Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1

1. Sebutkan kondisi umum untuk dilakukan konsolidasi, dan kondisi apa jika perusahaan anak

tidak dikonsolidasi?

Jawaban

Ruang Lingkup Laporan Keuangan Konsolidasi

19. Suatu induk perusahaan yang memiliki baik langsung maupun tidak langsung
melalui anak perusahaan lebih dari 50% saham berhak suara pada perusahaan
lain, harus menyajikan laporan keuangan konsolidasi. Suatu perusahaan yang
memiliki 50% atau kurang saham berhak suara pada perusahaan lain, wajib
menyusun laporan keuangan konsolidasi apabila dapat dibuktikan bahwa
pengendalian tetap ada. Laporan keuangan konsolidasi harus mengkonsolidasikan
seluruh anak perusahaan baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri.

20. Anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila:

(a) Pengendalian pada anak perusahaan bersifat sementara karena anak


perusahaan khusus diakuisisi dengan tujuan untuk dijual kembali atau dialihkan
dalam jangka pendek.
(b) Anak perusahaan dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang sehingga tidak
mampu mengalihkan dananya kepada induk perusahaan.

Penyertaan induk perusahaan pada anak perusahaan yang memenuhi salah satu
kriteria di atas harus dipertanggung jawabkan sesuai dengan PSAK No.13 tentang
Akuntansi untuk Investasi.

Prosedur Konsolidasi

21. Transaksi dan saldo resiprokal antara induk perusahaan dan anak perusahaan
harus dieliminasi.

22. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi, yang timbul dari transaksi
antara induk perusahaan dan anak perusahaan, harus dieliminasi.

23. Untuk tujuan konsolidasi, tanggal pelaporan keuangan anak perusahaan pada
dasarnya harus sama dengan tanggal pelaporan keuangan perusahaan induk.
Apabila tanggal pelaporan tersebut berbeda maka laporan keuangan anak
perusahaan dengan tanggal pelaporan yang berbeda tersebut dapat digunakan
untuk tujuan konsolidasi sepanjang :
(a) Perbedaan tanggal pelaporan tersebut tidak lebih dari 3(tiga) bulan.
(b) Peristiwa atau transaksi material yang terjadi di antara tanggal pelaporan
tersebut diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

Apabila laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang berbeda (yang lebih
dari 3 bulan) digunakan untuk tujuan konsolidasi, maka penyesuaian yang
diperlukan harus dilakukan untuk pengaruh dari setiap peristiwa atau transaksi
antar perusahaan yang signifikan, yang terjadi antara tanggal pelaporan yang
berbeda tersebut.

24. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan


akuntansi yang sama untuk transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama atau
sejenis. Apabila tidak mungkin digunakan kebijakan akuntansi yang sama dalam
menyusun laporan keuangan konsolidasi, maka harus diungkapkan penggunaan
kebijakan akuntansi yang berbeda tersebut dan proporsi unsur yang terkait
dengan kebijakan akuntansi tersebut terhadap unsur sejenis dalam laporan
keuangan konsolidasi.

25. Hak minoritas (minority interest) harus disajikan tersendiri dalam neraca
konsolidasi antara kewajiban dan modal. Hak minoritas dalam laba disajikan
tersendiri dalam laporan laba rugi konsolidasi.

26. Investasi pada anak perusahaan harus dipertanggung jawabkan sesuai dengan
PSAK No.13 tentang Akuntansi untuk Investasi, terhitung sejak investasi tersebut
tidak memenuhi persyaratan sebagai anak perusahaan dan juga bukan
perusahaan asosiasi berdasarkan PSAK No. 15 tentang Akuntansi untuk Investasi
pada Perusahaan Asosiasi.

Penyajian Tersendiri Laporan Keuangan Induk Perusahaan

27. Induk perusahaan yang memenuhi kriteria konsolidasi, tidak boleh menyajikan
tersendiri laporan keuangannya (tanpa konsolidasi) sebagai laporan keuangan
untuk tujuan pelaporan keuangan (general purpose financial statement). Laporan
keuangan tersendiri induk perusahaan hanya dapat disajikan sebagai informasi
tambahan dalam laporan keuangan konsolidasi. Dalam laporan keuangan
tersendiri tersebut penyertaan pada anak perusahaan harus menggunakan
metode ekuitas.

Pengungkapan
28. Pengungkapan berikut harus disajikan dalam catatan atas laporan keuangan
konsolidasi:

(a) Daftar anak perusahaan (yang signifikan), yang antara lain mencakup: nama
anak perusahaan, tempat domisili, bidang usaha dan persentase pemilikan dan
persentase hak suara (apabila berbeda dengan persentase pemilikan).
(b) Alasan untuk tidak mengkonsolidasikan anak perusahaan, sebagaimana diatur
pada paragraf 20.
(c) Sifat hubungan antara induk perusahaan dan anak perusahaan yang
menyebabkan induk perusahaan dapat melakukan pengendalian terhadap anak
perusahaan meskipun hak suara induk perusahaan, baik langsung maupun tidak
langsung, 50% atau kurang.
(d) Pengaruh dari akuisisi dan penjualan atau pengalihan penyertaan pada anak
perusahaan terhadap posisi keuangan dan hasil usaha konsolidasi tahun berjalan
dan tahun sebelumnya.

2. Sebutkan urutan penyesuaian dan eliminasi pada kertas kerja?

Rangkaian Ayat Jurnal Kertas Kerja

Sejak kompleksitas konsolidasi ditemui, rangkain penyesuaian dan eliminasi


kertas kerja diperluas sebagai berikut :

1. Penyesuaian kesalahan & kelalaian pada laporan terpisah perusahaan


induk anak
2. Mengeliminasi laba & rugi antar perusahaan.
3. Mengeliminasi pendapatan & deviden dri perusahaan anak dan menyesuaikan
investasi pd perusahaan anak di saldo awal periode
4. Eliminasi saldo investasi pd perusahaan anak & ekuitas perusahaan anak yg
resiprokal
5. Alokasi & amortisasi diferensial biaya/nilai buku (dri lngkah 4)
6. f. Eliminasi saldo yang resiprokal lainnya.

3. Sebutkan dan jelaskan metode dasar akuntansi untuk investasi saham?

Jumlah saham yang dimiliki perusahaan akan menentukan metode pencatatan


yang harus digunakan.
Persentase pemilikan saham akan menentukan terhadap metode yang digunakan
untuk melakukan pencatatan penanaman modal dalam saham.

Yang dimaksud dengan persentase pemilikan saham adalah persentase JUMLAH


LEMBAR SAHAM yang dimilikioleh seorang investor dibandingkan dengan jumlah
lembar saham yang beredar.

Pengelompokan persentase pemilikan saham adalah sebagai berikut :

7. Persentase pemilikan saham kurang dari 20% dari jumlah saham yang beredar.
8. Persentase pemilikan saham di kisaran 20% sampai dengan 50% dari jumlah
saham yang beredar.
9. Persentase pemilikan saham lebih dari 50% dari jumlah saham yang beredar.

Pengelompokan tersebut adalah sebagai pedoman dalam memilih metode


pencatatan yang sesuai. Namun dalam situasi tertentu pengelompokan tersebut
bisa berubah.

Misalnya, sebuah perusahaan memiliki saham perusahaan lain kurang dari 20%,
tapi perusahaan pertama dapat mempengaruhi perusahaan yang sahamnya
dimiliki.

Pada situasi seperti itu maka perusahaan yang memiliki saham kurang dari 20%
itu bisa menggunakan metode pencatatan investasi dalam saham yang persentase
pemilikan sahamnya ada di kisaran 20% sampai dengan 50%.

Perusahaan yang memiliki saham perusahaan lain lebih dari 50% dari jumlah
saham yang beredar disebut sebagai perusahaan induk (parent company).

Perusahaan yang sahamnya dimiliki disebut anak perusahaan (subsidiary


company).

Laporan keuangan kedua perusahaan ini (induk dan anak) disusun menjadi satu
dalam laporan keuangan yang dikonsolidasikan.

Bagaimana dengan perlakuan dan pencatatan investasi dalam saham?

Berdasarkan pada pengelompokan persentase seperti di atas, ada 3 metode


pencatatan penanaman modal dalam saham, yaitu:

Metode #1. Harga Pokok (Cost Method)


Investasi saham dalam perusahaan lain yang jumlahnya kurang dari 20% dari
jumlah saham yang beredar

dan tidak dapat mempengaruhi perusahaan yang sahamnya dimiliki dicatat


dengan metode harga pokok.

Metode ini memperlakukan penanaman modal dalam saham akan dicantumkan


dalam neraca sebesar harga pokoknya.

Perubahan-perubahan harga pasar tidak dicatat dan laba atau rugi akan diakui
pada saat saham-saham tersebut dijual.

Bila penanaman modal dalam saham tersebut dilakukan pada saham-saham yang
memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai marketable securities

maka perusahaan dapat menggunakan metode harga pokok atau harga pasar
yang lebih rendah.

Perlakuannya seperti pada investasi jangka pendek.

Perhitungan harga pokok atau harga pasar yang lebih rendah diterapkan pada
jumlah keseluruhan saham-saham tersebut.

Perbedaan dengan investasi jangka pendek adalah pada perlakuan terhadap


rekening Rugi Penurunan Nilai Surat Berharga.

Dalam investasi jangka pendek rekening Rugi Penurunan Nilai Surat Berharga ini
diperhitungkan dalam Laporan LABA RUGi.

Sedangkan dalam investasi jangka panjang rekening ini dikelompokkan dalam


kelompok modal.

Metode #2. Pemilikan (Equity Method)

Metode pemilikan (equity method) digunakan oleh investor yang memiliki saham
perusahaan lain dengan jumlah persentase saham sebesar 20% sampai dengan
50% dari saham yang beredar.
Metode ini juga digunakan oleh investor yang memiliki jumlah saham sebesar
20% dari saham yang beredar, namun bisa mempengaruhi perusahaan yang
sahamnya dimiliki.

Metode pemilikan (equity method) adalah suatu metode untuk mencatat


penanaman modal dalam saham dengan melakukan pencatatan investasi dalam
saham sebesar harga pokoknya.

Setiap akhir periode akuntansi, harga pokok ini diubah sesuai dengan bagian laba
atau rugi yang diperoleh perusahaan yang sahamnya dimiliki.

Dividen yang diterima dari saham-saham ini dicatat mengurangi saldo rekening
penanaman modal dalam saham.

Bagian laba atau rugi oleh investor dicatat sebagai laba atau rugi untuk tahun
buku yang bersangkutan.

#3. Equity Method dan dibuat laporan keuangan yang dikonsolidasikan untuk kedua
perusahaan

Metode ini digunakan oleh investor yang memiliki saham perusahaan lain yang
jumlahnya lebih dari 50% dari saham beredar.

Melalui metode ini Laporan Keuangan perusahaan induk (parent company) harus
dikonsolidasikan dengan laporan keuangan anak perusahaan (subsidiary
company).

4. Perhatikan contoh di bawah ini dan buatlah jurnal yang diperlukan untuk mencatat setoran

per perusahaan !

5. Perhatikan soal berikut untuk menjawab pertanyaan berikutnya:

PT Pagi membeli 75% saham biasa PT Senja pada 1 Januari 2009 sebesar Rp1.200.000 tunai.

Neraca PT Senja pada tanggal tersebut dan pada 31 Desember 2009 sebagai berikut.

Neraca PT Senja ?

Anda mungkin juga menyukai