Beban Imbang PDF
Beban Imbang PDF
dθ
r
Wr
P θ
Gambar di atas memperlihatkan suatu kabel
lengkung yang diberi gaya prategang P dengan
radius r, sehingga menimbulkan gaya terbagi rata
mengarah ke pusat.
Berdasarkan gambar di atas :
ds = r dθ
dPr = P dθ
d Pr dθ P
= P. = = Wr
ds ds r
Wr dapat diuraikan atas :
WH = Wr sin θ
Wb = Wr cos θ
Bila θ sangat kecil, dθ ~ ds, cos θ ~1, sin θ ~0,
dan Wr constant, maka :
P
Wb = dan WH = 0
r
dimana :
Wb = P disebut ‘gaya imbang’
r
Suatu tendon prategang diberi bentuk dan gaya yang
sedemikian rupa, sehingga sebagian dari beban luar
(termasuk beban mati) yang ada dapat diimbangi
P
sepenuhnya.
θ2
Wb
θ1 ∆x
P
Tinjau suatu tendon parabola sembarang seperti
pada gambar, keseimbangan gaya-gaya pada arah
vertical memberikan :
P cgc P
h
cgs
Wb
kabel parabola
1/2 L 1/2 L
Pada tengah – tengah bentang :
L
x = 2
y = h
substitusi pada persamaan (5), diperoleh :
2
P . h = Wb.L
8
Atau :
Wb = 8.P.h . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (6)
L2
Dengan cara yang sama untuk balok kantilever akan
didapat :
2
P.h = Wb .L2
Atau : 2
2.P.h
Wb = 2
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . (7)
L2
q
cgc
P
cgs C
A kabel parabola B
L1 L2
Gambar di bawah menggambarkan bagaimana
mengimbangi suatu beban terpusat dengan cara
membengkokkan cgs dengan tajam di bawah beban, yang
dapat menimbulkan komponen yang mengarah ke atas
(tendon dibengkokkan tajam di tengah-tengah bentang)
sebesar : V
V = 2 P sin θ
P cgc P
V
cgs
1/2 L 1/2 L
1. Tendon parabola :
Tendon jenis ini dalam perhitungan, beban
imbang akan menjadi beban merata (q)
q = 8.P.h
L2
2. Tendon Patah :
Tendon jenis ini dalam perhitungan, beban
imbang akan menjadi beban terpusat (V)
V = 2 P sin θ
3. Tendon Lurus :
Tendon jenis ini dalam perhitungan, tidak
memiliki beban (Wb = 0)
Analisismomen ultimit diperlukan untuk
menentukan besarnya momen yang mampu
dipikul oleh penampang. Analisis momen
ultimit pada beton prategang, dalam
pembahasan ini hanya dibatasi pada syarat-
syarat berikut ini :
diagram tegangan – regangan beton diperoleh
dari hasil percobaan bahan (diketahui)
diagram tegangan – regangan baja diperoleh dari
hasil percobaan bahan (diketahui)
0,003 0,85 fc'
Cc
c a = β1.c
h d
Za = d - a/2
cgs
d' ea T
∆ea
b ea total
60cm
h ei
60cm 40cm
C
A B
10 m 10 m 5m
L1 L2
h = (400 + ½ ei) mm
PAB = PBC
2 2
Wb.L1 Wb.L2
=
8.h 2.ei
2 2
Wb.L1 Wb.L2
=
8.( 400 + 1 2 ei ) 2.ei
= 263,2 ton
2
P-BC =
2
Wb.L ( 2, 4 )(5 )
2
=
2.ei 2(0,114)
2. Pada soal 1, jika penampang balok AB ditentukan
seperti gambar di bawah ini, tentukan momen
ultimit yang dihasilkan!
h d = 100 cm
Aa
d' = 20 cm
b = 30 cm
Dipakai kondisi akhir :
Kontrol nilai fb :
PAB 262,5ton
fb = =
Ab (1200 x300)mm 2
= 7,29 x 10--4 ton/mm-2
fb = 7,29 MPa < fb (ijin)
fb = 7,29 MPa < 27 MPa . . . . . . . . (Ok)