Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan pada waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Praktikum Kimia
Dasar 1”. Saya berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca
tentang konsep didalamnya. Selain itu tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Kami selaku penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca, sehingga makalah ini bisa mencapai kesempurnaan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
perlu membahas elektron valensi dari atom-atom yang terlibat dalam ikatan kimia
tersebut.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari struktur molekul.
2. Memahami struktur geometri tetrahedral dan oktahedral.
3. Memahami struktur geometri tetrahedral dan oktahedral.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada dua bentuk tersebut terdapat 4 buah ikatan A-X. Perbedaan besarnya
sudut ikatan X-A-X Mengakibatkan diperolehnya dua bentuk ekstrem yang
berbeda yaitu tetra hedral dengan sudut ikatan X-A-X sebesar 109o 28’ dan
bujursangkar dengan sudut ikatan cis-X-A-X sebesar 90o serta trans-X-A-X
sebesar 180o . Apabila pada dua bentuk tersebut salah satu dari ikatan A-X putus
akan diperoleh molekul AX3 dengan dua bentuk, yaitu trigonal piramida dan huruf
T seperti pada Gambar 1.2
Dari contoh – contoh di atas tampak bahwa bentuk suatu molekul benar –
benar ditentukan oleh jumlah ukatan dan besar sudut ikatan yang ada. Dengan
menentukan bentuk molekul pasangan elektron bebas tidak disertakan. Adanya
pasangan elektron bebas (PEB) tersebut dapat memperkecil besarnya sudut sudut
ikatan yang ada di sekitar atom pusat. (Suyanti. Retno Dwi, 2008)
Sebuah ikatan terbentuk karena terjadinya tumpang tindih orbital atom
atom. Di samping itu, agar ikatan yang terbentuk stabil energi kedua orbital harus
sama atau hampir sama dan simetris kedua orbital tersebut terhadap sumbu ikatan
juga harus sama. Hibridisasi dapat terjadi apabila perbedaan tingkat energi dari
orbital orbital yang terlibat tidak terlalu besar, karena untuk memindahkan
elektron yang telah berpasangan ke orbital lain yang energinya lebih tinggi
diperlukan energi. Besi yang diperlukan tidak mungkin terlalu besar karena harus
diimbangi oleh kestabilan yang dicapai. Yang terbentuk karena terjadinya
hibridisasi dapat dijelaskan dengan teori ikatan valensi maupun dengan teori teori
orbital molekul. (Syarifuddin. Nuraini, 1994)
Pada awal perkembangan teori ikatan valensi, pengaruh dari pasangan
elektron bebas cenderung kurang diperhatikan. Apabila pada kulit valensi atom
pusat dari molekul-molekul yang berbeda terdapat pasangan pasangan elektron
ikatan dengan jumlah yang sama dan pasangan pasangan elektron bebas dengan
jumlah yang sama pula, maka pasangan pasangan elektron tersebut dapat memiliki
susunan dalam ruang yang sama sehingga bentuk molekulnya sama. (Sukardjo,
1985)
Gillespie dan Nylom mengembangkan suatu teori yang disebut teori
VSEPR. Teori tersebut dikembangkan berdasarkan ide-ide yang dari Sidgwick dan
Powell. Teori VSEPR dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan
bentuk molekul. Bentuk molekul merupakan bentuk tiga dimensi dari suatu
molekul yang ditentukan oleh jumlah ikatan dan sudut-sudut ikatan yang ada di
sekitar atom pusatnya. Istilah lain dari bentuk molekul adalah geometri dan
struktur molekul. Pada molekul dengan satu atom pusat atau dengan atom pusat
bervariasi, setiap atom pusat dengan subtituen-subtituennya yang diikatnya akan
memiliki geometri tertentu. Teori ini didasarkan pada jumlah pasangan elektron
ikatan dan pasangan elektron bebas dalam kulit valensi atom pusat suatu molekul.
5
Teori ini menyatakan bahwa bentuk molekul dapat ditentukan berdasarkan tolakan
pasangan elektron dalam kulit valensi atom pusat. (Effendy, 2006)
Suatu molekul dengan ikatan-ikatan tunggal dapat dinyatakan dengan rumus
umum AXmEn. A adalah atom pusat, X subsituen yang terikat pada atom pusat,
dan E pasangan elektron bebas yang terdapat pada kulit valensi atom pusat.
Indeks m menyatakan banyaknya substituen yang terikat pada atom pusat atau
banyaknya pasangan elektron ikatan sigma, sedangkan indeks n menyatakan
banyaknya pasangan elektron bebas. Jumlah m dan n merupakan bilangan
koordinasi dari atom pusat. Berikut adalah tabel bentuk-bentuk molekul yang
terjadi akibat banyaknya pasangan elektron ikat (PEI) dan pasangan elektron
bebas (PEB) :
PEI PEB
PE Tipe Bentuk Geometri Molekul Contoh
(X) (E)
BeCl2
2 2 0 AX2 Linear
BCL3
Trigonal
3 3 0 AX3
Planar
SO2
Membentuk
3 2 1 AX2E
Sebuah Sudut
CH4
4 4 0 AX4 Tetrahedral
NH3
Trigonal
4 3 1 AX3E
Piramida
6
H2O
Membentuk
4 2 2 AX2E2
Sebuah Sudut
PCl5
Trigonal
5 5 0 AX5
Bipiramida
TeCl4
Tetrahedral
Terdistorsi
5 4 1 AX4E
(jungkat-
jungkit) SF4
ClF3
Membentuk
5 3 2 AX3E2
Huruf T
I3-
5 2 3 AX2E3 Linear
SF6
6 6 0 AX6 Oktahedral
7
IF5
Tetragonal
6 5 1 AX5E
Piramida
ICl4-
Segi Empat
6 4 2 AX4E2 XeF4
Datar
(Tabel 1.1) Bentuk-bentuk molekul yang terjadi akibat banyaknya (PEI) dan
(PEB)
BAB III
PEMBAHASAN
lebih atom. Atom-atom dalam molekul dan ion poliatomik berikatan satu dengan
yang lain melalui ikatan kovalen. Di dalam ruangan, atom-atom yang terdapat
pada suatu molekul atau ion poliatomik berada pada kedudukan tertentu sehingga
diperoleh bentuk molekul yang tertentu pula.
Struktur molekul adalah penggambaran ikatan-ikatan unsur atau atom yang
membentuk molekul. Molekul terdiri dari sejumlah atom yang bergabung melalui
ikatan kimia, baik itu ikatan kovalen, ikatan hidrogen dan ikatan ion, serta ikatan-
iktan kimia lainnya. Dan atom tersebut berkisar dari jumlah yang sangat
sedikit(dari atom tunggal, seperti gas mulia) sampai jumlah yang sangat banyak
(seperti pada polimer, protein atau bahkan DNA). Bentuk molekul, yang berarti
cara atom tersusun di dalam ruang, mempengaruhi banyak sifat-sifat fisika dan
kimia molekul tersebut. Kebanyakan molekul mempunyai bentuk yang didasarkan
kepada lima bentuk geometri yang berbeda.
Molekul-molekul di dalam berikatan, mengacu pada beberapa aturan dan
bentuk-bentuk ikatan kimia. Apabila molekul ingin berikatan harus sesuai dengan
aturan-aturan atau syarat-syarat unsur-unsur tersebut dalam membentuk sebuah
molekul. Karena tidak sembarang suatu unsure membentuk molekul.
Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang
saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan
bermuatan netral serta cukup stabil. Menurut definisi ini, molekul berbeda dengan
ion poliatomik. Dalam kimia organik dan biokimia, istilah molekul digunakan
secara kurang kaku, sehingga molekul organik dan biomolekul bermuatan pun
dianggap termasuk molekul.
elektron adalah 109.470. Sebagai contoh metana (CH4), H2O, CCl4, SiCl4, BF4-,
BeCl42-, GeCl4, SnCl4, AsCl4+ dan FeCl42-adalah molekul tetrahedral.
Atom S Atom F
Nomor atom 16 9
Konfigurasi elektron atom 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 1s2 2s2 5p5
Dalam molekul SF4, satu atom S mengikat 4 atom F. Pengikatan ini dapat
berlangsung dengan mengeksitasi 1 elektron dari orbital 3p ke orbital 3d.
13
Orbital yang sudah berisi enam buah elektron menyendiri akan ditempai
oleh enam buah elektron dari atom F
Atom pusat S memiliki nomor atom 16, dengan konfigurasi elektron: 1s2,
2s2, 2p6, 3s2, 3p4 sehingga mempunyai 6 elektron valensi. Atom S mengikat
6 atom F yang masing-masing memiliki 7 elektron, sehingga:
Jumlah atom : S = 6 x 1 = 6 elektron
F = 6 x 1 = 6 elektron
+
12 elektron
Bentuk kristal XeF6 ini umumnya dalam bentuk [XeF5]+ F– pada keadaan
padat. Sementara sp3d3yang pasti dalam keadaan gas sulit untuk ditentukan.
Namun kini dapat diprediksi bahwa bentuk XeF 6 ini merupakan bentuk oktahedral
yang mengalami distorsi (“sedikit rusak”, oktahedral yang tidak sempurna) atau
dengan istilah lain oktahedral yang mengalami penataan ulang karena adanya satu
pasangan elektron bebas yang menempati salah satu muka oktahedral. Dengan
begitu bentuk stabilnya sulit untuk dijumpai karena adanya pasangan elektron
bebas ini.
Satu orbital 5s, tiga orbital 5p, dan tiga orbital 5d membentuk tujuh orbital
hibrida sp3d3 yang menempati sudut dari struktur yang akan dibentuk. Satu orbital
yang terisi pasangan elektron bebas akan menempati bagian salah satu sisi muka
oktahedral dan 6 orbital masing–masing berisi satu elektron ini empat di
antaranya menempati axial (bidang horizontal) dan 2 yang lainnya pada posisi
equatorial. Keenam elektron ini akan berikatan kovalen dengan 6 atom F yang
masing-masing menyumbang 1 elektron. Jadi bentuk geometri elektron–nya
adalah oktahedral, dan geometri molekulnya oktahedral terdistorsi.
17
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Struktur molekul adalah penggambaran ikatan-ikatan unsur atau atom yang
membentuk molekul. Sedangkan bentuk molekul adalah bentuk tiga dimensi dari
suatu molekul yang ditentukan oleh jumlah ikatan dan besarnya sudut - sudut
ikatan yang ada disekitar atom pusatnya.
DAFTAR PUSTAKA