OLEH:
AFDHAL RUSKA
BOB SALIM HARTONO
FACHRYAN AULYA ARSYAD
HADIID THANTHAWI SAIRUN
KHOIZUHRON UFAIROH NAUFAL
MOCHAMMAD AUNUR ROCHMAN
MUHAMMAD MAFAZI RANGKUTI
MUHAMMAD ICHSAN NASUTION
MUHAMMAD YORITAZKIA WIBOWO
2019
1
LEMBAR PENGESAHAN
Pada tanggal :
Pembimbing
Diepta A, M.Pd
2
LEMBAR PENGESAHAN
Karya ilmiah ini tela di pertahankan di hadapan Guru Penguji Karya
Ilmiah SMA Ibnu Hajar Boarding School dan di terima untuk memenuhi
persyaratan kenaikan kelas.
Pada Hari:
Tanggal:
Guru Penguji Karya Ilmiah
Nama Terang Tanda Tangan
Penguji 1 :
……………………………..
Penguji 2 :
……………………………...
Disahkan oleh
Kepala,
SMA Boarding School
3
Kata Pengantar
Puja dan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan
terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan karya
tulis ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya
tulis ini.
dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan
sangat sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ini yang telah kami selesaikan. Tidak
semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. Kami
Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang
budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan
yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini
4
Daftar Isi
JUDUL ........................................................................................................................ 1
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... 2
KATA PENGANTAR ................................................................................................ 4
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 6
A. Latar Belakang ............................................................................................... 6
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 12
C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 12
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 12
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 13
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 13
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masalah yang menonjol dan belum teratasi hingga sekarang ini adalah masalah
bermotor pribadi baik kendaraan sepeda motor pertumbuhannya dari tahun ke tahun
selalu meningkat akan tetapi tidak sebanding dengan pertumbuhan panjang jalan.
Kemacetan adalah situasi atau keadaan yang tersendat atau bahkan terhentinya
lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan.
Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutama yang tidak memiliki transportasi
umum yang baik atau tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk,
saat ini kemacetan bukanlah hal yang aneh lagi bagi masyarakat yang tinggal dikota
besar. Waktu-waktu rawan terjadinya kemacetan yaitu saat jam berangkat sekolah,
berangkat kerja, jam pulang kerja, akhir pekan dan hari libur.
Hampir semua jalan di Jakarta mengalami kemacetan yang cukup membuat kita
6
Sebenarnya sederhana saja, kemacetan ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara
besar banyak yang ingin memiliki kendaraan pribadi. Kendaraan merupakan alat yang
digunakan untuk bermobilitas setiap orang untuk berpindah dari suatu tempat ketempat
yang lain. Kendaraan itu sendiri bermacam ragamnya mulai dari kendaraan beroda
empat dan kendaraan roda dua. Kemajuan teknologi di bidang transportasi, kini
modernisasi seperti pada prasarana jalan, sarana angkutan dan perangkat lalu lintas
jumlah kendaraan dengan ruas jalan yang tersedia tidak seimbang, jumlah kendaraan
pribadi yang terus meningkat, parkir liar, kurang maksimalnya penggunaan transportasi
umum, dan adanya kecelakaan lalu lintas. Selain itu, pengguna jalan yang tidak tertib
pada peraturan lalu lintas juga dapat menyebabkan kemacetan. Seiring berjalannya
waktu, kemacetan lalu lintas menjadi masalah yang cukup serius. Hal ini dikarenakan
7
Menurut Tamin (1992), masalah lalu lintas atau kemacetan menimbulkan
kerugian yang sangat besar bagi pengguna jalan, terutama dalam hal pemborosan
berlalu lintas serta meningkatnya polusi baik suara maupun polusi udara. Pada kondisi
kemacetan pengendara cenderung menjadi tidak sabar yang menjurus ke tindakan tidak
disiplin yang pada akhirnya justru memperburuk kondisi kemacetan lebih lanjut lagi.
Jumlah kendaraan juga mengakibatkan kepadatan lalu lintas yang sangat tinggi,
daya beli masyarakat terhadap pembelian kendaraan bermotor sangat tinggi yang
menyebabkan terjadinya lalu lintas menjadi macet apalagi di Jakarta yang setiap
harinya kendaraan bermotor mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Dimana dari
tahun 2010 sampai tahun 2014 jumlah kendaraan yang paling tinggi kepada jenis
umum, kendaraan bermotor itu lebih efektif dari pada angkutan umum karena angkutan
umum itu membuat masyarakat tidak nyaman dan aman, banyaknya angkutan umum
itu adanya kriminal yang sangat tinggi sehingga masyarakat lebih memilih kendaraan
bermotor.
yang diwakili oleh Jakarta berada di peringkat 12 dalam daftar kota-kota termacet di
dunia. Peringkat ini diketahui naik dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 2016 yang
menempatkan Jakarta pada posisi 22. Sementara itu, berdasarkan lama waktu
8
kemacetan yang dirasakan pengendara di Jakarta, dalam setahun rata-rata mencapai 63
jam dengan porsi 20 persen. Angka ini juga mengalami kenaikan dibandingkan tahun
2016 yang menyebut para pengendara harus menghabiskan waktu 55 jam di jalan saat
kondisi atmosfer. Apabila suatu lapisan udara dipanaskan daribawah akan muncul
udara panas. Sedangkan, apabila lapisan bumi bagian atas didinginkan, maka udara
akan terasa dingin. Sistem Lorenz mendefinisikan variabel tergantung waktu yaitu laju
konveksi yang mengacu pada intensitas gerakan konvektif, laju konveksi yang
mengacu pada perbedaan temperatur antara arus yang naik dan yang turun, dan laju
konveksi yang mengacu pada distribusi temperatur secara vertikal (Lorenz, 1963).
Terdapat beberapa sistem persamaan yang merupakan aplikasi dari sistem persamaan
Lorenz, antara lain sistem persamaan gerak kincir air yang diteliti oleh Moyerman pada
tahun (2006) dan sistem persamaan kemacetan lalu lintas yang diteliti oleh Olemskoi
Menurut Yusnita (2002), terdapat tiga jenis model yang dapat digunakan
sebagai pendekatan fenomena arus lalu lintas, yaitu model mikroskopik, model
makroskopik, dan model kinetik. Model mikroskopik memodelkan respon aktual dari
model ini dinyatakan berdasarkan posisi kendaraan dan waktu. Sedangkan model
9
berhubungan dengan kecepatan arus lalu lintas, kepadatan arus lalu lintas dan arus lalu
lintas. Model kinetik memodelkan setiap jalur lalu lintas digambarkan berdasarkan
dengan fase transisi gas ke cair, dimana fase bebas macet dan macet,masing-masing
sesuai dengan fase gas dan cair. Penelitian ini terus berkembang, Khomenko, et al
kemacetan lalu lintas dengan sistem Lorenz dengan Differential Transform Method
penyelesaian secara numerik dengan Runge Kutta orde-4 dan dua metode secara
Method (VIM) dari model kemacetan lalu lintas dengan sistem Lorenz.
bagaimana mendapatkan suatu keadaan lalu lintas yang tidak macet. Dalam suatu
sistem, keadaan transisi antara macet menjadi tidak macet dan sebaliknya dapat
melihatkestabilan suatu sistem dapat dilihat dari nilai-nilai eigen atas matriks yang
bersesuaian dengan sistem tersebut. Nilai-nilai eigen akan menunjukkan stabil atau
10
tidaknya titik ekuilibrium suatu sistem. Titik ekuilibrium tersebut akan stabil apabila
nilai eigennya mempunyai bagian real negatif, sedangkan akan tidak stabil apabila
terdapat nilai eigen yang mempunyai bagian real positif (Olsder & Woude, 2004: 57).
Apabila pada suatu sistem mempunyai nilai eigen yang bagian realnya bernilai
0 (nol) atau imajiner murni maka sistem tersebut dalam kondisi rentan terhadap
gangguan. Sedikit saja sistem diganggu, maka nilai eigen dapat berpindah ke daerah
positif (menjadi titik ekuilibrium yang tidak stabil) atau ke daerah negatif (menjadi
titik ekuilibrium yang stabil). Hal ini yang memungkinkan terjadinya bifurkasi
dengan nilai eigen 0 (nol) atau imajiner murni dapat ditentukan dengan mereduksi
teori bifurkasi. Selain itu, parameter juga berpengaruh terhadap keadaan titik
Masalah nilai awal merupakan suatu topik yang klasik dalam matematika yang
akan diperoleh solusi khusus tergantung pada persyaratan awal yang diberikan pada
solusi tersebut. Sehingga, suatu nilai awal tertentu yang diberikan pada suatu
11
belakang tersebut, pada skripsi ini akan dianalisis perubahan kestabilan dan pengaruh
nilai awal terhadap perilaku solusi model dari kemacetan lalu lintas dengan sistem
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
Pada Karya Ilmiah ini akan dibahas tentang analisis kestabilan lokal dan
kemungkinan terjadinya bifurkasi pada model kemacetan lalu lintas dengan sistem
Lorenz dan pengaruh nilai awal terhadap perilaku solusi model kemacetan lalu lintas
D. Rumusan Masalah
berikut:
2. Bagaimana jenis bifurkasi yang terjadi pada model kemacetan lalu lintas?
lalu lintas?.
12
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
2. Menjelaskan jenis bifurkasi yang terjadi pada model kemacetan lalu lintas.
lintas.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam rangka mendukung proses
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kemacetan
Kemacetan adalah kondisi di mana arus lalu lintas yang lewat pada ruas jalan
yang ditinjau melebihi kapasitas rencana jalan tersebut yang mengakibatkan kecepatan
saat terjadinya kemacetan, nilai derajat kejenuhan pada ruas jalan akan mencapai lebih
dari 0,8. Jika arus lalu lintas mendekati kapasitas, kemacetan mulai terjadi. Kemacetan
semakin meningkat apabila arus begitu besarnya sehingga kendaraan sangat berdekatan
Kemacetan lalu lintas terjadi apabila kapasitas jalan tetap sedangkan jumlah
pemakai jalan terus meningkat, yang menyebabkan waktu tempuh perjalanan menjadi
lebih lama (Wohl et al dalam Sugiyanto, 2011). Kemacetan lalu lintas sebagai
gangguan kendaraan terhadap kendaraan lain, termasuk hubungan antara arus dan
B. Tipe Kemacetan
Tipe kemacetan menjadi tiga yaitu recurent congestion, non-recurrent congestion dan
yang terjadi secara berulang dan terus menerus, misalnya pada periode pagi pada saat
14
pergi kerja dan sore pada pulang kerja. Non-recurrent congestion adalah kemacetan
yang terjadi karena adanya suatu insiden misalnya kecelakaan lalu lintas. Pre-
congestion atau borderline congestion adalah tipe kemacetan yang terjadi ketika
15
BAB III
PENUTUP
A. Saran
Pemerintah alangkah bijaknya jika membangun sarana dan prasarana yang memadai
kemacetan. Selain itu, penegakkan peraturan bagi para pengguna jalan juga harus
B. Kesimpulan
diimbangi oleh sarana dan prasana lalu lintas yang memadai. Dampak kemacetan dapat
berimbas terhadap berbagai aspek seperti aspek ekonomi, kesehatan, dan psikologis.
dengan pembangunan sarana dan prasarana, menegakkan peraturan bagi para pengguna
lain sebagainya.
16