BAHASAN
Kondisi geografis Indonesia
Indonesia merupakan negara yang kondisi geografisnya terdiri dari banyak
pulau dan terletak di khatulistiwa. Kondisi banyak pulau menyebabkan setiap pulau
dibatasi atau dikelilingi lautan sehingga penyebaran listrik sedikit lebih susah
karena menyebabkan membutuhkan peralatan khusus. Peralatan khusus tersebut
juga mengakibatkan kendala bagi distribusi listrik. Permasalahan juga mencakup
biaya anggaran bagi pemerintah. Peralatan yang bisa digunakan dalam lintas pulau
harus memiliki ketahanan maupun kedap air memiliki harga yang tidak murah,
sehingga kondisi Indonesia yang memiliki banyak pulau merupakan faktor
terhambatnya distribusi listrik.
PT. Perusahaan Listrik Negara merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang didirikan untuk menyediakan kebutuhan listrik bagi masyarakat
Indonesia. Pemerintah Indonesia menyerahkan sepenuhnya tugas ini oleh PT. PLN.
Namun, seiring waktu berjalan PT. PLN banyak melakukan penyimpangan atas
ketidakadilan dalam pendistribusian listrik sehingga merugikan masyarakat.
Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk,
kebutuhan akan energi listrik di Indonesia meningkat dengan pesat terutama di kota
besar.
Subsidi yang terus membengkak
Masalah pertama yang dihadapi pemerintah yaitu, subsidi yang terus
membengkak, selisih antara harga produksi dan harga jual energi listrik adalah
penyebab utama. Salah satu penyebab terus membengkaknya subsidi listrik tiap
tahun, karena pemerintah tidak pernah menaikkan tarif listrik dua golongan rumah
tangga, yakni 450 Volt Ampere (VA) dan 900 VA. Harga produksi membengkak
karena sebagian besar energi listrik dibangkitkan dengan BBM yang mahal serta
tidak efisiennya sistem pembangkit, transmisi, dan distribusi. Rendahnya harga jual
juga menyebabkan dorongan untuk melakukan penghematan menjadi sangat rendah
dikalangan konsumen. Di sisi lain, banyak konsumen yang tidak layak
mendapatkan subsidi atau mampu membayar lebih mahal jika kwalitas listrik yang
didapat bisa dijamin.
Melemahnya rupiah terhadap dolar (AS) juga berdampak pada subsidi
listrik. Dengan melemahnya rupiah menjadikan harga minyak dunia semakin
mahal. Sedangkan sebagian besar energi listrik dibangkitkan dengan BBM, jika
bahan baku semakin mahal maka biaya produksi meningkat sedangkan harga per
kWh ke pelanggan tetap. Hal ini menyebabkan pemerintah mengeluarkan subsidi
ekstra.
PENUTUP
Kesimpulan
Faktor faktor yang menyebabkan terhambatnya distribusi listrik di
Indonesia merupakan masalah yang tidak baru lagi. Kondisi geografis Indonesia
yang terdiri banyak pulau memang memiliki tantangan tersendiri bagi Pemerintah.
Dengan kondisi tersebut, negara kita membutuhkan biaya yang besar untuk
mengkoneksi jaringan listrik antar pulau. Namun, dengan subsidi yang terus
membengkak pemerintah seakan akan terfokus pada subsidi tersebut.
Saran
Semua itu seharusnya dikaji ulang oleh Pemerintah dan BUMN (PLN)
untuk menentukan distribusi listrik kedepannya. Segala bentuk upaya pemerintah
alangkah baiknya tetap memperhatikan aspek keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia.
DAFTAR RUJUKAN