Anda di halaman 1dari 4

KOLABORASI MUSIK DAN EKSPLORASI MUSIK

a. Kolaborasi seni

Kolaborasi seni dapat diartikan sebagai kerjasama dua atau lebih cabang seni. Kolaborasi
dapat dilakukan antara musik dengan gerak, kolaborasi antara musik dengan imaji atau
visual atau, kolaborasi antara seni musik, gerak tubuh, dan imaji atau visual. Perlu diketahui
bahwa kolaborasi beberapa cabang seni dalam permainan musik dapat saja dilakukan.
Namun, perlu diingat bahwa apa pun gerakan atau peralatan (properti) yang digunakan
dalam permainan musik, harus disesuaikan dengan tema karya musiknya.

Dalam pertunjukan musik kita dapat melihat beberapa orang menyesuaikan gerakan dengan
musik yang terdengar. Hubungan yang erat antara musik dan gerakan telah lama diketahui
oleh para ahli pendidikan musik. Bahkan Barrett, McCoy, dan Veblen (1997) pernah
mengemukakan bahwa, “melalui gerakan tubuh, bernyanyi, dan memainkan musik, misalnya,
memperlihatkan cara seseorang menggunakan organ tubuhnya untuk mempelajari musik,
internalisasi ritmik, serta menghubungkan antara bunyi dan gerakan”.

b. Eskplorasi Musik
Kita tentu sering melihat sekelompok orang memainkan musik dengan menggunakan
instrumen-instrumen yang sudah kita kenal dengan baik, seperti gitar, drum, atau keyboard.
Namun, pernahkah kalian melihat sekelompok orang bermain musik dengan menggunakan
alat-alat perkusif sederhana, seperti potongan bambu, botol, bel, atau gelas berisi air yang
dipukul dengan sendok ?

Sekelompok orang yang menggunakan beberapa alat perkusif sederhana tersebut dapat
dikatakan memainkan musik. Walaupun hanya menggunakan alat-alat perkusif sederhana,
bunyi yang mereka hasilkan tetap dapat disebut musik. Karena para pemain alat perkusif
sederhana tersebut menghasilkan bunyi sesuai dengan tema yang diinginkan oleh pembuat
musiknya.

Pada saat ini, alat-alat perkusif sederhana sudah banyak digunakan oleh pemain musik di
banyak negara, termasuk Indonesia. Umumnya, alat-alat sederhana tersebut digunakan oleh
pemain musik untuk mengeksplorasi beragam bunyi yang dibutuhkan dalam permainan
musik mereka. Dapat dikatakan bahwa eksplorasi bunyi merupakan salah satu usaha
manusia untuk mengekspresikan gagasan atau ide mereka tentang kehidupan melalui
permainan musik.
Eksplorasi bunyi tidak hanya dilakukan dengan mengembangkan sumber bunyinya atau
instrumen, tetapi juga melalui pengembangan pada simbol-simbol musik, seperti nada dan
ritme. Sebagai contoh eksplorasi bunyi menggunakan dua buah suling dengan diameter dan
panjang yang berbeda. Ternyata bunyi yang dihasilkan oleh kedua benda tersebut berbeda.

Eksplorasi sumber bunyi dipandang penting karena dengan tersedianya beragam bunyi yang
dihasilkan oleh sumber bunyi yang beragam. Eksplorasi sumber bunyi dapat dilakukan
dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di lingkungan sekitar dan memodifikasi alat-
alat perkusif yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mengekspresikan gagasan
atau ide.
eksplorasi musik yaitu segala kegiatan yg dilakukan untuk menyelidiki agar mendapatkan yg
lebih teliti. alasan melakukan eksploradi musik:agar dapat menerima hasil, mengetahui dan
mengidentifikasi eksplorasi musik

c. Gerak Dalam Permainan Musik


Gerakan tubuh seringkali dilakukan seseorang ketika tampil dalam suatu acara yang diiringi
dengan permainan musik. Umumnya, acara-acara seperti itu menggunakan tema tertentu.
Namun, apa pun tema acara, peserta yang turut serta dalam acara itu akan melibatkan
gerakan-gerakan tertentu yang dapat dipandang sebagai simbol. Bagi para penonton,
gerakan-gerakan itu seringkali dihubungkan dengan nilai-nilai estetik dalam masyarakat dari
mana peserta tersebut berasal.

Tubuh merespon permainan musik yang terdengar melalui gerakan, seperti gerakan tangan,
kaki, dan kepala. Dalam permainan musik, gerakan anggota badan itu dilakukan dengan
cara-cara tertentu yang dipandang sesuai dengan nilai-nilai keindahan dalam
masyarakatnya. Hal ini dapat dipahami karena gerakan tubuh seseorang dipandang sebagai
salah satu pola perilaku yang dipelajari orang tersebut dalam lingkungan masyarakatnya,
termasuk keluarga.

Gerakan tubuh dalam permainan musik tidak hanya memperlihatkan nilai-nilai estetik suatu
masyarakat, tetapi juga memperlihatkan hubungan antara kesesuaian pola gerakan dan
musik, khususnya tempo dan irama. Sebagai contoh dalam lagu Bolelebo yang berasal dari
Timor, yang memiliki tempo lambat. Berbeda dengan lagu Cublak-cublak Suweng dari Jawa
tengah yang memiliki tempo cepat. Dengan mendengarkan kedua lagu tersebut kita dapat
membayangkan pola ragam gerak anggota tubuh yang sesuai dengan tempo dan irama
kedua lagu tersebut.

d. Kolaborasi Seni Dalam Permainan Musik


Kolaborasi musik dapat dilakukan pula dengan cabang seni lainnya, misalnya seni rupa. John
Paynter (1972) pernah mengemukakan tentang kemungkinan melibatkan aktivitas lain
dalam pembelajaran musik. Hal ini menyebabkan pembelajaran musik dapat dilakukan
melalui aktivitas yang beragam yang dilakukan sesuai dengan potensi dan pengetahuan
yang kita miliki.

Misalnya alat perkusif yang dihias dan topeng tersebut dapat saja digunakan dalam
permainan musik. Namun, kegunaannya tentu saja berbeda. Dari beberapa karya seni rupa
alat perkusif dan topeng ada yang dapat digunakan untuk memainkan musik (alat perkusif
yang dihias), tetapi beberapa karya lainnya hanya dapat digunakan sebagai hiasan atau
properti (topeng). Properti yang digunakan dalam permainan musik tersebut tentu saja
harus disesuaikan dengan tema yang ada.

Seperti dalam acara Lomba Bermain Sambil Bernyanyi IGTKI – PGRI 2013 yang bertema
“Permainan Tradisional Anak Indonesia”, misalnya, terdapat beberapa kelompok peserta
yang menggunakan media topeng yang disesuaikan dengan tema cerita yang dimainkan
secara teatrikal. Berdasarkan bentuk topeng yang digunakan oleh dua kelompok peserta
dalam kedua gambar itu, kita dapat melihat upaya para peserta untuk menggunakan
gerakan dan properti secara teatrikal.

Sebagai hasil karya seni rupa, properti atau hiasan yang digunakan dalam permainan musik
atau pertunjukan seni tidak hanya terdiri dari instrumen perkusif yang dihias atau topeng,
tetapi juga properti lainnya, seperti kerajinan tangan, asesoris, dan kostum. Seperti halnya
gerakan tubuh, properti yang digunakan para pemain yang terlibat dalam suatu pertunjukan
atau permainan musik dapat dipandang sebagai simbol yang memperlihatkan nilai-nilai
estetik dalam suatu masyarakat.
Kolaborasi seni dalam permainan musik memperlihatkan bahwa dalam prosesnya, musik
tidak dapat dilepaskan dari cabang seni lainnya, seperti seni tari dan seni rupa. Kolaborasi
musik dan gerak tubuh memperlihatkan keterkaitan yang erat di antara keduanya.
Kenyataan memperlihatkan bahwa di dalam musik terdapat gerak dan di dalam gerak
terdapat musik. Hal yang sama terjadi pula pada kolaborasi musik dengan seni rupa.
Properti sebagai hasil dari seni rupa sangat dibutuhkan dalam permainan musik untuk
memperkuat tema yang dipilih berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam lingkungan
sosialnya. Properti yang digunakan seseorang juga dipandang penting untuk
memperlihatkan nilai-nilai estetik masyarakatnya

Fungsi/tujuan kolaborasi seni:

1. mengembangkan seni

2. membuat karya seni yang baru

3. mengenalkan seni-seni yang baru

4. mempelajari lebih jauh dari seni yang dikolaborasikan

Anda mungkin juga menyukai