Anda di halaman 1dari 15

GRUP TEKNOLOGI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEXMACO

DISUSUN OLEH :
NELA RESA
PUDIN
RIFAN FATURAHMAN
SOBANA
SUPIANTO

MATA KULIAH PENGANTAR SISTEM PRODUKSI


DOSEN PEMBIMBING : BAPAK SAFRIZAL

PROGRAM STUDI TEHNIK INDUSTRI


SUBANG
APRIL 2015

Page | 1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
………………………………………………………………………………………….. 1

DAFTAR ISI
………………………………………………………………………………………….. 2

KATA PENGANTAR
………………………………………………………………………………………….. 3

BAB I – Pendahuluan
………………………………………………………………………………………….. 4

I.1. Latar Belakang


………………………………………………………………………………………….. 4

I.2. Rumusan Masalah


………………………………………………………………………………………….. 4

I. 3. Tujuan Makalah
………………………………………………………………………………………….. 5

BAB II - Pembahasan
………………………………………………………………………………………….. 5

II.1. Pengertian
………………………………………………………………………………………….. 5

II.2. Prinsip
………………………………………………………………………………………….. 6

II.3. Tipe-tipe
………………………………………………………………………………………….. 7

II.4. Permasalahan
………………………………………………………………………………………….. 10

II.5. Keuntungan dan kerugian


………………………………………………………………………………………….. 11

BAB III - Penutup


………………………………………………………………………………………….. 13

Page | 2
III. 1. Kesimpulan
………………………………………………………………………………………….. 13

Daftar Pustaka
………………………………………………………………………………………….. 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah kami yang
berjudul “Grup Teknologi“.
Penulisan ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah pengantar Sistem Produksi. Dalam
penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari pihak sangat kami harapkan
demi penyempurnaan pembuatan tugas ini.
Demikian makalah ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi para
pembaca sekalian.

Subang, 19 April 2015

Penyusun

Page | 3
BAB I
PENDAHULUAN

I.I. LATAR BELAKANG

Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia


industri.Tata letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas merupakan
tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik seperti gedung sebagai fasilitas
utama maupun fasilitas produksi lainnya, guna menunjang kelancaran proses
produksi.

Pada umumnya, aktifitas produksi suatu industri secara manualnya


akan berlangsung lama dengan tata letak yang tetap, maka setiap kekeliruan
yang dibuat dalam perencanaan tata letak ini akan menyebabkan beberapa
kerugian, misalkan saja besarnya jarak dan biaya dalam proses pemindahan
bahan.

Melihat kenyataan tersebut, sebaiknya dilakukan sebuah kajian teori


mengenai perancangan tata letak mesin agar pola malerial handling bisa
diatur, sehingga meminimalkan jarak dan biaya material handling.

I.2. RUMUSAN MASALAH

Page | 4
Untuk membatasi penguraian pembahasan, maka penyusun membuat
beberapa rumusan masalah berupa pertanyaan yaitu:
a. Apa definisi dari grup teknologi?
b. Apa saja keuntungan menggunakan grup teknologi?
c. Bagaimana cara implementasi grup teknologi dengan baik?

I.3. TUJUAN MAKALAH

Berikut tujuan dari penyusunan makalah ini :

a. Mengetahui pengertian dari grup teknologi


b. Mengetahui prinsip-prinsip dalam implementasi
c. Mengetahui tipe dari konsep grup teknologi
d. Mengetahui permasalahan yang muncul dan karakteristik ideal
e. Mengetahui keuntungan dan kekekurangan konsep ini
f. Memenuhi tugas pembuatan makalah dari Mata Kuliah Sistem
Produksi

BAB II
PEMBAHASAN
II. 1. PENGERTIAN GRUP TEKNOLOGI

Grup Teknologi (GT) adalah filosofi manufaktur yang bertujuan untuk


meningkatkan produktifitas dengan menggabungkan/mengelompokan
bagian mesin dan produk yang dihasilkan yang sesuai dengan karakteristik
menjadi satu bagian dan membentuk jaringan produksi pada kelompok
mesin dan proses yang berbeda.

Kelompok dari bagian mesin dengan karakteristik yang sama dikenal


juga sebagai “part family” dan kelompok dari mesin-mesin yang
memproses “part family” yang terpisah dikenal dengan “machine cell”.
Tidak semua part family diproses oleh machine cell. Proses ini dinamakan
“cellular manufacturing/manufaktur jaringan”.

Menurut Wikipedia, grup teknologi adalah tehnik manufaktur di mana


bagian-bagian yang memiliki kesamaan dalam geometri, proses manufaktur
dan fungsi dirangkai bersama/dikelompokkan. Grup teknologi berdasar pada
prinsip dasar bahwa masalah-masalah pada proses produksi adalah sama
dan jika masalah-masalah tersebut digabungkan maka akan muncul satu
solusi pada permasalahan tersebut, dengan ini akan menghemat waktu dan
tenaga.

Page | 5
Proses manufaktur dapat lebih efisien karena operasi produksi diubah
menjadi jaringan kecil sehingga dapat menekan kebutuhan pada
perpindahan bagian atau produk pada line produksi.

Pada awal tahun 1920-an, departemen produksi pada suatu


perusahaan dengan memproduksi produk-produk standar dapat menurunkan
transportasi pada departemen tersebut. Inilah awal permulaan dari Grup
Teknologi. Bagian-bagian dipisahkan dan bagian yang memiliki kemiripan
diproduksi bersama dengan proses standar. Dengan ini, terbentuk “focused
factories” sebagai unit operasi terpisah pada perusahaan.

Secara umum, Grup Teknologi adalah teori manajemen berdasar pada


prinsip “hal yang sama harus dikerjakan bersamaan”. Hal yang dimaksud
adalah desain produk, perencanaan proses, fabrikasi, perakitan dan control
produksi. Namun, dapat juga diaplikasikan pada beberapa aktivitas,
termasuk fungsi administrasi.

II. 2. PRINSIP GRUP TEKNOLOGI

Prinsip grup teknologi yaitu membagi fasilitas manufaktur menjadi


kelompok-kelompok kecil atau jaringan mesin. Sehingga hal ini disebut
sebagai selular manufaktur. Tiap bagian dalam jaringan ditujukan untuk
kelompok tertentu. Khususnya, sebuah sel adalah kelompok kecil dari mesin-
mesin. Sebagai contoh yaitu mesin yang terdiri dari alat control dan
pengawasan, penyimpanan tools dan suku cadang, robot untuk handling
parts dan hardware control yang saling terkait.

Grup teknologi juga digunakan untuk membangun kelompok lebih


besar, contohnya departemen yang terdiri dari beberapa jaringan dengan
system otomatis atau mesin-mesin yang dikontrol oleh tenaga ahli dalam
beberapa tipe. Jika volume produksi sangat besar, maka menggunakan tipe
“pure item flow lines”, namun jika volume kecil dan part-part yang tersusun
saling berbeda, maka akan lebih tepat menggunakan functional layout/job
shop tipe. Untuk kasus volume yang memiliki keragaman part dan volume

Page | 6
dengan tingkat menengah, maka penggunaan konfigurasi pengelompokan
akan lebih tepat.

Jika digunakan secara tepat, grup teknologi dapat memberikan


improvement dan dapat diterapkan pada semua lingkungan
manufaktur,seperti:

1. Untuk manufaktur engineer, grup teknologi dipandang sebagau model


acuan untuk mencapai manfaat dari system flow line dalam sebuah
lingkungan manufaktur yang sebelumnya adalah job shop lay out.
Prinsipnya dengan membentuk kelompok dan layout berlandaskan tipe
produk dalam tiap tiap kelompok. Jika perlu, maka akan di-desain part
baru yang cocok pada proses ini. Dengan cara ini, maka hasil produksi
dapat tercapai dan kemudian standarisasi perencanaan proses dapat
dikembangkan.

2. Sedangkan untuk desain engineer, grup teknologi berarti melakukan


standarisasi perencanaan produk dan proses. Jika sebuah part baru
akan dirancang, pertama ambil rancangan yang sama dari existing
part. Kemungkinan, kebutuhan untuk part baru akan terhapuskan jika
existing part sudah memadai. Jika sebuah part baru memang
dibutuhkan, maka new plan dapat dibangun secara cepat
berlandaskan pada keputusan-keputusan dan dokumentasi
sebelumnya yang dibuat untuk part-part yang sama. Dengan
demikian, plan yang dihasilkan akan cocok dengan current
manufacturing procedures dan document preparation time dapat
dikurangi. Sehingga design engineer dapat bebas berkonsentasi pada
optimal design

II. 3. TIPE-TIPE GRUP TEKNOLOGI

Dalam konteks grup teknologi, pendekatan tipikal digunakan untuk


mengelompokkan composite part.

Page | 7
Dalam ilustrasi tersebut, terlihat dalam pembuatan produk dengan
spesifikasi tertentu memerlukan tahapan proses. Masing-masing tahapan
proses membentuk hasil yang berbeda-beda, inilah komposit part grup
teknologi. Dimana dalam proses yang sama, maka akan digabungkan untuk
dapat membentuk suatu produk dan bahkan dapat membentuk produk baru
dalam satu proses produksi.

Dalam layout functional process/jobshop, seluruh part yang diproduksi


harus melewati seluruh proses pembentukan yang berbeda. Prioritas
pekerjaan sangat sulit untuk diatur dan inventori dalam skala besar harus
digunakan untuk menjamin berjalannya proses ini. Namun dalam grup
teknologi, setiap part yang diproduksi hanya melewati kelompok bagian
proses tertentu, sehingga waktu persiapan lebih cepat dalam penyesuaian
untuk pergantian kondisi produk yang ditunjang oleh keahlian pekerja yang
mampu menyesuaiakan mesin produksi dan mengikuti proses dari awal
sampai akhir. Hal ini dapat meningkatkan motivasi kerja dan efisiensi.

Dalam grup teknologi, terdapat 3 tipe layout sebagai berikut:

1. Flowlines Layout

Page | 8
Dalam konsep ini, seluruh part ditetapkan dalam kelompok untuk
mengikuti tiap tahapan mesin dan membutuhkan waktu yang berbeda-beda
dalam tiap tahapan dalam mesin.

2. Klasik Grup Teknologi Jaringan

Konsep ini memungkinkan setiap part dapat berpindah antar


mesin. Alur perpindahan tidak berarah yang artinya setiap mesin
saling bedekatan dan memungkinkan perpindahan part dengan cepat.

3. Grup Teknologi Pusat

Page | 9
Konsep ini dapat diaplikasikan jika:

a. Mesin –mesin besar yang tidak bias dipindahkan


b. Keanekaragaman produk dan kelompok part yang perlu perubahan
layout yang sering terjadi

Penempatan mesin berdasarkan process layout dengan menggunakan


functional departemen/jobshop, tapi tiap mesin dikhususkan untuk
memproduksi kelompok part tertentu. Hanya dengan cara ini manfaat dari
proses tool dan control dari grup teknologi dapat diraih. Namun,
dibandingkan dengan layout grup teknologi selular, konsep ini membutuhkan
perpindahan material yang lebih.

II. 4 PERMASALAHAN GRUP TEKNOLOGI

Beberapa persoalan muncul yang dalam penyusunan tata letak teknologi


kelompok adalah pengidentifikasian part family, pengidentifikasian machine
cell dan pengalokasian part family atau machine cell (atau sebaliknya).
Disamping itu juga terdapat beberapa tujuan dan konstrain yang penting
dalam penyusunan teknologi kelompok, antara lain:
a. Cell independence

Page | 10
Yang menjadi tujuan utama dari formasi sel dalam teknologi kelompok
adalah kebebasan antar sel, dimana tidak ada lagi ketergantungan
antar sel.

b. Cell flexibility
Fleksibilitas berhubungan dengan kemampuan untuk memproses part
oleh mesin-mesin di dalam sel (internal routing flexibility), kemampuan
untuk mengirimkan part ke sel lain (external routing flexibility), dan
kemampuan sel untuk mengakomodasi part baru (process fleksibility).

c. Cell system layout


Saat tujuan utama, cell independence, tidak tercapai, maka akan
terjadi perpindahan antar sel. Oleh karena itu, pengaturan tata letak
sel harus optimal karena akan mempengaruhi jarak perpindahan dan
pola aliran material.

d. Cell layout
Tata letak mesin didalam sel merupakan faktor lain yang dapat
mempengaruhi jarak perpindahan, pola aliran material.

e. Cell size
Ukuran dari sel merupakan jumlah dari mesin/tipe proses yang
disediakan dalam suatu sel. Ini merupakan variabel yang perlu
dikontrol. Contohnya, ukuran sel tidak boleh terlalu besar karena dapat
menghambat lingkungan sosial (sociological environment) dalam sel
dan menghambat pengawasan.

f. Additional investment
Dengan adanya pengelompokkan mesin ke dalam sel untuk
mengerjakan part family tentunya akan ada investasi tambahan untuk
mesin. Hal ini merupakan konstrain utama bagi perusahaan dalam
menyusun tata letak produksinya. Gambar 2.5 mengilustrasikan
sebuah tata letak teknologi kelompok.

Berikut karakteristik untuk dapat membentuk kelompok dengan baik:

Page | 11
II. 5. KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN GRUP TEKNOLOGI
Beberapa keuntungan dari tata letak teknologi kelompok dibandingkan
dengan tata letak yang lain adalah sebagai berikut :

a. Pengurangan waktu setup.


Suatu sel manufaktur dirancang untuk mengerjakan part-part yang
memiliki kesamaan bentuk ataupun proses. Pada sel tersebut, part-
part dapat dikerjakan dengan menggunakan alat bantu (fixture) yang
sama, sehingga waktu untuk mengganti alat bantu maupun peralatan
lainnya dapat dikurangi.

b. Pengurangan ukuran lot.


Jika waktu setup dapat dikurangi, maka ukuran lot yang kecil menjadi
mungkin dan ekonomis. Ukuran lot yang kecil juga dapat membuat
aliran produksi lebih lancar.

c. Pengurangan work-in-process (WIP) dan persediaan barang


jadi.
Jika waktu setup dan ukuran lot menjadi kecil maka jumlah WIP dapat
dikurangi. Part-part dapat diproduksi menggunakan konsep just-in-time
(JIT) dengan ukuran lot yang kecil sehingga waktu penyelesaiannya
lebih cepat.

d. Pengurangan waktu dan ongkos material handling (OMH).


Pada tata letak seluler, tiap part diproses seluruhnya dalam satu sel
(jika dimungkinkan). Oleh karena itu, waktu dan jarak perpindahan part
antar sel lain menjadi minimal.

Page | 12
e. Perbaikan kulitas produk.
Oleh karena part-part berpindah dari stasiun kerja satu ke stasiun kerja
yang lainnya dalam unit yang tunggal dan diproses dalam area yang
relatif kecil, maka penjadwalan dan pengendalian job akan lebih
mudah. Masukan terhadap perbaikan akan lebih cepat dan proses
dapat dihentikan jika terjadi kesalahan.

Kekurangan tata letak berdasarkan kelompok teknologi yaitu:

a. Utilisasi mesin yang rendah.


b. Memungkinkan terjadinya duplikasi mesin
c. Biaya yang cukup tinggi untuk realokasi mesin
d. Membutuhkan tingkat kedisiplinan yang tinggi karena ada
kemungkinan komponen yang diproses berada pada sel yang salah.

BAB III
PENUTUP
III. 1. KESIMPULAN

Grup teknologi adalah teknik untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan


bersama komponen-komponen yang sama atau berhubungan dalam proses
produksi untuk mengoptimalkan aliran produksi.

Dengan masaing-masing tipe dari grup teknologi, maka konsep ini dapat
diaplikasikan ke berbagai jenis manufaktur untuk memotong waktu proses
dan meningkatkan produktivitas.

Page | 13
Sejalan dengan implementasi konsep ini, diketemukan permasalahan yang
muncul dan kendala untuk menanganinya disertai dengan karakteristik
dalam mencapai konsep grup teknologi yang ideal.

Konsep ini tidak 100% sempurna, dalam kelebihan implementasi konsep


grup teknologi, didapat kelebihan dan juga kekurangan dalam konsep ini.

DAFTAR PUSTAKA

Page | 14
Page | 15

Anda mungkin juga menyukai