatan Abeli
adalah Bahasa Indonesia.
Seluruh kelurahan dalam wilayah kerja Puskesmas Abeli dapat dijangkau
dengan kendaraan roda empat, kecuali pada beberapa dusun yang agak terpencil yang
hanya bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua.

9
Wilayah kerja Puskesmas Abeli merupakan daerah pengembangan yang
ditandai dengan pesatnya pertambahan pemukiman ataupun perumahan.
Perkembangan ini diikuti dengan pertambahan sarana prasarana sosial
kemasyarakatan.
4. Lingkungan Fisik dan Biologi
Lingkungan merupakan salah satu variable yang kerap mendapat perhatian
khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor prilaku,
pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknya status
derajat kesehatan masyarakat.
Untuk mengambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikator-indikator
seperti : presentase rumah tangga (rumah sehat, akses terhadap air bersih, Jarak
sumber air minum dengan TPA kotoran/tinja, dan ketersediaan jamban).
a. Rumah Sehat
Menurut WHO Rumah adalah suatu struktur fisik yang dipakai orang atau
manusia untuk tempat berlindung, dimana lingkungan dari struktur tersebut termasuk
juga fasilitas dan pelayanan yang diperlukan, perlengkapan yang diperlukan,
perlengkapan yang berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosial
yang baik untuk keluarga dan individu. untuk mewujudkan rumah dengan fungsi
diatas, rumah tidak harus mewah/besar tetapi rumah sederhana pun dapat dibentuk
menjadi rumah yang layak huni. Secara umum rumah dikatakan sehat apabila :
1) Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan
ruang gerak yang cukup dan terhindar dari kebisingan yang mengganggu.
2) Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privasi yang cukup, komunikasi
yang sehat antara anggota keluarga dan penghuni rumah.
3) Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga,
bebas vector penyakit dan tikus dan kepadatan hunian yang tidak berlebihan.
4) Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan Adapun presentase
rumah sehat yang ada di wilayah kerja puskesmas Abeli tahun 2017 Jumlah
Rumah yang yang diperiksa 3.695, Yang memenuhi syarat kesehatan 3.124
(84,5 %).

10
b. Akses Terhadap Air Bersih
Akses masyarakat terhadap sanitasi dan air bersih yang layak merupakan
bagian dari upaya promotif - preventif yang harus di utamakan di wilayah kerja
puskesmas Abeli. Upaya promotif - preventif yang efektif akan menekan kejadian
penyakit, menurunkan jumlah orang yang sakit dan orang yang berobat serta
berdampak pada efisiensi biaya kesehatan yang menjadi beban pemerintah dan
masyarakat. Di wilayah kerja Puskesmas Abeli akses terhadap air bersih masih
relatif mudah di jangkau dengan meratanya kepemilikan masyarakat terhadap sarana
air bersih baik dari sumur gali pribadi/umum sebesar 34 %, sumur bor sebesar 35 %
Mata air terlindungi 17 % dan sarana air bersih dari PDAM sebesar 14 % walaupun
hanya menjangkau sebagian Kelurahan yang ada di wilayah kerja puskesmas Abeli.
Adapun Akses terhadap sumber air bersih dengan akses berkelanjutan terhadap
air minum di wilayah kerja Puskesmas Abeli pada Tahun 2017 dapat disajikan dalam
tabel berikut ini :
Tabel 2. Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas
(Layak) Di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Tahun 2017

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

PERPIPAAN (PDAM)
DENGAN POMPA

DENGAN POMPA

NO KELURAHAN PENAMPUNGAN
TERLINDUNG

TERLINDUNG
SUMUR GALI

SUMUR GALI

SUMUR BOR

AIR HUJAN
MATA AIR

1 Lapulu 5 0 50 1 0 0

2 Talia 10 0 4 1 0 0

3 Tobimeita 80 0 45 0 0 0

4 Abeli 70 0 50 0 0 0

5 Puday 25 0 35 0 0 0

6 Poasia 10 0 5 0 0 0

11
7 Anggalomelai 65 0 50 0 0 0

8 Benuanirae 53 0 6 1 0 0

JUMLAH 318 0 245 3 0 0

Sumber: Profil Puskesmas Abeli Tahun 2017


Grafik 2. Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas
(Layak) di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Tahun 2017

350 318
300
245
250
200
150
100 80 70 65
50 45 50 50 53
50 2535
00000 05- 100 010-4100 0 - 000 0 - 000 0 - 000 010-5000 0 - 000 0 -6100 0 300
0

KELURAHAN BUKAN JARINGAN PERPIPAAN PERPIPAAN (PDAM)

Sumber: Profil Puskesmas Abeli Tahun 2017


c. Jarak Sumber Air Minum Dengan TPA Kotoran/Tinja
Sumber air minum sering menjadi sumber pencemaran pada penyakit water
borne disease. Oleh karena itu sumber air minum harus memenuhi syarat lokalisasi
dan konstruksi. Syarat lokalisasi mengiginkan agar sumber air minum terhindar dari
pengotoran, sehingga perlu diperhatikan jarak sumber air minum dengan cubluk
(kakus) lubang galian sampah, lubang galian untuk air limbah dan sumber-sumber
pengotor lainnya. Jarak tersebut tergantung keadaan tanah dan kemiringannya. Pada
umumnya jarak sumber air minum dengan beberapa sumber pengotor termasuk tempat
penampungan akhir (TPA) kotoran / tinja kurang dari 10 meter dan usahakan agar
letaknya tidak berada dibawah suber-sumber tersebut.

12
d. Ketersediaan Jamban
Jamban/kakus adalah bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja
atau kotoran manusia.tinja bagi keluarga. Manfaat jamban adalah untuk mencegah
penularan penyakit dan pencemaran dari kotoran manusia. Syarat Jamban Sehat
adalah:
1) Tidak mencemari sumber air minum (jarak sumber air minum dengan lubang
penampungan minimum 10 m, bila tidak memungkinkan perlu konstruksi
kedap air).
2) Tidak berbau dan tinja tidak dijamak oleh serangga dan tikus.
3) Tidak mencemari tanah di sekitarnya.
4) Mudah dibersihkan.
5) Aman digunakan.
6) Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
7) Cukup penerangan.
8) Lantai kedap air.
9) Luas ruangan cukup.
10) Ventilasi cukup baik.
11) Tersedia air dan alat pembersih.
Diwilayah kerja Puskesmas Abeli tahun 2017 Cakupan ketersediaan Jamban
Rumah tangga yang mengunakan leher angsa sebesar 3.247 (87,8 %), Cemplung/
cubluk 0% , dan tidak pakai kloset sebesar 448 (12 %).
Adapun desa yang melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Abeli pada Tahun 2017 dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 3. Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Di Wilayaha


Kerja Puskesmas Abeli Tahun 2017

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


(STBM)
NO KELURAHAN DESA DESA STOP
DESA
MELAKSANAKAN BABS
STBM
STBM (SBS)
1 Lapulu √ √ √

13
2 Talia √ √ √
3 Tobimeita − − −
4 Abeli − − −
5 Puday − − −
6 Poasia − − −
7 Anggalomelai √ √ √
8 Benuanirae − − −
Jumlah 3 3 3
Sumber: Profil Puskesmas Abeli Tahun 2017
5. Derajat Kesehatan
Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang
dapat di gunakan, seperti kondisi morbiditas, mortalitas dan status gizi. Derajat
kesehatan masyarakat di pengaruhi oleh multi faktor. Faktor kesehatan seperti
pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan sangat
menentukan derajat kesehatan masyarakat. Faktor lain di luar kesehatan yang tak kalah
penting berperan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah keadaan
sosial ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya (Depkes,
2010). Pada bagian ini derajat kesehatan masyarakat di kelurahan Abeli di gambarkan
melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka
kematian Ibu (AKI) dan angka Morbiditas beberapa penyakit yang ada di Wilayah
kerja Puskesmas Abeli.
6. Sarana Kesehatan
Tabel 4. Sarana/Prasarana Puskesmas Abeli Tahun 2017
NO. SARANA/PRASARANA KELURAHAN JML

ABE PETO SAMBUL BUNGK


LI AHA I UTOKO

1. Sarana Kesehatan
Pemerintah

a. Puskesmas Induk 1 1

14
b. Puskesmas 1 1 1 5
Pembantu
2. Sarana Kesehatan
Bersumber

a. Posyandu 2 3 2 3 11

b. Posyandu Lansia 1 1 1 1 4

c. SD Dengan Dokter 1 1 1 1 4
Kecil
d. Poskeskel 1 1

e. Dokter Praktek 0 0 0 10 0
Swasta
f. Bidan Praktek 0 0 0 0
Swasta
3. Kendaraan Operasional

a. Kendaraan Roda 4 1

b. Kendaraan Roda 2 5

Sumber: Profil Puskesmas Abeli Tahun 2017


7. Pelayanan Penunjang
Puskesmas Abeli terletak di Kelurahan Abeli dimana wilayah kerja Puskesmas
Abeli terdapat 2 jenis sarana kesehatan yaitu sarana kesehatan pemerintah dan sarana
kesehatan bersumber daya masyarakat, dengan rincian sebagai berikut:

a. Puskesmas Induk
Puskesmas induk Abeli terletak di Kelurahan Abeli Kecamatan Abeli dan
mempunyai ruangan berjumlah 21 ruangan. Dari seluruh ruangan tersebut difungsikan
sebagai Ruangan Kepala Puskesmas, Ruangan Admin, Ruangan Poli Umum, Ruangan
Poli Lansia, Ruangan Poli Gigi, UGD, Ruangan Kartu, Ruangan Kesling, Ruangan
Imunisasi/P2M, Ruangan Gizi, Ruangan Promkes, Ruangan Apotik, Ruangan
KIA/KB, Ruangan MTBS, Ruangan Aqupresur, Ruangan Ramah Anak, Ruang

15
Perawatan, Ruangan Laboratorium, Ruangan Instalasi Gizi, Ruangan Bendahara dan
Ruang PONED.
b. Puskesmas Pembantu
Di Puskesmas Abeli terdapat 3 (Tiga) buah Pustu yaitu Puskesmas Pembantu
Lapulu, Talia dan Benua Nirae.
c. Posyandu
Posyandu yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Abeli secara
keseluruhan termasuk dalam kategori Posyandu Pratama, Puskesmas Madya,
Posyandu Purnama. Terdapat 17 (Tujuh Belas) buah posyandu yang tersebar di 8
(Delapan) Kelurahan. Setiap Posyandu dibina oleh beberapa orang petugas dari
Puskesmas. Pembina Posyandu diwajibkan hadir setiap ada Posyandu di kelurahan
binaannya.

d. Tenaga Kesehatan
Dalam menjalankan fungsinya sebagai Pusat Kesehatan Masyarakat,
Puskesmas Abeli memiliki beberapa staf sebagai pelaksana tugasnya, yang masing-
masing bekerja sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Jenis Ketenagaan di
Puskesmas Abeli tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Tenaga Kesehatan Puskesmas Abeli Tahun 2017

PTT / HONORER /
NO NAMA KETENAGAAN PNS MENGABDI

1 Dokter Umum 1

2 Dokter Gigi 1 1

3 Perawat (S.1) 2 1

4 Perawat (D.3) 3 1

5 Perawat (D.1 SPK) 3

6 Perawat Gigi (D.III) 1 1

7 Bidan (D.IV) 1

16
8 Bidan (D.III) 4 5

9 Bidan (D.I) 0

10 Kesehatan Masyarakat (S.1) 5 2

11 Gizi (S.1) 0 1

12 Gizi (D.III) 1 2

13 Gizi (SPAG) 1

14 Kesehatan Lingkungan 1
(D.III)
15 Farmasi (S.1) 1

16 Farmasi (D.III) 1 1

17 Non Kesehatan (S.1) 0

18 Non Kesehatan (SMU / 1 1


SMK)
TOTAL 27 15

Sumber: Profil Puskesmas Tahun 2017


8. Upaya Kesehatan
Untuk melaksanakan fungsinya, Puskesmas Abeli bertanggung jawab
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama dan Upaya
Kesehatan Masyarakat tingkat pertama, sesuai dengan PERMENKES Nomor 74
Tahun 2015 tentang Puskesmas. Kedua jenis Upaya kesehatan ini dilaksanakan secara
terintegrasi dan berkesinambungan.

Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama meliputi Upaya Kesehatan


Masyarakat Esensial dan Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan. Upaya
Kesehatan Masyarakat Esensial terdiri dari : Pelayanan Promosi Kesehatan,
Pelayanan Kesehatan Lingkungan, Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga
Berencana (KIA/KB), Pelayanan Gizi, dan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian

17
Penyakit. Upaya Kesehatan tersebut dilaksanakan untuk mendukung pencapaian
Standar Pelayanan Minimal Kota Kendari di bidang Kesehatan.

Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan yang dilaksanakan oleh


Puskesmas Abeli, merupakan kegiatan yang sifatnya inovatif dan/ atau bersifat
ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia. UKM
pengembangan di puskesmas Abeli terdiri dari :

1. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)


2. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
3. Upaya Kesehatan Jiwa
4. Upaya Kesehatan Mata
5. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
6. Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama di puskesmas Abeli
dilaksanakan dalam bentuk :
1. Pelayanan satu hari (One Day care)
2. Rawat Inap sesuai kebutuhan Pelayanan Kesehatan
3. Home care / Home Visite ( Kunjungan Rumah)
4. Pelayanan UGD Unit Gawat Darurat (UGD) 24 jam
5. Laboratorium
6. Rabies centre
7. PONED (Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergency Dasar)
8. BATRACOM (Pengobatan Tradisional dan Komplementer)
Upaya Kesehatan Perseorangan tersebut diatas dilaksanakan sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan UKM dan UKP, puskesmas Abeli
menyelenggarakan pelayanan pendukung, berupa :
1. Manajemen Puskesmas
2. Palayanan Kefarmasian berupa Apotek dan Gudang Obat
3. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
4. Pelayanan Laboratorium
5. Pelayanan Gizi

18
Agar penyelenggaraan pembangunan kesehatan, khususnya dalam melakukan
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan penilaian dapat
berjalan efektif dan efisien sangat di perlukan informasi tentang hasil pembangunan
kesehatan dan pendukungnya.
Tabel 6. Pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Abeli Bidang
Kesehatan
STANDAR TARGET
NO PELAYANAN URAIAN KEGIATAN PER CAKUPAN
MINIMAL TAHUN

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Rumah 100 95,3

PROMOSI Tangga (PHBS RT)

KESEHATAN 2. Kemitraan Bidang Kesehatan 100 26,7

I DAN 3. Penyelenggaraan Desa Siaga 100 26,1

PEMBERDAYAA 4. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat 100 26,7

N MASYARAKAT (UKBM) yang dibina puskesmas


5. Cakupan Usaha Kesehatan Sekolah 100 100
(UKS)
1. Penemuan Kasus Diare Semua Umur 100 83
2. Sarana Pembuangan Air Limbah 100 73

KESEHATAN 3. Tempat Pembuangan Sampah 100 81,4


II Sementara
LINGKUNGAN
4. Ketersediaan Jamban Keluarga 100 82,5
5. Sarana Air Bersih 100 87,6
6. Survei Jentik Nyamuk 100 86,8

PENCEGAHAN 1. Survey Epidemiologi 100 26

PEMBERANTASA 2. Cakupan ISPA 100 25


III 3. Cakupan Diare 100 74
N PENYAKIT
MENULAR 4. Cakupan Pneumonia 100 25
5. Cakupan Rabies 100 100
1. Asas pelayanan antenatal 100 100
IV KESEHATAN IBU
2. Cakupan pelayanan ibu hamil 100 99,3
ANAK DAN
3. Ibu bersalin 100 91,7

19
KELUARGA 4. Penanganan komplikasi obstretri 100 20,3
BERENCANA 5. Cakupan persalinan oleh tenaga 100 91,5
kesehatan
6. Cakupan pelayanan nifas oleh tenaga 100 74,3
kesehatan (KF 3)
7. KF 1 100 91,7
8. KF 2 100 92,9
9. Ases pelayanan antenatal (K 1) 100 100
10. Cakupan pelayanan ibu hamil (K4) 100 99,3
11. Kunjungan Neonatal I (Bulan terakhir 100 74,4
september)
12. Kunjungan Neonatal II (Bulan terakhir 100 66
agustus)
13. Kunjungan Neonatal III (Bulan terakhir 100 97
desember)
14. CAK Bayi (Bulan Terakhir Desember) 100 94
15. CAK Balita (Bulan Terakhir Desember) 100 98
1. Persentase Kasus Gizi Buruk yang 100 100
Mendapatkan Perawatan
2. Cakupan Balita yang Ditimbang Berat 100 86
Badannya (D/S)
3. Persentase Bayi Usia Kurang dari 6 100 46,25
Bulan Mendapat ASI Ekslusif

PERBAIKAN GIZI 4. Persentase Rumah Tangga yang 100 100


V Mengkonsumsi Garam Beryodium
MASYARAKAT
5. Persentase Balita 6-59 Bulan yang 100 88,1
Mendapat Kapsul Vitamin A
6. Persentase Ibu Hamil yang Mendapat 100 49
Tablet Tambah Darah Minimal 90 Tablet
(Fe)
7. Persentase Ibu Hamil KEK yang 100 100
Mendapat Makanan Tambahan

20
8. Persentase Balita Kurus yang Mendapat 100 100
Makanan
9. Persentase Remaja Putri Mendapat 100 100
Tablet Tambah Darah
10. Persentase Ibu Nifas Mendapat Kapsul 100 96,6
Vitamin A
11. Persentase Bayi Baru Lahir yang 100 91
Mendapat Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
12. Persentase Bayi dengan Berat Badan 100 4,77
Lahir Rendah <2500 gr
13. Persentase Balita yang Mempunyai Buku 100 96,4
KIA (KMS)
14. Persentase Balita Ditimbang Naik Berat 100 88,34
Badannya (N)
15. Persentase Balita yang Tidak Naik Berat 100 2,9
Badannya (T)
16. Persentase Balita yang Ditimbang Tidak 100 0,82
Naik Berat Badannya Dua Kali Berturut-
Turut (2T)
17. Persentase Balita Bawah Garis Merah 100 1,84
(BGM)
18. Persentase Ibu Hamil Anemia 100 3,61

a. Upaya Kesehatan Jiwa


Tabel 7. Daftar Kasus Kesehatan Jiwa di Puskesmas Abeli Tahun 2017
No Indikator Pencapaian

1. Gangguan 21
mental

2. Gangguan 24
psikotik

21
3. Gangguan 14
ansietas

4. Gangguan 7
depresi

5. Gangguan 0
NAPA

6. Percobaan 0
tindakan bunuh
diri

Sumber :Data Sekunder Puskesmas Abeli tahun 2017

b. Upaya Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)


Tabel 8. Daftar Kasus Kesehatan Remaja di Puskesmas Abeli Tahun 2017

Jenis BULAN TOTAL


Kasus
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

Kehamilan 22 18 13 10 14 12 11 14 9 8 14 12 157
Remaja

Persalinan 4 2 5 4 4 3 4 14 3 4 4 5 56
Remaja

Kecelakaan 4 6 5 4 4 6 6 4 4 4 4 6 57
lalu lintas

Lain-lain 41 37 30 12 12 12 11 11 14 12 11 11 214

Sumber :Data Sekunder Puskesmas Abeli tahun 2017


Tabel 9. Daftar Tindakan Medis Kesehatan Remaja di Puskesmas Abeli Tahun 2017
Jenis BULAN TOTAL
Kasus
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

22
Kehamilan 22 18 13 10 14 10 11 14 9 8 14 12 155
Remaja

Persalinan 4 2 5 4 4 3 4 14 3 4 4 5 56
Remaja

Kecelakaan 4 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50
lalu lintas

Lain-lain 41 37 30 12 12 12 10 10 14 12 11 11 212

Sumber :Data Sekunder Puskesmas Abeli tahun 2017


c. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Tabel 10. Daftar Kasus Kesehatan Usia Lanjut di Puskesmas Abeli Tahun 2017

BULAN
KASUS TOTAL
JULI NOVEMBER DESEMBER

Diabetes Mellitus 15 10 20 45

Kolesterol tinggi 7 4 12 23

Asam urat tinggi 14 13 29 56

TOTAL 124

Sumber :Data Sekunder Puskesmas Abeli tahun 2017


Tabel 11. Jumlah Kunjungan Usia Lanjut di Puskesmas Abeli Tahun 2017

NAMA BULAN TOTAL


KELURAH AGUST SEPTEMB OKTOB TOTAL MENDAPAT
AN US ER ER LANSIA YANKES

LAPULU 58 32 58 92 56

TOBIMEIT
38 35 38 66 45
A

23
TALIA 33 36 33 59 43

ABELI 37 22 37 53 38

ANGGALO
21 26 21 37 31
MELAI

TOTAL 307 213

Sumber :Data Sekunder Puskesmas Abeli tahun 2017


d. Upaya Pengobatan Dasar
Tabel 12. Daftar 10 Kasus Penyakit Terbanyak di Puskesmas Abeli 2017
No. Jenis Kasus Total
1. ISPA 1847
2. Hipertensi 1327
3. Gastritis 1104
4. Penyakit pada Sistem Otot dan Jaringan ikat 888
5. Diare 650
6. Kecelakaan dan Rude Paksa 443
7. Disentri 413
8. Diabetes Melitus 149
9. Bronchitis 137
10. Penyakit Kulit Alergi 131
Sumber: Data Sekunder Puskesmas Abeli Tahun 2017
9. Pendanaan
Definisi pembiayaan kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan
oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menyediakan dan memanfaatkan berbagai
upaya kesehatan yang diperlukan perseorangan, keluarga, kelompok maupun
masyarakat. Di negara berkembang seperti Indonesia beaya pelayanan kesehatan
masih belum bisa lepas dari campur tangan pemerintah baik dalam penyelenggaraan
maupun pemanfaatannya. Sumber pembiayaan upaya pelayanan kesehatanantara lain:
a. Sepenuhnya bersumber dari pemerintah
b. Sebagian ditanggung masyarakat

24
c. Sepenuhnya ditanggung oleh pihak ketiga baik itu swasta maupun bantuan luar
negeri
Pada era desentralisasi, fungsi pembiayaan usaha pelayanan kesehatan yang
dilakukan pemerintah memiliki pembagian yang terperinci antara pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah. Puskesmas memiliki sumber pembiayaan antara lain:
a. Pemerintah pusat, provinsi, kabupaten maupun kota
b. Pendapatan Puskesmas melalui retribusi yang besarnya ditentukan pemerintah
kabupaten atau kota setempat
c. Sumber lain dari BPJS Kesehatan
Sesuai dengan azas desentralisasi, sumber pembiayaan pemerintah datang dari
APBD.Selain itu Puskesmas juga menerima pendanaan dari alokasi APBD provinsi
dan APBN (Biaya Operasional Kesehatan/BOK).Dana yang disediakan oleh
pemerintah dibedakan atas dua macam, yakni dana anggaran pembangunan yang
mencakup dana pembangunan gedung, pengadaan peralatan serta pengadaan obat, dan
dana anggaran rutin yang mencakup gaji karyawan, pemeliharaan gedung dan
peralatan, pembelian barang habis pakai serta biaya operasional.
Anggaran tersebut disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk
diajukan dalam Daftar Usulan Kegiatan (DUK) ke Pemerintah Kabupaten/Kota untuk
seterusnya dibahas bersama DPRD Kabupaten/Kota.Puskesmas diberikan kesempatan
mengajukan kebutuhan untuk kedua anggaran tersebut melalui Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.Anggaran yang telah disetujui tercantum dalam dokumen keuangan
diturunkan secara bertahap ke Puskesmas melalui Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.Untuk beberapa mata anggaran tertentu, misalkan pengadaan obat
dan pembangunan gedung serta pengadaan alat, anggaran tersebut dikelola langsung
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
Penanggungjawab penggunaan anggaran yang diterima Puskesmas adalah
Kepala Puskesmas sedangkan administrasi keuangan dilakukan oleh pemegang
keuangan Puskesmas yakni staf yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota atas usulan Kepala Puskesmas. Penggunaan dana sesuai dengan
usulan kegiatan yang telah disetujui dengan memperhatikan berbagai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

25
BAB III
IDENTIFIKASI UPAYA PELAYANAN
A. Hasil
1. Hasil Keberhasilan Program Puskesmas
Tabel 13. Hasil Keberhasilan Program Puskesmas Abeli 2017

Standar Target Per


Cakupan Selisih
No Pelayanan Uraian Kegiatan Tahun

Minimal (%) (%)


(%)

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 100 95,3 4,7

PROMOSI Rumah Tangga (PHBS RT)

KESEHATAN 2. Kemitraan Bidang Kesehatan 100 26,7 73,3

DAN 3. Penyelenggaraan Desa Siaga 100 26,1 73,9


I 4. Upaya Kesehatan Berbasis 100 26,7 73,3
PEMBERDAYA
AN Masyarakat (UKBM) yang Dibina

MASYARAKAT Puskesmas
5. Cakupan Usaha Kesehatan Sekolah 100 100 0
(UKS)
1. Penemuan Kasus Diare Semua 100 83 17
Umur
2. Sarana Pembuangan Air Limbah 100 73 27
KESEHATAN 3. Tempat Pembuangan Sampah 100 81,4 18,6
II
LINGKUNGAN Sementara
4. Ketersediaan Jamban Keluarga 100 82,5 17,5
5. Sarana Air Bersih 100 87,6 12,4
6. Survei Jentik Nyamuk 100 86,8 13,2

PENCEGAHAN 1. Survey Epidemiologi 100 26 74

PEMBERANTAS 2. Cakupan ISPA 100 25 75


III 3. Cakupan Diare 100 74 26
AN PENYAKIT
MENULAR 4. Cakupan Pneumonia 100 25 75
5. Cakupan Rabies 100 100 0

26
1. Ibu bersalin (Bulin) 100 91,7 8,3
2. Penanganan komplikasi obstretri 100 20,3 79,7
(PKO)
3. Cakupan persalinan oleh tenaga 100 91,5 8,5
kesehatan (PN)
4. Cakupan pelayanan nifas oleh 100 74,3 25,7
tenaga kesehatan (KF 3)
5. KF 1 100 91,7 8,3
6. KF 2 100 92,9 7,1

KESEHATAN 7. Ases Pelayanan Antenatal (K1) 100 100 0

IBU ANAK DAN 8. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil 100 99,3 0,7
IV (K4)
KELUARGA
BERENCANA 9. Kunjungan Neonatal I (Bulan 100 74,4 25,6
terakhir september)
10. Kunjungan Neonatal II (Bulan 100 66 44
terakhir agustus)
11. Kunjungan Neonatal III (Bulan 100 97 3
terakhir desember)
12. CAK Bayi (Bulan terakhir 100 94 6
desember)
13. CAK Balita (Bulan terakhir 100 98 2
desember)

1. Persentase Kasus Gizi Buruk yang 100 100 0


Mendapatkan Perawatan
2. Cakupan Balita yang Ditimbang 100 86 14
PERBAIKAN Berat Badannya (D/S)
V GIZI 3. Persentase Bayi Usia Kurang Dari 6 100 46,25 53,75
MASYARAKAT Bulan Mendapat ASI Ekslusif
4. Persentase Rumah Tangga yang 100 100 0
Mengkonsumsi Garam Beryodium

27
5. Persentase Balita 6-59 Bulan yang 100 88,1 11,9
Mendapat Kapsul Vitamin A
6. Persentase Ibu Hamil yang 100 49 51
Mendapat Tablet Tambah Darah
Minimal 90 Tablet (Fe)
7. Persentase Ibu Hamil KEK yang 100 100 0
Mendapat Makanan Tambahan
8. Persentase Balita Kurus yang 100 100 0
Mendapat Makanan
9. Persentase Remaja Putri Mendapat 100 100 0
Tablet Tambah Darah
10. Persentase Ibu Nifas Mendapat 100 96,6 3,4
Kapsul Vitamin A
11. Persentase Bayi Baru Lahir yang 100 91 9
Mendapat Inisiasi Menyusui Dini
(IMD)
12. Persentase Bayi dengan Berat 4,77 4,77 0
Badan Lahir Rendah <2500 gr
13. Persentase Balita yang Mempunyai 100 96,4 3,6
Buku KIA (KMS)
14. Persentase Balita Ditimbang Naik 100 88,34 11,66
Berat Badannya (N)
15. Persentase Balita yang Tidak Naik 2,9 2,9 0
Berat Badannya (T)
16. Persentase Balita yang Ditimbang 0,82 0,82 0
Tidak Naik Berat Badannya Dua
Kali Berturut-Turut (2T)
17. Persentase Balita Bawah Garis 1,84 1,84 0
Merah (BGM)
18. Persentase Ibu Hamil Anemia 3,61 3,61 0

2. Besar Masalah (Kriteria A)


a. Menentukan kelas N dengan menggunakan rumus:
28
Keterangan:
n = jumlah masalah
N = 1 + 3,3 log n
N = 1 + 3,3 log 47
N = 1 + 5,5
N = 6,5
N=7
b. Menentukan interval
(𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ)
Interval = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
(79,7−0)
Interval = 7

Interval = 11,38
c. Pembagian interval kelas
Tabel 14. Besar Masalah terhadap pencapaian program
Besar masalah terhadap pencapaian program
Interval
0- 11,39- 22,78- 34,17- 45,56- 56,95- 68,34-
Masalah NILAI
11,38 22,77 34,16 45,55 56,94 68,33 79,7
Nilai
1,43 2,86 4,29 5,72 7,15 8,58 10
PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Perilaku Hidup X 1,43
Bersih dan Sehat
Rumah Tangga
(PHBS RT)
2. Kemitraan X 10
Bidang
Kesehatan
3. Penyelenggaraan X 10
Desa Siaga
4. Upaya X 10
Kesehatan

29
Berbasis
Masyarakat
(UKBM) yang
dibina
puskesmas
5. Cakupan Usaha X 1,43
Kesehatan
Sekolah (UKS)
KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Penemuan Kasus X 2,86
Diare Semua
Umur
2. Sarana X 4,29
Pembuangan Air
Limbah
3. Tempat X 2,86
Pembuangan
Sampah
Sementara
4. Ketersediaan X 2,86
Jamban
Keluarga
5. Sarana Air X 2,86
Bersih
6. Survei Jentik X 1,43
Nyamuk
PENCEGAHAN PEMBERANTAS PENYAKIT MENULAR
1. Survey X 10
Epidemiologi
2. Cakupan ISPA X 10
3. Cakupan Diare X 4,29

30
4. Cakupan X 10
Pneumonia
5. Cakupan Rabies X 1,43
KESEHATAN IBU ANAK DAN KELUARGA BERENCANA
1. Ibu bersalin X 1,43
(Bulin)
2. Penanganan X 10
komplikasi
obstretri (PKO)
3. Cakupan X 1,43
persalinan oleh
tenaga kesehatan
(PN)
4. Cakupan X 4,29
pelayanan nifas
oleh tenaga
kesehatan (KF 3)
5. KF 1 X 1,43
6. KF 2 X 1,43
7. Ases pelayanan X 1,43
antenatal (K1)
8. Cakupan X 1,43
pelayanan ibu
hamil (K4)
9. Kunjungan X 4,29
Neonatal I
(Bulan terakhir
september)
10. Kunjungan X 5,72
Neonatal II
(Bulan terakhir
agustus)

31
11. Kunjungan X 1,43
Neonatal III
(Bulan terakhir
desember)
12. CAK Bayi X 1,43
(Bulan terakhir
desember)
13. CAK Balita X 1,43
(Bulan terakhir
desember)
PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1. Persentase X 1,43
Kasus Gizi
Buruk yang
Mendapatkan
Perawatan
2. Cakupan Balita X 2,86
yang Ditimbang
Berat Badannya
(D/S)
3. Persentase bayi X 7,15
usia kurang dari
6 bulan
mendapat ASI
ekslusif
4. Persentase X 1,43
Rumah Tangga
yang
Mengkonsumsi
Garam
Beryodium

32
5. Persentase Balita X 2,86
6-59 Bulan yang
Mendapat
Kapsul Vitamin
A
6. Persentase Ibu X 7,15
Hamil yang
Mendapat Tablet
Tambah Darah
Minimal 90
Tablet (Fe)
7. Persentase Ibu X 1,43
Hamil KEK
yang Mendapat
Makanan
Tambahan
8. Persentase Balita X 1,43
Kurus yang
Mendapat
Makanan
9. Persentase X 1,43
Remaja Putri
Mendapat Tablet
Tambah Darah
10. Persentase Ibu X 1,43
Nifas Mendapat
Kapsul Vitamin
A
11. Persentase Bayi X 1,43
Baru Lahir yang
Mendapat
Inisiasi

33
Menyusui Dini
(IMD)
12. Persentase Bayi X 1,43
dengan Berat
Badan Lahir
Rendah <2500 gr
13. Persentase Balita X 1,43
yang
Mempunyai
Buku KIA
(KMS)
14. Persentase Balita X 2,86
Ditimbang Naik
Berat Badannya
(N)
15. Persentase Balita X 1,43
yang Tidak Naik
Berat Badannya
(T)
16. Persentase Balita X 1,43
yang Ditimbang
Tidak Naik Berat
Badannya Dua
Kali Berturut-
Turut (2T)
17. Persentase Balita X 1,43
Bawah Garis
Merah (BGM)
18. Persentase Ibu X 1,43
Hamil Anemia

34
3. Kegawatan Masalah (Kriteria B)
Tabel 15. Kegawatan Masalah Puskesmas Abeli Tahun 2017

Tingkat Biaya yang


Masalah Keganasan NILAI
urgensi dikeluarkan

PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. Perilaku Hidup Bersih dan 3 3 4 10


Sehat Rumah Tangga
(PHBS RT)
2. Kemitraan Bidang 2 2 4 8
Kesehatan
3. Penyelenggaraan Desa 2 3 4 9
Siaga
4. Upaya Kesehatan Berbasis 2 3 4 9
Masyarakat (UKBM) yang
dibina puskesmas
5. Cakupan Usaha Kesehatan 3 3 3 6
Sekolah (UKS)
KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Penemuan Kasus Diare 4 4 3 11
Semua Umur
2. Sarana Pembuangan Air 3 3 3 9
Limbah
3. Tempat Pembuangan 3 4 4 11
Sampah Sementara
4. Ketersediaan Jamban 3 4 3 10
Keluarga
5. Sarana Air Bersih 4 5 4 13
6. Survei Jentik Nyamuk 3 4 3 10
PENCEGAHAN PEMBERANTAS PENYAKIT MENULAR
1. Survey Epidemiologi 3 4 4 11

35
2. Cakupan ISPA 3 3 3 9
3. Cakupan Diare 3 4 4 11
4. Cakupan Pneumonia 4 4 4 12
5. Cakupan Rabies 3 3 3 9
KESEHATAN IBU ANAK DAN KELUARGA BERENCANA
1. Ibu bersalin (Bulin) 3 5 3 3
2. Penanganan komplikasi 4 4 2 2
obstretri (PKO)
3. Cakupan persalinan oleh 3 4 3 3
tenaga kesehatan (PN)
4. Cakupan pelayanan nifas 3 3 3 9
oleh tenaga kesehatan (KF
3)
5. KF 1 3 3 3 9
6. KF 2 3 3 3 9
7. Ases pelayanan antenatal 3 3 3 9
(K1)
8. Cakupan pelayanan ibu 3 3 3 9
hamil (K4)
9. Kunjungan Neonatal I 3 3 3 9
(Bulan terakhir september)
10. Kunjungan Neonatal II 3 3 3 9
(Bulan terakhir agustus)
11. Kunjungan Neonatal III 3 3 3 9
(Bulan terakhir desember)
12. CAK Bayi (Bulan terakhir 3 3 3 9
Desember)
13. CAK Balita (Bulan terakhir 3 3 3 9
Desember)
PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

36
1. Persentase Kasus Gizi 4 4 3 11
Buruk yang Mendapatkan
Perawatan
2. Cakupan Balita yang 2 3 3 8
Ditimbang Berat Badannya
(D/S)
3. Persentase bayi usia kurang 2 3 4 9
dari 6 bulan mendapat ASI
ekslusif
4. Persentase Rumah Tangga 2 3 4 9
yang Mengkonsumsi Garam
Beryodium
5. Persentase Balita 6-59 3 3 4 10
Bulan yang Mendapat
Kapsul Vitamin A
6. Persentase Ibu Hamil yang 3 3 3 9
Mendapat Tablet Tambah
Darah Minimal 90 Tablet
(Fe)
7. Persentase Ibu Hamil KEK 2 3 3 8
yang Mendapat Makanan
Tambahan
8. Persentase Balita Kurus 3 4 3 10
yang Mendapat Makanan
9. Persentase Remaja Putri 2 2 3 7
Mendapat Tablet Tambah
Darah
10. Persentase Ibu Nifas 3 3 3 9
Mendapat Kapsul Vitamin
A

37
11. Persentase Bayi Baru Lahir 3 3 4 10
yang Mendapat Inisiasi
Menyusui Dini (IMD)
12. Persentase Bayi dengan 3 3 4 10
Berat Badan Lahir Rendah
<2500 gr
13. Persentase Balita yang 2 3 4 9
Mempunyai Buku KIA
(KMS)
14. Persentase Balita Ditimbang 2 2 4 8
Naik Berat Badannya (N)
15. Persentase Balita yang 2 3 4 9
Tidak Naik Berat Badannya
(T)
16. Persentase Balita yang 3 3 4 10
Ditimbang Tidak Naik Berat
Badannya Dua Kali
Berturut-Turut (2T)
17. Persentase Balita Bawah 3 3 4 10
Garis Merah (BGM)
18. Persentase Ibu Hamil 3 3 4 10
Anemia

4. Kemudahan Penanggulangan (Kriteria C)


Merupakan hasil penilaian kelompok mengenai tingkat kemudahan
penaggulangan dengan bobot nilai yaitu :
Kemudahan Penanggulangan
Sangat mudah :1
Mudah :2
Cukup mudah :3
Agak mudah :4
Tidak mudah :5

38
Tabel 16. Kriteria C (Kemudahan Penanggulangan)
No. URAIAN KEGIATAN Kemudahan Penanggulangan
PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 4+4+4+2+4+4+4+3+3+3+4/11= 3,54


Rumah Tangga (PHBS RT)
2. Kemitraan Bidang Kesehatan 3+4+2+3+2+4+2+2+3+3+3/11=2.81
3. Penyelenggaraan Desa Siaga 2+3+4+4+4+4+3+4+3+3+3/11=3.36
4. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat 2+3+3+3+3+3+3+2+3+3+3/11= 2.81
(UKBM) yang dibina puskesmas
5. Cakupan Usaha Kesehatan Sekolah 2+5+4+2+4+4+4+3+4+4+4/11=3.63
(UKS)
KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Penemuan Kasus Diare Semua Umur 4+3+3+3+3+4+3+3+4+3+3/11=3.27


2. Sarana Pembuangan Air Limbah 4+4+4+4+5+4+3+5+4+4+4/11=4.09
3. Tempat Pembuangan Sampah 2+4+4+2+4+3+3+3+2+3+3/11=3
Sementara
4. Ketersediaan Jamban Keluarga 3+3+3+3+5+3+3+4=3+3+3/11=3.27
5. Sarana Air Bersih 3+3+4+4+3+4+4+4+3=4+4/11=3.63
6. Survei Jentik Nyamuk 4+4+4+4+4+2+3+3+4+4+4/11=3.63
PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

1. Survey Epidemiologi 4+4+4+4+2+3+4+3+3+4+4/11=3.54


2. Cakupan ISPA 3+4+4+2+3+2+2+2+4+4+2/11=2.90
3. Cakupan Diare 3+3+3+2+3+2+2+3+3+2+3/11=2.63
4. Cakupan Pneumonia 3+3+3+2+4+2+3+2+3+3+3/11=2.81
5. Cakupan Rabies 3+4+3+4+4+3+4+4+4+3+4/11=3.63
KESEHATAN IBU ANAK DAN KELUARGA BERENCANA

1. Ibu bersalin (Bulin) 4+3+3+3+3+2+3+3+3+3+4/11=3.09


2. Penanganan komplikasi obstretri 4+5+3+5+4+3+4+3+4=4+3/11=3.81
(PKO)

39
3. Cakupan persalinan oleh tenaga 3+4+2+4+3+3+3+3+3+3+4/11=3.18
kesehatan (PN)
4. Cakupan pelayanan nifas oleh tenaga 3+4+4+4+4+2+3+3+4+4=2/11=3.36
kesehatan (KF 3)
5. KF 1 3+4+4+4+4+2+3+4+4+3+4/11=3.54
6. KF 2 3+4+4+4+3+3+3+4+4+3+3/11=3.45
7. Ases pelayanan antenatal (K1) 2+3+3+3+3+3+3+3+3+4+3/11=3
8. Cakupan pelayanan ibu hamil (K4) 3+3+3+3+4+2+4+3+3+3+2/11=3
9. Kunjungan Neonatal I (Bulan terakhir 2+3+3+3+4+2+3+2+3+3+3/11=2.81
september)
10. Kunjungan Neonatal II (Bulan terakhir 2+3+4+3+3+3+4+3+4+3+3/11=3.18
agustus)
11. Kunjungan Neonatal III (Bulan terakhir 2+3+4+3+3+3+4+3+4+3+3/11=3.18
desember)
12. CAK Bayi (Bulan terakhir desember) 2+2+3+2+3+2+2+2+2+2+3/11=2.27
13. CAK Balita (Bulan terakhir desember) 3+2+3+2+3+3+3+3+2+3+3/11=2.72
PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

1. Persentase Kasus Gizi Buruk yang 2+3+4+3+3+2+3+2+4+3+3/11=3


Mendapatkan Perawatan
2. Cakupan Balita yang Ditimbang Berat 2+2+3+2+2+2+3+2+2+3+2/11=2.27
Badannya (D/S)
3. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan 2+3+3+4+4+2+3+2+3+3+4/11=3
mendapat ASI ekslusif
4. Persentase Rumah Tangga yang 2+3+4+3+2+2+3+2+3+4+3/11=2.81
Mengkonsumsi Garam Beryodium
5. Persentase Balita 6-59 Bulan yang 2+3+4+3+3=2+2+2+3+4+3/11=2.81
Mendapat Kapsul Vitamin A
6. Persentase Ibu Hamil yang Mendapat 2+4+4+3+3+2+2+3+3+2+2/11=2.72
Tablet Tambah Darah Minimal 90
Tablet (Fe)
7. Persentase Ibu Hamil KEK yang 2+3+4+4+4+2+2+2+3+4+4/11=3.09
Mendapat Makanan Tambahan

40
8. Persentase Balita Kurus yang Mendapat 2+4+4+4+4+3+2+2+4+4+4/11=3.36
Makanan
9. Persentase Remaja Putri Mendapat 2+3+3+5+3+3+2+2+3+3+5/11=3.09
Tablet Tambah Darah
10. Persentase Ibu Nifas Mendapat Kapsul 2+3+4+3+2+2+2+2+3+4+3/11=2.72
Vitamin A
11. Persentase Bayi Baru Lahir yang 2+4+5+2+2+2+3+2+2+4+2/11=2.72
Mendapat Inisiasi Menyusui Dini
(IMD)
12. Persentase Bayi dengan Berat Badan 2+4+4+5+3+3+2+4+4+5+3/11=3.54
Lahir Rendah <2500 gr
13. Persentase Balita yang Mempunyai 2+4+5+3+2+2+3+2+4+5+3/11=3.09
Buku KIA (KMS)
14. Persentase Balita Ditimbang Naik Berat 2+4+4+1+2+1+2+2+4+4+2/11=2.54
Badannya (N)
15. Persentase Balita yang Tidak Naik 2+4+4+1+2+1+2+4+4+2+4/11=2.72
Berat Badannya (T)
16. Persentase Balita yang Ditimbang 2+4+2+1+2+1+1+4+4+1+2/11=2.18
Tidak Naik Berat Badannya Dua Kali
Berturut-Turut (2T)
17. Persentase Balita Bawah Garis Merah 2+4+4+2+2+1+2+2+4+4+2/11=2.63
(BGM)
18. Persentase Ibu Hamil Anemia 2+4+5+3+2+1+2+4+3+3+3/11=2.90

5. PEARL Factor (Kriteria D)


Terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan dapat atau tidaknya suatu
program dilaksanakan, yaitu :
a. Propriety : Kesesuaian dengan program daerah/nasional/dunia
b. Economy : Memenuhi syarat ekonomi untuk melaksanakannya
c. Acceptability : Dapat diterima oleh petugas, masyarakat dan lembaga terkait
d. Resources : Tersedianya sumber daya
e. Legality : Tidak melanggar hukum dan etika
41
Keterangan:
1 = Setuju
0 = Tidak Setuju

Tabel 17. PEARL Faktor


PEARL

NO URAIAN KEGIATAN Hasil


P E A R L
Kali

PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 1 1 1 1 1 1


Rumah Tangga (PHBS RT)
2. Kemitraan Bidang Kesehatan 1 1 1 1 1 1
3. Penyelenggaraan Desa Siaga 1 1 1 1 1 1
4. Upaya Kesehatan Berbasis 1 1 1 1 1 1
5. Masyarakat (UKBM) yang dibina 1 1 1 1 1 1
puskesmas
6. Cakupan Usaha Kesehatan Sekolah 1 1 1 1 1 1
(UKS)
KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Penemuan Kasus Diare Semua Umur 1 1 1 1 1 1


2. Sarana Pembuangan Air Limbah 1 1 1 1 1 1
3. Tempat Pembuangan Sampah 1 1 1 1 1 1
Sementara
4. Ketersediaan Jamban Keluarga 1 1 1 1 1 1
5. Sarana Air Bersih 1 1 1 1 1 1
6. Survei Jentik Nyamuk 1 1 1 1 1 1
PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

1. Survey Epidemiologi 1 1 1 1 1 1
2. Cakupan ISPA 1 1 1 1 1 1
3. Cakupan Diare 1 1 1 1 1 1

42
4. Cakupan Pneumonia 1 1 1 1 1 1
5. Cakupan Rabies 1 0 1 1 1 0
KESEHATAN IBU ANAK DAN KELUARGA BERENCANA

1. Cakupan Ibu bersalin (Bulin) 1 1 1 1 1 1


2. Penanganan komplikasi obstretri 1 1 1 1 1 1
(PKO)
3. Cakupan persalinan oleh tenaga 1 1 1 1 1 1
kesehatan (PN)
4. Cakupan pelayanan nifas oleh tenaga 1 1 1 1 1 1
kesehatan (KF 3)
5. KF 1 1 1 1 1 1 1
6. KF 2 1 1 1 1 1 1
7. Ases Pelayanan Antenatal (K1) 1 1 1 1 1 1
8. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (K4) 1 1 1 1 1 1
9. Kunjungan Neonatal I (Bulan terakhir 1 1 1 1 1 1
september)
10. Kunjungan Neonatal II (Bulan 1 1 1 1 1 1
terakhir agustus)
11. Kunjungan Neonatal III (Bulan 1 1 1 1 1 1
terakhir desember)
12. CAK Bayi (Bulan terakhir desember) 1 1 1 1 1 1
13. CAK Balita (Bulan terakhir 1 1 1 1 1 1
Desember)
PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

1. Persentase Kasus Gizi Buruk yang 1 1 1 1 1 1


Mendapatkan Perawatan
2. Cakupan Balita yang Ditimbang Berat 1 1 1 1 1 1
Badannya (D/S)
3. Persentase Bayi Usia Kurang Dari 6 1 1 1 1 1 1
Bulan Mendapat ASI Ekslusif

43
4. Persentase Rumah Tangga yang 1 1 1 1 1 1
Mengkonsumsi Garam Beryodium
5. Persentase Balita 6-59 Bulan yang 1 1 1 1 1 1
Mendapat Kapsul Vitamin A
6. Persentase Ibu Hamil yang Mendapat 1 1 1 1 1 1
Tablet Tambah Darah Minimal 90
Tablet (Fe)
7. Persentase Ibu Hamil KEK yang 1 1 1 1 1 1
Mendapat Makanan Tambahan
8. Persentase Balita Kurus yang 1 1 1 1 1 1
Mendapat Makanan
9. Persentase Remaja Putri Mendapat 1 1 1 1 1 1
Tablet Tambah Darah
10. Persentase Ibu Nifas Mendapat Kapsul 1 1 1 1 1 1
Vitamin A
11. Persentase Bayi Baru Lahir yang 1 1 1 1 1 1
Mendapat Inisiasi Menyusui Dini
(IMD)
12. Persentase Bayi dengan Berat Badan 1 1 1 1 1 1
Lahir Rendah <2500 gr
13. Persentase Balita yang Mempunyai 1 1 1 1 1 1
Buku KIA (KMS)
14. Persentase Balita Ditimbang Naik 1 1 1 1 1 1
Berat Badannya (N)
15. Persentase Balita yang Tidak Naik 1 1 1 1 1 1
Berat Badannya (T)
16. Persentase Balita yang Ditimbang 1 1 1 1 1 1
Tidak Naik Berat Badannya Dua Kali 1 1 1 1 1 1
Berturut-Turut (2T)
17. Persentase Balita Bawah Garis Merah 1 1 1 1 1 1
(BGM)
18. Persentase Ibu Hamil Anemia 1 1 1 1 1 1

44
6. Penilaian Prioritas Masalah
Nilai Prioritas Dasar (NPD) = (A+B) x C
Nilai Prioritas Total (NPT) = (A+B) x C x D
Tabel 18. Penilaian Prioritas Masalah
No DAFTAR MASALAH A B C D NPD NPT PRIORITAS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
1 1,43 10 3,54 1 40,46 40,46 18
Rumah Tangga (PHBS RT)
2 Kemitraan Bidang Kesehatan 10 8 2,81 1 50,58 50,58 8
3 Penyelenggaraan Desa Siaga 10 9 3,36 1 63,84 63,84 2
Upaya Kesehatan Berbasis
4 Masyarakat (UKBM) yang 10 9 2,81 1 53,39 53,39 7
dibina puskesmas
Cakupan Usaha Kesehatan
5 1,43 6 3,63 1 26,97 26,97 40
Sekolah (UKS)
Penemuan Kasus Diare Semua
6 2,86 11 3,27 1 45,32 45,32 12
Umur
Sarana Pembuangan Air
7 4,29 9 4,09 1 54,36 54,36 6
Limbah
Tempat Pembuangan Sampah
8 2,86 11 3 1 41,58 41,58 16
Sementara
9 Ketersediaan Jamban Keluarga 2,86 10 3,27 1 42,05 42,05 15
10 Sarana Air Bersih 2,86 13 3,63 1 57,57 57,57 4
11 Survei Jentik Nyamuk 1,43 10 3,63 1 41,49 41,49 17
12 Survey Epidemiologi 10 11 3,54 1 74,34 74,34 1
13 Cakupan ISPA 10 9 2,9 1 55,10 55,10 5
14 Cakupan Diare 4,29 11 2,63 1 40,21 40,21 20
15 Cakupan Pneumonia 10 12 2,81 1 61,82 61,82 3
16 Cakupan Rabies 1,43 9 3,63 0 37,86 0,00 47
17 Ibu bersalin (Bulin) 1,43 3 3,09 1 13,69 13,69 46
Penanganan komplikasi
18 10 2 3,81 1 45,72 45,72 11
obstretri (PKO)

45
Cakupan persalinan oleh tenaga
19 1,43 3 3,18 1 14,09 14,09 45
kesehatan (PN)
Cakupan pelayanan nifas oleh
20 4,29 9 3,36 1 44,65 44,65 13
tenaga kesehatan (KF 3)
21 KF 1 1,43 9 3,54 1 36,92 36,92 24
22 KF 2 1,43 9 3,45 1 35,98 35,98 26
23 Ases pelayanan antenatal (K1) 1,43 9 3 1 31,29 31,29 30
Cakupan pelayanan ibu hamil
24 1,43 9 3 1 31,29 31,29 31
(K4)
Kunjungan Neonatal I (Bulan
25 4,29 9 2,81 1 37,34 37,34 22
terakhir september)
Kunjungan Neonatal II (Bulan
26 5,72 9 3,18 1 46,81 46,81 10
terakhir agustus)
Kunjungan Neonatal III (Bulan
27 1,43 9 3,18 1 33,17 33,17 27
terakhir desember)
CAK Bayi (Bulan terakhir
28 1,43 9 2,27 1 23,68 23,68 44
desember)
CAK Balita (Bulan terakhir
29 1,43 9 2,72 1 28,37 28,37 36
desember)
Persentase Kasus Gizi Buruk
30 1,43 11 3 1 37,29 37,29 23
yang Mendapatkan Perawatan
Cakupan Balita yang Ditimbang
31 2,86 8 2,27 1 24,65 24,65 43
Berat Badannya (D/S)
Persentase bayi usia kurang dari
32 7,15 9 3 1 48,45 48,45 9
6 bulan mendapat ASI ekslusif
Persentase Rumah Tangga yang
33 Mengkonsumsi Garam 1,43 9 2,81 1 29,31 29,31 34
Beryodium
Persentase Balita 6-59 Bulan
34 yang Mendapat Kapsul Vitamin 2,86 10 2,81 1 36,14 36,14 25
A

46
Persentase Ibu Hamil yang
35 Mendapat Tablet Tambah Darah 7,15 9 2,72 1 43,93 43,93 14
Minimal 90 Tablet (Fe)
Persentase Ibu Hamil KEK
36 yang Mendapat Makanan 1,43 8 3,09 1 29,14 29,14 35
Tambahan
Persentase Balita Kurus yang
37 1,43 10 3,36 1 38,40 38,40 21
Mendapat Makanan
Persentase Remaja Putri
38 1,43 7 3,09 1 26,05 26,05 41
Mendapat Tablet Tambah Darah
Persentase Ibu Nifas Mendapat
39 1,43 9 2,72 1 28,37 28,37 37
Kapsul Vitamin A
Persentase Bayi Baru Lahir
40 yang Mendapat Inisiasi 1,43 10 2,72 1 31,09 31,09 32
Menyusui Dini (IMD)
Persentase Bayi dengan Berat
41 1,43 10 3,54 1 40,46 40,46 19
Badan Lahir Rendah <2500 gr
Persentase Balita yang
42 1,43 9 3,09 1 32,23 32,23 29
Mempunyai Buku KIA (KMS)
Persentase Balita Ditimbang
43 2,86 8 2,54 1 27,58 27,58 39
Naik Berat Badannya (N)
Persentase Balita yang Tidak
44 1,43 9 2,72 1 28,37 28,37 38
Naik Berat Badannya (T)
Persentase Balita yang
Ditimbang Tidak Naik Berat
45 1,43 10 2,18 1 24,92 24,92 42
Badannya Dua Kali Berturut-
Turut (2T)
Persentase Balita Bawah Garis
46 1,43 10 2,63 1 30,06 30,06 33
Merah (BGM)
47 Persentase Ibu Hamil Anemia 1,43 10 2,9 1 33,15 33,15 28

47
7. Urutan Prioritas Masalah
Berdasarkan tabel urutan prioritas masalah, didapatkan urutan masalah di
Puskesmas Abeli sebagai berikut:
1. Survey Epidemiologi
2. Penyelenggaraan Desa Siaga
3. Cakupan Pneumonia
4. Sarana Air Bersih
5. Cakupan ISPA
6. Sarana Pembuangan Air Limbah
7. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dibina puskesmas
8. Kemitraan Bidang Kesehatan
9. Persentase Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan Mendapat ASI Ekslusif
10. Kunjungan Neonatal II (Bulan terakhir agustus)
11. Penanganan komplikasi obstretri (PKO)
12. Penemuan Kasus Diare Semua Umur
13. Cakupan Pelayanan Nifas Oleh Tenaga Kesehatan (KF 3)
14. Persentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Tambah Darah Minimal 90 Tablet
(Fe)
15. Ketersediaan Jamban Keluarga
16. Tempat Pembuangan Sampah Sementara
17. Survei Jentik Nyamuk
18. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Rumah Tangga (PHBS RT)
19. Persentase Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah <2500 gr
20. Cakupan Diare
21. Persentase Balita Kurus yang Mendapat Makanan
22. Kunjungan Neonatal I (Bulan terakhir september)
23. Persentase Kasus Gizi Buruk yang Mendapatkan Perawatan
24. KF 1
25. Persentase Balita 6-59 Bulan yang Mendapat Kapsul Vitamin A
26. KF 2
27. Kunjungan Neonatal III (Bulan terakhir desember)
28. Persentase Ibu Hamil Anemia
29. Persentase Balita yang Mempunyai Buku KIA (KMS)
48
30. Ases Pelayanan Antenatal (K1)
31. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (K4)
32. Persentase Bayi Baru Lahir yang Mendapat Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
33. Persentase Balita Bawah Garis Merah (BGM)
34. Persentase Rumah Tangga yang Mengkonsumsi Garam Beryodium
35. Persentase Ibu Hamil KEK yang Mendapat Makanan Tambahan
36. CAK Balita (Bulan terakhir desember)
37. Persentase Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A
38. Persentase Balita yang Tidak Naik Berat Badannya (T)
39. Persentase Balita Ditimbang Naik Berat Badannya (N)
40. Cakupan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
41. Persentase Remaja Putri Mendapat Tablet Tambah Darah
42. Persentase Balita yang Ditimbang Tidak Naik Berat Badannya Dua Kali
Berturut-Turut (2T)
43. Cakupan Balita yang Ditimbang Berat Badannya (D/S)
44. CAK Bayi (Bulan terakhir desember)
45. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN)
46. Ibu bersalin (Bulin)
47. Cakupan Rabies

B. Pembahasan
1. Identifikasi Penyebab Masalah
Tabel 19. Identifikasi Penyebab Masalah.
KOMPONEN KEMUNGKINAN PENYEBAB

Input

Kurangnya jumlah petugas kesehatan dalam membantu

Man melakukan survey epidemiologi

Banyaknya tugas rangkap

Money Tidak ada masalah

49
Terbatasnya sarana pengolah data (komputer)
Material
Minimnya transportasi untuk mencapai rumah warga

Metode dalam merekap data epidemiologi belum cukup


Method
baik

Kurangnya upaya promosi mengenai survey epidemiologi


Marketing sehingga beberapa masyarakat tidak tahu jika akan
diadakan survey

Lingkungan

Kurangnya partisipasi masyarakat dalam upaya survey


epidemiologi

Proses

P1 Tidak ada masalah

Masyarakat kadang tidak ada di tempat ketika melakukan


P2
survey

P3 Tidak ada masalah

Sumber : Data Primer Puskesmas Abeli Tahun 2017


2. Analisis Penyebab Masalah
1. Kurangnya jumlah petugas kesehatan dalam membantu melakukan
survey epidemiologi
2. Banyaknya tugas rangkap
3. Terbatasnya sarana pengolah data (komputer)
4. Minimnya transportasi untuk mencapai rumah warga
5. Kurangnya upaya promosi mengenai survey epidemiologi sehingga
beberapa masyarakat tidak tahu jika akan diadakan survey
6. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam upaya survey epidemiologi
7. Masyarakat kadang tidak ada di tempat ketika melakukan survey

50
Tabel 20. Tabel Paired Comparison
A B C D E F G Total

A A A A E F G 3

B C B E F G 1

C C E F G 1

D E F G 0

E F G 0

F G 0

G 0

Total vertical 0 0 1 0 4 5 6 16

Total horizontal 3 1 1 0 0 0 0 5

TOTAL 3 1 2 0 4 5 6 21

Tabel 21. Tabel Kumulatif


G 6 6/21 x 100% 28,6% 28,6%

F 5 5/21 x 100% 23,8% 52,4%

E 4 4/21 x 100% 19,0% 71,4%

A 3 3/21 x 100% 14,3% 85,7%

C 2 2/21 x 100% 9,5% 95,2%

B 1 1/21 x 100% 4,8% 100%

D 0 0/21 x 100% 0% 100%

Jumlah 7

51
Masalah yang perlu diselesaikan berdasarkan nilai kumulatif adalah :
a. Masyarakat kadang tidak ada di tempat ketika melakukan survey
b. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam upaya survey epidemiologi
c. Kurangnya upaya promosi mengenai survey epidemiologi sehingga beberapa
masyarakat tidak tahu jika akan diadakan survey
d. Kurangnya jumlah petugas kesehatan dalam membantu melakukan survey
epidemiologi
e. Terbatasnya sarana pengolah data (komputer)
f. Banyaknya tugas rangkap

3. Pemecahan Masalah
Rencana Kegiatan:
a. Melakukan pemberitahuan sebelumnya mengenai akan diadakannya survey
epidemiologi
b. Mengadakan sosialisasi mengenai pentingnya partisipasi masyarakat dalam
survey epidemiologi
c. Mengenalkan survey epidemiologi kepada masyarakat menggunakan media
seperti brosur dan poster secara berkala
d. Memperbanyak jumlah petugas atau kader terlatih dalam hal survey
epidemiologi
e. Mengajukan pengadaan sarana pengolah data (komputer) melalui RAPBD
f. Memperbanyak jumlah petugas atau kader terlatih dalam hal survey
epidemiologi

4. Kriteria Mutlak
Tabel 22. Kriteria Mutlak
Input
Kegiatan Output Keterangan
Man Money Material Method Marketing
Dapat
A 1 1 1 1 1 1
dilaksanakan
Dapat
B 1 1 1 1 1 1
dilaksanakan

52
Dapat
C 1 1 1 1 1 1
dilaksanakan
Dapat
D 1 1 1 1 1 1
dilaksanakan

Tidak Dapat
E 1 0 1 1 1 0
dilaksanakan

Dapat
F 1 1 1 1 1 1
dilaksanakan

5. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan


Berdasarkan kriteri mutlak, maka rencana kegiatan di atas yang dapat dijadikan
rencana kegiatan/ Plan Of Action (POA) adalah:
1. Melakukan pemberitahuan sebelumnya mengenai akan diadakannya survey
epidemiologi
2. Mengadakan sosialisasi mengenai pentingnya partisipasi masyarakat dalam
survey epidemiologi
3. Mengenalkan survey epidemiologi kepada masyarakat menggunakan media
seperti brosur dan poster secara berkala
4. Memperbanyak jumlah petugas atau kader terlatih dalam hal survey
epidemiologi

53
6. Plan of Action
Tabel 23. POA (Plan Of Action)

NO. TUJUAN KEGIATAN SASARAN WAKTU LOKASI PELAKSANA BIAYA KET.


Melakukan Masyarakat Sebulan Balai Desa Petugas Transportasi :
pemberitahuan di wilayah sekali di kesehatan 6 x 50.000 x 12
1. sebelumnya mengenai kerja awal bulan bagian P2M bulan =
akan diadakannya Puskesmas (6 orang) Rp. 3.600.000,00
survey epidemiologi Abeli
Mengadakan Masyarakat Sekali tiap Balai Desa Petugas Konsumsi :
Meningkatkan
sosialisasi mengenai di wilayah trimester kesehatan 6 x 100.000 x 4
pelaksanaan program
2. pentingnya partisipasi kerja bagian P2M trimester =
survey epidemiologi
masyarakat dalam Puskesmas (6 orang) Rp. 2.400.000,00
di wilayah kerja
survey epidemiologi Abeli
Puskesmas Abeli
Mengenalkan survey Masyarakat Sekali tiap Balai Desa Petugas Percetakan Poster
epidemiologi kepada di wilayah trimester dan Tempat kesehatan (A3) :
masyarakat kerja bersamaan Pelayanan bagian P2M 8 lbr x 4.000 x 4
3.
menggunakan media Puskesmas dengan Kesehatan (2 orang) trimester =
seperti brosur dan Abeli sosialisasi setempat Rp. 128.000,00
poster secara berkala

54
Percetakan
brosur :
240 lbr x 2.000 x
4 trimester =
Rp. 1.920.000,00
Memperbanyak Petugas Sekali Puskesmas Kader (8 Konsumsi :
jumlah petugas atau Kesehatan dalam Abeli orang) 8 x 100.000 =
kader terlatih dalam setahun Rp. 800.000,00
4.
hal survey Perlengkapan
epidemiologi pelatihan :
Rp. 300.000,00

55
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil identifikasi masalah kesehatan, didapatkan 47 program
kesehatan yang terdapat di Puskesmas Abeli.
2. Berdasarkan hasil analisis masalah kesehatan, yang menjadi prioritas masalah
Puskesmas Abeli adalah Survey Epidemiologi yang merupakan program kerja
Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular
3. Plan of Action yang bertujuan untuk meningkatkan pelaksanaan program survey
epidemiologi di wilayah kerja Puskesmas Abeli yaitu:
a. Melakukan pemberitahuan sebelumnya mengenai akan diadakannya survey
epidemiologi
b. Mengadakan sosialisasi mengenai pentingnya partisipasi masyarakat dalam
survey epidemiologi
c. Mengenalkan survey epidemiologi kepada masyarakat menggunakan media
seperti brosur dan poster secara berkala
d. Memperbanyak jumlah petugas atau kader terlatih dalam hal survey
epidemiologi
B. Saran
Adapun saran sebagai alternatif pemecahan masalah, yaitu:
1. Menambah jumlah petugas kesehatan yang dilakukan pembinaan tentang P2M
2. Mengkoordinasikan segera dengan pihak dinas kesehatan mengenai cakupan
program kegiatan.
3. Membuat media penyuluhan yang berhubungan dengan program tersebut,
Misalnya flip chart, pamphlet, leaflet, dan lain-lain.
4. Meningkatkan peran aktif petugas kesehatan dalam mengunjungi kegiatan P2M.

56
DAFTAR PUSTAKA

1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 82 Tahun 2014 Tentang Penanggulangan Penyakit Menular.
2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Kesehatan.
3. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
4. Departmen Kesehatan. 2009. Sistem Kesehatan. Jakarta.
5. Effendy, N. 1995. Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC
6. Puskesmas Abeli. 2017. Profil Puskesmas Abeli. Periode 2017.

57
LAMPIRAN

Lampiran 1. Konsultasi Bersama Petugas Kesehatan

Lampiran 2. Pengambilan Data Sekunder


58
Lampiran 3. Foto Bersama Kepala dan Petugas Kesehatan Puskesmas Abeli

59

Anda mungkin juga menyukai