Anda di halaman 1dari 79

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT LAPORAN PUSKESMAS

DAN KEDOKTERAN KOMUNITAS NOVEMBER 2018


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

ANALISIS MASALAH PELAYANAN KESEHATAN WAJIB


PUSKESMAS ABELI PERIODE JANUARI-SEPTEMBER 2018

Oleh
Rahman Syah, S.Ked
K1A1 13 101

Pembimbing
dr. I Putu Sudayasa, M.Kes.

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan bahwa:
Nama : Rahman Syah, S.Ked
Judul Laporan : Analisis Masalah Pelayanan Kesehatan Wajib Puskesmas
Abeli Periode Januari-September 2018
telah menyelesaikan tugas laporan dalam rangka tugas kepaniteraan klinik Bagian
Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas Halu Oleo.

Kendari, November 2018

Mengetahui,
Pembimbing
Pembimbing

dr. I Putu Sudayasa, M.Kes


NIP. 19690730 200212 1 003

i
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah dan karunianya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan modul satu identifikasi masalah kesehatan ini.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan
gambaran mengenai pelaksanaan kegiatan investigasi lapangan di
Puskesmas Abeli sebagai bentuk pembelajaran dalam mengidentifikasi
masalah-masalah kesehatan yang terdapat di puskesmas perawatan Abeli
dengan menentukan prioritas masalah yang ada dan pemecahan masalah
yang akan dipaparkan serta adanya Plan of Action (POA) sebagai hasil akhir
yang diharapkan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini,
baik dari segi materi maupun teknik penyajiannya, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan.
Wassalamua’laikum Warohamatullohi Wabarokatuh

Kendari, November 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 3
C. Tujuan ....................................................................................... 3
D. Manfaat...................................................................................... 3
E. Metodologi ................................................................................. 4
BAB II. ANALISIS SITUASI
A. Sosio-Demografis ...................................................................... 5
B. Sosi0-geografis.......................................................................... 8
C. Sruktur Organisasi ..................................................................... 9
D. Sumber Daya Kesehatan........................................................... 9
E. Derajat Kesehatan Masyarakat ................................................. 16
F. Realisaasi Pembiayaan Kesehaan ............................................ 27
G. Cakupan Pelayanan Kesehatan ................................................ 28
BAB III. IDENTIFIKASI MASALAH
A. Analisis Masalah ........................................................................ 31
B. Prioritas Masalah ....................................................................... 35
C. Analisis Penyebab Masalah....................................................... 49
D. Prioritas Penyebab Masalah ...................................................... 51
E. Alternatif Pemecahan Masalah .................................................. 53
F. Pengambilan Keputusan ........................................................... 54
G. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan........................... 55
BAB IV. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan.................................................................................... 58
B. Saran ......................................................................................... 59

iii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Tabel Halaman


Tabel 1. Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas 5
Abeli Tahun 2017
Tabel 2. Banyaknya Sekolah Negeri Menurut Tingkatan 7
Pendidikan dan Kelurahan di Kecamatan Abeli,
2016
Tabel 3. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut 11
Kepemilikan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Abeli Kota Kendari Tahun 2017
Tabel 4. Tabel 4. Jumlah Posyandu Menurut Strata, 12
Kecamatan dan Puskesmas diWilayah Kerja
Puskesmas Abeli Tahun 2017
Tabel 5. Daftar Nama Staf Puskesmas Abeli Tahun 13
2016-2017
Tabel 6. Jumlah Kelahiran dan Kematian Menurut Jenis 16
Kelamin Di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Di
Wilayah Kerja Puskesmas Abeli
Tabel 7. Jumlah Kematian Neonatal, Bayi dan Balita 17
Menurut Jenis Kelamin Di Wilayah Kerja
Puskesmas Abeli Tahun 2017
Tabel 8. Kasus Baru TB BTA + dan Seluruh Kasus TB 19
Pada Anak Berdasarkan Wilayah Kerja
Puskesmas Abeli Tahun 2017
Tabel 9. Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut 20
Jenis Kelamin Berdasarkan Wilayah Kerja
Puskesmas Abeli Tahun 2017
Tabel 10. Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis 21
Kelamin Berdasarkan Wilayah Kerja
Puskesmas Abeli Tahun 2017
Tabel 11. Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin 22

v
Berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas Abeli
Tahun 2017
Tabel 12. Pengukuran Tekanan Darah Menurut Jenis 25
Kelamin Di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli
Tahun 2017
Tabel 13. Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis 26
Kelamin Di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli
Tahun 2017
Tabel 14. Analisis Masalah Upaya Kesehatan Wajib 31
Program Gizi Puskesmas Abeli Periode
Januari – Septetmber 2018
Tabel 15. Analisis Masalah Upaya Kesehatan Wajib 32
Program KIA-KB Puskesmas Abeli Periode
Januari – Sepember 2018
Tabel 16. Analisis Masalah Upaya Kesehatan Wajib 33
Program Promosi Kesehatan Puskesmas Abeli
Periode Januari - Sepember 2018
Tabel 17. Analisis Masalah Upaya Kesehatan Wajib 33
Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Abeli Periode Januari – Sepember 2018
Tabel 18. Analisis Masalah Upaya Kesehatan Wajib 34
Program Pencegahan Penyakit Menular
Puskesmas Abeli Periode Januari – Sepember
2018
Tabel 19. Analisis Masalah Upaya Kesehatan Wajib 34
Program Pengobatan Dasar Puskesmas Abeli
Periode Januari – 75 2018
Tabel 20. Besar Masalah Terhadap Pencapaian Program 36
Tabel 21 Tiga Faktor Tingkat Kegawatan 38
Tabel 22 Kegawatan Masalah 39
Tabel 23 Kriteria Kemudahan Penanggulangan 42
Tabel 24 Kemudahan Penanggulangan 42

vi
Tabel 25 Pearl Faktor 45
Tabel 26 Nilai Prioritas Masalah 47
Tabel 27 Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah 50
Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi 0-6 Bulan
Tabel 28 Kriteria Mutlak dapat atau tidaknya RUK 53
dilakukan
Tabel 29 Tabel Paired Comparison 54
Tabel 30 Tabel Kumulatif 54
Tabel 31 Plan of Action (PoA) Masalah kesehatan 56
Program Kesehatan Wajib Puskesemas Abeli
Periode Januari – Agustus 2018

vii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Gambar Halaman


Gambar 1. Distribusi Penduduk Wilayah Kerja 6
Puskesmas Abeli Berdasarkan Kelurahan
Tahun 2017
Gambar 2. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Abeli 8
Gambar 3. Struktur Organisasi Puskesmas Abeli 9
Gambar 4. Metode Sebab Akibat dari Ishikawa (Fish 53
Bone) Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi 0-
6 Bulan

viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan upaya dalam meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomis yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa
Indonesia. Kesehatan yang menjadi hak asasi manusia dan salah satu
unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (1).(1).
Menurut UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, Kesehatan
adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (1). Menurut World Health Organization (WHO) tahun 1948, sehat
merupakan keadaan fisik, mental dan social yang sempurna dan tidak
adanya suatu penyakit ataupun kelemahan. Kesejahteraan fisik, mental dan
social merupukan tujuan yang harus dicapai. Dengan tercapainya realisasi
program kesehatan dan kesejahteraan, dapat mendorong pembangunan
ekonomi, pengurangan kemiskinan dan perbaikan taraf sosial secara
nasional maupun lokal (2).
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan
ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan
kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu
investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggitingginya. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan

1
oleh kesinambungan antar-upaya program dan sektor, serta
kesinambungan dengan upayaupaya yang telah dilaksanakan dalam
periode sebelumnya (3,4).
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas menyebutkan bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. UKM
(Upaya Kesehatan Masyarakat) dan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)
harus seimbang, agar upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat
dapat tercapai. Upaya Kesehatan Perorangan saja dengan program JKN
yang diikuti oleh seluruh rakyat pun belum cukup untuk mengangkat derajat
kesehatan masyarakat
Dalam menjalankan fungsinya sebagai penyelenggara Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM), Puskesmas harus menyelenggarakan UKM
esensial dalam rangka mendukung pencapaian standar pelayanan minimal
(SPM) kabupaten/kota bidang kesehatan. UKM esensial meliputi pelayanan
promosi kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan
kesehatan ibu, anak, keluarga berencana, pelayanan gizi, dan pelayanan
pencegahan dan pengendalian penyakit. Selain melaksanakan UKM
esensial (3,5).
Puskesmas juga melaksanakan UKM pengembangan yang disesuaikan
dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi
sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas. Sebagai contoh
UKM pengembangan yaitu Pelayanan Kesehatan Kerja, Pelayanan
Kesehatan Olahraga, dan Pelayanan Kesehatan Tradisional.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat yang (5):
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat
b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu

2
c. hidup dalam lingkungan sehat
memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengetahui prioritas masalah upaya kesehatan wajib di
Puskesmas Abeli ?
2. Bagaimana mengetahui penyebab masalah upaya kesehatan wajib
Puskesmas Abeli ?
3. Bagaimana proses pemecahan masalah upaya kesehatan wajib
Puskesmas Abeli ?
4. Bagaimana menyusun rencana usulan kegiatan Puskesmas secara
sistematik berdasarkan permasalahan yang ada di Puskesmas Abeli?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah pada
upaya kesehatan wajib periode Januari – September 2018 di Puskesmas
Abeli serta dapat menyusun perencanaan puskesmas secara sistematis
dan bertahap berdasarkan masalah yang ditemukan
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui analisis masalah, prioritas penyebab, dan alternatif
pemecahan masalah yang ada.
b. Untuk menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas dalam
upaya mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan
masyarakat
D. Manfaat
1. Manfaat praktis
a. Memberi gambaran mengenai pelaksanaan manajemen program upaya
pelayanan kesehatan wajib Puskesmas abeli periode Januari -
September 2018.
b. Sebagai bahan masukan bagi Kepala Puskesmas dan pelaksana
program upaya pengembangan mengenai prioritas masalah yang

3
ditemukan melalui analisis program sehingga menjadi bahan
pertimbangan arah kebijakan dan kegiatan.
2. Manfaat teknis
Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan
khususnya mengenai manajemen Puskesmas dan menjadi bahan rujukan
bagi penulis selanjutnya.
3. Manfaat bagi penulis
Menerapkan dan memperkaya ilmu pengetahuan yang diperoleh dari
perkuliahan, terutama yang berhubungan dengan manajemen
Puskesmas.
E. Metodologi
Metode dalam pengumpulan data dalam Laporan Manajemen Upaya
pelayanan kesehatan wajib Puskesmas Abeli ini yaitu dengan metode
observasi, wawancara, dan pengolahan data sekunder Puskesmas Abeli
periode Januari - September 2018.

4
BAB II
ANALISIS SITUASI PELAYANAN KESEHATAN
A. SOSIO-DEMOGRAFIS
1. Disribusi Penduduk
Penduduk adalah orang atau sejumlah orang yang menempati
suatu wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu. Data tentang
kependudukan sangat penting artinya di dalam menghitung sebaran
jumlah penduduk, usia penduduk, pekerjaan, pendapatan dan pendidikan.
Data ini bisa diperoleh dari laporan penduduk, sensus penduduk dan
survey penduduk.
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Abeli pada Tahun
2017 sebanyak 19.482, dengan jumlah penduduk terbesar berada di
Kelurahan Lapulu berjumlah 4.884 jiwa dan jumlah penduduk terkecil
berada di Kelurahan Talia berjumlah 1.886 jiwa. Adapun untuk lebih
jelasnya distribusi penduduk perkelurahan, disajikan dalam tabel berikut.6
Tabel 1. Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Tahun 2017
JUMLAH PENDUDUK JML RMH
NO KELURAHAN
PRIA WANITA TOTAL TANGGA
1 Lapulu 2464 2420 4884 963
2 Talia 964 922 1886 320
3 Tobimeita 1275 1219 2494 463
4 Abeli 1186 1093 2279 421
5 Puday 1102 942 2044 362
6 Poasia 1005 912 1917 302
7 Anggalomelai 995 992 1987 430
8 Benua Nirae 986 1005 1991 434
TOTAL 9.977 9.505 19.482 3.695
Sumber: Data Sekunder Kecamatan Tahun 2018
Tabel diatas menujukkan bahwa jumlah pria terbanyak terdapat
pada Kelurahan Lapulu sebanyak 2.464Jiwa, yang terkecil terdapat pada
Kelurahan Talia sebanyak 964 Jiwa. Adapun jumlah wanita terbanyak
terdapat pada Kelurahan Lapulu sebanyak 2.420Jiwa dan yang terkecil

5
terdapat pada Kelurahan Poasia sebanyak 912Jiwa. Sedangkan jumlah
rumah terbanyak terdapat pada Kelurahan Lapulu sebanyak 963 Rumah
dan yang terkecil terdapat pada Kelurahan Poasia sebanyak 302 Rumah.6

5000
4500
4000
Jumlah Penduduk

3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
Lapul Talia Tobi Abeli Puda Poasi Angg Benu
u meita y a alom a
elai Nirae
PRIA 2464 964 1275 1186 1102 1005 995 986
WANITA 2420 922 1219 1093 942 912 992 1005
TOTAL 4884 1886 2494 2279 2044 1917 1987 1991

Gambar 1. Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Abeli


Berdasarkan Kelurahan Tahun 2017
2. Keadaan Sosial
Dalam pelaksanaan pembangunan sosial, pemerintah telah
mengupayakan berbagai usaha guna terciptanya kesejahteraan
masyarakat di bidang sosial yang lebih baik. Usaha tersebut meliputi
kegiatan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, keluarga berencana,
keamanan, dan ketertiban masyarakat, serta urusan sosial lainnya.
Sasaran pembangunan pendidikan dititik beratkan pada
peningkatan mutu dan perluasan kesempatan belajar di semua jenjang
pendidikan, dimulai dari kegiatan prasekolah (Taman Kanak-Kanak)
sampai dengan Perguruan Tinggi. Jumlah sekolah negeri di Kecamatan
Abeli yang tercatat di Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kota
Kendari dan Kementerian Agama Kota Kendari terdiri dari sekolah
setingkat TK/RA sebanyak 1 unit, SD/MI sebanyak 13 unit, SMP/MTs

6
sebanyak 2 unit dan tidak terdapat SMA/MA. Jumlah sekolah swasta di
Kecamatan Abeli yang tercatat di Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan
Olahraga Kota Kendari dan Kementerian Agama Kota Kendari terdiri dari
sekolah setingkat TK/RA sebanyak 5 unit, SD/MI sebanyak 1 unit, dan
tidak terdapat SMP/MTs dan SMA/MA.6
Tabel 2. Banyaknya Sekolah Negeri Menurut Tingkatan Pendidikan dan
Kelurahan di Kecamatan Abeli, 2016
TK/RA SD/MI SMP/MTS SMA/MA
Kelurahan
NEGERI NEGERI NEGERI NEGERI
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Benuanirae - 1 - -
2 Pudai - 2 1 -
3 Lapulu - 1 - -
4 Abeli - 1 - -
anggalomel
5 - - 1 -
ai
6 Tobimeita - 2 - -
7 poasia - 2 - -
8 Talia 1 2 - -

B. Sosio-Geografis
Puskesmas Abelimerupakan salah satu dari 15 puskesmas yang ada
di kota kendari, sekitar 12 KM dari Ibukota Propinsi.Puskesmas Abeli terletak
di kelurahan Abeli kecamatan Abeli yang secara geografis terletak di bagian
selatan garis khatulistiwa, memanjang dari Utara ke Selatan diantara
3”58”34”- 4”4”02” Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur
diantara 122”34”13”- 122”39”14” Bujur Timur. Kecamatan Abeli memiliki luas
Daerah daratan seluas ± 46,98 km2 sebagian besar wilayahnya berada di
pesisir pantai, dan terdapat satu buah pulau yaitu Pulau Bungkutoko yang
mempunyai luas 2,64 km2 atau 5,6 persen dari luas keseluruhan wilayah
Kecamatan Abeli. Puskesmas Abeli terdiri dari 8 (delapan) wilayah
Kelurahan, yaitu6 :

7
a. Kelurahan Benuanirae
b. Kelurahan Pudai
c. Kelurahan Lapulu
d. Kelurahan Abeli
e. Kelurahan Anggalomelai
f. Kelurahan Tobimeita
g. Kelurahan Poasia
h. Kelurahan Talia
Adapun perbatasan dari kecamatan Abeli sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Konda
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Moramo
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Matabubu Kecamatan Abeli

Gambar 2. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Abeli


Sebagian besar wilayah kerja merupakan dataran rendah dan
sebagian merupakan perbukitan sehingga sangat ideal untuk pemukiman.
Keadaan alam di wilayah kerja puskesmas Abeli terdiri dari dataran (53 %),
pegunungan/bukit (47 %).Seperti halnya wilayah lain yang memiliki iklim
tropis, Kecamatan Abelihanya memiliki dua musim, yakni musim kemarau

8
dan musim hujan. Menurut data yang ada di Kecamatan Abeli pada tahun
2016 terjadi sebanyak 205 hari hujan dengan rata - rata curah hujan 179
mm. Suhu udara rata-rata selama tahun 2016 adalah 27,6 derajat celcius
dengan suhu minimum adalah 24,8 derajat celcius dan maksimum adalah
31,8 derajat celcius.6
C. Struktur Organisasi

Gambar 3. Struktur Organisasi Puskesmas Abeli


D. Sumber Daya Kesehatan
1. Sarana Puskesmas
Puskesmas Abeli dalam melaksanakan kegiatannya baik promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif ditunjang oleh :
a. Puskesmas Pembantu sebanyak 3 unit tediri dari:
1) Pustu Lapulu
2) Pustu Talia
3) Pustu Benua Nirae
b. Pondok bidan Kelurahan sebanyak 0 buah
c. Kendaraan roda 4 (empat) sebanyak 2 unit
d. Kendaraan roda 2 (dua) sebanyak 10 unit
e. Posyandu aktif sebanyak 17 unit

9
f. Posyandu Usia Lanjut sebanyak 4 unit
g. Dukun terlatih sebanyak 5 orang
h. Kader posyandu sebanyak 97 orang
i. Toko obat berizin sebanyak 1 buah
Puskesmas Abeli merupakan Puskesmas Perawatan dengan
kapasitas tempat tidur 10 buah, yang terdiri dari perawatan persalinan
dengan kapasitas tempar tidur 2 buah dan perawatan umum dengan
kapasitas tempat tidur 8 buah.6
2. Kondisi Fisik Gedung Puskesmas Abeli
Jumlah seluruh ruangan Puskesmas sebanyak 15 ruangan dengan
luas sangat bervariasi, dari seluruh ruangan tersebut difungsikan sebagai
Ruang Kartu, Ruang Kepala Puskesmas, Ruang Tata Usaha, Poliklinik
KIA dan KB, Ruang Apotik, Ruang Anak (Poli MTBS), Poliklinik Gigi dan
Mulut, Poliklinik Umum, Ruang Imunisasi/P2M/PKM, Gudang Obat, 1 unit
ruang UGD dan rawat Inap dan ruang PONED dan14 Kamar Mandi/WC
Jumlah tenaga pegawai Puskesmas (PNS) Abeli sebanyak 41
orang, terdiri atas dokter umum sebanyak 2 orang, dokter gigi sebanyak 1
orang, S1 keperawatan sebanyak 4 orang, kesehatan masyarakat
sebanyak 6 orang, perawat sebanyak 3 orang, perawat gigi sebanyak 1
orang, bidan sebanyak 9 orang, tenaga gizi sebanyak 3 orang, sanitarian
sebanyak 1 orang, SMA/SPK dan sejajarnya sebanyak 8 orang, asisten
apoteker sebanyak 1 orang, S1 Non Kesehatan lainnya sebanyak 1 orang,
dan D4 bidan sebanyak 1 orang.6
Dalam meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan
juga ditunjang oleh adanya tenaga sukarela/honor, terdiri dari tenaga
perawat, bidan dan petugas cleaning services.6

10
3. Sarana Kesehatan
Tabel 3. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan Di
Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2017
Kepemilikan/Pengelola
Fasilitas Pem.
Kemen Pem TNI/
Kesehatan kab/ BUMN Swasta
kes Prov Polri
Kota
Puskesmas 0 0 1 0 0 0
Perawatan
Puskesmas Non 0 0 0 0 0 0
Perawatan
Puskesmas Keliling 0 0 8 0 0 0
Puskesmas 0 0 3 0 0 0
Pembantu
Rumah Bersalin 0 0 0 0 0 0
Balai 0 0 0 0 0 0
Pengobatan/Klinik
Praktek Dokter 0 0 0 0 0 0
Bersama
Praktek 0 0 0 0 0 0
Pengobatan
Tradisional
Poskesdes 0 0 0 0 0 0
Posyandu 0 0 0 0 0 17
Apotek 0 0 0 0 0 2
Toko Obat 0 0 0 0 0 1
Jumlah 0 0 5 0 0 20
Sumber : Profil Puskesmas Abeli Tahun 2017

11
Tabel 4. Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan dan Puskesmas
diWilayah Kerja Puskesmas Abeli Tahun 2017
Posyandu Posyandu
Kelurahan
Pratama Madya Purnama Mandiri Total Aktif
Lapulu 0 0 2 1 3 3
Talia 0 0 0 2 2 2
Tobimeita 0 0 1 1 2 2
Abeli 0 0 1 1 2 2
Puday 0 0 1 1 2 2
Poasia 0 0 1 1 2 2
Anggalo- 0 0 2 0 2 2
Melai
Benua 0 0 1 1 2 2
Nirae
Jumlah 0 0 9 8 17 17
Sumber :Profil Puskesmas Abeli Tahun 2017
4. Tenaga Kesehatan
Dalam menjalankan fungsinya sebagai Pusat Kesehatan
Masyarakat, Puskesmas Abeli memiliki beberapa staf sebagai pelaksana
tugasnya, yang masing-masing bekerja sesuai dengan bidang tugasnya
masing-masing. Jenis Ketenagaan di Puskesmas Abeli sampai Tahun
2017 adalah sebagai berikut6:
a. PNS
1) Dokter Umum : 2 orang
2) Dokter Gigi : 1 orang
3) Pekarya : 1 orang
4) Administrasi : 1 orang
5) S1 Kesmas : 7 orang
6) S1 Keperawatan : 3 orang
7) Bidan (D3) : 3 orang
8) Bidan (D1) : 2 orang
9) Sanitasi (AKL) : 1 orang

12
10) Perawat ( D3 ) : 4 orang
11) SPK : 7 orang
12) Perawat Gigi : 5 orang
13) Tenaga Gizi : 5 orang
14) SMU : 3 orang
b. Tenaga Sukarela/ PTT
1) Dokter Internship : 0 orang
2) S1 Kesmas : 5 orang
3) S1 Keperawatan : 1 orang
4) Bidan (D3) : 2 orang
5) Sanitasi (AKL) : 1 orang
6) Perawat ( D3 ) : 11 orang
7) Perawat Gigi : 1 orang
8) Tenaga Gizi (SPAG) : 1 orang
Tabel 5. Daftar Nama Staf Puskesmas Abeli Tahun 2016-2017
Nama
No JK NIP/NRPT Pendidikan Jabatan
Pegawai
19760916 201407 2 S1
1 dr. Rahmiyanti P Kapus
008 Kedokteran
2. dr. Leila P - S1 Dokter Umum
khaerani Kedokteran
3. Drg Iyan Budi L - S1 Dokter Gigi
Akbar. Kedokteran
Gigi
4. Hj. Rosnawati P 19700117 199002 2 SPK Perawat
001
5 Sumiati P 19710916 199202 2 SPK_Bidan Bidan
001
6.. Faridah P P 19701210 199102 2 SPK Perawat
003
7. Erni Said, P 19700814 199002 2 S1 Kesmas Kesmas
SKM 002

13
8. Muh. Ridwan, L 19750511 199603 1 S1 Kesmas Kesmas
SKM 002
9. Mincewarti, P 19741220 199603 2 S1 Kesmas KTU
SKM 003
10. Hj. Hartina P 19631214 198903 2 SMA Pekarya
009
12. Kumala Sari, P 19830902 2009032 S1 Perawat
S. Kep, Ns 007 Keperawatan
13. Sitti Murni, AM. P 19730531 199212 2 D3 Bidan
Keb 002 Kebidanan
14. Misiahlianti, P 19820909 201001 2 S1 Kesmas Kesmas
SKM 012
15. Rahmah Wati, P 19741228 199703 2 D3 Gizi Gizi
AMG 002
16. Hj. Sarmila, P 19761227 200704 2 D3 Perawat
AMK 016 Keperawatan
17. Triatmojo A S, L 19730330 199403 1 D3 Perawat
AMK 005 Keperawatan
18. Islijah, S. Kep P 19841028 201001 2 S 1. Perawat
001 Keperawatan
19. Vivianti, AMK P 19801006 200604 2 D3 Perawat
027 Keperawatan
20. Darmin OS, S. L 19711129 200604 1 SI Staf
Kep 016 Keperawatan
21. Nur Izza A, P 19810602 200701 2 D3 Gizi Gizi
AMG 011
22. Hasrita, AM. P 19740824 200604 2 D3 Bidan
Keb 003 Kebidanan
23. Marwan L 19800427 200112 1 SPK Perawat
005
24. Mey, SKM P 19771023 200312 2 S1 Kesmas Perawat
009

14
25. Fitriani,AM KL P 19780903 200801 2 D3 Kesling Petugas
015 Kesling
26. Fauziah S, P 19870625 201001 2 D3 Bidan
AM. Keb 004 Kebidanan
27 Jumiatin, AMK P 19870507 201101 2 D3 Perawat
024 Keperawatan
28 Sarman, AMF L 19830925 201001 1 D3 Farmasi Farmasi
010
29 Wirnayuni P 19790624 200502 2 SMF Farmas
Mahdi 003
30 Dewi Susilo P 19840918 200502 2 S1 Kesmas Perawat Gigi
003
31 Sri Rahayu P 19770104 200701 2 S1 Kesmas Bidan
Kadir, SKM 016
32 Nursaidi P 19760725 200604 2 SPK Perawat
019
33 Leni wati P 19750529 200604 2 SPK_Bidan Bidan
004
34 Lisria, AM. P 19740105 200604 2 D3 Bidan
Keb 013 Kebidanan
35 Sitti Fatimah P 19790127 200604 2 SPK_Bidan Bidan
021
36 Rasman L 19710422 201001 1 SMU Administrasi
001
37 Hidayatullah L 19770512 200901 1 SMU Supir
Malaka 011
38 Siti Ampi P SMU Kesling
Munasia
39 Histina P SMU Epidemiologi
Sumber : Profil Puskesmas Abeli Tahun 2017

15
E. Derajat Kesehatan Masyarakat
Derajat kesehatan masyarakat di pengaruhi oleh multi faktor. Faktor
kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan
prasarana kesehatan sangat menentukan derajat kesehatan masyarakat.
Faktor lain di luar kesehatan yang tak kalah penting berperan dalam
peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah keadaan sosial
ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya
(Depkes, 2010). Pada bagian ini derajat kesehatan masyarakat di
kelurahan Abeli di gambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka
Kematian Balita (AKABA), Angka kematian Ibu (AKI) dan angka Morbiditas
beberapa penyakit yang ada di Wilayah kerja Puskesmas Abeli.
1. Mortalitas
Tabel 6. Jumlah Kelahiran dan Kematian Menurut Jenis Kelamin Di
Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Di Wilayah Kerja Puskesmas
Abeli

Jumlah Kelahiran
Laki-Laki +
Laki-Laki Perempuan
Perempuan
No Kelurahan
Hidup +

Hidup +

Hidup +
Hidup

Hidup

Hidup
Mati

Mati

Mati

Mati

Mati

Mati
1 Lapulu 57 0 57 61 0 61 118 0 118
2 Talia 35 0 35 27 0 27 62 0 62
3 Tobimeita 20 0 20 31 0 31 51 0 51
4 Abeli 30 0 30 20 0 20 50 0 50
5 Puday 34 0 34 20 0 20 54 0 54
6 Poasia 29 0 29 21 0 21 50 0 50
7 Anggalomelai 25 0 25 22 0 22 47 0 47
8 Benua Nirae 17 0 17 28 0 28 45 0 45
Jumlah 247 0 247 230 0 230 477 0 477
Sumber: Profil Puskesmas Abeli Tahun 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah kelahiran jenis kelamin
hidup tahun 2017 terbanyak pada jenis kelamin laki-laki sebanyak 247
jiwa di bandingkan dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 230 Jiwa.

16
Angka kelahiran bayi tertinggi pada Kelurahan Lapulu yaitu 118 jiwa.
Tidak didapatkan bayi lahir mati di seluruh kelurahan di wilayah kerja
Puskesmas Abeli.
a. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka kematian bayi merujuk kepada jumlah bayi yang
meninggal pada pase antara kelahiran hingga bayi belum mencapai
umur 1 tahun per 1000 kelahiran hidup. Adapun jumlah kematian
Neonatal, bayi dan balita menurut jenis kelamin di wilayah kerja
Puskesmas Abeli pada Tahun 2017 yang dapat dilihat dalam tabel
berikut ini :
Tabel 7. Jumlah Kematian Neonatal, Bayi dan Balita Menurut Jenis
Kelamin Di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Tahun 2017
Jumlah Kematian
Laki - Laki +
Laki – Laki Perempuan
Perempuan
No Kelurahan
Neonatal

Neonatal

Neonatal
Balita
Balita

Balita
Balita

Balita
Balita
Anak

Anak

Anak
Bayi

Bayi

Bayi
1 Lapulu 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
2 Talia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Tobimeita 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
4 Abeli 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Puday 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0
6 Poasia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Anggalomelai 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
8 Benua Nirae 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 3 1 0 0 0 0 1 0 3 1 1 0
Sumber: Profil Puskesmas Abeli Tahun 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa kematian neonatal terdapat
di kelurahan Puday sebanyak 2 orang, kematian bayi terdapat di
kelurahan Anggalomelai sebanyak 1 orang dan kematian anak Balita
terdapat di Kelurahan Tobimeita sebanyak 1 orang.

17
b. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka kematian Balita atau AKABA menggambarkan peluang
untuk meninggal pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5
tahun. Di wilayah Puskesmas Abeli, jumlah angka kematian balita
(AKABA) berjumlah 1 orang yang terdapat pada Kelurahan
Tobimeita.
c. Angka Kematian Ibu (AKI)
Dalam Upaya penurunan angka kematian ibu, puskesmas
Abeli, pemerintah bersama masyarakat bertanggung jawab untuk
menjamin setiap ibu memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan
ibu yang berkualitas, mulai dari saat hamil, pertolongan persalinan
dari tenaga kesehatan terlatih, perawatan pasca persalinan bagi ibu
dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi,
memperoleh cuti hamil dan melahirkan, serta akses terhadap
keluarga berencana. Disamping itu, pentingnya melakukan
intervensi lebih dahulu yakni kepada kelompok remaja dan dewasa
muda dalam upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI). Di wilayah puskesmas Abeli jumlah angka kematian ibu
Maternal (AKI) berjumlah 0 orang.
2. Morbiditas
Angka Kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari
masyarakat (community based data) yang dapat diperoleh dengan
melalui studi morbiditas dan hasil pengumpulan data baik dari sarana
pelayanan kesehatan (facility based data ) yang diperoleh melalui
system pencatatan dan pelaporan dalam meningkatkan dan lebih
meratakan upaya pelayanan kesehatan maka dalam pelaksanaannya
tidak terlepas dari penyakit-penyakit utama yang didapatkan dalam kurun
waktu 1 tahun pelaksanaan program.

18
a. Penyakit Menular
1) Penyakit TB Paru
Tabel 8. Kasus Baru TB BTA + dan Seluruh Kasus TB Pada Anak
Berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Tahun 2017
JML KASUS KASUS
JML SLRH
BARU TB TB
KASUS TB
NO KELURAHAN BTA+ ANAK
0 – 14
L P L+P L P L+P
THN
1 Lapulu 5 1 6 10 10 20 0
2 Talia 1 0 1 2 1 3 0

3 Tobimeita 2 2 4 6 0 6 0

4 Abeli 6 2 8 8 3 11 0

5 Puday 1 1 2 2 1 3 0

6 Poasia 2 0 2 1 4 5 0

7 Anggalomelai 1 1 2 7 1 8 0

8 Benua Nirae 6 2 8 8 3 11 0

TOTAL 24 9 33 50 31 81 0

Sumber: Profil Puskesmas Abeli Tahun 2017


Berdasarkan data tersebut, menunjukkan kasus BTA (+)
pada tahun 2017 sebanyak 81 orang, Jumlah Kasus baru TB BTA
+ sebanyak 33 orang dan Jumlah Kasus lama TB BTA +
sebanyak 48 orang sedangkan Kasus TB anak 0 – 14 sebanyak 0
orang. Jumlah kejadian kasus TB baru terbanyak bersal dari
Kelurahan Lapulu sebanyak 20 orang. Sedangkan kejadian yang
paling sedikit berasal dari Kelurahan Talia dan Puday yang
berjumlah 3 orang.
2) Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA )
ISPA sebagai penyebab utama kematian pada bayi dan
balita. Upaya dalam rangka pemberantasan penyakit infeksi

19
saluran pernafasan akut lebih difokuskan pada upaya penemuan
dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat. Adapun Kasus
Pneumonia yang di tangani menurut jenis kelamin di wilayah kerja
Puskesmas Abeli pada Tahun 2017 dapat di lihat dalam tabel
berikut ini:
Tabel 9. Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Tahun 2017
Penderita Di temukan
Jml Balita dan Ditangani
NO KELURAHAN

L P L+P L P L+P
1 Lapulu 276 287 563 6 5 11
2 Talia 104 108 212 1 2 3
3 Tobimeita 140 142 282 5 1 6
4 Abeli 131 126 257 3 4 7
5 Puday 114 117 231 1 1 2
6 Poasia 117 122 239 1 2 3
7 Anggalomelai 109 112 221 2 1 3
8 Benua Nirae 110 112 222 1 1 2
110 112 2
TOTAL 2227 17 37
1 6 0
Sumber: Profil Puskesmas Abeli Tahun 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa kasus pneumonia tertinggi
terdapat pada kelurahan Lapulu sebanyak 11 orang, sedangkan
kasus pneumonia terendah terdapat di kelurahan puday sebanyak
2 orang.
3) Diare
Diare dapat di definisikan sebagai kejadian buang air besar
berair lebih dari tiga kali namun tidak berdarah dalam 24 jam, bila
disertai dengan darah di sebut disentri. CFR diare secara nasional
adalah 2,48 % sedangkan kasus diare yang di tangani di
Puskesmas Abeli Tahun 2017 sebanyak 734 orang. Penyakit

20
diare masih merupakan masalah kesehatan. Adapun kasus diare
yang di tangani menurut jenis kelamin di wilayah kerja Puskesmas
Abeli pada Tahun 2017 dapat di lihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 10. Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Tahun 2017
DIARE DI TANGANI
NO KELURAHAN
L P L+P
1 Lapulu 77 33 110
2 Talia 51 38 89
3 Tobimeita 49 39 88
4 Abeli 67 36 103
5 Puday 41 35 76
6 Poasia 35 50 85
7 Anggalomelai 43 54 97
8 Benua Nirae 40 46 86

TOTAL 403 331 734

Sumber: Profil Puskesmas Abeli Tahun 2017


Tabel diatas menunjukkan bahwa kasus Diare tertinggi
terdapat pada kelurahan Lapulu sebanyak 110 orang, sedangkan
kasus Diare terendah terdapat di kelurahan puday sebanyak 76
orang.
4) Penyakit Kusta
Penyakit kusta dapat mengakibatkan kecacatan pada
penderita. Masalah ini diperberat dengan masih tingginya stigma
buruk dikalangan masyarakat dan sebagian petugas. Adapun
jumlah kasus kusta yang di tangani menurut jenis kelamin di
wilayah kerja Puskesmas Abeli pada Tahun 2017 dapat di lihat
dalam tabel berikut ini:

21
Tabel 11. Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan
Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Tahun 2017
Kasus Baru

Pausi Basiler Multi Basiler


No Kelurahan (PB)/ Kusta (MB)/ Kusta PB + MB
Kering Basah

L P L+P L P L+P L P L+P

1. Abeli 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2. Anggalomelai 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. Tobimeita 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4. Benua Nirae 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5. Talia 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6. Poasia 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7. Lapulu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8. Puday 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: Profil Puskesmas Abeli Tahun 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak didaptkan kasus
kusta di wilayah kerja Puskesmas Abeli dalam kurun waktu tahun
2017.
5) Penyakit HIV/AIDS
Perkembangan penyakit HIV/AIDS terus menunjukkan
peningkatan, meskipun berbagai upaya pencegahan dan
penanggulangan terus dilakukan. Semakin tingginya mobilitas
penduduk antar wilayah, menyebarnya sentra-sentra
pembangunan ekonomi di Indonesia., meningkatnya perilaku
seksual yang tidak aman dan meningkatnya penyalahgunaan
NAPZA melalui suntikan, secara simultan telah memperbesar
tingkat resiko penyebaran HIV/AIDS.
Jumlah penderita HIV/AIDS dapat digambarkan sebagai
fenomena gunung es, yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh

22
lebih kecil dari pada jumlah yang sebenarnya. Hal ini berarti
bahwa jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia yang sebenarnya
belum diketahui dengan pasti. Di puskesmas Abeli sampai dengan
Desember 2017 tidak ditemukan satu pun penderita HIV/AIDS.
b. Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
1) Polio
Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah
menular dan menyerang sistem syaraf, khususnya pada Balita
yang belum melakukan Vaksinasi polio. Pada kasus yang parah,
penyakit ini bisa menyebabkan kesulitan bernafas, kelumpuhan
dan kematian. Pada tahun 2017 tidak didaptkan kasus polio di
wilayah kerja Puskesmas Abeli.
2) Campak
Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan
kejadian luar biasa. Sepanjang tahun 2017 di Wilayah
Puskesmas Abeli tidak ada KLB campak.
3) Difteri
Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relative
rendah, rendahnya kasus difteri sangat dipengaruhi adanya
program imunisasi. Jumlah kasus penyakit difteri di Puskesmas
Abeli tahun 2017 sebesar 0 kasus ( 0 %).
4) Pertusis
Jumlah kasus pertusis di Puskesmas Abeli pada tahun 2017
adalah 0
5) Hepatitis B
Hepatitis B adalah infeksi serius pada hati yang di sebabkan oleh
virus hepatitis B (HBV). Jumlah kasus Hepatitis pada tahun 2017
sebanyak 0 kasus
c. Penyakit Potensi KLB/Wabah
1) Demam Berdarah Dengue
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar luas ke
seluruh wilayah. Penyakit ini sering muncul sebagai KLB dengan

23
angka kesakitan angka kematian relative tinggi. Upaya
pemberantasan DBD dititik beratkan pada penggerakan potensi
masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan
sarang nyamuk (gerakan 3 M), pemantauan angka bebas jentik
(ABJ) serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah
tangga. Kasus penyakit DBD di Puskesmas Abeli pada tahun
2017 tidak di temukan.
2) Filariasis
Filariasis merupakan penyakit infeksi pembuluh getah bening
yang disebabkan oleh tiga spesies cacing yaitu Wuchereria
bancrofti, Brugia Malayi dan Brugia Timori. Bagi yang tinggal di
daerah endemis penyakit ini tentunya sangat beresiko terinfeksi
mikrofilaria. Namun, perlu diketahui bahwa diperlukan gigitan
nyamuk berulang selama beberapa bulan bahkan bertahun tahun
sebelum mikrofilarial menjadi infeksius di dalam tubuh manusia.
Jadi, kecil kemungkinannya bagi turis yang bepergian ke daerah
endemis untuk terinfeksi penyakit ini. Kasus penyakit Filariasis di
Puskesmas Abeli pada Tahun 2017 sebanyak 0 kasus, yang
ditangani 0 kasus (0 %)
d. Penyakit Tidak Menular
1) Nyeri Sendi/Rematik
Sakit persendian/rematik adalah penyakit radang kronis yang
menyerang persendian dan mengganggu fungsi persendian.
Berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan 11 % penduduk
berumur 35 tahun keatas atau lebih pernah mengalami penyakit
persendian.
2) Hipertensi
Pengukuran Tekanan Darah Penduduk > 18 Tahun yang di
tangani menurut jenis kelamin di wilayah kerja Puskesmas Abeli
pada Tahun 2017 dapat di lihat pada tabel berikut ini:

24
Tabel 12. Pengukuran Tekanan Darah Menurut Jenis Kelamin Di Wilayah
Kerja Puskesmas Abeli Tahun 2017

Dilakukan Pengukuran
Hipertensi
No Kelurahan TD

L P L+P L P L+P
1. Abeli 392 390 782 91 67 158
2. Anggalomelai 366 378 744 106 110 216
3. Tobimeita 396 431 827 87 96 183
4. Benua Nirae 282 340 622 96 88 184
5. Talia 452 405 857 103 98 201
6. Poasia 401 415 816 112 142 254
7. Lapulu 371 396 767 96 83 179
8. Puday 392 388 780 88 94 182
JUMLAH 3.052 3.143 6.195 779 778 1.557
Sumber: Profil Puskesmas Abeli Tahun 2017
3. Status Gizi
a. Bayi Dengan Berat Badan lahir Rendah (BBLR)
Jumlah BBLR di Kecamatan Abeli sebanyak 11 Balita. Balita dengan
BBLR yang ditangani sebesar 11 Balita dari jumlah bayi yang BBLR.
b. Status Gizi Balita
Penilaian status gizi balita secara anthropometric yang menggunakan
indeks berat badan menurut umur (BB/U). Adapun jumlah Balita di
timbang menurut jenis kelamin di wilayah kerja Puskesmas Abeli
pada Tahun 2017 dapat di lihat pada tabel berikut ini :

25
Tabel 13. Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin Di Wilayah Kerja
Puskesmas Abeli Tahun 2017
Balita

Jumlah Balita Ditimbang BGM


No Kelurahan
Dilaporkan (S) Jumlah (D) L+
L P
L P L+P L P L+P P

1. Abeli 137 119 256 119 103 222 0 0 0

2. 132 116 248 85 100 185 0 0 0


Anggalomelai

3. Tobimeita 154 137 291 133 119 252 0 0 0

4. Benua Nirae 102 120 222 88 104 192 1 1 2

5. Talia 101 115 216 87 101 188 4 2 6

6. Poasia 132 116 248 122 99 221 0 0 0

7. Lapulu 206 292 498 179 254 433 2 1 3

8. Puday 116 115 231 100 102 202 0 0 0

Jumlah 1.080 1.130 2.210 913 982 1.895 7 4 11

Sumber: Profil Puskesmas Abeli Tahun 2017


c. Status Gizi Wanita Usia Subur Kurang Energi Kronik (KEK)
Salah satu cara untuk mengetahui status gizi Wanita Usia
Subur (WUS) umur 15-49 tahun adalah dengan melakukan
pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA). Hasil pengukuran ini bisa
digunakan sebagai salah satu cara dalam mengidentifikasi seberapa
besar seorang wanita mempunyai risiko untuk melahirkan bayi
BBLR. Indikator Kurang Energi Kronik (KEK) menggunakan standar
LILA <23,5cm. Jumlah status gizi wanita usia subur kurang energi
kronik (KEK) di puskesmas Abeli berjumlah 64 orang atau 13,3 %.

26
F. Realisasi Pembiayaan Kesehatan
Definisi pembiayaan kesehatan adalah besarnya dana yang harus
disediakan oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menyediakan dan
memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan perseorangan,
keluarga, kelompok maupun masyarakat. Di negara berkembang seperti
Indonesia biaya pelayanan kesehatan masih belum bisa lepas dari campur
tangan pemerintah baik dalam penyelenggaraan maupun pemanfaatannya.
Sumber pembiayaan upaya pelayanan kesehatan antara lain sebagai
berikut :
a. Sepenuhnya bersumber dari pemerintah
b. Sebagian ditanggung masyarakat
c. Sepenuhnya ditanggung oleh pihak ketiga baik itu swasta maupun
bantuan luar negeri.
Pada era desentralisasi, fungsi pembiayaan usaha pelayanan
kesehatan yang dilakukan pemerintah memiliki pembagian yang terperinci
antara pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Puskesmas memiliki
sumber pembiayaan antara lain sebagai berikut.
a. Pemerintah pusat, provinsi, kabupaten maupun kota
b. Pendapatan Puskesmas melalui retribusi yang besarnya ditentukan
pemerintah kabupaten atau kota setempat
c. Sumber lain dari BPJS Kesehatan.
Sesuai dengan azas desentralisasi, sumber pembiayaan pemerintah
datang dari APBD. Selain itu Puskesmas juga menerima pendanaan dari
alokasi APBD provinsi dan APBN (Biaya Operasional Kesehatan/BOK).
Dana yang disediakan oleh pemerintah dibedakan atas dua macam, yakni
dana anggaran pembangunan yang mencakup dana pembangunan
gedung, pengadaan peralatan serta pengadaan obat, dan dana anggaran
rutin yang mencakup gaji karyawan, pemeliharaan gedung dan peralatan,
pembelian barang habis pakai serta biaya operasional.
Anggaran tersebut disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
untuk diajukan dalam Daftar Usulan Kegiatan (DUK) ke Pemerintah
Kabupaten/Kota untuk seterusnya dibahas bersama DPRD

27
Kabupaten/Kota. Puskesmas diberikan kesempatan mengajukan kebutuhan
untuk kedua anggaran tersebut melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Anggaran yang telah disetujui tercantum dalam dokumen keuangan
diturunkan secara bertahap ke Puskesmas melalui Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Untuk beberapa mata anggaran tertentu, misalkan pengadaan obat
dan pembangunan gedung serta pengadaan alat, anggaran tersebut
dikelola langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota. Penanggungjawab penggunaan anggaran
yang diterima Puskesmas adalah Kepala Puskesmas sedangkan
administrasi keuangan dilakukan oleh pemegang keuangan Puskesmas
yakni staf yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atas
usulan Kepala Puskesmas. Penggunaan dana sesuai dengan usulan
kegiatan yang telah disetujui dengan memperhatikan berbagai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
G. Cakupan Pelayanan Kesehatan
Untuk melaksanakan fungsinya, Puskesmas Abeli bertanggung jawab
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama dan
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama, sesuai dengan
PERMENKES Nomor 74 Tahun 2015 tentang Puskesmas. Kedua jenis
Upaya kesehatan ini dilaksanakan secara terintegrasi dan
berkesinambungan.
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama meliputi Upaya
Kesehatan Masyarakat Esensial dan Upaya Kesehatan Masyarakat
Pengembangan. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial terdiri dari :
Pelayanan Promosi Kesehatan, Pelayanan Kesehatan Lingkungan,
Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana (KIA/KB),
Pelayanan Gizi, dan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Upaya Kesehatan tersebut dilaksanakan untuk mendukung pencapaian
Standar Pelayanan Minimal Kota Kendari di bidang Kesehatan.
Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas Abeli, merupakan kegiatan yang sifatnya inovatif dan/ atau

28
bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan prioritas
masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya
yang tersedia. UKM pengembangan di puskesmas Abeli terdiri dari :
1. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
2. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
3. Upaya Kesehatan Jiwa
4. Upaya Kesehatan Mata
5. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
6. Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama di puskesmas
Abeli dilaksanakan dalam bentuk :
1. Pelayanan satu hari (One Day care)
2. Rawat Inap sesuai kebutuhan Pelayanan Kesehatan
3. Home care / Home Visite ( Kunjungan Rumah)
4. Pelayanan UGD Unit Gawat Darurat (UGD) 24 jam
5. Laboratorium
6. Rabies centre
7. PONED (Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergency Dasar)
8. BATRACOM (Pengobatan Tradisional dan Komplementer)
Upaya Kesehatan Perseorangan tersebut diatas dilaksanakan sesuai
dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar
Pelayanan.Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan UKM dan UKP,
puskesmas Abeli menyelenggarakan pelayanan pendukung, berupa :
1. Manajemen Puskesmas
2. Palayanan Kefarmasian berupa Apotek dan Gudang Obat
3. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
4. Pelayanan Laboratorium
5. Pelayanan Gizi
Agar penyelenggaraan pembangunan kesehatan, khususnya dalam
melakukan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,
pengawasan dan penilaian dapat berjalan efektif dan efisien sangat di
perlukan informasi tentang hasil pembangunan kesehatan dan

29
pendukungnya. Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi, Puskesmas
Abeli menyusun Profil Puskesmas Abeli Tahun 2017, yang berisi tentang
situasi dan kondisi kesehatan Puskesmas Abeli Tahun 2017 beserta
pencapaian dari upaya-upaya kesehatan yang telah di laksanakan yang di
analisa secara sederhana dan di tampilkan dalam bentuk tabel, peta dan
grafik.

30
BAB III
IDENTIFIKASI UPAYA PELAYANAN KESEHATAN
A. IDENTIFIKASI MASALAH
Analisis penyebab masalah kesehatan program Gizi di Puskesmas
Abeli periode Januari – Sepember 2018 dijabarkan pada tabel dibawah ini :
Tabel 14. Analisis Masalah Upaya Kesehatan Wajib Program Gizi
Puskesmas Abeli Periode Januari – Septetmber 2018
TARGET PENCAPAIAN SELISIH
NO INDIKATOR
(%) (%) (%)
GIZI
Ibu hamil mendapat tablet
1 75 61,6 13,4
tambah darah (TTD)
Balita kurus mendapat makanan
2 0 0 0
tambahan
Ibu hamil kurang energi kronik
3 (KEK) mendapat makanan 0 0 0
tambahan
Ibu nifas mendapat kapsul
4 75 68 7
vitamin A
Remaja putri mendapat tablet
5 75 80 0
tambah darah (TTD)
Bayi baru lahir mendapat inisiasi
6 75 64 11
menyusu dini
7 Cakupan balita yang ditimbang 75 78,8 0
Pemberian ASI eksklusif pada
8 75 57,7 17,3
bayi 0-6 bulan
Rekapitulasi pemberian kapsul
9 75 89,2 0
vitamin A

Sumber : Data Primer 2018

31
Analisis penyebab masalah kesehatan program KIA-KB di Puskesmas
Abeli periode Januari – Sepember 2018 dijabarkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 15. Analisis Masalah Upaya Kesehatan Wajib Program KIA-KB
Puskesmas Abeli Periode Januari – Sepember 2018
TARGET PENCAPAIAN SELISIH
NO INDIKATOR
(%) (%) (%)
KIA-KB
1 Kunjungan K1 75 74 1
2 Kunjungan K4 75 67 8
3 Persalinan ditolong nakes 75 69 6
4 Mendapat yankes nifas (KF) 75 63 12
5 Deteksi resiko tinggi oleh nakes 75 61 14
Deteksi resiko tinggi oleh
6 75 27 48
masyarakat
7 Penanganan komplikasi obsestri 75 53 22
8 Penaganan komplikasi neonates 75 77 0
9 Pelayanan neonates KN1 75 67 8
10 Penanganan Kesehatan Bayi 75 78 0
Penanganan Kesehatan Anak
11 75 76 0
Balita
12 Penanganan Bayi BBLR 75 75 0
Sumber : Data Primer 2018
Analisis penyebab masalah kesehatan program Promosi Kesehatan di
Puskesmas Abeli periode Januari - Sepember 2018 dijabarkan pada tabel
dibawah.

32
Tabel 16. Analisis Masalah Upaya Kesehatan Wajib Program Promosi
Kesehatan Puskesmas Abeli Periode Januari - Sepember 2018
TARGET PENCAPAIAN SELISIH
NO INDIKATOR
(%) (%) (%)
PROMOSI KESEHATAN
1 PHBS Rumah Tangga 75 50,8 24,2
2 PHBS Institusi Pendidikan 75 50 25
3 PHBS Institusi Kesehatan 75 80 0
4 PHBS TTU 75 78 0
5 PHBS tempat kerja 75 78 0
Sumber : Data Primer 2018
Analisis penyebab masalah kesehatan program Kesehatan Lingkungan
di Puskesmas Abeli periode Januari – Sepember 2018 dijabarkan pada tabel
dibawah ini :
Tabel 17. Analisis Masalah Upaya Kesehatan Wajib Program Kesehatan
Lingkungan Puskesmas Abeli Periode Januari – Sepember 2018
NO INDIKATOR TARGET PENCAPAIAN SELISIH
(%) (%) (%)
KESEHATAN LINGKUNGAN
1 Kualitas Lingkungan Perumahan 62.25 71 0
2 Saluran Pembuangan Air Limbah 62.25 61 0
(SPAL)
3 Tempat Pembuangan Sampah 62.25 71 0
(TPS)
4 Jamban Keluarga 75 63 12
5 Sarana Air Bersih 75 78 0
6 Survei Jentik 75 91,2 0
7 Tempat Pengelolaan Makanan 75 78 0
Sumber : Data Primer 2018
Analisis penyebab masalah kesehatan program Pencegahan Penyakit
Menular (P2M) di Puskesmas Abeli periode Januari – Sepember 2018
dijabarkan pada tabel dibawah ini :

33
Tabel 18. Analisis Masalah Upaya Kesehatan Wajib Program Pencegahan
Penyakit Menular Puskesmas Abeli Periode Januari – Sepember
2018
NO INDIKATOR TARGET PENCAPAIAN SELISIH
(%) (%) (%)
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
1 Pemberantasan Penyakit Diare 75 75 0
2 Pemberantasan Penyakit ISPA 75 75 0
3 Pemberantasan Penyakit Kusta 75 75 0
4 Pemberantasan Penyakit 75 75 0
Tuberkulosis
5 Pemberantasan Penyakit Demam 75 75 0
Berdarah Dengue
6 Pelacakan Penyakit Rabies 75 75 0
Sumber : Data Primer 2018
Analisis penyebab masalah kesehatan program Pengobatan Dasar di
Puskesmas Abeli periode Januari – Sepember 2018 dijabarkan pada tabel
dibawah ini :
Tabel 19. Analisis Masalah Upaya Kesehatan Wajib Program Pengobatan
Dasar Puskesmas Abeli Periode Januari – 75 2018
NO INDIKATOR TARGET PENCAPAIAN SELISIH
(%) (%) (%)
PENGOBATAN DASAR
1 Rawat Jalan Poli Umum 67,5 70 0
2 Rawat Jalan Poli Lansia 63,75 65 0
3 Rawat Jalan Poli MTBS 63,75 65 1,25
4 Rawat Jalan Poli Gigi dan Mulut 75 74 1
5 Rawat Inap 63,75 62,5 1,25
6 UGD 67,5 65 2,5
7 Rujukan Rumah Sakit 67,5 64,5 0
8 Pelayanan Obstetri Neonatus 63,75 62,5 0

34
Essensial Dasar (PONED)
9 Kunjungan Laboratorium 67,5 67,5 0
10 Farmasi 67,5 67,5 0
Sumber : Data Primer 2018
B. Prioritas Masalah
Penentuan prioritas masalah harus melalui beberapa serangkaian
tahapan, yaitu dengan menilai besar masalah, kegawatan masalah,
kemudahan penanggulangan dan PEARL faktor. Dibawah ini akan dibahas
beberapa tahapan tersebut :
1. BESAR MASALAH (KRITERIA A)
Penilaian besar masalah dengan interval menggunakan rumus
sebagai berikut :
a. Kelas N = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 49
= 1 + 3,3 (1,69)
= 1+ 5,57
= 6,57
= 6
(Nilai Tertinggi−Nilai Terendah)
b. Interval = Jumlah Kelas
(48−0)
= 6
48
= 6

= 8

35
Tabel 20. Besar Masalah Terhadap Pencapaian Program
NO INDIKATOR BESAR MASALAH NILAI
TERHADAP
PENCAPAIAN
PROGRAM
INTERVAL
0– 9- 17 – 25 – 33 – 40 –
8 16 24 32 40 48
NILAI
1,67 3,34 5 6,68 8,35 10
GIZI
1 Ibu hamil mendapat tablet X 3,34
tambah darah (TTD)
2 Balita kurus mendapat makanan X 1,67
tambahan
3 Ibu hamil kurang energi kronik X 1,67
(KEK) mendapat makanan
tambahan
4 Ibu nifas mendapat kapsul X 1,67
vitamin A
5 Remaja putri mendapat tablet X 1,67
tambah darah (TTD)
6 Bayi baru lahir mendapat inisiasi X 3,34
menyusu dini
7 Cakupan balita yang ditimbang X 1,67
8 Pemberian ASI eksklusif pada X 5
bayi 0-6 bulan
9 Rekapitulasi pemberian kapsul X 1,67
vitamin A
KIA-KB
1 Kunjungan K1 X 1,67
2 Kunjungan K4 X 1,67
3 Persalinan ditolong nakes X 1,67
4 Mendapat yankes nifas (KF) X 3,35

36
5 Deteksi resiko tinggi oleh nakes X 3,35
6 Deteksi resiko tinggi oleh X 10
masyarakat
7 Penanganan komplikasi obsestri X 5
8 Penaganan komplikasi X 1,67
neonates
9 Pelayanan neonates KN1 X 1,67
10 Penanganan Kesehatan Bayi X 1,67
11 Penanganan Kesehatan Anak X 1,67
Balita
12 Penanganan Bayi BBLR X 1,67
PROMOSI KESEHATAN
1 PHBS Rumah Tangga X 5
2 PHBS Institusi Pendidikan X 5
3 PHBS Institusi Kesehatan X 1,67
4 PHBS TTU X 1,67
5 PHBS Tempat Kerja X 1,67
KESEHATAN LINGKUNGAN
1 Kualitas Lingkungan X 1,67
Perumahan
2 Saluran Pembuangan Air X 1,67
Limbah (SPAL)
3 Tempat Pembuangan Sampah X 1,67
(TPS)
4 Jamban Keluarga X 1,67
5 Sarana Air Bersih X 1,67
6 Survei Jentik X 1,67
7 Tempat Pengelolaan Makanan X 1,67
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
1 Pemberantasan Penyakit Diare X 1,67
2 Pemberantasan Penyakit ISPA X 1,67
3 Pemberantasan Penyakit Kusta X 1,67
4 Pemberantasan Penyakit X 1,67
Tuberkulosis

37
5 Pemberantasan Penyakit X 1,67
Demam Berdarah Dengue
6 Pelacakan Penyakit Rabies X 1,67
PENGOBATAN DASAR
1 Rawat Jalan Poli Umum X 1,67
2 Rawat Jalan Poli Lansia X 1,67
3 Rawat Jalan Poli MTBS X 1,67
4 Rawat Jalan Poli Gigi dan Mulut X 1,67
5 Rawat Inap X 1,67
6 UGD X 1,67
7 Rujukan Rumah Sakit X 1,67
8 Pelayanan Obstetri Neonatus X 1,67
Essensial Dasar (PONED)
9 Kunjungan Laboratorium X 1,67
10 Farmasi X 1,67

2. KEGAWATAN MASALAH (KRITERIA B)


Kegawatan masalah merupakan hasil dari rata-rata pengambilan
suara mengenai 3 faktor tingkat kegawatan yaitu keganasan, biaya, dan
urgensi. Dibawah ini akan dijelakan 3 faktor kegawatan :
Tabel 21. Tiga Faktor Tingkat Kegawatan
Nilai Keganasan Nilai Biaya Nilai Urgensi
5 Sangat Ganas 5 Sangat Murah 5 Sangat Mendesak
4 Ganas 4 Murah 4 Mendesak
3 Cukup Berpengaruh 3 Cukup Murah 3 Cukup Mendesak
2 Kurang Ganas 2 Mahal 2 Kurang Mendesak
1 Tidak Ganas 1 Sangat Mahal 1 Tidak Mendesak

38
Tabel 22. Kegawatan Masalah
KEGAWATAN MASALAH
NO INDIKATOR TINGKAT
KEGANASAN BIAYA NILAI
URGENSI
GIZI
Ibu hamil mendapat tablet
1 2 4 4 10
tambah darah (TTD)
Balita kurus mendapat
2 2 3 3 8
makanan tambahan
Ibu hamil kurang energi
3 kronik (KEK) mendapat 4 2 3 9
makanan tambahan
Ibu nifas mendapat kapsul
4 3 4 3 10
vitamin A
Remaja putri mendapat
5 2 3 2 7
tablet tambah darah (TTD)
Bayi baru lahir mendapat
6 3 5 5 13
inisiasi menyusu dini
Cakupan balita yang
7 2 3 2 7
ditimbang
Pemberian ASI eksklusif
8 3 5 5 13
pada bayi 0-6 bulan
Rekapitulasi pemberian
9 2 3 2 7
kapsul vitamin A
KIA-KB
1 Kunjungan K1 3 4 3 10
2 Kunjungan K4 4 4 4 12
3 Persalinan ditolong nakes 4 3 4 11
4 Mendapat yankes nifas (KF) 3 3 2 8
Deteksi resiko tinggi oleh
5 4 3 3 10
nakes

39
Deteksi resiko tinggi oleh
6 4 3 3 10
masyarakat
Penanganan komplikasi
7 4 3 4 11
obsestri
Penaganan komplikasi
8 5 4 5 14
neonates
9 Pelayanan neonates KN1 4 4 3 11
10 Penanganan Kesehatan Bayi 4 4 4 12
Penanganan Kesehatan
11 4 4 4 12
Anak Balita
12 Penanganan Bayi BBLR 4 5 5 14
PROMOSI KESEHATAN
1 PHBS Rumah Tangga 3 5 2 10
2 PHBS Institusi Pendidikan 2 5 1 8
3 PHBS Institusi Kesehatan 3 3 3 9
4 PHBS TTU 2 3 1 6
5 PHBS tempat kerja 2 4 1 7
KESEHATAN LINGKUNGAN
Kualitas Lingkungan
1 3 3 3 9
Perumahan
Saluran Pembuangan Air
2 3 2 2 7
Limbah (SPAL)
Tempat Pembuangan
3 3 3 2 8
Sampah (TPS)
4 Jamban Keluarga 4 3 3 10
5 Sarana Air Bersih 4 3 4 11
6 Survei Jentik 2 3 2 8
Tempat Pengelolaan
7 2 3 2 7
Makanan
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
1 Pemberantasan Penyakit 3 5 4 12

40
Diare
Pemberantasan Penyakit
2 4 5 4 13
ISPA
Pemberantasan Penyakit
3 4 3 3 10
Kusta
Pemberantasan Penyakit
4 3 5 4 12
Tuberkulosis
Pemberantasan Penyakit
5 3 5 2 10
Demam Berdarah Dengue
6 Pelacakan Penyakit Rabies 3 5 2 10
PENGOBATAN DASAR
1 Rawat Jalan Poli Umum 2 5 2 9
2 Rawat Jalan Poli Lansia 2 5 3 10
3 Rawat Jalan Poli MTBS 2 5 3 10
Rawat Jalan Poli Gigi dan
4 2 5 3 10
Mulut
5 Rawat Inap 2 5 3 10
6 UGD 2 5 3 9
7 Rujukan Rumah Sakit 2 4 3 9
Pelayanan Obstetri
8 Neonatus Essensial Dasar 2 5 3 10
(PONED)
9 Kunjungan Laboratorium 2 3 3 8
10 Farmasi 2 4 4 10

41
3. KEMUDAHAN PENANGGULANGAN (KRITERIA C)
Kriteria kemudahan penanggulangan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 23 . Kriteria Kemudahan Penanggulangan
KRITERIA NILAI
Sangat Mudah 1
Mudah 2
Cukup Mudah 3
Agak Mudah 4
Tidak Mudah 5
Tabel 24. Kemudahan Penanggulangan
KEMUDAHAN
NO INDIKATOR
PENANGGULANGAN
GIZI
Ibu hamil mendapat tablet tambah
1 1
darah (TTD)
Balita kurus mendapat makanan
2 2
tambahan
Ibu hamil kurang energi kronik (KEK)
3 2
mendapat makanan tambahan
4 Ibu nifas mendapat kapsul vitamin A 1
Remaja putri mendapat tablet tambah
5 2
darah (TTD)
Bayi baru lahir mendapat inisiasi
6 3
menyusu dini
7 Cakupan balita yang ditimbang 1
Pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6
8 5
bulan
Rekapitulasi pemberian kapsul vitamin
9 2
A
KIA-KB

42
1 Kunjungan K1 1
2 Kunjungan K4 1
3 Persalinan ditolong nakes 3
4 Mendapat yankes nifas (KF) 3
5 Deteksi resiko tinggi oleh nakes 4
6 Deteksi resiko tinggi oleh masyarakat 4
7 Penanganan komplikasi obsestri 4
8 Penaganan komplikasi neonates 5
9 Pelayanan neonates KN1 1
10 Penanganan Kesehatan Bayi 1
11 Penanganan Kesehatan Anak Balita 1
12 Penanganan Bayi BBLR 4
PROMOSI KESEHATAN
1 PHBS Rumah Tangga 2
2 PHBS Institusi Pendidikan 3
3 PHBS Institusi Kesehatan 2
4 PHBS TTU 3
5 PHBS tempat kerja 3
KESEHATAN LINGKUNGAN
1 Kualitas Lingkungan Perumahan 5
Saluran Pembuangan Air Limbah
2 4
(SPAL)
3 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 4
4 Jamban Keluarga 4
5 Sarana Air Bersih 3
6 Survei Jentik 1
7 Tempat Pengelolaan Makanan 4
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR
1 Pemberantasan Penyakit Diare 2
2 Pemberantasan Penyakit ISPA 4
3 Pemberantasan Penyakit Kusta 2

43
4 Pemberantasan Penyakit Tuberkulosis 2
Pemberantasan Penyakit Demam
5 1
Berdarah Dengue
6 Pelacakan Penyakit Rabies 2
PENGOBATAN DASAR
1 Rawat Jalan Poli Umum 2
2 Rawat Jalan Poli Lansia 2
3 Rawat Jalan Poli MTBS 2
4 Rawat Jalan Poli Gigi dan Mulut 2
5 Rawat Inap 2
6 UGD 3
7 Rujukan Rumah Sakit 1
Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial
8 2
Dasar (PONED)
9 Kunjungan Laboratorium 4
10 Farmasi 1

4. PEARL FAKTOR (KRITERIA D)


Terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan yaitu :
a. Propriety : Kesesuaian dengan program daerah/ nasional/
dunia
b. Economy : Memenuhi syarat ekonomi untuk
melaksanakannya
c. Acceptability : Dapat diterima oleh petugas, masyarakat, dan \
lembaga terkait
d. Resources : Tersedianya sumber daya
e. Legality : Tidak melanggar hukum dan etika
Skor yang digunakan diambil melalui voting 2 anggota kelompok
1 = Setuju
0 = Tidak setuju

44
Tabel 25. Pearl Faktor
NO INDIKATOR PEARL
HASIL
P E A R L
KALI
GIZI
Ibu hamil mendapat tablet tambah
1 1 1 1 1 1 1
darah (TTD)
Balita kurus mendapat makanan
2 1 1 1 1 1 1
tambahan
Ibu hamil kurang energi kronik (KEK)
3 1 1 1 1 1 1
mendapat makanan tambahan
4 Ibu nifas mendapat kapsul vitamin A 1 1 1 1 1 1
Remaja putri mendapat tablet tambah
5 1 1 1 1 1 1
darah (TTD)
Bayi baru lahir mendapat inisiasi
6 1 1 1 1 1 1
menyusu dini
7 Cakupan balita yang ditimbang 1 1 1 1 1 1
Pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6
8 1 1 1 1 1 1
bulan
Rekapitulasi pemberian kapsul vitamin
9 1 1 1 1 1 1
A
KIA-KB
1 Kunjungan K1 1 1 1 1 1 1
2 Kunjungan K4 1 1 1 1 1 1
3 Persalinan ditolong nakes 1 1 1 1 1 1
4 Mendapat yankes nifas (KF) 1 1 1 1 1 1
5 Deteksi resiko tinggi oleh nakes 1 1 1 1 1 1
6 Deteksi resiko tinggi oleh masyarakat 1 1 1 1 1 1
7 Penanganan komplikasi obsestri 1 1 1 1 1 1
8 Penaganan komplikasi neonates 1 1 1 1 1 1
9 Pelayanan neonates KN1 1 1 1 1 1 1

45
10 Penanganan Kesehatan Bayi 1 1 1 1 1 1
11 Penanganan Kesehatan Anak Balita 1 1 1 1 1 1
12 Penanganan Bayi BBLR 1 1 1 1 1 1
PROMOSI KESEHATAN
1 PHBS Rumah Tangga 1 1 1 1 1 1
2 PHBS Institusi Pendidikan 1 1 1 1 1 1
3 PHBS Institusi Kesehatan 1 1 1 1 1 1
4 PHBS TTU 1 1 1 1 1 1
5 PHBS tempat kerja 1 1 1 1 1 1
KESEHATAN LINGKUNGAN
1 Kualitas Lingkungan Perumahan 1 1 1 1 1 1
Saluran Pembuangan Air Limbah
2 1 1 1 1 1 1
(SPAL)
3 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 1 1 1 1 1 1
4 Jamban Keluarga 1 1 1 1 1 1
5 Sarana Air Bersih 1 1 1 1 1 1
6 Survei Jentik 1 1 1 1 1 1
7 Tempat Pengelolaan Makanan 1 1 1 1 1 1
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR
1 Pemberantasan Penyakit Diare 1 1 1 1 1 1
2 Pemberantasan Penyakit ISPA 1 1 1 1 1 1
3 Pemberantasan Penyakit Kusta 1 1 1 1 1 1
4 Pemberantasan Penyakit Tuberkulosis 1 1 1 1 1 1
Pemberantasan Penyakit Demam
5 1 1 1 1 1 1
Berdarah Dengue
6 Pelacakan Penyakit Rabies 1 1 1 1 1 1
PENGOBATAN DASAR
1 Rawat Jalan Poli Umum 1 1 1 1 1 1
2 Rawat Jalan Poli Lansia 1 1 1 1 1 1
3 Rawat Jalan Poli MTBS 1 1 1 1 1 1
4 Rawat Jalan Gigi dan Mulut 1 1 1 1 1 1

46
5 Rawat Inap 1 1 1 1 1 1
6 UGD 1 1 1 1 1 1
7 Rujukan Rumah Sakit 1 1 1 1 1 1
Pelayanan Obstetri Neonatus
8 1 1 1 1 1 1
Essensial Dasar (PONED)
9 Kunjungan Laboratorium 1 1 1 1 1 1
10 Farmasi 1 1 1 1 1 1

5. NILAI PRIORITAS MASALAH


Setelah Kriteria A, B, C, dan D ditetapkan, nilai tersebut dimasukan
ke dalam rumus :
a. Nilai Prioritas Dasar (NPD) = ( A+B ) x C
b. Nilai Prioritas Total ( NPT) = ( A+B ) x C x D
Tabel 26. Nilai Prioritas Masalah
NO INDIKATOR A B C D NPD NPT
GIZI
Ibu hamil mendapat tablet tambah
1 3,34 10 1 1 13,34 13,34
darah (TTD)
Balita kurus mendapat makanan
2 1,67 8 2 1 19,34 19,34
tambahan
Ibu hamil kurang energi kronik
3 (KEK) mendapat makanan 1,67 9 2 1 21,34 21,34
tambahan
Ibu nifas mendapat kapsul vitamin
4 1,67 10 1 1 11,67 11,67
A
Remaja putri mendapat tablet
5 1,67 7 2 1 17,34 17,34
tambah darah (TTD)
Bayi baru lahir mendapat inisiasi
6 3,34 13 3 1 49,02 49,02
menyusu dini
7 Cakupan balita yang ditimbang 1,67 7 1 1 8,67 8,67
Pemberian ASI eksklusif pada
8 5 13 5 1 90 90
bayi 0-6 bulan

47
Rekapitulasi pemberian kapsul
9 1,67 7 2 1 17,34 17,34
vitamin A
KIA-KB
1 Kunjungan K1 1,67 10 1 1 11,67 11,67
2 Kunjungan K4 1,67 12 1 1 13,67 13,67
3 Persalinan ditolong nakes 1,67 11 3 1 38,01 38,01
4 Mendapat yankes nifas (KF) 3,34 8 3 1 34,02 34,02
5 Deteksi resiko tinggi oleh nakes 3,34 10 4 1 80 80
Deteksi resiko tinggi oleh
6 10 10 4 1 80 80
masyarakat
7 Penanganan komplikasi obsestri 5 11 5 1 80 80
8 Penaganan komplikasi neonates 1,67 14 5 1 78,35 78,35
9 Pelayanan neonates KN1 1,67 11 1 1 12,67 12,67
10 Penanganan Kesehatan Bayi 1,67 12 1 1 13,67 13,67
Penanganan Kesehatan Anak
11 1,67 12 1 1 13,67 13,67
Balita
12 Penanganan Bayi BBLR 1,67 14 4 1 62,68 62,68
PROMOSI KESEHATAN
1 PHBS Rumah Tangga 5 10 2 1 30 30
2 PHBS Institusi Pendidikan 5 8 3 1 39 39
3 PHBS Institusi Kesehatan 1,67 9 2 1 21,34 21,34
4 PHBS TTU 1,67 6 3 1 23,01 23,01
5 PHBS tempat kerja 1,67 7 3 1 26,01 26,01
KESEHATAN LINGKUNGAN
1 Kualitas Lingkungan Perumahan 1,67 9 5 1 53,35 53,35
Saluran Pembuangan Air Limbah
2 1,67 7 4 1 34.68 34,68
(SPAL)
Tempat Pembuangan Sampah
3 1,67 8 4 1 38,68 38,68
(TPS)
4 Jamban Keluarga 1,67 10 4 1 46,68 46,68
5 Sarana Air Bersih 1,67 11 3 1 38,01 38,01

48
6 Survei Jentik 1,67 8 1 1 9,67 9,67
7 Tempat Pengelolaan Makanan 1,67 7 4 1 34,68 34,68
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR
1 Pemberantasan Penyakit Diare 1,67 12 2 1 27,34 27,34
2 Pemberantasan Penyakit ISPA 1,67 13 4 1 58,58 58,68
3 Pemberantasan Penyakit Kusta 1,67 10 2 1 23,34 23,34
Pemberantasan Penyakit 1,67
4 12 2 1 27,34 27,34
Tuberkulosis
Pemberantasan Penyakit Demam 1,67
5 10 1 1 11,67 11,67
Berdarah Dengue
6 Pelacakan Penyakit Rabies 1,67 10 2 1 23,34 23,34
PENGOBATAN DASAR
1 Rawat Jalan Poli Umum 1,67 9 2 1 21,34 21,34
2 Rawat Jalan Poli Lansia 1,67 10 2 1 23,34 23.34
3 Rawat Jalan Poli MTBS 1,67 10 2 1 23,34 23.34
4 Rawat Jalan Poli Gigi dan Mulut 1,67 10 2 1 23,34 23.34
5 Rawat Inap 1,67 10 2 1 23,34 23.34
6 UGD 1,67 9 3 1 32,01 32,01
7 Rujukan Rumah Sakit 1,67 9 1 1 10,67 10,67
Pelayanan Obstetri Neonatus
8 1,67 10 2 1 23,34 23,34
Essensial Dasar (PONED)
9 Kunjungan Laboratorium 1,67 8 4 1 38,68 38,68
10 Farmasi 1,67 10 1 1 11,67 11,67
Adapun yang menjadi prioritas masalah pada Puskesmas Abeli
bulan Januari-Sepember 2018, yaitu pemberian ASI eksklusif pada
bayi 0-6 bulan.
C. ANALISIS PENYEBAB MASALAH
Analisis masalah dilakukan untuk menentukan kemungkinan penyebab
masalah dengan metode pendekatan sistem (input, proses, lingkungan, dan
output). Pendekatan input meliputi 5M (Man, Money, Methode, Material,
Machine). Berikut dibawah ini penjelasannya :

49
Tabel 27. Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah Pemberian ASI
Eksklusif Pada Bayi 0-6 Bulan.
KOMPONEN KEMUNGKINAN PENYEBAB
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai pentingnya pemberian ASI
eksklusif pada bayi 0-6 bulan.
2. Kesibukan dari ibu menyusui sehingga
kurang memeiliki waktu untuk menyusui
Man anaknya
3. Masih kurangnya petugas kesehatan yang
bertugas melakukan penyuluhan pada
masyarakat mengenai pentingnya
pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6
bulan
1. Kurangnya dana untuk sosialisasi
Money pentingnya pemberian ASI eksklusif pada
bayi 0-6 bulan.
Input 1. Kurangnya pelaporan puskesmas
mengenai pendataan pemberian ASI
eksklusif pada bayi 0-6 bulan
2. Kurangnya media informasi terhadap
Material masyarakat terkhusus ibu hamil dan ibu
menyusui terkait manfaat pemberian ASI
eksklusif pada bayi 0-6 bulan yang dapat
dilakukan baik dalam bentuk pamflet, flip
chart dan leaflet.
1. Kurangnya kegiatan sosialisasi pada
masyarakat tentang pentingnya pemberian
ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan.
Metode
2. Kurangnya konseling pada wanita yang
hamil ataupun ibu menyusui tentang
pentingnya pemberian ASI eksklusif pada

50
bayi 0-6 bulan.
1. Kurangnya sosialisasi dalam bentuk
penyuluhan yang disampaikan petugas
kesehatan ke masyarakat terkhusus
perempuan yang hamil dan ibu menyusui
Marketing
tentang manfaat pemberian ASI eksklusif
pada bayi 0-6 bulan.
2. Kurangnya media promosi dan informasi
yang beredar di masyarakat.
1. Tingkat kesadaran, pengetahuan, dan
pemahaman masyarakat yang bervariasi
mengenai pemberian ASI eksklusif pada bayi
Lingkungan 0-6 bulan.
2. Kurangnya dukungan dari keluarga
terdekat kepada ibu menyusui untuk
memberikan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan.
P1
Proses Tidak ada masalah
(Perencanaan)
1. Kurangnya kerjasama beberapa stekholder
P2 terkait dalam upaya pemberian ASI eksklusif
(Pelaksanaan) pada bayi 0-6 bulan.
.
1. Kurangnya pemantauan dan evaluasi
P3 terkait pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6
(Pengawasan) bulan.
.

51
D. PRIORITAS PENYEBAB MASALAH
1. Penyebab Masalah
Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka penyebab masalah yang
ditetapkan sebagai berikut :
a) Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pemberian
ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan.
b) Kurangnya dukungan dari keluarga terdekat kepada ibu menyusui
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan
c) Masih kurangnya petugas kesehatan yang bertugas melakukan
penyuluhan pada masyarakat mengenai pentingnya pemberian ASI
eksklusif pada bayi 0-6 bulan.
d) Kurangnya dana untuk sosialisasi pentingnya pemberian ASI eksklusif
pada bayi 0-6 bulan.
e) Kurangnya media promosi dan informasi yang beredar di masyarakat.
f) Kurangnya kerjasama beberapa stekholder terkait dalam upaya
pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan
g) Kurangnya pemantauan dan evaluasi terkait pemberian ASI eksklusif
pada bayi 0-6 bulan.

52
2. Metode Sebab Akibat dari Ishikawa (Fish Bone)

Man Money Marketing

Masih kurangnya Kurangnya media


Kurangnya pengetahuan
petugas kesehatan Kurangnya dana promosi dan informasi
yang bertugas untuk sosialisasi yang beredar di
masyarakat mengenai melakukan
pentingnya pemberian ASI pentingnya masyarakat
penyuluhan pada pemberian ASI
eksklusif pada bayi 0-6 masyarakat eksklusif pada
bulan Bayi 0-6 Bulan mengenai bayi 0-6 bulan
pentingnya
pemberian asi
eksklusif pada bayi
0-6 bulan
Pemberian ASI
Eksklusif Pada
Kurangnya kerjasama Bayi 0-6 Bulan
beberapa stekholder terkait
Kurangnya dukungan dari dalam upaya pemberian ASI
keluarga terdekat kepada eksklusif pada bayi 0-6 bulan
ibu menyusui untuk
memberikan ASI Kurangnya pemantauan dan
eksklusif pada bayi 0-6 evaluasi terkait pemberian
bulan Bayi 0-6 Bulan ASI eksklusif pada bayi 0-6
bulan

Lingkungan Proses

Gambar 4. Metode Sebab Akibat dari Ishikawa (Fish Bone) Pemberian ASI
Eksklusif Pada Bayi 0-6 Bulan
E. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
1. A = Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya
pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan
2. B = Memberikan informasi kepada keluarga terdekat ibu hamil atau ibu
menyusui untuk selalu memberi dukungan agar dapat memberikan ASI
eksklusif pada bayi hingga usia 6 bulan
3. C = Menambah jumlah petugas kesehatan yang bertugas melakukan
penyuluhan pada masyarakat mengenai pentingnya pemberian ASI
eksklusif pada bayi 0-6 bulan
4. D = menyiapkan dana sosialisasi pentingnya pemberian ASI eksklusif
pada bayi 0-6 bulan
5. E = membuat dan memperbanyak media promosi dan informasi yang
beredar di masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif
pada bayi 0-6 bulan
6. F = Menginformasikan kepada beberapa stekholder terkait dalam upaya
pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan

53
7. G = Membuat data mengenai Ibu menyusui untuk pemberian ASI
eksklusif pada bayi 0-6 bulan.
Setelah membuat beberapa alternatif pemecahan masalah, maka dapat
dibuat beberapa kriteria yang dapat digunakan, sebagai berikut :
Tabel 28. Kriteria Mutlak dapat atau tidaknya RUK dilakukan
Input
Kriteria Output Keterangan
Man Money Material Metode Marketting
A 1 1 1 1 1 1 Dapat dilakukan
B 1 1 1 1 1 1 Dapat dilakukan
TIdak dapat
C 0 0 1 1 1 1
dilakukan
D 1 1 1 1 1 0 Dapat dilakukan
E 1 1 1 1 1 1 Dapat dilakukan
F 1 1 1 1 1 1 Dapat dilakukan
G 1 1 1 1 1 1 Dapat dilakukan

F. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Berdasarkan analisis prioritas penyebab masalah, maka dibawah ini
ditampilkan tabel paired comparison dan tabel kumulatif untuk
menyelesaikan suatu masalah berupa upaya pemberian ASI eksklusif pada
bayi 0-6 bulan.
Tabel 29. Tabel Paired Comparison
A B C D E F G Total
A A C A A F G 3
B C D B F G 1
C D E F G 0
D D F G 1
E F G 0
F G 0
G 0
Total Vertikal 0 0 2 2 0 5 6

54
Total Horizontal 3 1 0 1 0 0 0
Total 3 5 2 3 0 5 6 24
Tabel 30. Tabel Kumulatif
NO KODE TOTAL PRESENTASE KUMULATIF
1 G 6 6/24 x 100% 25% 25%
2 E 5 5/24 x 100% 20.8% 45.8%
3 B 5 4/24 x 100% 20.8% 66.6%
4 A 3 3/24 x 100% 12.5% 79.1%
5 D 3 2/24 x 100% 12.5% 91.6%
6 C 2 1/24 x 100% 8.4% 100%
7 E 0 0/24 x 100% 0 100%

Berdasarkan nilai kumulatif untuk menyelesaikan suatu masalah yang


terdiri dari 4 penyebab masalah yang dijabarkan yaitu:
1. Membuat data mengenai Ibu menyusui untuk pemberian ASI eksklusif
pada bayi 0-6 bulan.
2. membuat dan memperbanyak media promosi dan informasi yang
beredar di masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif
pada bayi 0-6 bulan.
3. Memberikan informasi kepada keluarga terdekat ibu hamil atau ibu
menyusui untuk selalu memberi dukungan agar dapat memberikan ASI
eksklusif pada bayi hingga usia 6 bulan.
4. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya
pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan.
G. PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
Berdasarkan uraian di atas, maka yang dapat dijadikan perencanaan/
Plan of Action (PoA), yaitu memberikan informasi kepada msyarakat
terkhusus ibu menyusui mengenai pentingnya pentingnya pemberian ASI
eksklusif pada bayi 0-6 bulan dan membuat data mengenai Ibu menyusui
untuk pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan.

55
Tabel 31. Plan of Action (PoA) Masalah kesehatan Program Kesehatan Wajib Puskesemas Abeli
Periode Januari – September 2018
Tujuan Kegiatan Sasaran Target Lokasi Waktu Personil Biaya
Membuat data mengenai Membuat data Ibu Menyusui 100% Wilayah 1 kali 1 petugas Transportasi :
Ibu menyusui untuk mengenai Ibu menyusui ASI Ekslusif di Kerja dalam 1 wilayah Rp100.000
pemberian ASI eksklusif untuk pemberian ASI Wilayah Kerja Puskesmas sebulan kerja
pada bayi 0-6 bulan eksklusif pada bayi 0-6 Puskesmas Abeli
bulan. Abeli

membuat dan Masyarakat di 100% Wilayah 2 kali 2


memperbanyak media Wilayah Kerja Kerja dalam Petugas Biaya Cetak
Banner :
Memberikan informasi promosi dan informasi Puskesmas Puskesmas sebulan Promkes
200.000 x 5
kepada msyarakat yang beredar di Abeli Abeli Puskesmas =
Rp.1.000.000
terkhusus ibu menyusui masyarakat tentang Abeli
mengenai pentingnya pentingnya pemberian Biaya cetak
brosur
pentingnya pemberian ASI ASI eksklusif pada bayi
3000 x 150
eksklusif pada bayi 0-6 0-6 bulan (poster, lembar
= Rp. 450.000
bulan banner, flipchart dan
brosur)

56
Penyuluhan kepada Masyarakat di 100% Wilayah 1 kali 2 Petugas : Transportasi
keluarga terdekat ibu Wilayah Kerja Kerja dalam Promkes Rp 200.000
hamil atau ibu
Puskesmas Puskesmas sebulan dan Gizi
menyusui untuk selalu
memberi dukungan Abeli Abeli
agar dapat memberikan
ASI eksklusif pada bayi
hingga usia 6 bulan
Memberikan Masyarakat di 100% Wilayah 1 kali 2 Petugas : Transportasi
Wilayah Kerja Promkes
penyuluhan kepada Kerja dalam Rp 200.000
Puskesmas dan Gizi
masyarakat mengenai Abeli Puskesmas sebulan
pentingnya pemberian Abeli
ASI eksklusif pada bayi
0-6 bulan

57
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan pengelolaan data primer mengenai masalah kesehatan
program upaya wajib Puskesmas Abeli periode Januari – September 2018,
dapat disimpulakan beberapa hal, sebagai berikut :
1. Prioritas masalah kesehatan program upaya wajib Puskesmas Abeli
periode Januari – September 2018, yaitu pada program gizi dengan
masalah “pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan”.
2. Prioritas penyebab masalah yang ditetapkan pada upaya program gizi di
Puskesmas Abeli Periode Januari – September 2018, yaitu :
a) Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pemberian
ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan.
b) Kurangnya dukungan dari keluarga terdekat kepada ibu menyusui
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan
c) Masih kurangnya petugas kesehatan yang bertugas melakukan
penyuluhan pada masyarakat mengenai pentingnya pemberian ASI
eksklusif pada bayi 0-6 bulan.
d) Kurangnya dana untuk sosialisasi pentingnya pemberian ASI eksklusif
pada bayi 0-6 bulan.
e) Kurangnya media promosi dan informasi yang beredar di masyarakat.
f) Kurangnya kerjasama beberapa stekholder terkait dalam upaya
pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan
g) Kurangnya pemantauan dan evaluasi terkait pemberian ASI eksklusif
pada bayi 0-6 bulan
3. Sebagai Alternatif pemecahan masalah yang ditetapkan pada upaya
Program gizi di puskesmas Abeli periode Januari – Mei 2018, yaitu :
A = Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya
pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan
B = Memberikan informasi kepada keluarga terdekat ibu hamil atau ibu
menyusui untuk selalu memberi dukungan agar dapat memberikan ASI
eksklusif pada bayi hingga usia 6 bulan

58
C = Menambah jumlah petugas kesehatan yang bertugas melakukan
penyuluhan pada masyarakat mengenai pentingnya pemberian ASI
eksklusif pada bayi 0-6 bulan
D = menyiapkan dana sosialisasi pentingnya pemberian ASI eksklusif
pada bayi 0-6 bulan
E = membuat dan memperbanyak media promosi dan informasi yang
beredar di masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif pada
bayi 0-6 bulan
F = Menginformasikan kepada beberapa stekholder terkait dalam upaya
pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan
G = Membuat data mengenai Ibu menyusui untuk pemberian ASI eksklusif
pada bayi 0-6 bulan..
B. SARAN
Kematian Ibu dan Anak merupakan permasalahan yang besar dan
menjadi tugas pokok institusi kesehatan. ASI eksklusif adalah intervensi yang
paling efektif untuk mencegah kematian anak, namun menurut survei
demografi kesehatan tingkat pemberian ASI eksklusif telah menurun selama
dekade terakhir. Hari ini, hanya sepertiga penduduk Indonesia secara
eksklusif menyusui anak-anak mereka pada enam bulan pertama. Melalui
tulisan ini, penulis menuangkan beberapa saran sehingga membantu dalam
meningkatkan capaian pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan , yaitu :
1. Membuat data mengenai Ibu menyusui untuk pemberian ASI eksklusif pada
bayi 0-6 bulan.
2. membuat dan memperbanyak media promosi dan informasi yang beredar
di masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif
3. Memberikan informasi kepada keluarga terdekat ibu hamil atau ibu
menyusui untuk selalu memberi dukungan agar dapat memberikan ASI
eksklusif pada bayi hingga usia 6 bulan.
4. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya
pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan.

59
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang Republik Indonesi.2009. Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan.
2. Jakab, Zsuzsanna. 2011. Designing the road to better health and well-being in
Europe. WHO Regional Director for Europe 14th European Health Forum
Gastein, Bad Hofgastein, Austria
3. Kemenkes. 2016. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Kementrian
Kesehatan RI.
4. Kemenkes. 2016. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.
5. Permenkes. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
6. Puskesmas Abeli. 2017. Profil Puskesmas Abeli Tahun 2017

60
Lampiran 1. Grafik PWS
A. Program KIA-KB

Grafik PWS Kunjungan K1


Januari - September 2018
100
80
% Capaian

60
40
20
0
Benua Tobimei Anggola Puskes
Puday Lapulu Abeli Poasia Talia
Nirae ta melai mas
Capaian 86 60 53 40 85 67 49 50 62

Grafik PWS Kunjungan K4


Januari-September 2018
80
70
60
% Capaian

50
40
30
20
10
0
Benua Tobimei Anggola Puskes
Puday Lapulu Abeli Poasia Talia
Nirae ta melai mas
Capaian 69 60 61 74 76 74 52 72 67

Grafik PWS Persalinan yang di tolong oleh Nakes


Januari-September 2018
100
80
Axis Title

60
40
20
0
Benua Tobimei Anggola Puskes
Puday Lapulu Abeli Poasia Talia
61Nirae ta melai mas
Capaian 90 66 49 44 92 63 65 84 69
B. Program Promosi Kesehatan

Grafik PWS Ibu Bersalin


Januari-September 2018
100
80
Axis Title

60
40
20
0
Benua Tobimei Anggola Puskes
Puday Lapulu Abeli Poasia Talia
Nirae ta melai mas
Capaian 90 66 49 44 92 63 65 84 69

Capaian KF3
Periode Januari-September 2018
100
80
Axis Title

60
C. Program
40 Kesehatan Lingkungan
20
0
Benua Tobimei Anggola Puskes
Puday Lapulu Abeli Poasia Talia
Nirae ta melai mas
Capaian 73 59 60 38 95 56 43 76 63

Grafik PWS Deteksi Resiko Tinggi Oleh Nakes


Periode Januari-September 2018
100
80
Axis Title

60
40
20
0
Benua Tobimei Anggola Puskes
Puday Lapulu Abeli Poasia Talia
Nirae ta melai mas
Capaian 60 52 64 6290 54 60 60 67 61
Grafik PWS Deteksi Resiko Tinggi Oleh
Masyarakat
Periode Januari-September 2018
40
30
Axis Title

20
10
0
Benua Tobimei Anggola Puskes
Puday Lapulu Abeli Poasia Talia
Nirae ta melai mas
Capaian 30 24 27 30 31 30 10 33 27

Grafik Penanganan Komplikasi Obstetri


Januari-September 2018
70
60
50
Axis Title

40
30
20
10
0
Benua Tobimei Anggola Puskes
Puday Lapulu Abeli Poasia Talia
Nirae ta melai mas
Capaian 50 48 55 60 46 60 60 56 53

Grafik PWS Pelayanan neonatus KN1


Januari-September 2018
100
80
Axis Title

60
40
20
0
Benua Tobimei Anggola Puskes
Puday Lapulu Abeli Poasia Talia
Nirae ta melai mas
Capaian 90 64 49 44 87 63 60 75 67
63
B. Program Gizi

Grafik PWS Pemberian Vit A Balita Januari-


September 2018
100
80
Axis Title

60
40
20
0
Benua Tobimei Anggola Puskes
Puday Lapulu Abeli Poasia Talia
Nirae ta melai mas
Capaian 87.8 90.3 88.8 90.5 87.2 89.6 88.9 90.5 89.2

Capaian Pemberian Tablet Fe Ibu Hamil


Periode Januari-September 2018
100
80
Axis Title

60
40
20
0
Benua Tobimei Anggola Puskes
Puday Lapulu Abeli Poasia Talia
Nirae ta melai mas
Capaian 66.7 60.5 63.2 82 77.8 76 60.4 74.5 61.6

Capaian Pemberian Vit A Ibu Nifas


Periode Januari-September 2018
100

80
Axis Title

60

40

20

0
64
Benua Tobimei Anggola Puskes
Puday Lapulu Abeli Poasia Talia
Nirae ta melai mas
Capaian 88 70 55 44 87 63 59 82 68
Capaian Bayi Baru Lahir yang Mendapat Inisiasi Menyusui
Dini (IMD) Peridoe Januari-September 2018
100
80
Axis Title

60
40
20
0
Benua Tobimei Anggola Puskes
Puday Lapulu Abeli Poasia Talia
Nirae ta melai mas
Capaian 80 58 45 56 81 69 57 73 64

Capaian ASI Eksklusif


Periode Januari-September 2018
100
80
Axis Title

60
40
20
0
Benua Tobimei Anggola Puskes
Puday Lapulu Abeli Poasia Talia
Nirae ta melai mas
Capaian 65.3 56.8 58.2 54.2 54.8 64.5 53.2 56.3 57.7

Capaian Cakupan balita yang ditimbang


105

100
Axis Title

95

90

85

80
Benua Tobimei Anggola Puskes
Puday Lapulu Abeli Poasia Talia
Nirae ta melai mas
65
Capaian 100 97.4 87.5 98 97 97.5 96.1 95.2 97.5
C.Promosi Kesehatan

CAPAIAN
PHBS Institusi Pendidikan
120.0
100.0
80.0
Axis Title

60.0
40.0
20.0
0.0
Anggalo Benua Tobimei Puskes
Abeli Lapulu Puday Poasia Talia
melai Nirae ta mas
CAPAIAN 66.7 0.0 100 50.0 33.3 75.0 66.7 33.3 50.0

PWS RT BER PHBS


JANUARI-SEPTEMBER 2018
70.0
60.0
50.0
Axis Title

40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
Anggalo Benua Tobimei PUSKES
Abeli Lapulu Puday Poasia Talia
melai Nirae ta MAS
CAPAIAN 54.1 38.5 56.5 58.2 55.1 35.3 54.4 51.8 50.8

66
D. Kesehatan Lingkungan

PERSENTASE KELUARGA MENGAKSES AIR


MINUM
100
80
Axis Title

60
40
20
0
ANGGAL TOBIME BENUA Puskes
ABELI TALIA POASIA LAPULU PUDAY
OMELAI ITA NIRAE mas
Capaian 74.5 82.4 72.1 71.1 76.1 80.6 70.8 86 77

KEGIATAN PENGAWASAN KUALITAS LINGKUNGAN


PERUMAHAN
JAN-SEP 2018
100
80
Axis Title

60
40
20
0
ANGGA
TOBIM BENUA LAPUL Puskes
ABELI LOMEL TALIA POASIA PUDAY
EITA NIRAE U mas
AI
KEADAN RUMH 72 71 89 66 70 72 63 76 71
KEADAAN SPAL 70 69 87 60 69 67 60 66 67
KEADAAN TPS 70 72 88 70 70 69 63 83 71

CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM


LINGKUNGAN SEHAT BIDANG AIR DAN
SANITASI JAMBAN
100
ss 80
Axis Title

60
40
20
0
ANGGAL TOBIME BENUA Puskes
ABELI TALIA POASIA LAPULU PUDAY
OMELAI ITA NIRAE mas
67
capaian 83 79 83 67 87 73 54 76 63
Grafik Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
Survey Jenyik
JANUARI-SEPTEMBER 2018

100
80
Axis Title

60
40
20
0
ANGGAL TOBIMEI BENUAN PUSKES
ABELI TALIA POASIA LAPULU PUDAY
OMELAI TA IRAE MAS
Series1 93.2 83.4 83 71 82.6 76.9 85.1 77.8 91.2

68
Lampiran 2.Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1. Penyuluhan Kesehatan Gambar 2. Penyuluhan Kesehatan


Hipertensi Diabetes Mellitus

Gambar 3. Kunjungan Rumah Pasien Gambar 4. Mengisi Poli MTBS


Kedokeran Keluarga Puskesmas Abeli

69
Gambar 5. Mengikuti pertemuan Lintas
Gambar 6. Penjaringan Imunisasi MR
Sektor Kecamatan Abeli
di Sekolah Dasar

70

Anda mungkin juga menyukai