Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap manajemen kurikulum MAPK MAN 1
Surakarta mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum serta kendala
manajemen kurikulum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan studi
kasus. Subjek penelitian terdiri dari kepala madrasah, wakil kepala madrasah program ke-
agamaan, pembina asrama, dan guru. Objek penelitian: kegiatan pembelajaran, kegiatan
asrama, dan kondisi sekolah. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, peng-
amatan, dan analisis dokumen. Instrumen penelitian adalah peneliti dan pedoman wawan-
cara, observasi dan analisis dokumen. Keabsahan data dilakukan dengan uji credibilty,
transferability, dependability, dan confirmability. Analisis data menggunakan analisis interaktif
Miles-Huberman terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perencanaan kurikulum dilakukan melalui workshop ber-
pedoman pada kurikulum nasional, pengembangan keunggulan lokal, dan adaptasi sistem
pondok pesantren. Evaluasi kurikulum dilakukan dalam bentuk ujian semester, ujian
madrasah dan ujian nasional menggunakan bahasa arab. Faktor-faktor kendala manajemen
kurikulum MAPK antara lain: modul program keagamaan belum baku dan buku diktat
kurang sistematis; kurangnya ketelatenan guru membuat perangkat pembelajaran dan pe-
nguasaan teknologi komputer; sarana prasarana yang belum memadai; masalah kedisiplinan
siswa MAPK dalam mengikuti pembelajaran; padatnya kegiatan sekolah, asrama, dan orga-
nisasi mengurangi fokus belajar siswa; dan kemampuan bahasa anak yang belum mampu
memahami teks secara keseluruhan.
Kata kunci: manajemen kurikulum, program keagamaan
Abstract
This research aimed to reveal the curriculum management of islamic religious program of MAN
1 Surakarta consisting of curriculum planning, implementation, evaluation, and the obstacle of
curriculum management. This research used the qualitative method case study approach. The subjects
were the principal, vice principal for the islamic religious program, dormitory advisors, and teachers.
The objects were teaching process, dormitory’s activities, and the condition of the school. The data
were collected through interviews, observations, and documents analysis. The research instrument
was the researcher herself and interview, observation, and document analysis guide. The validity of the
data was reached through credibility, transferability, dependability, and confirmability test. The data
were analyzed using Miles-Huberman’s interactive model of analysis consisting of data reduction,
data display, and conclusion drawing. The results show that the curriculum planning held through
workshop based on the national curriculum, local excellent development and islamic boarding school
system adaptation. The curriculum evaluation held through half year exams, school exams, and
national exams using arabic language. The obstacle of curriculum management at MAPK includes the
non standardized module, the unsystematic hand out, the lack of teacher conscience in making
teaching sets and inability to use computer technology, the minimum facilities, the crowded activities
reduces students’ focus on study, students’ inability to understand the texts completely.
Keywords: the curriculum management, Islamic religious program
kebudayaan Islam sehingga beban belajar perguruan tinggi islam baik di dalam mau-
siswa pada madrasah menjadi bertambah pun di luar negeri.
setiap minggunya. Struktur kurikulum ma- Madrasah aliyah program khusus
ta pelajaran agama islam pada madrasah menggunakan KTSP meski dalam pelak-
ini berlaku untuk kelas X dan kelas XI, XII sanaan tidak sepenuhnya KTSP, dan kuri-
pada setiap jurusan baik IPA, IPS maupun kulum lokal adaptasi dari lembaga ilmu
bahasa. Bagi madrasah yang menyeleng- pengetahuan islam dan arab (LIPIA) arti-
garakan program keagamaan maka struk- nya ada beberapa mata pelajaran yang
tur kurikulumnya berbeda dari struktur diajarkan di MAPK menggunakan buku
kurikulum yang telah dijelaskan sebelum- ajar dari LIPIA dan adaptasi kurikulum
nya. Struktur kurikulum program ke- pesantren salaf terutama untuk kajian
agamaan untuk mata pelajaran pendidikan kitab-kitab kuning. Demi mendukung pe-
agama islam dirinci menjadi tujuh mata laksanaan kurikulum yang diterapkan,
pelajaran yaitu akhlak, sejarah kebudayaan maka MAPK melaksanakan pembelajaran
islam, bahasa arab,tafsir, hadits, fikih dan yang terbagi dalam tiga kelompok, yaitu
ilmu kalam. Ilmu-ilmu keislaman dipelajari pembelajaran formal di pagi hari, pem-
secara mendalam dan menyeluruh pada belajaran tutorial di sore hari, dan kajian
program keagamaan sehingga desain kuri- kitab kuning serta praktik kebahasaaan di
kulum yang dimiliki pun berbeda. asrama. Pembelajaran pagi dilaksanakan
Madrasah Aliyah Negeri 1 Sura- untuk memenuhi standar kompetensi lu-
karta yang menyelenggarakan program lusan siswa MAPK s yang tertera dalam
keagamaan sebagai salah satu program Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006
unggulannya pun mendesain kurikulum tentang standar kompetensi lulusan pen-
untuk program keagamaaan menjadi 70% didikan dasar dan menengah dan Perme-
ilmu agama dan 30% ilmu umum. Kekhas- nag Nomor 2 Tahun 2008 tentang standar
an kurikulum ini tampak pada struktur kompetensi lulusan dan standar isi pen-
kurikulum yang mengajarkan ilmu-ilmu didikan agama islam dan bahasa arab di
agama dengan porsi yang lebih banyak madrasah. Tutorial dilakukan untuk meng-
daripada ilmu umum, pelajaran agama optimalkan penguasaan berbahasa siswa
islam terdiri dari mata pelajaran aqidah MAPK yaitu bahasa arab dan inggris, pem-
akhlak, qur’an hadits, ilmu tafsir, ilmu belajaran di asrama memfokuskan pada
hadits, fiqih, ushul fiqih, tasawwuf, sejarah praktik kebahasaaan dalam kegiatan se-
peradaban islam, bahasa arab dan sisanya hari-hari dan memperdalam kajian-kajian
adalah ilmu umum meliputi kewarganega- kitab kuning.
raan, bahasa dan sastra indonesia, matema- Penyelenggaraan kurikulum MAP-
tika, pendidikan jasmani, TIK, kesenian, K memunculkan hal-hal menarik diantara-
dan bahasa inggris. Buku-buku sumber nya: ada beberapa kegiatan pembelajaran
yang digunakan untuk pelajaran agama yang tidak tercantum dalam dokumen
islam pada program keagamaan meng- KTSP namun tetap dilaksanakan karena
gunakan bahasa arab sehingga tingkat merupakan tradisi, MAPK memiliki ba-
kesulitan siswa berbeda dari siswa MAN nyak hidden curriculum yang melandasi
biasa. Sistem pendidikan yang digunakan pelaksanaan pembelajaran di MAPK. Mad-
pada program keagamaan menganut rasah aliyah program keagamaan menyu-
sistem pondok pesantren yang mengharus- sun kurikulum KTSP meski pelaksana-
kan siswa tinggal di asrama selama me- annya belum melibatkan semua pihak, pe-
nempuh pendidikan. Program keagamaan nyusunan kurikulum MAPK disesuaikan
ini didesain untuk menyiapkan peserta dengan filosofi MAPK, dan tidak mau ter-
didik yang memiliki integritas keislaman jebak dengan berbagai kebijakan peme-
dan kemampuan ilmu-ilmu keislaman rintah yang tidak sesuai dengan filosofi
yang memadai guna melanjutkan ke MAPK. Saat ini, MAPK mengalami ke-
kurangan guru sehingga ada guru yang
mengalami kelebihan jam mengajar. Per- guru, (5) MAPK mengurangi jam pelajaran
hatian pemerintah terhadap peningkatan untuk mata pelajaran tertentu yang dirasa
kompetensi guru MAPK pun minim, ja- mampu dipelajari sendiri oleh siswa, (6)
rang diadakan pelatihan bagi guru bahkan rasio jumlah pembina asrama dan siswa
dapat dikatakan tidak pernah ada, hanya tidak seimbang, (7) jumlah jam belajar
sebatas workshop dari pihak internal seko- siswa MAPK yang sangat padat.
lah. Pihak yang tidak kalah penting dalam Penelitian difokuskan pada mana-
pelaksanaan kurikulum MAPK adalah jemen kurikulum madrasah aliyah prog-
pembina asrama. Tugas dan peran pembi- ram keagamaan MAN 1 Surakarta, melipu-
na asrama adalah memotivasi, mengarah- ti perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
kan, membimbing, dan memberi contoh kurikulum, serta kendala manajemen kuri-
kepada siswa/siswi MAPK baik di asrama kulum MAPK MAN 1 Surakarta. Tujuan
maupun di sekolah. Meski pada praktik- penelitian yang ingin dicapai melalui pe-
nya, rasio jumlah pembina asrama dengan nelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
jumlah siswa MAPK yang tidak seimbang lebih dalam tentang (1) perencanaan kuri-
sehingga perannya kurang optimal. kulum MAPK MAN 1 Surakarta, (2) pelak-
Kemudian alokasi waktu mata pel- sanaan kurikulum MAPK MAN 1 Sura-
ajaran yang dirasa mampu dipelajari oleh karta, (3) 3valuasi kurikulum MAPK MAN
siswa secara mandiri dipersingkat tatap 1 Surakarta, (4) faktor-faktor yang menjadi
mukanya, namun kompetensi dasar tetap kendala manajemen kurikulum MAPK
tercapai, misalnya mata pelajaran pendi- MAN 1 Surakarta
dikan kewarganegaraan yang harusnya 2 Manfaat penelitian ini diharapkan
(dua) jam pelajaran per minggu diper- dapat menjadi acuan bagi pengembangan
singkat menjadi 1 (satu) jam pelajaran per teori manajemen kurikulum pada lembaga
minggu, pelajaran bahasa Indonesia yang pendidikan berciri khas ilmu-ilmu keislam-
seharusnya 4 (empat) jam pelajaran per an. Kemudian hasil penelitian diharapkan
minggu dipersingkat menjadi 3 (tiga) jam memberikan manfaat bagi madrasah dapat
per minggu. Alokasi mata pelajaran bahasa mengevaluasi manajemen kurikulum yang
arab mencapai tujuh jam pelajaran per terlaksana sebagai bahan pertimbangan
minggu, berbeda dari panduan yang ada bagi kepala madrasah, guru dan pembina
dalam standar isi tentang struktur kuri- asrama dalam mengelola kurikulum MAP-
kulum untuk program keagamaan. Hal ini K selanjutnya, sekolah lain dapat meng-
terjadi karena mata pelajaran bahasa arab ambil hal-hal positif dari hasil penelitian
menjadi prioritas dalam pembelajaran manajemen kurikulum MAPK dan men-
MAPK. jadikannya sebagai contoh dalam menge-
Melalui penelitian ini akan dikaji lola kurikulum di sekolah masing-masing.
lebih mendalam tentang manajemen kuri- Definisi kurikulum diantaranya:
kulum madrasah aliyah program keagama- ”the curriculum is all of the educative expe-
an MAN 1 Surakarta, bagaimana MAPK riences learners have in an educational prog-
melaksanakan kurikulum dari tahap peren- ram, the purpose of which is to achieve broad
canaan kurikulum, pelaksanaan kuriku- goals and related specific objectives that have
lum, dan evaluasi kurikulum. Permasalah- been developed within a framework of theory
an di MAPK MAN 1 Surakarta sebagai and research, past and present professional
berikut: (1) tidak semua kegiatan pembel- practice, and the changing needs of society”
ajaran MAPK tertulis di dokumen KTSP, (Parkay, Hass & Anctil (2010: 3).
(2) belum semua guru terlibat dalam Sukmadinata (2012: 102-112) me-
penyusunan KTSP, (3) perhatian pemerin- nyebutkan bahwa komponen kurikulum
tah terhadap peningkatan kompetensi guru antara lain: tujuan, bahan ajar, strategi me-
MAPK masih kurang, (4) MAPK kekurang- ngajar, media mengajar, evaluasi peng-
an jumlah guru sehingga menimbulkan ajaran, penyempurnaan pengajaran. Kuri-
kelebihan jam mengajar bagi beberapa kulum memiliki tiga peran (Sanjaya, 2010:
10-11) yaitu: (1) peranan konservatif Lunenberg & Orstein (2000: 444) menge-
melestarikan berbagai nilai budaya sebagai mukakan bahwa implementasi/pelaksana-
warisan masa lalu, (2) peran kreatif ber- an kurikulum utamanya terfokus pada
makna bahwa kurikulum harus mampu aktivitas instruksional yang memfasilitasi
menjawab setiap tantangan sesuai dengan atau melaksanakan desain kurikulum. Im-
perkembagan dan kebutuhan masyarakat plementasi kurikulum meliputi supervisi
yang cepat berubah, (3) peran kritis dan terhadap instruksi, perencanaan guru,
evaluatif yaitu menyeleksi nilai dan supervisor dan rapat sebagaimana prog-
budaya mana yang perlu dipertahankan, ram pengembangan staf, (3) tahap evaluasi
dan nilai atau budaya baru mana yang adalah menilai suatu kurikulum sebagai
harus dimiliki anak didik. program pendidikan untuk mengetahui
Menurut pendapat Rusman (2009: efisiensi, efektivas, relevansi, dan produkti-
3) manajemen kurikulum adalah sebagai vitas progam dalam mencapai tujuan
suatu sistem pengelolaan kurikulum yang pendidikan. Evaluasi kurikulum dimak-
kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sudkan sebagai feedback terhadap tujuan,
sistemik dalam rangka mewujudkan keter- materi, metode dan sarana, dalam rangka
capaian tujuan kurikulum. Lunenberg & mengembangkan kurikulum lebih lanjut.
Orstein (2000: 441-445) menyebutkan bah- Evaluasi kurikulum bertujuan untuk mem-
wa pengembangan kurikulum terdiri dari perbaiki dan menyempurnakan program
tiga proses yaitu perencanaan, pelaksana- pendidikan dan strategi bagaimana prog-
an, dan evaluasi kurikulum. Kemudian di- ram itu dilaksanakan (Mudlofir, 2012: 11-
jelaskan secara lebih rinci melalui model 12).
manajerial dari Saylor bahwa proses me- Penelitian tentang manajemen ku-
ngelola kurikulum diawali dengan meng- rikulum pernah dilakukan oeh Bueraheng
identifikasi kekuatan-kekuatan eksternal (2010) tentang manajemen kurikulum
dan dasar-dasar kurikulum yang mempe- program pendidikan agama Islam kelas
ngaruhi tujuan dan sasaran kurikulum tsanawiyah di madrasah Azizstan Thailand
untuk diwujudkan dalam desain kuri- menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
kulum, implementasi, dan evaluasi kuri- (a) kurikulum disusun melalui workshop
kulum. para guru dan pimpinan untuk meng-
integrasikan muatan-muatan lokal dan
Metode Penelitian kurikulum Al-Azhar Mesir, (b) kurikulum
dilaksanakan melalui proses pembelajaran
Jenis Penelitian menerapkan metode yang bervariasi yaitu
mengkombinasikan metode ceramah, ta-
Penelitian ini menggunakan pende- nya jawab, tugas, diskusi, demonstrasi,
katan penelitian kualitatif dengan pen- latihan, dan problem solving, (c) evaluasi
dekatan studi kasus karena penelitian ini untuk menentukan kelulusan siwa dilihat
mengkaji tentang manajemen kurikulum dari hasil ujian di kelas, I-net pemerintah
madrasah aliyah program keagamaan di Thai juga dari hasil praktek mengajar
MAN 1 Surakarta dilihat dari perencanaan, tadika di lapangan. Untuk ujian dari mesir
pelaksanaan, evaluasi kurikulum, dan fak- ditempuh oleh siswa yang ingin mendapat
tor yang menjadi kendala manajemen kuri- beasiswa studi di al azhar kairo mesir, (d)
kulum MAPK secara mendalam. faktor-faktor penghambat adalah: masih
Tahapan-tahapan manajemen kuri- terdapat guru yang mengajar tidak sesuai
kulum adalah: (1) tahap perencanaan, di- dengan kompetensinya dan kurang me-
ungkapkan oleh Glatthorn, Boschee & man-faatkan sarana dan media yang ter-
Whitehead (2009: 134) ”curriculum planning sedia, padatnya waktu belajar siswa se-
is the specification and sequencing of major
hingga tidak ada waktu untuk mempelajari
decisions to be mad)e in the future with regard
ulang materi yang diajarkan, dan sarana
to the curriculum”, (2) tahap pelaksanaan,
prasarana dan biaya terbatas.
capaian serta hambatan-hambatan yang kan pedoman wawancara meski pada pe-
dihadapi selama melaksanakan kurikulum. laksanaan wawancara, pertanyaan yang
diajukan kepada informan terkadang tidak
Prosedur langsung mengenai pokok penelitian,
Penelitian diawali dengan studi namun peneliti tetap mengacu pada pedo-
pendahuluan untuk mengetahui kondisi man wawancara agar data yang terkumpul
awal MAPK MAN 1 Surakarta sehingga sesuai dengan kebutuhan penelitian.
ditemukan masalah-masalah yang perlu Observasi dilakukan untuk meng-
dicarikan solusinya. Permasalahan yang amati kondisi fisik dan nonfisik, kondisi
ditemukan di lokasi penelitian kemudian fisik yang diamati antara lain: sekolah,
dituliskan dalam bentuk proposal pe- asrama, perpustakaan sekolah, perpustaka-
nelitian yang menjadi pedoman dalam pe- an asrama, ruang kelas, dan sarana pra-
ngumpulan data selanjutnya, baik tentang sarana lainnya. Kondisi nonfisik yang
metode, instrumen, maupun jenis data diamati diantaranya kegiatan-kegiatan
yang harus dikumpulkan. Langkah se- yang terkait dengan manajemen kurikulum
lanjutnya adalah melakukan penelitian MAPK di MAN 1 Surakarta, yaitu pem-
untuk memperoleh data sesuai fokus belajaran di kelas, dan kegiatan asrama.
penelitian yang telah ditetapkan, yaitu Peneliti mengamati proses pembelajaran
manajemen kurikulum MAPK MAN 1 yang berlangsung tanpa terlibat di dalam-
Surakarta mencakup perencanaa, pelaksa- nya dan mencatat hal-hal penting terkait
naan, dan evaluasi kurikulum serta ken- pengumpulan data penelitian Kegiatan-
dala-kendala manajemen kurikulum. Data- kegiatan asrama yang diamati oleh peneliti
data yang telah dikumpulkan kemudian diantaranya kegiatan tahfidzul qur’an, con-
dianalisis untuk menjawab pertanyaan versation atau muhadatsah, pengajian kitab
penelitian dengan mendeskripsikan kondi- dan bimbingan belajar yang diberikan
si yang sebenarnya di lokasi penelitian, pembina asrama kepada siswi di asrama.
disimpulkan dan mengajukan saran-saran Analisis dokumen ditujukan untuk
untuk permasalahan yang ditemukan. mencermati dan menganalisis dokumen
terkait manajemen kurikulum MAPK, yai-
Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan tu: dokumen kurikulum MAPK, data guru,
Data data siswa, kalender akademik, jadwal pel-
ajaran, program kerja organisasi pelajar
Data yang dikumpulkan dalam pe- program keagamaan tentang kegiatan as-
nelitian ini adalah data tentang manajemen rama. Analisis dokumen digunakan untuk
kurikulum MAPK MAN 1 Surakarta baik mengungkap informasi yang tidak dapat
berupa pernyataan, informasi, dokumen, dilakukan dengan wawancara atau obser-
maupun hasil pengamatan terhadap ke- vasi yaitu berupa data-data tertulis yang
giatan yang sesuai dengan tujuan peneli- belum diungkapkan secara lengkap oleh
tian. Data dikumpulkan menggunakan informan.
metode wawancara, pengamatan, dan ana-
lisis dokumen. Instrumen penelitian adalah Teknik Analisis Data
peneliti dan pedoman wawancara, peng-
amatan, dan analisis dokumen. Teknis analisis data penelitian kua-
Wawancara digunakan untuk litatif bersifat induktif, yaitu analisis ber-
menggali data tentang manajemen kuri- dasarkan data yang diperoleh untuk mene-
kulum MAPK mulai dari tahap peren- mukan konsep dari fokus penelitian yang
canaan, pelaksanaan hingga evaluasi diteliti. Analisis data pada penelitian ini
kurikulum MAPK dari para informan yaitu terdiri dari tiga tahapan yaitu reduksi data,
kepala madrasah, wakamad MAPK, guru penyajian data, dan penarikan kesimpul-
MAPK, dan pembina asrama. Wawancara an/verifikasi.
dilaksanakan secara terstruktur mengguna-
Langkah yang dilakukan untuk me- yang kedua untuk menemukan data yang
mudahkan analisis adalah mengelompok- sama sehingga dianggap obyektif untuk
kan data sesuai kategori masig-masing dimaknai guna menghasilkan kesimpulan
yaitu hasil wawancara, hasil observasi berupa konsep dalam proses-proses ma-
kelas, catatan lapangan dan analisis doku- najemen kurikulum MAPK MAN 1
men. Setiap data diberi kode yang diambil Surakarta.
dari huruf awal metode pengumpulan
data, nama responden, dan waktu peng- Hasil Penelitian dan Pembahasan
ambilan data. Contohnya, data hasil wa-
wancara akan diberikan kode W/KM/ 14- Hasil penelitian mengenai mana-
2-’13 artinya W adalah wawancara, KM jemen kurikulum MAPK terdiri dari empat
adalah inisial untuk kepala madrasah, dan pokok bahasan utama yaitu:
14-2-’13 untuk waktu pengambilan data
Perencanaan Kurikulum MAPK MAN 1
yaitu 14 Februari 2013. Hasil observasi di-
berikan kode HO dengan format penulisan Surakarta
HO/AY/13-2’13 yang bermakna HO untuk Proses Penyusunan Kurikulum MAPK MAN
hasil observasi, AY untuk inisial nama 1 Surakarta
guru yang mengajar, 13-2’13 adalah waktu
Perencaanan kurikulum dilakukan
observasi yaitu 13 Februari 2013. Catatan
melalui workshop berpedoman pada kuri-
lapangan diberikan kode CL disertai urut-
kulum nasional, pengembangan keunggul-
an I, II dan seterusnya untuk menandakan
an lokal, dan adaptasi sistem pondok pe-
kunjungan peneliti dengan format penulis-
santren sehingga tampak kekhasan kuri-
an CL/I/6-3-’13 artinya catatan lapangan
kulum MAPK berupa penguasaaan ilmu
pada kunjungan pertama pada tanggal 6
agama islam, bahasa arab & inggris, dan
Maret 2013. Nantinya, hasil wawancara,
kajian kitab yang diwujudkan dalam
hasil observasi, catatan lapangan disertai
struktur dan muatan kurikulum mayoritas
keterangan poin dan halaman pada lampir-
pelajaran agama Islam yang diajarkan
an yang menunjukkan kutipan tersebut
menggunakan bahasa pengantar bahasa
berada.
arab. Workshop melibatkan berbagai pihak
Data-data yang telah terkumpul se-
mulai dari kepala madrasah, waka, guru,
lanjutnya direduksi sesuai fokus penelitian.
pembina asrama, dan komite madrasah
Menurut Miles & Huberman (1994: 10),
agar semua aspirasi dapat terwadahi demi
reduksi data bermakna proses memilih,
perencanaan kurikulum yang kompre-
memfokuskan, menyederhanakan, meng-
hensif dan strategis dalam menghadapi
abstraksi dan mengubah data yang ditulis
tuntutan perubahan zaman.
dalam catatan lapangan atau transkrip.
Kurikulum nasional yang dimak-
Reduksi data pada penelitian ini dilakukan
sud adalah kurikulum yang ditetapkan
dua kali, reduksi pertama mengumpulkan
oleh pemerintah untuk program keagama-
poin-poin penting dari data wawancara,
an terdiri dari mata pelajaran akhlak,
observasi, catatan lapangan, dan analisis
sejarah kebudayaan islam, bahasa arab,
dokumen yang dibutuhkan dalam peneliti-
tafsir, hadits, fiqih, dan ilmu kalam,
an dan disajikan dalam bentuk kolom-
disertai pelajaran-pelajaran yang ditetap-
kolom. Data-data tersebut mencakup pro-
kan dalam stuktur dan muatan kurikulum
ses penyusunan kurikulum, sosialisasi ku-
pendidikan menengah yaitu pelajaran ma-
rikulum bentuk implementasi kurikulum,
tematika, bahasa indonesia, bahasa inggris,
peran guru dan pembina asrama dalam
kewarganegaraan, pendidikan jasmani
pelaksanaan kurikulum, bentuk evaluasi
olahraga dan kesehatan, serta teknologi
kurikulum, ketercapaian kurikulum dan
informasi dan komunikasi dengan total
faktor-faktor yang menjadi kendala mana-
jumlah tatap muka sebanyak 45 jam per
jemen kurikulum MAPK MAN 1 Sura-
minggu.
karta. Selanjutnya dilakukan reduksi data
sosialisasi kurikulum kepada pihak ekster- penyampaian materi pelajaran. Oleh kare-
nal adalah melalui website madrasah dan na itu, para guru MAPK dituntut memiliki
brosur pendaftaran siswa baru MAPK. kemampuan keilmuan dan kemampuan
Website madrasah di dalamnya mencan- bahasa arab yang memadai demi mampu
tumkan desain kurikulum MAPK yang mengajarkan materi dengan tepat meski
bercirikan pengajaran ilmu-ilmu agama tidak berlatar belakang kependidikan.
islam, pola penyelenggaraan pendidikan, Pembelajaran bahasa arab sangat dipen-
dan tenaga pengajar. Media website me- tingkan dalam pembelajaran di MAPK
mudahkan masyarakat untuk mengkses terbukti bahwa di dalam dokumen kuri-
informasi yang dibutuhkan tentang MAPK kulum MAPK tertera bahwa pelajaran
dari berbagai penjuru daerah mengingat nasyi’in termasuk dalam pelajaran tutorial
peminat progam keagamaan MAN 1 sore hari, namun pada pelaksanaannya
Surakarta datang dari berbagai daerah. nasyi’in diajarkan pada pelajaran pagi. Hal
Selain itu, sosialisasi kurikulum kepada ini diperkuat dengan hasil observasi yang
pihak eksternal juga dilakukan lewat bro- menemukan bahwa pelajaran nasyi’in di-
sur pendaftaran siswa baru untuk menye- ajarkan pada jam pelajaran pagi, meski
diakan informasi kepada masyarakat yang nasyi’in memang bagian dari pengembang-
berminat mendaftarkan puta putrinya an pelajaran bahasa arab namun pelak-
mengikuti pendidikan program keagama- sanaannya tidak sesuai yang tertera dalam
an. Jadi, MAPK telah melaksanakan sosia- dokumen kurikulum. Pembelajaran tuto-
lisasi kurikulum kepada pihak internal rial dilaksanakan secara terstuktur se-
maupun eksternal demi membuktikan bah- perti pembelajaran pagi hari dan hasil
wa program keagamaan MAN 1 Surakarta belajar siswa dinilai juga sehingga sifat-
masih eksis hingga sekarang.
nya wajib diikuti oleh seluruh siswa
Pelaksanaan Kurikulum MAPK MAN 1 siswi MAPK.
Surakarta Demi melengkapi pelaksanaan
pembelajaran di atas, siswa siswi MAPK
Bentuk Implementasi Kurikulum MAPK masih memperoleh pembelajaran setelah
MAN 1 Surakarta jam sekolah usai, yaitu pembelajaran di
Pelaksanaan kurikulum MAPK di- asrama di bawah bimbingan pembina
wujudkan melalui berbagai bentuk kegiat- asrama berupa kajian kitab kuning yang
an termasuk pembelajaran, kegiatan as- dilaksanakan setelah sholat maghrib dan
rama, dan kegiatan pengembangan diri. pembelajaran mandiri mulai pukul 20.00
Pembelajaran program keagamaan terbagi hingga 22.00 wib. Selain itu, masih banyak
menjadi tiga kelompok yaitu pembelajaran kegiatan keasramaan yang harus diikuti
pagi, tutorial sore, dan kegiatan asrama. oleh siswa siswi MAPK diantaranya: muha-
Beragamnya proses pelaksanaan yang ter- dloroh, hafalan mufrodat dan kosakata ing-
jadi di MAPK telah menjadi ciri khas gris, muhadatsah atau conversation, tasyji’ul
MAPK dari dulu sehingga masih diper- lughoh, arabic dan english club dan kegiatan-
tahankan hingga saat ini demi membekali kegiatan lainnya.
siswa siswinya dengan ilmu-ilmu islam Muhadloroh adalah kegiatan ber-
yang memadai. pidato menggunakan bahasa arab dan
Hal yang membedakan pelaksana- inggris yang dilakukan satu minggu sekali
an pembelajaran di MAPK dengan madra- di asrama untuk melatih kemampuan ber-
sah lain adalah penggunaan modul berupa bahasa siswa siswi MAPK yang dituang-
kitab-kitab berbahasa arab untuk kajian- kan dalam bentuk teks pidato sesuai tema
kajian keislaman dan bahasa pengantar yang ditentukan oleh departemen pendi-
pembelajaran menggunakan bahasa arab dikan dan pengajaran OPPK. Melalui mu-
sehingga fokus pembelajaran terbagi men- hadloroh, siswa siswi MAPK dilatih untuk
jadi dua hal yaitu pembelajaran bahasa dan percaya diri mengutarakan ide-idenya di
depan teman-teman, muhadloroh juga ber- bulletin bilingual yang memfasilitasi minat
fungsi sebagai ajang latihan bagi para dalam bidag jurnalistik.
siswa siswi MAPK sebelum mengikuti per- Semua bentuk kegiatan yang telah
lombaan pidato bahasa di luar madrasah. diuraikan adalah realisasi dari kurikulum
Hafalan mufrodat wajib dilaksana- MAPK yang memperhatikan penguasaan
kan oleh seluruh siswa ssiwi MAPK mulai ilmu agama, kemampuan bahasa asing
dari kelas satu untuk memperkaya kosa- serta kreativitas siswa agar mampu me-
kata bahasa arab dan inggris siswa, kemu- ngantarkan siswanya menjadi insan yang
dian hafalan dikoordinir oleh departemen memiliki daya saing dan mengukir prestasi
bahasa OPPK di mana kelas XII menjadi di bidang akademik maupun nonakade-
pembimbing bagi kelas X dan XII untuk mik.
menyetorkan hafalan setiap hari sebanyak
Peran Kepala Madrasah, Guru dan Pembina
lima kata arab dan lima kosataka inggris Asrama dalam Pelaksanaan Kurikulum
dibuktikan dengan buku taftisy yang akan MAPK MAN 1 Surakarta
diperiksa oleh departemen bahasa. Muha-
datsah atau conversation adalah kegiatan Kepala madrasah sebagai pemimp-
kebahasaan yang mendorong siswa untuk in lembaga beperan memantau semua ke-
mempraktekkan kemampuan bahasa mere- giatan pelaksanaan kurikulum yang ter-
ka dengan bercakap-cakap dengan sesama selenggara di sekolah maupun di asrama
teman menggunakan bahasa arab atau baik secara langsung maupun dibantu
inggris yang diselenggarakan pada pagi oleh wakamad program keagamaan. Pe-
hari oleh departemen bahasa sebanyak 2-3 mantauan yang dilakukan kepala madra-
kali dalam seminggu. Tasyji’ul lughoh ada- sah adalah keliling ke kelas-kelas untuk
lah pemberian kosataka atau ungkapan- melihat bagaimana guru melaksanakan
ungkapan dalam bahasa arab dan inggris pembelajaran atau sekedar mengobrol de-
oleh departemen bahasa dan pembina ngan guru untuk mendengarkan keluhan
asrama untuk menambah perbendaharaan atau kendala yang dialami oleh guru. Ke-
kosakata siswa siswi MAPK. mudian, kepala madrasah datang ke asra-
Banyaknya kegiatan kebahasaan ma untuk memberikan motivasi, dan du-
yang diselenggarakan adalah untuk mem- kungan kepada pembina asrama serta
perdalam kemampuan bahasa siswa siswi siswa dalam menjalankan setiap kegiatan.
karena percakapan sehari-hari di asrama Beliau juga terlibat dalam kegiatan-kegiat-
dilakukan dengan berbahasa arab dan an yang diselenggarakan oleh organisasi
inggris. Oleh karena itu dibentuklah arabic siswa sehingga mengetahui secara lang-
dan english club untuk memfasilitasi siswa sung bagaimana kegiatan-kegiatan ter-
siswi yang memiliki minat dalam mengem- laksana.
bangkan kemampuan berbahasanya secara Peran penting kepala madrasah se-
mendalam di bawah bimbingan guru yang laku atasan adalah menilai kinerja guru
ditunjuk sebagai pembina klub bahasa. dan pembina asrama, apakah sudah se-
Kemudian, pelaksanaan kurikulum suai dengan deskripsi kerjanya atau
MAPK juga mewadahi kreativitas siswa belum, jika belum maka perlu dicari apa
siswi melalui kegiatan ekstrakurikuler penyebabnya untuk diselesaikan. Kinerja
dalam berbagai bidang, diantaranya ke- guru yang belum optimal maka perlu
lompok kaligrafi al hasyimie yang bergerak dilakukan pembinaan, pengarahan agar
di bidang seni lukis dan dekorasi, KIR kinerjanya meningkat semisal diikutkan
untuk memfasilitasi potensi siswa dalam pelatihan, dianjurkan untuk studi lanjut
bidang penulisan karya ilmiah, seni hadrah demi pengembangan kemampuan dan
dan tilawah memfasilitasi bakat siswa lain sebagainya. Kepala madrasah juga
siswi MAPK dalam bidang musik islam memberikan kesempatan kepada setiap
dan seni baca al-qur’an, madding dan guru dan pembina asrama untuk menge-
mukakan ide atau aspirasinya terkait
pelaksanaan kurikulum demi peningkatan siswa, dan menegur siswa yang melakukan
kualitas pembelajaran. Ide, saran atau pelanggaran. Seperti yang pernah diamati,
masukan dari guru dan pembina asrama pembina meluangkan waktu untuk mem-
dijadikan bahan pertimbangan dalam berikan bimbingan belajar kepada siswa
pengambilan keputusan kepala madrasah. siswi MAPK, atau sekedar keliling ke
Guru sebagai ujung tombak pelak- setiap kamar siswi untuk memastikan
sanaan kurikulum di kelas, berinteraksi mereka belajar saat jam wajib belajar,
langsung dengan siswa bertanggungjawab memimpin apel pagi sebelum berangkat ke
menyelenggarakan pembelajaran yang sekolah, membimbing tahfidzul qur’an,
aktif, kreatif, interaktif dan menyenang- memberikan nasehat kepada siswa. Pem-
kan demi pengembangan potensi siswa. bina adalah figur orang tua bagi siswa
Guru mempersiapkan materi, bahan ajar, MAPK karena mereka mendampingi siswa
metode, alat peraga untuk menyampaikan selama dua puluh empat jam dengan
pengetahuan baru kepada siswa. Perlu tinggal bersama siswa di asrama, sehingga
diperhartikan bahwa pembelajaran MAPK mengetahui betul keseharian ssiwa di
yang menggunakan bahasa pengantar asrama.
bahasa arab menjadikan peran guru Aktivitas yang selalu mengiringi
MAPK adalah ganda, yaitu menyampai- pelaksanaan pembelajaran adalah pembim-
kan materi dan mengajarkan kemampuan bingan, ketika siswa memiliki kesulitan
berbahasa kepada siswa. Guru adalah dapat segera dibantu, pembimbingan se-
orang yang paling mengetahui bagaimana macam ini dilakukan oleh guru dan pem-
kondisi siswa saat mengikuti pembel- bina asrama yang mengetahui betul sejauh
ajaran, sehingga memiliki informasi mana kemampuan siswa dan kendala yang
tentang apa yang dibutuhkan oleh peserta dihadapi selama mengikuti pembelajaran
didik, kendala-kendala apa saja yang di- di sekolah maupun hambatan selama
hadapi oleh siswa dan harus segera diatasi mengikuti kegiatan asrama. Tugas guru
dalam rangka mensukseskan penyeleng- dan pembina asrama selain membimbing
garaan pembelajaran. kegiatan akademik, mereka juga berperan
Pembelajaran yang dilaksanakan dalam membina kegiatan pengembangan
di MAPK memiliki tujuan transfer of value diri siswa MAPK melalui kegiatan ekstra-
bukan sekedar transfer of knowledge, jadi kurikuler. Salah satu guru MAPK diberi-
keberadaan guru dalam pembelajaran kan tugas sebagai wakamad bidang ke-
harus ada tidak dapat digantikan dengan siswaan program keagamaan yang men-
alat pembelajaran atau model pembel- dampingi dan mengarahkan siswa MAPK
ajaran mandiri tanpa bimbingan dari dalam menjalankan kegiatan organisasi
guru. Ilmu-ilmu mengenai agama islam dan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler di-
harus diajarkan dengan benar agar mem- antaranya firqoh kaligrafi al-hasyimie,
berikan pemahaman tentang ajaran-ajaran kelompok hadrah, seni tilawatil qur’an,
agama secara benar pula, tidak salah kegiatan jurnalistik, gebyar seni MAPK
menafsirkan karena pemahaman terhadap (Gesma), dan MAPK fair.
ilmu agam menjadi prinsip hidup siswa Peran kepala madrasah, guru, dan
nantinya ketika kembali ke masyarakat. pembina asrama telah diupayakan semak-
Pembina asrama sebagai pengelola simal mungkin, meski masih mengalami
kegiatan asrama agar mendukung pem- kendala diantaranya berupa program pen-
belajaran di sekolah adalah memastikan didikan yang ada di MAN 1 Surakarta
bahwa kegiatan asrama berlangsung seca- tidak hanya program keagamaan sehingga
ra berkesinambungan. Selain itu, pembina fokus kepala madrasah tidak hanya satu,
asrama memiliki peran membimbing, terpecah kepada beberapa program yang
membina, dan mendampingi siswa dalam menyebabkan minimnya waktu untuk
melaksanakan kegiatan di dalam dan luar memperhatikan perkembangan program
madrasah, membantu kesulitan belajar secara detail. Kemudian kendala jumlah
pembina yang belum seimbang dengan Kompetensi siswa mana yang sudah ter-
jumlah siswa dirasakan dampaknya oleh capai, dan kompetensi mana yang belum
siswa dalam hal sulitnya memperoleh tercapai, aspek pembelajaran mana yang
bimbingan dan pengarahan yang intensif. perlu ditingkatkan atau aspek mana yang
perlu direncanakan ulang.
Evaluasi Kuriksulum MAPK MAN 1 Sura-
Ketercapaian Kurikulum MAPK MAN 1
karta
Surakarta
Bentuk Evaluasi Kurikulum MAPK MAN
Ketercapaian kurikulum MAPK di-
1Surakarta
lihat dari beberapa aspek yaitu tingkat
Evalusi kurikulum yang diseleng- kelulusan siswa, daya saing di luar mad-
garakan MAPK adalah evaluasi hasil rasah, penguasaan kemampuan berbahasa
belajar siswa dikaitkan dengan pencapai- dan penguasaan ilmu-ilmu agama islam.
an standar kompetensi dasar penguasaan Selama ini tingkat kelulusan siswa MAPK
ilmu keislaman dan bahasa asing setelah mencapai seratus persen dengan nilai
mengikuti proses pembelajaran. Evaluasi yang lebih tinggi dibandingkan nilai yang
dilakukan untuk pelajaran pagi yang nota- dicapai lulusan MAN biasa. Kemudian
bene adalah kurikulum nasional dan tuto- penguasaan ilmu-ilmu agama islam siswa
rial yang merupakan kurikulum lokal MAPK cukup mendalam, mampu mema-
MAPK untuk menilai kemampuan siswa hami dari sumber kitab asli berbahasa
dari segi kognitif, afektif, dan psikomoto- arab, penguasaan bahasa asing terlihat
rik. Keduanya dievaluasi dalam bentuk siswa mampu berkomunikasi dengan
ujian semester dan ujian tutorial yang bahasa arab dan inggris dalam kegiatan
penyelenggaraanya menggunakan bahasa sehari-hari, mengukir prestasi di berbagai
arab, soal dan jawaban menggunakan perlombaan tingkat daerah maupun
bahasa arab agar cocok untuk menilai nasional.
kualitas proses pembelajaran yang juga Prestasi-prestasi siswa MAPK an-
menggunakan bahasa arab. tara lain: juara 3 tilawah putra se-Jateng di
Bentuk evaluasi semacam ini IAIN Semarang, juara 3 kaligrafi se-Jateng
memang berbeda dari evaluasi yang di IAIN Semarang, juara 1 kaligrafi
dilaksanakan untuk program madrasah Assalam, juara 1 hadits wustho putri MQK
pada umumnya, meskipun bernaung di Jateng 2011, juara 1 tilawah putra POR-
satu lembaga yaitu MAN 1 Surakarta. SENI tingkat kota Surakarta 2011, juara
Perbedaan lain adalah evaluasi yang debat MQK Jateng 2011, juara 2 pidato
diterapkan untuk tutorial hanya dilaku- bahasa inggris di UNY, juara 2 pidato
kan oleh MAPK karena hasil belajar saat bahasa arab festival kebudayaan arab
tutorial juga menentukan kelulusan siswa. UGM se-Jateng DIY 2012, juara 1 pidato
Adapun evaluasi tahap akhir yaitu ujian bahasa indonesia di Depag 2012, juara 1
nasional untuk program keagamaan ter- tilawah ISC 2012 di UNS, juara 1 dakwah
diri dari mata pelajaran matematika, remaja masjid agung Surakarta 2012, juara
bahasa indonesia, bahasa inggris, tafsir umum ISC 2012 di UMS, juara 2 al-barjanji
dan ilmu tafsir, ilmu hadits, dan fiqih. di masjid agung Surakarta 2013 dan
Temuan berbeda juga dirasakan pada pro- penyanyi solo terbaik 2013, juara 2 kaligrafi
ses evaluasi kurikulum MAPK dimana mushaf POSPEDA Surakarta 2012, Juara 1
siswa harus menghafalkan al-qur’an mini- kaligrafi lukis POSPEDA Surakarta 2011,
mal tiga juz selama tiga tahun menempuh juara 1 musikalisasi puisi arab di UMS
pendidikan di MAPK sebagai syarat 2012. Keberhasilan siswa MAPK mengukir
pengambilan ijazah. prestasi di berbagai bidang tersebut me-
Hasil evaluasi kurikulum MAPK nunjukkan kualitas kurikulum MAPK yang
dijadikan feedback/umpan balik bagi pe- mampu membekali siswa dengan berbagai
rencaaan kurikulum MAPK selanjutnya.
keahlian, baik di bidang akademik mau- tidak saling berkaitan. Hal ini menyebab-
pun nonakademik. kan pemahaman siswa terhadap materi
Secara umum dapat dikatakan menjadi terkotak-kotak oleh perbedaan
bahwa pencapaian kurikulum MAPK materi.
MAN 1 Surakarta telah berhasil karena Kendala faktor sarana adalah pa-
semua aspek yang disebutkan di atas telah datnya kondisi asrama sehingga suasana
terpenuhi sehingga mampu mengantar- pembelajaran kurang kondusif untuk ke-
kan siswanya untuk melanjutkan pen- giatan, peningkatan sarana prasarana pun
didikan ke jenjang perguruan tinggi baik harus dilakukan secara bertahap sesuai
perguruan tinggi di dalam maupun di urutan prioritas madrasah meski terkadang
luar negeri. Secara konsisten MAPK ber- kebutuhan sarana prasarana MAPK sudah
hasil mengirimkan lulusannya ke univer- mendesak. Kondisi laboratorium bahasa
sitas di timur tengah setiap tahun, sedang- sedang mengalami kerusakan yaitu tidak
kan lulusan yang melanjutkan pendidikan adanya peralatan audio untuk pelaksanaan
di universitas dalam negeri tersebar di pelajaran bahasa terutama listening se-
berbagai perguruan tinggi. hingga pembelajaran bahasa menjadi ter-
hambat. Pada akhirnya guru hanya meng-
Kendala dalam Manajemen Kurikulum gunakan peralatan audio berupa speaker
MAPK MAN 1 Surakarta yang kurang representative untuk pel-
Kendala yang dihadapi oleh MAPK ajaran bahasa terkait pengembangan liste-
dalam melaksanakan manajemen kuri- ning skill.
kulum muncul dari berbagai faktor di- Kegiatan MAPK memang sangat
antaranya modul untuk program keagama- padat dari pagi hingga malam hari sehing-
an belum baku dan kitab muqorror kurang ga berdampak pada kedisiplinan siswa
sistematis, sarana prasarana yang belum dalam mengikuti proses pembelajaran,
memadai, masalah kedisiplinan anak, kadang siswa terlambat atau merasa capek
padatnya kegiatan mengurangi fokus bel- sehingga tidak fokus saat mengikuti kegiat-
ajar anak, dan kemampuan bahasa anak an. Selain itu, siswa juga disibukkan de-
yang belum mampu memahami teks secara ngan kegiatan organisasi sehingga pikiran
keseluruhan. tidak fokus pada pembelajaran justru
Modul untuk materi program ke- cenderung fokus pada kegiatan-keagiatan
agamaan belum memilik standar baku, organisasi. Kondisi seperti ini dikeluhkan
selama ini buku-buku yang digunakan oleh guru sebagai salah satu hambatan
adalah buku-buku atau kitab-kitab yang proses pembelajaran di kelas. Selanjutnya
digunakan pada tahun sebelumnya. Ketika kendala yang dihadapi selama pelaksanaan
ada perubahan pun disesuaikan dengan pembelajaran berlangsung adalah masalah
kebutuhan pembelajaran atau atas inisiatif bahasa siswa. Dalam artian kemampuan
guru mata pelajaran yang mengusulkan bahasa siswa masih kurang dalam mema-
modul untuk materi program keagamaan. hami teks berbahasa arab sehingga pema-
Kemudian kendala lain terkait modul ada- haman terhadap materi pun menjadi
lah belum sistematisnya buku ajar (muqor- terhambat, meski banyak kegiatan keba-
ror) pada pembelajaran pagi dengan tuto- hasaaan telah diselenggarakan ternyata
rial sore hari, padahal tutorial digunakan belum menghasilkan kemampuan bahasa
untuk memperdalam materi pembelajaran anak yang optimal, terutama kelas X yang
pagi. Artinya materi pada pembelajaran masih harus diartikan satu per satu tiap
pagi tidak dibahas lagi pada saat tutorial kata oleh guru dalam proses pembel-
karena perbedaan urutan materi atau per- ajarannya.
bedaan sumber kitab asli yang digunakan, Kendala dari faktor guru adalah
hanya cocok di awal kemudian selanjutnya kesadaran dan ketelatenan guru MAPK
sudah berbeda bahkan pokok bahasan dalam membuat perangkat pembelajaran
masih kurang, padahal perangkat pembel-
2. Menentukan standar buku modul and practices (3rd ed). United States of
yang akan dipakai program keagama- America: Wadsworth
an berkoordinasi dengan para guru
Miles, M. B. & Huberman, A. M. (1994).
MAPK dan berkonsultasi dengan pa-
Qualitative data analysis (2nd ed): an
kar atau ahli di bidang pengajaran
expanded sourcebook. United States of
ilmu-ilmu agama Islam.
America: Sage Publication.
3. Membuat skala prioritas dalam peren-
canaan sarana prasarana MAPK agar Mudlofir, A. (2011). Aplikasi pengembang-
sarana yang mengalami kerusakan an kurikulum tingkat satuan pen-
segera diperbaiki oleh madrasah. didikan dan bahan ajar dalam pen-
4. Memberikan pelatihan kepada guru didikan islam. Jakarta: PT. Raja
tentang administrasi pembelajaran dan Grafindo Persada.
teknologi komputer dalam rangka Nugroho, S. (2008). Manajemen kurikulum
membuat media pembelajaran yang kelas internasional di SMA negeri 1
menarik. kota Yogyakarta. Tesis, tidak dipubli-
kasikan, Universitas Negeri Yogya-
Daftar Pustaka karta.
Bueraheng, I. (2010). Manajemen kuri- Parkay. F. W., Hass, G. J. & Anctil, E. J.
kulum program pendidikan agama (2010). Curriculum leadership: rea-
islam kelas tsanawiyah di madrasah dings for developing quality educatio-
azizstan Thailand. Tesis, tidak nal programs (9th ed). Boston: Pear-
dipublikasikan, Universitas Negeri son Education Inc.
Yogyakarta.
Qomar, M. (2002). Manajemen pendidikan
Engkoswara & Komariah, A. (2010). Admi- islam. Malang: Erlangga.
nistrasi pendidikan. Bandung: Alfa-
Rivai, V & Murni, S. (2010). Education
beta.
management: analisis teori dan praktik.
Glatthorn, A. A., Boschee, F. & Whitehead, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
B. M. (2009). Curriculum leadership:
Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan pem-
strategis for development and imple-
belajaran: teori dan praktik pe-
mentation (2nd ed). United States of
ngembangan kurikulum tingkat
America: Sage Publication.
satuan pendidikan (KTSP). Jakarta:
Hamalik, O. (2008). Manajemen pengembang- Prenada Media Group.
an kurikulum. Bandung: PT.Remaja
Sukmadinata, N. S. (2012). Pengembangan
Rosdakarya
kurikulum: teori dan praktek. Ban-
Lunenberg, F. C. & Orstein, C. A. (2000). dung: PT.Remaja Rosdakarya.
Educational administration: concept