Bab 7 Measuring and Managing Process Performance
Bab 7 Measuring and Managing Process Performance
CHAPTER 7
Oleh:
2017
Process Perspective and The Balanced Scorecard
Balanced Scorecard yang telah kita bahas sebelumnya, salah satu perspektifnya adalah
process perspective. Dalam bab ini, kita akan membahas proses manajemen operasi yang
memungkinkan organisasi untuk memproduksi produk dan jasa dan mengirimkannya ke
pelanggan. Tujuan proses ini adalah merampingkan sistem operasi melalui lean manufacturing;
memperbaiki biaya, kualitas, dan waktu siklus dari proses; dengan menggunakan benchmarking
untuk mendapatkan informasi guna mencapai tujuan kompetitif. Alat-alat ini mendasari keputusan
tentang kegiatan dan proses organisasi.
Facility Layout Systems
Menentukan tata letak yang tepat untuk fasilitas operasi adalah bagian penting dari
pengelolaan operasi. Tiga jenis umum dari desain Fasilitas: (1) process layout, (2) product process
dan (3) group tecnology.
Terlepas dari jenis desain fasilitas, tujuan utama dari proses desain adalah merampingkan
operasi dan dengan demikian meningkatkan pendapatan operasional sistem. Salah satu metode
yang dapat memandu proses ini untuk semua tiga desain adalah Theory Of Constraints (TOC).
Teorii ini berpendapat bahwa pendapatan operasional dapat ditingkatkan dengan mengelola
hambatan dalam proses dengan hati-hati. Hambatan adalah kondisi yang membatasi aliran
efesiensi dari proses; dapat diidentifikasi dengan menentukan dimana persediaan jumlah WIP yang
sangat banyak, yang juga memperlambat waktu siklus produksi.
TOC bergantung pada tiga pengukuran:
1. The throughput contribution adalah selisih antara pendapatan dan bahan baku langsung
yang digunakan untuk jumlah produk yang dijual.
2. Investation adalah biaya bahan baku yang terkandung dalam bahan baku mentah, WIP,
dan persediaan akhir.
3. Operating cost adalah semua biaya operasi, kecuali biaya bahan baku langsung yang
diperlukan untuk mendapatkan throughput contribution. Contoh biaya operasi adalah
penyusutan, gaji, dan biaya utilitas
TOC menekankan optimasi jangka pendek dari throughput contribution. TOC berorientasi
pada jangka pendek (1 bulan), karena pada umumnya untuk jangka pendek semua biaya organisasi
akan tetap dan tidak dapat dihindari. Sehingga pada TOC ini akan memaksimalkan marjin
kontribusi jangka pendek. Berbeda dengan ABC yang lebih berfokus pada jangka panjang
(kuartalan, tahunan, dst). Pada praktiknya, TOC dan ABC sepenuhnya kompatibel. TOC
memberikan wawasan untuk optimisasi keuntungan jangka pendek dan ABC menyediakan
manajer dengan sinyal tentang cara mengoptimalkan kinerja dalam jangka waktu yang lebih lama.
Dengan cara ini, TOC dan ABC dapat digunakan secara bersamaan dan produktif oleh organisasi.
Process Layouts (Tata Letak Proses).
Dalam tata letak proses (sering juga disebut job shop atau tata letak fungsional), maka
semua peralatan atau fungsi yang serupa dikelompokkan bersama-sama. Prosess layout ada
pada organisasi yang memproduksi dalam batch kecil dari produk khusus. Produk akan mengikuti
alur yang panjang di pabrik atau kantor. Selain jalur produksi yang panjang, prosess layout juga
ditandai oleh tingkat inventaris yang tinggi karena memerlukan tempat untuk menyimpan
persediaan WIP di masing-masing proses untuk menunggu proses selanjutnya. Produk terkadang
harus dipindahkan dalam jarak yang jauh didalam pabrik ketika diproses dari bahan mentah
menjadi produk jadi.
Sebagai contoh, proses yang terkait dengan aplikasi pinjaman di bank dapat terjadi sebagai
berikut: pelanggan pergi ke bank (aktivitas perpindahan). Bank mengambil aplikasi pinjaman dari
nasabah (aktivitas pemprosesan). Aplikasi pinjaman dikumpulkan (aktivitas penyimpanan) dan
diberikan ke petugas pinjaman (aktivitas perpindahan) untuk persetujuan (aktivitas pemprosesan
dan pemeriksaan). Pinjaman yang tidak memenuhi standar akan dikumpulkan (aktivitas
penyimpanan) dan kemudian diberikan (aktivitas perpindahan) ke pengawas regional untuk
persetujuan (aktivitas pemprosesan). Pelanggan dihubungi ketika keputusan telah dibuat (aktivitas
pemprosesan), dan jika pinjaman disetujui, maka pinjaman dimasukkan dalam rekening nasabah
(aktivitas pemprosesan).
Di sebagaian besar bank, WIP banyak ditimbun di tiap area pemrosesan. Aplikasi pinjaman
dapat tertumpuk di teller, pertugas pinjaman dan pengawas regional. Ada 3 alasan mengapa
aplikasi pinjaman ini dikumpulkan terlebih dahulu di tiap area pemrosesan :
1. Penanganan dalam sistem batch adalah penyebab paling utama dari persediaan WIP
dalam sistem process layout. Organisasi menggunakan batch untuk mengurangi biaya
penyiapan, perpindahan dan penanganan. Namun, pengolahan batch dapat
meningkatkan tingkat persediaan di dalam sistem karena di setiap area pemrosesan
semua item dalam batch harus menunggu untuk terkumpul sebelum semuanya dipindah
ke proses berikutnya.
2. Jika setiap area pemrosesan tidak menangani pekerjaan dengan seimbang (1 area
lebih lambat atau terhenti disana karena ada masalah dengan peralatan, bahan,
karyawan) maka pekerjaan akan menumpuk di area yang paling lambat. Penundaan
inilah juga yang menyebabkan tingkat persediaan di sistem process layout meningkat.
3. Karena pengawas banyak mengevaluasi manajer area pemrosesan karena
kemampuan mereka untuk memenuhi kuota produksi. Manajer area pemrosesan
akan berusaha menghindari resiko bahwa fasilitas mereka menganggur. Banyak
manajer sengaja membiarkan banyak persediaan WIP yang datang, agar mereka dapat
tetap beroperasi walaupun area pemrosesan tersebut sebenarnya menganggur.
Demikian pula, untuk menghindari menganggurnya area pemrosesan selanjutnya,
manajer menyimpan pekerjaan yang telah selesai jadi mereka dapat tetap meemasok
area ketika areanya ditutup karena ada masalah.
Beberapa organisasi telah mengembangkan pendekatan inovatif untuk menghilangkan
biaya yang berkaitan dengan perpindahan dan penyimpanan, dimana biaya non-value-added
berkaitan dengan sistem process layout.
Product Layouts (Tata Letak Produk)
Dalam tata letak Produk (sering disebut flow-shop layout), peralatan diatur untuk
mengakomodasi produksi dari produk khusus. Dalam layout ini, mesin atau peralatan akan
diletakan sesuai arus produksi. Misalnya jalur perakitan mobil atau sereal adalah contoh product
layouts. Product layouts dapat ditemukan di perusahaan dengan volume produksi tinggi.
Penempatan peralatan atau pemrosesan unit dibuat untuk mengurangi jarak perjalanan produk.
Perencana sistem product layouts sering dapat mengatur bahan baku mentah dan bagian-
bagian yang dibeli akan dikirimkan langsung ke jalur produksi yang membutuhkan. Misalnya,
jalur perakitan dijadwalkan untuk menangani 600 mobil pada hari tertentu. Grup pembelian tahu
bahwa 600 mobil ini memerlukan 2.400 ban biasa dan 600 ban cadangan. Pada kondisi ideal, grup
pembelian akan mengatur pengiriman dalam batch kecil untuk ban ini ke jalur perakitan sesering
mungkin. Namun, karena tiap batch ban dari pemasok memerlukan biaya pemesanan, transportasi
dan pengiriman, perencana dapat mengatur ban yang dibutuhkan selama beberapa hari untuk
dikirimkan dalam 1 waktu.
Tujuan utama adalah mengurangi biaya persiapan sampai dengan 0 dan mengurangi waktu
pemrosesan sekecil mungkin (mendekati 0) sehingga sistem dapat memproduksi dan mengirimkan
produk indiviual yang dibutuhkan.
Group Technology
Pendekatan ketiga adalah tata letak fasilitas, group technology (sering disebut manufaktur
selular). Pendekatan ini mengacu pada pabrik yang dibagi kedalam sejumlah sel dan didalam tiap
sel semua mesin yang diperlukan untuk memproduksi produk/jasa yang serupa akan diatur 1 sama
lain.
Bentuk sel sering digambarkan sebagai bentuk U, yang memungkinkan kenyamanan
pekerja untuk mengakses bagian-bagian yang diperlukan. Mesin-mesin dalam tata letak group
technology biasanya fleksibel dan dapat disesuaikan dengan mudah atau bahkan secara otomatis
untuk membuat produk yang berbeda. Dengan group technology, jumlah karyawan yang
dibutuhkan untuk memproduksi sebuah produk dapat dikurangi. Bentuk U juga menyediakan
kontrol visual yang lebih baik dari alur kerja karena karyawan dapat mengamati lebih langsung
apa yang rekan kerja mereka lakukan.
Dari 28 hari yang diperlukan untuk siklus produksi dengan sistem Pinsky yang lama, hanya
4 harinya dihabiskan untuk proses yang sesungguhnya (1 hari casting + 1 hari machining + 1 hari
assembly + 1 hari packing). 24 hari lainnya dihabiskan untuk aktivitas yang non-value-added,
seperti perpindahan, penyimpanan dan inspeksi. PCE mengungkapkan bahwa waktu pemprosesan
adalah 14,3% (4 : 28) dari total waktu siklus.
Reorganization
Tujuan utama dari re-organisasi penataan pabrik di Pinsky adalah untuk mengurangi waktu
siklus produksi. Pabrik kemudian diubah kedalam 8 sel produksi (sesuai dengan 8 lini produk)
selain dari departemen penuangan (casting). Tiap sel berfokus pada produksi produk yang sama
termasuk pada lini produk yang sama.
Exhibit 7-4 menggambarkan alur
produksi dengan penataan pabrik
yang baru. Sementara departemen
penuangan berada pada
departemen yang terpisah, 4
operasi lainnya (permesinan,
perakitan, inspeksi dan pengemasan) sekarang diletakan di tempat yang berdekatan 1 sama lain
dalam tiap sel produksi.
Panel Alumunium diterima dari departemen penuangan, kemudian dimasukan ke mesin
bubut, di bor dan dirakit di sel produksi. Pekerja di sel juga bertanggungjawab untuk inspeksi dan
operasi pengemasan. Jarak penanganan bahan baku dan waktu yang diperlukan untuk
memindahkan panel dari 1 proses ke proses selanjutnya telah dikurangi.
Pinsky Electric juga membuat produksi menjadi JIT. Perubahan ini diperlukan sehingga
tidak ada persediaan WIP diantara berbagai tahapan operasi di sel produksi karena produksi panel
mengalir dari mesin bubut ke pengeboran kemudian ke perakitan lalu ke inspeksi dan terakhir ke
operasi pengemasan. Pinsky Electric Corporation tidak mengurangi jumlah waktu yang
dihabiskan pada produksi aktual ketika penataan pabrik dirubah. Namun, waktu siklus telah
dikurangi dengan penataan pabrik baru, dari 28 hari menjadi 12 hari. Dengan demikian, PCE
berubah dari 14,3% menjadi 33,3% (4:12). Peningkatan signifikan atas efisiensi terjadi akibat
mengeliminasi persediaan WIP antara beberapa operasi produksi.
Analysis of Cost and Benefits
Kaylee Young, controller pabrik
Pasadena, mengidentifikasi biaya-biaya yang
berhubungan dengan implementasi perubahan
penataan pabrik :
Kaylee juga mengidentifikasi 3 manfaat re-organisasi pabrik : 1) peningkatan
penjualan karena penurunan waktu siklus produksi, 2) penurunan biaya yang berhubungan
dengan persediaan karena adanya pengurangan jumlah dan penanganan persediaan WIP, dan 3)
peningkatan kualitas karena proses yang cacat telah terdeteksi lebih cepat (pada tahap
pemprosesan selanjutnya), sebelum banyak item cacat yang diproduksi.
Kaylee melakukan wawancara kepada 3 pihak perusahaan untuk mengetahui keuntungan
yang didapat ini. Pertama, Kaylee mewawancari Vicki Mulligan (manajer penjualan senior)
mengenai dampak pengurangan waktu siklus pada kenaikan penjualan. Pinsky Electric dapat
menarik konsumen karena adanya waktu tunggu pengiriman yang lebih pendek. Sehingga, dari
pengurangan waktu tunggu ini mengarahkan pada adanya peningkatan penjualan. Diestimasikan,
Pinsky Electric mengalami peningkatan penjualan sebesar $ 880.000 di tahun ini, yang dapat
dikaitkan dengan waktu siklus produksi
yang berubah.
Kemudian Kaylee mewawancarai
Bob Philips untuk menilai profitabilitas
kenaikan penjualan. Pada gambar
disamping menunjukkan ringkasan biaya untuk 128 produk. Analisis dilakukan dengan
mengestimasi kenaikan penjualan tiap produk.
Pada gambar
disamping, adalah
untuk salah 1 produk
yaitu TL-32. Pertama,
mengalikan kenaikan
penjualan 800 unit dengan biaya bahan baku langsung sebesar $ 7 per-unit dan biaya tenaga kerja
langsung $ 4 per-unit. Menggunakan sistem TDABC, biaya pendukung $5,5 per-unit juga
dimasukkan. Profit untuk TL-32 sebesar $10.000 (selisih kenaikan pendapatan penjualan $23.200
dengan total biaya $13.200). Dengan melakukan hal tersebut untuk seluruh produk, diestimasikan
diperoleh profit sebesar $ 301.000 tahun ini. Profit ini akibat kenaikan penjualan dari penurunan
waktu siklus produksi.
Selanjutnya, Kaylee mewawancara Megan McDermott, manajer produksi dan persedian
pada pabrik Pasadena, untuk mencari tahu bagaimana penurunan tingkat persediaan WIP
berdampak pada konsumsi sumberdaya pendukung. Perubahan penataan pabrik memang
mengarahkan pada perubahan penanganan dan penyimpanan persediaan WIP. Dengan adanya
layout baru, tidak lagi diperlukan karyawan untuk melakukan penanganan bahan baku untuk
memindahkan persediaan WIP dari mesin bubut ke mesin bor lalu ke area penyimpanan. Lalu,
tidak lagi harus memindahkan dan menyimpan persediaan WIP diantara tahap perakitan, inspeksi
dan pengemasan. Dengan adanya perubahan penataan pabrik yang baru, maka karyawan yang
bertugas menangani bahan baku dikurangi dari 14 pekerja menjadi 8 pekerja.
Persediaan WIP menurun dari $ 2.270.000 menjadi $ 690.000. Penurunan juga terjadi
dalam transaksi yang berhubungan dengan persediaan karena tidak memerlukan banyak catatan
untuk mencatat perpindahan bahan baku yang masuk dan keluar dari tempat penyimpanan.
Perusahaan juga berharap dapat menurunkan karyawan shop-floor-stores sebanyak 75%, (4
pekerja menjadi 1 pekerja). Sejauh ini, perusahaan telah menugaskan kembali 1 pekerja, tapi 2
lainnya akan dipekerjakan lagi untuk tugas produksi lainnya minggu depan.
Selain adanya pengurangan karyawan, sumber daya lain juga dapat dikurangi sebagai hasil
dari penurunan persediaan WIP. Sekarang perusahaan hanya membutuhkan sepertiga dari
ruang penyimpanan persediaan WIP yang dulu. Ruang ekstra saat ini tidak digunakan
(menganggur) karena belum menemukan penggunaan alternatif untuk apa. Namun, ruang ekstra
ini dimasa depan dapat menjadi sel produksi baru di ruang yang sebelumnya digunakan untuk
penyimpanan persediaan WIP. Perubahan sistem ke dalam sistem produksi JIT di sel produksi dan
pengurangan persediaan WIP menyebabkan berkurangnya bahan-baku yang sisa dan biaya
keusangan dari 0,32% biaya bahan baku menjadi 0,12%. Dalam sistem yang lama, ketika panel
alumunium diproduksi dalam batch besar dan harus menunggu untuk diproses, beberapanya
mengalami kerusakan dalam penanganan, dan beberapanya juga usang karena konsumen tidak lagi
memerlukannya.
Kaylee dan Vicki menganalisis informasi yang telah dikumpulkan sejauh ini. Biaya
pendukung adalah biaya yang berkaitan dengan ruangan pabrik, seperti depresiasi gedung,
asuransi, pemanas, pencahayaan, jasa penjagaan, pemeliharaan dan perawatan gedung. Kaylee dan
Vicki memutuskan biaya yang berhubungan dengan ruang penyimpanan ekstra saat ini dianggap
sebagai sunk cost dengan belum adanya penghematan biaya yang direalisasikan sebagai akibat
menganggurkan ruangan ini.
Pemeriksaan biaya atas aktivitas penanganan bahan baku mengindikasikan bahwa upah
tetap dari pekerja sekitar $ 21.000, dengan 35% nya ($ 7.350 $ 21.000 x 0,35) ditambahkan
untuk natura. Penghematan biaya penanganan bahan baku adalah $ 170.100 ($ 28.350 x 6) karena
jumlah karyawan dikurangi menjadi 6 pekerja. Megan juga menentukan bahwa upah tetap dari
personil toko sekitar $ 26.400. dengan 35% tingkat natura dan pengurangan 3 pekerja, total
penghematan biaya menjadi $ 106.920 ($ 26.400 x 1,35 x 3).
Kaylee mengestimasikan suku bunga atas pinjaman ke bank untuk membiayai investasi
pada persediaan adalah 12% per-tahun. Persediaan WIP berkurang $ 1.580.000 ( $ 2.270.000 - $
690.000). Hal ini mengurangi biaya pembiayaan persediaan sebesar $ 189.000 ($ 1.580.000 x
0,12).
Akhirnya, Kaylee memutuskan bahwa total biaya bahan baku per-tahun adalah $
31.000.000. jika tingkat bahan baku, bahan sisa dan keusangan sebelumnya 0,32% dari biaya
bahan baku, kerugian yang terjadi adalah $ 99.200 ($ 31.000.000 x 0,0032). Namun, karena adanya
penurunan tingkat menjadi 0,12%, biaya bahan sisa dan keusangan hanya menjadi $ 37.200 ($
31.000.000 x 0,0012). Hal ini menggambarkan penghematan biaya sebesar $ 62.000 ($ 99.200 - $
37.200).
Summary of Costs and Benefits
Gambar disamping adalah
ringkasan informasi
penghematan biaya yang
dihasilkan dari perubahan
penataan pabrik. Kaylee
mengestimasikan bahwa
keuntungan tahunan
sebesar $ 829.620. Sebagai perbandingan, biaya untuk melakukan implementasi perubahan
sebesar $ 1.000.000. Jika keuntungan dari perubahan penataan terus bertumbuh pada tingkat yang
sama paling tidak 3 bulan lagi, total keuntungan akan melebihi jumlah yang
Pinsky investasikan untuk peroyek ini. Lebih khusus lagi, peningkatan proses
investasi akan membayar kembali (balik modal) biaya yang dikeluarkan diawal dalam 1,205 tahun
( $ 1.000.000 / $ 829.620).
Studi kasus Pinksy memperkenalkan beberapa konsep penting. Kita mengidentifikasi
berbagai cara yang berbeda bagaimana pratik produksi yang baru dapat meningkatkan
profitabilitas pabrik. Kita juga melihat bahwa pembiayaan adalah biaya utama yang berhubungan
dengan persediaan. Penting untuk mempertimbangkan biaya ini, walaupun biaya pembiayaan
sering tidak ditekankan pada sistem akuntansi biaya tradisional. Dengan proses produksi yang
dirampingkan juga menurunkan sumber daya aktivitas pendukung. Analisis penggunaan sumber
daya pendukung di produksi membantu untuk mengidentifikasi total penghematan biaya potensial
yang dapat direalisasikan dari alur produk yang lebih efisien. Banyak praktik produksi baru
didesain untuk mempromosikan perkembangan berkelanjutan di kinerja produksi dengan
memungkinkan pekerja untuk belajar dan berinovasi. Pada contoh ini, dengan merubah penataan
sel produksi mengarahkan pada peningkatan pada tingkat hasil produksi dan kualitas dan, adanya
peningkatan diseluruh produtivitas pabrik.
Lean manufacturing (lean) adalah pendekatan produksi yang baru. Filosofi utama dari
Lean adalah jika sumberdaya yang dikeluarkan tidak dapat menciptakan nilai bagi konsumen
akhir, maka hal tersebut adalah sia-sia dan harus dibuang (dieliminasi). Nilai didefinisikan sebagai
tindakan atau proses, dimana konsumen bersedia untuk membayar. Lean manufacturing adalah
suatu filosofi manajemen proses umum yang berasal dari sistem produksi Toyota yang legendaris
yang berhubungan dengan produksi JIT.
Standar Kualitas
Persaingan global menyebabkan perkembangan dari seri ISO 9000 standar yang dimulai
pada tahun 1987 oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO), yang berkantor pusat di
Jenewa. Standar-standar ini merupakan kualitas internasional yang telah diperbarui beberapa kali
dan disebut ISO 9001-2008. Sertifikasi perusahaan di bawah ini menunjukkan kepada pelanggan
bahwa manajemen telah berkomitmen perusahaan mereka untuk mengikuti prosedur dan proses
yang akan memastikan produksi kualitas tertinggi barang dan jasa. Perusahaan yang tertarik dalam
ISO 9000 harus mematuhi badan pengatur, memenuhi atau melampaui kebutuhan pelanggan atau
melaksanakan program peningkatan kualitas. Pada 1990-an Motorola memperkenalkan Six Sigma,
yang pindah kriteria kualitas tiga standar deviasi (1 cacat di 100) yang dikembangkan oleh Walter
Shewhart, enam standar deviasi, atau 3,4 cacat per juta item yang diproduksi. Pelatih dalam sistem
Six Sigma, yang dikenal sebagai Black Belt, dan teknologi komputasi baru yang dibuat dalam
sistem ini.
Jika kualitas produk dan layanan tidak sesuai dengan standar kualitas, maka akan muncul
sebagai biaya ketidaksesuaian (pekat) ke standar kualitas.
Kualitas mungkin berarti hal yang berbeda untuk orang yang berbeda. Biasanya dapat dilihat
sebagai mengait pada dua faktor utama:
1. Harapan memuaskan pelanggan mengenai atribut dan kinerja produk, seperti dalam fungsi
dan fitur.
2. Memastikan bahwa aspek teknis desain dan kinerja produk, apakah dapat berjalan sesuai
melakukan ke standar yang diharapkan.
Pengalaman menunjukkan bahwa hal itu jauh lebih murah untuk mencegah cacat daripada
mendeteksi dan memperbaiki mereka setelah mereka menjadi suatu produk.
Biaya Pencegahan
Biaya pencegahan yang dikeluarkan untuk memastikan bahwa perusahaan menghasilkan
produk yang sesuai dengan standar kualitas. Kualitas teknik, pelatihan karyawan dalam metode
yang dirancang untuk menjaga kualitas, dan pengendalian proses statistik adalah contoh dari biaya
pencegahan. Biaya pencegahan juga meliputi evaluasi dan pelatihan pemasok untuk memastikan
bahwa mereka dapat memberikan produk bebas cacat dan bahan dan lebih baik serta desain produk
yang lebih kuat. Pemasok seperti mendapatkan sebutan pemasok bersertifikat.
Biaya Appraisal
Biaya penilaian berhubungan dengan memeriksa produk untuk memastikan pemenuhan
standar baik internal dan kebutuhan pelanggan eksternal. Biaya pemeriksaan bagian pembelian,
bahan dan biaya pemeriksaan kualitas pada jalur perakitan termasuk dalam biaya appraisal.
Contohnya termasuk pemeriksaan bahan yang masuk, pemeliharaan tes peralatan, dan proses
pengendalian.
Just-In-Time Manufacturing
Sebuah sistem manufaktur yang komprehensif dan efektif akan mengintegrasikan banyak
ide-ide yang dibahas dalam bab ini adalah just-in-time (JIT) manufaktur. JIT manufaktur
merupakan sistem produksi berdasarkan permintaan proses berikutnya, bukan untuk memenuhi
kebutuhan sediaan yang akan disimpan di gudang.
Kaizen Costing
Pendekatan lean manufacturing telah berhasil diimplementasikan di banyak perusahaan.
Kaizen costing adalah sistem yang menyediakan data yang relevan untuk mendukung sistem lean
production. Kaizen berfokus kepada mengurangi biaya selama tahap manufacturing product.
Kaizen dalam bahasa Jepang berarti membuat perbaikan-perbaikan kecil ketimbang inovasi besar-
besaran.
Kaizen Costing terikat dengan sistem profit planning. Contoh, di Jepang, perusahaan mobil
menetapkan anggaran target profit tahunan bagi setiap pabrik. Semua unit memiliki cost base yang
sama dengan biaya aktual produksi mobil tahun sebelumnya. Semua pengurangan biaya
menggunakan cost base ini sebagai titik awalnya. Tujuan kaizen costing adalah untuk memastikan
produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan .
Target reduction rate adalah rasio target reduksi terhadap cost base. Kemudian rate ini
dianggarkan kepada semua biaya variabel dan menghasilkan jumlah target reduksi spesifik.
Kemudian manajemen melakukan perbandingan antara anggaran dan aktual. Tujuan Kaizen
costing adalah untuk memastikan bahwa biaya produksi aktual lebih rendah dari cost base.
BENCHMARKING
Stage 2: Developing Long-Term Commitment to the Benchmarking Project and Coalescing the
Benchmarking Team
Dalam tahap ini, organisasi harus mengembangkan komitmennya untuk proyek
benchmarking dan menyatu dengan tim benchmarking. Perubahan organisasi yang signifikan
dapat dilihat dari kinerja selama beberapa tahun, tingkat komitmen untuk benchmarking harus
jangka panjang bukan jangka pendek. Komitmen jangka panjang membutuhkan (1) dukungan
manajemen senior untuk memberikan tim benchmarking wewenang untuk menjadi ujung tombak
perubahan, (2) mengembangkan seperangkat tujuan yang jelas untuk memandu upaya
benchmarking dan (3) memberdayakan karyawan untuk membuat perubahan. Tim benchmarking
harus mencakup individu dari semua bidang fungsional di organisasi. Koordinator berpengalaman
biasanya diperlukan untuk mengatur Tim dan anggota dan mengembangkan metode pelatihan
benchmarking. Kurangnya pelatihan sering menyebabkan kegagalan pelaksanaan benchamarking.
Ukuran dari mitra benchmarking akan tergantung pada kegiatan atau metode khusus yang
diacu. Sebagai contoh, jika sebuah organisasi ingin memahami bagaimana organisasi besar dengan
beberapa divisi koordinat pemasoknya, maka organisasi mungkin akan mencari organisasi lain
dengan ukuran yang sama untuk benchmarking. Namun, ukuran tidak selalu merupakan faktor
penting. Misalnya, Daimler Chrysler Corporation adalah perusahaan besar yang mempelajari dari
flowchart metode pergudangan LL Bean. Akibatnya, Chrysler menerapkan metode yang
menyebabkan perubahan signifikan dalam cara-cara pemecahan masalah dalam organisasi yang
melibatkan pekerja.
Number
Awalnya, hal ini berguna bagi suatu organisasi untuk mempertimbangkan beragam mitra
benchmarking. Namun, organisasi harus menyadari bahwa jumlah mitra meningkat, begitu juga
masalah koordinasi, ketepatan waktu, dan keprihatinan atas informasi kepemilikan pengungkapan.
Para peneliti berpendapat bahwa perubahan lingkungan bisnis saat ini cenderung mendorong
perusahaan untuk memiliki jumlah peserta yang lebih besar karena meningkatnya persaingan dan
kemajuan teknologi dalam pengolahan informasi dalam meningkatkan manfaat benchmarking.
Faktor lain adalah posisi relatif organisasi dalam suatu industri. Dalam banyak kasus,
pendatang baru industri dan mereka yang kinerja pada indikator terkemuka telah menolak lebih
mungkin untuk mencari yang lebih luas berbagai mitra pembandingan daripada yang adalah
pemimpin industri yang mapan. Orang-orang yang mungkin patokan pemimpin industri karena
komitmen mereka untuk melakukan perbaikan terus-menerus.
Degree of Trust
Dari sudut organisasi, mengembangkan kepercayaan di antara mitra sangat penting untuk
memperoleh informasi yang benar dan tepat waktu. Sebagian besar organisasi, termasuk pemimpin
industri, beroperasi secara quid pro quo basis, dengan pemahaman bahwa kedua organisasi akan
mendapatkan informasi yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Dua dimensi yang berkaitan dengan pengumpulan informasi: (1) jenis mengumpulkan
informasi bahwa organisasi melakukan benchmarking dan (2) metode pengumpulan informasi.
Type of Information
Perusahaan yang tertarik pada benchmarking dapat fokus pada tiga kelas yang luas dari
informasi: Product Benchmarking adalah praktek yang membutuhkan waktu yang cukup lama
dari memeriksa produk organisasi lain secara hati-hati. Functional (prosses) benchmarking
adalah studi tentang organisasi lain mengenai praktik dan biaya sehubungan dengan fungsi atau
proses, seperti perakitan atau distribusi. Strategic Benchmarking adalah studi tentang strategi
organisasi lain dan keputusan strategis yang diambil, seperti mengapa organisasi memilih salah
satu strategi tertentu lebih lain. Sejak metode manajemen akuntansi telah menjadi bagian integral
dari strategi banyak organisasi, benchmarking dari metode ini akan terjadi sebagai bagian dari
fungsi akuntansi manajemen.