Anda di halaman 1dari 8

Antagonis H2, juga disebut penyekat H2 (H2 blocker) adalah kelas obat yang menghalangi

aksi histamin pada reseptor histamin H2 dari sel-sel parietal dalam lambung. Obat beraksi
mengurangi produksi asam lambung. Antagonis H2 dapat digunakan dalam
pengobatan dispepsia, tetapi telah dikalahkan oleh penghambat pompa proton yang lebih
efektif.[1] Obat juga digunakan untuk mengobati penyakit ulkus peptikum dan penyakit
refluks gastroesofagus (GERD).

H2 Blocker : Fungsi – Cara Kerja – Jenis – Efek


Samping
By

Zakira

May 20, 2018

1078

Lambung manusia secara alami akan memproduksi enzim yang nantinya dapat
memecah makanan menjadi komponen-komponen kecil untuk dapat diangkut dalam
darah. Salah satu enzim yang dihasilkan adalah asam lambung. Asam lambung, seperti
namanya bersifat asam. Sesuatu yang asam dapat dengan mudah mencerna atau
memecah makanan menjadi bentuk baru yang mudah diserap tubuh.

Dan secara alami pula lambung dapat mengatur berapa banyak asam lambung yang
harus dihasilkan untuk porsi makanan yang masuk di dalamnya. Tetapi, dalam
beberapa keadaan, yang biasanya hasil dari waktu makan yang tidak teratur,
pengkonsumsi berat rokok dan minuman beralkohol dapat menimbulkan
ketidakseimbangan dalam proses normal lambung dalam memproduksi asam lambung.
Ada keadaan dimana asam lambung yang dihasilkan terlalu banyak bahkan pada perut
yang kosong, hal ini akan menyakiti dinding lambung, membuat dinding lambung terluka
bahkan tidak jarang sampai mengeluarkan darah. Menghasilkan rasa terbakar di ulu
hati, mual-mual dan muntah.

Pengertian H2 Blocker

H2-Blocker, orang Indonesia sering menyebutnya dengan Antagonis H2. Di negara lain
orang menyebutkan dengan nama-nama yang berbeda seperti, axid atau anti-ranitidine.
Merupakan salah satu jenis obat yang berfungsi sebagai penghambat histamine
khususnya histamine H2 dari sel-sel parietal pada dinding lambung. Mungkin terdengar
terlalu sulit untuk dipahami dengan banyaknya bahasa medis yang digunakan. Untuk
mengetahui lebih banyak tentang H2-Blocker, berikut adalah uraian masing-masing
komponen penting dalam H2-Blocker.

 Apa itu histamin? Histamine merupakan senyawa yang terbentuk


dari protein nabati yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang mengandung
banyak protein ketika kita memakannya. Histamine merupakan reaksi alami
tubuh manusia apabila terdapat zat asing yang masuk sehingga
menghasilkan suatu reaksi alergi, dapat berbentuk demam, gatal – gatal
bahkan ruam merah kehitaman.
 Apa itu histamin H2? Histamine H2 receptor adalah sejenis sel parietal yang
terdapat di lambung.

Nah, dari pengertian-pengertian diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa H2-Blocker


merupakan obat yang berfungsi sebagai penghambat reaksi alergi yang berada di
lambung entah itu berhubungan dengan naiknya asam lambung dari lambung hingga
menimbulkan rasa mual-mual hingga muntah-muntah. Gejala lain adalah nyeri yang
sangat menyiksa di ulu hati, lambung terasa panas dan terbakar, selanjutnya mungkin
dapat menghasilkan peradangan lambung dan melukai lambung hingga mengeluarkan
darah.

Kemudian, jika anda memiliki gejala seperti yang telah disebutkan, mungkin penting
untuk anda mengetahui apa itu H2-blocker, fungsinya, bagaimana cara kerjanya dan
penanganan serta efek samping yang mungkin dapat ditimbulkan. Serta obat-obat apa
saja yang merupakan produk H2 blocker, berikut dengan cara penggunaannya.

Fungsi H2 Blocker

Antagonis reseptor H2 dapat menjadi obat ampuh dari berbagai gejala berikut:

 Peredam atau penurun asam lambung.


 Mengurangi rasa nyeri di ulu hati
 Maag
 Tukak lambung
 Peptic ulcer disease (PUD), merupakan rasa sakit yang berkembang di
lapisan esophagus, lambung, atau bahkan usus halus. Menimbulkan rasa
sakit seperti terbakar di ulu hati.
 Gastroesophageal reflux disease (GERD/GORD)
 Dispepsia
 Pencegahan ulkus stres
 Menurunkan kemungkinan tubuh memproduksi terlalu banyak asam lambung
akibat dari makanan atau minuman yang kita konsumsi.
 Melawan Helicobacter pylori. Helicobacter pylori merupakan sejenis bakteri
yang menyerang bagian lambung.

Dari berbagai fungsi antagonis reseptor H2 diatas, dapat disimpulkan bahwa H2 blocker
berfungsi sebagai obat yang menurunkan reaksi berlebihan lambung terhadap makanan
atau minuman yang terlalu asam, terlalu pedas atau bahkan meredakan nyeri pada
lambung akibat dari tidak teraturnya waktu makan.

Selain sebagai obat segala penyakit lambung, H2 blocker juga dapat digunakan sebagai
obat esophagitis. Apa itu esophagitis? Esophagitis merupakan jenis penyakit yang
menyakitkan dan membuat penderitanya kesulitan menelan akibat dari infeksi, radang,
dan iritasi selaput esophagus. Penyakit ini merupakan kelanjutan atau disebabkan oleh
penyakit gastroesophageal reflux (GERD).

Gastroesophageal reflux merupakan gejala penyakit pada sistem pencernaan yang


bekerja di bagian bawah esophagus termasuk cincin dan otot yang berada di sekitar
esophagus dan lambung. Banyak orang termasuk ibu hamil sering mengalami penyakit
ini dengan menderita rasa sakit yang panas di ulu hati atau bahkan naiknya asam
lambung secara tiba-tiba.

Cara Kerja H2 Blocker

H2 blocker bekerja dengan cara menekan atau menghentikan serta mengurangi asam
lambung dengan menutup sumber penghasil asam lambung itu sendiri. Menghentikan
rasa nyeri lambung dengan sangat cepat karena menyerang langsung sumber
penghasil asam lambung di dalam perut. Memiliki efek penyembuhan yang sangat cepat
bahkan tidak sampai 1 jam setelah mengkonsumsi obat yang mengandung H2 Blocker.
Meski demikian, ketika penggunaan obat dengan kandungan H2 blocker dilakukan
setelah asam lambung mengisi perut, akan sulit untuk menangani rasa sakit yang
ditimbulkan. Karena H2 blocker hanya menghentikan syaraf pusat penghasil asam
lambungnya. Tidak dapat mencegah asam lambung yang telah diproduksi sebelum
mengkonsumsi H2 blocker berkurang atau tidak melukai lambung. H2 blocker dapat
menghasilkan efek yang bertahan sampai hampir setengah hari atau 12 jam. Sehingga
anda dapat mengkonsumsi H2 blocker 2 kali sehari dengan tetap menggunakan acuan
dari dokter anda.

Efek Samping Penggunaan H2 Blocker

Segala jenis obat, sebaik apapun itu, yang tidak alami akan menimbulkan efek samping.
Efek samping dalam dunia kedokteran adalah suatu dampak atau pengaruh yang
merugikan dan tidak diinginkan, yang timbul sebagai hasil dari suatu pengobatan atau
intervensi lain seperti pembedahan. Efek samping hampir selalu berbentuk sebagai
sesuatu yang merugikan karena menimbulkan dampak negatif dari penggunaan obat itu
sendiri.

Secara keseluruhan, H2 blocker itu dapat ditoleransi oleh tubuh. Meredakan nyeri
lambung dan kemudian keluar melalui urine dan dapat disaring oleh ginjal. Akan tetapi,
dalam beberapa kasus terdapat gejala atau efek samping dari penggunaan H2 blocker
yang lebih tidak menguntungkan jika dibandingkan dengan keuntungan yang didapat
dari penggunaan H2 blocker.

Berikut adalah beberapa jenis dan penjelasan tentang dampak negatif penggunaan obat
H2 blocker:

 Hipotensi: Berkebalikan dengan hipertensi, hipotensi adalah gejala tekanan


darah rendah. Penggunaan H2 blocker dapat menurunkan tekanan darah
yang mungkin masih bisa ditoleransi oleh tubuh. Tapi apabila penurunan
tekanan darah ini berlanjut, dapat menimbulkan efek samping lain seperti rasa
sesak pada dada, nafas pendek-pendek, detak jantung yang tidak teratur,
batuk, leher terasa kaku bahkan alergi parah.

 Sakit kepala
 Kelelahan
 Pusing-pusing
 Linglung dan bingung
 Diare
 Konstipasi/sembelit/kesulitan dalam buang air besar
 Ruam-ruam
 Ginekomastia: adalah gangguan sistem endokrin yang dapat membuat dada
laki-laki menjadi lebih besar dari seharusnya. Gejala yang memperbesar
bagian dada laki-laki.
 Kehilangan gairah
 Impoten

Jenis-jenis H2 Blocker

Terdapat beberapa jenis H2 blocker yang sering kita jumpai dalam kandungan obat
lambung, seperti :

1. Cimetidine

Cimetidine sedikit berbeda dari jenis kelas H2 blocker lainnya, karena cimetidine dapat
berubah menjadi racun di dalam tubuh. Berbahaya bagi ginjal dalam dosis tertentu.
Diharapkan pasien dapat mengkonsultasikan kondisi kesehatannya terlebih dahulu
sebelum mengambil obat yang mengandung cimetidine sebagai konsumsi pencegah
asam lambung. Dijual dipasaran dengan nama Tagamet.

2. Ranitidine

Berbeda dengan jenis kelas H2 blocker lainnya yang lebih mudah dikonsumsi melalui
oral untuk bekerja langsung di lambung, ranitidine dapat digunakan melalui oral atau
bahkan suntik pada otot atau syaraf. Dijual dipasaran dengan nama Zantac.

3. Famotidine

Famotidine merupakan kelas H2 blocker yang paling aman karena tidak bereaksi
dengan enzim lain sehingga menimbulkan zat berbahaya atau dengan obat lainnya
sehingga aman-aman saja apabila dikonsumsi. Dijual dipasaran dengan nama pepcid.
4. Nizatidine

Dijual dengan nama pasaran Tazac dan Axid.

Contoh Obat H2 Blocker dan Penggunaannya

Contoh-contoh obat H2 blocker yang dijual dipasaran adalah sebagai berikut :

 Axid
 Axid AR
 Pepcid
 Pepcid AC
 Tagamet
 Tagamet HB
 Zantac
 Zantac 150
 Zantac 150 efferdose
 Zantac 25
 Anti – Ratidine
 Apo – Cimetidine
 Apo – Famotidine
 Famotidine

H2 blocker tersedia dalam berbagai macam bentuk serta dosisnya masing-masing.


Anda bisa mengkonsumsinya dalam bentuk tablet, pil atau bahkan sirup untuk anak-
anak. berikut adalah beberapa diantaranya :

 Tablet
 Bubuk untuk suspense
 Larutan
 Tablet yang dapat dikunyah, cocok untuk anak-anak
 Suntik
 Bubuk untuk diminum
 Capsul
 Granule, butiran yang seperti bubuk tapi lebih besar
 Capsul dengan isi cairan
 Sirup

Ada beberapa anjuran yang wajib diwaspadai sebelum anda menggunakan obat H2
blocker sebagai penanganan asam lambung anda, beberapa di antaranya adalah
sebagai berikut :

1. Alergi

Jika anda memiliki alergi terhadap obat-obatan yang mengandung jenis H2 blocker,
bahkan jika anda memiliki alergi terhadap hal lain yang mungkin berhubungan seperti
makanan yang dikeringkan, preservatives atau pengawet tertentu bahkan alergi
terhadap hewan, diharapkan anda dapat mengkonsultasikan hal ini dengan dokter anda
terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi H2 blocker.

2. Pediatrik

Obat ini telah di tes secara menyeluruh terhadap kemungkinan dampak negatif bagi
anak-anak. Pada dosis yang tepat tidak menimbulkan gejala atau efek samping yang
membahayakan apabila hanya dikonsumsi sekali atau dua kali tanpa mengubahnya
menjadi konsumsi obat harian anak anda.

3. Geriatric

Bagi lansia, obat ini dapat menimbulkan rasa linglung dan pusing. Tapi ini merupakan
hal yang normal terjadi. Konsultasikan pada dokter anda berapa dosis yang tepat untuk
diberikan pada lansia usia lanjut.

4. Ibu Hamil dan Menyusui

H2 blocker, pada ibu hamil tidak menyebabkan efek samping yang terlalu berbahaya.
Berbeda dengan efek samping yang akan ditimbulkan pada pria yang terlalu banyak
mengkonsumsi H2 blocker tanpa panduan dosis yang tepat, kemungkinan terjadinya
ketidakseimbangan hormon dapat menurunkan vitalitas dan bahkan memperbesar
bagian dada laki-laki. Untuk ibu menyusui, jenis-jenis H2 blocker dapat diturunkan ke
bayi melalui ASI. Jadi, disarankan untuk tidak menggunakan obat ini. Atau jika memang
harus menggunakan H2 blocker, usahakan untuk berhenti menyusui sementara waktu.
Demikian penjelasan mengenai H2 blocker. Konsultasikan dengan dokter terlebih
dahulu sebelum mengonsumsinya, agar mendapatkan dosis yang tepat.

https://www.google.com/amp/s/halosehat.com/istilah-medis/istilah-medis-h/h2-blocker/amp

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://id.m.wikipedia.org/wiki/Antagon
is_H2&ved=2ahUKEwieudDL2qbhAhV87XMBHbDrD3UQFjAEegQIDxAO&usg=AOvVaw3RWvrYcWua5
ZAq50ORC5LN

Anda mungkin juga menyukai