Anda di halaman 1dari 10

ARAHAN RENCANA SIMPANG BERSINYAL BERBASIS SISTEM DINAMIK

Studi Kasus : Jalan Veteran, Sumbersari, Sigura-gura dan Bendungan Sutami Kota Malang
Mutiara Ayu Rachmadhaningrum,Ir Achmad Wicaksono, M.Eng.,Ph.D.,Nailah Firdausiyah, ST., MT., M.Sc
Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan M.T. Haryono 167, Malang 65145,Indonesia
E-mail: mutiaraayurachmadhaningrum@gmail.com

ABSTRAK

Fungsi jalan adalah untuk melayani pergerakan lalu-lintas, manusia, dan barang dengan cepat, aman,
nyaman, dan ekonomis. Namun fungsi tersebut tidak dapat ditemui dan menjadi kendala besar di
persimpangan kota Malang, khususnya di persimpangan Jalan Sumbersari, Jalan Veteran, Jalan Sigura-Sigura,
dan Jalan Bendungan Sutami (Simpang ITN). Untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut, maka diperlukan
suatu pengaturan lalu-lintas terutama pada persimpangan jalan untuk mengatasi permasalahan pada
persimpangan sehingga dapat memperlancar pemenuhan kebutuhan transportasi. Dalam mengevaluasi suatu
simpang perlu melakukan perhitungan kapasitas dan volume jalan pada kaki simpang yang nantinya akan
berdampak pada seberapa besar antrian dan tundaan pada suatu simpang. Perhitungan kapasitas kaki simpang
dan kapasitas simpang tersebut dengan menggunakan metode kuantitatif yaitu Manual Kapasitas Jalan
Indosesia (MKJI). Selain itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis sensitivitas
dengan menggunakan sofware STELLA yang bertujuan untuk meramalkan sebuah kondisi yang akan terjadi
dalam suatu sistem.Hasil penelitian ini menunjukan tiga dari empat jalan pada simpang ITN adalah LOS F pada
waktu jam puncak. Sedangkan dari hasil perhitungan simpang didapatkan nilai Derajat Kejenuhan simpang
untuk Jalan Sumbersari sebesar 0,946, Jalan Bendungan Sutami sebesar 0,947, Jalan Veteran sebesar 0,965,
dan nilai Jalan Sigura-gura sebesar 0,948. Sehingga total nilai tundaan rata-rata sebesar 131,247 det.smp.
setelah mendapatkan nilai kapasitas dan tingkat pelayanan jalan pada simpang ITN, maka selanjutnya
melakukan analisis sensitivitas yang bertujuan untuk melihat akibat dari perubahan parameter dalam suatu
sistem. Terdapat dua skenario dalam pemodelan sensitivitas, yang pertama, merubah nilai penyesuaian lebar
efektif (FCW), kedua, merubah nilai penyesuaian gesekan samping (FSF), maka didapatkan alternatif yang
paling berpengaruh terhadap penurunan beban jalan dan tingkat pelayanan jalan pada simpang ITN adalah
dengan merubah nilai penyesuaian lebar efektif (FCW)dengan cara menjaga agar tidak terjadi pengurangan
lebar efektif jalan akibat PKL dan Parkir on street,serta melakukan pelebaran Jalan.

Kata Kunci : Jalan, Lalu-Lintas,Persimpangan,Simpang ITN, Sistem Dinamik.

ABSTRACT

The main function of the road is to servethe movement of traffic, people and goods quickly, safely,
comfortably and economically. However, those main function could not be found andit become a major
obstacle in Malang city‘sintersection, especially at the intersection of Sumbersari street, Veteran street, Sigura
Sigura street and Bendungan Sutami street (ITN’s intersection). So,it needs a traffic regulation, especially in the
intersectionto facilitate transportation needs. Evaluating intersection requiresthe calculations ofintersection’s
capacityand volume that will impact on how long queues and delays in the intersection.Calculationis using
quantitative methods by Indonesia Capacity Manual Way (MKJI). Beside that, STELLA’s method is also used on
sensitivity analysis that aims to predict a condition that will occur in a system. The results of this study showed
that three of the four roads at the ITN’sintersectionhave LOS F during peak hours. While the results of
calculation of the intersection degree of saturation values obtained for the Sumbersari street 0.946 and 0.947
for Bendungan Sutami, 0.965 for Veteran street, and 0.948 for Sigura-gura street. Total value of the average
delay is 131.247 det.smp. After getting the value of the capacity and level of service at the intersectionof ITN,
wehave a sensitivity analysis that aims to see the effects of parameter changes in a system. There aretwo
scenarios in the modeling of sensitivity adjustment;the first, changing the value of effective width (FCW), the
second, changing the value of side friction adjustment (FSF), then it will be obtained the most influential
alternative to decrease the load and the level of service at the intersection of ITN which is by changing the
value of effective width adjustment (FCW)

Keywords: Street,Traffic, Intersection, ITN’s Intersection, Dynamic System.

Planning for Urban Regional and Environment, February 2013 1


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kota Malang adalah kota ota pendidikan
yang memiliki 17 Universitas serta berskala
nasional. Citra kota pendidikan tersebut secara
tidak langsung berdampak pada peningkatan
jumlah kendaraan karena memiliki tarikan yang
sangat besar. Selain itu, kota
ota Malang adalah kota
yang sedang berkembang dengan melakukan
pembangunan disegala bidang, salah satu Konflik-konflik utama dan kedua pada simpang
pembangunan tersebut juga pembangunan
pemb di bersinyal pada empat lengan
bidang transportasi.
Seiring dengan pembangunan METODE PENELITIAN
transportasi dan laju kendaraan yang semakin Penelitian ini dilakukan pada kawasan
pesat menyebabkan kebutuhan sarana simpang ITN yaitu pada Jalan Veteran, Jalan
transportasi semakin
kin meningkat pula. Laju lalu- Sumbersari, Jalan Sigura-gura gura dan Jalan
lintas yang semakin meningkat ini akan Bendungan Sutami Kota Malang. Penentuan
menyebabkan arus lalu-lintas dijalan raya akan lokasi studi tersebut didasarkan pada
semakin padat.Kepadatan
Kepadatan yang terjadi di karakteristik fisik kawasan yang didominasi oleh
persimpangan tersebut terjadi karena aktivitas guna lahan perdagangan sekala besar,
yang ada pada setiap harinya dan kendaraan perdagangan sekala kecil, pendidikan, jasa, dan
yang sedang berlalu-lalang.
lalang. Pergerakan manusia lain sebagainya, serta arus padat kendaraan
meningkat pada hari-hari
hari sibuk seperti Senin dan yang tidak sesuai dengan kapasitas jalan dan
pada hari libur yaitu hari Sabtuabtu dan Minggu. kurang didukung
idukung oleh fasilitas pelengkap jalan.
Mengingat pada ketiga jalan tersebut didominasi
sebagai pusat sarana pendidikan, jasa (kos- (kos
kosan), dan satu sarana perdagangan
perdaganga besar yaitu
Matos (Malang Town Square) Sehingga,Sehingga guna
lahan di sekitar jalan-jalan
jalan tersebut
menimbulkan arus lalu-lintas yang padat dan
memuncak pada persimpangan yang menjadi
pertemuan atau percabangan keempat ke jalan
tersebut(Kurniadi, 2008).
Pada Penelitian ini, mengulas tentang
Kinerja Jalan yang berdampak pada kinerja
simpang, pemodelan STELLA untuk mengetahui
Kapasitas tingkat pelayanan Jalan, dan Arahan
Rencana (Simulasi) yang dibutuhkan untuk Peta WiLayah Studi
mengatasi permasalaha tersebut.

Pengertian Simpang
Menurut PP No. 43 tahun 1993 tentang
prasarana lalu-lintas jalan, simpang adalah
pertemuan atau percabangan jalan baik
sebidang ataupun tak sebidang. Simpang
merupakan tempat yang rawan terhadap
kecelakaan karena terjadinya konflik antara
pergerakan kendaraan dengan pergerakan
kendaraan lainya.

Peta Arah Arus

Environment February 2013


Planning for Urban Regional and Environment, 2
Jenis penelitian yang digunakan adalah 4. Jalan Bendungan Sutami
kuantitatif. Penelitian kuantitatif dengan
berdasarkan pada pengujian teori atau standar
yang telah ada, Evaluasi kinerja simpang
bersinyal diidentifikasi dengan pendekatan
kuantitatif yaitu berdasarkan kondisi lapangan
yang mengacu pada standarisasi yang telah ada
yaitu manual kapasitas jalan indonesia (MKJI
1997), yang selanjutnya bertujuan melakukan
pemodelan dinamis dengan menggunakan
menggunak
program STELLA.. Pemodelan dinamis tersebut
akan menentukan kebijakan dan arahan rencana
dalam studi kasus.
1. Jalan Veteran

2. Jalan Sumbersari
Gambar Penampang Melintang Eksisting
Simpang ITN

Kapasitas Kaki Simpang


Perhitungan kapasitas jalan mengacu
pada manual kapasitas jalan (MKJI 1997) dengan
rumus sebagai berikut :
  Co x FCw x FC
FCsp x FCcs x FCsf
C = Kapasitas (smp/jam)
/jam)
Co = Kapasitas dasar
FCw = Faktor penyesuaian lebar jalan
3. Jalan Sigura-gura
FCsp = Faktor penyesuaian arah lalu-lintas
FCcs = Faktor koreksi ukuran kota
FCsf = Faktor penyesuaian gesekan samping

Volume Kaki Simpang


Volume lalu-lintas
lintas adalah jumlah
kendaraan dalam satuan mobil penumpang
(smp) yang melewati suatu potongan (section)
(
ruas jalan yang dihitung dalam satuan waktu
tertentu. Untuk rumus volume lalu-lintas dapat
diformulasikan pada rumus berikut ini :



Q = Volume lalu-lintas
lalu
v = Jumlah kendaraan
C = Kapasitas

3
Kapasitas Simpang Tabel Nilai Kapasitas Jalan (C)
Kapasitas sistem jaringan jalan tidak Nama Ruas Co FCwc FCsp FCsf FCcs C
Jalan
hanya dipengaruhi oleh kapasitas ruas jalan Jalan 6000 1,08 1 1 0,94 6091
tetapi juga kapasitas setiap persimpangannya. Veteran
Berikut ini menjelaskan tentang perhitungan Jalan 2900 0,56 1 0,78 0,94 1191
Sumbersari
kapasitas simpang bersinyal. Jalan 2900 0,56 1 0,81 0,94 1237
C = S.g/c (smp/jam) Sigura-gura
Jalan 2900 0,56 1 0,86 0,94 1313
C = Kapasitas (smp/jam)
Bendungan
S = Arus Jenuh, yaitu arus berangkat rata- Sutami
rata dari antrian dalam pendekat
selama sinyal hijau (smp/jam hijau =
smp per-jam hijau) Volume Lalu-lintas Pada Simpang ITN
g = Waktu hijau (det). Survei yang dilakukan dalam
c = Waktu siklus, yaitu selang waktu untuk pengambilan data lalu-lintas harian rata-rata
urutan perubahan sinyal yang lengkap (yaitu (LHR) yang melewati jalan-jalan
jalan di simpang ITN
antara dua awal hijau yang berurutan pada fase Malang dilakukan survei pada selama 12 jam dari
yang sama) jam 06.00 WIB - 18.00 WIB.

Program STELLA
STELLA adalah sebuah program yang
diproses menggunakan grafik, yang akan
menimbulkan aksesibiitasi dari simbol-simbol
simbol
yang telah ditentukan dalam bentuk icon.
Variabel yang digunakan an sangat simple dan
menghasilkan icon-icon yang saling
menghubungkan antara variabel dalam sebuah
sistem. Tujuannya adalah menjelaskan dan
meramalkan sebuah kondisi pada suatu sistem. Dari grafik diatas diketahui puncak
Kondisi dinamik akan terjadi pada multisegi dan volume lalu-lintas untuk keempat jalan pada
saling berhubungan.(Forum Kajian Kebijakan simpang ITN adalah yaitu jam 16.00-17.00
16.0 WIB.
Kehutanan. 2006. Pengenalan
nalan Tool Stella)
Kapasitas Simpang ITN
Variabel Penelitian Dari perhitungan
ungan kapasitas simpang,
simpang
Variabel dalam penelitian adalah maka didapatkan nilai Derajat Kejenuhan
Kapasitas simpang dan volume lalu-lintasyang
lalu simpang untuk jalan Jalan Sumbersari sebesar
sebelumnya juga dilakukan perhitungan 0,946, Jalan Bendungan Sutami sebesar 0,947,
0,947
kapasitas kaki simpang. Serta analisis Jalan Veteran sebesar 0,965dan
0,965 nilai Jalan
sensitivitasyang
yang didapat setelah melakukan Sigura-gura sebesar 0,948.. Sehinggan total nilai
pemodelan STELLA terhadap kaki simpang. tundaan rata-rata
rata sebesar 131,247 det.smp.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Model Dinamis Tingkat Pelayanan Kaki Simpang
Kapasitas Jalan Pada Simpang ITN ITN
Nilai kapasitas jalan ditentukan dari Variabel-variabel
variabel dalam pemodelan dinamis
perkalian nilai kapasitas dasar (Co), kapasitas kapasitas dan tingkat pelayanan jalan pada
akibat korelasi lebar jalan (FCwc), kapasitas Simpang ITN adalah volume lume kendaraan,
akibat korelasi pemisah arah (FCsp), Kapasitas kapasitas dasar, kapasitas karena korelasi lebar
korelasi bahu jalan dan hambatan samping (FCsf) efektif, kapasitas karena korelasi pemisah arah,
dan kapasitas akibat korelasi ukuran kota (FC sc). kapasitas korelasi bahu jalan dan hambatan
Perhitungan kapasitas jalan di wilayah studi samping, kapasitas karena ukuran kota serta
dapat dijabarkan dalam tabel 4.7 berikut ini : waktu sinyal persimpangan

4 Planning for Urban Regional and EnvironmentFebruari


Environment 2013
1. Jalan Veteran

Dari hasil analisis,


analisis selanjutnya dapat
diketahui untuk tingkat pelayanan (LOS) pada
ruas Jalan Sumbersari selama 12 jam sejak pukul
06.00-18.00
18.00 WIB sebagai berikut :

Tabel LOS Jalan Sumbersari


No. Waktu (WIB) Interval LOS
1. 06.00 – 07.00 0,83 E
2. 07.00 – 08.00 1,10 F
3. 08.00 – 09.00 1,03 F
4. 09.00 – 10.00 0,87 E
5. 10.00 – 11.00 0,83 D
6. 11.00 – 12.00 0,84 D
7. 12.00 – 13.00 0,93 E
Dari hasil analisis diatas, selanjutnya 8. 13.00 – 14.00 1.02 F
9. 14.00 – 15.00 0,86 E
dapat diketahui untuk tingkat pelayanan (LOS) 10. 15.00 – 16.00 1,03 F
pada ruas Jalan Veteran selama 12 jam sejak 11. 16.00 – 17.00 1,13 F
12. 17.00 – 18.00 1,11 F
pukul 06.00-18.00
18.00 WIB sebagai berikut :

Tabel LOS Jalan Veteran 3. Jalan Sigura-gura


No. Waktu (WIB) Interval LOS
1. 06.00 – 07.00 0,16 A
2. 07.00 – 08.00 0,19 A
3. 08.00 – 09.00 0,16 A
4. 09.00 – 10.00 0,12 A
5. 10.00 – 11.00 0,13 A
6. 11.00 – 12.00 0,15 A
7. 12.00 – 13.00 0,14 A
8. 13.00 – 14.00 0,13 A
9. 14.00 – 15.00 0,17 A
10. 15.00 – 16.00 0,29 B
11. 16.00 – 17.00 0,20 B
12. 17.00 – 18.00 0,20 B

2. Jalan Sumbersari

Dari hasil analisis,


analisis selanjutnya dapat
diketahui untuk tingkat pelayanan (LOS) pada
ruas Jalan Sigura-gura
gura selama 12 jam sejak pukul
06.00-18.00
18.00 WIB sebagai berikut :

5
Tabel LOS Jalan Sigura-gura
gura peningkatan jumlah kendaraan dan
No. Waktu (WIB) Interval LOS
pertumbuhan
ertumbuhan penduduk Kota Malang.
1. 06.00 – 07.00 0,69 C
2. 07.00 – 08.00 1,06 F Prosentase jumlah kendaraan juga bertujuan
3. 08.00 – 09.00 0,99 E untuk meramalkan volume kendaraan selama 15
4. 09.00 – 10.00 0,76 D
5. 10.00 – 11.00 0,78 D
tahun terakhir dengan jangka waktu lima tahun
6. 11.00 – 12.00 0,78 D sekali, sedangkan jumlah pertumbuhan
7. 12.00 – 13.00 0,88 E penduduk berkaitan dengan proyeksi volume
8. 13.00 – 14.00 0,76 D
9. 14.00 – 15.00 0,87 E kendaraann karena asumsi dengan
10. 15.00 – 16.00 0,92 E bertambahnya jumlah penduduk maka nilai
11. 16.00 – 17.00 1,08 F
faktor ukuran kota (FCcs) juga semakin besar.
12. 17.00 – 18.00 1,06 F
Tabel Banyaknya Kendaraan Bermotor Berdasarkan Pada
Jenis Kendaran Tahun 2006 - 2010
4. Jalan Bendungan Sutami Tahun
Jenis kendaraan
2006 2007 2008 2009 2010
1. Penumpang
a. Umum
2555 2758 2466 2556 2527
b. Non
46836 47172 50903 54749 13189
umum
448 492 982 533 540
c. Dinas
2. Bus
a. Umum
200 446 361 397 419
b. Non
385 398 229 249 277
umum
18 23 25 27 28
c. Dinas
3. Truk
a. Umum
1467 1743 1804 2007 2197
b. Non
12017 13181 11770 12035 12276
umum
89 138 143 135 140
c. Dinas
4. Sepeda motor 19244 20831 22873 25253 27821
4 3 0 9 5
Jumlah/total 253.9 274.6 297.4 325.2 309.8
04 64 13 27 08
Sumber: Kantor Bersama Samsat Kota Malang

Tabel Proyeksi Penduduk Kota Malang Tahun 2009-2025


2009
Proyeksi
No. Tahun
Penduduk
1 2009 835.911
Dari hasil analisis,, selanjutnya dapat
2 2010 844.006
diketahui untuk tingkat pelayanan (LOS) pada 3 2011 853.461
ruas Jalan Bendungan Sutami selama 12 jam 4 2012 863.022
5 2013 872.690
sejak pukul 06.00-18.00
18.00 WIB sebagai berikut : 6 2014 889.795
7 2015 892.352
Tabel LOS Jalan Bendungan Sutami 8 2016 902.348
No. Waktu (WIB) Interval LOS 9 2017 912.457
1. 06.00 – 07.00 0,59 C 10 2018 922.678
2. 07.00 – 08.00 0,79 D 11 2019 933.016
3. 08.00 – 09.00 0,58 C 12 2020 943.466
4. 09.00 – 10.00 0,39 B 13 2021 954.035
5. 10.00 – 11.00 0,52 C 14 2022 964.723
6. 11.00 – 12.00 0,59 C 15 2023 975.530
7. 12.00 – 13.00 0,68 C 16 2024 986.458
8. 13.00 – 14.00 0,59 C 17 2025 997.509
9. 14.00 – 15.00 0,67 D Sumber: RTRW Kota Malang (2009-2025)
10. 15.00 – 16.00 0,89 E
11. 16.00 – 17.00 0,94 E Berdasarkan data tersebut, laju rata-ratarata
12. 17.00 – 18.00 0,92 E
peningkatan volume kendaraan mengalami
peningkatan sebesar 3,699% pertahunnya.
Sensitivitas Peningkatan Volume Lalu-lintas
Lalu
Skenario yang diterapkan pada variabel ini
Skenario yang digunkan sebagai analisis
nantinya akan berakibat pada nilai penambahan
sensitivitas untuk variable volume lalu-lintas
lalu
volume lalu-lintas
lintas yang berbanding lurus dengan
denga
yaitu jumlah kendaraan Kota Malang dan jumlah
tingkat pelayanan jalan. Untuk hasil dari analisis
penduduk Kota Malang. Dari data-data
data tersebut
sensitivitas pada variabel volume lalu-lintas
lalu dan
nantinya akan dihitung prosentase besarnya

6 Planning for Urban Regional and EnvironmentFebruari


Environment 2013
faktor ukuran Kota dilakukan dengan Skenario dalam analisis sensitivitas
sen
menggunakan model STELLA yang bertujuan adalah tinjau dari faktor
tor kondisi eksisting dalam
untuk melihat dampak yang ditimbulkan akibat penggunaan lahan pada ruas jalan. Di buat dua
pertambahan beban aruslalu-lintas
aruslalu jalan sebesar skenario untuk mengetahui pengaruh tingkat
3,699%. pelayanan jalan akibat perubahan hambatan
4 samping, yaitu skenario satu adalah merubah
Eksisting
Derajat Kejenuhan

3 penyesuaian jalan yang memiliki kondisi ruas


2 jalan yang tinggi disekenariokan memiliki
1
0 Skenario 2011 hambatan sampingg sedang. Dan skenario kedua
- 2015 yaitu merubah kondisi ruas jalan tinggi dan
Skenario 2016- sedang menjadi menjadi rendah.
2020
Skenario 2021-
Nama Jalan 2025

Sensitivitas Faktor Penyesuaian Kapasitas Lebar


Jalur
Terdapat dua skenario dalam
penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur lalu-
lintas jalan. Skenario pertama adalah dengan
cara menghilangkan pemakaian lebar efektif
jalan akibat adanya parkir on street dan
pedagang kaki lima sehingga lebar efektif akan Kapasitas Persimpang Akibat Adanya
semakin besar dan berujung pada peningkatan Perubahan Lebar Efektif dan Nilai Fcw
kapasitas jalan, sedangkan sekenario kedua dan 1. Skenario 1A (nilai faktor penyesuaian
dengan cara pelebaran jalan dan menghilangkan kapasitas korelasi lebar jalan (Fcwc) dengan
d
PKL. menghilangkan parkirr on street dan PKL).
Skenario 1A Panjang Tundaan Jalan Sumbersari
sebesar 269,090 m, Jalan Bendungan Sutami
sebesar 203,636 m, Jalan Veteran sebesar
248,889 m dan nilai Jalan Sigura-gura
Sigura sebesar
267,667 m. Sehingga total nilai tundaan rata-rata
sebesar 67,315 det/smp.
2. Skenario 1B (nilai faktor penyesuaian
kapasitas korelasi lebar jalan dan
menghilangkan parker on street dan PKL
(Fcwc) dengan melakukan pelebaran jalan).
Panjang Tundaan
TundaanJalan Sumbersari
sebesar 153,846 m, Jalan Bendungan Sutami
Skenario 1B sebesar 116,923 m, Jalan Veteran sebesar
177,778 m dan nilai Jalan Sigura-gura
Sigura sebesar
152,272 m. Sehinggan total nilai tundaan rata-
rata
rata sebesar 47,568 det/smp.

C. Skenario 2A (Perubahan Nilai Waktu Sinyal


dan Kapasitas Persimpangan Akibat
Penyesuaian
aian Korelasi Bahu Jalan dan
Hambatan Samping).
Panjang Tundaan
TundaanJalan Sumbersari
sebesar 334,545 m, Jalan Bendungan Sutami
sebesar 254,545 m, Jalan Veteran sebesar
Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk
SensitivitasFaktor
311,111 m dan nilai Jalan Sigura-gura
Sigura sebesar
Hambatan Samping

7
337,778 m. Sehinggan total nilai tundaan rata- Tabel Perubahan nilai tingkat pelayanan jalan
rata sebesar 91,132 det/smp. akibat penambahan volume lalu-lintas
lalu dan
perubahan faktor ukuran kota
D. Skenario 2B (Perubahan Nilai Waktu Sinyal
dan Kapasitas Persimpangan Akibat
Penyesuaian Korelasi Bahu Jalan dan
Hambatan Samping).
Panjang TundaanJalan
Jalan Sumbersari
sebesar 298,182 m, Jalan Bendungan Sutami
sebesar 225,45555 m, Jalan Veteran sebesar
284,444 m dan nilai Jalan Sigura--gura sebesar Dari hasil perhitungan. Perubahan nilai
293,333 m. Sehinggan total nilai tundaan rata-
rata tingkat pelayanan jalan akibat penambahan
rata sebesar 75,049 det.smp. volume lalu-lintas
lintas dan perubahan faktor ukuran
kota, terjadi fluktuasi akibat perubahan proyeksi
Volume Lalu-lintas
lintas Jalan dan Faktor Ukuran pertumbuhan jumlah penduduk dan
Kota pertumbuhan jumlah kendaraan di Kota Malang.
kan sebagai analisis
Skenario yang digunakan Proyeksi Pertumbuhan penduduk di Kota Malang
sensitivitas untuk variable volume lalu-lintas
lalu mengakibatkan penambahan kapasitas jalan di
yaitu
tu jumlah kendaraan Kota Malang. Dari data- simpang ITN sehingga di beberapa priode dan
data tersebut nantinya akan dihitung persentase jalan terjadi penurunan derajat kejenuhan / LOS
besarnya peningkatan jumlah kendaraan dan di kaki simpang ITN, namun di beberapa jalan jal
pertumbuhan penduduk kota Malang. lainya tetap mengalami peningkatan beban
Persentase jumlah kendaraan juga bertujuan jalan. Kenaikan jumlah tingkat pelayanan jalan di
untuk meramalkan
amalkan volume kendaraan selama 15 simpang ITN sebesar 3,699 % pertahunya. LOS F
tahun terakhir dengan jangka waktu lima tahun pada tiga jalan di simpang ITN untuk 15 tahun
sekali. mendatang juga menjadi salah satu alasan
dibutuhkan rencana managemen lalu-lintas di
Tabel Jumlah Kendaraan bermotor tahun 2006-2010
2006 simpang ITN.
Skenario tingkat pelayanan jalan akibat
perubahan volume dan simulasi skenario 2B
(Pelebaran Jalan dan menghilangkan PKL
dan Parkir onstreet)
Tingkat pelayanan yang terjadi akibat
proyeksi penambahan volume lalu-lintas lalu
menyebabkan an derajat kejenuhan di kaki simpang
ITN semakin besar. Maka dilakukan skenario 2B
untuk melihat dampak skenario yang dilakukan
terhadap penambahan volume lalu-lintas.
lalu
Berdasarkan data tersebut, laju rata-rata
rata
peningkatan volume kendaraan mengalami
peningkatan sebesar 3,699% pertahunnya.
pertahun
Skenario yang diterapkan pada variabel ini
nantinya akan berakibat pada nilai penambahan
volume lalu-lintas
lintas yang berbanding lurus dengan
tingkat pelayanan jalan. Untuk hasil dari analisis
sensitivitas pada variabel volume lalu-lintas
lalu dan
faktor ukuran kota dilakukan dengan
menggunakan model STELLA yang bertujuan Gambar Skenario tingkat pelayanan jalan akibat
untuk melihat dampak yang ditimbulkan akibat perubahan volume dan simulasi skenario 2B
pertambahan beban arus lalu-lintas
lalu jalan pada tahun 2010-2015
sebesar 3,699%.

8 Planning for Urban Regional and EnvironmentFebruari


Environment 2013
Gambar Skenario tingkat pelayanan jalan akibat
perubahan volume dan simulasi skenario 2B
pada tahun 2016-2020
Gambar Model Dinamis Kapasitas simpang
pada Jalan Veteran

Pada gambar model dinamis


kapasitas jalan veteran, variabel yang
diteliti adalah Kapasitas (C), Derajat
Kejenuhan (DK), Volume (V). Nilai C
didapat dari perkalian sub-variabel
sub Co,
Gambar Skenario tingkat pelayanan jalan akibat FCW, FCP,FSF dan FCS. untuk volume
perubahan volume dan simulasi skenario 2B Veteran didapat dari kapasitas jalan
pada tahun 2021-2025 Sumbersari, Jalan Sigura-gura
Sigura dan Jalan
Bendungan Sutami, sehingga diketahui
Dari Skenario perubahan tingkat nilai DK yang didapat dari pembagian
pelayanan jalan akibat Perubahan Volume dan V/c.
simulasi skenario 2B, maka terjadi penurunan DK
untuk proyeksi. Pada Jalan Sumbersari Derajat
kejenuhan F dari tahun 2010-2025
2010 akan turun
menjadi E, dan untuk Jalan Sigura-gura
Sigura Derajat
Kejenuhan F dari tahun 2010-2025
2010 akan turun
menjadi E sampai tahun 2015 dan kembali LOS F
di tahun berikutnya, sedangkan untuk Jalan
Bendungan Sutami Derajat Kejenuhan F dari
tahun 2010-2025
2025 akan turun menjadi E sampai
tahun 2020, Akan tetapi tetap terjadi penurunan
kapasitas jalan pada ketiga jalan yaitu jalan
Sumbersari, Jalan Sigura-gura
Sigura dan Jalan
Bendungan Sutami. Gambar Model Dinamis Kapasitas simpang
pada Jalan Sumbersari
KESIMPULAN
Dapat diambil Kesimpulan dalam Pada gambar model dinamis
penelitian ini yaitu: kapasitas jalan Sumbersari, variabel yang
1. Kapasitas simpang ITN adalah padat dan diteliti adalah Kapasitas (C), Derajat
memiliki tundaan, dengan nilai derajat Kejenuhan (DK), Volume (V). Nilai C
kejenuhan pada simpang untuk Jalan didapat dari perkalian sub-variabel
sub Co,
Sumbersari adalah 0,946, derajat FCW, FCP,FSF SF dan FCS. untuk volume
kejenuhan Jalan Bendungan Sutami Sumbersari didapat dari kapasitas jalan
0,947, Jalan Veteran adalah 0,965, dan Veteran, Jalan Sigura-gura
Sigura dan Jalan
Jalan Sigura-gura
gura adalah 0,948, dengan Bendungan Sutami, sehingga diketahui
tundaan rata-rata rata pada simpang ITN nilai DK yang didapat dari pembagian
adalah sebesar 131,247 det/smp. V/c.
2. Bentuk dari ri pemodelan STELLA adalah
sebagai berikut :

9
3. Arahan
rahan rencana perbaikan mengunakan
analisis sensitivitas dengan pemodelan
STELLA maka didapatkan hasil Skenario
terbaik adalah sekenario 1B yang
mengalami penurunan DK sebesar
46,583%
Dari kedua skenario yang telah
dilakukan, maka solusi yang terbaik pada wilayah
studi adalah dengan menjaga agar tidak terjadi
pengurangan lebar efektif jalan akibat PKL dan
Gambar Model Dinamis Kapasitas simpang Parkir on street,serta
serta melakukan pelebaran
pele
pada Jalan Sigura-gura Jalan.
Pada gambar model dinamis
kapasitas jalan Sigura-gura,
gura, variabel yang DAFTAR PUSTAKA
diteliti adalah Kapasitas (C), Derajat
Kejenuhan (DK), Volume (V). Nilai C Anonim, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia
didapat dari perkalian sub-variabel
sub Co, (MKJI), Jakarta : DirektoratJenderal
DirektoratJend Bina
Marga
rga dan PT Bina Karya
FCW, FCP,FSF dan FCS. untuk volume
Anonim, 2006, Pengenalan Tool Stella.
Stella Forum Kajian
jalan Sigura-gura
gura didapat dari kapasitas Kebijakan Kehutanan dan Badan
jalan Veteran,
eteran, Jalan Sumbersari dan Planologi Kehutanan
Jalan Bendungan Sutami, sehingga Kantor Bersama Samsat Kota Malang
Malang,
diketahui nilai DK yang didapat dari 2006,Banyaknya
Banyaknya Kendaraan Bermotor
pembagian V/c. Berdasarkan Pada Jenis Kendaran
Kurniadi, Asril dkk, 2008,Studi
Studi Tingkat Pelayanan
Jalan Akibat Pembangunan Malang Town
Veteran Teknik
Square Pada Ruas Jalan Veteran,
Sipil, Universitas Brawijaya
Peraturan Perundang-undangan
undangan No. 43 Tahun 1993
tentang Prasaran Lalu--lintas Jalan
RTRW Kota Malang, 2009, Proyeksi Penduduk Kota
Malang

Gambar Model Dinamis Kapasitas simpang


pada Jalan Bendungan Sutami

Pada gambar model dinamis


kapasitas jalan Bendungan Sutami,
variabel yang diteliti adalah Kapasitas
(C), Derajat Kejenuhan (DK), Volume (V).
Nilai C didapat dari perkalian sub- sub
variabel Co, FCW, FCP,FSF dan FCS.
untuk volume jalan Bendungan Sutami
didapat dari kapasitas jalan Veteran,
Jalan Sumbersari dan Jalan Sigura-gura,
Sigura
sehingga diketahui nilai DK yang didapat
dari pembagian V/c.
Dari hasil pemodelan diketahui tingkat
pelayanan jalan pada jam sibuk yaitu jam 16.00-
16.00
17.00 WIB yaitu LOS B pada Jalan Veteran dan
LOS F pada ketiga jalan lainya yaitu Jalan
Sumbersari, Jalan Sigura-gura,
gura, dan Jalan
Bendungan Sutami.

10 Planning for Urban Regional and EnvironmentFebruari


Environment 2013

Anda mungkin juga menyukai