Anda di halaman 1dari 12

JUJUR SEBAGAI PINTU MASUK SEMUA KEBAIKAN

Assalamualaikum Wr.Wb
Yth. Bapak/Ibu, Saudara/I.
Serta teman teman sekalian yang saya cintai.
Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kita ke hadirat Allah SWT karena
berkah dan karunianya kita semua dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat pada hari
yang cerah ini.
Teman teman yang saya banggakan,

KEJUJURAN adalah tanda bukti keimanan. Orang mukmin pasti jujur. Jikalau tidak jujur,
berarti keimanannya sedang diserang penyakit munafik. Sebagaimana kita ketahui munafik itu
orang bermuka dua, yang di luar berkata iya, di dalam berkata tidak.
Suatu hari salah satu sahabat Nabi bertanya padanya. “Apakah mungkin orang mukmin itu pelit?,
dan Rasul menjawab “Mungkin saja”, lalu ia bertanya lagi “Apakah mungkin orang mukmin itu
pengecut?” Nabi menjawab lagi “Mungkin saja”. Tapi ketika sahabat Nabi itu bertanya “Apakah
mungkin seorang mukmin berbohong? Nabi menjawab “Tidak” (HR Imam Malik dalam kitab
Al-Muwaththa)

Teman-teman yang Berbahagia,


Apa yang bisa kita pelajari dari Hadist tersebut? Hadist tersebut mengajarkan kita untuk berkata
jujur. Karena orang mukmin tidak mungkin berbohong. Karena kejujuran adalah pangkal semua
perbuatan baik manusia. Tidak ada perbuatan dan ucapan baik kecuali kejujuran.
Oleh sebab itu, Allah menyuruh orang-orang mukmin agar selalu berkata benar dan berlaku
jujur. Ini diperintah oleh Allah melalui firman-Nya, yang artinya.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang
jujur dan benar”. (al-Ahzab: 70)

Rasulullah selalu berpesan agar setiap muslim untuk berlaku jujur, jujur terahdap Allah, dirinya
dan terhadap orang lain terutama pada saat dibutuhkan dengan cara dengan mengatakan apa
adanya meskipun harus menanggung akibatnya, seperti dalam persidangan yang menyangkut
hajat orang banyak, seperti dimintai kesaksian di pengadilan apalagi terkait dengankasus korupsi
uang negara, sebagaimana Hadits Nabi saw yang diriwayatkan oleh Ibn Hibban
‫قل الحق ولو كان مرا‬
Katakan kebenaran walau pahit (HR. Ibnu Hibban)

Makna gampangnya, Jujur adalah mengatakan sesuatu sesuai dengan kejadian yang sebenarnya,
tanpa ada tendensi untuk menutupi kesalahan orang lain, kita bisa bayangkan seandainya para
saksi itu berkata jujur maka hakim akan dengan mudah menjernihkan putusannya, yang salah
diputus salah dan sebaliknya yang benar akan mendapat kebenarannya.
Rasul saw bersabda yang diriwayatkan oleh Aisyah dikatakan bahwa: “ Sifat yang dibenci oleh
Rasulullah adalah bohong”. Kalau ada orang yang berbohong sekali, maka tidak akan hilang
dalam ingatan Rasulullah sampai orang itu bertaubat. Mengapa bohong itu sangat serius ? dan
jujur sangat penting ?. Jujur adalah pintu kebaikan. Bohong adalah pintu kejahatan. Artinya,
kalau yang kita buka adalah pintu kejujuran, maka akan masuk asemua kebaikan, sebaliknya
bohong adalah pintu kejahatan, kalau dibuka pintu kebohongan maka akan masuk seluruh
kejahatan.
Teman teman yang Berbahagia,
Sebagai penutup, Kejujuran adalah tiang agama, sendi akhlak, dan pokok rasa kemanusiaan
manusia. Tanpa kejujuran, agama tidak lengkap, akhlak tidak sempurna, dan seorang manusia
tidak sempurna menjadi manusia. Di sinilah pentingnya kejujuran bagi kehidupan. Rasulullah
SAW telah bersabda :

“Tetap berpegang eratlah pada kejujuran. Walau kamu seakan-akan melihat kehancuran dalam
berpegang teguh pada kejujuran, tapi yakinlah bahwa di dalam kejujuran itu terdapat
keselamatan.” (HR Abu Dunya).

Wassalamualaikum wr.wb

Padang Sibusuk, 20 Januari 2016

TOMI AHMAD GARDENY


AL-QUR’ANKU KEREEN....

BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM.

ASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLOHIWABAROKATUH.

ALLOHUMA INNI ASALUKA RIZKON TOYYIBA, WAILMANAFIA


WAAMALAN MUTTAQOBBALA.

YANG SAYA HORMATI BAPAK-BAPAK DAN IBU-IBU, TEMAN-TEMAN DAN


HADIRIN YANG BERBAHAGIA

JUDUL PIDATO SAYA ADALAH ALQURANKU KEREEN.

PERTAMA MARILAH KITA BERSYUKUR KEPADA ALLAH SWT.

KEDUA SEMOGA SALAWAT DAN SALAM SELALU DIBERIKAN KEPADA NABI


MUHAMMAD SAW.

ALQURANKU MEMANG KEREEN. KALAU KITA BACA TIAP HARI:

1. MEMBUAT KITA CERDAS DAN BERIMAN.

2. MEMBUAT KITA TAHU MANA YANG BENAR DAN SALAH.

(ALBAQARAH AYAT 186)

3. MEMBUAT KITA JADI MANUSIA PALING BAIK. (HADIST BUKHARI)

ALQURANKU MEMANG HEBAT DAN KEREEN.

SETIAP KATA BERISI KEKUATAN KEHIDUPAN.

TAK ADA BUKU SEHEBAT DAN SEKEREEN ALQURAN.

AYO TEMAN-TEMAN SEMUANYA KITA BACA BAN BELAJAR ALQURAN..

TERIMAKASIH

ASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLOHIWABAROKATUH.

PADANG SIBUSUK, 02 JUNI 2011


ACTOR : TOMI AHMAD GARDENY

NASKAH PIDATO : TRI JOKO PRIATMO, M.Pd.

ALLAH BERFIRMAN PADA SURAT ALBAQARAH AYAT 186 :

“AL-QUR’AN DITURUNKAN SEBAGAI PETUNJUK BAGI MANUSIA DAN PEMISAH


ANTARA YANG BENAR DAN YANG SALAH”.

BERARTI AL-QUR’AN MEMILIKI TIGA CIRI :

PERTAMA, MEMBIMBING KITA SUPAYA PINTAR DAN BERIMAN

KEDUA, MENJELASKAN PENGETAHUAN

KETIGA, KITA JADI TAHU MANA YANG BENAR DAN YANG SALAH.

ALLAH BERFIRMAN PADA SURAT IBRAHIM AYAT 2:

“INILAH KITAB YANG TELAH KAMI TURUNKAN KEPADA ENGKAU, SUPAYA ENGKAU DAPAT
MENGELUARKAN MANUSIA DARI KEGELAPAN KEPADA CAHAYA”.

BERARTI BAHWA AL-QUR’AN ITU DAPAT MENGHILANGKAN KERAGUAN KEPADA PEMAHAMAN YANG
SEMPURNA.

DALAM SEBUAH HADIST YANG DIRIWAYATLKAN BUKHARI, NABI MUHAMMAD BERSABDA: SEBAIK BAIK
ENGKAU SEMUA IALAH ORANG YANG MEMPELAJARI ALQURAN DAN MENGAJARKANNYA PULA.

AL-QUR'AN MEMILIKI MANFAAT UNTUK KITA YANG MEMBACA ANTARA LAIN:

1. MEMBERIKAN SEMANGAT DAN KETENANGAN SETIAP HARI

2.. SELALU INGAT ALLAH

3. MEMILIKI BANYAK ILMU

4.. SELALU BERADA DALAM KEGEMBIRAAN DAN PENUH HARAPAN.


5. SELALU BERPIKIR DAN BERAMAL

PESONA DAN KEINDAHAN ALQUR’AN


ADALAH CAHAYA

DAN SETIAP KATA BERISI KEHIDUPAN


SEPERTI SUMBER MATA AIR TAK BERKESUDAHAN

WALAUPUN DICARI KE BERBAGAI PENJURU


PASTILAH TIDAK AKAN ADA TANDINGANNYA,
IA ADALAH KALAM SUCI TUHAN YANG MAHA KAYA.

YA ALLAH, FURQAN-MU SENDIRI ADALAH ALAM HAKIKI


YANG BERISI SEGALA YANG DIBUTUHKAN MAKHLUK INI.

TERIMAKSIH

WASSALAMUAKAIKUM WAROHMATULLOHIWABAROKATUH.

PADANG SIBUSUK, 12 MEI 2011

TOMI AHMAD GARDENI


Ceramah Singkat | KEJUJURAN
Assalamualaikum Wr.Wb
Yth. Bapak/Ibu, Saudara/I.
Serta IPMawan dan IPMawati sekalian yang saya cintai.
Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kita ke hadirat Allah SWT karena berkah
dan karunianya kita semua dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat pada hari yang cerah
ini.
IPMawan dan IPMawati yang saya banggakan,
KEJUJURAN adalah tanda bukti keimanan. Orang mukmin pasti jujur. Jikalau tidak jujur, berarti
keimanannya sedang diserang penyakit munafik. Sebagaimana kita ketahui munafik itu orang
bermuka dua, yang di luar berkata iya, di dalam berkata tidak.
Suatu hari salah satu sahabat Nabi bertanya padanya. “Apakah mungkin orang mukmin itu pelit?,
dan Rasul menjawab “Mungkin saja”, lalu ia bertanya lagi “Apakah mungkin orang mukmin itu
pengecut?” Nabi menjawab lagi “Mungkin saja”. Tapi ketika sahabat Nabi itu bertanya “Apakah
mungkin seorang mukmin berbohong? Nabi menjawab “Tidak” (HR Imam Malik dalam kitab Al-
Muwaththa)
Teman-teman yang Berbahagia,
Apa yang bisa kita pelajari dari Hadist tersebut? Hadist tersebut mengajarkan kita untuk berkata
jujur. Karena orang mukmin tidak mungkin berbohong. Karena kejujuran adalah pangkal semua
perbuatan baik manusia. Tidak ada perbuatan dan ucapan baik kecuali kejujuran.
Oleh sebab itu, Allah menyuruh orang-orang mukmin agar selalu berkata benar dan berlaku jujur. Ini
diperintah oleh Allah melalui firman-Nya, yang artinya.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang
jujur dan benar”. (al-Ahzab: 70)
IPMawan dan IPMawati yang Berbahagia,
Sebagai penutup, Kejujuran adalah tiang agama, sendi akhlak, dan pokok rasa kemanusiaan
manusia. Tanpa kejujuran, agama tidak lengkap, akhlak tidak sempurna, dan seorang manusia tidak
sempurna menjadi manusia. Di sinilah pentingnya kejujuran bagi kehidupan. Rasulullah SAW telah
bersabda :
“Tetap berpegang eratlah pada kejujuran. Walau kamu seakan-akan melihat kehancuran dalam
berpegang teguh pada kejujuran, tapi yakinlah bahwa di dalam kejujuran itu terdapat keselamatan.”
(HR Abu Dunya).
Nunwalkolami Wamayasthurun.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Rasulullah selalu berpesan agar setiap muslim untuk berlaku jujur, jujur terahdap Allah, dirinya dan
terhadap orang lain terutama pada saat dibutuhkan dengan cara dengan mengatakan apa adanya
meskipun harus menanggung akibatnya, seperti dalam persidangan yang menyangkut hajat orang
banyak, seperti dimintai kesaksian di pengadilan apalagi terkait dengankasus korupsi uang negara,
sebagaimana Hadits Nabi saw yang diriwayatkan oleh Ibn Hibban
‫قل الحق ولو كان مرا‬
Katakan kebenaran walau pahit (HR. Ibnu Hibban)
Makna gampangnya, Jujur adalah mengatakan sesuatu sesuai dengan kejadian yang sebenarnya,
tanpa ada tendensi untuk menutupi kesalahan orang lain, kita bisa bayangkan seandainya para
saksi itu berkata jujur maka hakim akan dengan mudah menjernihkan putusannya, yang salah
diputus salah dan sebaliknya yang benar akan mendapat kebenarannya.

Alangkah damainya dan tentramnya hidup dalam bangsa yang penuh dengan kejujuran, akibat yang
dirasakan dari perbuatan jujur adalah kebaikan yang merata ke segala arah, tak terbedakan mana
penguasa atau rakyat jelata, tak ada lagi mana cicak dan mana buaya. Pendek kata kejujuran
menjadi pintu masuk semua kebaikan. Sebaliknya, Kebohongan membuka jalan lebar kepada
keburukan, uniknya di dalam perbuatan bohong, untuk menutupinya butuh kebohongan yang lebih
besar lagi, dari kebohongan semula.
Kejujuran rupanya mempunyai pertalian erat dengan aqidah. Seseorang yang aqidahnya kuat akan
selalu berbuat jujur, karena merasakan kemaha hadiran Allah swt, setiap gerak dan langkahnya
selalu merasa diawasi oleh Allah swt Yang Maha Mengetahui.

Rasul saw bersabda yang diriwayatkan oleh Aisyah dikatakan bahwa: “ Sifat yang dibenci oleh
Rasulullah adalah bohong”. Kalau ada orang yang berbohong sekali, maka tidak akan hilang dalam
ingatan Rasulullah sampai orang itu bertaubat. Mengapa bohong itu sangat serius ? dan jujur sangat
penting ?. Jujur adalah pintu kebaikan. Bohong adalah pintu kejahatan. Artinya, kalau yang kita buka
adalah pintu kejujuran, maka akan masuk asemua kebaikan, sebaliknya bohong adalah pintu
kejahatan, kalau dibuka pintu kebohongan maka akan masuk seluruh kejahatan.
Ada seorang yang datang kepada Rasulullah ingin memeluk agama Islam tetapi ia hobby berzina.
Persoalan tersebut jika dibawa kepada seorang psikiater mungkin resepnya akan beraneka warna,
tetapi Rasulullah memberikan resep yang sangat singkat, yaitu tidak boleh berdusta (bohong). Apa
hubungan zina dengan bohong ? bohong adalah pintunya, jika pintunya dibuka, maka segala dosa
itu akan masuk, tapi jika kebohongan itu ditutup maka segala dosa tidak akan masuk. Artinya dari
seluruh kejahatan yang kita kerjakan itu akibat kita sering berani berbohong dan berdusta.

Sebagai orang mu’min sifat jujur adalah salah satu ciri yang harus dilekatkan dalam dirinya, mungkin
saja orang mukmin bermaksiat tetapi seorang mu’min tidak mungkin melakukan kebohongan. Suatu
hari Rasulullah saw bersabda: “ setiap mu’min mungkin saja mempunyai sikap yang jelek,. Tetapi
yang tidak boleh adalah dusta dan khianat, kemudian datang seseorang yang bertanya, wahai..
Rasul saw, mungkinkah seorang mu’min itu penakut,

Rasul saw menjawab:”mungkin”


Mungkinkah seorang mukmin itu bakhil ?”. Jawab Rasulullah : “mungkin”.
Sahabat kembali bertanya : “Mungkinkah seseorang mukmin al Kadzab (berdusta) ?
Rasul saw menjawab : “Tidak mungkin”.

Terkadang kita berbohong tetapi dalam kesadaran diri kita, kita tidak merasakan bahwa ada
masalah besar dengan akhlak kita, padahal sekelumit kisah di atas, seolah-olah larangan keras dari
rasul saw untuk orang-orang yang berbohong, bahkan bohong mengeluarkan manusia dari bingkai
keimanannya

Siapa Sahabat Terbaik Kita ?


Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,

Sahabatku yang baik hati, semoga Alloh mengaruniakan kepada kita kawan-kawan yang baik..

‫ِى ي ُِريدُونَ َو ۡج َههُ ۥۖ َو ََل تَعۡ دُ َع ۡينَاكَ َع ۡن ُہ ۡم ت ُ ِريدُ ِزينَةَ ۡٱل َحيَ ٰوةِ ٱلد ُّۡنيَاۖ َو ََل‬ ۡ ۡ َ ‫َوٱصۡ بِ ۡر ن َۡف‬
ِ ‫سكَ َم َع ٱلَّذِينَ يَ ۡدعُونَ َربَّ ُہم بِٱلغَدَ ٰوةِ َوٱلعَش‬
ً۬ ُ َ ۡ ۡ ۡ ۡ َ
‫ت ُ ِطعۡ َم ۡن أغفَلنَا قَلبَهُ ۥ َعن ذِك ِرنَا َوٱتَّبَ َع ه ََو ٰٮهُ َو َكانَ أمۡ ُرهُ ۥ ف ُرطا‬

“Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja
dengan mengharap Ridha-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena
mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang
hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah
keadaannya itu melewati batas” (Al-Kahfi: 28).

Dari ibnu Abbas r.a. Menceritakan bahwa Rosulullah pernah ditanya, Wahai Rosulullah
manakah diantara kawan-kawan kami yang terbaik?
Beliau menjawab, ;
“Seseorang yang dengan melihatnya mengingatkan kalian kepada Alloh,
Dengan perkataannya bertambah amal kebaikan kalian,
Dan amal-amalnya mengingatkan kalian kepada akherat. “.
( HR. Abu Ya’la)

Dalam sebuah hadits Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang peran dan
dampak seorang teman dalam sabda beliau :

ُ‫ َو ِإ َّما أ َ ْن ت َِجدَ ِم ْنه‬، ُ‫ع ِم ْنه‬ ِ ‫ام ُل ْال ِمس‬


َ ‫ َو ِإ َّما أ َ ْن تَ ْبتَا‬، َ‫ْك ِإ َّما أَ ْن يُحْ ِذيَك‬ ِ ‫ْك َونَافِخِ ْال ِك‬
ِ ‫ فَ َح‬، ‫ير‬ ِ ‫ام ِل ْال ِمس‬
ِ ‫صا ِلحِ َوالس َّْو ِء َك َح‬ ِ ‫َمث َ ُل ْال َج ِل‬
َّ ‫يس ال‬
‫ َو ِإ َّما أ َ ْن ت َِجدَ ِريحا َخ ِبيثَة‬، َ‫ير ِإ َّما أ َ ْن يُحْ ِرقَ ِث َيا َبك‬ ِ ‫ َونَا ِف ُخ ْال ِك‬، ‫ط ِي َبة‬
َ ‫ِريحا‬

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan
seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau
engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau
harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan
kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan
Muslim 2628)

Mari kita tafakur siapa sahabat terdekat kita, karena akan sangat mempengaruhi hati dan perilaku
kita.

Kebaikan Seseorang Bisa Dilihat Dari Temannya


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan teman sebagai patokan terhadapa baik dan
buruknya agama seseorang. Oleh sebab itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memerintahkan kepada kita agar memilih teman dalam bergaul. Dalam sebuah hadits Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

‫المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل‬

“Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah
yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al
Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)

Semoga setiap detik yang kita jalani menjadi amal soleh.. aamiin

Wassalamu ‘alaikum warahmatullohi wabarokaatuh..

Ditulis oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )


Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.

Refleksi Tahun Baru


Berprestasi dan Berprasasti

Allah berfirman:
َ‫ير بِ َما ت َ ْع َملُون‬ َ َّ ‫ت ِلغَ ٍد َواتَّقُوا‬
َ َّ ‫َّللا إِ َّن‬
ٌ ِ‫َّللا َخب‬ ْ ‫س َما قَ َّد َم‬ ُ ‫َّللا َو ْلتَ ْن‬
ٌ ‫ظ ْر نَ ْف‬ َ َّ ‫يَاأَيُّ َها الَّذِينَ َءا َمنُوا اتَّقُوا‬.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan
apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (al-Hasyr: 18)

Ayat di atas memberikan pelajaran kepada kita semua akan pentingnya mengingat amal perbuatan
yang telah kita lakukan di masa sebelumnya. Mengingat setiap manusia harus berpacu seiring
dengan perjalanan waktu dan terkait dengan perpindahan ruang, dari ruang di dunia hingga ruang di
akhirat.

Harus pula di sadari bahwa kita hidup di dunia ini tidaklah abadi, kita dibatasi ruang dan waktu,
batas waktu hidup bernama ajal dan batas ruang yang namanya barzakh setelah proses kematian
usai. Karena itu pada refleksi ini marilah kita terus mempebaiki kualitas amal perbuatan kita, seiring
terus berjalannya waktu.

Siapapun tidak bisa mengelak dari kematian yang terus kian mendekat dengan pasti, bertambahnya
tahun bertambah pula satu tahun mendekat menuju titik kematian yang telah di tentukan Allah.
Dimanapun dan kapanpun manusia hanya bisa pasrah dari kejarannya.
Allah berfirman :
ٍ‫شيَّ َدة‬ ٍ ‫أ َ ْينَ َما ت َ ُكونُوا يُد ِْر ُك ُك ُم ْال َم ْوتُ َولَ ْو ُك ْنت ُ ْم فِي ب ُُر‬
َ ‫وج ُم‬
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng
yang tinggi lagi kokoh.. (Q.S. An-Nisa’ 78).

Dalam ayat yang lain Allah berfirman:


َ‫ش َها َدةِ فَيُنَبِِّئ ُ ُك ْم بِ َما ُك ْنت ُ ْم ت َ ْع َملُون‬ ِ ‫عال ِِم ْالغَ ْي‬
َّ ‫ب َوال‬ َ ‫قُ ْل إِ َّن ْال َم ْوتَ الَّذِي تَف ُِّرونَ مِ ْنهُ فَإِنَّهُ ُم ََلقِيكُ ْم ث ُ َّم ت ُ َردُّونَ إِلَى‬
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, Maka Sesungguhnya kematian
itu akan menemui kamu, Kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang
ghaib dan yang nyata, lalu dia beritakan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan". (Q.S. Al-
Jumu’ah 8)

Karena tidak bisa menghindar dari kematian itulah, maka tidak penting kapan kita menemui ajal,
nanti esok hari, atau tahun-tahun yang akan datang, toh semua bakal mencalonkan diri menjadi
maut, baik secara sukarela maupun dalam keadaan terpaksa. Yang terpenting bagi kita adalah apa
yang telah kita perbuat untuk menghadapi kematian tersebut, disitulah ayat yang pertama tadi
bertindak.

َ‫ير بِ َما ت َ ْع َملُون‬ َ َّ ‫ت ِلغَ ٍد َوات َّقُوا‬


َ َّ ‫َّللا إِ َّن‬
ٌ ِ‫َّللا َخب‬ ْ ‫س َما قَ َّد َم‬ ُ ‫َّللا َو ْلتَ ْن‬
ٌ ‫ظ ْر نَ ْف‬ َ َّ ‫يَاأَيُّ َها الَّذِينَ َءا َمنُوا اتَّقُوا‬.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan
apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (al-Hasyr: 18)

Hidup pada dasarnya tidak hanya semat-mata menghembuskan nafas dan menghirupnya kembali,
tetapi hidup harus berprestasi dan berprasasti. Berprestasi artinya beramal sebaik-baiknya sebagai
ongkos melangkah ke ruang yang abadi yakni ruang kubur dan alam akhirat, disamping itu hidup
juga harus berprasasti, yang artinya kita harus melakukan sesuatu yang bermanfaat kepada orang
lain sehingga prasasti amaml perbuatan kita dikenang sepanjang zaman.

Kita tahu, usia baginda Nabi besar muhammad saw tidak sampai 63 tahun, namanya dikenang
sepanjang zaman, abadi berprasasti dalam hati sanubari semua ummat islam di dunia ini, usia
Imam Ghazali antara 52-53 tahun, tetapi namanya dikenang harum dan pedoman kesufiannya
diteladani oleh banyak orang, kita juga mengenal Imam Syafi’i usianya tidak lebih dari 53 tahun,
namun metode ijtihadnya dipakai dan abadi berprasasti di seluruh dunia sampai sekarang. Mereka
para wali dan orang-orang ‘alim pun demikian, beliau-beliau tidak lama usianya namun kebaikannya
meluber dan dikenang bagai prasasti yang abadi. Itulah sebaik baik manusia, dia yang paling
bermanfaat untuk manusia lainnya, dialah yang paling mulia di sisi Allah, karena beliau-beliau
adalah tingkat tinggi nilai taqwanya.

Imam Nawawi mengatakan, “Umur adalah modal kehidupan manusia.” modal yang banyak kalau
tidak bisa mengolahnya maka kerugian yang diderita akan lebih parah dari modal yang sedikit. Umur
adalah modal bagi kehidupan manusia, umur yang pendek tapi berkualitas jah lebih diharapkan dari
pada sebaliknya.

Subhanallah... untuk apa umur bertambah jika ternyata makin lama durasi hidupnya makin banyak
perbuatan maksiatnya. Andaikan dalam agama ini diperbolehkan dipercepat ajalnya, maka maka
lebih baik dipercepat ajal ini supaya tidak bertamabah tumpukan dosa. Sayangnya berdo’a agar
didatangkan kematian lebih cepat adalah dilarang dalam agama.

Oleh karena itu di penghujung tahun ini, sempatkan waktu untuk muhasabah dan menilai amal baik
apa yang pernah kita lakukan, check and recheck kembali dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Dan
setelah itu mari kita sama-sama melakukan perbaikan amal perbuatan kita sebagai langkah untuk
menghadapi perpindahan ruang yang pasti yakni ruang kubur setelah kematian berlangsung. Umar
ra berkata
‫وزنوها قبل أن توازنواها حاسبوا أنفسكم قبل أن تحاسبوا‬
Hitunglah amalmu sebelum kau dihitung, timbanglah amal perbuatanmu sebelum kau ditimbang

Anda mungkin juga menyukai