DISUSUN OLEH:
YUNITA FADHILAH
SMA NEGERI 7 BANDA ACEH
ABSTRAKSI
Rumusan masalah dalam Karya Tulis Ilmiah ini akan memfokuskan bagaimana
meningkatkan kesadaran pelajar tetang penting keselamatan berkendara.
2
KATA PENGANTAR
. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat
karunia serta taufiq dan hidayah-Nya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan
baik dan tepat pada waktunya meski masih banyak kekurangan di dalamnya.
Selama penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin berterimakasih
kepada:
Penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai skeselamatan dalam berkendara. Penulis
juga sepenuhnya menyadari bahwasannya karya tulis tulis ilmiah ini jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh sebab itu penulis mengharapkan
adanya kritik, saran, dan juga usulan demi perbaikan karya tulis ilmiah yang telah
disusun ini dimasa yang akan datang mengingat tidak ada seusatu yang sempurna
tanpa adanya saran yang membangun.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
mempelajarinya. Sekiranya karya tulis ilmiah yang telah disusun ini dapat berguna
bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Penulis
Yunita Fadhilah
3
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ............................................................................................ 2
DAFTAS DIAGRAM.................................................................................. 6
4
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 16
5
DAFTAR DIAGRAM
6
BAB I
PENDAHULUAN
7
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah :
1. Apa penyebab banyaknya remaja yang melanggar peraturan lalu lintas?
2. Bagaimana cara membangun kesadaran para remaja untuk menanamkan
etika berkendara yang baik dan benar?
8
BAB II
KAJIAN TEORI
9
2.2 Pelanggaran Lalu Lintas
Aturan lalu lintas sendiri sebenarnya tidak hanya berwujud larangan tetapi juga
berbentuk perintah, dilarang belok, dilarang parkir, dilarang menyalip atau dilarang
berputar. Peraturan tersebut sebenarnya banyak sekali bisa berbentuk perintah,
petunjuk, dan pemberitahuan karena wujud dari peraturan sebenarnya ada banyak
sekali.
10
Banyak masyarakat percaya bahwa aparat polisi bisa disuap dll. Karena,
ketidakbijaksanaan polisi sendiri seakan pemerintah membuat aturan dan itu
dijadikan lahan keuangan bagi oknum-oknum nakal. Saat kepercayaan masyarakat
pada aparat pemerintah telah pudar, maka pelanggaran tata tertib mulai merajalela.
Banyak remaja berkendara nekat melanggar peraturan tata tertib berkendara karena
hal tersebut.
1) Mengebut di jalan
5) Melanggar rambu-rambu
Begitu banyak hal yang menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan raya
diantaranya perkembangan tekhnologi yang dianggap sangat penting bagi
masyarakat khususnya remaja saat ini. Biasanya para remaja akan membawa
kendaraan dalam kondisi menggunakan telepon genggam yang mengakibatkan sang
pengendara tidak fokus dan menyebabkan terjadinya kecelakaan. Kecelakaan yang
ditimbulkan bukan hanya menyebabkan luka ringan tetapi juga menyebabkan luka
berat hingga kematian.
11
Sebagai bahan acuan berikut disajikan data kecelakaan di Aceh pada tahun 2013
hingga 2017:
Menurut data di atas terjadi peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas dari
tahun 2013 – 2016, dengan jumlah korban meninggal dunia pada tahun 2013
sebanyak 672 jiwa dan pada tahun 2016 sebanyak 854 jiwa. Pada tahun 2017
terjadi penurunan jumlah kecelakaan menjadi 1948 kasus dibanding pada 2016
sebanyak 3006 kasus, dengan korban meninggal sebanyak 734 jiwa. Namun
Kepolisian Daerah (Polda) Aceh mencatat 738 orang meninggal dunia di jalan raya
akibat kecelakaan lalu lintas sepanjang 2018. Selain itu, korban kecelakaan lalu
lintas dengan kondisi luka berat mencapai 327 orang dan luka ringan mencapai
3.293 orang. Hal ini membuktikan bahwa pada tahun 2018 angka kecelakaan lalu
lintas di Aceh meningkat.
Faktanya yang pertama, ada sekitar 90 persen kematian akibat kecelakaan lalu
lintas, terjdi di Negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Kedua, korban terbesar akibat kecelakaan lalu lintas yaitu pada usia 15-29 tahun.
Ketiga, setidaknya ada 49 persen korban kematian lalu lintas adalah pejalan kaki,
dan pengendara sepeda.
12
Keempat, paling tidak ada 3 dari 4 orang yang mengalami kecelakaan meninggal
dunia.
Kelima, totalnya kurang lebih ada 1.25 juta orang meninggal dunia, akibat
kecelakaan lalu lintas per tahunnya di seluruh dunia.
1. Terwujudnya pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang aman, selamat,
tertib, lancar, dan untuk mendorong perekonomian nasional, memajukan
kesejahteraan umum, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, serta
mampu menjunjung tinggi martabat bangsa;
13
Undang-Undang ini berlaku untuk membina dan menyelenggarakan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan yang aman, selamat, tertib, dan lancar melalui:
1. Memberi Denda
Denda yang dijatuhkan saat diberlakukannya proses penilangan banyak
yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, yakni UU No. 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pelanggar yang dikenai sanksi
sesuai dalam UU harusnya mengikuti prosedur, yakni dengan dikenai denda
sebesar dan seberat pelanggaran lalu lintas yang dilakukan.
Apabila pelanggar tidak sanggup membayar denda, maka harus melalui jalur
hukum atau persidangan. Namun, pelanggar biasanya dapat membayar
sesuai yang ditagihkan polisi kemudian mereka dapat dibebaskan. Padahal,
jika melanggar Undang-Undang tentu hal ini merupakan implementasi dari
contoh pelanggaran nilai nilai Pancasila.
2. Memberlakukan E-tilang
3. Membuat rambu-rambu Lalu Lintas
4. Mengadakan sosialisasi di setiap sekolah
5. Memberikan penghargaan kepada pengendara yang menaati peraturan lalu
lintas
14
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :
1. Observasi Lapangan
2. Wawancara dengan beberapa pelajar
3. Kajian Pustaka dan Internet
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Observasi
Dari hasil observasi yang dilakukan di jalan raya daerah Banda Aceh, banyak
pengguna remaja yang menaati rambu lalu lintas dan memakai atribut lengkap pada
pagi hari. Dari beberapa remaja tersebut merupakan pelajar menengah atas dan
menengah pertama. Namun, pada saat siang hingga malam hari banyak sekali
remaja yang melanggar lalu lintas, tidak memakai atribut keselamatan yang lengkap,
membawa penumpang melebihi 2 orang dan membawa dengan kecepatan tinggi.
Banyak pengguna kendaraan bermotor yang mengendarai kendaraan pada malam
hari tanpa menghidupkan lampu depan. Tidak sedikit pula pengendara yang
berbelok tanpa menghidupkan lampu sein. Ketika polisi melakukan razia ada
beberpa pengendara yang justru melawan polisi karena menganggap polisi hanya
memanfaatkannya dan tidak merasa bersalah.
4.1.2 Wawancara
Wawancara ini menggunakan responden remaja yang merupakan pelajar di
berbagai sekolah menengah atas. Wawancara dilakukan tanggal 15 Oktober 2019
s/d 16 Oktober 2019 dengan 10 responden.
Hasil yang diperoleh dalam wawancara yang telah dilakukan sebagai berikut.
1. Diantara 10 responden, semua menjawab sangat perlu diadakannya sosialisasi
tentang kesadaran tentang tentang membangun kesadaran dalam tertib berlalu
lintas.
2. 2 responden menempatkan kewajiban sebagai alasan mereka menaati
peraturan lalu lintas. 6 responden menjawab untuk menghindari kecelakaan
lalu lintas dan bahaya saat berkendara. 2 responden beralasan menghindari
sanksi yang akan diakibatkan dari melanggar lalu lintas.
3. 7 responde meneptkan alasan terburu-buru menjadi penyebab mereka
melanggar peraturan lalu lintas. 2 responden menjawab karena faktor cuaca. 1
responden menjawab karena situasi jalan yang sepi.
16
4. Menurut 8 responden, upaya yang dapat dilakukan dilakukan supaya remaja
serta masyarakat umum lainnya menaati ketertiban lalu lintas dan memakai
atribut lengkap yaitu dengan cara memberikan sosialisasi tentang barperilaku
tertib lalu lintas agar menumbuhkan kesadaran bersama. 2 responden
berpendapat bahwa ketegasan aparat penegak hukumlah yang menjadi faktor
penting agar masyarakat dapat mematuhi peraturan lalu lintas.
4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa sebagian besar
pengendara melakukan pelanggaran-pelanggaran lalu lintas. Pengetahuan dan
kesadaran masyarakat dalam berkendara di jalan raya sangat diperlukan . Tanpa
adanya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terutama remaja, pasti akan
berlaku tidak tertib yang akan berakibat kecelakaan lau lintas. Maka dari itu,
diperlukan adanya penyuluhan atau seminar kepada masyarakat tentang pentingnya
menaati rambu lalu lintas untuk keselamatan pengguna jalan.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan kecelakaan selain
faktor yang disebabkan oleh manusia, yaitu sebagai berikut :
1. Faktor kendaraan
a. Kelebihan muatan
b. Keadaan kendaraan yang sedang dalam kondisi rusak
c. Pengendara yang menutup lampu belakang dengan kaca film yang
gelap.
d. Sistem pencahayaan mati
e. Mengganti warna lampu belakang
2. Faktor jalan yang berlubang dan bergelombang
3. Faktor alam. Hujan, kabut, jalan licin, dan sebagainya juga merupakan
faktor terjadinya kecelakaan.
17
Oleh karena itu keselamatan berlalu lintas merupakan tanggung jawab kita
bersama. Berlalu lintaslah dengan pantas dan cerdas, jangan selalu memandang
negative POLANTAS yang betugas, patuh dan taat pada aturan, tidak egois dalam
berkendara dan menghormati hak-hak pengguna jalan lainnya agar terhindar dari
kemacetan dan kecelakaan yang senantiasa mengintai dan menunggu giliran untuk
terjadi.
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menghindari kecelakaan lalu
lintas, antara lain :
1. Mengecek terlebih dahulu kendaraan sebelum menggunakannya.
2. Menggunakan perlengkapan keselamatan (safety first) setiap berkendara.
3. Membawa surat-surat keperluan kendaraan.
4. Mengendarai kendaraan dalam keadaan sadar.
5. Jangan menerobos lalu lintas.
6. Mengendarai kendaraan dengan kecepatan normal.
7. Tidak menggunakan telepon genggam saat berkendara.
8. Biasakanlah menggunakan angkutan umum atau sepeda agar mengurangi
angka kemacetan.
18
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Sesempurna apapun aturan tidak akan secara otomatis atau serta merta
mampu mengubah keadaan menjadi sesuai yang diinginkan, seperti mengubah
kesemrautan menjadi tertib, mengubah perilaku yang tidak taat peraturan menjadi
patuh dan taat.
Kesadaran diri merupakan hal yang terpenting. Kesadaran itu dibangun dari
dalam diri ditularkan dalam keluarga dan diaplikasikan di masyarakat (jalan raya)
agar menjadi sosok panutan bagi pengendara yang di jalan raya.
5.2 SARAN
19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bantuanhukum.or.id/web/implementasi-undang-undang-nomor-22-
tahun-2009-tentang-lalu-lintas-dan-angkutan-jalan-raya/
https://dishub.acehprov.go.id/informasi/pengumuman/data-jumlah-kecelakaan-lalu-
lintas-di-aceh
http://sumber-pelajar.blogspot.com/2013/07/contoh-karya-tulis-ilmiah-ilaj.html?m=1
20