Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUN PUSTAKA
kewenangan untuk mengatur unit sesuai tugas dan tanggung jawabya, memantau
dapat dipilih disesuaikan dengan kondisi dan jumlah pasien, dan kategori
sebagai berikut:
1. Perencanaan
pendek untuk mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi, menetapkan biaya -
perubahan.
2. Pengorganisasian
peran dan fungsi dalam organisasi dan menggunakan power serta wewenang
dengan tepat,
3. Ketenagaan
dari staf baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosial isasi staf, dan
sosialisasi staf.
4. Pengarahan
memfasilitasi kolaborasi.
5. Pengawasan
kebutuhan.
2) Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain
Mingguan, harian).
7) Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan lain
tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada dan
cara penggunaannya.
13) Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindung selama
batas wewenangnya.
15) Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindung selama
asuhan keperawatan dan kegiatan yang dilakukan secara tepat dan benar.
17) Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang lain, seluruh
kepala seksi, kepala bidang, kepala instansi, dan kepala UPF di Rumah
dan tenaga lain di ruang yang berada di bawah tangung jawabnya untuk
masyarakat. Peran perawat sebagai perawat pelaksana disebut care giver yaitu
masalah kesehatan, menurut Potter & Perry (2005) dalam melaksanakan asuhan
1. Pemberi Perawatan
sosial.
klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan
klien sebagai manusia dan secara hukutn, serta membantu klien dalam
4. Manajer kasus
ahli gizi dan ahli terafi fisik, ketika mengatur kelompok yang memberikan
perawatan pada klien, Selain itu perawat juga mengatur waktu kerja dan
5. Rehabilitator
lainnya, sering kali klien mengalami gangguan fisik dan emosi yang
6. Pemberi kenyamanan.
historis dalam keperawatan dan telah berkembang sebagai sesuatu peran yang
7. Komunikator
antara sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan
komunikasi
8. Penyuluhan
perawatan diri, menilai apakah klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan
9. Peran karier
peran tambahan dan kesempatan dan kesempatan berkarier yang lebih luas.
pendidikan klien.
manusia (SDM) dalam sebuah organisasi. SDM sebagai aset terpenting yang di
miliki sebuah organisasi perlu dikelola secara efektif untuk memberikan nilai
tambah, sebuah organisisasi perlu di kelola secara efektif untuk memberikan nilai
dalam arah tertentu (to run in a specifik direction), untuk mengarahkan (to direct),
berjalan didepan (to go at the head of), menjadi yang pertama (to be first),
membuka permainan (to open play) dan cenderung ke hasil yang pasti (to tentd
situasi tertentu.
adalah suatu seni dan proses untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain
supaya mereka memiliki motivasi untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai
kelompok, hasil timbal balik dari hubungan antar-pribadi dan sebuah kepribadian
yang memiliki pengaruh tertentu terhadap orang lain untuk berpikir, bersikap, dan
yang berada di bawah pengawasan untuk pembagian tugas dan tanggung jawab
1. Memotivasi dirinya sendiri untuk bekerja lebih tekun dan membaca lebih
banyak.
3. Mengerakkan atau memotivasi staf agar mereka mau dan sadar melaksanakan
tugas - tugas pokoknya, pada setiap tugas tersebut sudah melekat kewenangan
Teori orang besar (the great men theory) atau teori bakat (Trait
theory) ini adalah teori klasik dari kepemimpinan. Disini disebutkan bahwa
2. Teori situasi
baik, Hasil pengamatan tersebut menyimpulkan bahwa orang biasa yang jadi
3. Teori Ekologi
Sekalipun teori situasi kini banyak dianut, dan karena itu masalah
hari sering ditemukan adanya seorang yang setelah berhasil dibentuk menjadi
pengamatan yang sperti ini melahirkan teori ekologi, yang menyebutkan bahwa
menjadi pemimpin yang baik memang ada bakat -bakat tertentu yang terdapat
3) Sikap yang inquistive atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang
untuk berpikir. hasil pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya
sebagai Bapak serta penasehat bagi para bawahannya. Salah satu kunci
yang di harapkan.
14) Naluri yang tepat, kemampuannya ntuk memilih waktu yang tepat
sama lain.
18) Rasa relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan
sasaran organisasi.
bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi serta
22) Ketegasan.
24) Keberanian.
suatu tujuan. (suarli,2012) menurut Muninjaya (2012) ada tiga faktor yang
mempengaruhi gaya kepemimpinan pertama, faktor kekuatan yang ada pada diri
pemimpin, faktor kedua, bersumber dari kelompok yang dipimpin, dan faktor
ketiga tergantung pada situasi, selain itu ada dasar yang sering di gunakan untuk
oleh pemimpin kewajiban pemimpin, dan (3) falsafah yang dianut oleh pemimpin
(Suali, 2012)
4. Partispatif
praktekkan.
Sejak lahir atau bahkan sejak pembuahan, setiap makhluk sudah berada
dalatn situasi yang menggambarkan adanya dua pihak yang saling bertentangan,
yaitu pihak pertama berupa kondisi dari makhluk itu sendiri dan pihak kedua ialah
untuk mengembangkan. Oleh karena itu ada dua kejadian penting disini, yaitu:
adanya situasi sress (stress situation) pada invividu dan adanya adaptasi terhadap
bagian kehidupan. dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari stress
menurut Hans Selye (1993) dalam Hidayat (2009) stres adalah suatu respon
umum non spesifik yang tibul akibat situasi lingkungan yang tidak menentu.
dalam istilah yang lebih umum disebut stressor. Stressor adalah keadaan atau
situasi, obyek atau individu yang dapat menimbulkan stres. Secara umum stressor
dapat dibagi menjadi tiga, yaitu stressor fisik, sosial dan psikologis.
1. Stressor fisik
Bentuk dari stressor fisik adalah suhu (panas dan dingin); suara bising,
2. Stressor sosial
yang kurang baik dengan atasan atau sejawat, pelatih, atau aturan
kerja.
buruk.
3. Stressor psikologis
a. Frustasi
hambatan.
b. Ketidak pastian
tubuh, seperti:
kerontokan.
3. Pendengaran berdenging.
4. Wajah tegang, serius, tidak santai, sulit tersenyum dan kedutan pada
6. Kulit dingin atau panas atau banyak berkeringat, kulit kering, eksim,
9. Lambung perih, kembung dan pedih, mulas sulit defekasi atau diare.
12. Kadar gula darah meningkat, pada wanita terjadi gangguan menstruasi.
selain mengganggu sistem tubuh, stres juga dapat menyebabkan hal - hal sebagai
berikut:
menimbulkan :
1. Kecemasan
3. Depresi
Gejala terjdinya stres secara umum terdiri dari 2 (dua) gejala, yaitu
1. Gejala fisik:
Beberapa bentuk gangguan fisik yang sering muncul pada stress adalah
nyeri dada, diare selama berapa hari, sakit kepala, mual, jantung
2. Gejala Psikis
yang tepat, tidak tahan terhadap suara atau gangguan lain, dan emosi
tidak terkendali.
Sebenarnya stres tidak selalu bersifat negatif Hans sely, 1990 dalam
1. Eustres
senang, menantang dan menggairahkan. Dalam hal ini tekanan yang terjadi
bersifat positif, misalnya lulus dari ujian, atau kondisi ketika menghadapi
perkawinan.
2. Distress
Optimal stres atau neustress adalah stres yang berada antara stres dengan
respon yang berbeda – beda, tetapi secara umum respon terhadap stress
1. Tingkat peringatan
2. Tingkat Resistensi
tidak senang dihadapi dengan sikap ramah bukan dengan marah yang
tidak terkendali.
Jika Stres berlangsung lama, akan memasuki tingkat ketiga, tbuh tidak
lagi mempunyai senjata untuk melawan stres. Fisik dan pikiran sudah
lelah, sehingga tidak tahan membendung stres. Pada keadaan ini Orang
gangguan lainnya. Kadang – kadang muncul gejala lain seperti tidak mau
2.6.1 Defenisi
Stres adalah tekanan yang terlalu besar bagi individu, terjadi stres ditempat
kerja hampir tidak dapat dihindari dalam banyak jenis pekerjaan, perawat sebagai
tekanan psikologi yang dialami oleh perawat pelaksana selama bekerja yang
datang dari lingkungan sekitarnya, menurut Cooper di dalam Towner (2002) stres
kerja ialah tekanan yang terlalu besar bagi perawat pelaksana yang bersifat
disetiap waktunya.
Dalam dunia bekerja bayak hal yang dapat meyebabkan stres dalam
bekerja dimana menurut Towner (2002) Ciri – ciri situasi kerja yang penuh
keperawatan.
berlebih.
pekerjaan.
bervariasi, antara lain sperti tersebut dibawah ini: menurut Umi (2005) stresor
kerja pada perawat sesuai urutannya adalah beban kerja berlebihan sebesar 82%,
pemberian upah yang tidak adil 58%, kondisi kerja 52%, tidak diikutkan dalam
Rosmawar (2009) penyebab stres kerja dikelompokan dalam tida kategori yaitu:
tersebut.
perawat.
sama sepanjang tahun dan sudah tidak suka lagi karena sudah
c) Konflik dengan rekan kerja yaitu ketidak sesuaian antara dua atau
3. Penyebab lingkungan
Kematian pasien.
disukai.
orang lain.
f) Kemajuan tehnologi.