Anda di halaman 1dari 13

.

Bentuk tubuh ikan


Antara jenis yang satu dengan jenis lainnya berbeda-beda. Perbedaan bentuk tubuh ini pada
umumnya disebabkan oleh adanya adaptasi terhadap habitat dan cara hidupnya. Adapun bentuk-
bentuk tubuh ikan tersebut dibagi dua yakni ikan yang bersifat
a. Simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibeah ditengah dengan potongan sagital, maka kita akan
mendapatkan hasil yang sama persis antara bagian kiri dan bagian kanannya
b. Non simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibeah ditengah dengan potongan sagital, maka kita
akan mendapatkan hasil yang berbeda antara bagian kiri dan bagian kanannya
a. Simetri bilateral
Dilihat dari bentuk tubuh terutama dari penampang melintangnya ada beberapa macam bentuk
tubuh ikan simetri bilateral, bentuk-bentuk tersebut adalah:
1 Pipih/kompres yakni ikan yang bertubuh pipih atau dengan kata lain lebar tubuh jauh lebih kecil
dibanding tinggi tubuh dan panjang tubuh seperti yang tertera pada Gambar 4
2 Picak/depres yakni ikan yang lebar tubuhnya jauh lebih besar dari tinggi tubuhnya (Gambar 5)
3 Cerutu/fusiform yakni ikan dengan tinggi tubuh yang hampir sama dengan lebar dan panjang
tubuhnya beberapa kali ukuran tingginya (Gambar 6)
4 Ular/sidat yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupaibelut atau ular (Gambar 7)
5 Tali/filiform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai tali (Gambar 8)
6 Pita/taeniform/flattedform yakni ikan yang bentuk tubuhnya memanjang dan tipis menyerupai
pita (Gambar 9)
7 Panah/sagittiform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai anak panah (Gambar 10)
8 Bola/globiform yakni ikan yang bentuk tubuhnyamenyerupai bola (Gambar 11)
9 Kotak/ostraciform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai kotak (Gambar 12)

b.Non simetri bilateral


Ikan yang non simetri bilateral diantaranya adalah ikan sebelah dan ikan lidah

2. Bentuk Mulut Ikan

Ada beberapa macam bentuk mulut ikan. Bentuk mulut ikan antara jenis ikan satu dengan jenis ikan
lainnya berbeda-beda tergantung pada jenis makanan yang dimakannya. Secara umum ada empat
jenis mulut ikan yaitu:
1. Bentuk seperti tabung (tube like)
2. Bentuk seperti paruh (beak like)
3. Bentuk seperti gergaji (saw like)
4. Bentuk seperti terompet
Mulut Dapat Disembul dan Tidak
Berdasarkan dapat tidaknya disembulkan, mulut ikan dibedakan menjadi 2, yakni:
1. Dapat disembulkan (Gambar 16)
2. Tidak dapat disembulkan
Posisi Mulut
Posisi mulut pada ikan juga bervariasi tergantung dimana letak habitat makanan yang akan
dimakannya. Ada empat macam posisi mulut ikan yakni
1. Posisi terminal, yaitu mulut yang terletak di ujung hidung (Gambar 17)
2. Posisi sub terminal, yaitu mulut yang terletak dekat ujung hidung (Gambar 18)
3. Posisi superior, yaitu mulut yang terletak di atas hidung (Gambar 19)
Posisi inferior, yaitu mulut yang terletak di bawah hidung (Gambar 20

3. Bentuk Sirip

Bentuk sirip pada ikan baik sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang (dubur) maupun
sirip ekor beraneka ragam untuk lebih jelasnya bisa diperhatikan Gambar 3 sampai dengan Gambar
20. Dari semua sirip-sirip tersebut yang lebih khas bentuknya dan terdapat pada berjenis-jenis ikan
adalah sirip ekor. Pada dasarnya ada sepuluh macam bentuk sirip ekor (Gambar 1-20 dan Gambar
21), yakni:

1. Sirip ekor bercagak seperti pada ikan mas (Cyprinus carpio), ikan tawes (Puntius javanicus), ikan
bawal (Pampus sp), dan sebagainya.
2. Sirip ekor berpinggiran tegak, seperti pada ikan buntal (Tetraodon sp)
3. Sirip ekor berpinggiran tegak, seperti pada ikan tambakan (Helostoma temmincki)
4. Sirip ekor berlekuk kembar, seperti pada ikan Scatophagus argus
5. Sirip ekor berbentuk membundar, seperti pada ikan gurame (Osphronemus gouramy)
6. Sirip ekor berbentuk bajir, seperti pada ikan bloso (Glossogobius sp)
7. Sirip ekor berbentuk meruncing, seperti pada ikan belut (Monopterus albus)
8. Sirip ekor berbentuk sabit, seperti pada ikan tongkol (Euthynus sp)
9. Sirip ekor berbentuk episerkal, dalam hal ini ekor bagian atasnya lebih panjang dibanding ekor
bagian bawahnya seperti yang terdapat pada ikan atlantik sturgeon (Acipencer oxyrhynchus)
10. Sirip ekor berbentuk hiposerkal, dalam hal ini ekor bagian bawah lebih panjang dibanding ekor
bagian atasnya seperti yang terdapat pada ikan caracas (Tylosurus sp)

4. Linealateralis (LL)
Kalau kita perhatikan morfologi ikan, kita eringkali mendapatkan ada semacam garis titik-titik pada
ikan yang dikenal dengan istilah lineateralis (LL). Linealateralis adalah garis yang dibentuk oleh pori-
pori, sehingga LL ini terdapat baik pada ikan yang bersisik maupun ikan yang tidak bersisik. Pada ikan
yang tidak bersisik LL terbentuk oleh pori-pori yang terdapat pada kulitnya, sedangkan pada ikan
yang bersisik LL terbentuk oleh sisik yang berpori. Pada umumnya ikan mempunyai satu buah garis
LL, namun demikian adapula ikan yan mempunyai beberapa buah LL. LL ini berfungsi LL untuk
mendeteksi keadaan linkungan, terutama kualitas air dan juga berperan dalam proses osmoregulasi.
Selain hal tersebut di atas, ikan seringkali mempunyai ciri-ciri khusus, dalam hal ini ada ikan yan
mempunyai finlet, skut atau kil dengan definisi sebagai berikut.
• Finlet adalah sirip-sirip kecil yang terdapat di belakang sirip punggung dan sirip belakang (dubur),
contohnya akan kita dapati pada ikan kembung (Rastrelliger sp) (Gambar 22)
• Skut adalah kelopak tebal pada bagian perut atau bagian pangkal ekor ikan selar (Caranx sp)
(Gambar 23)
• Kil adalah rigi-rigi yang puncaknya meruncing dan terdapat pada pada batang ekor, seperti yang
terdapat pada ikan tongkol (Gambar 24)
• Sirip lunak (adipose fin) adalah sirip tambahan berupa lapisan lemak yang ada di belakang sirip
punggung atau sirip belakang seperti pada ikan jambal (Ketengus sp) (Gambar 25)
5. Ciri Meristik dan Ciri Morfometrik
Dalam menentukan identifikasi seringkali kita melakukan pengukuran-pengukuran dan
penghitungan yang dikenal dengan ciri meristik dan morfometrik. Adapun yang dimaksud dengan
meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tubuh tertentu seperti jumlah jari-jari
keras dan jumlah jari-jari lemah pada sirip punggung, dan sebagainya. Adapun yang dimaksud
dengan morfometrik adalah ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh seperti panjang total, panjang
kepala, dan sebagainya. Adapun ukuran yang biasa dilakukan pada ikan (Gambar 26) adalah
• Panjang total yakni jarak antara ujung kepala yang terdepan (biasanya ujung rahang terdepan)
dengan ujung sirip ekor paling belakang
• Panjang baku adalah jarak antara ujung kepala yang terdepan dengan pelipatan pangkal sirip ekor
• Panjang ke pangkal cabang sirip ekor yakni jarak antara ujung kepala terdepan dengan lekuk
cabang sirip ekor
• Tinggi badan yakni ukuran tertinggi antara dorsal dengan ventral
• Panjang kepala adalah jarak antara ujung kepala terdepan dengan ujung operkulum terbelakang
Krustase
Hewan air yang bernilai ekonomis penting adalah udang, kepiting dan lobster yang termasuk pada
Kelas Krustase. Krustase berasal dari kata crusta yang berarti cangkang keras. Dalam hal ini krustase
mempunyai eksoskeleton (kerangka luar) dari bahan kitin yang keras. Kelas Krustase ini merupakan
satu-satunya klas dari filum Arthropoda yang anggotanya banyak hidup di lingkungan perairan,
khususnya di laut. Kelas Krustase ini merupakan satu-satunya kelas dari Filum Arthropoda yang
anggotanya banyak hidup di lingkungan perairan. Adapun morfologi udang (tubuh udang) terdiri dari
kepala, toraks dan abdomen, namun antaranya kepala dan toraks bersatu dan gabungan keduanya
dinamakan sefalotoraks; sehingga tubuh udang hanya terdiri dari sefalotoraks dan abdomen.
Sefalotoraks diselaputi oleh karapas yang menyelubungi baik bagian dorsal dan laterial. Pada
sefalotoraks terdapat antena dan antenula yang berfungsi sebagai indera (sensori), mata majemuk
yang bertangkai dan dapat digerakan, mulut, mandibula dan insang. Selain itu juga terdapat kaki
jalan sebanyak lima pasang. Kaki jalan ini juga disebut pereiopod.
Di bagian abdomen udang terdapat kaki renang yang sering disebut plepoid; plepoid ini berfungsi
untuk berenang. Dan di bagian ujung terdapat telson dan urorod yang berfungsi untuk berenang.
Tepat dibawah telson terdapat lubang anus yang berfungsi untuk melakukan ekskresi.
Secara umum, bentuk tubuh ikan terbagi atas enam jenis yang terdiri dari :

1. Datar (flat/depressed)

Contoh : pari (Dasyatis sp),

ikan sebelah (Pseudopleuronectes americanus)

2. Ideal (Fusiform, streamline)

Contoh : hiu (Carcharinus leucas),

salmon, barracuda, tuna

3. Eel-like (elongated)

Contoh : lele (Clarias bathracus),


Lamprey

4. Pipih (ke bawah = depressed dan ke samping = compressed) Contoh : angel fish, butterfly
fire

5. Bulat (rounded)
Contoh : buntal

6. Pita (ribbon)

Contoh : layur
ORGAN GERAK (SIRIP)

Ikan seperti pada hewan lain, melakukan gerakan dengan dukungan alat gerak. Pada ikan, alat
gerak yang utama dalam melakukan manuver di dalam air adalah sirip. Sirip ikan juga dapat
digunakan sebagai sumber data untuk identifikasi karena setiap sirip suatu spesies ikan
memiliki jumlah yang berbeda dan hal ini disebabkan oleh evolusi.

Sirip pada ikan terdiri dari beberapa bagian yang dinamakan sesuai dengan letak sirip
tersebut berada pada tubuh ikan, yaitu :

1. Pinna dorsalis (dorsal fin)

Adalah sirip yang berada di bagian dorsal tubuh ikan dan berfungsi dalam stabilitas ikan
ketika berenang. Bersama-sama dengan pinna analis membantu ikan untuk bergerak
memutar.

1. Pinna pectoralis (pectoral fin)Adalah sirip yang terletak di posterior operculum atau pada
pertengahan tinggi pada kedua sisi tubuh ikan. Fungsi sirip ini adalah untuk pergerakan maju,
ke samping dan diam (mengerem).
2. Pinna ventralis (ventral fin)Adalah sirip yang berada pada bagian perut. ikan dan berfungsi
dalam membantu menstabilkan ikan saat berenang. Selain itu, juga berfungsi dalam
membantu untuk menetapkan posisi ikan pada suatu kedalaman.
3. Pinna analis (anal fin)Adalah sirip yang berada pada bagian ventral tubuh di daerah
posterior anal. Fungsi sirip ini adalah membantu dalam stabilitas berenang ikan.
4. Pinna caudalis (caudal fin)Adalah sirip ikan yang berada di bagian posterior tubuh dan
biasanya disebut sebagai ekor. Pada sebagian besar ikan, sirip ini berfungsi sebagai
pendorong utama ketika berenang (maju) clan juga sebagai kemudi ketika bermanuver.
5. Adipose finAdalah sirip yang keberadaannya tidak pada semua jenis ikan. Letak sirip ini
adalah pada dorsal tubuh, sedikit di depan pinna caudalis.

Sirip ikan terdiri dari tiga jenis jari-jari sirip yang hanya sebagian atau seluruhnya dimiliki
oleh spesies ikan, yaitu :

1. Jari-jari sirip keras

Merupakan jari jari sirip yang tidak berbuku-buku dan keras.

2. Jari jari sirip lemah

Merupakan jari jari sirip yang dapat ditekuk, lemah, dan berbukubuku.

3. Jari jari sirip lemah mengeras

Merupakan jari jari sirip yang keras tetapi berbuku-buku.

Penggolongan ikan juga dapat dilakukan berdasarkan tipe pinna caudalis yang dimiliki suatu
jenis ikan. Tipe pinna caudalis ikan secara umum terbagi atas :
1. Protocercal
Merupakan bentuk pinna caudalis yang tumpul dan simetris dimana columna vertebralis
terakhir mencapai ujung ekor.
2. Diphycercal

Merupakan bentuk pinna caudalis yang membulat atau meruncing, simetris dengan ruas
vertebrae terakhir tidak mencapai ujung sirip.

2 Heterocercal

Merupakan bentuk pinna caudalis yang simetris dengan sebagian ujung ventral lebih pendek.

3 Homocercal

Merupakan bentuk pinna caudalis yang berlekuk atau tidak dan ditunjang oleh jari-jari sirip
ekor.

GURAT SISI (linea lateralis)

Linea lateralis merupakan salah satu bagian tubuh ikan yang dapat dilihat secara langsung
sebagai garis yang gelap di sepanjang kedua sisi tubuh ikan mulai dari posterior operculum
sampai pangkal ekor (peduncle). Pada linea lateralis terdapat lubang-lubang yang berfungsi
untuk menghubungkan kondisi luar tubuh dengan sistem canal yang menampung sel-sel
sensori dan pembuluh syaraf.

Linea lateralis sangat penting keberadaannya sebagai organ sensori ikan yang dapat
mendeteksi perubahan gelombang air dan listrik. Selain itu, linea lateralis juga juga berfungsi
sebagai echo-location yang membantu ikan untuk mengidentifikasi lingkungan sekitamya.

Pada beberapa jenis ikan, termasuk golongan Characin, linea lateralis merupakan satu garis
panjang yang tidak terputus. Sedangkan pada kelompok ikan Cichlidae, linea lateralis yang
dimiliki merupakan garis panjang yang terputus menjadi dua dengan potongan kedua berada
di bagian bawah potongan pertama.

Sistem Integumen

Sistem integumen pada seluruh mahluk hidup merupakan bagian tubuh yang berhubungan
langsung dengan lingkungan luar tempat mahluk hidup tersebut berada. Pada sistem
integumen terdapat sejumlah organ atau straktur dengan fungsi yang beraneka pada
bermacam-macam jenis mahluk hidup.

Yang termasuk dalam sistem integumen pada ikan adalah kulit dan derivat integumen. Kulit
merupakan lapisan penutup tubuh yang terdiri dari dua lapisan, yaitu epidermis pada lapisan
terluar dan dermis pada lapisan dalam. Derivat integumen merupakan suatu struktur yang
secara embryogenetik berasal dari salah satu atau kedua lapisan kulit yang sebenarnya.

Sistem integumen yang berhubungan langsung dengan lingkungan tempat hidup memiliki
berbagai fungsi yang sangat vital pada kehidupan ikan, yaitu :
1. Pertahanan fisik

Merupakan fungsi utama dari integument yaitu sebagai pertahanan pertama dari infeksi,
paparan sinar ultra violet [UV] dan gesekan tubuh dengan air atau benda keras lainnya. Hal
ini disebabkan karena kulit memiliki kelenjar mukosa sebagai pelindung kulit dari parasit,
bakteri dan mikroorganisme merugikan lainnya serta memperkecil gesekan dengan adanya
sifat mucus yang licin.

2. Keseimbangan cairan [air]

Keseimbangan cairan dilakukan oleh integumen kelompok amphibian dan ikan memiliki
sistem tersendiri dalam proses keseimbangan cairan yaitu dengan menggunakan insangnya.

3. Thermoregulasi

Thermoregulasi dilakukan oleh vertebrata dengan jalan memasukkan dan mengeluarkan


panas secara bergantian melalui aliran darah pada kulit.

4. Warna

Warna yang ada pada integurnen ikan digunakan sebagai alat komunikasi, tingkah laku
seksual, peringatan dan penyamaran untuk mengelabui predator. Warna yang dihasilkan akan
berbeda-beda yang disebabkan karena perbedaan tempat hidup dari ikan tersebut. Pada open-
water fishes, warna tubuh ikan terbagi atas warna keperakan di

bagian ventral dan warna iridescent biru atau hijau di bagian dorsal [countershading]. Ada
tiga macam warna dominan ikan yang hidup di

lautan, yaitu keperakan bagi ikan yang hidup di permukaan laut, kemerahan pada ikan yang
hidup di daerah tengah perairan dan violet atau gelap pada ikan yang hidup di dasar perairan.

5. Pergerakan

Pergerakan ikan dipengaruhi pula oleh keberadaan sisik yang membantu dalam meningkatkan
kemampuan berenang ikan yang menghadapi halangan kuat.

6. Respirasi

Respirasi ikan tidak menggunakan kulit sebagai sarananya tetapi dilakukan oleh golongan
Amphibian. Hal ini dilakukan karena kulit merupakan lapisan yang relatif tipis, selalu basah
dan terdapat banyak pembuluh darah sehingga pertukaran oksigen dan karbondioksida dapat
berlangsung.

7. Kelenjar kulit

Pada kulit terdapat kelenjar yang memungkinkan ikan dapat mengeluarkan pheromone untuk
menarik pasangannya dan sebagai alat untuk menetapkan daerah territorial. Selain itu,
kelenjar kulit juga dapat menghasilkan zat-zat racun yang berguna untuk mencari mangsa
ataupun untuk pertahanan din’ dari predator.
8. Kelenjar susu

Kelenjar susu lebih banyak ditemukan pada vertebrata yang bersifat (terrestrial, meskipun.
demikian pada ikan yang bersifat mamalia kelenjar tersebut juga berfungsi dengan baik.

9. Keseimbanaan garamKeseimbangan garam [homeostatis] pada ikan dilakukan pada kulit


dan insang yaitu dengan pengaturan kadar garam cairan tubuh ikan [osmoregulasi] sehingga
cairan dalam tubuh akan tetap stabil sesuai dengan lingkungan dimana ikan berada. Pada ikan
yang hidup di laut, kulit akan menjaga pengeluaran cairan dalam tubuh yang berlebihan
sedangkan pada ikan yang hidup di perairan tawar, kulit akan mengatur agar cairan dari luar
tubuh tidak terlalu banyak yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, kulit berperan dalam
proses ekskresi hasil metabolisme yang dilakukan oleh tubuh.

10. Organ inderaKulit memiliki sel-sel yang berfungsi sebagai reseptor dari stimulus
lingkungan, misalnya panas, sakit clan s ntuhan. Derivat integumen seperti barbels dan flaps
memiliki sel-sel svaraf sebagai indera (`vambar 21). Barbels berlungsi sebagai alat bantu
makan dan mengandung organ-organ sensory serta sebagai alat untuk kamuflase pada ikan
demikian juga flaps. Barbels ini ada yang berbentuk seperti alga. Letak dari barbels ada pada
hidung, bibir, dagu, sudut mulut dengan bentuk rambut, pecut, sembulan, bulu dan lain-lain.

Derivat sisik yang dapat ditemui adalah modifikasi sisik placoid membentuk gigi Shark,
kelenjar racun pada Dasyatidae. Selain itu terdapat juga bentukan barbells clan flaps selain
organ cahaya.

Jenis sisik yang duniliki ikan dapat dibagi atas bahan-bahan pembentukannva, vaitu:

1. Sisik Placoid, yaitti sisik yang biasa dimiliki oleh kelompok Elasmobranchii dan disebut
dermal denticle. Sisik ini terbentuk seperti pada gigi manusia dimana bagian ectodermalnya
memiliki lapisan email yang disebut sebagai vitrodentin dan lapisan dalamnya ‘disebut
dentine yang berisi pembuluh dentinal.

2. Sisik Cosmoid, yaitu sisik yang memiliki bagian terluar disebut vitrodentilie, lapisan
bawahnya disebut cosinine dan bagian terdalam terdapat pefilbuluh darah, syaraf dan
substansi tulang isopedine.

3. Sisik Ganoid, yaitu sisik yang memiliki lapisan terluar b erupa pemunpukan garani-garam
anorganik yang disebut ganoine. Bagian dalamaya terdapat substansi tulang isopedine.

4. Cycloid dan Ctenoid, yaitu sisik yang tidak mengandung dentine. Dua jenis sisik ini paling
banyak ditemui pada kebanyakan ikan.

Pengelompokan sisik selain berdasarkan bahan penyusunnya juga didasarkan atas bentuk
sisik tersebut, yaitu:

1. Sisik Placoid, merupakan sisik yang tumbuhnya saling berdamputgan atau sebelah
menyebelah dengan pola tumbuh mencuat dari kulitnya.

2. Sisik Rhombic, merupakan sisik yang berbentuk belah ketupat dengan pertumbuhan yang
sebelah menyebelah.
3. Sisik Cycloid, merupakan sisik yang bentuknya melingkar dimana didalamnya terdapat
garis-garis melingkar disebut circulii, anulii, radii, dan focus.

4. Sisik Ctenoid, merupakan sisik yang memiliki stenii pada bagian posteriornya dan
bentukan sisir pada bagian anteriornya

Anda mungkin juga menyukai