Disusun Oleh :
Nadia Muna Salsabila (061118031)
Aditiya Nurrahma (061118034)
Fitri Nurul Fadilah (061118038)
Kelas : Biologi/2A
Tanggal Praktikum : 11 April 2019
Dosen : Ir. Mulyati Effendi, Msi.
LABORATORIUM BIOLOGI
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Pada Drosophila melanogaster selain dari keadaan normal (N) ditemukan ada beberapa
strain yang merupakan hasil mutasi dan menghasilkan mutan-mutan yang berbeda dari keadaan
normalnya. Perbedaan tersebut terutama terkait dengan warna mata, bentuk mata, dan bentuk
sayap. Hal ini sesuai yang dikatakan Zarzen (2004) yang menyatakan beberapa jenis mutasipada
Drosophila melanogaster yang dapat terlihat dari fenotipenya adalah mutasi warna mata, bentuk
mata, bentuk sayap dan warna tubuh. Berdasarkan hal tersebut, maka dikenal berbagai strain
(mutan) dari Drosophila melanogaster antara lain: w (white), cl (clot), ca (claret), se (sepia), eym
(eyemissing), cu (curled), tx (taxi), m (miniature, dp (dumpy), dan Vg (vestigial).
1.2 tujuan
1. Mengetahui bermacam-macam jenis mutan yang ada pada Drosophila melanogaster.
2. Mengamati perbedaan jenis kelamin pada Drosophila melanogaster.
3. Mampu mengaplikasikan analisis chi-kuadrat untuk mengetahui penyimpangan yang
terjadi antara jumlah individu yang diamati (ft) dengan jumlah individu yang
diharapkan (Ft) sebagai suatu hipotesis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Drosophila melanogaster adalah jenis serangga yang umumnya tidak berbahaya dan merupakan
pemakan jamur yang tumbu pada buah. ( Neil A Campbell 2002: 281). Drosophila melanogaster
merupakan jenis lalat buah pemakan jamur yang tumbuh pada buah. Drosophila melanogaster di
Indonesia ada sekitar 60 jenis, pulau Jawa sekitar 120 jenis dari suku drosophiladae (Wheeler,
1981: 99). Alat buah memiliki konstruksi modular, suatu seri segmen yang teratur. Segmen ini
menyusun tiga bagian badan utama berdasarkan kepala thorx dan abdomen. Seperti binatang
simetris bilateral lainnya. Drosophila melanogasier mempunyai poros anterior dan posterior
(kepala-ekor) dan poros dorsoventral (punggung-perut).
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Drosophilidae
Genus : Drosophila
Adapun ciri-ciri umum dari Drosophila melanogaster diantaranya adalah sebagai berikut:
Wurna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwana hitam di bagian tubuh belakang
Urat tepi sayap (costal vein) memiliki dua bagian yang terinteruptur dekat dengan tubuhnya.
Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan
bergaris hitam.
Sementara ciri khas antara Drosopila melanogaster jantan dan betina adalah :
METODE KERJA
Alat Bahan
Mikroskop binokuler Mutan mutan Drosophila
Pteridik Media psiang dan tape
Ether Mold inhibiter (bila teredia)
Botol kultur dengan sumbat
Kuas keil
Morgue
marker
1. Mengisolai virgin dengan mengambil betina virgin yang kurang dari 8 jam
2. Menggandakan penyilangan antara train yang berbrda dipergunakan 3-5 ekor virgin yang
dikawinkan dengan lalat jantan dari jumlah yang sama di dalam botol kultur untuk
mengurangi kontaminasi jamur.
3. Melakukan perhitungan ejak melakukan persilangan pertama
4. Diberi simbol
DATA PENGAMATAN
a. Monohibrid
Filial ( FI ) BB
Taxi
Parent ♂B ♂B
♀B BB BB
♀B BB BB
Total Filial (F1) sebanyak 23 yang terdiri dari betina 13 ekor dan jantan 10 ekor.
= 43,47% = 56,52 %
b. dihibrid
diketahui bahwa :
P: yellow x black
F1 : YyBb
F2 : YyBb x YyBb
YB Yb yB yb
YB YYBB YYBb YyBB YyBb
Yb YYBb Yybb YyBb Yybb
yB YyBB YyBb yyBB yyBb
yb YyBb Yybb yyBb yybb
Dk= n-1
=4-1
=3
PEMBAHASAN
A. monohibrid
Persilangan monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda , keturunan yang
diperoleh akan memiliki perbandingan 3:1 fenotipenya dapat sama akan tetapi dapat pula
memiliki genotype yang sama (homozygote) atau berbeda (heterozygote).
Persilangan monohibrid pada Drosophila ini diketahui parentalnya adalah taxi jantan dan
taxi betina. Dapat diketahui, bahwa lalat buah taxi memiliki ciri- ciri berbadan coklat, bermata
merah, dan Sayap membentang 75° dari sumbu badan . Ada tidaknya atau besar tidaknya ukuran
sayap pada lalat ini tergantung pada suhu pemeliharaan beserta faktor lingkungan tempat
pemeliharaannya. Kemudian dilanjutkan dengan perhitungan jumlah F2 dari masing- masing
parentalnya.
Kami memulai perobaan ini pada tanggal 4 April 2019 . kami mengamati dari
terbentuknya telur pada malam pertama hingga adanya keturunan pada minggu ketiga.
Drosophila ini ditempatkan di suhu ruangan dibawah 30 derajat eliu . Pada waktu gametogenesis
pasangan- pasangan dari kromosom akan saling bersegregasi (memisahkan diri) pada masing-
masing gamet. Maka jumlah kromosom gamet adalah setengah dari kromosom induk. Pada saat
fertilisasi, masing- masing gamet tersebut berfusi membentuk individu yang diploid (2n).
Individu taxi bertangguang jawab pada terbentuknya sayap taxi. Letak kedua alel tersebut
terdapat pada lokus yang saling berhubungan. Maka akan menghasilkan keturunan taxi.
Kekurangan dalam perobaan ini adalah kami tidak mengawinkan betina virgin dengan
Drosophila jantan normal, karena terjadi beberapa kendala yang menyebabkan kami tidak
mengawinkannya salah satunya lalatnya mati karena saat memilih betina virgin , jantan dan
betina dipisah ke 2 tempat berbeda dan juga keterlambatan dalam mengawinkannya alhasil lalat-
lalatnya mati karena tidak bersilangan lagi. Sehingga hasilnya tidak seperti yang kami harapkan,
untuk hasil seungguhnya berupa Drosophila taxi karena parentalnya berupa taxi.
B. Dihibrid
Pada pengamatan kali ini, adalah pengamatan tentang persilangan dihibrid pada lalatbuah
Drosophila melanogaster. Pada penelitian kali ini Dibutuhkan ketelitian / kecekatanuntuk tahu
jenis dan ciri ciri Drosophila melanogaster menentukan orang tua mutannya.
Hasil persilangan Mendel juga berlaku pada tumbuhan dan hewan yang berbaring Namun dalam
praktiknya hasil persilangan tidak selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan.Hal ini terjadi
oleh keberadaan beberapa hubungan antara berbaring persilangan dengan genterpaut seks,
keberadaan interaksi gen, keberadaan epistasis, keberadaan dominansi tidak sempurna
dankeberadaan gen yang bersifat homozigot letal (Sisunandar, 2013).
Pada persilangan dihibrid ini, diketahui parentalnya yellow dan black , menghasilkan F2 yaitu
normal, black,yellow,yellow-black. Yellow -Black memiliki ciri- ciri berbadan hitam kuning.
Kedua gen tersebut bersifat resesif.
Menurut hukum Mendel II, persilangan dengan dua sifat beda yang terletak pada kromosom
yang berlainan akan bersegregasi secara bebas dengan menghasilkan empat macam fenotipe
dengan melibatkan 9:3:3:1. Hasil ini bisa diterangkan sebagai berikut:
F2yang diperoleh dari percobaan ini adalah 5 normal, 25 black, 15 yellow dan 15 yellow-
black.Lalu setelah dianalisis dengan menggunakan tekhnik analisis chi-kuadrat dan
diperolehderajat kebebasan 3, diperoleh hasil 19,11. Dibandingkan dengan data pada tabel chi-
kuadrat maka pada percobaan ini tidak sesuai hukum mendel.
BAB VI
KESIMPULAN