Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGEMBANGKAN PARIWISATA

DI KABUPATEN JOMBANG
(Studi Kasus Pada Taman Tirta Wisata Keplaksari Kabupaten Jombang)

Retno Puji Rahayu, Siti Rochmah, Heru Ribawanto


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: Retnorahayu84@yahoo.co.id

Abstract: Kabupaten Jombang has many tourist attraction. One of them is Taman Tirta Wisata
Keplaksari. This place is one of the leading sector in Jombang regency but still less interest and
fewer visitors than any other tourist attractions are located in Jombang regency. It takes strategy
of Local Government through the Department of Youth, Sport, Culture and Tourism in developing
the tourism in Jombang regency especially in Taman Tirta Wisata Keplaksari that is more
interesting sights and much in demand by the public. This study aims to determine whether the
strategy of the local government in developing tourism Jombang already running optimally. This
type of research used in this research is descriptive research with qualitative approach. Data
collection techniques with interview, observation and documentation. The results of this study
indicate that the Tourism Development Strategy in Taman Tirta Tourism Keplaksari still not
optimal because there are still some shortcomings that need further attention.

Keywords: strategy, Local Government, tourism, Kabupaten Jombang

Abstrak: Daerah kabupaten Jombang memiliki banyak daya tarik wisata. Salah satunya adalah
Taman Tirta Wisata Keplaksari. Tempat ini merupakan salah satu sektor unggulan di Kabupaten
Jombang tetapi masih kurang diminati dan pengunjungnya lebih sedikit daripada tempat-tempat
wisata lain yang berada di Kabupaten Jombang. Dibutuhkan strategi dari Pemerintah Daerah
melalui Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata dalam mengembangkan pariwisata di
Kabupaten Jombang khususnya pada Taman Tirta Wisata Keplaksari agar tempat wisata ini lebih
menarik dan banyak diminati oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
strategi pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata di Kabupaten Jombang sudah
berjalan secara optimal. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara,
pengamatan dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi Pengembangan
Pariwisata pada Taman Tirta Wisata Keplaksari masih belum optimal karena masih terdapat
beberapa kekurangan yang perlu perhatian lebih lanjut.

Kata kunci: strategi, Pemerintah Daerah, pariwisata, Kabupaten Jombang

Pendahuluan Pada umumnya terdapat banyak daerah di


Pembangunan daerah garis besarnya adalah Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan
bagian terpenting bagi pembangunan nasional budaya yang potensial untuk dikembangkan
yang diarahkan untuk mengembangkan daerah dalam kerangka kepariwisataan serta memiliki
dan menserasikan laju pertumbuhan antara kemampuan untuk menjadi salah satu destinasi
daerah di Indonesia. Salah satu pembangunan pariwisata kelas dunia. Salah satunya adalah
daerah dapat dilakukan dengan pengembangan daerah Kabupaten Jombang. Adapun peraturan
pariwisata. Mengenai pariwisata, hal ini telah pemerintah daerah Kabupaten Jombang terkait
banyak dibahas oleh Yoeti (2008, h. 4) bahwa pengembangan pariwisata yang diatur dalam
pariwisata dapat diandalkan untuk meningkatkan Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 21
kesejahteraan masyarakat dan pembangunan Tahun 2009 pasal 10 ayat 5 Tentang
nasional. Pengembangan sektor ini pemerintah Pengembangan Daya Tarik Wisata menyebutkan
berusaha keras membuat rencana dan berbagai bahwa strategi menyediakan ruang untuk
strategi yang mendukung kearah kemajuan investasi sektor industri, pariwisata, pertanian,
sektor ini dengan cara mengembangkan potensi perkebunan dan kehutanan salah satunya adalah
objek-objek wisata yang ada sebagai daya tarik pengembangan obyek dan fasilitas pariwisata.
utama bagi wisatawan.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 1, Hal. 122-127 | 122


Salah satu wisata yang menarik di daerah kepariwisataan lebih khususnya pada
ini adalah wisata buatan yang terletak persis pengembangan potensi pariwisata.
tepat dari gerbang selatan masuk kota Jombang
yaitu Taman Tirta Wisata Keplaksari yang Tinjauan Pustaka
merupakan wisata untuk keluarga memiliki Pemerintahan Daerah
fasilitas berupa taman, kolam renang, kolam Secara etimologi pemerintahan berasal dari
pemancingan, dan lapangan tenis dan kata pemerintah, sedangkan pemerintah berasal
sebagaianya. Di tempat ini biasanya terdapat dari kata perintah. Pamudji (1985, h. 22)
pagelaran musik dan pertunjukan ludruk yang mendefinisikan kata-kata tersebut sebagai
merupakan kesenian khas daerah Jombang. berikut:
Namun semakin banyaknya tempat-tempat 1. Perintah adalah perkataan bermaksud
wisata baru yang lebih menarik di Kabupaten menyuruh melakukan sesuatu.
Jombang maka daya tarik Taman Tirta Wisata 2. Pemerintah adalah khusus memerintah
Keplakasari ini menjadi memudar. Tempat ini sesuatu negara (daerah negara) atau
merupakan salah satu sektor unggulan di badan yang tertinggi yang memerintah
Kabupaten Jombang tetapi masih kurang suatu Negara (seperti Kabinet
diminati dan pengunjungnya lebih sedikit merupakan suatu pemerintah).
daripada tempat-tempat wisata lain seperti 3. Pemerintah adalah perbuatan (cara, hal,
Makam Gusdur, Makam Sayid Sulaiman dan urusan)
Sumber Boto yang berada di Kabupaten Dalam suatu pemerintahan tentunya
Jombang. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel memiliki otonomi daerah. Otonomi daerah
dibawah ini: menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
Data Pengunjung Pariwisata Kabupaten Tahun 2004 pengertian otonomi adalah hak,
Jombang Tahun 2012-2014 wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur
Nama dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
Daya urusan masyarakat setempat sesuai dengan
No 2012 2013 2014
Tarik peraturan perundang-undangan
Wisata
Sumber Manajemen Strategi
1 38,079 41,455 26,294
Boto Strategi merupakan cara untuk mencapai
Tirta tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa
2 33,635 25,540 16,541
Wisata berupa perluasan geografis, diversifikasi,
Candi akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar,
3 6,700 5,091 4,048
Arimbi rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan
Sendang joint venture (David, 2009, h.15). Berdasarkan
4 6,158 3,987 3,181
Made definisi di atas disimpulkan bahwa manajemen
Prasasti strategi merupakan suatu rangkaian proses
5 217 262 143
Gurit
pengambilan keputusan strategik yang meliputi
Makam
perumusan (formulating), implementasi
6 Sayid 339,086 323,083 163,160
(implementing), serta eveluasi (evaluating)
Sulaiman
dalam mencapai tujuan. Berikut ini dikemukakan
Situs
7
Kudu
403 471 188 beberapa pendapat para pakar mengenai konsep
Makam
manajemen strategi. Manajemen strategi adalah
8 982,649 1,088,070 985,338 serangkaian keputusan dan tindakan mendasar
Gus Dur*
Jumlah 1,406,927 1,487,959 1,198,893
yang dibuat oleh manajemen puncak dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu
Sumber: Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan
organisasi dalam rangka pencapaian organisasi
dan Pariwisata Kabupaten Jombang Tahun,2014
tersebut (Siagian, 2006, h.3)
Dibutuhkan pengelolaan yang lebih lanjut
Pariwisata
dari dinas terkait dalam mengembangkan potensi
Mengenai pariwisata secara garis besar
pariwisata di Kabupaten Jombang khususnya
telah diungkapkan oleh Wahab (2003, h.11)
pada Taman Tirta Wisata Keplaksari agar tempat
bahwa pariwisata adalah salah satu jenis industri
wisata ini lebih menarik dan banyak diminati
baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan
oleh masyarakat. Dalam hal ini pemerintah
ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan
daerah memberikan kewenangan penuh kepada
kerja, peningkatan hasil, standart hidup serta
Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan
menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya.
Pariwisaa Kabupaten Jombang dalam
Spillane (1999, dikutip dari selo soemardjan,
menentukan strategi-strategi pembangunan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 1, Hal. 122-127 | 123


1999, h.133) pemerintah daerah ini mempunyai Pembahasan
peranan penting dalam pembangunan pariwisata Penelitian ini membahas perihal strategi
bahwa pengembangan pariwisata harus pemeintah daerah dalam mengembangkan
merupakan pengembangan yang berencana pariwisata di Kabupaten Jombang khususnya
secara menyeluruh, sehingga dapat diperoleh pada Taman Tirta Wisata Keplaksari. Strategi
manfaat yang optimal bagi masyarakat, baik dari yang dilakukan oleh pemerintah daerah
segi ekonomi, sosial, dan kultural. Perencanaan Kabupaten Jombang melalui Dinas Pemuda
tersebut harus mengintegrasikan pengembangan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata meliputi
pariwisata ke dalam suatu program Strategi Pengembangan Pasar dan Promosi yang
pembangunan ekonomi, fisik, sosial dari suatu dilakukan dengan promosi melalui media cetak
Negara. Disamping itu, rencana tersebut harus dan elektronik serta even seni budaya. Dalam
mampu memberikan kerangka kerja pengembangan pasar dan promosi masih kurang
kebijaksanaan pemerintah untuk mendorong dan optimal karena masih kurangnya promosi
mengendalikan pengembangan pariwisata. melalui media cetak dan elektronik seperti
Disamping itu pengembangan pariwisata halnya pada penyebaran brosur, banner serta
bertujuan untuk memberikan keuntungan bagi promosi melalui radio. Strategi diatas sesuai
wisatawan maupun komunitas tuan rumah. dengan yang diungkapkan oleh Suwantoro
Dengan adanya pembangunan pariwisata (1997, h.56) bahwa salah satu kebijakan
diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup pengembangan pariwisata adalah Promosi.
masyarakat melalui keuntungan secara ekonomi Strategi berikutnya adalah pengembangan
yang dibawa ke kawasan tersebut. Dengan kata sarana dan prasarana yang meliputi sarana
lain pengembangan pariwisata melalui pokok, pelengkap serta penunjang
penyediaan fasilitas infrastruktur, wisatawan dan kepariwisataan. Suwantoro membagi sarana
penduduk setempat akan saling diuntungkan. wisata kedalam tiga unsur penting, yaitu:
Pengembangan tersebut hendaknya sangat 1. Sarana pokok kepariwisataan
memperhatikan berbagai aspek, seperti aspek 2. Sarana pelengkap kepariwisataan
budaya, sejarah dan ekonomi daerah tujuan 3. Sarana penunjang kepariwisataan (1997,
wisata. Pada dasarnya pengembangan pariwisata h.18)
dilakukan untuk memaksimalkan keuntungan Untuk prasarana meliputi infrastruktur
dan meminimalkan permasalahan (Mill, 2000, jalan, terminal, telekomunikasi, dan keamanan.
h.168) Berdasarkan hasil penelitian pengembangan
pasar dan promosi masih kurang optimal ditandai
Metode Penelitian dengan masih banyaknya sarana pariwisata yang
Jenis penelitian yang digunakan dalam masih rusak bahkan kurang layak dan
penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif membutuhkan perbaikan.
dengan pendekatan kualitatif. Lokasi yang dipilih Strategi selanjutnya adalah strategi
dalam penelitian ini adalah Dinas Pemuda, pengelolaan lingkungan melalui peningkatan
Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata kesadaran lingkungan di obyek dan daya tarik
Kabupaten Jombang dengan situs penelitian wisata dan pengembangan usaha pariwisata yang
ruang lingkup kerja Dinas Pemuda, Olahraga, ramah lingkungan dan energi. Sesuai teori yang
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jombang menyebutkan bahwa strategi pengelolaan
dan Taman Tirta Wisata Keplaksari Kabupaten lingkungan merupakan strategi umum yang
Jombang. Untuk memperoleh data yang valid mendasari pengelolaan kepariwisataan yang
dan relevan dalam penelitian ini, maka peneliti dilakukan. Strategi ini mendukung strategi
menggunakan teknik pengumpulan data pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan
triangulasi yang bersifat menggabungkan dari merupakan cara produktif di dalam upaya
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber pelestraian lingkungan, alam dan budaya
data yang telah ada menggunakan observasi meliputi :
partisipasi, wawancara mendalam, serta 1. Pengembangan usaha pariwisata yang
dokumentasi untuk sumber data yang sama ramah lingkungan dan energi.
secara serempak. Analisis data yang digunakan 2. Peningkatan kesadaran lingkungan di
dalam penelitian ini menggunakan model analisis objek dan daya tarik wisata.
Miles dan Huberman dengan aktivitas dalam 3. Peningkatan dan pemantapan konservasi
analisis data, yaitu data condensation, data kawasan-kawasan rentan terhadap
display, dan drawing/ verifying conclusion. perubahan.
Dalam peningkatan kesadaran lingkungan
di obyek wisata ini telah memberikan sosialisasi
kepada masyarakat sekitar mengenai sikap hidup

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 1, Hal. 122-127 | 124


untuk mampu memelihara lingkungan pada pihak pengelola mendirikan inovasi baru pada
obyek wisata sekitar. Meskipun diharapkan agar RTH di kawasan Taman Tirta Wisata Keplaksari
masyarakat peduli akan lingkungan, namun tetapi jika dilihat dari tabel diatas kunjungan
kenyataannya masih banyak angota masyarakat wisatawan tetap saja menurun. Jumlah
yang belum sadar akan lingkungan tersebut. wisatawan yang berkujung mempengaruhi
Bentuk ketidaksadaran masyarakat tersebut pendapatan Taman Tirta Wisata Keplaksari yang
misalnya membuang sampah sembarangan, berkontribusi pada PAD Kabupaten Jombang.
kemudian mencoret-coret tembok di area obyek Jika jumlah pengunjung mengalami peningkatan
wisata. Pengembangan usaha pariwisata yang maka sumbangan untuk PAD juga akan
ramah lingkungan dan energi ini merupakan hal meningkat. Berikut pendapatan Taman Tirta
yang secara tidak langsung mendukung Wisata Keplaksari:
terciptanya kenyamanan wisatawan atau Pendapatan Taman Tirta Wisata Keplaksari
pengunjung. Pada Taman Tirta Wisata 2010-2014
Keplaksari ini terdapat obyek wisata yang ramah No Tahun Pendapatan Tirta
lingkungan dan energi khususnya terletak pada Wisata
Ruang Terbuka Hijau. Tempat tersebut 1 2010 35.570.000
merupakan taman ramah lingkungan karena di 2 2011 403.003.000
dalamnya terdapat penerangan ramah lingkungan 3 2012 301.276.000
dari tenaga solar sel dan tenaga surya. Dalam hal 4 2013 244.360.000
ini pengembangan usaha pariwisata yang ramah 5 2014 196.828.000*
lingkungan dan energi sudah bagus. Bisa dilihat Keterangan: * Penerimaan sampai dengan bulan
dari pemanfaatan bahan yang ramah lingkungan Oktober 2014
dan energi. Sumber: Disporabudpar, 2014
Pelaksanaan strategi tersebut mendapatkan
hasil yang berpengaruh pada beberapa aspek Dalam hal ini tentunya Dinas Kebudayaan
yang meliputi kepuasan terhadap kebutuhan dan Pariwisata sebagai pengelola Taman Tirta
wisatawan, jumlah kunjungan wisatawan dan Wisata guna mengembangkan wisata
keuntungan ekonomi. Terkait dengan kepuasan memberikan kontribusi sekitar 2% ketika
terhadap kebutuhan wisatawan yang berubah pengunjung sedikit dan 5% ketika banyak
setiap tahunnya maka pihak pemerintah pengunjung terhadap pemungutan Pendapatan
seharusnya menambahkan fasilitas-fasilitas baru. Asli Daerah sektor pariwisata. Tetapi dalam
Pada saat ini kepuasan masyarakat mulai mengembangkan pariwisata di Kabupaten
menurun karena area waterboom yang dulunya Jombang khususnya pada Taman Tirta Wisata
sangat diminati, sekarang biasa-biasa bagi Keplaksari tidak lepas dari faktor yang
pengunjung. Hal tersebut berpengaruh pada mendukung dan menghambat dalam
jumlah kunjungan wisatawan di Taman Tirta menjalankannya. Faktor yang mendukung
Wisata Keplaksari. Saat ini jumlah pengunjung diantaranya lokasi dan karakteristik Taman Tirta
TW mengalami penurunan selama 2 tahun Wisata Keplaksari. Tempat wisata ini memiliki
terakhir. Berikut jumlah kunjungan di Taman lokasi yang strategis dan memiliki karakteristik
Tirta Wisata Keplaksari: yang bagus. Berlokasi di pusat Kota Jombang
Jumlah Kunjungan Taman Tirta Wisata dan dilintasi jalan utama yang menghubungkan
Keplaksari Surabaya-Mojokerto-Madiun menjadikan Taman
JUMLAH Tirta Wisata Keplaksari sebagai alternatif
NO TAHUN WISATAWAN isirahat bagi pengendara yang melintasi daerah
1 2010 12,358 tersebut. Dengan karakteristik sebagai Rest Area,
2 2011 49,040 Taman Tirta Wisata Keplaksari merupakan salah
3 2012 33,635 satu tempat wisata yang memiliki beberapa
4 2013 25,540 wahana dan sarana olahraga.
Upaya pengembangan pariwisata yang
5 2014* 16,541
dilakukan pemerintah daerah Kabupaten
Keterangan* : Sampai dengan Agustus 2014
Jombang merupakan suatu tindakan yang
Sumber: Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan
didasarkan atas hak dan wewenang daerah sesuai
dan Pariwisata Kabupaten Jombang
dengan ketentuan dan peraturan yang telah
Berdasarkan penelitian dikarenakan kurang
ditetapkan. Hal tersebut telah dijelaskan dalam
adanya inovasi baru dari pihak pengelola dalam
Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 pasal 30
pengembangan pariwisata misalnya pada
tentang Kewenangan Pemerintah
penyedian fasilitas-fasilitas yang lebih menarik
Kabupaten/Kota. Berlakunya Undang-Undang
masyarakat sekitar. Meskipun belum lama ini
No. 10 Tahun 2009 pasal 30 tersebut menjadi

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 1, Hal. 122-127 | 125


salah satu faktor pendukung yang telah Keplaksari menjadi enggan dan takut terkena
mendorong pemerintah Kabupaten Jombang razia polisi. Karena tidak semua masyarakat
khusunya Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan memiliki kelengkapan berkendara. Dalam hal ini
dan Pariwisata untuk mengelola dan pihak Dinas sudah mengirimkan surat kepada
mengembangkan pariwisata yang dimiliki pihak kepolisian setempat agar tidak lagi
khususnya pada Taman Tirta Wisata Keplaksari menggunakan kawasan Taman Tirta Wisata
agar dapat dijadikan sebagai salah satu wisata Keplaksari sebagai tempat razia. Namun sampai
andalan di Kabupaten Jombang. saat ini belum ada respon dari pihak kepolisian.
Faktor lain yang mendukung
pengembangan pariwisata yang dilakukan Kesimpulan
pemerintah daerah Kabupaten Jombang pada Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Taman Tirta Wisata Keplaksari adalah peran dilakukan oleh peneliti selama di lapangan
serta masyarakat. Dalam hal ini keterlibatan dengan mengumpulkan data yang berhubungan
masyarakat tidak hanya berperan sebagai objek dengan fokus penelitian baik melalui wawancara,
tetapi juga sebagai aktor dalam pengembangan di dokumentasi maupun observasi serta sesuai data
Taman Tirta Wisata Keplaksari dengan berperan yang telah disajikan dan dibahas oleh peneliti
menjaga keamanan, kebersihan, dan menjadi tentang Strategi Pemerintah Daerah dalam
petugas parkir. Peran masyarakat tersebut begitu Mengembangkan Pariwisata di Kabupaten
penting karena pada akhirnya pengembangan Jombang khususnya pada Taman Tirta Wisata
pariwisata berdampak pada peningkatan Keplaksari Kabupaten Jombang masih perlu
kesejahteraan masyarakat sekitar. dikembangkan lagi agar sesuai dengan tujuan
Dalam pelaksanaan upaya pengembangan pengembangan pariwisata khususnya pada
pariwisata juga menemukan beberapa kendala Taman Tirta Wisata Keplaksari yaitu
yang dihadapi menyebabkan upaya mewujudkan peningkatan jumlah wisatawan dan
pengembangan tersebut tidak optimal. Kendala peningkatan kesejahteraan pelaku dan
tersebut diantaranya keterbatasan dana. masyarakat di sekitar Daerah Tujuan Wisata.
Keterbatasan dana yang diterima untuk Strategi yang dilakukan oleh Pemerintah
mengelola obyek wisata menjadi penghambat Daerah Kabupaten Jombang dalam
dalam pengembangan potensi dan pemeliharaan mengembangkan pariwisata pada Taman Tirta
sarana dan prasarana obyek wisata. Misalnya Wisata Kepklaksari tentunya mendapatkan hasil
saja untuk perbaikan sarana dan prasarana harus yang berpengaruh pada beberapa aspek. Hal
menunggu dana dari pemerintah daerah untuk tersebut meliputi kepuasan terhadap kebutuhan
perbaikan saja belum ada dana apalagi harus pengunjung, jumlah kunjungan wisatawan dan
melakukan inovasi baru harus menunggu waktu keuntungan ekonomi. Kepuasan terhadap
lebih lama. Sehingga perawatan sarana dan kebutuhan pengunjung sudah cukup terpenuhi
prasarana belum optimal. Jika dana tersebut tetapi perlu adanya inovasi baru dalam
belum cair maka perbaikan belum dapat penyediaan fasilitas baik sarana maupun
dilakukan. prasarana dari pemerintah daerah karena
Selain itu yang menjadi kendala adalah kepuasan akan kebutuhan pengunjung yang
kualitas Sumber Daya Manusia. Permasalahan selalu berubah-ubah setiap tahunnya. Kemudian
yang berhubungan dengan SDM dalam pada jumlah kunjungan wisatawan yang 2 tahun
pengembangan pariwisata adalah pemahaman terakhir ini kian menurun. Hal tersebut
akan manfaat bidang kepariwisata masih kurang dikarenakan kurang adanya inovasi baru dan
dikarenakan tingkat pendidikan yang kurang pendataan jumlah kunjungan hanya dilihat dari
sesuai dengan bidang kepariwisataan. Kemudian tiket masuk wahana tertentu saja. Selanjutnya
ketrampilan SDM masih terbatas secara kualitas. adalah keuntungan ekonomi. Pengembangan
Mereka pada umumnya belum mampu mencari potensi pariwisata berpengaruh pada keuntungan
peluang untuk memanfaatkan kepariwisataan ekonomi yang didapat oleh masyarakat.
sebagai lahan perekonomian, dengan di didukung Tentunya pengembangan pariwisata ini juga
SDM yang berkualitas akan sangat membantu berpengaruh pada Pendapatan Asli Daerah
dalam peningkatan produk wisata yang ada. Kabupaten Jombang.
Razia polisi di Kawasan Taman Tirta Keberhasilan suatu strategi yang dijalankan
Wisata Keplaksari juga merupakan kendala tidak terlepas dari faktor-faktor yang
dalam pengembangan pariwisata. Razia mempengaruhi di sekitarnya. Faktor yang
kendaraan berupa kelengkapan STNK dan berperan dalam mendukung pelaksanaan strategi
semacamnya yang dilakukan oleh pihak pengembangan pariwisata khususnya pada
kepolisian setempat membuat masyarakat yang Taman Tirta Wisata Keplaksari, meliputi faktor
ingin berkunjung ke Taman Tirta Wisata pendukung dan faktor penghambat. Faktor

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 1, Hal. 122-127 | 126


pendukung antara lain Lokasi dan Karakteristik Untuk strategi pengelolaan lingkungan
Taman Tirta Wisata Keplaksari, Undang-Undang dapat dilakukan dengan pendekatan dan
no.10 tahun 2009 dan Peran Serta Masyarakat. perhatian kepada masyarakat sekitar Taman Tirta
Untuk faktor penghambat, mencakup Wisata Keplaksari agar lebih sadar untuk
keterbatasan dana, kualitas Sumber Daya menjaga kebersihan dan kelestarian tempat
Manusia, dan razia polisi di Kawasan Taman wisata. Kemudian memberikan sanksi apabila
Tirta Wisata Keplaksari yang meresahkan masyarakat melakukan pelanggaran terkait
masyarakat. kesadaran lingkungan tersebut.Untuk
Dalam mengembangkan pariwisata di keterbatasan dana, pengembangan Taman Tirta
Kabupaten Jombang khususnya pada Taman Wisata Keplaksari harus dilakukan secara
Tirta Wisata Keplaksari masih terdapat beberapa bertahap dan melakukan kerjasama dengan pihak
kendala yang dihadapi. Oleh sebab itu perlu swasta agar pengembangan pariwisata dapat
adanya solusi agar pengembangan pariwisata berjalan lancar. Selain itu peranan sektor swasta
pada Taman Tirta Wisata Keplaksari dapat sangat penting dalam peranannya sebagai sumber
berkembang lebih optimal. Berikut beberapa peluang untuk meningkatkan sumber
saran yang diharapkan mampu membantu penerimaan, pengembangan usaha dan
Pengembangan pariwisata ini agar berjalan baik, pertumbuhan ekonomi. Untuk mengatasi kualitas
diantaranya adalah dalam strategi pengembangan SDM yang kurang berkompeten maka
pasar dan promosi pemerintah harus lebih pemerintah perlu merekrut pegawai-pegawai
memperluas lagi jaringannya dan pemerintah yang memiliki latar belakang pendidikan
daerah dapat menjalin sebuah kerjasama dengan kepariwisataan agar dapat menciptakan tenaga
pihak swasta. Kerjasama tersebut dalam kerja yang professional. Untuk masalah razia
dilakukan dengan penyelenggaraan acara musik polisi di Taman Tirta Wisata Keplaksari
yang disponsori oleh Telkomsel, Indosat dan seharusnya perlu perhatian khusus dari
semacamnya. pemerintah agar pihak kepolisian setempat tidak
melakukan razia kendaraan di tempat wisata.

Daftar Pustaka
Anonim, (2014) Proyek RTH Keplaksari. [Internet] Tersedia melalui
<www.satujurnal.com/2012/11/proyek-rth-keplaksari-telan-anggaran-rp.html> [Diakses pada
21/11/2014]
David, Fred R. (2009) Manajeman Strategi dan Konsep. Jakarta, PT Prenhalindo
Mill, Robert Christie. (2000) Tourism the International Bussines. Jakarta, Raja Grafindo Persada
Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 21 Tahun 2009 pasal 10 ayat 5 Tentang
Pengembangan Daya Tarik Wisata. Jombang, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Pamudji, Suparmi. (1985) Pemerintahan Indonesia. Jakarta, Yayasan Karya Dharma
Sondang P, Siagian. (2006) Manajemen Stratejik. Jakarta, Bumi Aksara.
Spillane, James J. (1999) Ekonomi Pariwisata: Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta, Kanisisus.
Suwantoro, Gamal. (2004) Dasar-Dasar Pariwisata.ANDI, Yogyakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta,
Direktorat Jenderal Otonomi Daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Jakarta, Menteri
Kebudayaan dan Pariwisata
Wahab, Salah. (2003) Manajemen Kepariwisataan. Yogyakarta, Andi Offset.
Yoeti, Okta A. (2008) Ekonomi Pariwisata. Jakarta, PT Kompas Media Nusantara

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 1, Hal. 122-127 | 127

Anda mungkin juga menyukai