Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AGAMA

MAKALAH
“KEJUJURAN DAN SYARIAT BERPAKAIAN”

Disusun Oleh :

Nama : Setia Budi Islami

Kelas : X-EAI 3

SMK PENERBANGAN ANGKASA


Th. 2017/2018
A. Pengertian dan Konsep Kejujuran dalam Islam
Pengertian Kejujuran
Kejujuran adalah mengatakan sesuatu dengan sebenar-benarnya. Definisi yang
lain dari kejujuran ialah berkata atau berbuat sesuatu dengan sebenar-benarnya, tidak
ada unsur kebohongan atau manipulasi didalamnya. Kejujuran adakalanya dalam hal
ucapan dan adakalanya dalam hal perbuatan.
Dalam hal ucapan misalnya ia senantiasa berkata jujur dalam berbicara. Dan
dalam hal perbuatan misalnya dalam berdagang ia tidak pernah mengurangi timbangan
ketika memberikan kembalian kepad aorang buta, ia berikan sesuai dengan apa yang
seharusnya diterima oleh orang buta tersebut, dan dalam hal perkantoran misalnya ia
tidak pernah korupsi, ia selalu melaporkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan pekerjaannya sesuai dengan apa yang ada di lapangan.
Jika kita korelasikan antara kejujuran dan nilai-nilai kemenusiaan
(Humanisme), maka sangatlah sesuai sekali, karena kejujuran adalah salah satu dari
nilai-nilai kemanusiaan. Kita tahu bahwa sebelum datang nya agama Islam, keadaan
masyarakat Arab pada waktu itumasih carut-marut, , misalnya saja pada waktu itu
perempuan diperlakukan sewenang-wenang dan mengubur hidup-hidup bayi
perempuan yang baru lahir. Baru ketika Islam datang, nilai-nilai kemanusiaan disana
mulai ditata. Sehingga bentuk-bentuk kedzaliman dan ketidakadilan sedikit demi
sedikit mulai dihilangkan.
Kita tahu bahwa sebelum Rasulullah diangkat menjadi rasul, ia telah dipercaya
oleh kabilahnya dan kabilah-kabilah yang lain. Tepatnya yaitu pada waktu terjadi
perselisihan peletakan hajar Aswad pada tempatnya. Masing-masing dari mereka
merasa bahwa kabilahnyalah yang berhak untuk meletakkan hajar Aswad pada
tempatnya semula. Lalu Rasulullah SAW menengahi perselisihan mereka dan beliau
membuat keputusan yang sangat bijaksana yaitu dengan meletakkan hajar Aswad
diatas serbannya dan menyuruh masing-masing dari kabilah tersebut untuk
mengangkat hajar Aswad bersama-sama dengan masing-masing perwakilan kabilah
mengangkat sisi-sisi dari sorban beliau. Dengan begitu akhirnya pertumpahan darah
dapat dihindari.
Diantara kriteria yang harus ada dalam sifat amanah tersebut adalah sifat jujur.
Kerena seorang pembohong tidak akan mungkin dapat dipercaya oleh orang lain.
Telah menceritakan kepadaku Abdullah telah menceritakan kepadaku Ayahku
telah menceritakan kepadaku Hasan bin Musa telah menceritakan kepadaku Abu
Aswad dari Abdullah bin Rafi’dari Abi Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda: tidak bisa berkumpul dalam hati seseorang iman dan kufur dan tidak bisa
berkumpul bersama-sama sifat jujur dan sifat bohong dan tidak bisa berkumpul
bersama-sama safat khianat dan amanah.
Dari hadits diatas dapat kita ketehui bahwa antara sifat jujur dan bohong tidak
bisa berkumpul menjadi satu dalamk hati seseorang bahkan kedua sifat tersebut
sangatlah berlawanan antara satu dengan yang lain sebagaimana sifat amanah dengan
khianat.
Apabila kejujuran tidak ada dalam jiwa setiap individu maka sikap manusia
terhadap sesamanya semakin buas dan garang, satu sama lain saling curiga, tidak ada
rasa saling percaya antara satu dengan yang lain, khususnya dalam hal kekayaan. Kita
tahu perdagangan merupakan pusat kegiatan perekonomian yang dibangun atas rasa
saling percaya diantara para pelaku perdagangan . andaikata dalam dunia perdangan
ini tidak ada rasa saling percaya diantara para pelaku-pelakunya maka akan terjadi
resesi dan kemacetan kerja. Dari sinilah muncul kesengsaraan hidup dan semakin
sempit harapan untuk bertahan hidup. Hal tersebut memang egois, sebab mana ada
orang yang berakal sehat mau menyerahkan hartanya kepada orang yang tidak dapat
dipercaya.

Sebab-sebab manusia berbuat kejujuran 


1) Mempunyai akal, karena dengan akal manusia bisa mengetahui manfaat dari
kejujuran dan bahaya dari kebohongan, sehingga ia berbuat jujur.
2)  Memiliki agama, karena agama memerintahkan pemeluknya untuk berkat jujur
dan melarang berkata bohong.
3) Memiliki sifat muru’ah, orang yang memiliki sifat muru’ah tidak suka berkata
bohong, tetapi ia lebih suka berkata jujur.
Allah SWT berfirman: Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah,
dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.
Dalam ayat ini Allah menunjukkan kepada orang-orang yang beriman jalan
menuju kebaikan dan menghindarkan mereka dari jalan kesesatan.
Imam Abu Ja’far menafsiri ayat ini sebagai berikut, bahwasanya Allah menyeru
kepada orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya untuk bertakwa
(mendekatnya diri kepadaNya dan menjauhi laranganNya). Hendaklah kamu semua
didunia termasuk orang-orang yang taat kepada Allah dan di akhirat bersama orang-
orang yang benar, yakni bersama-sama orang-orang yang membenarkan Allah dan
beriman kepadaNya Dalam kitab shohih al-Bukhori, terdapat hadits yang
menerangkan tentang kejujuran.

Telah berkata kepadaku Usman bin Abi Syaibah, telah berkata kepadaku Jarir
dari Mansur dari Abi Wail dari Abdillah r.a. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya kejujuran itu akan membawa kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan
membawa kesurga. Dan seseorang yang jujur itu akan ditulis (ditetapkan) disisi Allah
sebagai seorang yang benar. Dan sesungguhnya berbohong akan membawa kepada
dosa (kejahatan) dan dosa itu akan membawa pelakunnya ke neraka. Sesungguhnya
seseorang yang berbohong akan ditetapkan disisi Allah sebagai pembohong.
Hadis diatas menjelaskan tentang kejujuran yang menunjukkan jalan kebaikan
yaitu berbuat amal sholeh dengsn ikhlas dan jauh dari celaan manusia dan kebaikan
itu menunjukkan jalan kesurga. Dan jika seseorang itu berbuat jujur pada setiap
perkara dan sifat jujur itu telah melekat padanya maka ia tergolong orang-orang yang
shiddiq dan ditetapkan pahalanya.
Imam ghazali menggambarkan adanya para nabi seperti Ibrahim, Ismail, dan
Idris yang diterangkan dalam al-Qur’an sebagai orang-orang yang berkata benar.
Orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir tentunya akan mengamalkan sifat
jujur tersebut, karena perbuatan jujur akan menunjukkan kepada kehidupan yang
lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat. Dan meninggalkan kebohongan yang
akan menjerumuskannya ke perbuatan dosa dan neraka.
Komentar : pakaian seperti ini belum memenuhi syariat islam karena belum sepenuhnya
menutupi aurat

Komentar : pakaian seperti ini sudah memenuhi syariat islam karena auratnya sudah tertutupi
semuanya
Pidato pelajaran agama islam

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Yang terhormat bapak Mukhlis, S.Pd. selaku guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia
SMK Penerbangan Singosari,

Yang saya hormati Bapak Mukhlis dan teman-teman siswa sekalian yang saya cintai
Yang pertama, marilah kita panjatkan rasa puja dan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa,
karena atas limpahan Rahmad-Nya kita dapat berkumpul di kelas X-EAI 3 ini dalam rangka Ujian
praktek pidato agama islam dengan keadaan sehat wal afiat.

Yang kedua, Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad S.W.A yang mana telah memberikan kita suri tauladan yang begitu
sempurna sehingga kita dapat dengan jelas membedakan mana yang baik dan mana buruk.

Hadirin yang berbahagia,

Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan sedikit tentang “akhlakqul
karimah” di dalam konsep agama Islam. Apakah teman-teman disini ada yang tahu apakah
yang dimaksud dengan akhlaqul karimah? Nah akhlak menurut bahasa artinya tabi’at,
kebiasaan, atau perangai. Akhlah dibagi menjadi 2, yaitu akhlahmahmudah atau bisa disebut
akhlak terpuji dan akhlah mazmumah yang disebut juga akhlak tercela.

Akhlakul karimah tentunya adalah akhlak yang terpuji. Seperti firman Allah dalam Al-
Qur’an surat Al-Qalam ayat 4 yang berbunyi :

“sesungguhnya engkau (Muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung”. Q.S.
AL-Qalam ayat 4

Kita dapat menyimpulkan dari firman tersebut bahwa Nabi Muhammad adalah suri
tauladan yang baik bagi kita. Beliau memiliki akhlakul karimah yang terpuji yang selayaknya
kita jadikan penutan dalam kehidupan kita. Dengan kita menjaga akhlak dan perbuatan kita,
maka akan selalu mendekatkan kita kepada Allah.

Dalam kehidupan sehari-hari akhlakul karimah dapat digunakan sebagai tolok ukur
dalam menentukan kehormatan seseorang. Mari coba kita fikirkan dan renungkan sejenak!
Apabila tetangga dekat kita ada yang memiliki tabiat suka mabuk-mabukan, berjudi, serta
perilaku yang meresahkan masyarakat lainnya. Tentunya orang tersebut akan mendapatkan
sanksi sosial di mata masyarakat bukan? Tidak hanya itu, bisa jadi banyak orang yang
mengejeknya bahkan tidak ada yang mau peduli lagi. Contoh tersebut memberikan kita
pelajaran bahwa jika ingin dihargai seseorang maka kita harus menghargai diri sendiri dan
menjaga akhlak kita.

Ternyata tidak hanya di dunia saja ada hukuman bagi yang melakukan perbuatan yang
melanggar norma atau aturan yang ada, di akherat pun juga akan ada balasannya. Berdasarkan
sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan kepada Abu Daud yang berbunya bahwa
“tidak ada yang lebih berat di timbangan amal daripada budi pekerti yang terpuji”. Dari sini
kita dapat mengetahui bahwa bukan dalam pergaulan atau di masyarakat saja, kepada orang
tua pun kita harus berakhlak yang baik. Mari mulai sekarang kita tingkatkan iman dan taqwa
kita kepada Allah dengan menjaga akhlakul karimah kepada semua orang.

Hadirin yang dimuliakan Allah.

Jika kita lihat pada era modern ini, hal yang paling mendasar yaitu “pendidikan”.
Pendidikan moral amat dibutuhkan di kalangan pelajar sebagai generasi penerus bangsa. Etika
dan moral selayaknya diterapkan sejak dini untuk membangun sumber daya manusia yang
berakhlak mulia. Beberapa contoh yang tidak asing bagi kita, tidak sedikit para intelektual
yang pintar namun tidak dibarengi dengan moral dan akhlak yang baik. korupsi sudah tidak
asing lagi dan menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat, tidak sedikit orang yang
terkena kasus asusila di Negara kita ini. Hal tersebut menjadi sebuah permasalahan yang
muncul akibat kurang dibarengi dengan pendidikan moral yang baik ketika di bangku sekolah.
Dalam hal ini guru merupakan sosok yang diharapkan mampu memberikan pengajaran akhlak
dan moral kepada muridnya dengan penuh kesabaran.

Akhlak mulia merupakan sebuah kunci untuk terwujudnya kehidupan yang damai dan
tentram. Dalam sejarah kehidupan, telah dibuktikan seorang pemimpin yang memiliki
akhlakul karimah dapat mewujudkan masyarakat yang damai dan sejahtera. Seorang
pemimpin yang bobrok akhlaknya, dapat dipastikan bahwa dalam kepemimpinannya, ia akan
menerapkan cara-cara yang dapat menimbulkan keributan serta kegaduhan di tengah-tengah
masyarakat. Hal ini tentunya dapat digunakan sebagai pelajaran bahwa akhlak merupakan
suatu hal yang teramat penting untuk dipergunakan sebagai pondasi dalam segala aspek.

Saudara-saudaraku semua

Menjaga moral dan akhlak yang baik merupakan sebuah tiang untuk mempertahankan
kekokohan jiwa kita. Kembangkan moral, semangat, dan tekatkan untuk terus melangkah
menggenggam impian. Gapailah kesuksesan untuk orang-orang disekeliling kita yang begitu
menaruh harap besar terhadap diri kita masing-masing! Wujudkan segala apa yang kita
inginkan dengan segala apa yang kita miliki salah satunya dengan akhlakul karimah
sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW.

Demikian yang dapat saya sampaikan, apabila terdapat khilaf dan salah dalam tutur
kata atau dalam bersikap, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Kepada Allah lah
tempat kembali dan memohon ampunan, Sekian dan terima kasih.

Wabillahitaufik Walhidayah, Waridha Wallinayah.

WasalamualaikumWarahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai