Pembimbing:
dr. Meiyana Handarina, Sp.M
dr. Lintang Riskaningtyas , Sp.M
dr.Desti Hendrastuti, Sp.M
Disusun Oleh
Primaswari Annisa Febriana (30101407285)
Qodrunnada Maulidinawati (30101407295)
Rahma Nisrina (30101407295)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
BALAI KESEHATAN INDERA MASYARAKAT
SEMARANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat
baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan juga mendukung
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang,
sehingga terwujud derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Dalam upaya
sarana dan prasarana kesehatan yang sangat penting untuk menunjang kesehatan
jenjang, yaitu jenjang pendidikan sarjana (S-1) dan jenjang pendidikan profesi.
2
beban studi 145 Satuan Kredit, dan jenjang pendidikan profesi dokter dapat ditempuh
jenjang S-1 dengan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked.), seorang lulusan wajib
Tahun 2013 adalah Pendidikan Kedokteran yang dilaksanakan melalui proses belajar
menggunakan berbagai bentuk dan tingkat pelayanan kesehatan nyata yang memenuhi
tentang Praktik Kedokteran disebutkan bahwa Setiap dokter atau dokter gigi yang
berpraktik wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan kedokteran atau kedokteran gigi
berkelanjutan yang diselenggarakan oleh organisasi profesi dan lembaga lain yang
3
BAB II
KEPANITERAAN KLINIK
dalam tahap profesi merupakan pendidikan profesi dokter yang berupa kegiatan
sikap/perilaku dalam menangani pasien, dengan kata lain pendidikan tahap profesi
tahap profesi dokter mengacu dan berpedoman pada tujuan, visi dan misi Fakultas
menjadi pedoman dalam proses belajar mengajar di tahap profesi harus mampu
diselenggarakan pada Rumah Sakit Islam Sultan Agung sebagai Rumah Sakit
4
Pendidikan Utama dan beberapa Rumah Sakit Jejaring lainnya dengan mengacu pada
2.2. BKIM
awalnya adalah BP Mata Bendungan yang berdiri sejak tahun 1988 beralamat di Jl.
Dr. Sutomo No. 4 Semarang, yang merupakan penggabungan dari Unit Mata Kantor
Wilayah Departemen Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dengan Seksi Mata Dinas
Jawa Tengah sebagai UPT Bidang Kesehatan Mata Direktorat Jenderal Bina
2. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 1 Tahun 2002 tentang pembentukan,
kedudukan, tugas pokok, fungsi dan susunan organisasi maka BKMM menjadi
UPT Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dengan nama Balai Kesehatan Indera
3. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 42 tahun 2008 tentang struktur
organisasi dan tata kerja UPT Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah maka
5
4. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 99 tahun 2016, tentang organisasi dan tata
kerja unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, BKIM
salah satu sarana pelayanan kesehatan tingkat lanjut yang melaksanakan sebagai
pelayanan kesehatan yang terletak di jalan KH. Ahmad Dahlan No. 39 Semarang.
balai pelayanan kesehatan indera milik pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang
dipimpin oleh Kepala Balai. Balai Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM) Provinsi
operasional dan atau kegiatan teknis penunjang Dinas Kesehatan dibidang Kesehatan
6
Masyarakat (BKIM) Provinsi Jawa Tengah mempunyai fungsi sesuai dengan
pelayanan;
pelayanan
4. Pengelolaan ketatausahaan;
5. Pelaksana tugas ke dinas lain yang diberikan oleh kepada Kepala Dinas sesuai
7
2.2.4. Struktur Organisasi
KEPALA BALAI
PEJABAT FUNGSIONAL
KHUSUS KASUBAG TATA USAHA
KASI PENUNJANG
KASI PELAYANAN
PELAYANAN
8
BAB III
LAPORAN KEGIATAN
3.1. PESERTA
Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM) Provinsi Jawa Tengah berjumlah 3 orang yang
terdiri dari :
PRIMASWARI 30101407289 Jalan Padi II Blok B Nomor 209, Genuk, Semarang 081328897171
ANNISA
FEBRIANA
QODRUNNADA 30101407289 Jalan Bukit Limau Blok F1 No 1, Bukit Permata Puri 085820229542
MAULIDINAWATI Semarang.
3.2. PERIODE
satu bulan. Yaitu sejak tanggal 18 Maret 2019 sampai dengan 12 April 2019.
3.3. PENEMPATAN
9
1. Poli triage atau visus
2. Poli refraksi
Tindakan Nisrina
Triage Qodrunnada Rahma Nisrina Rahma Nisrina Rahma Nisrina Primaswari Annisa
Refraksi Maulidinawati
Maulidinawati Maulidinawati
10
Refraksi Annisa Annisa Maulidinawati Maulidinawati Maulidinawati
11
BAB IV
dengan pasien. Mini-CEX mudah dilakukan secara rutin oleh supervisor yang
menit untuk dapat menilik interaksi Dokter Muda dengan pasien, kemudian diikuti
DAFTAR KOMPETENSI
dapat bercerita, bertanya dengan efektif agar dapat memperoleh informasi yang
akurat dan adekuat; berbicara jelas, mendengar aktif, mencatat; bereaksi secara
pasien saat pemeriksaan; peka terhadap kenyamanan pasien dan bersikap sopan.
12
Merencanakan dan memilih penatalaksanaan yang rasional sesuai dengan
7. Organisasi/Efisiensi (Organization/Efficiency)
DAFTAR PENYAKIT
1. Pterygium
2. Hordeolum
kedokteran dalam kaitannya untuk perawatan pasien. Penilaian diskusi tentang aspek
13
DAFTAR KOMPETENSI
Mampu membuat catatan medis pasien sesuai dengan struktur yang baku, mampu
2. Clinical Assessment
terjadi
pemeriksaan fisik dan penunjang; mampu menentukan kapan dan kemana pasien
dirujuk
4. Terapi
Mampu menjelaskan pemilihan terapi yang diberikan kepada pasien, manfaat dan
6. Profesionalisme
14
Penalaran klinik dalam menegakkan diagnosis, menentukan pengelolaan
selanjutnya
DAFTAR PENYAKIT
1. Katarak Imatur
2. Katarak Matur
3. Pseudofakia
4.3. JURNAL
Jurnal reading adalah tugas individu dimana dokter muda menilai kesahihan
hasil penelitian sebagai bekal dasar bagi evidence based medicine. Tujuan tugas ini
adalah dokter muda mampu menilai secara kritis kesahihan informasi terkini dan
Ujian Oral adalah suatu bentuk ujian yang menuntut respons dari dokter muda
dalam bentuk lisan. Karakteristik dari alat evaluasi ini adalah dalam pengujiannya tes
dokter muda, selanjutnya dokter muda menjawab dengan kata-katanya sendiri sesuai
2. Tidak perlu menyusun soal-soal secara terurai, tetapi cukup mencatat pokok-
15
3. Kemungkinan anak akan menerka-nerka jawaban dan berspekulasi dapat
dihindari.
1. Memakan waktu yang cukup banyak, apalagi jika jumlah siswanya banyak,
2. Faktor subjektivitas akan muncul bilamana dalam suasana ujian lisan itu hanya
ada seorang penguji dan seorang siswa.
4.5. TENTIRAN
16
BAB V
KESIMPULAN
Adanya kebijakan otonomi daerah diatur oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
merupakan awal mula perubahan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Setiap daerah
otonom memiliki kewenangan untuk memberikan pelayanan umum atau pelayanan publik
Klinik) menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pendidikan dokter, karena melalui
maupun sikap/perilaku dalam menangani pasien, dengan kata lain pendidikan tahap profesi
dikatakan sudah baik, hanya ditemukan beberapa kekurangan yang bisa diperbaiki. Dimensi-
dimensi tersebut apabila tidak ditangani dengan baik tentunya akan menghambat proses
BKIM Provinsi Jawa Tengah antara lain: 1. Dimensi tangibles yang mencakup keterbatasan
gedung BKIM Provinsi Jawa Tengah untuk menampung pasien di ruang tunggu, fasilitas
lahan parkir BKIM yang kurang luas dan kurangnya ketersediaan papan informasi. 2.
Dimensi reliability yang mencakup kurangnya SDM yang tersedia di BKIM Provinsi Jawa
Tengah sehingga pelayanan yang diberikan memakan waktu yang lama dan kurangnya
17
BAB VI
6.1. KRITIK
pengunjung.
6.2. SARAN
1. Prosedur dalam pelayanan masih banyak yang harus dibenahi agar meningkatkan
kepuasan pasien.
2. BPJS fokus juga terhadap hak peserta mendapatkan pelayan demi keselamatan
4. Menggunakan peralatan yang lebih baik untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
6. Untuk menata lahan parkir yang tersedia agar jalur masuk dan keluar dapat
18
BAB VII
PENUTUP
Provinsi Jawa Tengah, kami merasa banyak mendapatkan pengalaman yang bermanfaat, yang
dapat kami gunakan sebagai pembandingan antara teori yang telah kami dapatkan selama
luas bagi para Dokter Muda tentang ilmu kesehatan mata. Terutama tentang problem
penyakit mata dan bagaimana penanganan yang tepat disetiap penyakit mata yang ditemukan.
Sehingga ilmu yang didapat bisa berguna untuk diterapkan kedalam praktik dokter kelak.
Masyarakat (BKIM) Provinsi Jawa Tengah selama 4 minggu dari tanggal 18 Maret 2019
sampai 12 April 2019. Kami harapkan laporan ini berguna bagi peserta dan rekan rekan
semua.
19
BAB VIII
DOKUMENTASI
20
21
DAFTAR PUSTAKA
Kedokteran
Kedokteran
22