Anda di halaman 1dari 20

MATA KULIAH : PENDAHULUAN FISIKA INTI

CRITICAL JOURNAL REVIEW (CJR)


OLEH :

TRESIA SIMANJUNTAK (4153321042)

Dosen Pengampu : Irfandi M.Si

Kelas : Ekstensi A 2015

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2017/2018

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan bagi Tuhan Allah Yang Maha Kuasa atas berkat dan
karuniaNya, penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Adapun Critical Jurnal review ini
yaitu mengenai “Sinar Gamma ”.

Critical Journal Review (CJR) ini saya susun dengan maksud sebagai tugas mata
kuliah Fisika Inti dan menjadikan penambahan wawasan sekaligus pemahaman terhadap
materi tersebut. Harapan saya, semoga setelah penyelesaian penulisan Crtical Journal
Review ini saya semakin memahami tentang bagaimana penulisan Crtical Journal Review
yang baik dan benar.

Di lain sisi, saya mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga dalam
penyusunan penulisan Critacal Journal Review ini. Saya sangat berterima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian CJR ini, khususnya kepada dosen
pengampu mata kuliah ini bapak Irfandi M.Si dan kawan sekelas saya mahasiswa/i kelas
Fisika Ekstensi 2014/2015.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan CJR ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan
dari para dosen demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang, semoga karya tulis
CJR ini bermanfaat bagi semuanya.

Medan, Maret 2018

Penyusun

Tresia Simanjuntak

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………...…..…………...i

DAFTAR ISI ………………………...…………………..……………..….ii

I. PENDAHULUAN/PENGANTAR ……….…………………………………………….. 1

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR ….………………………………………….. 1

1.2 Tujuan Penulisan CJR ……………………….…………………………….. 1

1.3 Manfaat CJR …………………………….……………………………….. 2

1.4 Identitas Jurnal …………………………….……………………………….. 3

II. RINGKASAN ISI JURNAL …………………………………………………….. 4

III. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN…………………………………..……………...14

3.1 Kelemahan dan kelebihan jurnal..………….………….……….……..…….. 14

3.2 Kemutakhiran Jurnal…………………………….……………………..…….. 16

IV. IMPLIKASI ……………………………………...…………………………….. 17

4.1 Teori ……………………………………..………………………….….. 17

4.2 Program Pembangunan di Indonesia………………………………….…..….. 17

4.3 Analisis Mahasiswa ………..…………….……………………..…..….. 17

V. KESIMPULAN ………………………………………………………………...….. 18

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………...….. 19

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review (CJR)


Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan
terutama buat mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal
maka mahasiswa/i ataupun si pengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengan
tema yang sama, dapat melihat mana jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal
yang sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan
oleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka diharapkan
mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah mengetahui bagaimana
kriteria jurnal yang baik dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti bagaimana
cara menulis atau langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam penulisan jurnal
tersebut.

B. Tujuan Penulisan Critical Journal Review (CJR)


Critical journal Review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhan
tugas mata kuliah Profesi Pendidikan Jurusan Fisika Universitas Negeri Medan untuk
membuat Critical Journal Review (CJR) sehingga dapat menambah pengetahuan
untuk melihat atau membandingkan dua atau beberapa jurnal yang baik dan yang
benar. Setelah dapat membandingkan maka akan dapat membuat suatu jurnal karena
sudah dapat membandingkan mana jurnal yang sudah baik dan mana jurnal yang
masih perlu diperbaiki dan juga karena sudah mengerti langkah-langkah dari
pembuatan suatu jurnal.

C. Manfaat Critical Journal Review (CJR)


Manfaat penulisan Critical Journal Review ( CJR), yaitu :
1. Dapat membandingkan dua atau lebih jurnal yang direview.
2. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal.
3. Supaya kita dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar.
4. Dan dapat menulis bagaimana jurnal yang baik dan benar.
5. Menambah pengetahuan kita tentang isi-isi dari jurnal-jurnal penelitian.

3
D. Identitas Journal yang direview
1. Jurnal utama
1. Judul Artikel : Principles and Applications of Gamma- Ray Imaging
for Arms Control
2. Nama Journal : Education and Linguistics Journal.
3. Edisi terbit : 11 Januari 2018
4. Pengarang artikel : K.P.Ziock
5. Penerbit : Nuclear Science and Isotope Technology
Division of Oak Ridge National Laboratory
6. Kota terbit : Oak Ridge, USA
7. Vol : 878
8. Hal : 191-199
9. Alamat Situs : www.elsevier.com/locate/nima

2. Jurnal Pembanding 1

1. Judul Artikel :Kajian pengaruh radiasi sinar gamma terhadap


susut bobot buah jambu meraah selama masa
penyimpanan.
2. Nama Journal : Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia
3. ISSN : 1693-1246
4. e-ISSN : 2355-3812
5. Edisi terbit : Januari 2014
6. Pengarang artikel : M.Akrom, dkk
7. Kota terbit : Semarang
7. Vol : 10
8. Hal : 86-91
9. Alamat Situs : 10.15294/jpfi.v10i1.3055

3. Jurnal Pembanding 2

1. Judul Artikel :Pengaruh Radiasi sinar Gamma terhadap


perubahan sinar Fenotipik tanaman padi Gogo
2. Nama Journal : Jurnal Produksi Tanaman

4
3. Edisi terbit : Oktober 2016
4. Pengarang artikel : Jubleam Haris Sembiring Meliala, dkk
5. Kota terbit : Malang, Jawa Timur
6. Vol :4
7. Nomor :7
7. Hal : 585-594

5
BAB 2

RINGKASAN ISI

1. JURNAL UTAMA

Radiasi gamma yang dipancarkan oleh bahan nuklir khusus (SNM) telah
lama digunakan sebagai diamati kunci untuk mendeteksi dan mengkarakterisasi
rakitan dari bahan-bahan tersebut. Mereka berguna baik karena mereka dapat
mencapai detektor jarak jauh melalui bahan atasnya dan karena di isotop
memancarkan karakteristik spektrum. Untuk pekerjaan pasif, sinar gamma energi
dari beberapa 10 keV untuk beberapa MeV penting. Banyak pekerjaan telah peduli
dengan spektrum yang dipancarkan oleh majelis karena emisi garis dapat digunakan
untuk mengidentifikasi secara unik yang isotop mungkin hadir. Jika beberapa baris
di yang tersedia, maka informasi tentang ketebalan material dan sifat-sifat atasnya
bahan dapat ditentukan melalui redaman erential. Informasi tambahan juga tersedia
dari radiasi kontinum yang menyebarkan dalam suatu objek dan atasnya bahan
sebelum radiasi mencapai detektor.

Kamera Compton adalah langkah di bawah pencitra langsung bahwa mereka


hanya dapat melokalisasi arah kejadian setiap gamma-ray untuk berbaring di kerucut
kemungkinan arah. Pada jarak sumber tertentu, kerucut dari setiap gamma-ray
menghasilkan cincin kemungkinan lokasi sumber. Dengan menggabungkan gamma-
ray cincin frommany dari sumber yang sama, lokasi sumber akan terungkap sebagai
hot spot.

Untuk menghasilkan kerucut, kamera Compton memerlukan sinar


gamma untuk berinteraksi setidaknya dua kali dalam kamera. Pertimbangkan
sebuah sistem detektor dua pesawat dipisahkan oleh jarak z.
Dimana, m pada c2 adalah 511 keV, massa diam elektron, E γ tersebar adalah
energi tersebar gamma-ray (diukur dengan pesawat detektor kedua), dan E γ adalah
energi dari sinar datang gamma (jumlah dari energi diukur dalam dua pesawat.) Arah
sebenarnya pencar tidak diketahui karena arah elektron recoiling
umumnya tidak.

6
Secara umum, dua pesawat kamera Compton sangat efisien karena Pesawat
pertama harus cukup tipis bahwa hanya satu interaksi yang mungkin terjadi dan
kemudian ada tambahan siensi karena sudut yang solid untuk radiasi tersebar
disajikan oleh pesawat kedua. Sistem seperti biasanya memiliki ketidakefisienan
<1%, yang membuat mereka ine ff efektif untuk semua tapi sumber terkuat.
Namun, banyak detektor semi-konduktor yang modern dapat menentukan
koordinat 3D dari lokasi acara simultan, sehingga seseorang dapat membuat “
penuh volume ” kamera dari detektor monolitik. Sistem seperti ini dapat mencapai
kuantum ketidakefisienan setinggi 20%, termasuk acara dengan beberapa situs
pencar, dan memberikan sensitivitas yang hampir seragam untuk semua arah dari
kejadian. Namun, jarak antara dua interaksi bisa sangat kecil, yang sering
membatasi resolusi angular karena ketidakpastian terkait dengan garis yang
menghubungkan dua situs. langkah-langkah resolusi sudut (ARM, pada dasarnya
lebar cincin). Sistem tersebut sering setinggi beberapa 10 tentang derajat. Dengan
mengharuskan acara untuk memiliki lebih dari jarak minimal, seseorang dapat
mencapai resolusi yang lebih baik, tapi percobaan keseluruhan siensi.

Sumber lokalisasi
Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat lengan-kontrol
adalah untuk terlarang, atau disembunyikan, bahan radioaktif. Proses ini secara kasar
dapat dibagi menjadi beberapa langkah, termasuk deteksi diikuti oleh lokalisasi.
Meskipun ada beberapa kontroversi tentang kegunaan pencitraan gamma-ray untuk
beberapa aspek deteksi, tidak ada pertanyaan bahwa setelah kehadiran sumber
diakui, bahwa pencitraan dapat memainkan peran penting dalam lokalisasi. Hal ini
sering dapat mengambil bentuk fusi data, di mana gambar gamma-ray overlay pada
citra tampak untuk memberikan umpan balik visual langsung ke mana materi berada.

7
Aplikasi lain
Salah satu masalah utama dalam aplikasi pencarian adalah perubahan dan
tingkat latar belakang yang tidak diketahui. Bahkan, latar belakang diketahui
bervariasi oleh lebih dari urutan besarnya, dan masalah biasanya adalah salah satu
dari menentukan apakah perubahan yang diberikan dalam tingkat radiasi yang
diamati sebagai detektor bergerak melalui lingkungan adalah karena perubahan
latar belakang atau karena kehadiran dari sumber terlarang. Karena kemampuan
mereka dari radiasi latar belakang, pencitra kode-aperture secara unik mampu
mengatasi permasalahan ini di hampir semua aplikasi. Meskipun ada kekhawatiran
bahwa blok aperture setengah dari daerah detektor, analisis sederhana menunjukkan
bahwa ketika dihadapkan dengan sinyal lemah dan latar belakang yang tidak
diketahui, salah satu harus menghabiskan setengah dari waktu seseorang berukuran
hanya latar belakang yang adalah apa yang codedaperture sistem lakukan. Baru-
baru ini, banyak kemajuan telah dibuat dalam menggunakan teknik spektral untuk
membuat penentuan ini tanpa berat tambahan dari aperture kode, bagaimanapun,
penggunaan teknik spektral bukan tanpa kompromi.

2. JURNAL PEMBANDING 1
Untuk iradiasi digunakan Iradiator Pano- ramik Serbaguna (IRPASENA)
dengan sum- ber radiasi gamma Co-60, aktivitas radioaktif18.003,683 Ci, dan laju
dosis 0,73771 kGy/jam pada bulan September 2014, yang ada di PA-TIR – BATAN
(Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi – Badan Tenaga Nuklir Nasional)
Jakarta. Buah jambu biji merah diiradiasi pada variasi dosis terkontrol, yaitu: 0 kGy
(sampel uji/kontrol), 0,2 kGy, 0,4 kGy, 0,6 kGy, 0,8 kGy dan 1 kGy.

Penyimpanan
Setelah sampel diradiasi, selanjutnya di- simpan dalam suhu kamar pada
wadah plastik tertutup. Setiap empat hari sampel akan diukur penyusutan bobotnya
sampai kondisi sampel mendekati busuk.

Penyusutan Bobot
Buah jambu biji merah yang telah dira- diasi (sampel A, B, C, D, E) dan
buah jambu biji merah tanpa radiasi (sampel uji/kontrol) di- simpan dalam suhu

8
kamar pada wadah plastik tertutup. Setelah waktu penyimpanan tertentu, diukur
susut bobotnya. Perhitungan susut bo- bot menggunakan persamaan berikut ini :

Data hasil penelitian disajikan pada Ta- bel 1 dan Tabel 2. Berdasarkan Tabel
1 dan Tabel 2, dengan menggunakan program analis data Origin Pro 8 maka
didapatkan grafik pada Gambar 3 dan diagram pada Gambar 4.

Gambar 3. Grafik hubungan antara massa ter- hadap lama waktu penyimpanan.
Gambar 3 merupakan grafik hubungan antara perubahan massa terhadap
lama waktu penyimpanan pada sampel yang diradiasi pada dosis 0,2; 0,4; 0,6; 0,8;
dan 1 kGy serta pada sampel yang tidak diradiasi (dosis 0 kGy).
Gambar 4 merupakan diagram hubun- gan antara dosis radiasi terhadap
besarnya persentase penyusutan bobot pada massa sampel buah jambu biji merah
selama masa penyimpanan delapan hari setelah radiasi baik sampel kontrol maupun
sampel yang diradiasi dengan dosis 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1 kGy

9
Gambar 4. Diagram hubungan antara dosis radiasi terhadap penyusutan bobot.
Kajian ini menunjukkan bahwa iradiasi gamma pada dosis 0,2 – 1 kGy mampu
mam- pu memperlambat proses fisiologis pada buah jambu biji merah dengan ditandai
terjadinya perlambatan penyusutan bobot serta mam- pu mempertahankan
kesegaran buah selama masa penyimpanan.

3. JURNAL PEMBANDING 3

Pengembangan varietas dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti


persilangan, induksi mutasi, keragaman somaklonal dan seleksi invitro.
Penggunaan tenaga nuklir dapat digunakan untuk meningkatkan keragaman genetik
dan fenotip. Bagian tanaman yang dijadikan perlakuan induksi mutasi berupa stek
batang, benih, serbuk sari, akar rhizome. Bahan iradiasi (mutagen) yang sering
digunakan dalam penelitian digolongkan menjadi dua kelompok yaitu mutagen
kimia (chemical mutagen) dan fisik (physical mutagen) (Aisyah, 2009). Semakin
besar dosis iradiasi maka semakin besar pengaruh perubahan genetik dan
fisiologis yang akan terjadi (Ratna, 1988). Dosis radiasi yang diberikan untuk
mendapatkan mutan tergantung pada jenis tanaman, fase tumbuh, ukuran,
kekerasan, dan bahan yang akan dimutasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
radiasi sinar gamma dengan dosis 100 Gy pada krisan dapat mengubah warna bunga
putih tepi ungu menjadi kuning, sedangkan dosis maksimum untuk biji-bijian dan
serealia adalah 5 kGy.
Perubahan Fenotipik Tanaman
Penanaman M1 padi gogo kultivar Wangkariri dengan irradiasi sinar gamma
dengan dosis tertentu memunculkan bermacam keragaman baik berupa kualitatif

10
maupun kuantitatif. Perubahan yang terjadi pada tanaman dapat disebabkan
sebagai akibat dari perlakuan, namun dapat juga disebabkan oleh faktor luar atau
lingkungan tanam, sehingga keterlibatan pengaruh luar harus diminimalisir sebaik
mungkin, sehingga perubahan karakter yang muncul merupakan benar benar
perubahan yang terjadi akibat dari adanya perlakuan yang diberikan pada tanaman.
Tabel 2. Menunjukkan bahwa perlakuan irradiasi sinar gamma terhadap tanaman
padi gogo dapat mempengaruhi fenotipik tanaman padi gogo. Perubahan fenotipik
tanaman dapat dilihat dari adanya perbedaan pengukuran pada setiap karakter
pengamatan yang diamati. iradiasi yang dilakukan menyebabkan terjadinya
peningkatan atau bahkan penurunan karakter pengamatan yang di ukur secara
kuantitatif.

Tinggi Tanaman
Berdasarkan rata rata data pengamatan tinggi tanaman pada Tabel 1 dapat
dilihat bahwa tinggi tanaman meningkat seiring dengan peningkatan dosis iradiasi
sinar gamma. Tinggi tanaman tertinggi ada pada perlakuan D3 yakni sebesar
122,08 cm sedangkan tinggi tanaman terendah adalah pada perlakuan kontrol
sebesar 114,29 cm. Tanaman yang tidak terlalu tinggi merupakan sasaran dari
kebanyakan pemulia tanaman padi. Pheng et al., 1998 dan Khush, 2000;
2002 menyatakan bahwa tinggi tanaman padi ideal adalah sekitar 90 cm hingga
100 cm. Dengan tinggi tersebut, potensi kerebahan akan menurun
dibandingkan tanaman yang tinggi. tinggi tanaman yang diiharapkan belum
tercapai namun dengan adanya peningkatan tinggi tanaman yang mengalami
perlakuan menunjukkan bahwa adanya perubahan fenotipik tinggi tanaman.
Penelitian yang dilakukan Tah (2006), yang mengamati pengaruh perlakuan dosis
terhadap tinggi tanaman pada turunan M1. Tah (2006), menyatakan bahwa pada
tanaman kacang hijau Vigna radiata (L.) Wilczek tinggi tanaman mengalami
penurunan yang disebabkan oleh perlakuan dosis irradiasi sinar gamma 10 kRad,
20 kRad, 30 kRad dan 40 kRad (1KRad= 10 Gy), dimana penurunan tertinggi
terjadi pada dosis 40 kRad.

11
Jumlah Anakan Produktif
Jumlah anakan produktif mengalami peningkatan dibandingkan tanaman
kontrol. Rata rata jumlah anakan produktif pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa
tanaman yang mengalami perlakuan sama yakni 6 anakan. Sedangkan rata rata
jumlah anakan produktif tanaman kontrol sebesar 4 anakan. Menurut Makarim &
Suhartatik (2009), anakan produktif merupakan salah satu komponen hasil yang
berpengaruh langsung terhadap tinggi rendahnya hasil gabah. Peningkatan
produktivitas tanaman padi berhubungan dengan banyaknya anakan produktif,
karena anakan secara langsung menghasilkan malai padi yang memproduksi biji
padi atau gabah.
Kemampuan tanaman membentuk anakan dipengaruhi oleh ketersediaan hara
dan kemampuan tanaman menghasilkan anakan atau faktor genetis tanaman
tersebut.

12
BAB 3

PEMBAHASAN

A. Kelemahan dan Kelebihan Jurnal

ASPEK YANG DI NILAI Journal I Journal II Journal III


STRUKTUR BUKU
Cover  (Berwarna) X ( Tidak Berwarna) X (Tidak Berwarna)
Nama pengarang   
Tahun terbit   
Kota penerbitan   
Volume   
Nomor   
Nama Journal   
ISSN   
Penerbit   
Kota Terbit   
pengantar/Pendahuluan   
Tinjauan teoritis   
Metode penelitian   
Hasil   
Pembahasan   
Kesimpulan   
Daftar Pustaka   
BAHASA DAN TULISAN
Bahasa Journal ini Journal ini Journal ini
menggunakan B. menggunakan B. menggunakan B.
Inggris Indonesia Indonesia
Font Times New Arial Arial
Rowman
Bahasa yang efektif Jurnal utama ini Jurnal pembanding Bahasa dalam jurnal ini
menggunakan kedua ini setiap mudah dipahami dan

13
bahasa penggunaan kalimat di cukup Efektif dalam
Internasional yaitu dalam nya sudah cukup setiap penggunaan kata-
jurnal B. Inggris efektif dan mudah katanya.
sehingga saya ( dipahami.
Reviewer)
kesulitan dalam
melihat apakah
kalimat yang
digunakan
merupakan sudah
efektif, tetapi jika
sudah ditranslate
atau diterjemahkan
kedalam bahasa
Indonesia sudah
baik dan efektif.
Kerapian tulisan Jurnal ini tidak Jurnal ini cukup rapi Jurnal ini cukup rapi
begitu rapi karna karna jurnal ini karna jurnal ini
jurnal ini tidak menggunkan Justyfi menggunkan Justyfi
menggunkan segingga penulisannya segingga penulisannya
Justyfi segingga terkesan rapi dan enak terkesan rapi dan enak
penulisannya untuk dilihat dan dibaca. dilihat ataupun untuk
terkesan kurang dibaca.
rapi dan kurang
enak dilihat
ataupun dibaca.
Gambar Jurnal ini Journal ini Journal ini
mencantumkan mencantumkan gambar- mencantumkan gambar-
gambar – gambar gambar sehingga sangat gambar sehingga sangat
sehingga sangat mendukung pembaca mendukung pembaca
mendukung untuk memahami untuk memahami
pembaca untuk maksud setiap isi jurnal. maksud setiap isi jurnal.

14
memahami maksud
setiap isi jurnal.
Tabel Jurnal ini memuat Jurnal ini memuat tabel Jurnal ini memuat tabel
tabel
Grafik Jurnal ini memuat Jurnal ini memuat grafik Jurnal ini memuat
grafik grafik
TAMPILAN
Warna urnal ini berwanra Jurnal ini berwanra Jurnal ini tidak
memiliki beberapa memiliki beberapa berwarna (pada gambar)
warna sehingga warna sehingga sehingga kurang
pembaca cukup pembaca cukup tertarik menarik
tertarik untuk untuk membacanya
membacanya
Kerapian Juurnal ini sudah Juurnal ini kurang rapi Juurnal ini kurang rapi
cukup rapi karena penulisannya karena penulisannya karena
menggunakan tulisannya berbeda dari tulisannya berbeda dari
Times New yang seharusnya. yang seharusnya.
Rowmans dan
ukuran nya juga 12
KONTEN ATAU ISI
Kelengkapan materi Jurnal ini tentang
J Jurnal penelitian ini Sesuai dengan jurnal ini
Sinar Gamma membahas penggunaan penelitian tentang
dalam aplikasinya sinar gamma pada penggunaan sinar
penggunaan senjata jambu biji merah tetapi gamma pada tumbuhan
dan juga dalam pembahasan nya yang padi tetapi pembahasan
aplikasi lainnya cukup singkat sehingga nya yang cukup singkat
dimana kurang mendalam. sehingga kurang
pembahasannya mendalam.
sangat mendalam
sekali dan sangat
detail sampai
kepada komponen-

15
komponen pada
senjata yang
digunakan dengan
sinar gamma
tersebut dibahas
secara mendalam

B. Kemutakhiran Jurnal

Buku ini yang diterbitkan pada tahun 2018 sehingga masih sangat terbaru sekali.
Sehingga informasi yang ada dalam jurnal masih sangat terbaru atau berdasarkan penelitian-
penelitian terbaru dan desain nya juga yang cukup bagus dan menarik. Sehingga menarik
minat pembaca untuk membaca jurnal ini dan di dalam jurnal ini juga terdapat aplikasi dan
juga sumber lokasi sehingga jelas.

16
BAB 4
IMPLIKASI

4.1 Teori

Teori-teori yang disajikan dalam jurnal utama ini sangat mendalam sekali, lengkap
dengan penurunan-penurunan rumus yang sangat jelas dan juga aplikasi-aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari nya juga dijelaskan sehingga jika ingin menerapkan nya langsung
atau mempraktekkan nya langsung maka dapat menjadikan jurnal ini sebagai referensi
yang cukup kuat.

4.2 Program Pembangunan di Indonesia.

Karena jurnal ini membahas tentang sinar gamma dan pembahasan nya sangat
mendalam maka jurnal ini dapat digunakan sebagai referensi untuk Pembangunan di
Indonesia misalnya untuk medis yaitu penyembuhan kanker, tumor ataupun penyakit
lainnnya. Seperti yang kita tahu bahwa di Indonesia bahwa salah satu faktor kematian
manusia itu yaitu kanker, tumor dan sejenisnya. Maka melalui jurnal ini atau
menjadikannya sebagai refrensi maka akan lebih memudahkan untuk melakukan
pembangunan untuk medis diIndonesia agar tidak pergi lagi untuk berobat ke luar negeri.

4.3 Analisis Mahasiswa

Setelah melakukan kritikan terhadap jurnal ini maka menurut analisis saya implikasi
dari jurnal ini ialah bahwa jurnal ini sangat cocok digunakan jika ingin mengetahui lagu
tentang radioaktiviitas yaitu sinar gamma karena pendalaman materi nya yang cukup
luas mulai dari penurunan-penurunan rumus yang dilengkapi dengan gambar- gambar
yang mendukung pemahaman pengguna ketika membaca dan memahami buku ini.

17
BAB 5
KESIMPULAN
1. Kesimpulan

Dari pembahasan kelemahan dn kelebihan yang telah dijelaskan atau


dipaparkan diatas, setiap jurnal yaitu jurnal utama, jurnal pembanding 1, jurnal
pembanding 2 memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing baik itu dari segi
penulisan, tata bahasa dan juga kedalaman materi. Maka dapat disimpulkan bahwa ketiga
jurnal tersebut sudah baik dan dapat di jadikan sebagai referensi untuk pembaca, tetapi
masih perlu perbaikan. Maka dapat disumpulkan bahwa jurnal tersebut layak atau sudah
bagus digunakan pembaca sebagai referensi untuk penelitian-penelitian lainnya.

2. Rekomendasi
Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan-kelemahan atau pun kekurangan
setiap jurnal ini perlu diperbaiki supaya lebih baik lagi dimanfaatkan ataupun digunakan
pembaca sebagai refrensi dalam penelitian-penelitian ataupun untuk kegunaan lainnya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Akrom. M ,(2014), Kajian pengaruh radiasi sinar gamma terhadap susut bobot buah jambu
meraah selama masa penyimpanan.,Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Vol.10, hal 86-91.

Meliala,J.H.S ,(2016), Pengaruh Radiasi sinar Gamma terhadap perubahan sinar Fenotipik
tanaman padi Gogo.,Jurnal Produksi Tanaman, Vol.4, No.7, hal 584-594.

Ziock,K.P (2018), Principles and Applications of Gamma- Ray Imaging for Arms Control
,Jurnal Penelitian Fisika Nuklir Vol.878, hal 191-199.

19

Anda mungkin juga menyukai