DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 :
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenanNYA tugas ini dapat
diselesaikan. Di dalam tulisan ini, disajikan resume materi Graphite Furnace Atomic Absorption
Spectrometry (GFAAS).
Tidak lupa ucapan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada dosen mata kuliah
Instrumentasi Kelautan yang telah memberikan tugas ini sehingga penulis dapat
menyelesaikannya. Sangat disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki
penulis, walupun telah dikerahkan segala kemampuan untuk lebihi teliti, tetapi masih dirasakan
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran yang membangun agar tulisan
ini bermanfaat bagi yang membutuhkan
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
BAB II PEMBAHASAN
2
Gambar 1. Tampilan fisik GFAAS
2.2 ATOMISASI
Pada GF-AAS, atomizer berupa tabung grafit kecil yang dihubungkan
dengan tungku sebagai ganti pembakar. Atomisasi pada tungku grafit (graphite
furnace) sangat efisien hingga mendekati 100 %, dibandingkan dengan nyala api
biasa yang hanya 0.1 %, di mana proses atomisasi terjadi dalam ruang tabung grafit
yang kecil, sehingga atom-atom bebas terkonsentrasi mengakibatkan sensitivitas
menjadi tinggi, bahkan dapat meningkat hingga 2 atau 3 order konsentrasi (100
hingga 1000 kali). Pada sistem ini, power supply dan controller dapat diatur
sedemikian rupa sehingga perubahan suhu dalam tabung grafit atau tungku tersebut
dapat dikendalikan melalui program tertentu. Seluruh prosesnya berjalan secara
otomasi, sehingga tidak terlalu membutuhkan perhatian operator selama
pengukuran.
Atom bebas dari sebagian besar unsur dapat dihasilkan dari sampel dengan
aplikasi suhu tinggi. Dalam GFAAS, sampel disimpan dalam grafit kecil atau
tabung grafit dilapisi karbon pirolitik, yang kemudian dapat dipanaskan untuk
menguapkan dan menyemprotkan analit. Atom-atom menyerap sinar ultraviolet
atau cahaya tampak dan membuat transisi ke tingkat energi elektronik yang lebih
tinggi. Menerapkan hukum Beer-Lambert secara langsung dalam spektroskopi AA
adalah sulit karena variasi dalam efisiensi atomisasi dari matriks sampel, dan tidak
seragamnya konsentrasi dan panjang lintasan atom analit (dalam grafit tungku AA).
Pengukuran konsentrasi biasanya ditentukan dari kurva kerja setelah mengkalibrasi
instrumen dengan standar konsentrasi yang diketahui.
3
Gambar 2. Gambaran. Pengujian Sampel
Teknik ini pada dasarnya sama dengan nyala api AA, kecuali nyala api
diganti dengan akecil, tabung grafit yang dipanaskan secara listrik, atau cuvet, yang
dipanaskan hingga suhu tertentu hingga 3000 ° C untuk menghasilkan awan atom.
Kerapatan atom lebih tinggi dan lebih lama waktu tinggal di tabung meningkatkan
batas deteksi AAS hingga 1000x dibandingkan dengan nyala AAS, hingga kisaran
sub-ppb. Namun, karena dari batasan suhu dan penggunaan cuvette grafit, elemen
refraktori kinerjanya masih agak terbatas.
4
Sumber cahaya yang digunakan dapat menggunakan Hollow Cathode Lamp
(HCL) atau Electrodeless discharge lamp (EDL). Katoda lampu umumnya adalah
Hollowed-out Cylinder terbuat dari logam spesifik tempat penghasilan spektrum
cahaya. Anoda dan Katoda terlapisi di dalam silinder kaca yang berisi gas neon atau
argon bertekanan rendah. Pada ujung HCL terdapat jendela (Window) untuk
memancarkan radiasi. Tempat sampel dapat berupa burner maupun atomizer.
Dalam GF-AAS tempat sampel menggunakan atomizer yang merupakan tempat
proses pembentukan atom (atomisasi) terbuat dari karbon grafit berbentuk tabung
(graphite tube), dialiri gas inert seperti argon (Ar) sehingga tidak bereaksi terhadap
atom -atom sampel. Ukurannya sangat kecil mempunyai panjang 3 cm diameter
dalam 4 -6 mm.
Secara rinci tahapan penggunakan GF AAS dapat dijelaskan pada point berikut ini
1. Proses Pencucian
(1) Untuk Labu Ukur dan Barang Berbahan Plastik
Bahan kimia yang diperlukan dalam proses pencucian, yaitu :
- Asam Nitrat (HNO3) 65% - 500 ml
- 4500 ml Aquadest
- Air
Cara Kerja :
- Labu ukur dan botol plastik dicuci dengan menggunakan sabun.
- Labu ukur dan botol plastik dibilas dengan air kemudian dengan
aquadest, lalu dibilas dengan larutan asam nitrat (HNO3) 65%
sebanyak 500 ml.
5
(2) Untuk Barang Berbahan Teflon
Cara Kerja :
- Barang berbahan teflon dicuci dengan aseton lalu dibilas dengan
menggunakan aquadest.
2. Proses Homogenitas
Proses homogenitas adalah suatu proses kesamaan keadaan sesuatu secara
menyeluruh. .
5. Atomic Absorption Spectrophotometry
6
m = Berat sampel (g)
GFAAS memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan secara umum sesuai dengan
berikut ini:
Kelebihan
7
DAFTAR PUSTAKA
Brink O.C. et. all. 1993. Dasar-Dasar Ilmu Instrument. Bandung : Bina Cipta.
http://adityabeyubay359.blogspot.com/spektrofotometer-serapan-atom-
aas.html/diakses tanggal 24 Februari 2019, pukul 10.15 WIB.
http://kc12engineer.blogspot.com/laporanpraktikum spektrofotometri.html/.
diakses tanggal 25 Februari 2019, pukul 10.20 WIB.
http://wytr33.wordpress.com/motodepenelitian-dengan-aas.html/. diakses tanggal
25 Februari 2019, pukul 11.00 WIB.