Anda di halaman 1dari 27

PEDOMAN

KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL


TENAGA KESEHATAN PERAWAT, BIDAN DAN
PENUNJANG MEDIS
RSU.WILLIAM BOOTH

RSU.WILLIAM BOOTH

JL. S. PARMAN NO.5

SEMARANG

1
DAFTAR ISI
BAB.I DEFINISI

a) DEFINISI
b) TUJUAN
BAB. II RUANG LINGKUP
BAB. III TATA LAKSANA
BAB. IV DOKUMENTASI
BAB. V PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN ;
a) KEBIJAKAN PENGELOLAAN SDM
b) SPO

2
BAB I
DEFINISI

1. DEFINISI

1. TENAGA KESEHATAN
Dalam Panduan Kredensial dan Rekredensial yang dimaksud tenaga kesehatan adalah
tenaga Keperawatan Perawat, Bidan dan Penunjang Medis yaituApoteker, Asisten
Apoteker, Analis Kesehatan, Fisioterapis, Radiografer dan Ahli Gizi.

2. KREDENSIAL :
Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga keperawatan dan penunjang medis
untuk menentukan kelayakan pemberian Kewenangan Klinis.

3. VERIFIKASI KREDENSIAL
Adalah proses mencocokkan antara dokumen berupa ijazah, sertifikat pelatihan, Surat
Tanda Registrasi (STR) ke tempat /instansi yang mengeluarkan ijazah atau surat-surat
tersebut.

4. REKREDENSIAL
Rekredensial adalah proses re-evaluasi terhadap tenaga keperawatan dan penunjang
medisyang telah memiliki Kewenangan Klinis untuk menentukan kelayakan pemberian
Kewenangan Klinis tersebut.

5. VERIFIKASI REKREDENSIAL
Adalah proses mereview kembali Surat Tanda Registrasi (STR), Surat Ijin Kerja (SIK)
yang dimiliki oleh karyawan untuk memastikan apakah surat-surat tersebut masih berlaku
atau tidak.

B. TUJUAN
1. Umum
1) Sebagai dasar untuk melakukan kredensial dan rekredensial sampai dengan
diberikannya surat penugasan kerja klinis oleh Direktur terhadap tenaga kesehatan
meliputi perawat, bidan dan penunjang medis yaitu radiografer, fisioterapis, apoteker,
asisten apoteker, analis kesehatan dan ahli gizi di RSU.William Booth
2) Untuk memastikan semua tenaga perawat, bidan dan penunjang medis di
RSU.William Booth telah mempunyai surat penugasan kerja klinis dalam bentuk
Uraian Tugas sesuai level pekerjaannya.

3
3) Agar semua tenaga kesehatan yaitu perawat, bidan, radiografer, apoteker, asisten
apoteker, analis kesehatan, fisioterapis dan ahli gizi bekerja sesuai Uraian Tugas yang
di milikinya.

2. Khusus
1) Dapat mengetahui seberapa kemampuan kerja klinis yang dimiliki setiap tenaga
kesehatan.
2) Setiap tenaga kesehatan mempunyai kesempatan untuk mengembangkan diri
meningkatkan kompetensi yang dimilikinya.
3) Membuka peluang jenjang karier bagi setiap tenaga kesehatan.

4
BAB II

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Panduan kredensial dan rekredensial tenaga kesehatan paramedis yaitu
perawat, bidan dan penunjang medis RSU.William Booth, meliputi :

1. Proses Verifikasi Kredensial yang dilakukan oleh bidang Personalia/SDM yaitu


verifikasi dari sumber primer ke instansi pendidikan yang mengeluarkan ijazah dari
karyawan yang di proses kredensial
2. Kredensial yaitu proses evaluasi terhadap tenaga kesehatan paramedik dan penunjang
medik untuk menentukan kelayakan pemberian Kewenangan Klinis.
3. Rekredensial yaitu proses re-evaluasi terhadap tenaga kesehatan paramedis keperawatan
dan penunjang medis yang telah memiliki Kewenangan Klinis untuk menentukan
kelayakan pemberian Kewenangan Klinis ulang.
4. Masa berlakunya Surat Penugasan Kerja Klinis.
5. Pemulihan Kewenangan Klinis.

5
BAB III
TATA LAKSANA

Setiap tenaga kesehatan yaitu Perawat, Bidan, Radiografer, Analis kesehatan, Apoteker, Asisiten
Apoteker, Ahli Gizi dan Fisioterapis yang melakukan tindakan perawatan kepada pasien di
RSU.William Booth Semarang harus dilakukan proses kredensial (Credensialing) untuk memastikan
keaslian ijazah yang dimilki kemudian dilanjutkan proses penentuan kelayakan kerja klinis dengan
pengujian kompetensi tenaga kesehatan.Proses Kredensial diawali dengan melakukan verifikasi
kredensial.
1. VERIFIKASI KREDENSIAL
Kegiatan Verifikasi Kredensial dilakukan oleh Bidang Personalia/SDM. Tata laksana dalam
melakukan verifikasi ijazah dilakukan sebagai berikut :
a. Karyawan baru yang masih dalam masa Orientasi dan akan diproses kredensial
dibuatkan data yang memuat :
a) Nama karyawan
b) Nama institusi pendidikan
c) Tahun kelulusan
b. Bidang Personalia/SDM membuat surat ke instansi pendidikan tersebut untuk
memastikan apakah benar karyawan baru tersebut benar-benar lulusan dari institusi
pendidikan tersebut.
c. Apabila surat pertama belum ada jawaban maka dikirim surat kedua.
d. Setiap tenaga kesehatan dalam 60 hari sekurang-kurangnya telah dilakukan
pengiriman surat untuk verifikasi kredensial sebanyak 2 kali.
e. Apabila telah selesai proses verifikasi kredensial maka Rumah Sakit memberikan
Stempel yang bertuliskan “SELESAI VERIFIKASI KREDENSIAL
TANGGAL............”pada Ijazah karyawan yang bersangkutan.
f. Rumah Sakit telah menetapkan proses verifikasi kredensial ke sumber primer sampai
3 kali pengiriman surat. Jika sampai 3 kali tidak ada jawaban dari instansi yang
diverifikasi maka ijasah karyawan tersebut dianggap asli dan proses verifikasi
kredensial telah selesai.
g. Seluruh proses verifikasi ini didokumentasikan dalam arsip kepegawaian karyawan
yang bersangkutan.

6
2. KREDENSIAL :
Tata laksana dalam melakukan proses kredensial tenaga kesehatan akan dibahas per profesi
sesuai profesi yang ada di RS yaitu untuk profesi Paramedis (Perawat, Bidan) dan Penunjang
Medis (Apoteker, Asisten Apoteker, Analis Kesehatan, Radiografer, Fisioterapi dan Ahli Gizi).
a. Perawat
a. Bidang Personalia/SDM mendata Perawat yang akan diangkat sebagai karyawan
tetap.
b. Kredensial dilakukan kepada Perawat paling lambat 3 bulan sebelum masa kontrak
berakhir.
c. Bidang Personalia/SDM mengecek persyaratan administrasi untuk dapat dilakukan
proses kredensial meliputi:
a) Sertifikat Lulus Uji Kompetensi dari MTKP
b) Surat Tanda Registrasi (STR)
c) Ijasah D III Keperawatan / S1 Keperawatan yang telah selesai diveririfikasi
kredensial oleh Bidang Personalia/SDM
d) Nilai DP3 minimal 70 dan direkomendasikan oleh atasan langsungnya untuk
diangkat menjadi karyawan tetap.
d. Bidang Personalia/SDM membuat surat penugasan dari Direktur ke Komite
Keperawatan untuk melakukan kredensial pada Perawat yang akan diproses
pengangkatannya.
e. Ketua Komite keperawatan menetapkan jadwal pelaksanaan kredensial dan
menugaskan sub komite kredensial keperawatan untuk melakukan kredensial.
f. Sub Komite Kredensial menugaskan tim asessor dan diberikan surat penugasan
bagi tim asessor yang akan melakukan uji kompetensi kepada perawat.
g. Tim asessor adalah sekelompok perawat dan bidan yang memiliki sertifikat
asessor dengan reputasi dan kompetensi yang baik.Tim asessor keperawatan terdiri
dari tim asessor keperawatan dan tim asessor kebidanan.
h. Penilaian kompetensi berpedoman pada uraian tugas dan standar kompetensi
keperawatan dan kebidanan yang telah disusun oleh Bidang Keperawatan dan
disahkan oleh Direktur.
i. Setelah pengujian kompetensi dilakukan maka dapat ditentukan kewenangan klinis
yang dapat diberikan.
j. Hasil kredensial dari sub komite kredensial keperawatan dilaporkan kepada Ketua
Komite Keperawatan.

7
k. Komite Keperawatan melaporkan hasil kredensial dan rekomendasi kewenangan
klinis.
l. Hasil dari proses kredensial ada 2 (dua) macam yaitu Kompeten dan Belum
Kompeten.
m. Jika rekomendasi yang diberikan Kompeten dan memenuhi standar kompetensi
perawat yunior maka yang bersangkutan dapat diproses menjadi karyawan
tetap.Surat Penugasan Kerja Klinis (SPKK) sebagai perawat yunior akan
dituangkan dalam bentuk uraian tugas.
n. Jika tidak memenuhi standar kompetensi perawat yunior maka yang bersangkutan
diberi kesempatan dalam jangka waktu selama 6 bulan untuk dilakukan uji
kompetensi ulang. Uji kompetensi ulang maksimal dilakukan 2 (dua) kali. Jika
sudah mengulang dua kali dinyatakan tidak lolos maka yang bersangkutan
dinyatakan tidak kompeten dan tidak dapat diangkat menjadi karyawan tetap.

b. Bidan
a. Bidang Personalia/SDM mendata Bidan yang akan diangkat sebagai karyawan
tetap.
b. Bidang Personalia/SDM mengecek persyaratan administrasi untuk dapat dilakukan
proses kredensial meliputi:
a) Sertifikat Lulus Uji Kompetensi dari MTKP
b) Surat Tanda Registrasi (STR)
c) Ijasah D III Keperawatan/S1 profesi keperawatan / Nersyang telah selesai
diveririfikasi kredensial oleh Bidang Personalia/SDM
d) Nilai DP3 minimal 70 dan direkomendasikan oleh atasan langsungnya untuk
diangkat menjadi karyawan tetap.
c. Kredensial dilakukan kepada Bidan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa
kontrak berakhir.
d. Bidang Personalia/SDM membuat surat penugasan yang di tanda tangani oleh
Direktur ke Komite Keperawatan untuk melakukan kredensial pada Bidan yang
akan diproses pengangkatannya.
e. Proses Kredensial bidang Keperawatan dilakukan oleh sub Kredensial Komite
Keperawatan.
f. Pelaksanaan kredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen dan
mekanisme yang telah diatur oleh Komite Keperawatan.

8
g. Penentuan kelayakan kewenangan klinis yang akan diberikan kepada perawat yang
akan menjalani kredensial berpedoman pada Assesmen Uji Kompetensi Perawat
RSU. William Booth.
h. Setelah pengujian kompetensi dilakukan maka dapat ditentukan kewenangan klinis
yang dapat diberikan.
i. Komite Keperawatan memberikan rekomendasi kewenangan klinis yang dimiliki
perawat kepada Direktur agar diterbitkan Surat Penugasan Kerja Klinis dalam
bentuk Uraian Tugas.
j. Hasil dari proses kredensial ada 2 (dua) macam yaitu Kompeten dan Belum
Kompeten.
k. Bidan yang kompeten direkomendasikan kepada Direktur untuk mendapatkan
Surat Penugasan kerja klinis sebagai Bidan Yunior.
l. Jika tidak memenuhi standart kompetensi Bidan yunior maka yang bersangkutan
akan diberi kesempatan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan untuk dilakukan uji
kompetensi ulang. Uji kompetensi ulang maksimal dilakukan 2 (dua) kali. Jika
sudah mengulang dua kali dinyatakan tidak lolos maka yang bersangkutan
dinyatakan tidak kompeten dan tidak dapat diangkat menjadi karyawan tetap

c. Apoteker
a. Bidang Personalia/SDM mendata Apoteker yang akan diangkat sebagai karyawan
tetap.
b. Bidang Personalia/SDM mengecek persyaratan administrasi untuk dapat dilakukan
proses kredensial meliputi:
a) Sertifikat Lulus Uji Kompetensi dari MTKP
b) Surat Tanda Registrasi (STR)
c) Ijasah S1 Profesi Apoteker yang telah selesai diveririfikasi kredensial oleh
Bidang Personalia/SDM
d) Nilai DP3 minimal 70 dan direkomendasikan oleh atasan langsungnya untuk
diangkat menjadi karyawan tetap.
c. Kredensial dilakukan kepada Apoteker paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa
kontrak berakhir.
d. Bidang Personalia/SDM membuat surat penugasan dari Direktur kepada Kepala
Instalasi Farmasi untuk melakukan kredensial pada Apoteker yang akan diproses
pengangkatannya.

9
e. Kepala Instalasi Farmasi menetapkan jadwal pelaksanaan kredensial dan
menentukan Mitra Bestari. Mitra Bestari adalah peer group yang terdiri dari
Apoteker senior dan medior yang mempunyai Kompetensi dan reputasi yang baik.
f. Mitra Bestari yang dapat dilibatkan dalam proses kredensial adalah Apoteker
senior atau medior dengan catatan minimal ada satu Apoteker senior. Dalam hal
Mitra Bestari dari internal Rumah Sakit tidak mencukupi dapat melibatkan
Apoteker Senior RSU.William Booth lain.
g. Kepala Instalasi Farmasi mengusulkan Mitra Bestari kepada Direktur melalui
Bidang Personalia/SDM yang akan dilibatkan dalam proses kredensial untuk
dibuatkan surat tugas.
h. Mitra Bestari melakukan kredensial.Pelaksanaan kredensial dilakukan dengan
menggunakan perangkat/instrumen yang mengacu pada standar kompetensi profesi
Apotekerdan ditetapkan oleh Direktur.
i. Hasil kredensial dari Mitra Bestari dilaporkan kepada Kepala Instalasi Farmasi.
j. Kepala Instalasi Farmasi melaporkan hasil kredensial dan rekomendasi
kewenangan klinis Apoteker yunior kepada Direktur.
k. Jika rekomendasi memenuhi standart kompetensi apoteker yunior maka yang
bersangkutan dapat diproses menjadi karyawan tetap.Surat penugasan kerja klinis
sebagai apoteker yunior akan dituangkan dalam bentuk uraian tugas.
l. Jika tidak memenuhi standar kompetensi Apoteker yunior maka yang
bersangkutan akan diberi kesempatan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan untuk
dilakukan uji kompetensi ulang. Uji kompetensi ulang maksimal dilakukan 2 (dua)
kali. Jika sudah mengulang dua kali dinyatakan tidak lolos maka yang
bersangkutandinyatakan tidak kompeten dan tidak dapat diangkat menjadi
karyawan tetap

d. Asisten Apoteker
a. Bidang Personalia/SDM mendata Asisten Apoteker yang akan diangkat sebagai
karyawan tetap.
b. Bidang Personalia/SDM mengecek persyaratan administrasi untuk dapat dilakukan
proses kredensial meliputi:
a) Sertifikat Lulus Uji Kompetensi dari MTKP
b) Surat Tanda Registrasi (STR)
c) Ijasah D III Farmasi / SMF Asisten Apoteker yang telah selesai
diveririfikasi kredensial oleh Bidang Personalia/SDM

10
d) Nilai DP3 minimal 70 dan direkomendasikan oleh atasan langsungnya untuk
diangkat menjadi karyawan tetap.
c. Kredensial dilakukan kepada Asisten Apoteker paling lambat 3 (tiga) bulan
sebelum masa kontrak berakhir.
d. Bidang Personalia/SDM membuat surat penugasan dari Direktur kepada Kepala
Instalasi Farmasi untuk melakukan kredensial pada Asisten Apoteker yang akan
diproses pengangkatannya.
e. Kepala Instalasi Farmasi menetapkan jadwal pelaksanaan kredensial dan
menentukan Apoteker dan Mitra Bestari. Mitra Bestari adalah peer group yang
terdiri dari Asisten Apoteker senior yang mempunyai Kompetensi dan reputasi
yang baik.
f. Mitra Bestari yang dapat dilibatkan dalam proses kredensial adalah Asisten
Apoteker senior. Dalam hal Mitra Bestari dari internal Rumah Sakit tidak
mencukupi dapat melibatkan Apoteker Senior Rumah Sakit YPKBK lain.
g. Kepala Instalasi Farmasi mengusulkan Mitra Bestari kepada Direktur melalui
Bidang Personalia/SDM yang akan dilibatkan dalam proses kredensial untuk
dibuatkan surat tugas.
h. Mitra Bestari melakukan kredensial. Pelaksanaan kredensial dilakukan dengan
menggunakan perangkat/instrumen yang mengacu pada standar kompetensi
Asisten Apoteker dan ditetapkan oleh Direktur.
i. Hasil kredensial dari Mitra Bestari dilaporkan kepada Kepala Instalasi Farmasi
j. Kepala Instalasi Radiologi melaporkan hasil kredensial dan rekomendasi
kewenangan klinis Asisten Apoteker yunior kepada Direktur.
k. Jika rekomendasi memenuhi standar kompetensi Asisten Apoteker yunior maka
yang bersangkutan dapat diproses menjadi karyawan tetap. Surat penugasan kerja
klinis (SPKK) sebagai Asisten Apoteker yunior akan dituangkan dalam bentuk
uraian tugas.
l. Jika tidak memenuhi standar kompetensi Asisiten Apoteker yunior maka yang
bersangkutan akan diberi kesempatan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan untuk
dilakukan uji kompetensi ulang. Uji kompetensi ulang maksimal dilakukan 2 (dua)
kali. Jika sudah mengulang dua kali dinyatakan tidak lolos maka yang
bersangkutan dinyatakan tidak kompeten dan tidak dapat diangkat menjadi
karyawan tetap

11
e. Analis Kesehatan
a. Bidang Personalia/SDM mendata Analis Kesehatan yang akan diangkat sebagai
karyawan tetap.
b. Bidang Personalia/SDM mengecek persyaratan administrasi untuk dapat dilakukan
proses kredensial meliputi:
a) Sertifikat Lulus Uji Kompetensi dari MTKP
b) Surat Tanda Registrasi (STR)
c) Ijasah D III Analias Kesehatan yang telah selesai diveririfikasi kredensial
oleh Bidang Personalia/SDM
d) Nilai DP3 minimal 70 dan direkomendasikan oleh atasan langsungnya untuk
diangkat menjadi karyawan tetap.
c. Kredensial dilakukan kepada Analis Kesehatan paling lambat 3 (tiga) bulan
sebelum masa kontrak berakhir.
d. Bidang Personalia/SDM membuat surat penugasan dari Direktur kepada Kepala
Instalasi Laboratorium untuk melakukan kredensial pada Analis Kesehatan yang
akan diproses pengangkatannya.
e. Kepala Instalasi Laboratorium menetapkan jadwal pelaksanaan kredensial dan
menentukan Mitra Bestari. Mitra Bestari adalah peer group yang terdiri dari Analis
Kesehatan senior yang mempunyai Kompetensi dan reputasi yang baik.
f. Mitra Bestari yang dapat dilibatkan dalam proses kredensial adalah Analis
Kesehatan senior. Dalam hal Mitra Bestari dari internal Rumah Sakit tidak
mencukupi dapat melibatkan Analis Kesehatan Senior Rumah Sakit YPKBK lain.
g. Kepala Instalasi Laboratorium mengusulkan Mitra Bestari kepada Direktur melalui
Bidang Personalia/SDM yang akan dilibatkan dalam proses kredensial untuk
dibuatkan surat tugas.
h. Mitra Bestari melakukan kredensial. Pelaksanaan kredensial dilakukan dengan
menggunakan perangkat/instrumen yang mengacu pada standarkompetensi Analis
Kesehatandan ditetapkan oleh Direktur.
i. Hasil kredensial dari Mitra Bestari dilaporkan kepada Kepala Instalasi
Laboratorium.
j. Kepala Instalasi Laboratorium melaporkan hasil kredensial dan rekomendasi
kewenangan klinis Analis Kesehatan yunior kepada Direktur.
k. Jika rekomendasi memenuhi standar kompetensi Analis Kesehatan yunior maka
yang bersangkutan dapat diproses menjadi karyawan tetap. Surat penugasan kerja

12
klinis (SPKK) sebagai Asisten Apoteker yunior akan dituangkan dalam bentuk
uraian tugas.
l. Jika tidak memenuhi standar kompetensi Analis Kesehatan yunior maka yang
bersangkutan akan diberi kesempatan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan untuk
dilakukan uji kompetensi ulang. Uji kompetensi ulang maksimal dilakukan 2 (dua)
kali. Jika sudah mengulang dua kali dinyatakan tidak lolos maka yang
bersangkutan dinyatakan tidak kompeten dan tidak dapat diangkat menjadi
karyawan tetap

f. Radiografer
a. Bidang Personalia/SDM mendata Radiografer yang akan diangkat sebagai
karyawan tetap.
b. Bidang Personalia/SDM mengecek persyaratan administrasi untuk dapat dilakukan
proses kredensial meliputi:
a) Sertifikat Lulus Uji Kompetensi dari MTKP
b) Surat Tanda Registrasi (STR)
c) Ijasah D III Radiodiagnostik dan Radioterapi yang telah selesai
diveririfikasi kredensial oleh Bidang Personalia/SDM
d) Nilai DP3 minimal 70 dan direkomendasikan oleh atasan langsungnya untuk
diangkat menjadi karyawan tetap.
c. Kredensial dilakukan kepada Radiografer paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum
masa kontrak berakhir.
d. Bidang Personalia/SDM membuat surat penugasan dari Direktur kepada Kepala
Instalasi Radiologi untuk melakukan kredensial pada Radiografer yang akan
diproses pengangkatannya.
e. Kepala Instalasi Radiologi menetapkan jadwal pelaksanaan kredensial dan
menentukan Radiolog dan Mitra Bestari. Mitra Bestari adalah peer group yang
terdiri dari Radiografer senior yang mempunyai Kompetensi dan reputasi yang
baik.
f. Mitra Bestari yang dapat dilibatkan dalam proses kredensial adalah Radiografer
senior. Dalam hal Mitra Bestari dari internal Rumah Sakit tidak mencukupi dapat
melibatkan Radiografer Senior Rumah Sakit YPKBK lain.
g. Kepala Instalasi Radiologi mengusulkan Mitra Bestari kepada Direktur melalui
Bidang Personalia/SDM yang akan dilibatkan dalam proses kredensial untuk
dibuatkan surat tugas.

13
h. Radiolog dan Mitra Bestari melakukan kredensial. Pelaksanaan kredensial
dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen yang mengacu pada standar
kompetensi Radiografer dan ditetapkan oleh Direktur.
i. Hasil kredensial dari Mitra Bestari dilaporkan kepada Kepala Instalasi Radiologi.
j. Kepala Instalasi Radiologi melaporkan hasil kredensial dan rekomendasi
kewenangan klinis Radiografer yunior kepada Direktur.
k. Jika rekomendasi memenuhi standar kompetensi Radiografer yunior maka yang
bersangkutan dapat diproses menjadi karyawan tetap. Surat penugasan kerja klinis
(SPKK) sebagaiRadiografer yunior akan dituangkan dalam bentuk uraian tugas.
l. Jika tidak memenuhi standar kompetensi Radiografer yunior maka yang
bersangkutan akan diberi kesempatan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan untuk
dilakukan uji kompetensi ulang. Uji kompetensi ulang maksimal dilakukan 2 (dua)
kali. Jika sudah mengulang dua kali dinyatakan tidak lolos maka yang
bersangkutan dinyatakan tidak kompeten dan tidak dapat diangkat menjadi
karyawan tetap

g. Fisioterapi
a. Bidang Personalia/SDM mendata Fisioterapis yang akan diangkat sebagai
karyawan tetap.
b. Bidang Personalia/SDM mengecek persyaratan administrasi untuk dapat dilakukan
proses kredensial meliputi:
a) Sertifikat Lulus Uji Kompetensi dari MTKP
b) Surat Tanda Registrasi (STR)
c) Ijasah D III Fisioterapi yang telah selesai diveririfikasi kredensial oleh
Bidang Personalia/ SDM
d) Nilai DP3 minimal 70 dan direkomendasikan oleh atasan langsungnya untuk
diangkat menjadi karyawan tetap.
c. Kredensial dilakukan kepada Fisioterapis paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum
masa kontrak berakhir.
d. Bidang Personalia/SDM membuat surat penugasan dari Direktur kepada
Koordinator Rehabilitasi Medik untuk melakukan kredensial pada Fisioterapis
yang akan diproses pengangkatannya.
e. Koordinator Rehabilitasi Medik menetapkan jadwal pelaksanaan kredensial dan
menentukan Mitra Bestari. Mitra Bestari adalah peer group yang terdiri dari
Fisioterapis senior yang mempunyai Kompetensi dan reputasi yang baik.

14
f. Mitra Bestari yang dapat dilibatkan dalam proses kredensial adalah Fisioterapis
senior. Dalam hal Mitra Bestari dari internal Rumah Sakit tidak mencukupi dapat
melibatkan Fisioterapis Senior Rumah Sakit YPKBK lain.
g. Koordinator Rehabilitasi Medik mengusulkan Mitra Bestari kepada Direktur
melalui Bidang Personalia/SDM yang akan dilibatkan dalam proses kredensial
untuk dibuatkan surat tugas.
h. Mitra Bestari melakukan kredensial. Pelaksanaan kredensial dilakukan dengan
menggunakan perangkat/instrumen yang mengacu pada standar kompetensi
Fisioterapisdan ditetapkan oleh Direktur.
i. Hasil kredensial dari Mitra Bestari dilaporkan kepadaKoordinator Rehabilitasi
Medik.
j. Koordinator Rehabilitasi Medik melaporkan hasil kredensial dan rekomendasi
kewenangan klinis Fisioterapi yunior kepada Direktur.
k. Jika rekomendasi memenuhi standar kompetensi Fisioterapis yunior maka yang
bersangkutan dapat diproses menjadi karyawan tetap. Surat penugasan kerja klinis
(SPKK) sebagai Fisioterapis yunior akan dituangkan dalam bentuk uraian tugas.
l. Jika tidak memenuhi standar kompetensi Fisioterapis yunior maka yang
bersangkutan akan diberi kesempatan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan untuk
dilakukan uji kompetensi ulang. Uji kompetensi ulang maksimal dilakukan 2 (dua)
kali. Jika sudah mengulang dua kali dinyatakan tidak lolos maka yang
bersangkutan dinyatakan tidak kompeten dan tidak dapat diangkat menjadi
karyawan tetap

h. Ahli Gizi
a. Bidang Personalia/SDM mendata Ahli Gizi yang akan diangkat sebagai karyawan
tetap.
b. Bidang Personalia/SDM mengecek persyaratan administrasi untuk dapat dilakukan
proses kredensial meliputi:
a) Sertifikat Lulus Uji Kompetensi dari MTKP
b) Surat Tanda Registrasi (STR)
c) Ijasah D III Ahli Gizi yang telah selesai diveririfikasi kredensial oleh
Bidang Personalia/SDM
d) Nilai DP3 minimal 70 dan direkomendasikan oleh atasan langsungnya untuk
diangkat menjadi karyawan tetap.

15
c. Kredensial dilakukan kepada Ahli Gizi paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa
kontrak berakhir.
d. Bidang Personalia/SDM membuat surat penugasan dari Direktur kepada Kepala
Instalasi Gizi untuk melakukan kredensial pada Ahli Gizi yang akan diproses
pengangkatannya.
e. Kepala Instalasi Gizi menetapkan jadwal pelaksanaan kredensial dan menentukan
Mitra Bestari. Mitra Bestari adalah peer group yang terdiri dari Ahli Gizi senior
yang mempunyai Kompetensi dan reputasi yang baik.
f. Mitra Bestari yang dapat dilibatkan dalam proses kredensial adalah Ahli Gizi
senior. Dalam hal Mitra Bestari dari internal Rumah Sakit tidak mencukupi dapat
melibatkan Ahli Gizi Senior Rumah Sakit YPKBK lain.
g. Kepala Instalasi Gizi mengusulkan Mitra Bestari kepada Direktur melalui Bidang
Personalia/SDM yang akan dilibatkan dalam proses kredensial untuk dibuatkan
surat tugas.
h. Mitra Bestari melakukan kredensial. Pelaksanaan kredensial dilakukan dengan
menggunakan perangkat/instrumen yang mengacu pada standar kompetensi Ahli
Gizi dan ditetapkan oleh Direktur.
i. Hasil kredensial dari Mitra Bestari dilaporkan kepada Kepala Instalasi Gizi.
j. Kepala Instalasi Gizi melaporkan hasil kredensial dan rekomendasi kewenangan
klinis Ahli Gizi yunior kepada Direktur.
k. Jika rekomendasi memenuhi standar kompetensi Ahli Gizi yunior maka yang
bersangkutan dapat diproses menjadi karyawan tetap. Surat penugasan kerja klinis
(SPKK) sebagai Ahli Gizi yunior akan dituangkan dalam bentuk uraian tugas.
l. Jika tidak memenuhi standar kompetensi Ahli Gizi yunior maka yang
bersangkutan akan diberi kesempatan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan untuk
dilakukan uji kompetensi ulang. Uji kompetensi ulang maksimal dilakukan 2 (dua)
kali. Jika sudah mengulang dua kali dinyatakan tidak lolos maka yang
bersangkutan dinyatakan tidak kompeten dan tidak dapat diangkat menjadi
karyawan tetap

.3. REKREDENSIAL
Proses rekredensial tenaga kesehatan dilakukan setelah 3 (tiga) tahun darisejak dilakukan
kredensial. Jadwal pelaksanaan rekredensial dilakukan pada bulan Februari, Mei, Agustus,
November.
Tata laksana verifikasi rekredensial adalah sebagai berikut. :

16
1. Bidang Personalia/SDM mendata Tenaga Kesehatan Perawat, Bidan Dan Penunjang
Medis yang menurut jadwal harus melakukan proses rekredensial (3 bulan sebelum
jangka waktu SPKK mencapai 3 tahun dari tanggal terbit)
2. Bidang Personalia/SDM menginformasikan kepada karyawan yang bersangkutan melalui
kepala instalasi/ bidang masing-masing.
3. Karyawan mengajukan permohonan rekredensial kepada Direktur melalui Kepala
Instalasi/ bidang masing-masing.
4. Bidang Personalia/SDM melakukan verifikasi masa berlaku STR dan SIK.Jika STR dan
SIK masih berlaku maka dilakukan rekredensial, dan jika STR dan / SIK masa
berlakunya sudah habis / hampir habis yang bersangkutan harus mengurus perpanjangan
STR dan / SIK.

1. Perawat
a. Rekredensial dilakukan pada Perawat untuk kelayakan kewenangan klinis yang
sudah diberikan.
b. Proses rekredensial Perawat dilakukan oleh sub komite kredensial Keperawatan.
c. Persyaratan untuk dapat dilakukan rekredensial meliputi :
a) Adanya surat permohonan dari perawat yang bersangkutan untuk dilakukan
rekredensial dengan mengisi Formulir Pengajuan Asesmen Uji Kompetensi
Perawat.
b) Nilai penilaian kinerja pemohon minimal 70
c) SIK / STR telah selesai diverifikasi kredensial oleh Bidang Personalia/SDM.
d. Pelaksanaan rekredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen
dan mekanisme yang telah diatur oleh Sub Komite Kredensial Keperawatan.
e. Re-evaluasi / Pengecekan ulang kelayakan kewenangan klinis yang akan diberikan
kepada perawat yang akan menjalani rekredensial berpedoman pada Materi Uji
Kompetensi Perawat RSU. William Booth
f. Setelah pengujian kompetensi dilakukan maka dapat ditetapkan kewenangan klinis
selanjutnya yang dapat diberikan.
g. Komite Keperawatan memberikan rekomendasi kewenangan klinis yang dimiliki
perawat kepada Direktur agar diterbitkan Surat Penugasan Kerja Klinis dalam
bentuk Uraian Tugas sesuai Level yang yang akan ditempati selanjutnya
h. Dari hasil rekredensial tersebut maka rekomendasi yang diberikan adalah :
a) Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan.
b) Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah.

17
c) Kewenangan klinis yang bersangkutan diturunkan.
d) Kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan untuk sementara waktu
e) Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri

2. Bidan
a. Rekredensial dilakukan pada Bidan untuk kelayakan kewenangan klinis yang
sudah diberikan.
b. Proses rekredensial Perawat dilakukan oleh sub komite kredensial Keperawatan.
c. Persyaratan untuk dapat dilakukan rekredensial meliputi :
a) Adanya surat permohonan dari Bidan yang berangkutan untuk dilakukan
rekredensial dengan mengisi Formulir Pengajuan Asesmen Uji Kompetensi
Bidan.
b) Nilai penilaian kinerja pemohon minimal 70
c) SIK / STR telah selesai diverifikasi kredensial oleh Bidang Personalia/SDM.
d. Pelaksanaan rekredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen
dan mekanisme yang telah diatur oleh Sub Komite Kredensial Keperawatan.
e. Re-evaluasi / Pengecekan ulang kelayakan kewenangan klinis yang akan diberikan
kepada perawat yang akan menjalani rekredensial berpedoman pada Materi Uji
Kompetensi Bidan RSU.William Booth.
f. Setelah pengujian kompetensi dilakukan maka dapat ditetapkan kewenangan klinis
selanjutnya yang dapat diberikan.
g. Komite Keperawatan memberikan rekomendasi kewenangan klinis yang dimiliki
perawat kepada Direktur agar diterbitkan Surat Penugasan Kerja Klinis dalam
bentuk Uraian Tugas sesuai Level yang yang akan ditempati selanjutnya
h. Dari hasil rekredensial tersebut maka rekomendasi yang diberikan adalah :
a) Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan.
b) Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah.
c) Kewenangan klinis yang bersangkutan diturunkan.
d) Kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan untuk sementara waktu
e) Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri

2. Apoteker
a. Rekredensial dilakukan pada Apoteker untuk meninjau kelayakan kewenangan
klinis yang sudah diberikan.

18
b. Proses rekredensial Apoteker dilakukan oleh Mitra Bestari.Mitra Bestari adalah
peer group yang terdiri dari Apoteker senior yang mempunyai Kompetensi dan
reputasi yang baik.
c. Persyaratan untuk dapat dilakukan rekredensial meliputi :
a) Adanya surat permohonan dari Apoteker yang berangkutan untuk dilakukan
rekredensial dengan mengisi Formulir Pengajuan Asesmen Uji Kompetensi
Apoteker.
b) Nilai penilaian kinerja (DP3) pemohon minimal 70
c) SIK / STR pemohon telah selesai diverifikasi kredensial oleh Bidang
Personalia/SDM.
d. Pelaksanaan rekredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen
dan mekanisme yang telah diatur oleh Mitra Bestari.
e. Re-evaluasi / Pengecekan ulang kelayakan kewenangan klinis yang akan diberikan
kepadaApoteker yang akan menjalani rekredensial berpedoman pada Materi Uji
Kompetensi Apoteker RSU. William Booth.
f. Setelah pengujian kompetensi dilakukan maka dapat ditetapkan kewenangan klinis
selanjutnya yang dapat diberikan.
g. Kepala Instalasi Farmasi memberikan rekomendasi kewenangan klinis yang
dimiliki Apoteker kepada Direktur agar diterbitkan Surat Penugasan Kerja Klinis
dalam bentuk Uraian Tugas sesuai Level yang yang akan ditempati selanjutnya
h. Dari hasil rekredensial maka rekomendasi yang diberikan adalah :
a) Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan.
b) Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah.
c) Kewenangan klinis yang bersangkutan diturunkan.
d) Kewenanganklinis yang bersangkutan dibekukan untuk sementara waktu
e) Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri

3. Asisten Apoteker
a. Rekredensial dilakukan pada Asisten Apoteker untuk meninjau kelayakan
kewenangan klinis yang sudah diberikan.
b. Proses rekredensial Asisten Apoteker dilakukan oleh Apoteker dan Mitra
Bestari.Mitra Bestari adalah peer group yang terdiri dari Asisten Apoteker senior
yang mempunyai Kompetensi dan reputasi yang baik.
c. Persyaratan untuk dapat dilakukan rekredensial meliputi :

19
a) Adanya surat permohonan dari Asisten Apoteker yang berangkutan untuk
dilakukan rekredensial dengan mengisi Formulir Pengajuan Asesmen Uji
Kompetensi Apoteker.
b) Nilai penilaian kinerja (DP3) pemohon minimal 70
c) SIK / STR pemohon telah selesai diverifikasi kredensial oleh Bidang
Personalia/SDM.
d. Pelaksanaan rekredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen
dan mekanisme yang telah diatur oleh Mitra Bestari.
e. Re-evaluasi / Pengecekan ulang kelayakan kewenangan klinis yang akan diberikan
kepadaAsisten Apoteker yang akan menjalani rekredensial berpedoman pada
Materi Uji Kompetensi Asisten Apoteker RSU. William Booth.
f. Setelah pengujian kompetensi dilakukan maka dapat ditetapkan kewenangan klinis
selanjutnya yang dapat diberikan.
g. Kepala Instalasi Farmasi memberikan rekomendasi kewenangan klinis yang
dimiliki Asisten Apoteker kepada Direktur agar diterbitkan Surat Penugasan Kerja
Klinis dalam bentuk Uraian Tugas sesuai Level yang yang akan ditempati
selanjutnya
h. Dari hasil rekredensial maka rekomendasi yang diberikan adalah :
a) Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan.
b) Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah.
c) Kewenangan klinis yang bersangkutan diturunkan.
d) Kewenanganklinis yang bersangkutan dibekukan untuk sementara waktu
e) Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri

4. Analis Kesehatan
a. Rekredensial dilakukan pada Analis Kesehatan untuk meninjau kelayakan
kewenangan klinis yang sudah diberikan.
b. Proses rekredensial Analis Kesehatan dilakukan oleh Mitra Bestari.Mitra Bestari
adalah peer group yang terdiri dari Analis Kesehatan senior yang mempunyai
Kompetensi dan reputasi yang baik.
c. Persyaratan untuk dapat dilakukan rekredensial meliputi :
a) Adanya surat permohonan dari Analis Kesehatan yang berangkutan untuk
dilakukan rekredensial dengan mengisi Formulir Pengajuan Asesmen Uji
Kompetensi Analis Kesehatan.
b) Nilai penilaian kinerja (DP3) pemohon minimal 70

20
c) SIK / STR pemohon telah selesai diverifikasi kredensial oleh Bidang
Personalia/SDM.
d. Pelaksanaan rekredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen
dan mekanisme yang telah diatur oleh Mitra Bestari.
e. Re-evaluasi / Pengecekan ulang kelayakan kewenangan klinis yang akan diberikan
kepadaApoteker yang akan menjalani rekredensial berpedoman pada Materi Uji
Kompetensi Analis Kesehatan RSU.William Booth.
f. Setelah pengujian kompetensi dilakukan maka dapat ditetapkan kewenangan klinis
selanjutnya yang dapat diberikan.
g. Kepala Instalasi Laboratorium memberikan rekomendasi kewenangan klinis yang
dimiliki Analis Kesehatan kepada Direktur agar diterbitkan Surat Penugasan
Kerja Klinis dalam bentuk Uraian Tugas sesuai Level yang yang akan ditempati
selanjutnya
h. Dari hasil rekredensial maka rekomendasi yang diberikan adalah :
a) Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan.
b) Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah.
c) Kewenangan klinis yang bersangkutan diturunkan.
d) Kewenanganklinis yang bersangkutan dibekukan untuk sementara waktu
e) Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri

5. Radiografer
a. Rekredensial dilakukan pada Radiografer untuk meninjau kelayakan kewenangan
klinis yang sudah diberikan.
b. Proses rekredensial Radiografer dilakukan oleh Dokter Radiolog dan Mitra
Bestari.Mitra Bestari adalah peer group yang terdiri dari Radiografer senior yang
mempunyai Kompetensi dan reputasi yang baik.
c. Persyaratan untuk dapat dilakukan rekredensial meliputi :
a) Adanya surat permohonan dari Radiografer yang berangkutan untuk
dilakukan rekredensial dengan mengisi Formulir Pengajuan Asesmen Uji
Kompetensi Radiografer..
b) Nilai penilaian kinerja (DP3) pemohon minimal 70
c) SIK / STR pemohon telah selesai diverifikasi kredensial oleh Bidang
Personalia/SDM.
d. Pelaksanaan rekredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen
dan mekanisme yang telah diatur oleh Radiolog dan Mitra Bestari.

21
e. Re-evaluasi / Pengecekan ulang kelayakan kewenangan klinis yang akan diberikan
kepadaApoteker yang akan menjalani rekredensial berpedoman pada Materi Uji
Kompetensi Radiografer RSU. William Booth.
f. Setelah pengujian kompetensi dilakukan maka dapat ditetapkan kewenangan klinis
selanjutnya yang dapat diberikan.
g. Kepala Instalasi Radiologi memberikan rekomendasi kewenangan klinis yang
dimiliki Radiografer kepada Direktur agar diterbitkan Surat Penugasan Kerja
Klinis dalam bentuk Uraian Tugas sesuai Level yang yang akan ditempati
selanjutnya
h. Dari hasil rekredensial maka rekomendasi yang diberikan adalah :
a) Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan.
b) Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah.
c) Kewenangan klinis yang bersangkutan diturunkan.
d) Kewenanganklinis yang bersangkutan dibekukan untuk sementara waktu
e) Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri

6. Fisioterapi
a. Rekredensial dilakukan pada Fisioterapi yang akan meningkatkan jenjang karier
Fisioterapi pada tahap / level selanjutnya.
b. Proses rekredensial Fisioterapi dilakukan oleh Mitra Bestari.Mitra Bestari adalah
peer group yang terdiri dari Fisioterapi Senior yang mempunyai Kompetensi dan
reputasi yang baik.
c. Persyaratan untuk dapat dilakukan rekredensial meliputi :
a) Adanya surat permohonan dari Fisioterapis yang berangkutan untuk
dilakukan rekredensial dengan mengisi Formulir Pengajuan Asesmen Uji
Kompetensi Fisioterapi.
b) Nilai penilaian kinerja (DP3) pemohon minimal 70
c) SIK / STR pemohon telah selesai diverifikasi kredensial oleh Bidang
Personalia/SDM.
d. Pelaksanaan rekredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen
dan mekanisme yang telah diatur oleh Mitra Bestari.
e. Re-evaluasi / Pengecekan ulang kelayakan kewenangan klinis yang akan diberikan
kepadaFisioterapi yang akan menjalani rekredensial berpedoman pada Materi Uji
Kompetensi Fisioterapi RSU. William Booth.

22
f. Setelah pengujian kompetensi dilakukan maka dapat ditetapkan kewenangan klinis
selanjutnya yang dapat diberikan.
g. Mitra Bestari memberikan rekomendasi kewenangan klinis yang dimiliki
Fisioterapi kepada Direktur agar diterbitkan Surat Penugasan Kerja Klinis dalam
bentuk Uraian Tugas sesuai Level yang yang akan ditempati selanjutnya
h. Dari hasil pengecekan ulang tersebut maka rekomendasi yang diberikan adalah :
a) Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan.
b) Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah.
c) Kewenangan klinis yang bersangkutan diturunkan.
d) Kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan untuk sementara waktu
e) Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri

7. Ahli Gizi
a. Rekredensial dilakukan pada Ahli Gizi yang akan meningkatkan jenjang karier
Ahli Gizi pada tahap / level selanjutnya.
b. Proses rekredensial Ahli Gizi dilakukan oleh Mitra Bestari.Mitra Bestari adalah
peer group yang terdiri dari Ahli Gizi Senior yang mempunyai Kompetensi dan
reputasi yang baik.
c. Persyaratan untuk dapat dilakukan rekredensial meliputi :
a) Adanya surat permohonan dari Ahli Gizi yang berangkutan untuk dilakukan
rekredensial dengan mengisi Formulir Pengajuan Asesmen Uji Kompetensi
Ahli Gizi.
b) Nilai penilaian kinerja (DP3) pemohon minimal 70
c) SIK / STR pemohon telah selesai diverifikasi kredensial oleh Bidang SDM.
d. Pelaksanaan rekredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen
dan mekanisme yang telah diatur oleh Mitra Bestari.
e. Re-evaluasi / Pengecekan ulang kelayakan kewenangan klinis yang akan diberikan
kepadaAhli Gizi yang akan menjalani rekredensial berpedoman pada Materi Uji
Kompetensi Ahli Gizi RSU.William Booth.
f. Setelah pengujian kompetensi dilakukan maka dapat ditetapkan kewenangan klinis
selanjutnya yang dapat diberikan.
g. Mitra Bestari memberikan rekomendasi kewenangan klinis yang dimiliki Ahli Gizi
kepada Direktur agar diterbitkan Surat Penugasan Kerja Klinis dalam bentuk
Uraian Tugas sesuai Level yang yang akan ditempati selanjutnya
h. Dari hasil pengecekan ulang tersebut maka rekomendasi yang diberikan adalah :

23
a) Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan.
b) Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah.
c) Kewenangan klinis yang bersangkutan diturunkan.
d) Kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan untuk sementara waktu
e) Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri

4. MASA BERLAKU SURAT PENUGASAN KERJA KLINIS


Surat Penugasan Kerja Klinis berlaku selama 3 (tiga) tahun atau sampai ada keputusan lain
yang mengubah atau mencabutnya.

5. PEMULIHAN KEWENANGAN KLINIS


Bagi tenaga kesehatan yang ingin memulihkan kewenangan klinis yang diturunkan atau
dibekukan kewenangan klinis yang dimilikinya dapat mengajukan permohonan kepada
Direktur setelah pembekuan berjalan minimal 6 bulan melalui :
1. Komite Keperawatan untuk Perawat dan Bidan
2. Wakainst laboratorium untuk Analis Kesehatan
3. Kainst.Radiologi untuk Radiografer
4. Koordinator Fisioterapi untuk Fisioterapis
5. Kainst Gizi untuk Ahli Gizi
Pemulihan kewenangan klinis dilakukan melalui proses rekredensial.

24
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Hasil pelaksanaan Kredensial dan rekredensial sampai pemberian penugasan kerja klinis wajib
didokumentasikan dan diserahkan ke bidang Personalia/SDM krena harus disimpan di file
karyawan yang bersangkutan.
2. Bidang Personalia/SDM mendokumentasikan semua hasil proses kredensial dan rekredensial
untuk dilaporkan ke Direktur supaya dapat diterbitkan Surat Penugasan kerja klinis bagi tenaga
kesehatan yang bersangkutan shingga tiga tahun berikutnya dapat dilakukan rekredensial lagi.

25
BAB V
PENUTUP

Pedoman Kredensial dan Rekredensial Tenaga Kesehatan Perawat, Bidan dan Penunjang
Medis ini dibuat dan ditetapkan sebagai Pedoman dalam melakukan kredensial dan rekredensial
sampai pemberian penugasan kerja klinis . Pedoman ini masih perlu dievaluasi sesuai dengan
perkembangan situasi dan peraturan yang berlaku. Pedoman Kredensial dan Rekredensial Tenaga
kesehatan Perawat Bidan dan Penunjang medis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
segala bentuk kritik yang membangun serta saran-saran yang bermanfaat untuk
menyempurnakannya kami terima dengan senang hati.

Semarang, 02 Juni 2014

Dr. Sri Kadarsih, MM


Direktur

26
27

Anda mungkin juga menyukai