S
ANALISIS KEBERSIHAN KAMAR MANDI
(Studi kasus : Kamar Mandi di Rusun Utsman Bin Affan)
Disusun untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah:
Participatory Action Research
Dosen Pengampu:
Al-Ustadz Syamsuri, M. Sh
Ditulis Oleh:
Hafizul Ilmi
362015410749
Arta Zulian Effendi
362015410730
1. Latar Belakang
1 Hadis ini tercantum dalam kitab-kitab hadis. Al-‘Iraqi dalam takhrij Ahadits al-
Ihya’ 1/73 menginformasikan hadis dengan lafadz semacam di atas diriwayatkan
oleh Imam at-Thobrany dalam Al-Ausath dengan sanad yang dho’if jiddan (sanagt
lemah) dari jalur periwayatan melalui Ibnu Mas’ud ra.
2. Participant
Dalam penelitian kali ini kami akan terpusat pada 1 biro dan 2 organisasi
yaitu Biro Administrasi Penunjang Akademik Kemahasiswaan (BAPAK), Dean
Mahasiswa (DEMA) dan Dewan Pengurus Asrama (DESMA) Utsman Bin Affan.
Dan objek penelitian lainnya adalah kamar mandi yang berada di rusun Utsman bin
Affan.
3. Perencanaan Tahap I
a. Kondisi Wilayah
Salah satu gedung yang dimiliki oleh UNIDA Gontor adalah gedung
yang difokuskan untuk tidur dan bangun, yaitu asrama. Didalam asrama
terdapat fasilitas mahasiswa yaitu toilet. Toilet adalah sarana umum untuk
mandi, buang air besar dan kegiatan untuk membersihkan diri. Namun entah
apa yang terjadi, toilet yang ada belum layak untuk dipakai karena masih
banyak sampah-sampah yang merajalela. Hal ini mungkin disebabkan oleh
faktor mahasiswa yang kurang peduli akan kebersihannya.
b. Permasalahan
c. Dampak Masalah
Melihat banyaknya toilet yang kotor diasrama Utsman Bin Affan, maka
yang paling penting adalah efektivitas yang baik untuk akhirnya bisa mengubah
kebiasaan mahasiswa agar dapat peduli dalam membersihkan toilet. Daripada itu
maka BAPAK, DEMA dan DESMA bekerja sama dengan mahasiswa untuk
berdiskusi dan mencukupi serta saling menjaga kebersihan toilet asrama. Kerja
sama yang diberikan adalah :
5. Data Lapangan
Dalam asrama Utsman bin Affan, jumlah mahasiwanya adalah 236 orang.
Jumlah toilet asramanya adalah 72, terdiri dari 24 di setiap lantainya berupa 12
kamar mandi dan 12 WC. Maka setiap kamar mandi bisa di antre lebih kurang 20
orang setiap harinya untuk mandi dan buang hajat.
Bayangkan saja jika seluruh mahasiswa mandi dari jam 4 sore hingga 6 sore,
mahasiswa ada yang mandi dengan jarak rata-rata 6 menit setiap kegiatannya. Dari
sini DESMA dapat meneliti berapa jumlah sampah setiap 30 menitnya untuk
menilai seberapa kesadaran mahasiswa terhadap kebersihan sekaligus dapat
menegur mahasiswa seusai menggunakan kamar mandi atau WC
Dari evaluasi di atas dapat kita ambil aspek-aspek yang masih kurang dalam
pembersihan toilet kamar mandi Utsman berupa:
10. Kesimpulan
Dari penelitian tentang kotornya kamar mandi di Asrama Utsman bin Affan
ini kita dapat mengetahui bahwasanya Asrama yang di luarnya terlihat indah, belum
tentu di dalamnya juga bersih. Bagaikan sampul buku yang memperlihatkan lukisan
yang bagus, tapi isinya biasa saja atau bahkan jelek. Maka di sini, diperlukan
langkah-langkah agar cantiknya asrama ini diikuti juga dengan bersih di dalamya.
Dari masalah yang diterima yaitu kotornya toilet asrama Utsman Bin Affan,
maka ada 1 biro dan 2 organisasi yang menjadi penangungjawab mahasiswa untuk
pembersihan toilet asrama yaitu BAPAK, DEMA dan DESMA. BAPAK sebagai
biro tertinggi adalah mengarahkan DEMA dan DESMA agar lebih giat untuk
menggerakkan kebersihan asrama terutama kamar mandi. DEMA sebagai
organisasi tertinggi mengadakan acara untuk pembersihan asrama setiap
minggunya. Dan DESMA sebagai organisasi yang paling dekat dengan mahasiswa
terkait asrama bertugas memberikan fasilitas asrama yang baik untuk mahasiswa
Namun apalah daya kita sebagai manusia yang tidak bisa sempurna pasti
memiliki evaluasi dalam setiap kegiatannya. Dari penerapan tadi timbul sebuah
evaluasi yang harus di perhatikan oleh mahasiswa bersama BAPAK,DEMA dan
DESMA untuk membersihkan toilet Utsman bin Affan. Dari evaluasi tersebut
DEMA, BAPAk dan DESMA juga haru lebih giat lagi dalam mengerjakan program
kerjanya. Meskipun pada akhirnya akan ada saja sesuatu yang bisa dievaluasi dalam
setiap apa yang kita lakukan.
Maka dari itu penulis memberikan pesan kepada pembaca agar selalu
berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam setiap kegiatan kita. Dan kita
sebagai manusia haruslah saling tolong menolong dalam urusan dunia dan juga
akhirat, terutama dalam masalah kebersihan, karena ia sebagian daripada iman