Anda di halaman 1dari 33

Presented by :

Harimawan Yudi Astoro


Product Management Department - Kalbe Farma
❑Background
❑Profile Product
❑Guidelines & Uji Klinis
❑Conclusion
TAZAM Vial 4,5 g

Piperacillin - Tazobactam
4g 0,5 g

Beta-lactam/beta-lactamase Inhibitor (BLBLI)


Tazam [package insert]. Jakarta, Indonesia: PT Kalbe Farma Tbk; 2018.
Mekanisme Kerja Piperacillin/Tazobcatam
Menghambat sintesis
Bakterisidal
dinding sel bakteri

Bush K. Cold Spring Harb Perspect Med. 2016;6(8)..


Tazam [package insert]. Jakarta, Indonesia: PT Kalbe Farma Tbk; 2018.
Spektrum Antibakteri TAZAM
• Gram Positif • Gram Negatif
• Staphylococcus aureus • Acinetobacter baumanii
• Escherichia coli
• Haemophillus influenzae
• Klebsiella pneumoniae
• Pseudomonas aeruginosa
(diberikan dalam kombinasi
dengan aminoglycoside),

• Anaerob
• Grup Bacteroides fragilis (B. fragilis,
B. ovatus, B. thetaiotaomicron, dan B.
vulgatus).
Tazam [package insert]. Jakarta, Indonesia: PT Kalbe Farma Tbk; 2018.
Indikasi TAZAM
• Appendicitis (dengan komplikasi ruptur atau abses) dan peritonitis yang disebabkan
oleh strain E. coli yang resisten terhadap piperacillin dan yang menghasilkan enzim
beta-lactamase atau grup Bacteroides fragilis: B. fragilis, B. ovatus, B.
thetaiotaomicron, dan B. vulgatus.

• Infeksi kulit dan struktur kulit ±komplikasi, termasuk selulitis, abses kutaneus, dan
infeksi kaki diabetik/iskemik yang disebabkan oleh strain Staphylococcus aureus yang
resisten terhadap piperacillin dan yang menghasilkan enzim beta-lactamase.

• Endometritis postpartum atau penyakit inflamasi panggul yang disebabkan oleh


strain E. coli yang resisten terhadap piperacillin dan yang menghasilkan enzim beta-
lactamase.
Indikasi TAZAM
• Pneumonia yang didapat dari masyarakat (infeksi sedang) yang
disebabkan oleh strain Haemophillus influenzae yang resisten
terhadap piperacillin dan yang menghasilkan enzim beta-lactamase.

• Infeksi yang disebabkan oleh berbagai organisme yang sensitif


terhadap piperacillin.

• Terapi empiris sesuai indikasi.

• Demam neutropenia pada dewasa dan anak ≥ 2 tahun.


DOSIS TAZAM

*Untuk infeksi berat pada dewasa & anak ≥ 12 tahun.


**Sesuai kondisi penyakit dan klinis pasien.
Penyesuaian Dosis
pada Pasien Gangguan Ginjal & HD
Bersihan Dosis Frekuensi
Kreatinin
(mL/menit)
20 - 80 4,5 g Tiap 8 jam
< 20 Tiap 12 jam

Pasien Hemodialisis :
maks. 2,25 g tiap 8 jam.
Satu dosis tambahan 0,75 g TAZAM sebaiknya
diberikan setelah setiap periode HD.
Tazam [package insert]. Jakarta, Indonesia: PT Kalbe Farma Tbk; 2018.
Cara Pemberian TAZAM

Injeksi IV lambat Infus IV lambat


(dalam waktu minimal 3-5 menit) (dalam waktu 20-30 menit)
Tazam [package insert]. Jakarta, Indonesia: PT Kalbe Farma Tbk; 2018.
Rekonstitusi TAZAM
1. Untuk injeksi IV : + 20 mL WFI / NS / D5
ke dalam vial lalu kocok selama 5-10 menit

2. Untuk infus IV : Cara no.1 + WFI* / NS / D5


hingga volumenya 50-150 mL

WFI : Water for Injection


NS : Normal Saline / NaCl 0,9 %
D5 : Dextrose 5%

*Volume rekomendasi maksimum untuk WFI adalah 50 mL


Tazam [package insert]. Jakarta, Indonesia: PT Kalbe Farma Tbk; 2018.
Pelarut Konsentrasi larutan Temperatur Waktu
hasil rekonsitusi (°C) (jam)
Air steril untuk injeksi Piperacillin: 200 mg/mL 20 - 25 24
Tazobactam: 25 mg/mL
Air steril untuk injeksi Piperacillin: 200 mg/mL 2-8 48
Tazobactam: 25 mg/mL

Stabilitas Air steril untuk injeksi Piperacillin: 25 mg/mL


Tazobactam: 3,125 mg/mL
20 - 25 24

Hasil Rekonstitusi Air steril untuk injeksi

NaCl 0,9% untuk injeksi


Piperacillin: 25 mg/mL
Tazobactam: 3,125 mg/mL
Piperacillin: 200 mg/mL
2-8

20 - 25
48

24
Tazobactam: 25 mg/mL
NaCl 0,9% untuk injeksi Piperacillin: 200 mg/mL 2-8 48
Tazobactam: 25 mg/mL
Jika direkonstitusi NaCl 0,9% untuk injeksi Piperacillin: 25 mg/mL 20 - 25 24
Tazobactam: 3,125 mg/mL
sesuai aturan : NaCl 0,9% untuk injeksi Piperacillin: 25 mg/mL 2-8 48
Tazobactam: 3,125 mg/mL
20-25°C : 24 jam Dextrose 5% Piperacillin: 200 mg/mL 20 - 25 24
Tazobactam: 25 mg/mL
2-8°C : 48 jam Dextrose 5% Piperacillin: 200 mg/mL 2-8 48
Tazobactam: 25 mg/mL
Dextrose 5% Piperacillin: 25 mg/mL 20 - 25 24
Tazobactam: 3,125 mg/mL
Dextrose 5% Piperacillin: 25 mg/mL 2-8 48
Tazobactam: 3,125 mg/mL

Tazam [package insert]. Jakarta, Indonesia: PT Kalbe Farma Tbk; 2018.


Kontraindikasi

penicillin dan/atau cephalosporin atau


penghambat beta-lactamase

Tazam [package insert]. Jakarta, Indonesia: PT Kalbe Farma Tbk; 2018.


Penggunaan pada Ibu Hamil

• Ibu hamil diberikan obat ini hanya bila potensi manfaatnya


melebihi potensi risikonya terhadap ibu hamil dan janinnya.

Tazam [package insert]. Jakarta, Indonesia: PT Kalbe Farma Tbk; 2018.


Medscape
Efek Samping

• Efek samping yang paling sering dijumpai (>1%)


berupa :
- ruam,
- mual,
- muntah
- diare.

Tazam [package insert]. Jakarta, Indonesia: PT Kalbe Farma Tbk; 2018.


Piperacillin/tazobactam memiliki sensitivitas
yang lebih tinggi dibandingkan dengan
imipenem, cefoperazone/sulbactam,
ticarcillin/clavulanate, cefdinir, cefepime dan
cefpirome terhadap 227 strain bakteri Gram
negative : Enterobacteriaceae, Pseudomonas
dan Acinetobacter yang resisten terhadap
cephalosporin generasi ketiga
Gupta V et al. Braz J Infect Dis. 2006;10(1):22-5.

*meliputi Pseudomonas species (113


strain), Acinetobacter species (63
strain), E. coli (42 strain), Klebsiella
pneumoniae (23 strain), Klebsiella
oxytoca (3 strain), Proteus vulgaris (6
strain), Proteus mirabilis (6 strain),
Enterobacter species (18 strain) dan
Citrobacter species (3 strain).
Piperacillin/tazobactam sebanding efikasinya dengan
imipenem/cilastatin pada pengobatan peritonitis atau
pneumonia nosokomial, dengan efikasi klinis yang lebih
baik pada pneumonia akibat Pseudomonas aeruginosa
Jaccard C et al. Antimicrob Agents Chemother 1998;42(11):2966-72.

• Uji klinik acak prospektif


• membandingkan efikasi klinis
• imipenem/cilastatin (0,5 g empat kali sehari) vs.
piperacillin/tazobactam (4,5 g tiga kali sehari)
• 313 pasien usia ≥ 16 tahun
(154 pasien dengan pneumonia nosokomial dan 159
pasien dengan peritonitis).
Piperacillin/tazobactam sebanding efikasinya dengan
imipenem/cilastatin pada pengobatan peritonitis atau pneumonia
nosokomial, dengan efikasi klinis yang lebih baik pada pneumonia
akibat Pseudomonas aeruginosa

Grafik menunjukkan tidak terdapat perbedaan dari segi keberhasilan klinis pada peritonitis dan
pneumonia nosokomial antara 2 kelompok antibiotik, namun kelompok piperacillin/tazobactam lebih baik
dari segi keberhasilan klinis pada pneumonia nosokomial akibat Pseudomonas aeruginosa.
Piperacillin/tazobactam direkomendasikan WSES sebagai
antibiotik empirik untuk infeksi intra-abdominal serta
memiliki efisiensi penetrasi yang baik ke sistem bilier.
Sartelli M et al. World J Emerg Surg. 2017;12:29.

Efisiensi penetrasi yang baik


Piperacillin/tazobactam
Tigecycline
Amoxicillin/clavulanate
Ciprofloxacin
Ampicillin/sulbactam
Cefepime
Levofloxacin
Imipenem

Anda mungkin juga menyukai