Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini yang berjudul “Dental Asisten pada Posisi Kerja dan
Transfer Alat” selesai dengan tepat waktu.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk


menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Pontianak, 5 September 2015

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah. ....................................................................................... 1

C. Tujuan penulisan. ......................................................................................... 2

D. Manfaat penulisan. ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Posisi Kerja .................................................................................................. 3

B. Posisi Dan Zona Kerja Operator, Pasien, Dan Asisten ................................ 3

C. Transfer Alat (pertukaran alat) ................................................................... 10

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 14

A. Kesimpulan ................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawatan dalam ilmu kedokteran gigi yang dilakukan dengan empat
tangan secara bersamaan yaitu dua tangan operator dan dua tangan asisten.
Mereka bekerja sebagai suatu tim dalam rangka untuk menghasilkan perawatan
kesehatan gigi yang berkualitas dengan minimum waktu, gerakan dan tegangan.

Segala sesuatu yang terorganisasi untuk mencapai kenyaman ; alat, bahan


dan perlengkapan yang dibutuhkan diatur sedemikian rupa sehingga efektif dan
efisien. Jika suatu pola atau sistem sudah tertata dengan rapi, akan berpengaruh
terhadap kesehatan fisik, emosi dan mental serta meningkatkan kenyamanan
dalam kehidupan profesional.

Berhubungan dengan kesehatan tubuh. Jika dalam mengerjakan pasien


ataupun persiapan dalam Kedokteran Gigi dikerjakan dengan posisi duduk, maka
tubuh akan bekerja dengan ketegangan minimal. Ataupun jika kita mengerjakan
segala sesuatunya sudah tertata dan terorganisir dengan rapi maka gerakan fisik
juga akan berkurang. Ketegangan tubuh yang terjadi saat bekerja akan
menyebabkan rasa sakit pada tubuh bagian bawah, punggung, lengan, tangan, jari,
kepala, leher, serta mata. Pada makalah ini akan menguraikan tentang macam-
macam posisi bekerja, posisi kerja seseuai dengan arah jarum jam, dan juga
membahas tentang transfer alat berdasarkan Four H Hal tersebut akan dibahas
lebih lanjut dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah.
1. Apa saja posisi bekerja dalam klinik kedokteran gigi ?
2. Bagaimana konsep pembagian zona kerja menurut konsep kerja Four
Handed Dentistry ?

1
3. Bagaimana posisi kerja operator, pasien, dan asisten menurut konsep Four
Handed Dentistry ?
4. Bagaimana posisi kerja berdasarkan arah jarum jam ?
5. Apa pengertian, tujuan, dan metode dari transfer alat ?

C. Tujuan penulisan.
1. Mengetahui apa saja posisi bekerja dalam klinik kedokteran gigi.
2. Mengetahui konsep pembagian zona kerja menurut konsep kerja Four
Handed Dentistry.
3. Mengetahui posisi kerja operator, pasien, dan asisten menurut konsep
Four Handed Dentistry
4. Mengetahui posisi kerja berdasarkan arah jarum jam.
5. Mengetahui pengertian, tujuan, dan metode dari transfer alat.

D. Manfaat penulisan.
1. Memberi informasi kepada pembaca mengenai apa saja posisi bekerja
dalam klinik kedokteran gigi.
2. Memberi informasi kepada pembaca mengenai konsep pembagian zona
kerja menurut konsep kerja Four Handed Dentistry.
3. Memberi informasi kepada pembaca mengenai posisi kerja operator,
pasien, dan asisten menurut konsep Four Handed Dentistry
4. Memberi informasi kepada pembaca mengenai posisi kerja berdasarkan
arah jarum jam.
5. Memberi informasi kepada pembaca mengenai pengertian, tujuan, dan
metode dari transfer alat.

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Posisi Kerja

Dalam klinik kedokteran gigi ada dua macam posisi bekerja yaitu :
1.standing dentistry, dimana operator dan asisten bekerja sambil berdiri
bersebelahan, meja instrument melekat (flxed) pada dental unit dan pasien duduk
di dental chair.

2.sit down dentistry, operator dan asisten bekerja sambil duduk di stool,
scaling berhadapan, instrument dan bahan terletak pada mobile table serta pasien
berada di dental chair dengan posisi supine (berbaring)

Untuk memudahkan dalam melakukan pekerjaan maka posisi dari operator,


asisten, serta meja instrument diatur sedemikian rupa menyerupai arah jarum
jam.dalam pokok bahasan ini yang tercantum adalah posisi kerja dalam sit down
dentistry.

B. Posisi dan Zona Kerja Operator, Pasien, dan Asisten

Kinerja dokter gigi dapat terkait dengan gangguan muskuloskeletal apabila


saat bekerja dokter gigi sering melakukan pergerakan di luar zona netral mereka
sehingga posisi tubuh tidak seimbang. Pekerjaan dokter gigi yang menuntut
ketelitian dan konsentrasi tinggi sering kali membuat dokter gigi berlama-lama
dalam suatu posisi. Ketika posisi kerja dan postur dari dokter gigi tersebut tidak
fleksibel atau tidak benar maka dapat meningkatkan resiko terjadinya
Musculoskeletal Disorders.

Resiko terjadinya musculoskeletal disorder dapat diminimalkan dengan


memaksimalkan efektivitas posisi operator, peralatan, pasien dan asistem. Konsep
ergonomi diperkenalkan di kedokteran gigi dalam rangka untuk memperbaiki

3
kondisi kerja operator dan konsep kerja yang meliputi Four Handed Dentistry dan
posisi duduk dari operator, pasien, serta asisten.

1. Four Handed Dentistry

Telah dikembangkan suatu konsep kerja tim yang merupakan teknologi


baru yang diintegrasikan dalam suatu praktik dokter gigi modern selama beberapa
dekade terakhir. Konsep ini dikenal sebagai four handed dentistry yang terdiri dari
dokter gigi dan asisten. Four handed dentistry merupakan perawatan gigi yang
dilakukan dengan 4 tangan secara bersamaan, 2 tangan operator dan 2 tangan
asisten. Dalam konsep four handed dentistry dikenal konsep pembagian zona
kerja di sekitar dental unit yang disebut clock concept. Zona kerja diidentifikasi
menggunakan wajah pasien sebagai wajah/muka jam dengan kepala pasien
dijadikan pusat dan jam 12 terletak tepat di belakang kepala pasien. Zona kerja
tersebut dibagi menjadi 4, yaitu operator’s zone, assistant’s zone, transfer zone
dan static zone.

Operator’s zone sebagai tempat pergerakan dokter gigi. Assistant’s zone


adalah zona tempat pergerakan perawat gigi atau asisten. Transfer zone adalah
daerah tempat transfer alat dan bahan antara tangan dokter gigi dan tangan asisten.
Instrumen diberikan dari asisten ke dokter gigi lewat dada pasien. Jangan
memberikan alat di atas mata pasien. Sedangkan static zone adalah daerah tanpa
pergerakan dokter gigi maupun perawat gigi serta tidak terlihat oleh pasien, zona
ini untuk menempatkan meja instrumen bergerak yang berisi instrumen tangan
serta peralatan yang dapat membuat takut pasien.

Keempat zona tersebut untuk right-handed operator adalah:


 Area operator (operator’s zone): jam 7-12 (aktivitas operator)
 Area asistan (assistant’s zone): jam 2-4 (aktivitas Asisten)
 Area transfer (transfer zone): jam 4-7 (instrumen diberikan)
 Area statis (static zone): jam 12-2

4
Keempat zona tersebut untuk left-handed operator adalah:
 Area operator (operator’s zone): jam 12-5 (aktivitas operator)
 Area asistan (assistant’s zone): jam 8-10 (aktivitas Asisten)
 Area transfer (transfer zone): jam 5-8 (instrumen diberikan)
 Area statis (static zone): jam 10-12

Ket. Gambar : Clock Concept dalam Four Handed Dentistry

Sumber Gambar : fendyalice.files.wordpress.com

Konsep four-handed dentistry diharapkan dapat mencegah terjadinya


pergerakan yang menegangkan otot serta perpindahan pandangan dokter gigi dari
daerah mulut pasien yang menyebabkan kelelahan pada mata. Namun konsep ini
bukan sekedar pemindahan alat dari asisten ke dokter gigi atau agar pekerjaan
menjadi lebih cepat dan mudah. Juga butuh keterampilan dalam melaksanakan
suatu kerja tim yang handal (Manji, 1992). Walaupun telah bekerja dengan
konsep four-handed dentistry, bila menggunakan alat yang tidak mendukung
sistem ergonomik atau penempatan alat yang jauh dari jangkauan asisten maupun
dokter gigi sendiri, maka akan tetap terjadi ketegangan otot akibat pergerakan
yang berlebihan. Kelelahan fisik juga dapat dialami oleh pasien akibat postur yang

5
tegang karena posisi duduk pasien di atas kursi gigi. (Finkbeinr, 2000; Manji,
1992).

2. Posisi Operator, Pasien, dan Asisten

a. Posisi Operator

 Saat Berdiri
a. Berdiri tegak, kedua kaki bertumpu diatas lantai
b. Berat badan dibebankan pada kedua telapak kaki
c. Mulut pasien setinggi siku operator
 Saat Duduk
a. Duduk kedua kaki bertumpu diatas lantai, lengan kaki bagian
bawah membentuk sudut 90° dengan lengan kaki bagian
atas/paha
b. Punggung lurus, bahu simetris sama tinggi
c. Jarak mata ke medan kerja ± 6 inci
d. Pandangan ke medan kerja tidak terhalang
e. Mulut pasien sama tinggi dengan siku operator.

b. Posisi Pasien

 Saat Duduk
Untuk operator yang berdiri
a. Pasien duduk pada kursi gigi sedikit miring ke belakang (slight
backward tilt)
b. Berat badan pasien bertumpu pada sudut yang dibentuk oleh
alas kursi dan sandaran punggung
c. Posisi mulut pasien membuat sudut 30° dengan bidang
horizontal
d. Mulut pasien setinggi siku operator

6
Untuk operator yang duduk
a. Pasien duduk di kursi gigi sedikit miring ke belakang
b. Posisi mulut pasien membuat sudut 45° dengan bidang
horizontal
c. Mulut pasien setinggi siku operator.
 Saat Terlentang (Supine Position)
a. Pasien tidur telentang pada kursi gigi
b. Semua tubuh tertopang pada kursi gigi
c. Kepala segaris dengan punggung
d. Otot leher dan kepala berada pada posisi normal/istirahat
e. Mulut pasien setinggi siku operator dan setinggi lutut asisten.

c. Posisi Asisten

 Asisten duduk posisi lebih tinggi dari operator


 Kedua kaki bertumpu pada kursi asisten
 Lutut asisten setinggi mulut pasien
 Punggung lurus
 Pandangan asisten dan operator ke medan
 Pandangan harus jelas tak terhalang

3. Posisi kerja sesuai arah jarum jam

Di bawah ini ada beberapa gambaran mengenai posisi kerja berdasarkan


arah jarum jam, walaupun sebenarnya posisi kerja bisa juga berubah tergantung
dari lingkungan klinik, perawatan yang dilakukan (misal: pencabutan,
penambalan, scalling dll) serta kenyamanan dari masing-masing individu.

7
a. Posisi kerja pada perawatan Rahang Atas kanan

Posisi operator yang nyaman pada jam 10, asisten pada jam
3, sedangkan meja instrument pada jam 2. Kepala pasien menoleh ke
kiri, jari telunjuk tangan kanan fixasi pada permukaan bukal Molar 1
Rahang Atas, kaca mulut posisi di dekat I1 atau I2 Rahang Bawah.
Bisa juga melakukan penambalan dengan posisi operator di jam
11/12 dengan cara merangkul pasien/dibelakang pasien. Posisi
asisten dan meja instrumen menyesuaikan.

b. Posisi kerja pada perawatan Rahang Atas kiri

Operator pada posisi jam 9 atau 10. Kepala pasien menoleh


ke arah operator, kaca mulut agak jauh dari bagian oklusal gigi RA
kiri, dekat dengan bibir bawah. Daerah proksimal dan gingiva akan
mudah terlihat. Fiksasisi jari pada gigi Molar 1, juga berfungsi untuk
membuka mukosa pipi dan bibir.

8
c. Posisi kerja pada perawatan Rahang Bawah kiri

Posisi operator di jam 9, kepala pasien menghadap ke arah


operator. Kaca mulut dekat dengan molar RB. Tangan operator
menyilang, tangan kiri yang memegang kaca mulut terletak dibawah
tangan kanan yang memegang instrument lain. Asisten operator
berada di posisi jam 2. Sinar lampu direfleksikan lewat kaca mulut.

d. Posisi kerja pada perawatan Rahang Bawah kanan

Posisi operator yang nyaman adalah di jam 9. Sebaiknya


posisi pasien membentuk sudut 45O, kepala pasien menghadap
kearah operator, rahang pasien sejajar siku operator. Fiksasi
dilakukan pada permukaan bukal gigi molar dengan bantuan kaca
mulut dan gigi lain yang dekat dengan handpiece.

9
e. Posisi kerja pada perawatan gigi Anterior RA dan RB

Biasanya posisi operator di jam 8. Bekerja dengan bantuan


operator terutama pada bagian lingual dan palatum. Tetapi untuk
perawatan pada sebelah labial, pandangan langsung dengan mata,
kaca mulut digunakan untuk membuka mukosa labial.

C. Transfer Alat (pertukaran alat)

1. Pengertian Transfer Alat

Teknik pergerakan antara kedua tangan operator dan asisten dalam


melaksanakan tugasnya di tempat bekerja.

2. Tujuan Transfer Alat

Transfer alat pada four handed mempunyai tujuan dapat mempercepat


kerja perawatan (ergonomy). Pada waktu pertukaran alat antar operator
dan asisten di lakukan pada zone transfer. Seorang asisten harus
mempunyai respon yang cepat terhadap suatu kebutuhan alat atau bahan
dari operator. Oleh sebab itu seorang asisten harus banyak-banyak berlatih
cara transfer alat ini.

3. Metode transfer alat :

10
a. Metode sejajar / the parallel transfer technique

Metode ini sering dipakai. Transfer alat dilakukan melewati di atas dada
pasien. Biasanya metode ini dipakai pada perawatan penambalan,
misalnya antara sonde dengan excavator, pistol amalgam dengan amalgam
stopper.

b. The palm grasp transfer

Palm = telapak tangan, grasp = genggam


Biasanya dipakai untuk memegang instrumen yang besar, seperti tang
exodoncy, citoject, spuit, gunting, tang rubber dam. Metode ini dilakukan
oleh asisten bisa dengan tangan kanan maupun kiri

4. The flip-over transfer

Asisten menyerahkan instrument dengan cara menelungkupkan atau


menghadapkan keatas bagian working point instrument, sesuai dengan
kuadran bawah atau atas yang dilakukan perawatan.

c. Palm and thumb grasp (thumb = jempol)

Metode ini dipakai untuk menyerahkan instrument seperti handpiece, air


water syringe. Alat diletakkan diantara ke empat ibu jari dan telapak
tangan, kemudian ibu jari diletakkan sedikit kea rah working point
mendorong, jadi dorongan terpusat pada ibu jari.

11
12
13
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jadi dalam klinik kedokteran gigi ada dua macam posisi bekerja : standing
dentistry dan sit down dentistry, kemudian kinerja dokter gigi dapat terkait dengan
gangguan muskuloskeletal apabila saat bekerja dokter gigi sering melakukan
pergerakan di luar zona netral mereka sehingga posisi tubuh tidak seimbang.
Pekerjaan dokter gigi yang menuntut ketelitian dan konsentrasi tinggi sering kali
membuat dokter gigi berlama-lama dalam suatu posisi. Ketika posisi kerja dan
postur dari dokter gigi tersebut tidak fleksibel atau tidak benar maka dapat
meningkatkan resiko terjadinya Musculoskeletal Disorders.

Resiko terjadinya musculoskeletal disorder dapat diminimalkan dengan


memaksimalkan efektivitas posisi operator, peralatan, pasien dan asisten. Konsep
ergonomi diperkenalkan di kedokteran gigi dalam rangka untuk memperbaiki
kondisi kerja operator dan konsep kerja yang meliputi Four Handed Dentistry dan
posisi duduk dari operator, pasien, serta asisten. Posisi kerja sesuai arah jarum jam
ada beberapa bagian yaitu :
1. Posisi kerja pada perawatan Rahang Atas kanan
2. Posisi kerja pada perawatan Rahang Atas kiri
3. Posisi kerja pada perawatan Rahang Bawah kiri
4. Posisi kerja pada perawatan Rahang Bawah kanan
5. Posisi kerja pada perawatan gigi Anterior RA dan RB
Transfer alat adalah teknik pergerakan antara kedua tangan operator dan
asisten dalam melaksanakan tugasnya di tempat bekerja.
Metode transfer alat :

1.Metode sejajar / the parallel transfer technique


2. The palm grasp transfer
3.The flip-over transfer
4.Palm and thumb grasp (thumb = jempol

14
DAFTAR PUSTAKA

Chaikumarn, M., 2004, Working Conditions and Dentist’s Attitude Towards


Proprioceptive Derivation, Int. J Occup. Safety and Ergonomics
(JOSE), 10 (2): 137.

Gandavadi, A., 2007, Assessment of Dental Student Posture in Two Seating


Conditions using RULA methodology-A Pilot Study, British Dent. J., 203
(10): 601.

Finkbeinr BL. Four-handed Dentistry Revisited. J Contemp Dent Pract 2000;


1(4):3-5.

Manji I. Designing Better Dentistry: The Ergonomic Approach. J Can Dent Assoc
1992; 58(3):172-3.

drg. Ani Subekti & drg. Diyah Fatmasari, MDSc. 2007. Buku Ajar Four Handed
Dentistry. Semarang : Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan.

https://www.scribd.com/doc/138337461/Microsoft-Word-Bab-IV-v-Vi-
Fhd#download

https://fendyalice.files.wordpress.com/2012/08/microsoft-word-bab-iv-v-vi-
fhd.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai