Anda di halaman 1dari 4

BAB VIII

MARHATA SINAMOT UNJUK-PESTA KAWIN


Puncak dari acara adat Batak adalah pesta kawin yang disebut MARUNJUK dalam
bahasa Batak, hanya dalam acara marunjuk ada dua hasuhuton atauada dua
pihakpenyelenggara,yaituSuhut Parboru dan Suhut Paranak. Artinya, kedua belah pihak akan
mengundang semua unsur-unsur Dalihan na Tolu-nya, yaitu teman semarganya, borunya,
hula-hulanya dan sihal-sihalnya. Dapat dibayangkan banyak pihak akan hadir dan semua
pihak mempunyai hak dan kewajiban yang harus diperhatikan hasuhuton bolon. Unjuk itu
sendiri hanyalah satu tahapan di mana sebelumnya telah dilakukan berbagai tahapan acara
adat seperti marhori-hori dinding. Marhusip patua hata, martanggo atau marria raja, dan lain-
lain. Kemudian sehabis unjuk akan menyusul lagi acara adat berikutnya seperti maninghir
tangga, paulak une, mangalean ulos mula gabe, mambasuri mangalean aek ni ute... sampai
seseorang masuk ke liang kubur, acara adat dalam hidup seseorang adatnya ada saja. Tulisan
ini akan fokus pada pemakaian umpasa dalarn marhata sinamot terutama dalam
masisungkunan atau saling tanya dan saling jawab, pertanyaannya dalam umpasa dan
jawabannya juga dalam umpama.
Setelah selesai menerima tumpak atau bantuan, membagi daging adat (parjambaran),
Parboru dan Paranak telah duduk berhadap hadapan dan Hula-hula kedua belah pihak telah
duduk pada tempat yang disediakan, langkah selanjutnya adalah:
1. Masipasangap-Sangapan artinya urun rembuk dengan teman semarga untuk
menentukan siapa yang akan raja parsinabul atau raja parhata untuk menjawab
pertanyaan dari parboru apabila mengawinkan anak laki-laki dan sebaliknya akan
menjawab pertanyaan paranak apabila mengawinkan anak perempuan.
2. Pinggan Panungkunan dan Isinya
PB (Raja Parhata PARBORU), bertanya:
a) Sise muia in hata, sungleun mula ni uhum Artia ma mula niari, sipaha
sada mula ni bulan Tangga do balatuk, laba-laba parpintuan Laho
manghatai ma vaja, pasahat hamu ma pinggan Panungkunan
Pengertiannya: karena raja-raja adat hendak berembuk, silakan diberi
dahulu pinggan panungkunan
b) Atau Teptep mula ni gondang, serser mula ni tortor Sise mula ni hata,
sungkun mula ni uhum Ala naeng ma hami manurgkun, pasahat hamu
ma pinggan panungkunan Pengertiannya: karena kami mau bertanya
apa maksud dan tujuan kedatangan boru kami, atau acara adat, silahkan
diberikan dulu pinggan panungkunan.
c) Atau Binsar mata ni ari, poltak ia bulan
Ala naeng ma hita mangkatai pasahat hamu ma pinggan panungkunan
Pengertiannya: karena kita Parboru dan Paranak, membicarakan adat
terlebih dahulu pinggan panungkunan diserahkkan.
3. Isi Pinggan Panungkunan
PB Hata ni PARBORU, setelah menerima pinggan pa-
nungkunan, menjelaskan apa makna filosofis, pengertian
kandungan doa permohonan dari semua isi pinggan pasu
panungkunan dimulai dengan umpasa:
Di hamu raja ni boru nami
Nunga tangkas hujalo hami pinggan panungkunan
Pinggan pasu panungkunan na hot di hundulanna
Asa martamba-tamba ma angka na uli nadenggan
Dipasu-pasu Tuhan ta na Basai ma hita saluhutna
"Borassipirni tondi, horas parhue na pir, borassiribur-ribur, disebut
juga parbue santi dengan doa atau harapan, pir ma pokki bahul-
bahul pansalongan pirma tondinta tu tambana ma pansamotan
laos songoni ma antong santi madingin santi matogu ma sude
pomparanta dipasu-pasu Tuhanta na basa i
Pengertiannya: semoga jiwa-roh kita dikuatkan Tuhan
dan pendapatan atau rezeki bertambah terus serta semua keturunan atau keluarga
besar selalu dalam perlindungan
4. Bertanya, Sintuhu Ni Indahan Masak
PB Hata ni PARBORU:
Kita telah selesai makan dan minum semoga makanan tersebut
menjadi berkat bagi kita semua, selanjutnya raja parhata
Parboru akan menanyakan "SINTUHU NI INDAHAN MASAK
DOHOT LOMPAN NA TABO. apa maksud dan tujuan boru
memberikan makanan enak itu? Perhatian: karena tujuan utama
penulisan buku ini adalah untuk pewarisan dan pelestarian adat
budaya Batak, maka semua umpasa yang berkaitan dengatn
pertanyaan maupun jawaban akan diangkat ke permukaan
dengan cara dikelompokkan (cluster) agar tidak membosankan
pembaca. Raja parhata, tinggal memilih kelompok umpasa
mana yang dia sukai.
5. Paranak Menjawab, Sintuhu Ni Indahan Masak
PA Hata ni PARANAK, menjawab pertanyaan ni Parboru
sebagai mana terdapat dalam pilihan I sampai IV.
Mauliate ma disanggap ni raja i, pinggan pasu
panungkunannunga hujalo hami gabe pinggan pangalusi, nunga rade jala
sada hami pamoruanmuna mangalusi sungkun-sungkun muna
disintu hu ni indahan masak dohot juhut na tabo, paboaon ma
tutu.
Pengertiannya: karena pinggan pasu panungkunan telah
kembali dan dinamakan pinggan pangalusi kami sudah
siap menjawab pertanyaan hula-hula terutama tentang
apa maksud dan tujuan pemberian makanan enak tersebut
6. Parboru Mendalami Pengertian "Parhorasan Panggabean"
Hata ni PARBORU, tapuji ma Tuhanta, las rohanami membege
hata muna i, panggabeanparhorasan do hape hata nisi panganon
i, artinya kami sangat senang karena maksud dan tujuan ni
sipanganon adalah kebahagiaan dan suka cita.
PB
PB Pilihan pertama, mendalami pengertian PARHORASAN
PANGGABEAN.
Timbo dolok martimbang, panatapan tusi tapongan (s)
Mamasu-masu ma Amanta Debata na di banua ginjang sai
ditambai ma dihamu angka sinadongan (i)
Pengertiannya: semoga Tuhan selalu memberi nikmat
karunianya kepada boru kami.
7. para nak Menjawab"Apa" Disamping Panggabean
Parhorasan
PA Hata ni PARANAK.
8. Tahap Tawar-Menawar Sinamot- Mas Kawin
Parboru nada umpasanya, memuji kekayaan dan menasehati
Paranak.
Paranak nada umpasanya, merendah dan memuji kebaikan Parboru, di samping
diplomasi, tata krama, sikap tersebut bertujuan agar sinamot, jumlah rupiahnya sesuai
dengan
keinginan pihaknya.
Perhatian: karena pada tahap ini sangat banyak umpasa yang
dapat dipakai dalam dialog antara Parboru dan Paranak dan sesuai dengan tujuan
utama penulisan buku ini yaitu PEWARISAN DAN PELESTARIAN adat dan budaya
Batak, dalam hal ini Umpama, Umpasa, Pandohan atau Ungkapan dan Margondang
dan Manortor, maka tawar menawar sinamot ini akan dituliskan dalam dua paket,
membicarakan hal yang sama, tetapi dengan umpasa yang berbeda.
9. Jambar Suhi Ni Ampang Na Opat Dan Todoan Parboru
Agar supaya generasi muda mengetahui pesta kawin atau UNJUK ini secara
menyeluruh, di samping mas kawin yang diberikan kepada orangtua pengantin wanita
yang disebut Upa Suhut dalam bahasa Batak, diberikan juga jambar kepada pihak-
pihak yang paling dekat dan paling bertanggungjawab pada pesta unjuk itu sebagai
berikut:
a. Sijalo bara, upa pamarai, ditortorhon diiringi musik atau gondang
b. Simoiohon atau Simanggokhon ditortorhon diringi musik
c. Pariban atau parorot ditortorhon diiringi musik
d. Tulang, upa tulang ni boru muli, dengan penjelasan seperti di halaman berikut.
10. Tintin Marangkup
Tintin marangkup adalah sejumlah uang dari parboru dan paranak, disatukan. yang
akan diberikan kepada tulang pengantin laki-laki dan yang menyerahkan adalah
orangtua pengantin perempuan simbol pengikat antara mertua pengantin laki-laki
dengan tulangnya, mereka jadi bersaudara walaupun tidak semar Suhut parboru
mengatakan: "Parboru" tulang hela kami, sekarang karniakan memberikan tintin
marangkup.sebagai haha ni parhundul, sebagai yang lebih tinggi kedudukannya,
sisada boru ma hita, narni hami ma pangintubu hamu ma painundun artinya, kita
sama-sama hula-hula dari boru kita, kamilah yang melahirkan dan kalianlah yang
menjaga merawatnya. Semoga mereka menjadi keluarga yang bahagia dan di samping
uang tadi disampaikan juga jambar juhur atau daging dibarengi dengan tuak
tangkasan berupa bir seperti dalam umpasa.
11. Jambar Ulos Suhi Ni Ampang Na Opat ParanakSetelah suhut Parboru selesai
memberikan Tintin Marangkup kepada tulang penganten laki-laki, raja parhata ni
Parboru mengucapkan terima kasih dan menanyakan apakah ada permintaannya
kepada suhut Parboru. Dijawab raja parhatarni Paranak dengan umpasa

Anda mungkin juga menyukai