Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KIMIA

STRUKTUR GEOMETRI TETRAHEDRAL DAN OKTAHEDRAL

Disusun Oleh:

Vina Dzurrotun (43014180


Vika Aulia Wati (43014180
Deluna Hayang F (430141800
Nurul Aulia N.F (4301418021)
Nisa Fathin Muslimah (4301418050)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan pada waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Praktikum Kimia
Dasar 1”. Saya berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca
tentang konsep didalamnya. Selain itu tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Kami selaku penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca, sehingga makalah ini bisa mencapai kesempurnaan.

Semarang, 07 November 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................i


KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1. Latar Belakang ...............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .........................................................................................2
1.3. Tujuan.............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................8
3.1. Struktur Molekul............................................................................................8
3.2. Struktur Geometri Tetrahedral........................................................................9
3.3. Struktur Geometri Oktahedral........................................................................13
BAB IV PENUTUP...............................................................................................18
4.1. Kesimpulan ....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................19

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsep tentang molekul terdiri atas atom-atom yang terikat satu dengan yang
lainnya menurut pola-pola tertentu. Molekul terdiri dari sejumlah atom yang
bergabung melalui ikatan kimia, dan atom tersebut berkisar dari jumlah yang
sangat sedikit (dari atom tunggal, seperti gas mulia) sampai jumlah yang sangat
banyak (seperti pada polimer, protein atau bahkan DNA). Bentuk molekul, yang
berarti cara atom tersusun di dalam ruang, mempengaruhi banyak sifat-sifat fisika
dan kimia molekul tersebut. Kebanyakan molekul mempunyai bentuk yang
didasarkan kepada lima bentuk geometri yang berbeda.
Molekul-molekul di dalam berikatan, mengacu pada beberapa aturan dan
bentuk-bentuk ikatan kimia. Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antar atom
atau antar molekul. Ikatan kimia meliputi ikatan kovalen dan ikatan ionis serta ada
juga ikatan lain dalam kimia (seperti ikatan hidrogen, gaya van der waals, ikatan
ion kompleks, dsb.). Ikatan ion adalah suatu ikatan yang terjadi pada atom yang
mempunyai muatan yang terbentuk sebagai akibat adanya gaya tarik menarik
antara ion positif dan ion negatif. Ion positif terbentuk kareba unsur logam
melepaskan elektronnya, sedang ion negatif terbentuk karena unsur nonlogam
menerima elektron. Sedangkan yang dimaksud dengan ikatan kovalen adalah
ikatan yang terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam yang lain
dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron. Pemakaian bersama yang
dimaksud adalah dari elektron valensinya, sehingga persyaratan kulit terluar harus
dipenuhi.
Apabila molekul ingin berikatan harus sesuai dengan aturan-aturan atau syarat-
syarat unsur-unsur tersebut dalam membentuk sebuah molekul. Karena tidak
sembarang suatu unsur membentuk molekul. Ikatan kimia bertujuan agar
mencapai kestabilan dalam suatu unsur. Ketika atom berinteraksi untuk
membentuk ikatan kimia, hanya bagian terluarnya saja yang bersinggungan
dengan atom lain. Oleh karena itu, untuk mempelajari ikatan kimia kita hanya
2

perlu membahas elektron valensi dari atom-atom yang terlibat dalam ikatan kimia
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan struktur molekul?
2. Bagaimana bentuk struktur geometri tetrahedral?
3. Bagaimana bentuk struktur geometri oktahedral?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari struktur molekul.
2. Memahami struktur geometri tetrahedral dan oktahedral.
3. Memahami struktur geometri tetrahedral dan oktahedral.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Bentuk molekul didefinisikan sebagai bentuk tiga dimensi dari suatu


molekul yang ditentukan oleh jumlah ikatan dan besarnya sudut - sudut ikatan
yang ada disekitar atom pusatnya. Berdasarkan definisi tersebut tampak bahwa
jumlah ikatan dan besar sudut ikatan adalah dua faktor penting dalam menentukan
bentuk suatu molekul. (Sakidja, 1989)
Sebagai contoh : ada molekul AX4 dapat memiliki berbagai kemungkinan
bentuk, dua diantaranya adalah tetrahedral dan bujursangkar seperti pada Gambar
1.1.

(Gambar 1.1) AX4 dengan bentuk tetrahedral dan bujursangkar

Pada dua bentuk tersebut terdapat 4 buah ikatan A-X. Perbedaan besarnya
sudut ikatan X-A-X Mengakibatkan diperolehnya dua bentuk ekstrem yang
berbeda yaitu tetra hedral dengan sudut ikatan X-A-X sebesar 109o 28’ dan
bujursangkar dengan sudut ikatan cis-X-A-X sebesar 90o serta trans-X-A-X
sebesar 180o . Apabila pada dua bentuk tersebut salah satu dari ikatan A-X putus
akan diperoleh molekul AX3 dengan dua bentuk, yaitu trigonal piramida dan huruf
T seperti pada Gambar 1.2

(Gambar 1.2) AX3 dengan bentuk trigonal piramida dan huruf T


4

Dari contoh – contoh di atas tampak bahwa bentuk suatu molekul benar –
benar ditentukan oleh jumlah ukatan dan besar sudut ikatan yang ada. Dengan
menentukan bentuk molekul pasangan elektron bebas tidak disertakan. Adanya
pasangan elektron bebas (PEB) tersebut dapat memperkecil besarnya sudut sudut
ikatan yang ada di sekitar atom pusat. (Suyanti. Retno Dwi, 2008)
Sebuah ikatan terbentuk karena terjadinya tumpang tindih orbital atom
atom. Di samping itu, agar ikatan yang terbentuk stabil energi kedua orbital harus
sama atau hampir sama dan simetris kedua orbital tersebut terhadap sumbu ikatan
juga harus sama. Hibridisasi dapat terjadi apabila perbedaan tingkat energi dari
orbital orbital yang terlibat tidak terlalu besar, karena untuk memindahkan
elektron yang telah berpasangan ke orbital lain yang energinya lebih tinggi
diperlukan energi. Besi yang diperlukan tidak mungkin terlalu besar karena harus
diimbangi oleh kestabilan yang dicapai. Yang terbentuk karena terjadinya
hibridisasi dapat dijelaskan dengan teori ikatan valensi maupun dengan teori teori
orbital molekul. (Syarifuddin. Nuraini, 1994)
Pada awal perkembangan teori ikatan valensi, pengaruh dari pasangan
elektron bebas cenderung kurang diperhatikan. Apabila pada kulit valensi atom
pusat dari molekul-molekul yang berbeda terdapat pasangan pasangan elektron
ikatan dengan jumlah yang sama dan pasangan pasangan elektron bebas dengan
jumlah yang sama pula, maka pasangan pasangan elektron tersebut dapat memiliki
susunan dalam ruang yang sama sehingga bentuk molekulnya sama. (Sukardjo,
1985)
Gillespie dan Nylom mengembangkan suatu teori yang disebut teori
VSEPR. Teori tersebut dikembangkan berdasarkan ide-ide yang dari Sidgwick dan
Powell. Teori VSEPR dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan
bentuk molekul. Bentuk molekul merupakan bentuk tiga dimensi dari suatu
molekul yang ditentukan oleh jumlah ikatan dan sudut-sudut ikatan yang ada di
sekitar atom pusatnya. Istilah lain dari bentuk molekul adalah geometri dan
struktur molekul. Pada molekul dengan satu atom pusat atau dengan atom pusat
bervariasi, setiap atom pusat dengan subtituen-subtituennya yang diikatnya akan
memiliki geometri tertentu. Teori ini didasarkan pada jumlah pasangan elektron
ikatan dan pasangan elektron bebas dalam kulit valensi atom pusat suatu molekul.
5

Teori ini menyatakan bahwa bentuk molekul dapat ditentukan berdasarkan tolakan
pasangan elektron dalam kulit valensi atom pusat. (Effendy, 2006)
Suatu molekul dengan ikatan-ikatan tunggal dapat dinyatakan dengan rumus
umum AXmEn. A adalah atom pusat, X subsituen yang terikat pada atom pusat,
dan E pasangan elektron bebas yang terdapat pada kulit valensi atom pusat.
Indeks m menyatakan banyaknya substituen yang terikat pada atom pusat atau
banyaknya pasangan elektron ikatan sigma, sedangkan indeks n menyatakan
banyaknya pasangan elektron bebas. Jumlah m dan n merupakan bilangan
koordinasi dari atom pusat. Berikut adalah tabel bentuk-bentuk molekul yang
terjadi akibat banyaknya pasangan elektron ikat (PEI) dan pasangan elektron
bebas (PEB) :

PEI PEB
PE Tipe Bentuk Geometri Molekul Contoh
(X) (E)
BeCl2
2 2 0 AX2 Linear

BCL3

Trigonal
3 3 0 AX3
Planar

SO2

Membentuk
3 2 1 AX2E
Sebuah Sudut

CH4

4 4 0 AX4 Tetrahedral

NH3
Trigonal
4 3 1 AX3E
Piramida
6

H2O
Membentuk
4 2 2 AX2E2
Sebuah Sudut

PCl5

Trigonal
5 5 0 AX5
Bipiramida

TeCl4

Tetrahedral
Terdistorsi
5 4 1 AX4E
(jungkat-
jungkit) SF4

ClF3

Membentuk
5 3 2 AX3E2
Huruf T

I3-
5 2 3 AX2E3 Linear

SF6

6 6 0 AX6 Oktahedral
7

IF5
Tetragonal
6 5 1 AX5E
Piramida

ICl4-

Segi Empat
6 4 2 AX4E2 XeF4
Datar

(Tabel 1.1) Bentuk-bentuk molekul yang terjadi akibat banyaknya (PEI) dan
(PEB)

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Struktur Molekul


Pada umumnya pembahasan tentang bentuk molekul sekaligus mencangkup
bentuk ion poliatomik. Ion poliatomik adalah ion yang tersusun oleh dua atau
8

lebih atom. Atom-atom dalam molekul dan ion poliatomik berikatan satu dengan
yang lain melalui ikatan kovalen. Di dalam ruangan, atom-atom yang terdapat
pada suatu molekul atau ion poliatomik berada pada kedudukan tertentu sehingga
diperoleh bentuk molekul yang tertentu pula.
Struktur molekul adalah penggambaran ikatan-ikatan unsur atau atom yang
membentuk molekul. Molekul terdiri dari sejumlah atom yang bergabung melalui
ikatan kimia, baik itu ikatan kovalen, ikatan hidrogen dan ikatan ion, serta ikatan-
iktan kimia lainnya. Dan atom tersebut berkisar dari jumlah yang sangat
sedikit(dari atom tunggal, seperti gas mulia) sampai jumlah yang sangat banyak
(seperti pada polimer, protein atau bahkan DNA). Bentuk molekul, yang berarti
cara atom tersusun di dalam ruang, mempengaruhi banyak sifat-sifat fisika dan
kimia molekul tersebut. Kebanyakan molekul mempunyai bentuk yang didasarkan
kepada lima bentuk geometri yang berbeda.
Molekul-molekul di dalam berikatan, mengacu pada beberapa aturan dan
bentuk-bentuk ikatan kimia. Apabila molekul ingin berikatan harus sesuai dengan
aturan-aturan atau syarat-syarat unsur-unsur tersebut dalam membentuk sebuah
molekul. Karena tidak sembarang suatu unsure membentuk molekul.
Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang
saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan
bermuatan netral serta cukup stabil. Menurut definisi ini, molekul berbeda dengan
ion poliatomik. Dalam kimia organik dan biokimia, istilah molekul digunakan
secara kurang kaku, sehingga molekul organik dan biomolekul bermuatan pun
dianggap termasuk molekul.

3.2 Struktur Geometri Tetrahedral


Tetra menunjukkan empat, dan hedral berhubungan dengan muka padatan,
sehingga tetrahedral berarti memiliki empat muka. Bentuk ini ditemukan bila
terdapat empat ikatan semua pada atom ikatan semua pada atom pusat, tanpa
pasangan elektron bebas. Sesuai dengan teori VSEPR, sudut ikatan antara ikatan
9

elektron adalah 109.470. Sebagai contoh metana (CH4), H2O, CCl4, SiCl4, BF4-,
BeCl42-, GeCl4, SnCl4, AsCl4+ dan FeCl42-adalah molekul tetrahedral.

a. Berikut bentuk geometri dari CH4 dengan metode hibridisasi :

Karbon mempunyai nomor atom 6 sehingga konfigurasi elektronnya: 1s² 2s²


2p². Konfigurasi elektron atom karbon tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut.

Orbital hibrida adalah orbital yang terbentuk sebagai hasil penggabungan


(hibridisasi) 2 atau lebih orbital atom. Sebagai contoh, sebuah atom C yang
pada kulit valensinya memiliki 3 orbital, yaitu 2s2, 2px1, 2pyl, dan sebuah
orbital kosong, 2pz°. Keempat orbital ini dapat berhibridisasi membentuk
empat orbital hibrida sp3. Masing-masing orbital hibrid dari atom C inilah
yang digunakan untuk berikatan dengan 4 orbital s dari 4 atom H
membentuk sebuah molekul CH4 Keempat ikatan ini saling mem-bentuk
sudut tetrahedron.

(Gambar 2.1) Bentuk geometri CH4


10

(Gambar 2.2) Hibridisasi orbital 2s

dan tiga orbital 2p membentuk orbital hibrida sp3

Masing-masing elektron valensi dalam orbital hibrida sp3 tidak


berpasangan dengan spin sejajar (aturan Hund). Molekul CH4 dibentuk
melalui tumpang tindih orbital hibrida sp3 dari atom C dan orbital 1s dari
atom H membentuk empat orbital ikatan sigma terlokalisasi.

b. Berikut bentuk geometri dari CH4dengan Metode VSEPR

Atom pusat C memiliki nomor atom 6, dengan konfigurasi elektron: 1s2,


2s2, 2p2, sehingga mempunyai 4 elektron valensi. Atom C mengikat 4 atom
H yang masing-masing memiliki 1 elektron tunggal, sehingga :

Jumlah atom : C = 4 x 1 = 4 elektron


H = 4 x 1 = 4 elektron
+
8 elektron
11

(Gambar 2.3) Srtuktur Lewis CH4

Dari 8 elektron (4 pasang elektron) tersebut, keempatnya merupakan PEI


(Pasangan Elektron Ikatan) dengan 1 elekton atom C berikatan dengan 1
elektron atom H. kita dapat menyimpulkan bahwa molekul CH4 dengan
notasi VSEPR AX4, memiliki bentuk molekul tetrahedron (tetrahedral).

Sebuah tetrahedron adalah polihedron cembung. Dalam polihedron


cembung kita dapat memilih dua titik acak pada permukaannya dan
menggabungkannya dengan garis. Garis ini melewati badan polihedron.
Sifat ini dipenuhi dengan tetrahedron. Selain itu, garis yang
menghubungkan dua titik tetrahedron dapat meluas melebihi bentuknya.
Namun, dengan meningkatnya jumlah sisi, sifat unik polihedron cembung
ini akan dilanggar.

Terdapat bentuk geometri molekul tetrahedral terdistorsi, contohnya pada


senyawa SF4 :

Atom S Atom F

Nomor atom 16 9

Elektron valensi atom 6 7

Konfigurasi elektron atom 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 1s2 2s2 5p5

Rumus : AX4E berbentuk tetrahedral terdistorsi

Bentuk molekul senyawa SeF4 menurut teori VSEPR :


12

(Gambar 2.4 ) Struktur Lewis dari SF4

Atom S sebagai atom pusat memiliki 6 elektron valensi, empat elektron


valensi terlibat dalam ikatan dengan empat atom F di sekitarnya, masing-masing
membentuk ikatan tunggal (PEI=4) maka atom S memiliki satu pasangan elektron
bebas (PEB=1) sehingga SF4 diprediksi berbentuk tetrahedral terdistorsi AX4E.

(Gambar 2.5) Bentuk molekul senyawa SF4 menurut teori hibridisasi

Diagram orbital atom S:

Dalam molekul SF4, satu atom S mengikat 4 atom F. Pengikatan ini dapat
berlangsung dengan mengeksitasi 1 elektron dari orbital 3p ke orbital 3d.
13

Kemudian 4 elektron dari 4 atom F memasuki orbital 3p dan 3d sehingga


terbentuk orbital hibrida sp3d. Bentuknya bukan segitiga bipiramida, tetapi
tetrahedral terdistorsi atau jungkat-jungkit. Hal ini disebabkan, satu dari orbital
sp3d digunakan untuk menampung satu pasang elektron bebas dari atom S.

Jadi, molekul SF4 diprediksi berbentuk tetrahedral terdistorsi.

3.3 Struktur Geometri Oktahedral


Okta menunjukkan delapan, dan hedral berhubungan dengan muka padatan,
sehingga oktahedral berarti memiliki delapan muka. Oktahedron adalah salah satu
padatan Platonis, walaupun molekul oktahedral biasanya memiliki atom di
pusatnya dan tidak ada ikatan antara atom-atom ligan.Sesuai dengan teori VSEPR,
sudut ikatan antara ikatan elektron adalah 900. Contoh senyawa oktahedral adalah
(SF6), Mo(CO)6, SF6, SeF6, TeF6, MoF6, dan WF6.

a. Berikut bentuk geometri dari SF6dengan metode hibridisasi


14

Orbital yang sudah berisi enam buah elektron menyendiri akan ditempai
oleh enam buah elektron dari atom F

Keenam orbital ini dapat berhibridisasi membentuk enam orbital hibrida

Masing-masing orbital hibrid dari atom S inilah yang digunakan untuk


berikatan dengan 6 orbital s dari 6 atom S membentuk sebuah
molekul SF6. Keenam ikatan ini saling membentuk sudut oktahedron.
15

(Gambar 2.6) Bentuk geometri SF6

b. Berikut bentuk geometri dari SF6 denganMetode VSEPR

Atom pusat S memiliki nomor atom 16, dengan konfigurasi elektron: 1s2,
2s2, 2p6, 3s2, 3p4 sehingga mempunyai 6 elektron valensi. Atom S mengikat
6 atom F yang masing-masing memiliki 7 elektron, sehingga:
Jumlah atom : S = 6 x 1 = 6 elektron
F = 6 x 1 = 6 elektron
+
12 elektron

(Gambar 2.7) Srtuktur Lewis SF6

Dari 12 elektron (6 pasang elektron) tersebut, keenamnya merupakan PEI


(Pasangan Elektron Ikatan) dengan 1 elekton atom S berikatan dengan 1
elektron atom F. kita dapat menyimpulkan bahwa molekul SF6 dengan
notasi VSEPR AX6, memiliki bentuk molekul oktahedral.
16

Terdapat bentuk geometri molekul oktahedral terdistorsi. Contohnya yaitu


pada XeF6 :

Bentuk kristal XeF6 ini umumnya dalam bentuk [XeF5]+ F– pada keadaan
padat. Sementara sp3d3yang pasti dalam keadaan gas sulit untuk ditentukan.
Namun kini dapat diprediksi bahwa bentuk XeF 6 ini merupakan bentuk oktahedral
yang mengalami distorsi (“sedikit rusak”, oktahedral yang tidak sempurna) atau
dengan istilah lain oktahedral yang mengalami penataan ulang karena adanya satu
pasangan elektron bebas yang menempati salah satu muka oktahedral. Dengan
begitu bentuk stabilnya sulit untuk dijumpai karena adanya pasangan elektron
bebas ini.

Menurut prediksi teori ikatan valensi penjelasan sebagai berikut :

Satu orbital 5s, tiga orbital 5p, dan tiga orbital 5d membentuk tujuh orbital
hibrida sp3d3 yang menempati sudut dari struktur yang akan dibentuk. Satu orbital
yang terisi pasangan elektron bebas akan menempati bagian salah satu sisi muka
oktahedral dan 6 orbital masing–masing berisi satu elektron ini empat di
antaranya menempati axial (bidang horizontal) dan 2 yang lainnya pada posisi
equatorial. Keenam elektron ini akan berikatan kovalen dengan 6 atom F yang
masing-masing menyumbang 1 elektron. Jadi bentuk geometri elektron–nya
adalah oktahedral, dan geometri molekulnya oktahedral terdistorsi.
17
18

BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Struktur molekul adalah penggambaran ikatan-ikatan unsur atau atom yang
membentuk molekul. Sedangkan bentuk molekul adalah bentuk tiga dimensi dari
suatu molekul yang ditentukan oleh jumlah ikatan dan besarnya sudut - sudut
ikatan yang ada disekitar atom pusatnya.

Struktur geometri tetrahedral terjadi bila terdapat molekul-molekul yang


mempunyai empat gugus elektron, semua berikatan, dan mempunyai komposisi
AB4 serta mempunyai sudut 109,5o .

Struktur geometri oktahedral terjadi bila terdapat molekul-molekul yang


mempunyai enam gugus elektron, semua berikatan, dan mempunyai komposisi
AB6 serta mempunyai sudut 90o .
19

DAFTAR PUSTAKA

Effendy. 2006. Teori Vespr, Kepolaran Dan Gaya Antarmolekul. Bayumedia


Publishing:Malang
Sakidja. 1989. Ikatan Kimia. P2LPTK:Jakarta
Sukardjo, 1985. Kimia Koordinasi. Bima Aksara:Yogyakarta
Suyanti, Retno Dwi. 2008. Kimia Koordinasi. Graha Ilmu:Medan
Syarifuddin, Nuraini. 1994. Ikatan Kimia. Gadjah Mada University
Press:Yogyakarta
https://id,m,wikipedia.org/wiki/Geometri_molekul

Anda mungkin juga menyukai