Syefriani Darnis
Universitas Trilogi Jakarta
ipung@trilogi.ac.id
ABSTRAK
Makalah ini dibuat untuk melihat model pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan literasi dan
berhitung pada anak usia dini. Banyak guru yang merasa terkurung dan serba salah dalam proses
pembelajaran membaca, menulis, dan menghitung karena sistem pendidikan yang berlaku tidak
mengizinkan anak-anak usia dini belajar membaca, menulis dan berhitung di sekolah.
Berdasarkan Dr. Maria Montessori, yang merupakan perintis dalam mengajar membaca, menulis dan
menghitung untuk anak usia dini , persiapan untuk membaca dan menulis dimulai jauh sebelum sekolah
formal dimulai . Pada saat guru memulainya di sekolah para orang tua juga dapat membantu proses
pembelajarannya di rumah. Kemampuan untuk membaca, menulis, dan menghitung ini bukanlah ambisi
yang harus di penuhi tetapi lebih kepada menumbuhkan minat anak kepada kegiatan membaca, menulis
dan berhitung itu sendiri.
Dalam tulisan ini kita akan melihat kegiatan kegiatan dalam Montessori yang merupakan keterampilan
awal untuk membangun kemampuan literasi dan berhitung. Kegiatan ini disajikan dengan menggunakan
alat Montessori yang dirancang dengan baik, di evaluasi dan sesuai usia dengan usia anak.
Kata Kunci: Literasi dan Berhitung, Montessori, Kegiatan Montessori, alat-alat peraga Montessori,
Usia yang Tepat
ABSTRACT
This paper was conducted to produce an effective learning model for developing literacy and numeracy
in early childhood. Many teachers get locked out of the process of helping their students especially young
learners to read , write and count because our education system is not allowed the young children is
learned to do those activities at school. This really should not be so.
Based on Dr.Maria Montessori who was a pioneer in teaching reading, writing and counting for young
learners, the preparation for reading and writing begins long before formal school and teachers can do
that at school as well as parents at home. The ability to read, write and count is not, in itself, a sufficient
ambition. What is of supreme importance is bringing about, in a child, a desire to read , write, and count.
In this paper we will find Montessori Activities which are the building literacy and numeracy skills. This
activities is presented by using the well designed Montessori apparatus, reviewed and age appropriate for
children.
Key Word : Literacy and Numeracy, Montessori, Montessori Activities, Montessori Apparatus, Age
Appropriate.
1
Jurnal Caksana - Pendidikan Anak Usia Dini
Volume 1 No 1 Juni 2018
2
Jurnal Caksana - Pendidikan Anak Usia Dini
Volume 1 No 1 Juni 2018
sesuai dengan tahap perkembangan usia dan akan belajar membaca dan menulis dengan
materi pembelajaran yang diberikan. Salah sangat antusias, karena mereka masih berada
satu metode pembelajaran anak usia dini di dalam periode kepekaan umum terhadap
dalam membaca , menulis dan berhitung ini bahasa. Mereka baru saja menguasai bahasa
adalah Metode Montessori. secara tidak sadar, dan ingin belajar semua hal
pada tingkatan yang lebih sadar dan aktifitas
B. Membaca, Menulis dan Berhitung membaca dan menulis mengizinkan mereka
Pada Anak Usia Dini melakukan hal ini. Pandangan Dr.
1. Membaca , Menulis Dan Berhitung Montessori dalam Montessori Phylosophy
Dalam Metode Montessori (1998) mengatakan , anak dapat difahami
Dr. Maria Montessori menjadi pelopor melalui konsep-konsepnya. Anak
dalam pengembangan metode belajar mengkonstruksi sendiri perkembangan
membaca, menulis dan menghitung bagi jiwanya (Child's Self construction) , Masa-
anak-anak usia dini. Maria Montessori masa sensitif (Sensitive Periods), Jiwa
adalah seorang Doktor Kesehatan (Doctor Penyerap (Absorben mind) , Hukum-hukum
of Medicine) wanita pertama dari Italia, dan perkembangan (The natural laws governing
telah mempraktikan pembelajaran the child's psychic growth). Seperti telah
multiindrawi pada anak – anak yang diungkapkan di atas bahwa Montessori
memiliki keterbatasan fisik pada saat dia meyakini bahwa anak secara bawaan telah
memulai mendirikan Sekolah taman Kanak- memiliki suatu pola perkembang psikis.
Kanak pertamanya yang bernama Casa De Selain itu, anak juga memiliki motif yang
Bambini. Lewat kegiatan-kegiatan sederhana kuat ke arah pembentukan sendiri jiwanya
yang di ulang setiap hari ,sebagian besar (self construction).
anak-anak mengalami kemajuan pesat. Selanjutnya Dr Maria Montessori (1964)
Mereka bahkan bisa membaca dan menulis mengemukakan teori perkembangan anak,
pada usia yang relatif muda,sekitar 4 dan 5 dimana ada 5 masa perode sensitive menurut
tahun tanpa harus terbebani. Belajar dari Montessori:
benda-benda yang akrab di sekeliling kita,
Montessori membuat alat belajar seperti
perlengkapan bermain.Untuk mengajar
anak-anak membaca ,Montessori membuat
berbagai macam kartu huruf dari papan kayu No Periode Sensitif Perkembanngan
atau kertas tebal ,setiap huruf di cetak. Pada Anak
Sekolah kedua yang didirikannya, Dr. Maria 1 Periode Masa penyerapan
Montessori menempatkan anak – anak sensitive/peka total (absorbent
normal tanpa keterbatasan fisik, dan kembali untuk mind) perkenalan
terbukti system pembelajarannya bisa keteraturan (0-3 dan pengalaman
diserap dengan baik oleh anak-anak tersebut. tahun) sensoris dan panca
Menurut Montessori pada saat anak – indera . Anak mulai
anak mulai memasuki usia 4 tahun, mereka
3
Jurnal Caksana - Pendidikan Anak Usia Dini
Volume 1 No 1 Juni 2018
6
Jurnal Caksana - Pendidikan Anak Usia Dini
Volume 1 No 1 Juni 2018
7
Jurnal Caksana - Pendidikan Anak Usia Dini
Volume 1 No 1 Juni 2018
8
Jurnal Caksana - Pendidikan Anak Usia Dini
Volume 1 No 1 Juni 2018
kertas symbol angka ke gambar yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
jumlahnya sesuai. Aktivitas perseorangan didukung karena
3.7. Hanya setelah memahami setiap anak belajar dalam tingkat yang
konsep angka, anak mulai belajar berbeda-beda dan dilengkapi dengan media
penjumlahan, pengurangan, pembelajaran yang sesuai dengan tingkat
perkalian, dan pembagian. Anak perkembangan usia mereka.
beralih belajar dari konkrit ke
symbol. Papan dan matematika C. KESIMPULAN
memudahkan anak mengerjakan 1. Pembelajaran membaca, menulis dan
operasi matematika di otak. berhitung pada anak usia dini
3.8. Anak belajar konsep sebaiknya dilakukan dengan
matematika lain seperti pecahan, pendekatan yang menyenangkan
aljabar, geometri dan satuan ukuran. anak, bukan dipaksakan sehingga si
4. Peran Guru anak akan merasa terbebani. Namun,
Peran guru di sekolah Montessori adalah lakukan sambil bermain sehingga
menyediakan secara seksama lingkungan aktivitas dominan anak pada usia
yang bernuansa ilmiah dan memberi anak- tersebut, yaitu dunia bermainnya
anak arahan dan bimbingan dalam lingkungan mereka tidak hilang.
tersebut. Guru berperan sebagai observer ,
2. Maria Montessori yang terkenal
pengamat yang selalu siap membimbing dan
dengan teori perkembangan “Periode
mengarahkan jika diperlukan anak.
Sensitive” , masa peka digambarkan
Guru selalu memantau perkembangan
sebagai suatu situasi dimana potensi
anak dan catatan kemajuannya secara ilmiah
seorang anak siap berkembang. Di
sehingga mereka dapat merencanakan
mana pada saat tersebut seorang
aktivitas bagi anak-anak tersebut untuk
anak sudah dalam kondisi “sadar’
menyiapkan pertumbuhan selanjutnya,
untuk menerima pelajaran dan
setahap demi setahap.
memahami dengan akal sehatnya.
Guru-guru Montessori menghargai anak-
Potensi ini akan mati atau tidak
anak sebagai individu dan menghormati hak
berkembang dengan optimal apabila
diri mereka, dan mereka tidak menggunakan
tidak di berikan kesempatan untuk
hukuman atau caci maki ketika mendapati
berkembang sebagaimana mestinya.
anak yang melakukan kesalahan. Yang
Termasuk didalamnya periode
paling penting peran guru disitu adalah
sensitive untuk membaca, menulis
memberikan keteladanan pada anak.
dan berhitung.
5. Peran Anak
Anak-anak adalah pelajar yang aktif. 3. Montessori berpendapat bahwa alat
Anak-anak di Sekolah Montessori memilih indera adalah pintu gerbang anak.
sendiri aktivitas mereka dan guru Untuk mengoptimalkan
memutuskan jika aktivitas yang dipilih itu perkembangan alat indera tersebut
maka diperlukan media
9
Jurnal Caksana - Pendidikan Anak Usia Dini
Volume 1 No 1 Juni 2018
Daftar Pustaka
10