Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Museum Geologi merupakan salah satu objek studi tour yang diberikan oleh guru
yang dijadikan oleh penulis sebagai bahan karya tulis.
Penulis memilih karya tulis ini karena merupakan objek yang bagus dan berdasarkan
hasil observasi dan penelitian pada studi tour 2006. Karya tulis ini dibuat berdasarkan
hal-hal sebagai berikut :
a. Mempelajari dan memperdalam ilmu pengetahuan khususnya
b. Penyelidikan, mengamati dan diamati sutu objek
c. Penulisan dan keuletan dalam pembuatan karya tulis, serta untuk menganalisa dan
menarik kesimpulan.

1.2. Pembatasan dan Perumusan Masalah


1.2.1 Pembatasan Masalah
Untuk dapat lebih mengarah dan menempuh tujuan dalam penelitian ini, maka
diperlukan beberapa pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah karya tulis ini
adalah :
1. Pengertian Museum Geologi dan sejarah permukaan bumi serta kehidupan masa
lampau
2. Ciri-ciri atmosfer dan manfaatnya
3. Bentuk muka bumi
4. Bentuk-bentuk batuan pada proses permukaan bumi
5. Jenis-jenis hasil peninggalan zaman sejarah (masa lampau)

1.2.2 Perumusan Masalah


Agar untuk memudahkan pembahasan penulis membagi permasalahan dan bentuk
pertanyaan sebagai berikut :
1. Pada tanggal berapa Museum Geologi berdiri dan diresmikan ?
2. Sebutkan macam-macam perkembangan muka bumi hingga sampai sekarang !
3. Lapisan-lapisan apa yang meliputi atmosfer ?
4. Jenis-jenis fosil apa sajakah yang terdapat di Museum Geologi Bandung ?
5. Bentuk benda-benda apa yang digunakan oleh manusia pada masa lalau ?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penelitian dalam perumusan karya tulis ini adalah :
1. Sebagai salah satu tugas lintas mata mata pelajaran untuk sebagai nilai tambahan.
2. Untuk dapat lebih memahami dan mendalami tentang analisis dari Museum
Geologi
3. Untuk menambah wawasan tentang kaidah yang terdapat di Museum Geologi.
1.4 Metode Penelitian
Metode yang disetujui dengan teknik Studi Kepustakaan dan Literatur. Yaitu
pengetahuan yang bersumber dari beberapa media tulis, baik berupa buku, diktat, dan
media lainnya yang tentu ada kaitannya dengan masalah-masalah yang dibahas di dalam
karya tulis ini.

1.4 Sistematika Penulisan


a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Pembahasan
c. Bab III Kesimpulan dan Saran
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Museum Geologi


2.1.1 Pengertian
Museum Geologi pertama kali diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929 Masehi,
awalnya museum ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan koleksi hasil
penyelidikan geologi yang dilakukan oleh para ahli yang dikomandoi oleh
pemerintah Belanda pada zaman dahulu.

2.1.2 Jumlah Pengunjung


Dari tahun 1969samapi tahun 1998 Museum Geologi pengunjung pun terus
meningkat jumlahnya, 85 % terdiri dari pelajardan mahasiswa yang ingin
menambah ilmu pengetahuannya dalam bidang geologi atau sejenisnya, karena
pada sistem peragaan yang disusun pada tahun 1929 kurang informatif, maka
mulai tahun 1993 dijajagi proyek kerjasama dengan pemerintah Jepang dengan
pengembangan museum geologi proyek kerjasama saat ini diselesaikan
pertengahan yaitu pada bulan Agustus 2002 dan diresmikan tanggal 22 Agustus
2002.

2.2 Sejarah Perkembangan Muka Bumi


2.2.1 Pengertian
Bumi terbentuk dimulai 4.60.000.000 tahun yang lalu dan mengalami
beberapa perkembangan samapi terbentuk seperti saat ini. Pada awal
terbentuknya, bumi masih berupa bola api yang mengalami akulasi panas akibat
kontraksi gravitasi peluruhan radioaktif dan hujan mikroit. Masa tersebtu disebut
masa Arkeozaikum yang berakhir 2.500.000.000 tahun yang lalu. Selanjutnya,
inti bumi yang merupakan cairan besi dan nikel memisahkan diri dari mantel
bumi. Penguapan besar-besaran gas dari dalam bumi bersama-sama dengan
hidrogen dan helium membentuk atmosfer positif yang kemudian menyebabkan
proses pendinginan bagian secara berangsur-angsur membentuk kerak bumi.
Masa Arkeozoikum merupakan awal pembentukan batuan kerak bumi yang
berkembang menjadi protokinten. Batuan masa ini ditemukan dibagian dunia
yang berumur 3.800.000.000 tahun yang lalu. Pada masa ini pula tercatat sebagai
awal munculnya kehidupan primitif di dalam samudra yang berupa ganggang dan
bakteri yang dibuktikan dengan ditemukan posil Iyanobacteria dan Stromatin
(3.500.000.000 tahun).
Masa protozoikum (2,5 milyar – 590 juta tahun yang lalu). Masa ini mulai
terjadi perkembangan hidrosfer dan atmosfer serta dimulainya kehidupan yang
lebih kompleks. Masa Arkeizonikum dan Protozoikum dikenal dengan masa
Prokambium.
Masa Paleozonikum dibagi menajdi 6 zaman sebagai berikut :
1. Zaman Kambrium (590 juta – 500 juta tahun yang lalu)
Bumi masih berbentuk lautan penuh dengan daratan yang disebut dengan
Ondwana yang merupakan cikal bakal pulau / negara India, Afrika, sebagian
Asia, AustraliaAntartika danlain-lain.
2. Zaman Ordovisium (500 juta – 440 juta tahun yang lalu)
Daratan Gonswana masih menutupi celah-celah samudra, meluapnya samudra
dan terjadinya zaman es adalah peristiwa yang terjadi pada masa ini.
3. Zaman Selur (440 juta – 410 juta tahun yang lalu)
Terjadi pembentukan kereta pegunungan yang melintasi daerah yagn
sekarang kita kenal sebagai daerah Skandinavia, Skotlandia dan pantai
Amerika Utara.

4. Zaman Devon (410 juta -360 juta tahun yang lalu)


Menyurutnya samudra hingga menyebabkan benua raksasa Gondwana daerah
Eropa Timur dan Greenland terjadi pada masa ini.
5. Zaman Karbon Kwali (360 juta – 260 juta tahun yang lalu)
Terjadinya penyatuan benua dan membentuk daratan yang iklim daerahnya
tergantung pada letak geografis dan astronomisnya masing-masing.
6. Zaman Perme (260 juta – 250 juta tahun yang lalu)
Benua pangea bergabung bersama membentuk daratan, air mulai menyurut
karena terjadi pembentukan di daerah Antartika dan Afrika yang
menyebabkan terjadinya iklim kering gurun pasir di daerah utara.
Masa Mesozoikum terbagi 3 zaman sebagai berikut :
1. Zaman Tiras (250 juta – 210 juta tahun yang lalu)
Benua Pangea bergerak ke arah utara dan daerah gurun terbentuk lembaran es
di daerah selatan mulai mencair ke celah-celah antar benua mulai terbentuk di
Pangea.
2. Zaman Jura (210 juta – 140 juta tahun yang lalu)
Benua Pangea terpecah yaitu darata yang sekarang dikenal sebagai Amerika
Utara memisahkan diri dari daratan Afrika. Selain itu, daratan Amerika
Selatan memisahkan diri dari daratan Antartikan dan Australia.
3. Zaman Kapur (140 juta – 65 juta tahun yang lalu)
Negara India terlepas dari Afrika daratan utamanya menuju daerah Asia dan
terbentuklah iklim sedang di daerah India.
Masa Konozoikum menjadi 6 zaman yaitu :
1. Kala Paleosin (67 juta – 56,7 juta tahun yang lalu)
Awal munculnya pemakan rumput, primata, burung dan sebagian reptil. Kala
ini ditandai dengan kegiatan magma secara intensif, busur lava yang besar
dan hujan meteroid.
2. Kala Eosen (56,7 juta – 35,5 juta tahun yang lalu)
Daerah Afrika menabrak daerah Eropa dan daerah India masih bergerak
menuju daerah Asia, mengangkat pegunungan Alpen dan pegunungan
Himalaya. Tekanan antara benua membentuk cekungan samudra melebar
yang menyebabkan permukaan air laut merendah.
3. Kala Oligasen (35,5 juta – 24 juta tahun yang lalu)
Daratan kian lua, lautan menyempit, pergerakan kerak benua terjadi secara
luas di daerah Amerika dan daerah Eropa mulailah terbentuk pada kala
Oligosen ini.
4. Kala Miosen (24 juta – 5 juta tahun yang lalu)
Pada kala ini padang rumput semakin meluas, hutan semakin berkurang.
5. Kala Pliosen (5 juta – 1,8 juta tahun yang lalu)
Sejumlah besar tumbuhan habis karena cuaca yang semakin dingin.
6. Kala Plestosen (1,8 juta – 0,01 juta tahun yang lalu)
Kala ini dikenal sebagai zaman es karena pada zaman ini terjadi beberapa kali
Glasisasi.
Pada zaman ini sebagian besar daerah Eropa, Amerika, Utara, Asia Utara
ditutupi oleh es, begitu pula pegunungan Alpen, Himalaya dan Cherpathia, iklim
bumi benar-benar lebih hangat.

2.2.2 Ciri-ciri Atmosfer dan Manfaatnya


Atmosfer berasal dari kata Atmos yang berarti uap atau gas dan spahira atau
Sphere yang berarti bola jadi, atmosfer adalah masa udara yang menyelimuti
bulatan bumi. Atmosfer ini penting untuk melindungi bumi dari pemanasan dan
pendinginan yang berlebihan serta meteor-meteor dan sebagainya.
Di dalam atmosfer terdiri dari gas-gas atau zat-zat yang makin tinggi lapisan
udara itu makin tipis. Unsur utama yang dominan adalah nitrogen ((N2) sebanyak
78 %, oksigen (O2) 21 %, Argon (Ar) 1 %dan karbondioksida (CO2) 0,03 %.
Nitrogen (N2) dalam atmosfer merupakan unsur yang tidak mudah bergabung
dengan unsur lain, sehingga hanya sedikit yang dimanfaatkan oleh tanah dan
tumbuh-tumbuhan. Sementara itu oksigen (O2) merupakan unsur yang aktif dan
mudah bersenyawa dengan unsur lain. Hal ini dapat dilihat dalam proses
pelapukan oksigen pada tanah dan dimanfaatkan untuk bernafas pada mahluk
hidup.
Argon merupakan unsur yang tidak begitu penting dalam proses alam
karbondioksida (CO2) meskipun sedikit merupakan unsur yang snagat penting
karena sangat menyerap panas matahari yang berguna bagi tumbuh-tumbuhandan
proses fotosintesis yaitu mengubah zat mata menjadi karbohidrat.
Atmosfer mempunyai lapisan-lapisan yang meliputi sebagai berikut :
a. Troposfer (troposphere)
1. Ketinggiannya tidak sama yaitu sebagai berikut :
a. di daerah kutub tingginya antara 0 – 8 km dml (dari muka bumi)
b. di daerah khatulistiwa, tingginya antara 0 – 16 km dml
c. tinggi rata-rata lebih kurang 12 km dml
2. Masa udara didilapisi paling rapat. Kandungan zat dan gas paling
kompleks, lebih kurang 80 % dan kandungan zat serta gas seluruhnya
terdapat di lapisan trosfer.
3. Karakteristik suhu di lapisan ini makin tinggi udara yangnaik suhu
udaranya semakin rendah sampai zona suhu terendah batas trosfer dengan
stratosfer mencapai 600 C. Lapisan masa udara terdingin inilah disebut
zona tropopause. Sebaliknya geraak masaudara naik setiap 100 meter,
suhu turun rata-rata 50 C. berdasarkan karakteristik suhu udara inilah
troposper menjadi ruang tempat terbentuknya proses cuaca yang
berpengaruh terhadap kehidupan mahluk hidup di permukaan bumi.
Proses-proses cuaca seperti hujan, angin, awan dan sebagainya terjadi pada
lapisan ini.
b. Atratosfer (stratosphere)
1. Ketinggiannya antara 15 – 55 km di muka laut.
2. Masa udara di lapisan ini tidak serapat masa udara di lapisan troposfer.
Di lapisan bagian atas yaitu di sekitar batas stratosfer dengan mesofer
(zona stratopause) merupakan konsentrasi gas ozon (O2) paling besar.
Konsentrasi gas ozon di lapisan ini berfungsi sebagai pelindung bumi
karena unsur-unsur matahari, seperti sinar gamma, sinar x, untraviolet dan
infra merah dinetralisir oleh O3. oleh karena itu, unsur-unsur radiasi
matahari sampai ke permukaan bumi tidak membahayakan kehidupan
mahluk hidup.
3. Suhu udara dari tropopause samapi stratopause meningkat dari 620 C
hingga mencapai 00 C akan tetapi dan stratopause terus menurun sampai -
10 0 C di zona misofer.
c. Mesoder (mesosphere)
1. Ketinggiannya antara 55 – 75 km
2. Suhu udara di lapisan inimenurun tajam hingga mencapai -1000 C. Batu-
batu meteorit yang bergerak berasal dari ekssosfer menembus atmosfer
(akibat gravitasi bumi). Dilapisan mesofer batu meorit dihimpit oleh masa
udara yang dingin. Akibatnya, terbakar dan hancur sebelum menyentuh
muka bumi jadi, mesofer berfungsi sebagai pelindung bumi dari benturan-
benturan batuan meteorit.
d. Termosfer (thermosphere)
1. Ketinggiannya dari 75 km sampai ketinggian yang belum diketahui.
2. Lapisan paling bawah dari termosfer ini disebut dengan ionosfer. Di
lapisan ionosfer ini ketinggiannya antara 75 – 375 km dan merupakan
ruang tempat proses ionisasi atau pembentuakn gas ion yang bermuatan
listrik positif. Akibatnya, suhu di lapisan ini tinggi. Pada ketinggian 375
km suhunya naik sampai 1.0100 C dan pada ketinggian 480 km suhunya
mencapai 12000 C. Di lapisan ini aurora (cahaya kutub) terlihat
bergemerlap.
2.2.3 Bentuk Muka Bumi
Bentuk muka bumi ini tidak rata atau bergelombang, terdiri dari daratan dan
dasar laut. Dasar lautan adalah muka bumi yang lebih rendah daripada daratan.
Dasar lautan menjadi tempat menggenangnya air.
a. Bentuk muka Bumi di Daratan
Daratan adalah bentuk muka bumi yang timbul di atas permukaan laut atau
lautan. Daratan tersebut berupa benua danpulau. Ketinggiannya 0 meter –
9.000 meter dari permukaan laut.
1. Daratan rendah pantai, tingginya antara 0 m – 200 m diatas permukaan
laut.
2. Daratan tinggi, meliputi sebagai berikut :
 Pegunungan rendah, tingginya antara 201 m – 500 m diatas
permukaan laut
 Pegunungan menegah, tingginya antara 501 m – 1.500 diatas
permukaan laut
 Pegunungan tinggi, tingginya lebih dari 1500 m diatas permukaan
laut.
 Gunung yaitu bagian dari puncak pegunungan yang tingginya
beragam. Gunung-gunung berpuncak tinggi umumnya dijumpai di
daerah pegunungan tinggi dan dijumpai di pegunungan menengah.
Lembah, ngarai, bukit dan plato. Lembah adalah bagian permukaan
bumi yang rendah, letaknya diantara lereng-lereng kaki pegunungan,
gunung atau bukit. Lembah yang curam, dalam, dan memanjang
disebut ngarai atau cayon. Disepanjang ngarai, hampir selalu terdapat
sungai. Negara sering dijumpai di daerah muka bumi bentuk grabon.
Grabon terbentuk dibagian puncak pegunungan lipatan yang patahdi
Indonesia graben banyak dijumpai di bagian-bagian pegunungan
misalnya patahan semangko Usumatera) yang panjangnya 1650 km.
Bukit adalah gunung kecil disebut juga perbukitan umum terdapat di
sekitar lokasi pegunungan rendah dan pegunungan menengah. Plato
(plateu) adalah bagian muka bumi yang relatif datar dan tingginya
melebihi 700 m di atas permukaan laut.
b. Daratan dan potensinya bagi kehidupan
c. Setiap ragam bentuk daratan mempunyai fungsi atau potensi menopang
kehidupan manusia. Lebih-lebih jika bentang daratan ini memiliki iklim yang
baik, seperti di bumi nusantara kita. Iklim dikatakan baik apabila curah
hujannya cukup banyak dan temperatur udara sedang. Dengan demikian
memungkinkan tumbuh suburnya aneka jenis tumbuh-tumbuhan serta
hidupnya aneka jenis hewan. Iklim dikatakan kurang baik jika temperatur
udara terlampau rendah (sangat dingin) atau terlampau tinggi dan jarang
sekali turun hujan.
Daratan pulau- pulau di Indonesia terbentuk lahan asal struktural dan lahan
asal vulkanik. Indonesia beriklim laut muson tropik yang bersuhu tinggi dan
bercurah hujan banyak. Akibatnya bagian terluas daratan pulau-pulau tertutup
vegetasi yang berpopulasi besar.
2.2.4 Bentuk-bentuk Batuan pada Proses Permukaan Bumi
Bentuk batuan pada proses permukaan bumi, dapat dibagi menjadi 3 bagian
yaitu:
a. Batuan beku ialah batuan yagn terjadi karena magma yang berupa zat cair
pijar mengalami pendinginan dan menjadi beku
1. Batuan beku dalam (plutonik atau abisik), tempat pembekuan di saluran
magma di bagian dalam trosfer (di dalam bumi).
2. Batuan beku yang atau kordio, tempat pembekuannya di saluran magma
(diatrema).
3. Batuan beku luar atau lelehan, tempat pembekuannya permukaan bumi.
Tabel contoh batuan beku :
Batuan beku dalam Batuan beku gang / kerok Batuan beku luar
Diorit
Diorit kwarsa
Gabro
Granit
Sieris Aplidioris
Apli-Spessafer
Odinit
Porfit – diorit
Porfit – granit
Porfit – sierit Andesis
Basalt
b. Batuan Sedimen (endapan) ialah batuan yang diangkut oleh aliran air, angin
atau cairan gletser kemudian diendapkan di tempat ini. Akibat proses
diagenesis (gaya kimia dan fisis) batuan sedimen menjadi keras.
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibagi menjadi 3
bagian yaitu sebagai berikut :
1. Batuan sedimen klasik, yaitu sedimen yang susunan kimianya sama
dengan bahan asal. Ketika diangkut hanya mengalami penghancuran dari
besar menjadi kecil misalnya, kerikil, pasir, lumpur (berasal dari batu-batu
besar di gunung, masuk ke sungai lalu terbawa air dan saling membentuk
dan akhirnya menjadi kecil, susunan kimianya masih sama dengan batuan
asal).
2. Batuan sedimen kimiawi, yaitu sedimen yang terjadi karena proses
kimia pelarutan, penguapan dan oksidasi. Misalnya batu gamping
(CaCO2) menjadi larutan air kapur (HCO3) yang disebabkan oleh air
hujan yang mengandung CO2.
3. Batuan sedimen organik, yaitu sedimen yang terjadi selama proses
pengendapannya mendapat bantuan dari organisme, yaitu bisa rumah atau
bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar laut, seperti kerang,
terumbu karang, turang belulang, kotoran burung (guano) yang
menggunung di perut dan lapisan humus di hutan.
c. Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya batuan sedimen dibagi
menjadi 4 yaitu :
1. Batuan sedimen aeolik (aerik) adalah batuan sedimen yang terbentuk
oleh tenaga angin yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain.
Misalnya tanah las.
2. Batuan sedimen akualik adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh
tenaga air mengalir yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain,
misalnya breksi dan konglonurat.
3. Batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh
tenaga gletser (es) yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain,
misalnya morena yang berasal dari lelereng gunung yang terbawa gletser
dan diendapkan di kaki gunung.
4. Batuan sedimen marin, yaitu batan sedimen yang terbentuk oleh tenaga
air laut (gelombang dan arus) yang mengangkutnya dan diendapkan di
tempat lain, misalnya pasir putih dan pasir besi di pantai.
Beberapa macam lingkungan tempat sedimen klestik diendapkan sebagai
berikut :
a. Lingkungan aluvial, yaitu lingkungan sungai misalnya endapan
pasir di dasar dan keldian dan alur sungai.
b. Lingkungan dulta, yaitu muara sungai misalnya macam-macam
delta (pasir dan lumpur)
c. Lingkungan gurun, misalnya gurun pasir
d. Lingkungan glasial (daerah es) misalnya timbunan morena
e. Lingkungan laut dangkal, misalnya sisa organisme laut, terumbu
karang dan endapan lumpur dari darat.
d. Bantuan Metamorf (malihan atau berubah sifat) ialah bantuan beku atau
sedimen yang telah mengalami perubahan bentuk dan sifat (metamorfosis)
penyebabnya adalah suhu atau tekanan yang meningkat dan adanya
penanmbahan zat lain ke dalam batuan asal.
Ada beberapa macam metamorfosis yaitu :
1. Metamorfosis termal atau kontak atau sentuh yaitu proses batuan
metamorf yang terbentuk karena perubahan suhu misalnya marmer, batu
kapur dan antrosit terjadi dari batu bara.
Metamorfosis kemal terdiri :
a. Pyrometamorfosis yaitu proses batuan yang sangat tinggi, misalnya
marmer dan anteasit
b. Pneumatolysis, yaitu proses batuan metamorf terbentuk karena gas
dari magma yang sedang naik dapat mengubah batuan sekeliling dan
bentuk mineral batu misalnya, pembentukan biji timah dan bangka.
c. Hidrotermal, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena
larutan panas bakar gas yang memprosesnya. Misalnya andesit diubah
menjadi propilit.
2. Metamorfosis dinamo, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk
karena adanya perubahan tekanan misalnya, batu sabah dan batu bara.
3. Metamorfosis regional, yaitu proses batuan-batuan metamorf yang
terbentuk karena faktor suhu dan tekanan yang bekerja bersama-sama
misalnya batuan genesis, sabah, dan serpih.

2.3 Kehidupan pada Masa Lampau


2.3.1 Pengertian
Kehidupan masa lampau biasa berhubungan dengan sejarah yang berartikan
untuk unsur pengertian yaitu sejarah sebagai suatu peristiwa, sejarah sebagai
peristiwa, sebagai ilmu serta sebagai seni.
Sejarah sebagai peristiwa adalah sejarah yang terjadi di dalam kehidupan
masyarakat pada masa lampau. Dalam pengertian ini, kata “sesuatu yang terjadi
di dalam kehidupan masyarakat” sangat penting sebab segala sesuatu yang tidak
ada kaitannya dengan hubungan dan kehidupan masyarakat bukanlah sejarah,
selanjutnya kata “masa lampau” karena suatu kehidupan atau peristiwa yang
terjadi pada hari bukanlah sejarah.
Sejarah sebagai kisah adalah peristiwa sejarah yang dikisahkan kembali atau
diceritakan kembali sebagai hasil rekonstruksi atau sejarah (sejarahwan) terhadap
sebagai periwtiwa, contohnya sebagai buku hasil penelitian.
Sejarah sebagai ilmu adalah serangkaian langkah (prosedur) yang harus ditempuh
oleh peneliti sejarah dalam menyusun kembali (merekonstruksi) susunan
peristiwa sejarah.
Sejarah sebagai seni yaitu, suatu sejarah yang berkaitan dengan suatu kaidah
dankemudahanbahasa. Oleh karena itu seniman-seniman karya sejarah
(historyography) tidak hanya dipandang sebagai karya ilmiah, tetapi juga karya
seni. Di dalam sejarah terdapat hasil-hasil peninggalan-peninggalan , bagaimana
yang disebutkan sebagian peninggalan zaman dulu yang tentunya di museum
geologi.
2.3.2 Jenis-jenis Hasil Peninggalan pada Zaman Sejarah (masa lampau)
a. Di Museum Geologi ini terdapat berbagai hasil-hasil peninggalan zaman
sejarah (masa lampau) diantaranya fosil dan benda-benda hasil peninggalan
zaman dulu.
1. Fosil
Di Museum Geologi terdapat fosil manusia purba serta fosli mahluk hidup
lainnya. Fosli manusia purba yang ada disini yaitu :
a. Meganehtropus Palaeojavanicus
Perawakan Megantropus Paleojavanicus diperkirakan tegap,
diperkirakan masif dengan tulang pipi tebal tonjokannya belakang
kepala yang tajam serta tempat pelekatan yang besar bagi otot-otot
tengkuh yang kuat. Dengan gerakan yang besar, maka permukaan
tengah banyak kerutan-kerutan dengan gigi yang sangat kuat.

b. Phylecanthropus Erectus
Fosil ini banyak ditemukan di Indonesia. Tinggi badan diperkirakan
antara 165 – 180 cm dengan tubuh dan anggota badan yang tegap,
mukanya memiliki tonjolan kuning yang kua, hidung yang lebar
dengan belakang kepala menyudut, isi tengkorak berkisar antara 750 –
100 cm.
c. Homosapiens
Jenis Homosapiens memiliki ciri yang lebih maju dengan
Phytecanthropus erectus. Berjalan dan berdiri tegak serta lebih
sempurna, tinggi badannya antara 130 – 210 cm, mulanya datar dan
lebar, akar hidung lebar dan bagian mulutnya agak sedikit menonjol,
dahi membulat serta tinggi, sementara bagian belakang tengkorak juga
membulat dengan rahang dan gigi mengecil dan lidah terlalu menonjol
ke bagian depan. Volume tengkorak rata-rata antara 1350 – 1450 cm.
Disini juga terdapat fosil hewan dan tumbuhan diantaranya :
1. Elephas Maximus
2. Bovid
3. Corvus 59 B
4. Fosil daun
5. Cypirinis Carpio
6. Phyton Retigulanus
Akan tetapi tidak kami jelaskan, hanya sebagian diantaranya :
a. Fosil Phyton Reugulatius, dan
Fosil ini merupakan fosli ular yang ditemukan di Indonesia,
Ciharaman kabupaten Bandung. Diameter 5 m. Morfologinya
mendekati jenis phyton rehtulatus, diperkirakan umurnya
30.000 – 40.000 tahun yang lalu.
b. Elephand Maximus
Fosil gajah yang rahang bawahnya merupakan terlengkap
jenisnya di Indonesia (saudara imam) pada waktu menggali
sumur di rumahnya 16 Mei 2002 (teredap dalam batu pasir
konglomerat 20.000 – 30.000 tahun yang lalu

2. Alat atau Benda pada Masa Lampau


Pada masa lalu manusia mempunyai berbagai alat yang digunakan
sebagai kehidupannya sehari-hari yaitu :
a. Alat batu, yaitu suatu alat yang terbuat dari bebatuan. Ragam alat
batu diantaranya :
1. Kapak Penimbas (Chopper)
2. Serut genggam (Sropper)
3. Kapak penerak (Chopping tool)
4. Pahat genggam (hand adec)
5. Kapak genggam awai (Proto hand axe)
b. Alat serpih
Adalah perkakas yang digunakan sebagai pisau, gurdi atau
penusuk. Alat ini digunakan sebelum mengenal tulisan yakni
digunakan sebagai mengupas, memotong atau juga menggali sejenis
umbi-umbian.
c. Alat tulang
Adalah perkakas yang bahan dasarnya terbuatdari tulang
binatang. Tulang-tulang ini dibentuk dari tulang hewan hasil buruan,
biasanya sebelum digunakan sebagai alat biasa dibentuk sesuai
kebutuhan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Museum geologi merupakan tempat dari hasil peninggalan-peninggalan pada zaman
dulu yang baik sebagai tempat ilmu pengetahuan terutama dalam bidang pendidikan
yang dilakukan oleh kalangan pelajar.
Permukaan bumi merupakan hasil ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang selalu mendapat
perubahan dari zaman ke zaman.

3.2 Saran
Bagi pelajar khususnya dan bagi masyarakat umumnya dengan adanya Museum
Geologi atau tempat sejenisnya agar dijaga kelestariaannya serta adanya perkembangan
agar pada waktu kelak nanti para generasi penerus bisa mengetahuinya.
Permukaan bumi perlu dijaga dan dilestarikan agar alam tidak marah.
DAFTAR PUSTAKA

Tohardi, st. M. 1991. Sumberdaya Alam Indonesia. Yogyakarta : Khusus


Pendalaman Materi Geografi. Fakultas Geografi. UGM.
Verstappen, H Th 1997 Geomorfologi. Bandung : Balai Pendidikan Guru.
Visser, S.W. Terjemahan Darsan Martadarsana. 1952 Ilmu Bumi Alam. Jakarta :
JB Walterd, Groningen.
Ali, R, Moh. 1975. Sejarah Jawa Barat, Pandangan Filsafat Sejarah. Proyek
Penunjang Peningkatan Kebudayaan Nasional Provinsi Jawa Barat.
Suhamiharja, Drs. Agra Suhandi. 1997. Pola Hidup Masyarakat Indonesia.
Fakultas sastra UNPAD. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai