MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Management Accounting
Disusun oleh:
M. Chandra Gunawan (1418104014)
Rd. Septian D. (1418104026)
Lia Siti Asyifa (1418104007)
Ria Banowati (1418104020)
Rizky Puspasari (1418104005)
Aep Saefulloh Mulya (1418104076)
KELAS B
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayahnya kepada kita, sehingga berkat Karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan
makalah berjudul “Tactical Decision Making”.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun juga mengucapkan banyak terimakasih pada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas makalah ini sehingga penyusun
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini penyusun
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun kepada pembaca
pada umumnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................5
2.1 Definisi Keputusan Taktis....................................................................................................5
2.1.2 Model Pengambilan Keputusan Taktis..........................................................................5
2.2 Klasifikasi Biaya Sesuai dengan Tujuan Pengambilan Keputusan......................................6
2.2.1 Konsep Biaya relevan dalam Pengambilan Keputusan.................................................6
2.2.2 Langkah-langkah Analisis Biaya Relevan.....................................................................7
2.2.3 Penerapan Biaya Relevan untuk Pengambilan Keputusan............................................7
2.3 Analisis Pengambilan Keputusan.........................................................................................8
2.3.1 Bentuk laporan analisis biaya alernatif........................................................................8
2.4 Dampak ABC Dalam Penambilan Keptusan......................................................................11
BAB III PEMBAHASAN............................................................................................................13
3.1 Model Pengambilan Keputusan Taktis...............................................................................13
3.2 Biaya Relevan................................................................................................................17
3.2.1 Etika dalam Pengambilan Keputusan Taktis...............................................................19
3.2.2 Relevansi, Perilaku Biaya dan Model Penggunaan Sumber Daya Aktivitas.........20
3.2.3 Sumber Daya Fleksibel..........................................................................................20
3.2.4 Sumber Daya Terikat..............................................................................................21
Sumber Daya Terikat untuk Jangka Pendek.........................................................................21
Sumber Daya Terikat untuk Beberapa Periode....................................................................21
3.3 Contoh Aplikasi Biaya Relevan.....................................................................................22
3.3.1 Keputusan Membuat atau Membeli.......................................................................22
3.3.2 Keputusan Meneruskan atau Menghentikan..........................................................24
3.3.3 Keputusan Pesanan Khusus......................................................................................9
Menerima Menolak Perbedaan.........................................................................................10
3.3.4 Keputusan Menjual atau Memproses Lebih Lanjut...............................................10
Memproses Menjual Perbedaan Jumlah Lebih Lanjut jika Memproses..........................11
BAB IV KESIMPULAN..............................................................................................................12
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................................12
i
BAB I
PENDAHULUAN
i
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Hansen dan Mowen (2011: 64) Keputusan Taktis merupakan suatu tindakan
berskala kecil yang bermanfaat untuk tujuan jangka panjang. Pengambilan keputusan taktis
terdiri atas pemilihan diantara berbagai alternatif dengan hasil yang langsung atau terbatas.
Menerima pesanan khusus dengan harga yang lebih rendah dari harga jual normal untuk
memanfaatkan kapasitas menganggur dan meningkatkan laba tahun ini merupakan suatu contoh
Keputusan Taktis. Jadi, beberapa keputusan taktis cenderung bersifat jangka pendek. Namun,
hal yang harus diperhatikan adalah keputusan jangka pendek kerap mengandung konsekuensi
jangka panjang. Mari kita pertimbangkan contoh kedua. Misalkan suatu perusaahaan sedang
mempertimbangkan untuk memproduksi suatu komponen daripada membelinya dari para
pemasok. Tujuannya adalah untuk menekan biaya pembuatan produk utama dengan segera.
Namun keputusan taktis ini merupakan sebagian kecil dari keseluruhan strategi perusahaan
dalam meraih keunggunlan biaya. Jadi, keputusan taktis seringkali berupa tindakan
berskalakecil yang bermanfaat untuk tujuan jangka panjang.
i
Keenam langkah ini mendefinisikan model pengambilan keputusan sederhana. Model keputusan
(decision model) adalah serangkaian prosedur yang jika diikuti, akan mengarah ke suatu
keputusan.
i
4. Biaya Incremental (Incremental Cost) adalah biaya-biaya yang ditambahkan atau biaya-
biaya yang tidak akan dikorbankan apabila suatu alternatif (proyek) tertentu tidak dipilih
untuk dilaksanakan.
Proses pengambilan keputusan memerlukan data yang dapat diukur, dianalisa dengan tepat dan
memungkinkan untuk dilaksanakan. Dalam pengambilan keputusan tidak ada aturan umum
yang membedakan biaya ke dalam biaya relevanatau tidak relevan, maka dari itu untuk
mengetahui mana yang merupakan biaya relevan diperlukan analisis biaya yang meliputi
langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menghimpun seluruh biaya yangg berkaitan dengan masing-masing alternatif yang
dipertimbangkan.
2. Mengeliminasi sunk cost, yaitu biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan,
misalnya : biaya penyusutan
3. Mengeliminasi biaya yang tidak berbeda diantara alternatif yang dipertimbangkan.
4. Mengambil kesimpulan berdasarkan data biaya lain yang tersisa, yang merupakan biaya
yang berbeda. Biaya tersebut merupakan biaya yang relevan dengan pengambilan
keputusan.
Penerapan analisa biaya relevan dapat bermanfaat bagi manajemen dalam pengambilan
keputusan. Berikut adalah jenis-jenis keputusan dalam analisis biaya relevan menurut Mulyadi
(1997) :
1. Make or Buy decisions
Keputusan atau membuat sendiri dihadapi oleh manajemen terutama dalam perusahaan yang
produknya terdiri dari bebrbagai komponen dan yang memproduksi berbagai jenis produk.
Tidak selamanya komponen yang membentuk suatu produk harus diproduksi sendiri oleh
perusahaan, jika memang pemasok luar dapat memasok komponen tersebut dengan harga yang
lebih murah daripada biaya untuk memproduksi sendiri komponen tersebut.
2. Keep or drop decisions
Dalam perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam keluarga produk atau product line
atau yang memiliki berbagai department penghasil laba, ada kalanya manajemen puncak
menghadapi salah satu keluarga produknya salah satu departemennya mengalami kerugian
usaha yang diperkirakan ajkan berlangsung terus. Dalam menghadapi kondisi ini manajemen
perlu mempertimbangkan keputusan menghentikan atau tetap melanjutkan produksi produk atau
kegiatan usaha departemen yang mengalami kerugian tersebut.
3. Special order decisions
Pada umumnya perusahaan membangun pabriknya dengan kapasitas yang mampu memenuhi
permintaan pasar tertinggi beberapa tahuin yang akan datang. Jika perusahaan membangun
pabriknya dengan kapasitas yang hanya mampu memenuhi permintaan pasar sekarang, hal ini
akan berakibat dilakukannya ekspansi pabrik secara terus-menerus. Dengan demikian,
umumnya perusahaan memiliki kapasitas yang menganggur, yang sering sekali mendorong
manajemen puncak untuk mempertimbangakan penetapan harga jual dibawah harga jual
normal. Tentu saja penetapan harga jual yang demikian hanya diterapkan pada pesanan khusus
yang tidak berdampak terhadap penjualan yang reguler.
i
4. Decisions to sell process further
Adakalanya manajemen puncak dihadapkan pada pilihan menjual produk tertentu pada
kondisinya sekarang atau memprosesnya lebih lanjut menjadi produk lain yang lebih tinggi
harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan semacam ini, informasi akuntansi diferensial
yang diperlukan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika
alternatif memproses lebih lanjut dipilih.
Salah satu fungsi manajemen yang penting adalah proses pengambilan keputusan. Didalam
kegiatan sehari-hari keputusan manajemen dapat digolongkan kedalam dua
kelompok besar yaitu:
a.Keputusan Rutin, yaitu keputusan manajemen yang terjadi secara berulang-ulang dengan
kondisi yang sama. Keputusan demikian biasanya dibuat secara ter-pola dengan kondisi “jika-
maka (if-then) “ . Keputusan rutin juga dapat dilakukan oleh manajer terkait atau yang
berkompeten pada unit kerja tertentu. Contoh : Pembuatan order pembelian (Purchase order)
Pemeliharaan Penggajian bulanan Penghitungan Biaya lembur
b. Keputusan khusus, ialah keputusan manajemen yang tidak rutin terjadi, keputusan ini
menyangkut masalah yang spesifik (khusus) sehingga untuk memutuskannya diperlukan
informasi analisis yang seksama.
Secara umum keputusan khusus dapat dikelompokkan menjadi;
(1) Membeli atau Membuat sendiri
(2) Mengganti Aktiva tetap
(3) Menerima /menolak pesanan khusus
(4) Melanjutkan proses produksi
(5) Menutup segmen usaha
(6) Menentukan alokasi sumberdaya ekonomi yang terbatas.
Untuk dapat menghasilkan keputusan yang baik, biasanya dilakukan tahapan-tahapan
sebagai berikut:
o Meneliti dan merumuskan inti masalah yang dihadapi
o Mengumpulkan semua alternatif yang mungkin dapat menyelesaikan masalah
o Menganalisis dan meng-eliminasi alternatif yang tidak mungkin dilakukan
o Mengumpulkan Biaya dan Manfaat darisetiap alternatif
o Menganalisis dan meng-eliminasi biaya-dan manfaat yang tidak relevan
o Membuat resume Biaya/Manfaat dari setiap alternatif
o Melakukkan pemilihan alternatif
Jika hasil netto nya Biaya akan dipilih yang paling rendah
Jika hasil netto nya Manfat akan dipilih yang p ling besar
Menyajikan laporan analisis biaya relevan didalam pengambilan suatu keptusan dapat dilakukan
dengan dua pendekatan yaitu:
Contoh:
Saat ini perusahaan dapat menjual produk sebanyak 120.000 unit dengan harga Rp. 12.000 per
unit dan biaya variabel Rp. 7.000 per unit nya. Biaya tetap yang ditanggung setiap bulan
berjumlah Rp.420.000.000. Untuk meningkatkan penjualan sebesar 20 % dari semula
manajemen merencanakan hal berikut:
Diberikan potongan harga 5 %
Diberikan hadiah langsung terhadap setiap unit penjualan dengan biaya Rp. 300 per unit
Dilakukan biaya promosi tetap sebesar Rp. 45.000.000.
Apakah rencana ini layak dilaksanakan?
Analisis Pendekatan total
Sebelum Promosi
Total Penjualan : 120.000 X 12.000 = 1.440.000.000
Biata Variabel : 120.000 X 7.000 = 840.000.000
Laba Kontribusi : 600.000.000
Biaya tetap : 420.000.000
Laba Usaha : 180.000.000
Setelah Promosi
Total Penjualan : (120.000 X 12.000 ) + (24000X 0,95X12000) = 1.713.600.000
Biata Variabel : (120.000 X 7.000 ) + (24.000X 7.300 ) = 1.015.200.000
Laba Kontribusi : 698.400.000
Biaya tetap : 420.000.000+ 45.000.000 = 465.000.000
Laba Usaha : 233.400.000
Dari analisis ini terlihat bahwa laba naik dari 180.000.000 menjadi 233.400.000
i
Dari analisis diferensial ini terlihat bahwa dengan kebijaksanaan manajemen laba usaha akan
naik sebesar Rp. 53.400.000. Jika dibandingkan dengan informasi pendekatan biaya total,
Informasi ini jelas lebih informatif dan mudah dipahami oleh pengambil keputusan
Untuk memanfaatkan kapasitas pabrik yang menganggur, perusahaan dapat saja menerima
atau mengerjakan pekerjaan lain diluar yang rutin (biasa) dilakukan. Pekerjaan deimikian
dikenal sebagai pesanan khusus (Special Order)
Ciri Pesanan khusus :
- Tidak secara rutin dikerjakan
- Memiliki spesifikasi yang berbeda dengan produk regular
- Harga jualnya relatif lebih murah dari seharusnya
Karena harga jual yang lebih murah dari seharusnya maka dibutuhkan sebuah analisis
yang cermat. Pesanan khusus akan layak dilayani jika memenuhi persyaratan sbb:
- Mempergunakan kapasitas yang menganggur (idle Capacity)
- Memnghasilkan tambahan laba bagi perusahaan
- Tidak mengganggu pasaran produk reguler
Contoh :
PT Kalamajaya memproduksi panel kayu untuk bahan lantai dengan ukuran 30X30 cm yang
biaya dijual didalam negeri dengan harga Rp. 110.000 per doos (setiap doos berisi 11 lembar)
Kapasitas yang dimiliki adalah 100.000 lembar per bulan. Namun pada saat ini kapasitas yang
terpakai hanya mencapai 88 % saja. (= 88.000 lembar) sesuai permintaan pasar Lokal. Setelah
mengikuti pameran dagang Asia. Perusahaan mendapatkan pesanan dari seorang pengusaha di
Australia. Pesanan yang diminta adalah 1.200 doos per bulan dengan harga USD 10,00 (Asumsi
kurs USD 1,- = Rp 9.500) . Karena panel ini digunakan untuk 4 musim maka didalam
pemrosesannya dibutuhkan tamban bahan khusus Rp.350 per lembar. Selain itu untuk
melakukan pemanasan ekstra perusahaan membutuhkan sebuah blower yang disewa dengan
biaya Rp. 35.000.000 per bulan. Biaya pemasaran variabel tidakdiperlukan untuk pesanan ini.
Pada kapasitas 88 % telah terjadi biaya sbb:
Bahan baku 110.000.000
Upah langsung 57.200.000
Biaya Overhead Variabel 30.800.000
Biaya Overhead Tetap 132.000.000
Biaya Pemasaran Variabel 105.000.000
Biaya Pemasaran Tetap 264.000.000
Biaya Administrasi Variabel 52.800.000
Biaya Adminstrasi Tetap 88.000.000
Diminta:
a. Buatlah analisis apakah pesanan dari Australia itu dapat dilayani , perhatikan bahwa jika
pesanan ini diterima maka kapasitas penjualan lokal akan terganggu.
b. Jika dengan adanya pesanan dari Australian itu perusahaan mengingnkan tambahan laba
sebesar Rp. 30.000.000, tentukan lah berapa harga jual untuk pesanan khusus.
Analisis diferensial :
Harga jual pesanan khusus
Harga jual per unit 9.500
Biaya Variabel yang dibebankan:
Bahan Baku Rp 1.250 + 350 1.600
i
Upah langsung 650
Biaya pemasaran variabel -
Biaya adm variabel 600
Biaya variabel per unit pesanankhusus 2.850
Tambahan penjualan : 12.000 X 9.500 114.000.000
Tambahan Biaya variabel : 12.000 X 2.850 34.200.000
Tambahan Laba Kontribusi 79.800.000
Tambahan Biaya Tetap 15.000.000
64.800.000
Dari analisis telihat ada kenaikkan pada laba Rp. 44.800.000 maka pesanan khusus tersebut
dapat dilayani.
Untuk mendapatkan tambahan laba 30.000.000 .
Laba = Penjualan – Biaya Variabel – Biaya Tetap
Penjualan = Laba + Biaya Variabel + Biaya tetap
= 30.000.000 + 34.200.000 + 35.000.000
= 99.200.000
Harga jual per lembar produk khusus = 99.200.000 : 12.000 = 8.266,70
i
BAB III
PEMBAHASAN
Bagaimana perusahaan membuat keputusan taktis yang baik? Berikut ini akan diuraikan
pendekatan umum bagi pengambilan keputusan taktis. Enam langkah menggambarkan
proses pengambilan keputusan yang direkomendasi adalah sebagai berikut:
i
Langkah 1 Definisikan Meningkatkan kapasitas gudang dan produksi
masalah
Langkah 2 Identifikasi setiap 1. Membangun fasilitas baru.
alternatif 2. Menyewa fasilitas yang lebih besar,
mengalihkan sewa fasilitas saat ini kepada pihak
ketiga.
3. Menyewa fasilitas tambahan.
4. Menyewa ruang untuk gudang
5. Membeli batang dan alat pengukur,
mengosongkan ruang yang diperlukan.
i
Langkah 2 : Identifikasi Beberapa Alternatif Langkah kedua adalah membuat
daftar dan mempertimbangkan berbagai alternatif solusi yang layak. Berdasarkan
tampilan 1 diatas terlihat beberapa alternatif yang akan pilih. Tidwell products
mengidentifikasi solusi berikut.
i
Anggaplah Tidwell Products menetapkan biaya pembuatan barang dan alat pengukur mencakup
hal-hal berikut:
Selain itu Tidwell harus menyewa gudang untuk mengatasi masalah ruangan jika
produksi dan alat pengukur dilakukan secara internal. Gudang yang sesuai telah
ditemukan dengan biaya sewa sebesar $ 135.000 per tahun. Alternatif kedua adalah
membeli batang dan alat pengukur secara eksternal, serta memanfaatkan ruangan
prduksi yang telah dikosongkan. Pemasok luar telah menawarkan untuk memasok
produk dalam jumlah yang mencukupi sebesar $460.000 per tahun.
Langkah 4 : Hitung total biaya dan manfaat yang relevan untuk setiap alternatif
yang layak. Sekarang kita tahu bahwa alternatif 4-yaitu terus memproduksi secara
internal dan menyewa ruangan tambahan-membutuhka biaya sebesar $480.000.
Sementara, alternatif 5-yaitu membeli dari luar dan memanfaatkan ruang sendiri-
membutuhkan biaya sebesar $460.000.
Alternatif 4 Alternatif 5
Biaya produksi variabel $ 345.000 Harga beli $ 460.000
Sewa gudang 135.000
Total $ 480.000
i
pasokan, ekspektasi, stabilitas harga selama beberapa tahun berikutnya, hubungan
ketenagakerjaan, citra masyarakat, dan seterusnya. Untuk mengilustrasikan dampak
factor-faktor kualitatif yang mungkin terjadi dalam keputusan memproduksi atau
membeli, pertimbangkan dua factor yang pertama tersebut, yaitu mutu dan kehandalan
pasokan.
Jika kualitas batang dan alat ukur yang dibeli secara eksternal lebih rendah dari yang
diproduksi secara internal, maka keunggulan kuantitatif dari membeli mungkin lebih
bersifat semu. Penggunaan bahan bermutu lebih rendah barangkali menurunkan mutu
potensiometer, sehingga merusak penjualan. Karena itu, Tidwell Products memilih
untuk terus memproduksi komponen secara internal.
Jika sumber pasokan tidak bisa diandalkan, maka skedul produksi dapat terputus, dan
pesanan pelanggan terlambat tiba di tempat. Factor-faktor seperti ini dapat
meningkatkan biaya tenaga kerja dan overhead serta menggangu penjualan. Sekai lagi,
bergantung pada penerimaan trade off, Tidwell Products mungkin memutuskan bahwa
memproduksi komponen secara internal adalah lebih baik daripada membelinya, bahkan
ketika analisis biaya yang relevan menunjukkan keunggulan pada membelian.
Pertama, factor-faktor tersebut harus diidentifikasi. Kedua, pengambil keputusan harus
berusaha mengkuantifikasinya. Seringkali, faktor-faktor kualitatif benar-benar lebih sulit
dikuantifikasi sebagai jumlah hari keterlambatan pasokan dikalikan dengan biaya tenaga
kerja ketika mesin berhenti di pabrik Tidwell.
Langkah 6: Buat Keputusan. Keputusan dapat dibuat setelah semua biaya dan manfaat
yang relevan untuk setiap alternatif selesai dinilai, dan faktor-faktor kualitatif
dipertimbangkan. Berdasarkan selisih biaya dari kedua alternatif yang relatif kecil dan
beban Tidwell Products dalam menjamin kualitas serta pembekerjaan secara penuh,
maka diputuskan untuk membuat batang dan alat pengukur secara internal serta
menyewa gudang.
Biaya relevan merupakan biaya masa depan yang berbeda pada setiap alternatif.
Semua keputusan berhubungan dengan masa depan, sehingga hanya biaya masa depan
yang dapat menjadi relevan dengan keputusan. Namun untuk menjadi relevan, suatu
biaya tidak hanya merupakan biaya masa depan, tetapi juaga harus berbeda dari satu
alternatif dengan alternating lainnya. Jika biaya masa depan terdapat pada lebih dari satu
alternatif, maka biaya tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan. Biaya
demikian tersebut biaya tidak relevan. Kemampuan untuk mengidentifikasi biaya
relevan dan tak relevan merupakan suatu keterampilan keputusan yang penting.
i
Ilustrasi Biaya Masa Lalu yang Tidak Relevan Tidwell Products menggunakan mesin
untuk memproduksi batang dan alat pengukur. Mesin tersebut lima tahun lalu dan telah
disusutkan dengan tarif $125.000 per tahun.
Penyusutan mencerminkan suatu alokasi biaya yang telah dikeluarkan. Penyusutan
adalah biaya tertanam (sunk cost). Meskipun biaya tertanam ini dialokasikan ke periode
mendatang dan menyebut alokasi tersebut sebagai penyusutan, tidak satupun biaya
perolehan yang dapat dihindari. Biaya tertanam adalah biaya masa lalu. Biaya tersebut
akan selalu sama pada setiap alternatif sehingga tidak relevan.
Dalam memilih diantara kedua alternatife, biaya perolehan mesin yang digunakan
untuk memproduksi barang adan alat pengukur serta penyusutan terkait bukanlah
merupakan faktornya. Namun perlu diperhatikan, bahwa nilai sisa mesin (nilai yang
mungkin diterima dari penjualan mesin saat ini) akan menjadi relevan dan akan
dimasukkan sebagai manfaat pembelian dari pemasok luar. Contoh diatas di asumsikan
bahwa nilai sisa mesin adalah nol.
Ilustrasi Biaya Masa Depan yang Tidak Relevan Anggaplah biaya untuk menyewa
seluruh pabrik yaitu $340.000, di alokasikan ke departemen produksi yang berbeda,
termasuk departemen yang memproduksi batang dan alat pengukur yang menerima
$12.000 dari biaya tersebut.
Pembayaran sewa merupakan biaya masa depan karena sewa harus dibayar setiap
lima tahun berikutnya. Namun apakah biaya tersebut berbeda antara alternatif membuat
atau membeli? Alternatif apapun yang dipilih Tidwell, pembayaran sewa pabrik harus
dilakukan-jumlahnya sama untuk kedua alternatif. Jumlah pembayaran yang
dialokasikan ke departemen lainnya mungkin berubah jika produk batang dan alat ukur
dihentikan, tetapi besarnya total pembayaran tidak dipengaruhi oleh keputusan yang
dibuat. Oleh karena itu, pembayaran sewa termasuk biaya tidak relevan.
Sekarang kita dapat mengamati ketiga contoh biaya produksi batang dan alat
pengukur untuk melihat contoh yang relevan dalam mengambil keputusan meneruskan
atau menghentikan produksi. Dari ketiga contoh biaya tersebut, hanya biaya tenaga kerja
langsung yang relevan karena biaya tersebut muncul jika produksi diteruskan, tetapi
tidak muncul jika produksi di hentikan.
Dalam pengambilan keputusan taktis, masalah etika selalu berkaitan dengan cara
keputusan diimplementasikan, dan kemungkinan pengorbanan sasaran jangka panjang
untuk hasil jangka pendek. Biaya relevan berguna dalam pengambilan keputusan taktis -
keputusan yang memiliki gambaran langsung atau sasaran terbatas dalam pikiran.
Namun, pengambilan keputusan harus selalu
i
mempertahankan kerangka kerja etis. Individu yang bukan pelaksana yang terbaik kerap
mengalami PHK atau demosi. Dalam kondisi demikian, sering timbul godaan untuk
melakukan tindakan langsung yang meragukan dan tanpa mempertimbangkan
danpaknya di masa depan.
3.2.2 Relevansi, Perilaku Biaya dan Model Penggunaan Sumber Daya Aktivitas
Masalah ruangan Tidwell Products merupakan contoh sederhana dari pengambilan
keputusan taktis. Sebagian besar keputusan taktis membutuhkan analisis yang lebih
rumit—khususnya keputusan yang membutuhkan pertimbangan lebih ekstensif
mengenai perilaku biaya. Perhitungan biaya relevan pada awalnya menekankan
pentingnya biaya relevan versus biaya tetap. Biasanya, biaya variabel adalah relevan
sementara biaya tetap tidak. Namun, perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC)
memungkinkan kita bergerak lebih jauh ketika mempertimbangkan biaya variabel yang
berhubungan dengan penggerak biaya berdasarkan unit dan nonunit.
Kuncinya adalah bahwa perubahan pada penawaran dan permintaan sumber daya
aktivitas harus dipertimbangkan ketika menilai relevansi. Jika perubahan permintaan
dan penawaran sumber daya diantara alternatif menciptakan perubahan pengeluaran atau
belanja sumber daya, maka perubahan belanja sumber daya merupakan biaya relevan
yang harus digunakan dalam menilai keunggulan relative dari kedua alternatif.
Sumber daya yang dapat dibeli seperlunya dengan mudah dan saat dibutuhkan
disebut sumber daya fleksibel (flexible resources). Untuk kategori sumber daya ini jika
permintaan akan suatu aktivitas berubah di antara alternatif maka belanja sumber daya
akan berubah dan biaya aktivitas tersebut adalah relevan untuk keputusan yang
dimaksud. Jenis pengeluaran atau belanja sumber daya ini biasanya disebut biaya
variabel. Kuncinya adalah bahwa sumber daya
i
yang dibutuhkan oleh perusahaan sama dengan jumlah sumber daya yang ditawarkan.
Sumber daya terikat (commited resources) dibeli sebelum digunakan. Oleh karena itu,
mungkin ada kapasitas yang tidak digunakan yang akan memengaruhi pembuatan
keputusan taktis. Berikut akan dipertimbangkan dua tipe sumber daya terikat: yang
dapat digunakan pada jangka pendek yang menyediakan kapasitas untuk beberapa
periode.
Sumber daya yang diperoleh sebelum penggunan melalui kontrak implisit biasanya
diperoleh dalam jumlah kasar. Kategori ini sering kali menggambarkan pengeluaran atau
belanja sumber daya yang berkaitan dengan penggajian organisasi dan tenaga kerja yang
dibayar per jam. Perubahan pengeluaran atau belanja sumber daya dapat terjadi dalam
dua cara : (1) permintaan sumber daya melebihi penawaran, dan (2) permintaan
sumberdaya turun secara permanen dan penawaran melebihi permintaan sehingga
kapasitas aktivitas berkurang.
Pengeluaran sumber daya periodik, seperti menyewa, pada dasarnya tidak tergantung
pada penggunaan sumber daya. Untuk kategori sumber daya untuk beberapa periode,
perubahan permintaan aktivitas di antara alternatif agaknya jarang memengaruhi
pengeluaran atau belanja sumber daya, dan karena itu tidak relevan bagi pengambilan
keputusan taktis.
i
Kategori Hubungan Permintaan dan Penawaran Relevansi
Sumber Daya
Sumber Daya Penawaran = Permintaan
Fleksibel a. Permintaan berubah a. Relevan
b. Permintaan tetap b. Tidak Relevan
Diperoleh di Penawaran – permintaan = Kapasitas tidak
Muka (jangka terpakai
pendek) a. Kenaikan Permintaan < kapasitas tidak a. Tidak Relevan
terpakai
b. Kenaikan Permintaan > kapasitas tidak
terpakai b. Relevan
c. Kenaikan Permintaan (Permanen)
1. Kapasitas aktivitas berkurang
2. Kapasitas aktivitas tidak berubah 1. Relevan
2. Tidak Relevan
Diperoleh di Penawaran – permintaan = Kapasitas tidak
Muka (kapasitas terpakai
untuk Beberapa a. Kenaikan Permintaan < kapasitas tidak a. Tidak Relevan
periode) terpakai
b. Kenaikan Permintaan > kapasitas tidak
terpakai b. Tidak Relevan
c. Penurunan Permintaan (Permanen)
c. Keputusan Modal
Model Penggunaan Sumber Daya Aktivitas dan Penilaian Relevansi
Perhitungan biaya relevan merupakan nilai dalam memecah berbagai jenis masalah,
secara tradisional.
i
Untuk mengilustrasikan analisis biaya dari masalah membuat atau membeli secara lebih
terperinci, aggapalah saat ini, Swasey manufacturing meproduksi komponen elektronik
yang digunakan pada salah satu printer-nya. Dalam setahun, swasey akan mengganti
produksi untuk printer jenis lain dan komponen elektronik tersebut tidak akan
digunakan. Namun, pada tahun mendatang, swasey harus memproduksi 10.000
komponen untuk mendukung kebutuhan produksi printer lama.
Swasey telah dihubungi oleh pemasok potensial komponen yang akan membuat
komponen untuk swasey dengan harga $4,75 per unit. Tawaran tersebut sangat menarik
karena biaya manufaktur penuh per unit adalah $8,20. Apakah Swasey akan
memproduksi atau membeli kompenen tersebut?. Hal yang perlu dilakukan adalah
mengidentifikasi biaya relevan, menjumlahkannya, dan menetapkan pilihan (dengan
asumsi tidak ada masalah kualitatif).
Sebagian besar peralatan disewa. Namun, satu mesin tertentu harus dibuat secara khusus
dan dibeli. Penyusustan mesin khusus belum selesai pada akhir tahun berjalan. Namun,
perusaahn berencana membuangnya karena mesin tersebut tidak dapat dijual. Baru–baru
ini, perusahaan membeli bahan yang cukup untuk memproduksi 5.000 komponen.
Overhead variable dibebankan pada komponen elektronik sebesar $0,40 per dolar tenaga
kerja langsung. Overhead tetap umum untuk pabrik adalah $1 juta dan dibebankan pada
produk berdasar luas ruang yang dapat digunakan oleh setiap produk. Fasilitas
manufaktur untuk
i
komponen menempati 6.000dari 200.000 kaki per segi. Dangan demikian,
$30.000 dari overhead tetap umum dialokasikan untuk komponen elektronik (0,03x$1.000.000).
Dari pos biaya tersebut, penyusutan dapat dieliminasi, pos itu merupakan biaya
tertanam. Overhead tetap umum juga bukan merupakan biaya relevan, karena
merupakan suatu alokasi biaya tetap umum yang akan terus dikeluarkan. Semua biaya
lainnya adalah relevan. Biaya tersebut tidak akan terjadi jika komponen dibeli secara
ekstenal.
Selanjutnya, perhatikan biaya pembelian komponen. Biaya pembelian merupakan biaya
relevan. Jika komponen diproduksi sendiri, biaya ini tidak akan terjadi. Pembelian akan
membutuhkan biaya tambahan tenaga kerja paruh waktu selama setahun berjalan
dengan biaya $8.500.
Analisis menunjukan bahwa membuat komponen sendiri $11.000 lebih murah daripada
membeli. Jadi, tawaran dari pemasok harus ditolak.
i
untuk keputusan meneruskan atau menghentikan, perhitungan biaya relevan
menggambarkan bagaimana informasi tersebut harus digunakan agar sampai pada suatu
keputusan.
Norton Materials, Inc–memproduksi balok, beton, dan genteng. Berikut laporan laba
rugi untuk tahun 2008 (dalam ribuan dolar).
Proyeksi kinerja lini genteng menunjukan margin segmen yang negative. Hal ini
mencerminkan kinerj lini genteng yang buruk selama tiga tahun berturut- turut.
Reaksi pertamanya adalah berusaha meningkatkan pendapatan penjualan genteng.Ia
sedang mempertimbangkan promosi penjualan agresif yang diiringi dengan kenaikan
harga jual. Namun manajer pemasaran menganggap pendekatan ini akan sia-sia; pasar
sedang jenuh dan tingkat persaingan terlau tajam sehingga sulit mengharapkan kenaikan
pangsa pasar perusahaan. Kenaikan harga jual kemungkinan besar hanya akan
menghasilkan penurunan pendapatan penjualan.
Meningkatkan profitabilitas lini produk tersebut melalui penghematan biaya juga tidak
memungkinkan. Biaya-biaya sebelumnya telah ditekan selama dua tahun terakhir untuk
mengurangi kerugian sampai tingkat yang diantisipasi saat ini. Pengurangan lebih lanjut
akan menurunkan kualitas produk dan merusak penjualan.
i
Karena tidak ada harapan bagi perbaikan kinerja laba ini yang melebihi
proyeksinya, Tom memutuskan menghentikan lini genteng. Menurut Tom,
marjin kontribusi akan turun $10.000, tetapi perusahaan bisa menghemat
$45.000 dengan meniadakan pengawas lini dan anggaran iklan.(Biaya
penyusutan sebesar $10.000 tidak relevan karena merupakan alokasi biaya
tertanam). Jadi menghapus lini produk dapat memberikan keuntungan
sebesar $35.000 dibandingkan mempertahankannya. Sebelum mengambil
keputusan ini, Tom memutuskan untuk memberi tahu manajer pemasaran
dan pengawas produksi.
Utilitas 80 0,005
Pajak 32 0,002
Lain-lain 160 0,010
Total Biaya Tetap $ 1.552 $0,097
Total Biaya $25.552 $1,597
Harga Jual Grosir $32.000 $2,000
9
10
Sebuah distributor es krim dari wilayah lain yang biasanya tidak dilayani
oleh perusahaan, ingin membeli 2 juta unit seharga $1,55 perunit asalkan
distributor tersebut dapat memasang mereknya pada es krim tersebut.
Distributor juga setuju untuk membayar biaya transportasi. Karena
distributor berhubungan langsung dengan penjualan tidak ada komisi
penjualan. Apakah pesanan tersebut diterima?
Penawaran seharga $1,55 ini berada dibawah harga jual normal sebesar
$2,00. Bahkan, harga tersebut berada dibawah total biaya per unit.
Meskipun demikian, menerima pesanan tersebut mungkin
menguntungkan. Perusahaan memiliki kapasitas menganggur dan pesanan
tersebut tidak akan mengganti unit- unit lain yang sedang diproduksi untuk
dijual dengan harga normal. Selain itu, biaya tersebut banyak yang tidak
relevan. Biaya tetap akan selalu muncul tanpa memperhatikan apakah
pesanan tersebut diterima atau ditolak.
Jika pesanan tersebut diterima, manfaat sebesar $1,55 per unit akan
direalisasikan. Namun, seluruh biaya variabel-kecuali untuk kontribusi
($0,03) dan komisi ($0,02)-juga akan terjadi, sehingga menghasilkan
biaya $1,45 per unit. Keuntungan bersihnya adalah $0,10 ($1,55-$1,45)
per unit. Analisis biaya relevan dapat diringkas sebagai berikut.
Menerima Menolak
Perbedaan
Keuntungan
Jika Menerima
Pendapatan $3.100.000 $- $3.100.000
Bahan-bahan susu (1.400.000) - (1.400.000)
Gula (200.000) - (200.000)
Penyedap (300.000) - (300.000)
Tenaga kerja langsung (500.000) - (500.000)
Pengemasan (400.000) - (400.000)
Dapat dilihat bahwa perusahaan ini akan menerima pesanan khusus sehingga
menaikkan laba sebesar $200.000 (0,10 x 2.000.000).
Produk gabungan (joint products) memiliki proses yang umum dan biaya
produksi sampai pada titik pemisahan (split-off). Produk gabungan sering
dijual pada titik pemisahan. Penentuan akan menjual atau memproses
lebih lanjut (sell or process further) merupakan suatu keputusan penting
yang harus dibuat oleh para menejer.
i
11
Memproses Menjual
Perbedaan Jumlah Lebih Lanjut jika
Memproses
Lebih Lanjut
Pendapatan $450 $150
$300 Biaya Pemrosesan 120
- 120 Total $330
$150 $180
i
12
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
i
13
DAFTAR PUSTAKA