Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN KESISWAAN PENDIDIKAN ISLAM

Aini Yatul Hajroh


50222047
MPAI A
UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan

Abstrak
Manajemen kesiswaan dalam pendidikan Islam merupakan suatu proses yang penting
dalam mengelola siswa agar mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Manajemen
kesiswaan mencakup berbagai aspek, mulai dari pengelolaan administrasi,
pengelolaan kurikulum, pengelolaan siswa, hingga pengelolaan lingkungan belajar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsep-konsep utama dalam
manajemen kesiswaan pendidikan Islam, Prinsip-Prinsip Manajemen Kesiswaan
Pendidikan Islam serta Ruang Lingkup Manajemen Kesiswaan Pendidikan Islam.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, dengan mengumpulkan data
dari berbagai sumber yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen
kesiswaan pendidikan Islam melibatkan berbagai konsep seperti kepemimpinan,
pengelolaan konflik, motivasi, dan komunikasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi
implementasi manajemen kesiswaan ini antara lain adalah faktor internal sekolah
seperti kebijakan dan budaya organisasi, serta faktor eksternal seperti dukungan
masyarakat dan kondisi sosial ekonomi. Penelitian ini memberikan kontribusi penting
dalam pemahaman tentang manajemen kesiswaan pendidikan Islam, serta memberikan
rekomendasi untuk meningkatkan implementasinya di lembaga-lembaga pendidikan
Islam. Prinsip-prinsip manajemen kesiswaan dalam pendidikan Islam mencakup
beberapa aspek penting yang harus diperhatikan dalam mengelola siswa agar mencapai
tujuan pendidikan yang diinginkan. Berikut adalah beberapa prinsip manajemen
kesiswaan pendidikan Islam yang dapat menjadi pedoman dalam
pengelolaandiantaranya Keadilan, Kemanusiaan, Keteladanan, Ketegasan,
Keterbukaan, Kerjasama, Kepemimpinan yang efektif, Pengembangan potensi
Prinsip-prinsip ini dapat menjadi panduan yang berguna dalam mengelola kesiswaan
dalam konteks pendidikan Islam, dan dapat membantu menciptakan lingkungan
pendidikan yang kondusif bagi perkembangan holistik siswa. Ruang lingkup
manajemen kesiswaan dalam pendidikan Islam mencakup berbagai aspek yang
berkaitan dengan pengelolaan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan yang
diinginkan. Beberapa aspek yang termasuk dalam ruang lingkup manajemen
kesiswaan pendidikan Islam antara lain : Administrasi Kesiswaan, Pengelolaan
Kurikulum, Pengelolaan Siswa, Pengelolaan Lingkungan Belajar, Pengembangan
Program Ekstrakurikuler, Hubungan dengan Orang Tua dan Masyarakat, Pengelolaan
Konflik, Evaluasi dan Monitoring. Ruang lingkup manajemen kesiswaan pendidikan
Islam mencakup berbagai aspek yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan
pendidikan yang efektif dan kondusif bagi perkembangan holistik siswa.

Kata Kunci : Manajemen, Kesiswaan, Pendidikan Islam


A. PENDAHULUAN Dengan demikian, Manajemen
Pendidikan Islam memiliki Kesiswaan Pendidikan Islam menjadi
peran yang sangat penting dalam landasan penting dalam menciptakan
membentuk karakter dan moralitas lingkungan pendidikan yang Islami
individu Muslim. Dalam konteks ini, dan berkualitas, yang mampu
Manajemen Kesiswaan Pendidikan menghasilkan generasi penerus yang
Islam menjadi sangat relevan karena berkompeten dan bertanggung jawab
berkaitan dengan pengelolaan dan dalam menjalankan tugas dan peran
pengembangan siswa secara holistik, mereka sebagai individu Muslim di
yang meliputi aspek spiritual, moral, tengah masyarakat.
intelektual, sosial, dan fisik.
Manajemen kesiswaan dalam B. HASIL DAN PEMBAHASAN
pendidikan Islam tidak hanya fokus 1. Konsep Manajemen Kesiswaan
pada administrasi dan pengelolaan Pendidikan Islam
sekolah, tetapi juga pada pembinaan Sebelum mengetahui
akhlak, pengembangan kepribadian secara detail tentang Konsep
Islami, dan penanaman nilai-nilai Manajemen Kesiswaan
Islam dalam diri siswa. Tujuannya Pendidikan Islam, kita bahas satu
adalah untuk membentuk generasi persatu. Manajemen kesiswaan
yang kuat iman, bertaqwa, berakhlak berasal dari 2 kata yaitu
mulia, dan mampu menjadi pemimpin manajemen dan kesiswaan.
yang berintegritas dalam masyarakat. Manajemen secara etimologi
Manajemen kesiswaan dalam berasal dari bahasa inggris yaitu
pendidikan Islam juga melibatkan dari kata kerja to manage yang
kerjasama antara sekolah, orang tua, artinya mengurus, mengatur,
dan masyarakat dalam mendukung menggerakkan dan mengelola.
proses pendidikan siswa. Hal ini Menurut Rojahatin dalam
mencakup pengelolaan data siswa, Disertasinya (Rojahatain;
peningkatan kualitas pengajaran, Disertasi, 2014) mengatakan
pengembangan kurikulum yang sesuai bahwa Manajemen dapat diartikan
dengan nilai-nilai Islam, serta suatu proses sosial yang
penciptaan lingkungan belajar yang direncanakan untuk menjamin
kondusif bagi pertumbuhan dan kerja sama, partisipasi dan
perkembangan siswa. keterlibatan sejumlah orang dalam
mencapai sasaran dan tujuan
tertentu yang ditetapkan secara pembinaan secara kontinu
efektif. Sedangkan kesiswaan terhadap peserta didik untuk
ialah segala sesuatu yang mengikuti proses belajar mengajar
menyangkut dengan peserta didik secara efektif dan efisien mulai
atau lebih popular dengan istilah dari penerimaan peserta didik
siswa. Dalam Undang- undang hingga keluarnya peserta didik
sistem pendidikan nasional no 20 dari lembaga pendidikan. Dalam
tahun 2003, siswa adalah anggota konteks pendidikan islam,
masyarakat yang mengembangkan manajemen kesiswaan memiliki
potensi diri melalui prosses makna yang relative sama dengan
pembelajran yang tersedia pada manajemen kemahassiswaan dan
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan manajemen kesantrian[3].
tertentu. Menurut Sulistyorini (2006: 71),
Seperti yang disimpulkan manajemen kesiswaan pendidkan
oleh seorang penulis Amirudin islam merupakan suatu layanan
dkk ( 2021: 50) bahwa yang memusatkan perhatian pada
Berdasarkan definisi manajernen pengaturan, pengawasan, serta
dan beberapa ahli tersebut maka layanan siswa di kelas dan di luar
dapat disimpulkan bahwa kelas.
manajemdn merupakan suatu Menurut Rony Sandra
proses yang kontiniu yang Yofa dkk ( 2023: 52) Manajemen
bermuatan kcmarnpuan dan kesiswaan adalah seluruh proses
kcterampilan khusus yang dimiliki kegiatan yang direncanakan dan
oleh seorang untuk melakukan diusahakan secara sengajaserta
suatu kegiatan baik secara pembinaan secara kontinu
perorangan ataupun bersama orang terhadap peserta didik untuk
lain dalam mengkoordinasi dan mengikuti proses belajar mengajar
menggunakan segala sumber secara efektif dan efisien mulai
untuk mencapai wjuan organisasi dan penerimaan peserta didik
secara produkiif, efektif dan hingga keluarnya peserta didik dan
efisien. lembaga pendidikan. Dalam
Jadi Manajemen konteks pendidikan islam,
kesiswaan adalah seluruh proses manajemen kesiswaan memiliki
kegiatan yang direncanakan dan makna yang relative sama dengan
diusahakan secara sengajaserta
manajemen kemahassiswaan dan a. Siswa harus diperlakukan
manajemen. sebagai subyek dan bukan
Dan adapun Tujuan obyek, sehingga harus
manajemen kesiswaan adalah didorong untuk berperan serta
untuk mengatur kegiatan- kegiatan dalam setiap perencanaan
peserta didik agar kegiatan- dan pengambilan keputusan
kegiatan tersebut menunjang yang terkait dengan kegiatan
proses belajar mengajar di sekolah. mereka.
Dan fungsi manajemen kesiswaan b. Kondisi siswa sangat beragam,
adalah sebagai alat atau sarana ditinjau dari kondisi fisik,
bagi peserta didik untuk kemampuan intelektual, sosial
mengembangkan diri seoptimal ekonomi, minat dan
mungkin, baik yang berkenaan seterusnya. Oleh karena itu
dengan segi- segi diperlukan wahana kegiatan
individualitasnya, segi sosialnya, yang bergam sehingga setiap
segi kebutuhannya dan segi- segi siswa memiliki wahana untuk
potensi peserta didik lainnya. berkembang secara optimal.
c. Siswa hanya akan termotivasi
2. Prinsip-prinsip Manajemen belajar, jika mereka
Kesiswaan Pendidikan Islam menyenangi apa
Adapun Prinsip-prinsip yang diajarkan.
manajemen kesiswaan yang d. Pengembangan potensi siswa
sejalan dengan tujuan dari tidak hanya menyangkut ranah
manajemen kesiswaan yaitu untuk kognitif tetapi juga ranah
mengatur berbagai kegiatan dalam afektif dan psikomotorik.
bidang kesiswaan agar kegiatan Adapun menurut Ibrahim Bafadal
pembelajaran di sekolah dapat (Rojahatin: 2014, 43), prinsip
berjalan lancar, tertib dan teratur, manajemen kesiswaan yang harus
serta mencapai tujuan pendidikan dipenuhi sebagai berikut:
sekolah atau sekolah Islam. Untuk a. Manajemen kesiswaan
mewujudkan tujuan tersebut, dipandang sebagai bagian dari
terdapat sejumlah prinsip yang keseluruhan manajemen
perlu diperhatikan, menurut sekolah. Hal ini menunjukkan
Depdikbud (Sulistyorini, 2006: bahwa ambisi manajemen
72) adalah sebagai berikut: kesiswaan ditempatkan dalam
kerangka manajemen sekolah haruslah sedikit demi sedikit
dengan alasan manajemen dihilangkan melalui kegiatan-
kesiswaan mempunyai tujuan kegiatan manajemen peserta
yang sama dan atau didik.
mendukung terhadap tujuan
manajemen secara 3. Ruang Lingkup Manajemen
keseluruhan. Kesiswaan Pendidikan Islam
b. Segala bentuk kegiatan Didalam ruang lingkup
manajemen peserta didik manajemen Kesiswaan terdapat
haruslah mengemban misi kegiatan-kegiatan dalam
pendidikan dan dalam pelaksanaan manajemen
kerangka mendidik para kesiswaan diantaranya :
peserta didik. a. Penerimaan siswa baru
c. Kegiatan- kegiatan manajemen Penerimaan siswa baru
peserta didik haruslah merupakan salah satu kegiatan
diupayakan untuk yang pertama dilakukan
mempersatukan peserta didik sehingga harus dikelola
yang mempunyai aneka ragam sedemikian rupa supaya
latar belakang dan punya kegiatan belajar mengajar
banyak perbedaan. Perbedaan- sudah dapat dimulai pada hari
perbedaan yang ada pada pertama setiap tahun ajaran
peserta diarahkan pada baru. Langkah- langkah
mempersatukan dan saling penerimaan siswa baru secara
memehami dan menghargai. garis besar dapat ditentukan
d. Kegiatan manajemen peserta sebagai berikut:
didik haruslah dipandang 1) Menentukan panitia
sebagai upaya pengaturan 2) Menentukan syarat- syarat
terhadap pembimbingan penerimaan
peserta didik. 3) Mengadakan
e. Kegiatan manajemen pengumuman,
kesiswaan haruslah menyiapkan soal- soal tes
mendorong dan memacu untuk seleksi dan
kemandirian peserta didik. Hal menyiapkan tempatnya
ini menunjukkan bahwa
ketergantungan peserta didik
4) Melaksanakan hasil EBTA (Ujian Akhir
penyaringan melalui tes Sekolah).
tertulis maupun lisan 4) Orientasi siswa baru,
5) Mengadakan kegiatan ini biasanya
pengumuman penerimaan disebut dengan Masa
6) Mendaftar kembali calon Orientasi Siswa Baru
siswa yang diterima (MOS) yang bertujuan
7) Melaporkan hasil untuk pengenalan bagi
pekerjaan kepada kepala siswa baru mengenai
sekolah.[5] keadaan- keadaan sekolah/
Pedoman- pedoman atau madrasah.
peraturan yang berhubungan b. Pendataan kemajuan belajar
dengan penerimaan siswa baru siswa
meliputi masalah teknik Dalam pendataan kemajuan
pelaksanaan yang mencakup belajar siswa untuk kemajuan
masalah waktu, persyaratan, dan keberhasilan kegiatan
dan teknis administrasi antara belajar mengajar secara
lain: maksimal diperlukan buku
1) Masalah waktu, menegnai catatan prestasi belajar murid
jadwal pendaftaran calon yang meliputi:
siswa baru, jadwal tes/ 1) Buku daftar nilai,
ujian seleksi penerimaan merupakan buku yang
siswa baru, jadwal digunakan guru untuk
pengumuman hasil tes/ mencatat nilai mentah
ujian. yang diperoleh langsung
2) Masalah persyaratan, dari ulangan harian atau
mengenai persyaratan ulangan umum, serta nilai-
yang harus dipenuhi calon nilai lain seperti nilai tugas
siswa baru. dan keaktifan.
3) Proses penerimaan siswa 2) Buku legger, yaitu buku
baru, pada tahap ini pada kumpulan nilai yang
dasarnya terdapat tiga memuat semua nilai untuk
cara, yaitu ujian/ tes, semua bidang studi yang
penelusuran bakat diikuti siswa di dalam
kemampuan, berdasarkan
periode tertentu dan buku Secara khusus layanan
ini diisi oleh wali kelas. bimbingan bertujuan
3) Buku raport, merupakan untuk membantu siswa
sebuah buku yang memuat agar dapat tercapai tujuan-
laporan hasil belajar yang tujuan pada diri siswa
bersangkutan dalam dalam mewujudkan
mengikuti pendidikan di pribadi yang taqwa,
sekolah. mandiri, dan bertanggung
Adapun Fungsi penilaian dari jawab. Dan personel
beberapa buku penting diatas, pelaksana layanan
antara lain: bimbingan adalah segenap
1) Penilaian berfungsi unsur yang terkait di
selektif, dapat digunakan dalam program pelayanan
seorang guru untuk bimbingan dengan
mengadakan seleksi atau koordinator dari guru
penilaian terhadap pembimbing konselor
siswanya. sebagai pelaksana.
2) Penilaian bersifat Secara umum, bimbingan
diagnosis, dapat yang diberikan pihak
digunakan seorang guru sekolah terhadap siswa
untuk mengidentifikasi berkaitan dengan hal- hal
tentang kebaikan dan sebagai berikut:
kelemahan peserta didik. a) Pilihan bidang studi
3) Penilaian berfungsi b) Penyesuaian kepada
sebagai pengukur situasi sekolah
keberhasilan, untuk c) Kesukaran belajar
mengetahui sejauh mana d) Kesukaran atau
suatu program berhasil maslaah yang
diterapkan. berkaitan dengan
c. Bimbingan dan pembinaan keluarga dan
disiplin siswa lingkungan
Ruang Lingkup yang berkaitan e) Gagal dalam bidang
dengan : tertentu
1) Bimbingan
f) Kurang minat manajemen kesiswaan.
terhadap bidang studi kegiatan monitoring adalah
tertentu suatu kegiatan memonitor atau
g) Kurang percaya diri mengawasi seluruh aktivitas
h) Hambatan- hambatan yang dilakukan oleh seluruh
fisik, mental, emosi warga sekolah pada aktivitas-
dan penyesuaian aktivitas yang dilakukan siswa.
siswa Fokus monitoring adalah
i) Pertentangan antara proses pelaksanaan
ambisi dan manajemen kesiswaan,
kesanggupan siswa. sehingga tujuan monitoring
2) Pembinaan disiplin siswa adalah untuk mendapatkan
Disiplin sekolah ialah informasi yang dapat
keadaan terttib dimana digunakan dalam pengambilan
para guru, staf sekolah dan keputusan.
sisiwa yang tergabung Berdasarkan Kegiatan-kegiatan
dalam sekolah mentaati dalam pelaksanaan manajemen
peraturan- peraturan yang kesiswaan di atas maka ruang
telah ditetapkan. Disiplin lingkup manajemen kesiswaan
siswa yang dimaksudkan berkaitan erat dengan :
adalah untuk a. Perencana Kesiswaan
mengarahkan siswa agar Dalam perencanaan
tumbuh dan berkembang kesiswaan ini mencangkup
sesuai kapasitas dan sensus sekolah dan penentuan
kemampuan bakat dan jumlah siswa yang diterima.
minat serta menjadi Sensus sekolah pemcatatan
pribadi yang utuh sebagai anak usia sekolah yang
makhluk individu dan diperkirakan akan masuk
sosial, cerdas, terampil, sekolah Islam atau calon siswa.
dan bermoral. Sensus sekolah akan lebih
d. Monitoring lengkap apabila pencataan itu
Monitoring adalah suatu tidak saja menghasilkan
proses pemantauan untuk jumlah calon siswa, tetapi juga
mendapatkan informasi dilengkapi dengan catatan ke
tentang pelaksanaan kegiatan
mana mereka itu ingin b. Penerimaan Siswa Baru
melanjutkan sekolah. Penerimaan siswa baru
Pendataan anak usia perlu di kelola sedemikian rupa
sekolah atau calon siswa mulai dari perencanaan
merupakan salah satu penentuann daya tampung
komponen penting dalam suatu sekolah islam atau jumlah
perencanaan pendidikan. siswabaru yang akan
Dengan data yang diperoleh diterima,yaitu dengan
dari sensus sekolah akan dapat mengurangi daya tampung
di tetapkan : 1) jumlah dan dangan jumlah anak yang
lokasi sekolah, 2) batas daerah tinggal kelas atau mengulang.
penerimaan siswa disuatu Kegiatan penerimaan siswa
sekolah, 3) jumlah fasilitas baru biasanya di kelola oleh
transportasi, -4) layanan panitia penerima siswa baru
program pendidikan, 5) (PSB) atau peanitia penerima
fasilitas pendidikan bagi anak- murid baru (PMB).
anak penderita cacat, 6) laju Pengelolaan penerima murid
pertumbuhan penduduk, naru ini harus dilakukan
khususnya anak-anak usia sedemikian rupa, sehingga
sekolah di daerah sekitar kegiatan belajar-mengajar
sekolah. sudah dapat dimulai pada hari
Perancana peserta didik ini pertama setiap tahun ajaran
meruoakan aktivitas yang baru.
sangat penting dalam c. Pengelompokan Siswa
manajemen kesiswaan. Hal ini Pengelompokan siswa
di sebabkan karena dalam diadakan dengan maksud agar
kegiatan perencanaan akan di pelaksanaan kegiatan proses
peroleh suatu kebijakan yang belajar dan mengajar di
berkaitan erat dengan strategi sekolah islam bisa berjalan
penerimaan peserta didik baru lancar, tertib, dan bisa tercapai
berkaitan dengan kualifikasi tujuan-tujuan pendidikan yang
yang di harapkan, alat tes yang telah di programkan. Ada
digunakan, dan jumlah siswa beberapa jenis pengelompokan
yang diterima atau daya siswa diantaranya adalah :
tampung sekolah.
1) Pengelompokan dalam teknik pengendalian dari luar,
Kelas-Kelas teknik pengendalian dari
2) Pengelompokan dalam, dan teknik
Berdasarkan Bidang Studi pengendalian kooperatif.
3) Pengelompokan Dalam pembinan disiplin
berdasarkan spesialisasi siswa perlu adanya pedoman
4) Pengelompokan dalam yang dikenal dengan istilah
sistem kredit tata tertib sekolah. Tata tertib
5) Pengelompokan sekolah merupakan salah satu
berdasarkan kemampuan alat yang dapatt digunakan alat
6) Pengelompokan oleh kepala sekolah untuk
berdasarkan minat melatih siswa supaya dapat
d. Pembinaan Disiplin Siswa mempraktekkan disiplin
Disiplin adalah suatu sekolah.
kegiatan dimana sikap, Kewajiaban menaati tata
penampilan, dan tingkah laku tertib sekolah Islam adalah hal
peserta didik sesuai dengan yang penting sebab merupakn
tata nilai, norma, dan bagian dari sitem persekolahan
ketentuan-ketentuan yang dan bukan sekedar sebagai
berlaku disekolah dan kelas kelengkapan sekolah Islam.
dimana mereka berada. Atau e. Kegiatan Ekstra Kulikuler
disiplin adalah suatu ketertiban Yang dimaksud dengan
dimana orang-orang yang kegiatan ekstrakulikuler adalah
bergabung dalam suatu pendidikan yang dilaksanakan
organisasi tunduuk pada di sekolah Islam, namun dalam
peratuaran-peraturan yang pelaksanaanya berada
telah ada dengan rasa senang diluarjam pelajaran resmi di
hati. Disiplin yang baik di kelas. Artinya diluar jam-jam
kelas di dasarkan atas pelajaran yang tercantum
konsepsi-konsepsi tertentu, dalam jadwal pelajaran. Ada
seperti kerasnya otoriter, dua macam kegiatan ekstra
kebebasan liberal, dan kelas ; kegiatan ekstra
kebebasan terkendali. Untuk kulikuler dan kegiatan ekstra
itu diperlukan teknik ko kurikuler.
pembinaan disiplin kelas, yaitu
Kegiatan Ekstra kulikuler Sedangkan kegiatan Ko
adalah kegiatan pembelajaran Kulikuler dilaksanakan dalam
yang diselenggarakan berbagai bentuk misalnya
diluarjam pelajran biasa. mempelajari buku-buku
Tujuan dari kegiatan ekstra pembelajaran tertentu,
kulikuler adalah agar siswa mengerjakan PR, bahkan
dapat memperkaya dan dapat juga berbentuk kegiatan
memperluas wawasan beberapa hari diluar sekolah
pengetahuan, mendorong Islam.
pembinaan nilai dan sikap Kedua kegiatan ini di
demi mengembangkan minat maksudkan untuk
bakat siswa kegiatan ekstra mengembangkan pribadi
kulikuler harus ditujukan untuk siswa, karena kegiatan-
kegiatan yang bersifat kegiatan itu secara tidak
kelompok, sehingga kegiatan langsung dapat
iyupun berdasarkan atas memberikan dukuangan
pilihan siswa. Hal-hal yang terhadap kegiatan
perlu diperhatikan dalam pembelajaran yang ada di
pengelolaan kegiatan Ekstra kelas dan memberikan
kulikuler adalah : tambahan pengetahuan
1) Peningkatan aspek keterampilan dan
pengetahuan, sikap, dan kemampuan siswa.
keterampilan f. Organisasi Siswa Intra
2) Dorongan untuk Sekolah
menyalurkan bakat dan OSIS adalah satu-satunya
minat siswa, oraginisasi yang bersifat intra
3) Penetapan waktu, objek sekolah Islam dan harus ada
kegiatan yang di sesuaikan disetiap sekolah Islam
dengan kondisi Tsanawiyah dan sekolah Islam
lingkungan Aliyah. OSIS bersifat otonom.
4) Jenis-jenis kegiatan OSIS berfungsi sebagai wadah
ekstrakurikuler yang dapat untuk :
disediakan seperti 1) Pembinaan pemuda dan
pramuka, PMR,olah raga, budaya
kesenian dan sebagainya.
2) Pembinaan stabilitas dan siswa dijadikan sarana
ketahanan sosial perbuatan pengaruh serta
3) Penbinaan watak dan kepentingan suatu
kepribadian dalam golongan, dan usaha
integrasi sekoalah. peningkatan ketahanan
4) Pencegahan pembinaan sekolah.
siswa yang kurang dapat OSIS dibina oleh kepala
di pertamggumg sekolah bersama guru
jawabkan. sehingga semua struktur
5) Pemberian kesempatan kegiatan organisasi, tugas dan
seluas-luasnya bagi kewajibanya dilakukan sesuai
pengembangan potensi dengan ketentuan yang
siswa berlaku dan terutama yang ada
Tujuan OSIS adalah untuk : kaitannya dengan kegiatan
1) Mempersiapkan siswa ekstrakurikuler.
menjadi warga negara g. Evaluasi Kegiatan Siswa
yang memiliki jiwa Panca Dalam melaksanakan
sila, berkepribadian yang evaluasi kegiatan siswa
luhur, moral dan mental terdapat beberapa langkah
yang tinggi, yang perlu di perhatikan. Yaitu
perkecakapan, serta :
memiliki pengetahuan 1) Penentuan Standar, yang
yang siap di amalkan. dimaksud dengan
2) Mempersiapkan siswa penentuan standar adalah
menjadi jiwa negara yang patokan-patokan
mengabdi pada Tuhan mengenai keberhasilan
Yang Maha Esa, tanah air dan kegagalan-kagagalan
dan bangsanya. suatu kegiatan
3) Mengalamg kesatuan dan 2) Mengadakan Pengukuran.
persatuan yang kokoh dan Pengukuran dilakukan
akrab di sekoah dalam satu terhadap kegiatan-
wadah OSIS kegiatan yang telah
4) Menghindarkan siswa dari dilaksanakan. Pengukuran
pengaruh-pengaruh yang dilakukan untuk
tidak sehat dan mencegah mengetahui seberapa jauh
suatu kegiatan telah atau atau tempat. Untuk
bekum dilaksanakan. mengantisipasi perpindahan
Pengukuran dimaksudkan siswa dari suatu jenis program
untuk mengetahui ke jenis program lain maka
pelaksanaan dalam pada saat penjurusan usahakan
pengertian yang menentukan jurusan-jurusan
sebenarnya. bagi siswa yang setepat-
3) Membandingkan hasil tepatnya dengan
pengukuran dengan memanfaatkan berbagai data
standar yang telah di yang selengkapnya.
tentukan. Dengan langkah i. Kenaikan Kelas dan
ini, akan diketahui selisih Penjurusan
antara hasil pengukuran Kenaikan kelas dan
dengan standar yang telah penjurusan dapat diatur dalam
ditentukan. peratuaran sekolah yang di
4) Mengadakan perbaikan. dasarkan pada kebijakan yang
Perbaikan itu perlu di ada pada sekolah. Dalam
lakukan untuk mengetahui pelaksanaan kenaikan kelas
ketercapaian standar yang dan penjurusan seringkali
telah di tentukan, terutana muncul berbagai masalah yang
perbaikan terhadap memerllukan penyelasaian
penyebab tidak secara bijak. Masalah-masalah
terpenuhnya target atau tersebut bisa saja timbul yang
standar berkaitan dengan siswa, guru
h. Perpindahan Siswa serta peraturan kenaikan kelas
Perpindahan sisea dan penjurusan. Masalah ini
mempunyai dua pengertian dapat di perkecil, jika data-data
yaitu 1) perpindahan sisea dari tentang hasil evaluasi
suatu sekolah Islam ke sekolah pembelajaran siswa lengkap
Islam lain yang sejenis dan 2) objectiv, mendayagunakan
perpindahan siswa dari suatu fungsi dan peranan bimbingan
jenis program ke program yang dan penyuluhan, dan para guru
lain. Perpindahan siswa suatu bersikap hati-hati dan objectif
sekolah Islam hakikat nya dalam memberikan penilaian
adalah perpindahan eilayah hasil belajar siswa.
j. Kelulusan dan Alumni Islam (almamaternya).
Kelulusan adalah sebagai Sebaliknya para alumnus,
pernyataan sekolah islam biasanya juga tetap
sebagai satu lembaga tentang mambanggakan sekolah
telah di selesaikannya program Islamnyam, dan selalu
pendidikan yang harus di ikuti mengadakan hubungan dimana
oleh siswa. Setelah seorang perlu.
siswa selasai mengikuti
progaram pendidikan di suatu C. KESIMPULAN
sekolah Islam, dan behasil Manajemen kesiswaan berasal dari
lulus dalam UAN, maka 2 kata yaitu manajemen dan kesiswaan.
kepadanya diberikan surat Manajemen secara etimologi berasal dari
keterangan dan sertifika, yang bahasa inggris yaitu dari kata kerja to
umumnya disebut ijazah atau manage yang artinya mengurus, mengatur,
Surat Tanda Tamat Belajar menggerakkan dan mengelola. Sedangkan
(STTB). kesiswaan ialah segala sesuatu yang
Proses kelulusan biasanya menyangkut dengan peserta didik atau
di tandai dalam suatu upacara lebih popular dengan istilah siswa. Istilah
pelepasan siswa. Dalam acara manajemen kesiswaan dapat diartikan
ini, disamping mewisuda seluruh proses kegiatan yang direncanakan
siswa-siswi yang lulus, dan diusahakan secara sengaja serta
sekaligus sekolah Islam pembinaan secara kontinu terhadap peserta
“melepas” siswa dan didik untuk mengikuti proses belajar
“menyerahkan kembali” mengajar secara efektif dan efisien mulai
kepada para orang tua. Dengan dari penerimaan peserta didik hingga
demikian “habislah” (dalam keluarnya peserta didik dari lembaga
arti selasai) hubungan ikatan pendidikan.
antara sekolah Islam dangan Prinsip- prinsip manajemen
orang tua siswa. Sedangkan kesiswaan menurut Depdikbud
hubungan para lulusan (Sulistyorini, 2006: 72) adalah sebagai
(alumni) dan sekolah Islam berikut: 1. Siswa harus diperlakukan
diaharapkan akan tetap terjalin. sebagai subyek dan bukan obyek,
Sekolah Islam mengharapkan sehingga harus didorong untuk berperan
agar alumninya menjalin serta dalam setiap perencanaan
hubungan dengan sekolah dan pengambilan keputusan yang terkait
dengan kegiatan mereka. 2. Kondisi siswa Perpindahan siswa, 10. Kenaikan kelas dan
sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, penjurusan, 11. Kelulusan dan alumni.
kemampuan intelektual, sosial ekonomi,
minat dan seterusnya. Oleh karena itu DAFTAR PUSTAKA
diperlukan wahana kegiatan yang bergam
sehingga setiap siswa memiliki wahana Amirudin Tumanggor, James Ronald dan
Pandapotan Simatupang, 2021.
untuk berkembang secara optimal. 3. Siswa
Manajemen Pendidikan, (
hanya akan termotivasi belajar, jika mereka Yogyakarta: K-Media)
menyenangi apa yang diajarkan. 4.
Diny Kristianty Wardani, Dr.Hj.M.Pd.I,
Pengembangan potensi siswa tidak hanya 2021. Manajemen Pendidikan
Islam, (Cirebon: CV. Zenius
menyangkut ranah kognitif tetapi juga
Publisher)
ranah afektif dan psikomotorik.
Eman Mulyasa, 2004. Manajemen
Manajemen kesiswaan bertujuan
Berbasis Sekolah, (Bandung: PT
untuk mengatur berbagai kegiatan dalam Remaja Rosda Karya)
bidang kesiswaan agar kegiatan
Hamdanah, Dr.Hj. M.Hum, 2023.
pembelajaran di sekolah dapat berjalan Manajemen Pendidikan Islam di
Era Digital, ( Yogyakarta: CV.
lancer, tertib, teratur, serta dapat mencapai
Ananta Vidya)
tujuan pendidikan sekolah. Untuk
Ilham Muchtar, Dr.M,Lc,MA, Mujahidah,
mewujudkan tujuan sekolah tersebut
S,Sos, M.Pd dkk, 2023.
manajemen kesiswaan meliputi empat Manajemen Pendidikan Islam
(Teori dan Panduam
kegiatan, yaitu pertama penerimaan siswa
Komprehensif), (Jambi: PT
baru, kedua kegiatan kemajuan Sonpedia Pubhlising Indonesia)
belajar, ketiga bimbingan dan pembinaan
Mujamil Qomar, 2009. Manajemen
disiplin, keempat monitoring. Pendidikan Islam, (Jakarta:
Erlangga)
Berdasarkan kegiatan manajemen
kesiswaan diatas, ruang lingkup Nurmadiah, 2014. Konsep Manajemen
Kesiswaan, Jurnal Keislaman dan
menejemen kesiswaan berkaitan erat
Peradaban vol. 3 no. 1, (April, Al-
dangan hal–hal sebagai berikut : 1. afkar)
Perencanaan kesiswaan, 2. Penerimaan
Nurmadiah. 2014. Konsep Manajemen
siswa baru, 3. Pengelompokan siswa, 4. Kesiswaan. Al- Afkar: Jurnal
Keislaman dan Peradaban. Vol. 3,
Kehadiran siswa di sekolah Islam, 5.
No. 1.
Pembinaan disiplin siswa, 6. Kegiatan
Qomar, Mujamil. 2009. Manajemen
Ekstra kurikuler, 7. Organisasi Siswa Intra
Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga.
Sekolah, 8. Evaluasi kegiatan siswa, 9.
Rojahatin, 2014. Disertasi Doktor:
“Manajemen Kesiswaan Untuk
Meningkatkan Kualitas Input dan
Output Madrasah Aliyah Di
Pondok Pesantren”, (Malang:
UIN Maulana Malik Ibrahim)

Rojahatin. 2014. Disertasi Doktor:


“Manajemen Kesiswaan Untuk
Meningkatkan Kualitas Input dan
Output Madrasah Aliyah Di
Pondok Pesantren”. Malang:
UIN Maulana Malik Ibahim.

Rony Sandra Yofa, Andi Hamsiah, Putu


Ari Dharmayanti, dkk, 2023.
Buku Ajar Manajemen
Pendidikan, (Jambi: PT Sonpedia
Pubhlising Indonesia)

St, Rodliyah, Dr.Hj. M.Pd, 2015.


Manajemen Pendidikan (Sebuah
Konsep dan Aplikasi), (Jember:
IAIN Jember Press)

Sulistyorini. 2006. Manajemen Pendidikan


Islam. Surabaya: Elkaf.

Wisnanrni, Dr. Hj. M.Pd,I, dan Irwanto,


S.Ag, M.Pd, 2020. Manajemen
dan Kepemimpinan Pendidikan
Islam ( Indramayu Jawa Barat:
CV. Adanu Bimata)

Anda mungkin juga menyukai