Disusun oleh:
Anna Siti Fatimah
16/400650/SV/11154
i
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI PT RUMPUN SARI KEMUNING I
KARANGANYAR, JAWA TENGAH
Disusun Oleh:
Anna Siti Fatimah
16/400650/SV/11154
Mengetahui,
Dosen Pembimbing/Penguji Ketua Program Studi
Diploma III Agroindustri
ii
SURAT KETERANGAN SELESAI PKL
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan baik guna memenuhi kelengkapan bukti
belajar. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini mampu memberikan banyak
pengalaman dan wawasan mengenai kegiatan-kegiatan operasional yang
dilakukan di industri yang telah dikunjungi. Berbekal ilmu yang diperoleh dari
perkuliahan diharapkan setiap mahasiswa yang telah melakukan kerja praktik
mampu mengaplikasikan ilmu tersebut ketika terjun di dunia kerja.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan serta bimbingan sebagai bahan masukan dalam menyusun
Laporan Praktik Kerja Lapangan. Terima kasih kepada Ibu Diklusari Isnarosi
Norsita selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dalam penyusunan
Laporan Praktik Kerja Lapangan. Terima kasih kepada semua karyawan PT
Rumpun Sari Kemuning I yang telah membimbing penulis selama Praktik Kerja
Lapangan.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini.
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Peta wilayah kebun .......................................................................... ix
Lampiran 1.2 Distribusi tenaga kerja ...................................................................... x
Lampiran 1.3 Pembagian tugas dan wewenang setiap jabatan .............................. xi
Lampiran 2.1 Spesifikasi Mesin........................................................................... xvi
Lampiran 2.2 Spesifikasi Bahan Baku ............................................................... xxiii
viii
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1
Pada tahun 1980 PT Rumpun dibagi menjadi dua yaitu PT Rumpun
Antan dan PT Rumpun Teh. PT Rumpun Antan menghasilkan komoditi karet,
kopi, kelapa, cengkeh, dan randu. Di mana perkebunan komoditi tersebut
terletak di Cilacap, Banyumas, Pati, dan Semarang. Sedangkan PT Rumpun
Teh menghasilkan komoditi teh meliputi Perkebunan Kemuning di
Karanganyar, Perkebunan Medini di Kendal, dan Perkebunan Kaliginting di
Semarang. Pada tanggal 1 April 1990 PT Rumpun bekerja sama dengan PT
Astra Agro Niaga sehingga namanya berubah menjadi PT Rumpun Sari
Kemuning I. Pada tanggal 1 Mei 2004 diambil alih oleh PT Sumber Abadi
Tirtasentosa hingga sekarang.
2
Batas Timur : Hutan Pinus Wonomarto
Batas Barat : Kebun Karet PTPN IX Batujamus
PT Rumpun Sari Kemuning I mempunyai kantor direksi di Jalan Pemuda
145 Semarang, Jawa Tengah. PT Rumpun Sari Kemuning I mempunyai kantor
pusat (PT Sumber Abadi Tirtasentosa) yang berlokasi di Jalan Boulevard
Raya, Wisma Gading Permai Blok AR 1 nomor 9-10A Jakarta Utara.
Terdapat beberapa dasar dalam pemilihan lokasi pabrik, diantaranya :
1. Lokasi pabrik dekat dengan perkebunan teh, sehingga dapat
mempermudah dalam memperoleh pasokan bahan baku berupa pucuk teh
2. Lokasi pabrik dekat dengan pemukiman warga sehingga memudahkan
dalam penyerapan tenaga kerja
3. Lokasi pabrik berada di lereng Gunung Lawu sehingga mempermudah
dalam mendapatkan air bersih.
3
helper teknik. Staf dan tenaga kerja bulanan diangkat berdasarkan surat
keputusan dari direksi, sedangkan tenaga kerja harian tetap dan tenaga kerja
harian lepas diangkat oleh menejer atas persetujuan direksi pusat. Distribusi
tenaga kerja PT Rumpun Sari Kemuning I dapat dilihat pada lampiran 1.2
Sistem pengupahan staf dan tenaga kerja bulanan PT Rumpun Sari
Kemuning I merupakan wewenang dari PT Sumber Abadi Tirtasentosa selaku
direksi pusat. Staf dan tenaga kerja bulanan digaji sebulan sekali pada akhir
bulan disesuaikan dengan tinggi jabatan karyawan. Sedangkan sistem
pengupahan tenaga kerja harian tetap dan tenaga kerja harian lepas merupakan
wewenang manajer PT Rumpun Sari Kemuning I atas persetujuan direksi
pusat. Tenaga kerja harian tetap dan tenaga kerja harian lepas digaji dua
minggu sekali setiap bulannya berdasarkan hari kerja. Gaji tenaga kerja harian
lepas pemetik didasarkan pada banyaknya teh dan kualitas teh yang dipetik.
PT Rumpun Sari Kemuning I secara umum menerapkan waktu kerja
selama 6 hari kerja. Bagian karyawan kantor PT Rumpun Sari Kemuning I
mempunyai jam kerja dari pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB. Untuk
karyawan pemetik di kebun mempunyai jam kerja dari pukul 06.00 WIB
hingga 13.00 WIB. Sedangkan untuk karyawan pabrik mempunyai jam kerja
24 jam menggunakan sistem shift dengan pembagian sebagai berikut:
1. Untuk hari Senin-Kamis, pembagian shift dilakukan sebagai berikut:
Shift I : pukul 09.00-16.30 WIB
Shift II : pukul 16.30-00.00 WIB
Shift III : pukul 00.00-07.30 WIB
2. Untuk hari Jumat-Sabtu, pembagian shift dilakukan sebagai berikut:
Shift I : pukul 10.00-16.30 WIB
Shift II : pukul 16.30-23.00 WIB
Shift III : pukul 23.00-05.30 WIB
Hak tenaga kerja PT Rumpun Sari Kemuning I yaitu mendapatkan gaji
sesuai dengan UMK atau sesuai dengan ketetapan direksi pusat, bantuan
sosial, dan bantuan beasiswa. Fasilitas yang diberikan oleh PT Rumpun Sari
Kemuning I yaitu menyediakan fasilitas perumahan, tunjangan cuti, pelayanan
kesehatan, jaminan sosial tenaga kerja, serta promosi jabatan. Pelayanan
4
kesehatan yang diberikan meliputi pemeriksaan kesehatan karyawan di
puskesmas atau rumah sakit, pengobatan gratis, pemeriksaan ibu hamil dan
bantuan melahirkan, serta tunjangan kecelakaan kerja. Karyawan yang
mempunyai prestasi dan kecakapan sesuai dengan persyaratan maka akan
dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi.
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja PT Rumpun Sari Kemuning I
meliputi pengamanan mesin, pengamanan kebakaran, alat pelindung diri, dan
pelayanan kesehatan kerja. Pengamanan mesin dilakukan dengan cara
pemeriksaan berkala oleh mekanik sesuai Standart Operating Process
Maintenance Alat Pengolahan Teh Hijau. Pengamanan kebakaran dilakukan
dengan menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang dipasang di
area yang berpotensi menimbulkan bahaya. Alat Pelindung Diri (APD) yang
digunakan PT Rumpun Sari Kemuning I yaitu masker, sarung tangan, dan
safety shoes yang dapat mencegah terjadinya kecelakan kerja. Namun pada
pelaksanaannya, tidak semua pekerja menggunakan alat pelindung diri yang
ditentukan ketika bekerja. Pelayanan kesehatan yang diberikan PT Rumpun
Sari Kemuning I yaitu tunjangan kecelakan kerja yang terjadi di area pabrik
serta asuransi tenaga kerja.
5
untuk mengawasi dan menjaga bagian perawatan kebun terhadap hama dan
penyakit tanaman. Kepala tanaman dan asisten tanaman bertugas mengawasi
seluruh kegiatan pengelolaan tanaman dan pemetikan di kebun sesuai dengan
afdeling yang menjadi tanggung jawabnya. Kepala tata usaha bertanggung
jawab terhadap pekerjaan di kantor, kebun, dan anggaran biaya dengan
melakukan pengecekan bersama manajer. Kepala pabrik bertanggung jawab
terhadap pengelolaan bahan dasar dari kebun hingga produk siap
didistribusikan. Struktur organisasi PT Rumpun Sari Kemuning I dapat dilihat
pada gambar 1.1. Pembagian tugas dan wewenang setiap jabatan dapat dilihat
pada lampiran1.3
Gambar 1.1 Struktur Organisasi
MANAGER
DWI KORANTO
MDR. I HPT ASS. MAN. TAN ASS. MAN. TAN KA.TATA USAHA KA. PABRIK/TEKNIK
MANDOR HPT/CHEMICAL MANDOR PANEN MANDOR PANEN KasIr KR. PABRIK DRIVER TRANSPORT
PURWANTO (OA) SUTARMI SUKARNO
HARJONO (OB) 1. DANU SARWONO 1. SUPRIYANTO
2. SRIYANTO 2. SUNARTO Kr. Gud. Mat./Analisa KR. KERINGAN
3. MICHAEL PP. 3. NYOMAN SUWARSO SUROTO
4. SUGITO 4. GIGIH PRAMUKARNO
5. TETEN 5. PURWOTO Kr.Pers. Um. MEKANIK KARY. TRANSP. (PHT)
6. SUPARNO PRIYANTO 1. SUJARWO
1. HARYATMO 2. MARDI S.
KR. AFDELING 2. DWI WINARNO 3. SUWARNO
KR. TIMBANG KR. TIMBANG SUMARNI 3. SUWARDI B 4. EKO WIDODO
SULARNO HS SUGIYANTO 5. WALUYO
SUWANTO HARTOYO DRIVER TIMBANGAN PUCUK 6. SAPTO
SLAMET WIDODO KEMO JAELANI
MANDOR RAWAT MANDOR RAWAT
DETEKSI/EWS DWI WARSITO SULARTO SAT PAM MANDOR SORTASI
RAWAT JALAN (PHL)
1. WAGITO 1. SUKINO
2. SLAMET 2. SUWARNO
3. DALYONO LABORAT
4. SUPARJO B
SUTARTI ( PHT )
6
BAB II
SISTEM PRODUKSI
Produksi teh hijau pada bulan Juni mengalami penurunan yang cukup
drastis, pucuk teh basah yang dipanen 145.486 kg dan menghasilkan teh
kering 32.375 kg. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan produksi teh
kering pada bulan Juni menurun yaitu keterlambatan weeding secara manual
dan kimia, keterlambatan pemupukan, serta curah hujan rendah. Faktor
keterlambatan weeding dan keterlambatan pemupukan disebabkan karena
7
kebijakan PT Rumpun Sari Kemuning I mengenai libur lebaran. Curah hujan
yang rendah dapat menghambat pertumbuhan tanaman teh.
8
untuk menampung dan mengangkut pucuk teh hasil penggulungan pertama ke
mesin OTR. Pada proses pengeringan awal, pengeringan kedua, serta
pengeringan ketiga penanganan bahan dilakukan menggunakan dump hand
truck yang digunakan untuk menampung dan mengangkut pucuk teh hasil
pengeringan menuju mesin selanjutnya. Pada proses sortasi penanganan
bahan dilakukan dengan menggunakan ember, karung, dan troli untuk
menampung dan transportasi teh kering. Pada proses pengemasan
penanganan bahan dilakukan menggunakan karung, sekop, dan timbangan.
Teh kering yang sudah dikemas kemudian diletakkan di hand truck dan
disusun diatas pallet selama penyimpanan di gudang.
9
pemindahan pucuk daun teh dari karung ke lantai, inspeksi yang dilakukan
pada proses penghamparan yaitu mengatur ketinggian hamparan 30-40 cm.
Proses selanjutnya yaitu pelayuan menggunakan mesin rotary panner
selama 313,2 detik setiap batch. Proses pelayuan termasuk gabungan operasi
dan inspeksi karena terjadi perubahan kadar air sebesar 30-35%, proses
inspeksi berupa pemeriksaan kadar air pada daun dengan cara diremas
menggunakan tangan. Proses selanjutnya yaitu penggulungan menggunakan
mesin open top roller selama 1513,2 detik setiap batch. Proses penggulungan
termasuk gabungan operasi dan inspeksi karena terjadi perubahan bentuk
pada daun teh, yang semula berbentuk lembaran berubah menjadi gulungan-
gulangan. Proses inspeksi berupa pengamatan terhadap hasil gulungan daun
dan penggunaan waktu yang tepat.
Proses selanjutnya yaitu pengeringan I menggunakan mesin endless
chain pressure yang memerlukan waktu 618 detik setiap batch. Proses
selanjutnya yaitu pengeringan II menggunakan mesin rotary dryer yang
memerlukan waktu 1902,6 detik setiap batch. Proses selanjutnya yaitu
pengeringan III menggunakan mesin ball tea yang memerlukan waktu 35388
detik setiap batch. Proses pengeringan awal hingga pengeringan akhir
termasuk gabungan operasi dan inspeksi karena terjadi perubahan kadar air
pada daun teh. Inspeksi yang dilakukan berupa pengamatan secara visual dan
pengecekan kadar air dengan cara meremas daun teh kering. Proses
selanjutnya yaitu sortasi menggunakan mesin mexy yang membutuhkan
waktu 343,8 detik setiap batch. Proses sortasi termasuk gabungan proses
operasi dan inspeksi karena terjadi pemisahan ukuran sesuai dengan grade
kemudian dilakukan pengamatan visual terhadap hasil sortasi.
Proses selanjutnya yaitu blending menggunakan peralatan manual
sekop selama 2700 detik setiap batch. Proses blending termasuk gabungan
operasi dan inspeksi karena terjadi perubahan komposisi teh kering, inspeksi
yang dilakukan berupa pencampuran harus merata dan komposisi teh harus
sesuai takaran. Proses selanjutnya yaitu pengemasan menggunakan plastik PE
sebagai kemasan primer, kemasan karung sebagai kemasan sekunder,
kemudian dijahit pada bagian atas karung. Proses pengemasan membutuhkan
10
waktu 59,4 detik setiap karung. Proses pengemasan termasuk gabungan
operasi dan inspeksi karena terjadi pemindahan teh kering dari tempat
blending ke kemasan, inspeksi yang dilakukan yaitu menimbang berat teh
kering sesuai jenis teh. Proses terakhir yaitu penyimpanan teh kering di
gudang yang bertujuan untuk menjaga kualitas dan kuantitas teh kering. Peta
proses operasi PT Rumpun Sari Kemuning I dapat dilihat pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Peta Proses Operasi
11
A
Sortasi
343,8”/batch I-8
Mexy, Middleton,
O-7
Winower, Separator
Plastik PE
Karung
I-10 Pengemasan
59,4”/karung O-9 Manual alat jahit
Penyimpanan
Operasi 9 42.857,2”
Penyimpanan 1 -
Total 20 85.732,89”
12
2.4 Proses Produksi
2.4.1 Mesin dan Peralatan Produksi
Mesin dan peralatan produksi yang digunakan oleh PT Rumpun
Sari Kemuning I mempunyai kapasitas, spesifikasi, perawatan yang
berbeda-beda sesuai dengan fungsi masing-masing mesin dan peralatan.
Spesifikasi setiap mesin dapat dilihat pada lampiran 2.1
a. Mesin Rotary Panner
Mesin rotary panner merupakan mesin yang digunakan untuk
proses pelayuan. Mesin rotary panner mempunyai fungsi untuk
mengurangi kandungan air pucuk daun teh hingga 30-35%,
menonaktifkan enzim polifenol oksidase yang terdapat dalam daun
teh sehingga tidak terjadi proses oksidasi enzimatis, dan untuk
melemaskan daun supaya mempermudah proses penggulungan.
Prinsip kerja dari rotary panner adalah melayukan pucuk daun teh
dengan pemanasan suhu 90-120ºC pada bagian luar dinding silinder
yang berputar dengan kecepatan 30 rpm dari sumber panas api.
Kapasitas mesin rotary panner yaitu 300-350 kg per jam setiap unit.
13
Gambar 2.3 Mesin Open Top Roller
c. Mesin Belong / Endless Chain Pressure (ECP)
Mesin ECP merupakan mesin yang digunakan untuk proses
pengeringan pertama pucuk daun teh. Mesin ECP berfungsi untuk
menurunkan kadar air menjadi 25-30% dengan cara menguapkan air
yang terkandung pada pucuk daun teh. Mesin ECP juga berfungsi
untuk menghasilkan warna dan aroma yang khas pada hasil akhir
pengeringan. Prinsip kerja mesin ECP yaitu memasukkan daun yang
telah tergulung melalui pintu bagian depan (inlet) dan diatur
ketebalannya dengan perata setinggi 2-5 cm. Daun teh akan berjalan
melalui tray dalam ruang pemanas yang bersuhu 100-150ºC selama
15 menit. Sumber panas dari mesin ECP yaitu berupa udara hasil
pembakaran kayu dalam tungku. Kapasitas mesin ECP yaitu 250-300
kg per jam setiap unit mesin.
14
rotary dryer yaitu pucuk daun teh dikeringkan dalam silinder yang
berputar dengan kecepatan 26 rpm dan suhu 100-120ºC selama 30-
35 menit. Kapasitas mesin rotary dryer yaitu 70-80 kg per jam setiap
unit mesin. Bahan bakar yang digunakan mesin rotary dryer yaitu
gas, hal ini dikarenakan gas lebih hemat dan tidak memerlukan
tempat tungku yang luas.
15
f. Mesin Mexy
Mesin mexy merupakan mesin yang digunakan untuk proses
sortasi teh kering. Mesin mexy berfungsi untuk memisahkan teh
kering menurut jenis mutu. Prinsip kerja mesin mexy yaitu
memisahkan jenis mutu teh berdasarkan ukuran teh kering yang
masuk melalui conveyor menuju ke ayakan dan dipisahkan sesuai
grade. Grade yang dihasilkan dari setiap lubang mexy yaitu:
1) Lubang 10 mm : hasil yang tetahan berupa tulang dan jikeng
2) Lubang 8 mm : hasil yang tertahan berupa bahan PSB, tulang,
jikeng
3) Lubang 6 mm : hasil yang tertahan berupa bahan PSB, tulang,
dan kempring
4) Lubang 4 mm : hasil yang tertahan berupa bahan PSK, tulang,
dan kempring
5) Lubang 3 mm : hasil yang tertahan berupa bahan PSK, tulang,
dan kempring
6) Lubang 2 mm : hasil yang tertahan berupa bahan CM, tulang,
dan kempring
16
Gambar 2.8 Mesin Middleton
h. Mesin Winnower
Mesin winnower berfungsi untuk memisahkan partikel
berdasarkan berat jenisnya. Prinsip kerja dari mesin winnower yaitu
teh kering masuk ke dalam ruang penghembus melalui conveyor
kemudian dihembuskan udara yang berasal dari exhaust fan. Teh
yang mempunyai berat paling besar akan keluar pada lubang output
pertama dan teh yang semakin ringan beratnya akan keluar pada
lubang output selanjutnya.
17
Gambar 2.10 Mesin Separator
j. Neraca
Neraca digunakan untuk menimbang pucuk daun teh dari
kebun dan menimbang teh kering hasil pengolahan.
18
l. Dump Hand Truck
Dump hand truck digunakan untuk menampung dan
mengangkut pucuk teh hasil dari proses satu dengan proses
selanjutnya.
19
2.4.2 Spesifikasi Bahan Baku
PT Rumpun Sari Kemuning I mendapatkan bahan baku teh hijau
yang berupa pucuk teh dari perkebunan milik PT Rumpun Sari
Kemuning I. Bahan baku yang digunakan oleh pabrik teh PT Rumpun
Sari Kemuning I terdiri dari empat jenis tanaman teh yaitu TRI 2025,
TRI 2024, Gambung (GB), dan Cihiruan (CIN). Dari keempat jenis
tersebut, yang paling banyak ditanam oleh PT Rumpun Sari Kemuning
I adalah TRI 2025. Pucuk yang digunakan pada bahan baku terdiri dari
pucuk peko dan pucuk burung dengan tambahan daun muda. Pucuk
peko merupakan daun yang masih menggulung, sedangkan pucuk
burung merupakan daun yang sudah melebar.
Petikan yang dianjurkan oleh PT Rumpun Sari Kemuning I
adalah petikan halus dengan rumus petikan p+1m, petikan sedang
dengan rumus petikan p+2m dan p+3m, serta petikan burung dengan
rumus b+1m, b+2m, dan b+3m. Rumus p+1m yaitu daun yang dipetik
adalah pucuk peko dan satu daun muda di bawahnya. Rumus p+2m
yaitu daun yang dipetik adalah pucuk peko dan dua daun muda di
bawahnya. Rumus p+3m yaitu daun yang dipetik adalah pucuk peko
dan tiga daun muda di bawahnya. Rumus b+1m yaitu daun yang dipetik
adalah pucuk burung dengan 1 daun muda. Rumus b+2m yaitu daun
yang dipetik adalah pucuk burung dengan 2 daun muda. Rumus b+3m
yaitu daun yang dipetik adalah pucuk burung dengan 3 daun muda.
Spesifikasi bahan baku dapat dilihat pada lampiran 2.2
20
bantuan ani-ani. Hasil pemetikan pucuk daun teh dikumpulkan
menggunakan waring dengan berat maksimal 25 kg supaya tidak
terlalu padat dan dapat meminimalisir kerusakan pucuk daun teh.
Pengendalian proses yang dilakukan oleh PT Rumpun Sari
Kemuning I untuk mengatasi masalah pucuk daun teh yaitu dengan
cara analisa pucuk. Analisa pucuk bertujuan untuk memperkirakan
kualitas produk teh hijau yang akan dihasilkan, penilaian terhadap
keterampilan pemetik, serta untuk mengetahui upah pemetik.
b. Penimbangan pertama
Penimbangan pertama dilakukan dengan menggunakan alat
timbangan pikul untuk mengetahui hasil panen pucuk daun teh
dalam sekali timbang dan untuk menentukan upah pemetik.
c. Pengangkutan
Pengangkutan pucuk teh menggunakan truk yang terbuka
sangat mempengaruhi kualitas akhir dari teh, sehingga perlu
penanganan yang tepat untuk menghindari terjadinya fermentasi
awal pada teh. Pengendalian yang dilakukan oleh PT Rumpun Sari
Kemuning I yaitu dengan melakukan pengangkutan secara cepat dan
penataan yang tidak terlalu rapat pada bak truk sehingga sirkulasi
udara terjaga.
d. Penimbangan kedua
Penimbangan kedua bertujuan untuk mengontrol keakuratan
data penimbangan di kebun, merencanakan proses pengolahan,
menentukan hasil teh kering, serta untuk menentukan pucuk teh yang
mengalami kerusakan selama pengangkutan.
e. Penghamparan
Pucuk yang telah ditimbang kemudian dibongkar dan
dihamparkan dilantai yang beratap, penghamparan bertujuan untuk
menguapkan air yang menempel pada daun. Pengendalian yang
dilakukan PT Rumpun Sari Kemuning I yaitu pucuk daun teh
dihamparkan ke lantai dengan ketinggian 30-40 cm dan setiap 1,5-2
jam sekali dilakukan pembalikan. Waktu total yang diperlukan untuk
21
penghamparan adalah 4 jam. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan
proses terjadinya oksidasi awal pada pucuk daun teh.
f. Pelayuan
Proses pelayuan menggunakan silnder panas berkecepatan 30
rpm menggunakan suhu 90-120ºC selama 5-7 menit. Proses
pelayuan dapat menonaktifkan enzim polifenol oksidase yang
terdapat pada daun teh sehingga tidak terjadi proses oksidasi
enzimatis. Standar output pelayuan yaitu warna pucuk daun teh hijau
zaitun, aroma yang dihasilkan harum khas teh, kadar air berkurang
sebesar 30%-35%. Cara pengecekan output pelayuan yaitu ketika
pucuk daun teh diremas tidak akan menghasilkan bunyi dan tidak
megeluarkan air. Pengendalian yang dilakukan PT Rumpun Sari
Kemuning I yaitu mengontrol input dan suhu yang digunakan dalam
proses pelayuan.
g. Penggulungan
Proses penggulungan bertujuan untuk mememarkan daun
sehingga daun dapat tergulung dengan sempurna. Proses
penggulungan juga bertujuan untuk mengeluarkan gel atau getah
yang terdapat pada teh. Kualitas penggulungan teh dipengaruhi
kualitas pucuk daun teh yang diolah. Apabila daun teh yang diolah
terlalu tua akan menghasilkan gulungan yang tidak bagus dan daun
teh sobek.
Untuk mendapatkan gulungan yang sempurna, PT Rumpun
Sari Kemuning I harus memastikan bahwa pucuk daun teh yang
diolah adalah pucuk daun teh yang masih muda. Kapasitas mesin
juga mempengaruhi kualitas dari penggulungan, sehingga pucuk
daun teh yang masuk saat proses penggulungan harus sesuai dengan
kapasitas mesin penggulungan yaitu 135-140 kg per gilingan.
Pencatatan waktu juga diperlukan untuk mengendalikan proses
penggulungan. Apabila waktu yang digunakan melebihi waktu
standar yaitu 15-30 menit, maka daun akan hancur.
22
h. Pengeringan I
Proses pengeringan I dilakukan selama 20 menit dengan suhu
100-150ºC. Standar output pengeringan I yaitu daun teh mengalami
pengurangan kadar air sebesar 25-30%. Suhu dan waktu pengeringan
I dikontrol melalui thermosthat yang terpasang di body mesin.
Pengendalian yang dilakukan PT Rumpun Sari Kemuning I pada
proses pengeringan I yaitu mengatur kecepatan try dan mengatur
ketebalan pucuk daun teh yang masuk melalui conveyor sehingga
daun teh yang dihasilkan tidak gosong. Pengendalian juga dilakukan
dengan cara pengecekan pipa saluran asap hasil pembakaran
sehingga daun teh yang dihasilkan beraroma harum khas teh dan
tidak sangit.
i. Pengeringan II
Proses pengeringan II dilakukan selama 20-30 menit dengan
suhu 100-120ºC. Standar output pengeringan II yaitu daun teh
mengalami pengurangan kadar air sebesar 20-25%. Pengendalian
yang dilakukan PT Rumpun Sari Kemuning I yaitu melakukan
pengecekan sampel secara manual. Caranya yaitu dengan mengambil
sampel daun teh kemudian diremas. Apabila hasil remasan di rasa
sudah crispy, maka proses pengeringan II segera dihentikan.
j. Pengeringan III
Proses pengeringan III dilakukan selama 10-12 jam dengan
suhu 110-125ºC. Standar output pengeringan III yaitu daun teh
mengalami pengurangan kadar air hingga tersisa 4% serta daun teh
yang dihasilkan tergulung sempurna dan berwarna hijau mengkilap.
Pengendalian yang dilakukan PT Rumpun Sari Kemuning I yaitu
mengecek suhu dan waktu standar yang digunakan dalam proses
pengeringan III.
k. Sortasi
Proses sortasi bertujuan untuk memisahkan kualitas teh kering
berdasarkan grade. Pengendalian yang dilakukan PT Rumpun Sari
Kemuning I yaitu ukuran lubang ayakan yang digunakan sortasi
23
berbeda-beda sesuai kualitas teh. Grade I terdiri dari peko super
kecil, peko super besar, dan chun me. Grade II terdiri dari lokal I,
lokal II, dust, kempring, fanning, dan tulang.
Proses sortasi juga bertujuan untuk memisahkan teh kering dari
benda-benda asing yang tidak diinginkan. Pengendalian yang
dilakukan PT Rumpun Sari Kemuning I yaitu pemberian magnet
pada bagian conveyor mesin sortasi. Magnet berfungsi untuk
memisahkan teh kering dengan bahan-bahan yang mengandung
logam atau besi.
l. Blending
Proses blending bertujuan untuk menyeragamkan kualitas teh
kerin yang dihasilkan. Pengendalian yang dilakukan PT Rumpun
Sari Kemuning I yaitu dengan menimbang setiap komposisi teh yang
akan di blending dan memastikan semua teh yang di blending
tercampur sempurna.
m. Pengemasan
Proses pengemasan bertujuan untuk melindungi teh kering dari
kerusakan dan memudahkan dalam penyimpanan di gudang serta
trasportasi. Produk teh dikemas menggunakan plastik PE sebagai
kemasan primer dan menggunakan karung sebagai karung sebagai
kemasan sekunder. Proses pengemasan dilakukan secara manual
menggunakan sekop untuk memasukkan teh ke dalam karung,
kemudian teh ditimbang sesuai kapasitas karung dan dijahit di
bagian atas karung. Pengendalian yang dilakukan PT Rumpun Sari
Kemuning I yaitu memastikan plastik dan karung yang digunakan
dalam keadaan siap pakai dan memastikan jahitan pada karung kuat.
n. Penyimpanan
Penyimpanan bertujuan untuk menjaga kualitas dan kuantitas
teh kering sebelum pengiriman. Pengendalian yang dilakukan PT
Rumpun Sari Kemuning I yaitu suhu ruangan dalam gudang 25-30ºC
serta kelembapan gudang tidak terlalu tinggi. Gudang penyimpanan
teh kering PT Rumpun Sari Kemuning I terbuat dari batu bata dan
24
diberi ventilasi untuk menghindari kelembaan yang tinggi dan
melancarkan sirkulasi udara dalam gudang. Penyimpanan teh
dilakukan dengan meletakkan karung di atas pallet dengan maksimal
tumpukan ke atas 8 karung.
25
g. Tulang
Teh hijau yang berupa gagang berwarna kuning kecoklatan.
h. Lokal I
Teh hijau yang tergulung longgar dan kurang terpilin, berwarna
hijau kehitaman sampai kuning kecoklatan, tercampur tulang 10%,
lolos ayakan 10 mesh dan tertahan ayakan 8 mesh.
i. Lokal II
Teh hijau yang tergulung longgar dan kurang terpilin, berwarna
hijau kehitaman sampai kuning kecoklatan, bercampur tulang 10%,
lolos ayakan 13 mesh dan tertahan ayakan 10 mesh.
j. Keringan Murni
Keringan murni adalah teh hijau dengan komposisi peko super
kecil, peko super besar, chun me, dan lokal I yang telah melalui
proses blending.
26
selanjutnya yaitu pengeringan I dengan input 3.725,53 kg menghasilkan
output sebanyak 2.701,01 kg dan uap air sebanyak 1.024,52 kg. Proses
selanjutnya pengeringan II dengan input 2.701,01 kg menghasilkan
output sebanyak 2.146,49 kg dan uap air sebanyak 554,52 kg. Proses
selanjutnya yaitu pengeringan III dengan input 2.146,49 kg
menghasilkan output sebanyak 1.886,76 kg dan uap air sebanyak
259,73 kg. Proses terakhir yaitu sortasi dengan input sebesar 1.886,76
kg menghasilkan 1.836,12 dan scrap sebanyak 50,64 kg.
Gambar 2.16 Neraca Massa
3725,53 kg
Pengeringan I Uap air
1024,52 kg
2701,01 kg
Pengeringan II Uap air
554,52 kg
2146,49 kg
Pengeringan III Uap air
259,73 kg
1886,76 kg
Sortasi Scrap
50,64 kg
1836,12 kg
27
BAB III
PEMASARAN
28
Tabel 3.1 Berat Teh Berdasarkan Jenis
3.3 Harga
Sistem pemasaran PT Rumpun Sari Kemuning I diatur secara penuh
oleh kantor pusat yaitu PT Sumber Abadi Tirtasentosa. PT Rumpun Sari
Kemuning I tidak mengetahui harga produk teh hijau yang dijual di pasaran.
PT Rumpun Sari Kemuning I hanya memproduksi teh hijau sesuai dengan
permintaan konsumen melalui kantor pusat. Pemesanan dan transaksi
pembayaran merupakan wewenang dari PT Sumber Abadi Tirtasentosa.
Harga jual teh hijau bervariasi, tergantung pada jenis teh, kualitas teh hijau
yang diproduksi, dan kesepakatan harga antara mitra dengan marketing PT
Sumber Abadi Tirtasentosa.
29
Proses selanjutnya yaitu PT Sumber Abadi Tirtasentosa akan melakukan
negosiasi harga dengan konsumen hingga terbentuk kesepakatan harga.
Bagian gudang PT Rumpun Sari Kemuning akan melakukan
identifikasi produk menggunakan sistem FIFO (First In First Out), sehingga
produk yang masuk gudang terlebih dahulu, akan keluar dari gudang terlebih
dahulu. Sedangkan bagian pengiriman PT Rumpun Sari Kemuning I akan
membuat surat jalan atau delivery order. Delivery order berfungsi sebagai
surat jalan atas penyerahan barang kepada konsumen. Pengiriman produk teh
kering dilakukan mengunakan truk yang telah ditutup menggunakan terpal,
hal ini bertujuan untuk mencegah kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi
selama proses pengiriman.
3.5 Promosi
Promosi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan
konsumen untuk membeli produknya (Rangkuti, 2009). Promosi yang
dilakukan oleh PT Rumpun Sari Kemuning I menggunakan sistem tender di
bawah koordinasi direksi pusat PT Sumber Abadi Tirtasentosa. Sistem tender
dilakukan diantara perusahaan-perusahaan yang menggunakan bahan baku
teh hijau untuk diolah lebih lanjut. Promosi yang dilakukan PT Rumpun Sari
Kemuning I menyasar perusahaan-perusahaan berbahan dasar teh hijau
dengan harapan perusahaan tersebut dapat melakukan kontrak pembelian
jangka panjang.
PT Rumpun Sari Kemuning I juga melakukan promosi melalui De
Kemoening Resto. Menu yang ditawarkan De Kemoening Resto yaitu teh asli
dari Kemuning dengan berbagai varian rasa dan berbagai menu makanan.
Lokasi De Kemoening Resto yang berdekatan dengan pabrik pengolahan
dapat membantu promosi produk teh hijau dari PT Rumpun Sari Kemuning I.
Melalui De Kemoening Resto, PT Rumpun Sari Kemoening berupaya
mengenalkan produk teh yang dihasilkan kepada masyarakat umum.
30
DAFTAR PUSTAKA
Fuad, M., Christin, H., Nurlela, Sugiarto, & Paulus. 2006. Pengantar Bisnis.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus
Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
31
LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Peta wilayah kebun
ix
Lampiran 1.2 Distribusi tenaga kerja
x
Lampiran 1.3 Pembagian tugas dan wewenang setiap jabatan
xi
f. mengatur pembayaran upah sesuai dengan daftar upah yang telah disetujui
oleh Administratur
3. Kepala Tanaman
Tugas dan wewenang kepala tanaman adalah :
a. Mengawasi segala kegiatan yang ada pada kebun dan pengelolaannya
b. Membantu Administratur dalam mengevaluasi kesalahan karyawan/pekerja
c. Melaksanakan konsolidasi pada kebun apabila ada serangan HPT (Hama
Penyakit Tanaman) dan kematian tanaman
d. Memberitahukan pada Administratur apabila kebun ada serangan HPT
e. Menangani dan mengevaluasi pengelolaan tanaman dan pemetikan di kebun
pada afdeling yang dikuasainya
4. Kepala Pabrik dan Teknik
Tugas dan wewenang Kepala Pabrik sebagai berikut :
a. Berkewajiban menyiapkan sarana transportasi kebun, antara lain untuk
angkutan bahan/pucuk, pupuk, karyawan dll.
b. Berkewajiban memelihara infrastruktur dan bangunan.
c. Berkewajiban melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pengelolaan
bahan dasar dari kebun sampai menjadi produk siap kiri
d. Menjalankan administrasi produksi pengolahan sesuai kebijaksanaan
5. Kerani Gudang Material
Tugas dan tanggungjawab dari Kerani Gudang Material adalah :
a. Mengatur masuk dan keluarnya material baik dari HO maupun dari
pembelian lokal.
b. Mengadministrasikan dan memelihara barang-barang dalam gudang.
c. Bertanggung jawab kepada Kepala Tata usaha.
6. Kerani Personalia dan Umum
Tugas dan kewajiban Kerani Personalia dan Umum adalah :
a. Melaksanakan tugas dalam hal pengaturan cuti karyawan
b. Mengurus rumah tangga kantor, mengatur tata tertib kantor dan mengatur
penyelenggaraan rapat perusahaan
c. Menyelenggarakan urusan umum, surat menyurat dan tugas untuk sekertaris
kebun
xii
d. Menertibkan dan mengawasi hal-hal yang berhubungan dengan urusan
kesehatan, agama, serta olah raga
e. Membuar rencana, mengkoordinir, mengawasi pelaksanaan tugas security,
pembinaan wilayah ( teritorial ), personal administrasi umum
f. Menyusun bahan laporan sesuai dengan tugasnya atau dari masing-masing
departemen untuk dikirimkan ke kantor pusat ataupun Direksi
7. Kerani Keuangan dan Kasir
Tugas dan kewajiban Kerani Keuangan dan Kasir adalah :
a. Mencatat keluar masuknya uang perusahaan untuk gaji maupun operasional
kebun
b. Membuat laporan keuangan mingguan tiap departemen
8. Kerani Tanaman
Tugas dan kewajiban Kerani Tanaman adalah :
a. Mencatata dan memberikan laporan mengenai data pengelolaan tanaman di
kebun secara keseluruhan baik pekerjaan petik, rawat, HPT, dll
b. Membuat daftar upah karyawan tanaman
9. Kerani Gudang Produksi
Tugas dan kewajiban Kerani Gudang Produksi adalah :
a. Mencatat dan memberikan laporan mengenai stock produksi kering
b. Melayani pembeli yang sesuai dengan DO yang diterbitkan dari HO
c. Mencatat keluar masuknya produksi kering
10. Kerani Pabrik/Olah
Tugas dan kewajiban Kerani Pabrik/Olah sbb :
a. Mencatat produksi dari kebun sampai siap untuk di olah
b. Membantu proses produksi the dari penyiapan pengolahan sampai siap di
salurkan
11. Kerani Timbang Pucuk
Tugas dari Mandor Timbang Pucuk adalah :
a. Mencatat dan menimbang produksi dari pemetik
b. Mengawasi produksi dari kebun sampai pabrik dan mencatat hasil
penimbangan dari masing-masing mandor panen
xiii
12. Mandor Panen
Tugas dari Mandor Panen adalah :
a. Mengawasi dan mengkoordinir jalannya pemetikan pucuk the basah yang
ada di kebun
b. Bertanggung jawab kepada atasan terhadap hasil yang dipanen
c. Mengawasi tenaga kerja pemetik dan mengontrol pemetikan yang
dilakukan oleh pemetik.
13. Mandor Rawat dan HPT.
Tugas dari Mandor Rawat dan HPT adalah :
a. Mengawasi bagian perawatan kebun baik gulma maupun Hama Penyakit
tanaman
b. Menjaga Tanaman agar terkendali terhadap hama dan penyakit tanaman.
14. Mandor Olah.
Tugas dari Mandor Olah adalah :
a. Mengawasi pekerja yang sedang melakukan pengolahan
b. Bertanggung jawab terhadap kualitas maupun kwantitas produksi yang
diolah.
15. Kepala Keamanan
Tugas dan tanggung jawab Kepala Keamanan adalah :
a. Menjaga keamanan perusahaan
b. Membuat laporan tentang keamanan perusahaan
c. Membuat laporan sebagai bila ada peninjauan dari HO maupun instansi
lain
d. Mencatat keluar masuknya kendaraan angkut produksi perusahaan maupun
dari pihak lain.
16. Mekanik
Tugas dan tanggung jawab Mekanik adalah :
a. Mengontrol dan menjaga kelangsungan kerja mesin dan peralatan di dalam
pabrik
b. Mengontrol dan mengganti bahan bakar
c. Mereparasi mesin dan peralatan apabila mengalami kerusakan
d. Mengontrol kebersihan mesin atau alat yang digunakan
xiv
17. Mandor Sortasi
Tugas dan kewajiban Mandor Sortasi yaitu :
a. Mengawasi pekerja yang sedang melakukan Sortasi
b. Mengontrol dan menangani proses sortasi agar hasil produksi sesuai
dengan mutu yang dihasilkan oleh perusahaan
18. Driver
Tugas dan kewajiban Driver adalah :
a. Mengangkut hasil produksi dari kebun
b. Menjaga kendaraan agar tetap bersih dan baik
c. Mengantarkan Manager Perjalanan Dinas Luar apabila diperlukan.
xv
Lampiran 2.1 Spesifikasi Mesin
1. Rotary Panner
Ukuran : 200 cm x 600 cm
Kapasitas` : 300-350 kg/jam
Mesin : 30 rpm
Buatan : PT. Naga Mas
Rotary Panner dilengkapi dengan 3 elektromotor dan 1 kompor meliputi:
a. Motor I (cyl roll)
Tipe : FBFC
Daya : 2,2 KW
Putaran : 1485 rpm
Kuat arus : 8,5 A
Voltase : 220/ 380 V
Buatan : Tatung Co.Ltd (Taiwan)
b. Motor II (conveyor)
Tipe : FBFC
Daya : 0,75 KW
Putaran : 1400 rpm
Kuat arus : 3,3/ 1,9 A
Voltas e : 220/ 380 V
Buatan : TatungCo. Ltd (Taiwan)
c. Motor III (fan cyl roll)
Tipe : FBFC
Daya : 0,75 KW
Putaran : 1400 rpm
Kuat arus : 3,3/ 1,9 A
Voltase : 220/ 300 V
Buatan : TatungCo. Ltd (Taiwan)
d. Kompor
Kode : 4L88
Tipe : LT 30 HW
Daya : 150 W
xvi
Voltase : 220 V
Buatan : Kagoya Co. Ltd (Jepang)
2. Open Top Roller
Ukuran : 36 inchi dan 26 inchi
Tipe : single dan double action
Kapasitas : 135-140 kg/ jam
Buatan : PT. Tambi
Mesin : 45 rpm
Mesin ini dilengkapi dengan elektromotor sebagai berikut :
a. Motor I (single action)
Tipe : FBFC
Daya : 5,6 KW
Putaran : 1440 rpm
Kuat arus : 12,2 A
Voltase : 380/ 660 V
Buatan : TatungCo. Ltd (Taiwan)
b. Motor II (double action)
Tipe : FBFC
Daya : 5,6 KW
Putaran : 1400 rpm
Kuat arus : 11,7/ 6,89 A
Voltase : 380 V
Buatan : TatungCo. Ltd (Taiwan)
3. Endless Chain Pressure
Tipe : 5 stage
Ukuran : 205 x 590 cm
Buatan : PT. Naga Mas
Kapasitas : 250-300 kg/ jam
Suhu panas : 100-150oC
Putaran : 20 rpm
Mesin ini dilengkapi dengan 3 elektromotor dan 1 kompor sebagai berikut:
a. Motor I
xvii
Tipe : FBFC
Daya : 7,5 KW
Putaran : 1440 rpm
Kuat arus : 9,5/ 15,7 A
Voltase : 220/ 380 V
Buatan : Tatung Co.Ltd (Taiwan)
b. Motor II
Tipe : FBFC
Daya : 0,75 KW
Putaran : 1380 rpm
Kuat arus : 2/ 3,5 A
Voltase : 220/ 300 V
Buatan : TatungCo. Ltd (Taiwan)
c. Motor III
Tipe : FBFC
Daya : 0,75 KW
Putaran : 1440 rpm
Kuat arus : 1,9/ 3,3 V
Buatan : TatungCo. Ltd (Taiwan)
d. Kompor
Kode : 4L88
Tipe : LT 30 HW
Daya : 150 W
Voltase : 220 V
Buatan : Kagoya Co. Ltd (Jepang)
4. Rotary Dryer
Tipe : Cylinder Roll
Ukuran : 240 x 160 cm
Diameter : 110 cm
Buatan : PT. Naga Mas
Kapasitas : 70-80 kg/ jam
Putaran : 26 rpm
xviii
Rotary Dryer dilengkapi dengan 1 elektrometer dan 1 kompor sebagai
berikut:
a. Motor I
Daya : 1,5 KW; 2HP
Putaran : 1395rpm
Kuat arus : 3,5/ 6 V
Buatan : Tatung Co. Ltd (Taiwan)
b. Kompor
Kode : 4L88
Tipe : LT 30 HW
Daya : 150 W
Voltase : 220/300 V
Buatan : Kagoya Co. Ltd (Jepang)
5. Ball Tea
Nama : Ball Tea
Tipe : Cylinder Roll
Ukuran : 130 – 236 cm
Diameter : 110 cm
Buatan : PT. Yansen
Kapasitas : 180-200 kg/ jam/ unit
Suhu panas : 110-125oC
Putaran : 35 rpm
Ball Tea dilengkapi dengan 2 elektromotor dan 1 kompor sebagai berikut:
a. Motor I (cyl roll)
Daya : 4 KW; 5,5 HP
Putaran : 1440 rpm
Kuat arus : 7,4/ 8 A
Voltase : 220/ 300 V
Buatan : Tatung Co. Ltd (Taiwan)
b. Motor II (fan HE)
Daya : 1,5 KW; 2 HP
Putaran : 1425 rpm
xix
Kuat arus : 3,5/ 6 A
Voltase : 220/ 300 V
Buatan : Tatung Co. Ltd (Taiwan)
c. Kompor
Kode : 4L88
Tipe : LT 30 HW
Daya : 150 W
Voltase : 220 V
Buatan : Kagoya Co. Ltd (Jepang)
6. Mexy
Kapasitas : 300 kg/jam
Ukuran : 500 cm x 300 cm
Putaran : 170 rpm
Buatan : PT. IDE (2001)
Mexy dilengkapi dengan 2 elektromotor, yaitu:
a. Motor I (conveyor)
Daya : 0.75 KW; 1 HP
Putaran :1390 rpm
Kuat arus : 2/ 3,5 A
Buatan : Tatung Co. Ltd (Taiwan)
b. Motor II (sifter)
Daya : 1,5KW; 2 HP
Putaran : 1300 rpm
Kuat arus : 3,6/6,3 A
Buatan : Tatung Co. Ltd (Taiwan)
7. Middleton
Kapasitas: 140 kg/jam
Ukuran : 570 cm x 120 cm
Mesin : 170 rpm
Buatan : PT. IDE (2001)
Middleton dilengkapi dengan 2 elektromotor, yaitu :
a. Motor I (conveyor)
xx
Daya : 0.75 KW; 1 HP
Putaran :1390 rpm
Kuat arus : 2/ 3,5 A
Buatan : Tatung Co. Ltd (Taiwan)
b. Motor II (sifter)
Daya : 1,5KW; 2 HP
Putaran :1300 rpm
Kuat arus : 3,6/6,3 A
Buatan : Tatung Co. Ltd (Taiwan)
8. Winower
Kapasitas : 214 kg/jam
Ukuran : 1280 cm x 75 cm
Buatan : PT. IDE (2001)
Winower dilengkapi dengan 5 elektromotor, yaitu:
a. Motor I (conveyor)
Daya : 1,5 KW; 2 HP
Putaran : 1400 rpm
Kuat arus : 3,6/ 5,3 A
Buatan : Tatung Co. Ltd (Taiwan)
b. Motor II (Penghembus debu)
Daya : 0,5KW
Putaran :1400 rpm
Kuat arus : 0,3 A
Buatan : Tatung Co. Ltd (Taiwan)
c. Motor III (Penghembus debu)
Daya : 0,5KW
Putaran :1400 rpm
Kuat arus : 0,3 A
Buatan : Tatung Co. Ltd (Taiwan)
d. Motor II (Penhembus debu)
Daya : 0,5KW
Putaran :1400 rpm
xxi
Kuat arus : 0,3 A
Buatan : Tatung Co. Ltd (Taiwan)
e. Motor II (Penghisap debu)
Daya : 0,5KW
Putaran :1400 rpm
Kuat arus : 0,3 A
Buatan : Tatung Co. Ltd (Taiwan)
xxii
Lampiran 2.2 Spesifikasi Bahan Baku
(P + 1) (P + 2) (P + 3)
xxiii