Managemen Unit
Managemen Unit
LAPORAN
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas manajemen keperawatan
disusun oleh:
KELOMPOK 1
RUANG FLAMBOYAN
Irma Nurmaliha 214118013 Erik Sandra Wiganda 214118012
CIMAHI
2019
KATA PENGANTAR
ِالرحِ ي ِْم
َّ ن َّ ِللا
ِِ الرحْ َم ِ ْــــــــــــــــــم
ِِ بِس
Puji syukur kami panjat kan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan ridho-Nya kami telah diberi kesehatan, kesabaran, dan
kekuatan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktik Manajemen
Keperawatan. Penulisan laporan ini diberikan untuk menambah pengetahuan
kami berkenaan dengan proses analisis SWOT dalam manajemen keperawatan
dan salah satu tugas yang diberikan dosen untuk menambah nilai tugas dari
Mata Kuliah Manajemen Keperawatan.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................. 5
C. Manfaat................................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN TEORITIS ............................................................................. 7
A. Konsep Manajemen Keperawatan ....................................................... 7
B. Pendekatan Manajemen Keperawatan .............................................. 10
BAB II KAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEPERAWATAN ............................ 64
A. Pengumpulan Data ............................................................................ 64
B. Gambaran Umum Bidan Keperawatan .............................................. 70
C. Ruang Inap Flamboyan ..................................................................... 71
D. Manajemen Unit ................................................................................. 73
1. Man ............................................................................................... 73
2. Metode ........................................................................................ 106
3. Material ....................................................................................... 115
4. Marketing .................................................................................... 141
5. Money ......................................................................................... 164
E. Analisa Swot Manajemen Unit ......................................................... 170
F. Tows Matrix ..................................................................................... 187
G. Rencana Strategi ............................................................................. 199
H. Internal Dan Eksternal Matrix ........................................................... 209
I. Matrix Space Table .......................................................................... 210
J. Matrix Space .................................................................................... 212
K. Alternatif Strategi ............................................................................. 213
J. Pengambilan Keputusan ................................................................. 214
J. Planning Of Action (POA) ................................................................ 236
DAFTAR PUSTAKA
_Toc431555847
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kualifikasi SDM ruang flamboyan RSU Mitra Anugrah Lestari tahun
2019 ............................................................................................................... 66
Tabel 3.3 Uraian tugas kepala ruang rawat inap flamboyan ........................................... 74
Tabel 3.5 Uraian tugas pelaksana ruang rawat inap flamboyan ..................................... 80
Tabel 3.7 Uraian tugas asisten perawat ruang rawat inap flamboyant ........................... 86
Tabel 3.17 Berdasarkan struktur (task) RSU Mitra Anugrah Lestari ................................ 103
Tabel 3.18 Berdasarkan struktur (relationship) RSU Mitra Anugrah Lestari .................... 103
Tabel 3.28 Distribusi frekuensi pengetahuan kepala ruangan tentang metode TIM
di ruang Flamboyan ...................................................................................... 110
Tabel 3.31 Frekuensi hasil observasi timbang terima di ruang flamboyant ..................... 111
Tabel 3.33 Frekuensi hasil observasi universal precaution di ruang flamboyan ..............
Tabel 3.34 Frekuensi hasil observasi mencuci tangan di ruang flamboyan ..................... 113
Tabel 3.36 Frekuensi hasil observasi pengolahan limbah di ruang flamboyan ................ 113
Tabel 3.37 Frekuensi hasil observasi sentralisasi obat di ruang flamboyan .................... 114
Tabel 3.38 Frekuensi hasil observasi perencanaan pulang pada pasien di ruang
Tabel 3.40 Standar kelayakan ruang rawat inap menurut depkes RI 2007 ..................... 115
Tabel 3.41 Sarana dan prasarana untuk petugas kesehatan .......................................... 126
Tabel 3.42 Sarana dan prasarana untuk pasien ............................................................. 128
Tabel 3.43 Sarana dan prasarana alat medis kesehatan ................................................ 131
Tabel 3.47 Daftar SOP tindakan di ruang flamboyan RSU Mitra Anugrah Lestar ............ 139
Tabel 3.48 Daftar indicator rekapitulasi data kunjungan pasien internis dan bedah
Tabel 3.49 Daftar indicator rekapitulasi data kunjungan pasien internis dan bedah
Tabel 3.50 Hasil BOR di ruang internis dan bedah bulan januari 2019 di ruang
Tabel 3.51 Hasil BOR di ruang internis dan bedah bulan februari 2019 di ruang
Tabel 3.52 Hasil BOR di ruang internis dan bedah bulan januari-februari 2019 di
ruang Flamboyan RSU Mitra Anugrah Lestari .............................................. 145
Tabel 3.53 Hasil BOR di ruang internis dan bedah tanggal 23,25-26 maret 2019
di ruang Flamboyan RSU Mitra Anugrah Lestari ........................................... 145
Tabel 3.54 Hasil AVLOS bulan januari-februri 2019 di ruang internis dan bedah di
Tabel 3.55 Hasil TOI bulan januari-februri 2019 di ruang internis dan bedah di
ruang Flamboyan RSU Mitra Anugrah Lestari .............................................. 147
Tabel 3.56 Hasil BTO bulan januari-februri 2019 di ruang flamboyan RSU Mitra
Tabel 3.57 Instansi yang bekerjasama dengan RSU Mitra Anugrah Lestari .................... 151
Tabel 3.59 Daftar kasus terbanyak di ruang flamboyan RSU Mitra Anugrah
Lestari .......................................................................................................... 153
Tabel 3.60 Data rekapitulasi di ruangan flamboyan RSU Mitra Anugrah Lestari
bulan januari-februari ................................................................................... 154
Tabel 3.61 Daftar rencana asuhan keperawatan terbanyak di ruangan flamboyan
Tabel 3.62 Daftar khusus terbanyak di ruangan flamboyan RSU Mitra Anugrah
Lestari .......................................................................................................... 157
Tabel 3.63 Tindakan terbanyak yang sering dilakukan di ruangan flamboyan RSU
Mitra Anugrah Lestari ................................................................................... 158
Tabel 3.70 Tarif ruang rawat inap ruangan VIV ............................................................... 168 ..
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawat merupakan salah satu bagian penting dalam pelayanan
dirumah sakit yang harus senantiasa siaga selama 24 jam terhadap pasien.
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan,
baik di dalam maupun di Iuar negeri yang diakui oleh pemerintah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang RI
Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan). Setiap perawat perlu
memiliki penguasaan teori sistematis yang mendasari pemberian asuhan
keperawatan serta hubungan antara teori dan penerapan dalam praktik
keperawatan. Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 2014
Tentang Keperawatan, praktik keperawatan merupakan pelayanan yang
diselenggarakan oleh perawat dalam bentuk asuhan keperawatan.
Asuhan keperawatan yang di berikan oleh perawat dalam praktik
keperawatan harus sesuai dengan lingkup kewenangan dan tanggung
jawab perawat baik secara mandiri maupun kolaborasi sehingga asuhan
keperawatan yang di berikan merupakan asuhan keperawatan berkualitas.
Asuhan Keperawatan yaitu rangkaian interaksi perawat dengan klien dan
Iingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan
kemandirian klien dalam merawat dirinya (Undang-Undang RI Nomor 38
Tahun 2014 Tentang Keperawatan). Perawat merupakan bagian terpenting
dalam proses kesembuhan klien sebagai petugas medis yang terdekat
dengan klien, seorang perawat harus bisa berkomunikasi terapeutik
dengan baik dalam komunikasi verbal maupun non verbal dengan tujuan
untuk memperbaiki dan meningkatkan status kesehatan klien. Pada saat
memberikan asuhan keperawatan perawat memiliki peranan yang sangat
penting dalam membantu pasien dan keluarga untuk mengambil keputusan
yang sulit serta mendapatkan informasi yang kompleks mengenai
kondisinya,tentunya perawat akan menghadapi perbedaan latar belakang
pasien, akan tetapi setiap pasien harus tetap diberikan pelayanan yang
sesuai dengan kebutuhan.
Profesionalisasi keperawatan merupakan proses dinamis dimana
profesi keperawatan yang telah terbentuk mengalami perubahan dan
perkembangan karakteristik sesuai dengan tuntutan profesi dan kebutuhan
masyarakat. Profesionalisasi merupakan proses pengakuan terhadap
sesuatu yang dirasakan, dinilai, dan diterima secara spontan oleh
masyarakat sehingga perawat dituntut untuk mengembangkan diri agar
dapat berpartisipasi dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.
Menurut Nursalam (2017) penampilan kerja merupakan akibat dari adanya
interaksi antara dua variabel yaitu kemampuan melaksanakan tugas dan
motivasi. Kemampuan melaksanakan tugas merupakan unsur utama dalam
menilai kinerja sesorang namun tugas tidak dapat diselesaikan dengan
baik tanpa didukung oleh kemauan dan motivasi.
Pelayanan keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan
profesional yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. Pada saat
memberikan pelayanan profesional terhadap klien/pasien dalam bentuk
asuhan keperawatan, perawat harus menerapkan prinsip etik dan
menjunjung tinggi kode etik. Menurut Nursalam (2017) Etik profesi
merupakan prinsip moral atau asas yang harus diterapkan oleh perawat
dalam hubungannya dengan pasien, teman sejawat dan masyarakat
umumnya.
Tuntunan terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan
sebagai fenomena yang harus direspon oleh perawat. Pelayanan
keperawatan secara profesional perlu mendapatkan perhatian dalam
pengembangan dunia keperawatan. Salah satu harapan adanya faktor
strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan
keperawatan adalah melakukan manajemen keperawatan dengan harapan
adanya faktor kelola yang optimal mampu meningkatkan keefektifan
pembagian pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan
klien terhadap pelayanan keperawatan.
Manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan
profesional dimana tim keperawatan dikelola dengan menjalankan 4 fungsi
manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian. keempat fungsi tersebut saling berhubungan dan
memerlukan keterampilan-keterampilan teknis, hubungan antara manusia
dan konseptual yang mendukung tercapainya asuhan keperawatan yang
bermutu, berdaya guna dan berhasil guna kepada klien. Adanya alasan
tersebut manajemen keperawatan perlu mendapat prioritas utama dalam
pengembangan keperawatan dimasa depan. Hal tersebut berkaitan dengan
tuntunan profesi dan tuntunan global bahwa setiap perkembangan dan
perubahan memerlukan secara profesional dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi (Nursalam, 2016).
Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses
keperawatan sebagai satu metode perlakuan asuhan keperawatan secara
profesional, sehingga diharapkan keduanya dapat saling menopang.
Sebagaimana proses keperawatan, dalam manajemen keperawatan terdiri
dari pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi hasil. Karena manajemen keperawatan mempunyai
kekhususan terhadap mayoritas tenaga daripada seorang pegawai, maka
setiap tahapan didalam proses manajemen lebih rumit dibandingkan
proses keperawatan.
Di samping itu, mengutip Nurachmah (2000), para manajer
keperawatan hendaknya senantiasa menjamin bahwa pelayanan yang
diberikan oleh para pelaksana keperawatan adalah pelayanan yang aman
dan mementingkan kenyamanan pasien. Selain itu juga, para manajer
perawat seyogyanya menggunakan perkembangan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi kesehatan/ keperawatan sebagai upaya untuk mewujudkan
praktik keperawatan yang beradsarkan pengetahuan dan fakta (knowledge/
evidence based nursing practice).
Sistem MAKP adalah suatu kerangka kinerja yang didefinisikan
dalam empat unsur yakni standar, proses keperawatan, pendidikan
keperawatan, dan sistem MAKP. Definisi tersebut berdasarkan prinsip-
prinsip nulai yang diyakini dan akan menentukan kualitas produk/jasa
layanan keperawatan. Jika perawat tidak memiliki nilai-nilai tersebut
sebagai suatu pengambilan keputusan yang independen maka tujuan
pelayanan kesehatan/keperawatan dalam memenuhi kepuasan pasien
tidak akan terwujud (Nursalam, 2017).
Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus menerus
menjadi tuntutan bagi organisasi pelayanan kesehatan khususnya di rumah
sakit. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 4 Tahun 2018
tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien, rumah sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit umum mempunyai
kewajiban dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
Pada tanggal 29 Desember 2006 RSU Mitra Anugrah Lestari
mendapat izin oprasional tipe C berdasarkan ijin penyelenggaraan Rumah
Sakit dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomer.YM.02.04.3.5.6494. Dan Ijin penyelenggaraan Rumah Sakit dari
Wali Kota Cimahi Nomer.503.36/001/1566/KPPT/2011. Dengan dasar
tersebut RSU Mitra Anugrah Lestari terus berbenah diri melengkapi
kekurangan baik sarana prasaranan maupun alat kesehatan untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan yang prima.
Di RSU Mitra Anugrah Lestari mencakup beberapa jenis pelayanan
kesehatan salah satunya adalah instalasi Rawat Inap. Ruang Rawat Inap
Flamboyan merupakan ruang rawat inap gabungan yang terdiri ruang rawat
bedah, dan ruang rawat penyakit dalam. Ruang rawat inap gabung
Flamboyan terdapat 16 kamar yang terdiri dari ruang rawat inap kelas VIP
(kamar 309), ruang rawat inap kelas 1 utama (kamar 308), ruang rawat
inap kelas 1 (kamar 300, 317), ruang rawat inap kelas 2 (kamar 310, 303,
305, 311, 316, 318), ruang rawat inap penyakit dalam kelas 3 (kamar 312,
315), ruang rawat inap bedah kelas 3 (kamar 301, 302), ruang rawat inap
isolasi bedah (kamar 306), ruang rawat inap isolasi paru (kamar 307),
dengan jumlah total 52 tempat tidur. Terdapat nurse station yang berada
dalam satu ruang lingkup, ruang tindakan keperawatan berada di samping
nurse station. Ruang rawat inap flamboyan sudah mempunyai ruangan
khusus perawat, yaitu ruang kepala ruangan, dan ruang ganti yang
selanjutnya difungsikan menjadi tempat mahasiswa praktik. Selain itu
ruang rawat inap flamboyan memiliki 2 ruang isolasi untuk bedah dan
penyakit dalam
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan kegiatan praktik profesi ners dalam mata ajar
manajemen keperawatan diharapkan mahasiswa mampu melakukan
pengelolaan manajemen unit dan manajemen asuhan keperawatan di
ruang Flamboyan RSU Mitra Anugrah Lestari.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang dapat dicapai melalui laporan ini yaitu
sebagai berikut:
a. Melakukan kajian situasi melalui analisa SWOT terhadap lima
dimensi manajemen yaitu man, method, material, money,
marketing diruang Flamboyan RSU Mitra Anugrah Lestari
b. Mendiagnosa masalah-masalah terkait 5 M dalam proses
pemberian pelayanan keperawatan diruang Flamboyan RSU Mitra
Anugrah Lestari.
c. Membuat Plan Of Action untuk menjawab masalah-masalah yang
ditemukan.
d. Mengimplementasikan rencana tindakan untuk mengatasi masalah
yang ditemukan.
e. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan.
C. Manfaat
Manfaat dari hasil laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Rumah Sakit
Memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan pengelolaan
manajemen unit dan manajemen asuhan keperawatan di RSU Mitra
Anugrah Lestari
2. Bagi Ruangan
Memberikan masukan terhadap perawat ruangan untuk mencapai
standar pelayanan yang paripurna, termotivasi untuk meningkatkan
kualitas pelayanan keperawatan yang bersifat mendasar terhadap
peningkatan kualitas hidup pasien.
3. Bagi Mahasiswa
Dapat secara langsung menerapkan konsep, teori dan prinsip
Model Praktik Keperawatan Profesional dalam pengelolaan pelayanan
keperawatan pada tingkat instalasi rawat inap disuatu tatanan
pelayanan kesehatan dan dapat berperan sebagai pembaharuan dan
model peran dalam kepemimpinan dan pengelolaan keperawatan
profesional.
7
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
dan pengontrol dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang
ditentukan sebelumnya.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka manejemen
keperawatan adalah suatu proses manajemen yang dilakukan oleh
anggota staf keperawatan yang dilakukan dengan merencanakan,
mengorganisasikan dan menggunakan sumber daya manusia secara
efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan, oleh sebab itu pelayanan keperawatan mempunyai
tujuan yaitu dapat meningkatkan dan mempertahankan kualitas
pelayanan rumah sakit, meningkatkan penerimaan masyarakat akan
pelayanan keperawatan, mendidik perawat agar profesional dan
bertanggung jawab, dapat m eningkatkan hubungan dengan pasien
atau keluarganya dan masyarakat, meningkatkan kegiatan umum untuk
menciptakan kepuasan pasien, mampu meningkatkan komunikasi antar
staf serta mampu meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja staf.
2. Prinsip Manajemen
Menurut Nursalam (2017) prinsip manajemen adalah sebagai berikut :
a. Manajemen merupakan kegiatan pengelolaan dan pengambilan
keputusan
b. Pengelolaan dan pengambilan keputusan selalu dihadapkan pada
ketidakpastian (uncertainly)
c. Untuk memperoleh tujuan pengambilan keputusan dan mengurangi
ketidakpastian diperlukan data, informasi, dan proses pengendalian.
5. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen – elemen dasar yang akan
selalu ada dan melekat didalam proses manajemen yang akan dijadikan
acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai
tujuan. Pada penerapannya didalam pelayanan kesehatan pendekatan
manajemen (Management Approach) diterapkan dalam bentuk fungsi
manajemen yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengarahan (directing), pengawasan (supervisi) dan
pengendalian (controlling) (Siagian, 2012).
a. Perencanaan (planning)
b. Pengorganisasian (organizing)
1) Struktur organisasi
2) Pengelompokan kegiatan
3) Koordinasi kegiatan
4) Evaluasi kegiatan
c. Pengarahan (directing)
d. Pengawasan (supervisi)
e. Pengendalian (controlling)
1) Perencanaan
Perencanaan adalah menyusun langkapkan strategis dalam
mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan. Perencanaandisini
dimaksutkan untuk menentukan kebutuhan dalam asuhan
keperawatan kepada semua pasien, menegakkan tujuan
mengalokasikan anggaran belanja, menetapkan ukuran dan tipe
tenaga keperawatan yang dibutuhkan, membuat pola struktur
organisasi yang dapat mengoptimalkan efektifitas kerja staf.
(Nursalam, 2017).
17
2) Pelaksanaan
Karena manajemen keperawatan memerlukan kerja melalui
orang lain, maka tahap implementasi dalam proses manajemen
terdiri atas bagaimana manajer memimpin orang lain untuk
menjalankan tindakan yang telah direncanakan. Fungsi
kepemimpinan dapat dibagi lagi dalam komponen fungsi yang
terdiri atas kepemimpinan, komunikasi dan motivasi (Nursalam,
2017).
3) Evaluasi
Tahap akhir proses manajerial adalah mengevaluasi seluruh
kegiatan yang telah dilaksanakan. Tujuan evaluasi disini adalah
untuk menilai seberapa jauh staf mampu melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tujuan organisasi yang telah ditetapkan
serta mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat dan
mendukung dalam pelaksanaan (Nursalam, 2017).
Khusus Disesuaikan
2) Cara need
Cara ini dihitung berdasarkan kebutuhan menurut beban
kerja yang diperhitungkan sendiri dan memenuhi standar
profesi.Untuk menghitung seluruh kebutuhan tenaga,
diperlukan terlebih dahulu gambaran tentang jenis pelayanan
yang diberikan kepada klien selama di rumah sakit. Misalnya
saja untuk klien yang berobat jalan, ia akan
melalui/mendapatkan pelayanan, antara pembelian karcis,
pemeriksaan perawat/dokter, penyuluhan, pemeriksaan
laboratorium, apotik dan sebagainya. Kemudian dihitung
standar waktu yang diperlukan agar pelayanan itu berjalan
dengan baik. Hundgins(1992)menggunakan standar waktu
pelayanan pasien sebagai berikut :
Contoh kasus:
Ruang rawat dengan 17 orang klien, dimana 3 orang dengan
ketergantungan minimal, 8 orang dengan ketergantungan partial
dan 6 orang dengan ketergantungan total.
3) Cara Demand
Cara demand adalah perhitungan jumlah tenaga menurut
kegiatan yang memang nyata dilakukan oleh perawat. Menurut
Tutuko (1992) setiap klien yang masuk ruang gawat darurat
dibutuhkan waktu sebagai berikut:
22
4) Cara Gillies
Gillies (1989) mengemukakan rumus kebutuhan tenaga
keperawatan di satu unit perawatan adalah sebagai berikut:
AXBXC F
= =H
(C – D) X E G
Keterangan :
A = Rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
B = Rata-rata jumlah pasien /hari
C = Jumlah hari/tahun
D = Jumlah hari libur masing-masing perawat
E = Jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per tahun
G= Jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun
H = Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
Catatan :
1) Jumlah hari takkerja/tahun
hari minggu (52hari) + cuti tahunan (12hari) + hari besar
(12hari) + cuti sakit/izin (10hari)=86 hari
2) Jumlah hari kerja efektif/tahun
Jumlah hari dalam 1 tahun – jumlah hari tak kerja = 365 – 86
= 279 hari
3) Jumlah hari efektif/minggu 279 : 7 = 40 minggu
Jumlah jam kerja peraat perminggu = 40 jam
4) Cuti hamil = 12 X 6 = 72 hari
5) Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan disatu unit
harus ditambah 20% (untuk antisipasi
kekurangan/cadangan).
6) Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per shift, yaitu
dengan ketentuan. Proposi dinas pagi 47%, sore 36%, dan
malam 17%.
7) Kombinasi jumlah tenaga menuut Abdellah dan Levinne
adalah 55% tenaga profesional dan 45% tenaga
nonprofesional.
Prinsip perhitungan rumus Gillies:
Dalam memberikan pelayanan keperawatan ada tiga jenis
bentuk pelayanan, yaitu:
a) Perawatan langsung, adalah perawatan yang diberikan oleh
perawat yang ada hubungan secara khusus dengan
kebutuhan fisik, psikologis, dan spiritual. Berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien pada perawat maka dapat
diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu: self care,
partial care, total care dan intensive care. Menurut Minetti
Huchinson (1994) kebutuhan keperawatan langsung setiap
pasien adalah empat jam perhari sedangkan untuk:
(1) Self care dibutuhkan ½ x 4 jam : 2 jam
(2) Partial care dibutuhkan ¾ x 4 jam : 3 jam
(3) Total care dibutuhkan 1- 1½ x 4 jam : 4-6 jam
(4) Intensive care dibutuhkan 2 x 4 jam : 8 jam
24
e) Critical Care
Rata-rata jumlah pasien/ hari = 10
Jumlah jam perawatan/hari= 12
f) Rawat Jalan
Jumlah pasein/hari = 100 orang
Jumlah jam perawatan/ hari = 15 menit
g) Kamar Bersalin
Waktu pertolongan kala I-IV = 4 jam/pasien
Jam kerja efektif = 7 jam/ hari
Rata-rata jumlah pasien setiap hari = 10 orang
b. Komunikasi
Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam aktivitas
manajer keperawatan dan sebagai bagian yang selalu ada dalam
proses manajemen keperawatan bergantung pada posisi manajer
dalam struktur organisasi. Berdasarkan hasil penelitian Swansbrung
(1990) dalam Nursalam (2017), bahwa lebih dari 80% waktu
digunakan manajer untuk berkomunikasi, 16% untuk membaca, dan
29
2) Hambatan Komunikasi
Secara objektif hambatan yang secara tidak disengaja
keberadaannya (faktor lingkungan, kurang kemapuan, waktu yang
tidak tepat, media tidak cocok). Secara subjektif hambatan yang
secara sengaja dibuat sehingga menimbulkan gangguan
(pertentangan kepentingan, prejudis, iri hati).
30
a) Faktor komunikator
(1) Keterampilan yang kurang dalam penyampaian isi pesan
(2) Penggunaan media tidak tepat
(3) Tidak bisa memanipulasi kondisi lingkungan yang tidak
kondusif
(4) Kurang kemampuan dalam merumuskan tujuan komunikasi
ke dalam pesan yang disampaikan
b) Faktor komunikan
(1) Selektifitas
(2) Antisipasi terhadap isi pesan
(3) Komunikan mempunyai anggapan-anggapan tertentu
terhadap komunikator
3) Faktor Pendukung
a) Komunikator
(1) Kepercayaan terhadap komunikator, faktor ahli dalam
bidangnya, faktor apakah komunikator adalah orang yang
dipercaya atau tidak
(2) Daya tarik komunikator
b) Komunikan
(1) Komunikan benar-benar mengerti isi pesan
(2) Pada saat ia mengambil keputusan, ia sadar bahwa
keputusan itu sesuai dengan tujuannya
(3) Pada saat ia mengambil keputusan, ia sadar bahwa
keputusan itu bersangkutan dengan kepentingan dirinya
(4) Komunikan mampu menepati baik secara mental maupun
secara fisik.
31
H
U TugasRendah TugasTinggi
B Hubungan Rendah Hubungan Rendah
U DELEGASI TELLING
N
G
A
N
4) Proses Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu seni untuk dapat menyusun dan
menghantarkan suatu pesan dengan cara yang mudah sehingga
orang lain dapat mengerti dan menerima maksud dan tujuan
pemberi pesan.Pesan dapat berupa pesan verbal, tertulis, ataupun
nonverbal. Proses ini juga melibatkan suatu lingkungan internal
dan eksternal, dimana komunikasi dilaksanakan. Lingkungan
internal meliputi: nilai-nilai, kepercayaan, temperamen, dan tingkat
stress pengirim pesan dan penerima pesan, sedangkan faktor
eksternal meliputi: keadaan cuaca, suhu, faktor kekuasaan, dan
waktu. Kedua belah harus peka terhadap faktor internal dan
eksternal, seperti persepsi dari komunikasi yang ditentukan oleh
lingkungan eksternal yang ada.
Faktor Internal
Komunikator
Faktor Eksternal
Tertulis
Non Verbal
Faktor Internal
Komunikan
Faktor Eksternal
c. Gaya Kepemimpinan
Gaya diartikan sebagai sutu cara penampilan karakteristik atau
tersendiri. Gaya didefinisikan sebagai hak istimewa yang tersendiri
dari ahli dengan hasil akhir yang dicapai tanpa menimbulkan isu
sampingan. Gillies (1996) dalam Nursalam (2017), menyatakan
bahwa gaya kepemimpinan dapat diidentifikasikan berdasarkan
perilaku pemimpin itu sendiri. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh
adanya pengalaman bertahun-tahun dalam kehidupannya. Oleh
karena itu, kepribadian seseorang akan mempengaruhi gaya
kepemimpinan yang digunakan. Gaya kepemimpinan seseorang
cenderung sangat bevariasi dan berbeda-beda. Menurut para ahli,
terdapat beberapa gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan
dalam suatu organisasi antara lain (Nursalam, 2017) :
37
b) Konsultasi
(1) Tinggi tugas dan tinggi hubungan
(2) Komunikasi dua arah
(3) Peran pemimpin dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan cukup besar, bawahan diberi
kesempatan untuk memberi masukan dan menampung
keluhan
c) Partisipasi
(1) Tinggi hubungan tapi rendah tugas
(2) Pemimpin dan bawahan bersama-sama member
gagasan dalam pengambilan keputusan
d) Delegasi
(1) Rendah hubungan dan rendah tugas
(2) Komunikasi dua arah, terjadidiskusi antara pemimpin
dan bawahan dalam pemecahan masalah serta
bawahan diberi delegasi untuk mengambil keputusan
41
b) Demokratis
Kepemimpinan gaya demokrasi adalah kemampuan dalam
mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, berbagai kegiatan
yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan
dan bawahan. Gaya kepemimpinan ini memilki ciri-ciri
sebagai berikut:
42
d) Bebas tindak
Merupakan pimpinan ofisial, karyawan menentukan
sendiri kegiatan tanpa pengarahan, supervisi dan koordinasi.Staf
atau bawahan mengevaluasi pekaryaan sesuai dengan caranya
sendiri.Pimpinan hanya sebagai sumber informasi dan
pengendalian secara minimal.
2. Money (Uang)
Sumber keuangan dan pengelolaannya/pengeluarannya harus
jelas, dalam arti harus transparan.Untuk pengeluaran ada perencanaan
pengeluaran seperti untuk pengembangan program, insentif perawat
dan untuk lain-lain (Supriyatno, 2005).
3. Methode (Metode)
a. Konsep Metode Praktek Keperawatan Profesional
1) Pengertian MPKP
Model praktik keperawatan adalah diskripsi atau gambaran
dari praktik keperawatan yang nyata dan akurat berdasarkan
kepada filosofi, konsep dan teori keperawatan.Era globalisasi dan
perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat,
sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang
optimal.Indonesia juga berupaya mengembangkan model praktik
keperawatan profesional (MPKP).
2) Tujuan MPKP
a) Menjaga konsistensi asuhan keperawatan
b) .Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan
pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim keperawatan.
c) Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan
keperawatan.
d) Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan
keputusan.
45
4) Karakteristik MPKP
a) Penetapan jumlah tenaga keperawatan
b) Penetapan jenis tenaga keperawatan
c) Penetapan standar rencana asuhan keperawatan
d) Penggunaan metode modifikasi keperawatan primer
Tahap pelaksanaan :
a) Pelatihan MPKP
b) Memberikan bimbingan kepada PP dalam melakukan
konferensi
c) Memberi bimbingan kepada PP dalam melakukan ronde PA
d) Memberi bimbingan kepada PP dalam memanfaatkan
standar Renpra
e) Member bimbingan kepada PP dalam membuat kontrak
dengan klien
f) Member bimbingan dalam melakukan presentasi dalam tim
g) Memberikan bimbingan kepada CCM dalam bimbingan PP
dan PA
h) Memberi bimbingan tentang dokumentasi keperawatan
Tahap evaluasi :
a) Memberikan instrument evaluasi kepuasan klien / keluarga
untuk setiap klien pulang
b) Mengevaluasi kepatuhan perawat terhadap standar
penilaian
c) Penilaian infeksi nasokominal di ruang rawat
d) Penilaian rata-rata lama hari rawat
4) Timbang Terima
a) Pengertian Timbang Terima
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau
cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan)
yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima pasien
harus dilakukan seefektif mungkin dengan secara singkat,
48
b) Tujuan
1) Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan
informasi yang penting.
2) Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus)
3) Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam
pemberian asuhan keperawatan kepada pasien
4) Menyampaikan hal penting yang harus ditindaklanjuti oleh
perawat dinas berikutnya
5) Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya
c) Manfaat
1) Bagi Perawat
(a) Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
(b) Menjalin suatu hubungan kerjasama dan
bertanggungjawab antar perawat
(c) Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara
paripurna
(d) Pelaksanaan Asuhan Keperawatan terhadap pasien yang
berkesinambungan
2) Bagi Pasien
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila
ada yang belum terungkap
49
Situation
Background
Riwayat Keperawatan
Assesment (Perkembangan
keadaan pasien)
Recommendation
1. Tindaka yang sudah
2. Dilanjutkan
3. Stop
4. Modifikasi
5. Strategi baru
6) Konsep Supervisi
a. Pengertian
Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan
pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan oleh
supervisor mencakup masalah pelayanan keperawatan,
masalah ketenagaan, dalam peralatan agar pasien mendapat
pelayanan yang bermutu setiap saat (Depkes, 2000).Supervisi
adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah
mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama.
b. Tujuan
(1) Mengoreintasi staf dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan
(2) Melatih staf dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
(3) Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar
menyadari dan mengerti terhadap peran, fungsi sebagai
staf dan pelaksanaan asuhan keparawatan.
(4) Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksanaan
keperawatan dalam memberikan asuhan
(5) Mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang
nyaman
c. Prinsip
(1) Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi
(2) Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen,
keterampilan, hubungan antaramanusia dan
kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan
kepimimpinan.
(3) Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisasi,
dan dinyatakan melalui petunjuk, peraturan, uraian
tugas, dan standar.
(4) Supervisi merupakan proses kerja sama yang
demokratis antara supervisior dan perawat pelaksana.
53
d. Pelaksanaan Supervisi
(1) Kepala ruangan
(a) Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan
keperawatan dalam pelayanan keperawatan pada
klien diruang perawatan.
(b) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau
tidaknya tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
(c) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan
praktik keperawatan diruang perawatan sesuai
dengan tugas yang didelegasikan.
Supervisi
Menetapkan kegiatan dan tujuan Kepala ruangan
PRA serta instrumen/alat ukur
Ka.tim1 Ka.tim2
Menilai kinerja perawat
PELAKSANAAN
PEMBINAAN (3f) Pp Pp
Penyampaian penilaian (fair)
Feed back
PASCA Follow up, pemecahan masalah dan
Reward Kinerja perawat dan kualitas
pelayanan meningkat
b) Tujuan
Menurut Nursalam (2017) tujuan perencanaan pulang
bertujuan:
(1) Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis,
dan sosia
(2) Meningkatkan kemandirian pasien dan keluaga.
(3) Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada
pasien.
(4) Membantu rujukan pasien pada sistem pelayanan yang
lain.
(5) Membantu pasien dan keluarga memiliki pengetahuan dan
keterampilan serta sikap dalam memperbaiki serta
mempertahankan status kesehatan pasien.
(6) Melaksanakan rentang perawatan antar rumah sakit dan
masyarakat.
c) Manfaat
Menurut Nursalam (2017) manfaat perencanaan pulang
bertujuan:
(1) Dapat memberikan kesempatan untuk memperkuat
pengajaran kepada pasien dimulai dari rumah sakit.
(2) Dapat memberikan tindak lanjut yang sistemats yang
digunakan untuk menjamin kontinuitas perawat pasien.
(3) Mengevaluasi pengaruh dari intervensi yang terancam
pada penyembuhan pasien dan mengidentifikasi
kekambuhan atau kebutuhan perawat baru.
(4) Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan
melakukan perawatan rumah
56
d) Prinsip-Prinsip
Menurut Nursalam (2017) prinsip-prinsip perencanaan
pulang bertujuan:
1. Pasien merupakan fokus dalam perencanaan pulang, nilai
keinginan dan kebutuhan dari pasien perlu dikaji dan
dievaluasi.
2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi, kebutuhan ini
dikaitkan dengan masalah yang mungkin timbul pada saat
pasien pulang nanti sehingga kemungkinan masalah yang
timbul di rumah dapat segera antisipasi.
3. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif,
perencanaan pulang merupakan pelayanan multidisiplin
dan setiap tim harus saling bekerja sama.
4. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya
dan fasilitas yang ada, tindakan atau rencana yang akan
dilakukan setelah pulang disesuaikan dengan
pengetahuan dari tenaga yang tersedia maupun fasilitas
yang tersedia di masyarakat.
e) Jenis-jenis
Chesca (1982) mengklasifikasikan jenis pemulangan pasien
sebagai berikut :
(1) Conditioning discharge (pulang sementara atau cuti),
keadaan pulang ini dilakukan apabila kondisi pasien
baik dan tidak terdapat komplikasi. Pasien untuk
sementara dirawat dirumah sakit namun harus ada
pengawasan daripihak rumah sakit atau puskesmas
terdekat.
(2) Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya)
cara ini merupakan akhir dari hubungan pasien dengan
rumah sakit, namun apabila pasien perlu dirawat
kembali, maka prosedur perawatan dapat dilakukan
kembali.
57
Keadaan Pasien :
1. Klinis dan pemeriksaan
penunjang lainnya
2. Tingkat ketergantungan
pasien
Perencanaan Pulang
PROGRAM
Penyelesaian - Kontrol dan obat/perawatan Lain-lain
Administrasi - Gizi
Kesehatan - Aktivitas dan istirahat
- Perawatan diri
4. Material (Material)
a. Peralatan dan perlengkapan medis dan non medis
1) Alat tenun
a) Sprei
b) Bantal Kepala
c) selimut
d) Stik Laken
e) Sarung bantal
f) Apron plastik
g) Baju pasien
h) Vitrace
i) Perlak Oscar
kasur
j) Gordeng
pembatas pasien
k) Gordeng jendela
64
3) Alat Kantor
a) Alat elektronik : lemari es, AC, televisi, Komputer, Telepon,
Dispenser.
b) Alat tulis kantor : Buku keterangan dirawat, buku, buku
resep umum, buku laporan dinas ruangan VK dan nifas,
buku catatan IUD, buku penyuluhan, buku harian pasien,
buku observasi TPRS, buku surat rujukan, buku epidemic,
lembar pengantar control, lembar pemeriksaan penunjang,
lembar observasi, resep obat, lembar resume keperawatan,
spidol, pencil, penggaris, dll.
65
5. Marketing (Marketing)
a. Jumlah Hari Rawat Inap
Indikator penilaian efisiensi pelayanan adalah:
1) Bed Occupancy Rate.
Bed occupancy rate (BOR) atau Pemakaian Tempat Tidur
dipergunakan untuk melihat berapa banyak tempat tidur di rumah
sakit yang digunakan pasien dalam suatu masa.
3) Length Of Stay
Length of stay yang baik 5-13 hari atau maksimum 12 hari,
6-10 hari.Infant mortality rate (angka kematian bayi). Standar 20%
6. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor untuk
merumuskan strategi perusahaan.Analisis ini didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengts) dan peluang
(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
68
c. Peluang (opportunity)
Peluang adalah berbagai hal dan situasi yang menguntungkan
bagi suatu perusahaan, serta kecenderungan-kecenderungan
yang merupakan salah satu sumber peluang.
d. Ancaman (Treats)
Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan dalam perusahaan jika tidak diatasi maka akan
menjadi hambatan bagi perusahaan yang bersangkutan baik
masa sekarang maupun yang akan datang. Matrik SWOT dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik SWOT sebagai
alat pencocokan yang mengembangkan empat tipe strategi yaitu
SO, WO, ST dan WT. Perencanaan usaha yang baik dengan
metode SWOT dirangkum dalam matrik SWOT yang
dikembangkan oleh Kearns sebagai berikut:
BAB III
A. Pengumpulan Data
Visi :
Misi :
1) Kami berjuang untuk memberikan pelayanan kesehatan
secara paripurna, demi keselamatan jiwa dan raga masyarakat
umum.
2) Kami memberikan pelayanan kesehatan tanpa membeda-
bedakan suku, agama, ras, dan golongan.
3) Pelayanan kesehatan yang baik dengan biaya yang terjangkau
oleh pasien serta tidak hanya mencari keuntungan semata.
Nilai :
1) Menghargai anugrah Kehidupan Manusia
2) Tulus dalam pelayanan atau pertolongan demi kesembuhan
dan kesehatan pasien
3) Tanggung jawab dalam bekerja dan mampu bekerjasama
4) Berkomitmen menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan dan
citra RS Mitra Anugrah Lestari
Jenis Lama
No. Nama STR SIP/SIKP Jabatan Pelatihan
Kelamin Kerja
1 Evnike Okta P KARU 11 th BHD, KGD di RS,
A, Amd PPGD, Pelatihan
TB, pelatihan
resusitasi
neonatus.
2 Nurul Hajah, P PJ R. 3 th ENIL, BHD, KGD,
Amd. Kep Bedah Kegawatdaruratan,
dan pelatihan
74
perawatan luka.
3 Nuraida P PJ R. 3 th ENBL, KGD.
Wulandari, Internis
Amd. Kep
4 Sri Rahayu, P Ka. 2,4th BTCLS, KGD di
Amd. Kep Shift RS dan
Complementer
center
5 Taufik Anwari, L Ka. 2,4 th BTCLS
Amd. Kep Shift
6 Ervin Nur, P Ka. 2 th BTLS
Amd. Kep Shift
7 Amir Hamzah, L PP 1,6 th ENIL
S. Kep., Ners
8 Wulan P PP 1,4 th PPGD,
Julianti, S. Complementer
Kep., Ners center, trauma in
pregnancy &
neonatal support,
resusitasi caring.
9 Intan Destiati, P PP 1,4 th BTCLS, Latihan
Amd. Kep Gabungan
Rencana Bencana
10 Eka M. Faisal, L PP 5 bln BTCLS
Amd. Kep
11 Dwi P PP 4 bln PPGD, BTCLS
Oktaviana, S.
Kep., Ners
12 Ahmad L PP 3 bln BTCLS
Mardan, S.
Kep., Ners
13 Kartika, S. P - PP 3 bln BTCLS
Kep., Ners
75
5) Distribusi Ketenagakerjaan
Distribusi ketenagakerjaan SDM di ruang perawatan rawat
inap RSU Mitra Anugrah Lestari terdiri dari :
Tabel 3.2
4. Sasaran
Sasaran dari penerapan falsafah keperawatan adalah seluruh tenaga
keperawatan di RSU MAL, baik pegawai lama atau pegawai baru.
78
6. Ketentuan Administrasi
Ketentuan administrasi untuk penerapan falsafah keperawatan
mempunyai ketentuan dalam pelaksanaan yang telah ditentukan dengan
melalui strategi metode pelaksanaan sesuai tingkat jabatan hirarki yang
mampu melaksanakan sesuai tugas dan tanggung jawab tenaga
keperawatan.
Misi :
Tujuan :
Hasil Analisis :
D. Manajemen Unit
1. MAN
a. Organisasi Rumah Sakit
Secara struktural Ruang Rawat Inap Flamboyan berada dibawah
bidang instalasi rawat inap yang dipimpin oleh seorang kepala ruangan
yang membawahi perawat primer dan perawat associate dari masing-
masing perawat primer. Berikut gambaran struktur organisasi ruang rawat
inap Flamboyan RSU Mitra Anugrah Lestari:
Kepala Ruangan
Evnike Okta Amini, AMK
Bendahara Sekertaris/ADM
Sri Rahayu, Amd. Kep Cucu & Rista
Ners
ASPER ASPER
Desiana Eka Irena
Nurfadilah
Anita Mega
Tustriwati
Tabel 3.3
Uraian Tugas Kepala Ruang Rawat Inap Flamboyan
Nama jabatan Kepala Ruang Rawat Inap
Pengertian Seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung
jawab dan wewenang dalam mengatur dan
mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan
diruang rawat
Persyaratan 1. Pendidikan :
a. S2 Keperawatan : pengalaman kerja sebagai
pelaksana 1 tahun
b. S1 Keperawatan : pengalaman kerja sebagai
pelaksana 2 tahun.
c. DIII Keperawatan / Kebidanan : pengalaman
kerja sebagai pelaksana 3 tahun.
82
Hasil Analisis :
Tabel 3.4
Uraian Tugas Penanggung Jawab Tim
Nama jabatan Penanggung Jawab Tim Ruang Rawat Inap
Pengertian seorang perawat yang di tunjuk oleh karu atas
persetujuan Ka. Bagian keperawatan yang mengepalai
beberapa orang perawat pada sift tertentu, yang
bertanggung jawab dalam mengatur , melaksanakan dan
mengendalikan kegiatan asihan keperawatan di ruang
rawat.
Persyaratan 1. Pendidikan :
a. S1 Keperawatan : Pengalaman kerja sebagai
pelaksana 1 tahun
b. DIII Keperawatan / Kebidanan : pengalaman kerja
sebagai pelaksana 2 tahun
2. Kondisi Fisik : Sehat jasmani dan rohani
Tanggung jawab Dalam melaksanakan tugasnya penanggung jawab Tim
bertanggung jawab kepada Ka. Ruangan dalam
kebenaran dan ketetapan membuat perencanaan
asuhan keperawatan :
1. Kebenaran dan ketetapan dalam membuat
pengkajian keperawatan.
2. Kebenaran dan ketetapan dalam membuat diagnosa
keperawatan
3. Kebenaran dan ketetapan dalam melaksanakan
tindakan keperawatan
4. Kebenaran dan ketetapan dalam mengevaluasi
tindakan keperawatan
5. Kebenaran dan ketetapan dalam membuat catatan
perawat (dokumentasi asuhan keperawatan)
86
Hasil Analisis :
Berdasarkan hasil pengkajian selama 3 hari, dari mulai tanggal 23 Maret
2019 s/d 26 Maret 2019. Kepala shift sudah menjalankan tugas kepala shift
sesuai dengan job description dengan baik.
Tabel 3.5
Uraian Tugas Pelaksana Ruang Rawat Inap Flamboyan
Nama jabatan Pelaksana Rawat Inap
Pengertian Seorang tenaga perawatan yang mampu dan diberi
tanggung jawab untuk melaksanakan pelayanan
keperawatan disuatu ruang rawat inap.
Persyaratan 1. Pendidikan :
a. Berijazah pendidikan formal keperawatan dari
semua jenis jenjang yang disyahkan oleh
pemerintah atau organisasi profesi.
2. Kondisi Fisik : Sehat jasmani dan rohani
Tanggung jawab 1. Secara administratif dan fungsional bertanggung
jawab kepada kepala ruangan.
2. Secara teknis medis operasional, bertanggung
jawab kepada staf medis fungsional.
Hasil Analisis :
Berdasarkan hasil pengkajian selama 3 hari, dari mulai
tanggal 23 Maret 2019 s/d 26 Maret 2019. Perawat pelaksana
sudah menjalankan tugas nya sesuai dengan job description
dengan baik.
d. Clinical Instruktur
Adapun uraian tugas CI Ruang Rawat Inap Flamboyan sebagai berikut :
Table 3.6
Uraian tugas CI Ruang Rawat Inap Flamboyan
Hasil Analisis :
Berdasarkan hasil pengkajian selama 3 hari, dari mulai
tanggal 23 Maret 2019 s/d 26 Maret 2019. CI sudah menjalankan
tugas nya sesuai dengan job description dengan baik.
e. Asisten Perawat
Adapun uraian tugas Asisten Perawat Ruang Rawat Inap Flamboyan
sebagai berikut :
Table 3.7
Uraian Tugas Asisten Perawat Ruang Flamboyan
Dinas Pagi 1. Membuat memo makan pasien
(malam).
2. Mengambil laboratorium
3. Mengganti laken pasien setiap 2
hari sekali.
4. Membersihkan/lap , bed, kaca,
dispenser, lemari, wastafel,
93
Hasil Analisis :
Berdasarkan hasil pengkajian selama 3 hari, dari mulai
tanggal 23 Maret 2019 s/d 26 Maret 2019. Asisten Perawat
sudah menjalankan tugas nya sesuai dengan job description
dengan baik.
96
f. Beban Kerja
Beban Kerja Perawat di Ruang Flamboyan RSU Mitra Anugrah
Lestari sebagai berikut :
Tabel 3.8
Beban Kerja Perawat
Hari Shift Dinas Pagi Shift Dinas Siang Shift Dinas Malam
Ket
Ke Perawat JK A BK % Perawat JK A BK % Perawat JK A BK %
P1 420 375 89% P8 420 360 85% P11 600 360 60%
P2 420 365 86% P9 420 345 82% P12 600 480 80%
1
P6 420 365 86% P10 420 355 84% P13 600 355 59%
P7 420 375 89%
P1 420 390 92% P5 420 355 84% P8 600 360 60%
P2 420 385 91% P6 420 360 85% P9 600 480 80%
2
P3 420 385 91% P7 420 360 85% P10 600 375 62%
P4 420 375 89%
P1 420 380 90% P3 420 360 P685% 600 480 80%
P2 420 365 86% P4 420 365 P786% 600 355 59%
3
P12 420 375 89% P5 420 355 P884% 600 375 62%
P13 420 365 86% P9 600 480 80%
Total 5040 4500 1064 Total 3780 3215 760 Total 6000 4100 682
Rata2 375 88,6% Rata2 357,2 84,4% Rata2 410 68,2%
= 1142,2 menit
= 1142,2/1440 x 100%
= 0,79 x 100%
= 79 %
Kriteria menurut Gillies (2006) :
a) > 77 % : beban kerja tinggi
b) < 77 % : beban kerja rendah
97
Hasil Analisis :
Tabel 3.9
Jumlah Perawat Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Perawat Persentase
Laki-laki 4 30%
Perempuan 9 70%
Jumlah 13 100%
Hasil Analisis:
Tabel 3.10
Jumlah Perawat Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Hasil analisis:
Tabel 3.11
Jumlah Perawat Berdasarkan Masa Kerja
No Tingkat Usia Maret 2019 Persentase
3 >3 tahun 1 8%
99
Hasil Analisis :
Tabel 3.12
Jumlah Perawat berdasarkan Jabatan
Hasil Analisis :
Tabel 3.13
Jumlah Perawat Berdasarkan Pelatihan Yang Sudah Diikuti
Pelatihan Jumlah perawat Persentase
PPGD 3 23%
BTCLS 7 53%
BHD 2 15%
100
Kegawatdaruratan di RS 1 7%
ENIL 2 15%
Medical Nursing 2 15%
Complementer Center
Pelatihan TB-DOTS 1 7%
KGD 4 30%
PERAWATAN LUKA 1 7%
Pelatihan resusitasi 2 15%
neonatus
ENBL 1 7%
BTLS 1 7%
Resusitasi Caring 1 7%
Latihan Gabungan 1 7%
Rencana Bencana
Hasil Analisis :
Tabel 3.14
Jumlah Perawat Berdasarkan Kepemilikan STR
Kepemilikan STR Jumlah perawat Persentase
Ada 9 69%
Tidak 4 31%
Jumlah 13 100%
101
Hasil Analisis :
Tabel 3.15
Jumlah Tenaga Non Keperawatan
Tenaga Non Keperawatan Jumlah Persentase
Dokter Spesialis Penyakit 2 7,8%
Dalam
Dokter jaga 0 0%
Dokter Gigi 1 3,8%
Dokter Spesialis Psikiatri 1 3,8%
Dokter Mata 1 3,8%
Dokter Anastesi 1 3,8%
Dokter Syaraf 1 3,8%
Dokter THT 1 3,8%
Dokter Bedah 1 3,8%
Dokter Obgyn 4 15,4%
Dokter Anak 2 7,8%
Ahli Gizi 1 3,8%
Adminstrasi 3 11,6%
CS 2 7,8%
POS 4 15,4%
Jumlah 25% 100%
Sumber : wawancara dengan perawat ruangan
102
Hasil Analisis:
Tabel 3.16
Klasifikasi nilai menurut ketergantungan pasien
Tingkat Ketergantungan Jumlah Kebutuhan Tenaga
7 6 3
1) Derajat Ketergantungan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan selama 3
hari tentang derajat ketergantungan pada pasien di ruang
perawatan Flamboyan didapatkan hasil rata-rata:
1) Keperawatan langsung
76 jam
3) Pendidikan Kesehatan
36 pasien x 0,25 =9
4) Kebutuhan perawat
38719,2
=
2009
= 19
36 𝑥 3,4
=
7
122,4
=
7
= 17
TP : Tenaga Perawat
TP = 23
76 jam
107
3) Pendidikan Kesehatan
36 pasien x 0,25 =9
4) Kebutuhan perawat
(0.6𝑥52)𝑥3.4
𝑇𝑃 =
7
106
𝑇𝑃 = = 15,1 ≈ 15
7
6) Faktor koreksi
𝑙𝑜𝑠𝑠 𝑑𝑎𝑦 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛+𝑐𝑢𝑡𝑖+ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑥 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎
52+12+14
= 𝑥 15
287
78
= 287 𝑥 15
= ( 15 + 4) x 0.25
= 4,7 ≈ 5
Hasil Analisis :
Tabel 3.17
Tabel 3.18
Hasil analisis:
Pertimbangan
PT – SR
Partisipasi PT – ST
Selling
PR – SR PR – ST
Delegasion Telling
Struktur Tugas
p. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan kepala ruangan di ruang rawat inap
flamboyan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.19
Hasil Analisis
Berdasarkan tabel diatas didapatkan gaya kepemimpinan di
ruang rawat inap flamboyan adalah demokrasi. Data tersebut
dikumpulkan selama 3 hari sejak tanggal 23 Maret 2019.
Kuesioner yang disebarkan kepada 12 responden dan yang
kembali sebanyak 11 kuesioner.
Kategori Responden %
Puas 4 36%
Total 11 100%
Hasil Analisa :
2. METODE
Hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 23-26 Maret 2019,
didapatkan data:
a. Pengetahuan Perawat
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah
seseorang mengadakan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terhadap objek yang terjadi mealui panca indera manusia
yakni penglihatan, pengindraan, penciuman, rasa dan raba dengan
sendiri. Pada waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan
tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap
suatu objek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga (Notoadmojo, 2010).
Menurut Notoadmojo (2010), pengukuran pengetahuan dapat
melalui wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi
yang akan diukur dari subjek peneliti atau responden kedalam
pegetahuan yang ingin atau diukur dapat disesuaikan dengan kualitas
pengetahuan pada masing-masing tingkat pengetahuan dapat diakukan
dengan kriteria, yaitu:
1) Tingkat pengetahuan baik jika jawaban responden dari kuesioner
yang benar 76-100%
2) Tingkat pengetahuan cukup jika jawaban responden dari kuesioner
yang benar 56-75%
3) Tingkat pengetahuan kurang jika jawaban responden dari kuesioner
yang benar <56%
Berdasarkan hasil analisa kuesioner yang telah disebar
didapatkan data sebagai berikut:
b. Kuisioner Pengetahuan
Hasil pengkajian yang dilakukan
1) Pendokumentasian asuhan keperawatan
113
Tabel 3.21
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Perawat Di Ruang
Flamboyan Tentang Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Kategori Frekuensi Persentase
Baik 10 100 %
Total 10 100%
2) Ronde Keperawatan
Tabel 3.22
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Perawat Tentang
Ronde Keperawatan Di Ruang Keperawatan
Kategori Frekuensi Persentase
Kurang 5 50%
Cukup 1 10%
Baik 4 40%
Total 10 100%
3) Timbang Terima
Tabel 3.23
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Perawat Tentang Timbang
Terima Diruang Flamboyan
Kategori Frekuensi Persentase
Baik 10 100 %
Total 10 100%
Dari tabel 3.23 didapatkan bahwa dari 13 kuisioner yang dibagikan dan
hanya kembali 10 kuisioner, didapatkan seluruh perawat (100%) diruang
flamboyan mengetahui tentang timbang terima dengan baik.
4) Supervisi
Tabel 3.24
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Perawat Tentang
Supervisi Di Ruang Flamboyan
Frekuensi Persentase
Kurang 2 20%
Baik 8 80%
Total 10 100%
5) Perecanaan Pulang
Tabel 3.25
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Perawat Tentang
Perencanaan Pulang Di Ruang Burangrang
Kategori Frekuensi Persentase
Cukup 4 40%
Baik 6 60%
Total 10 100%
6) Sentralisasi Obat
Tabel 3.26
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Perawat Tentang
Sentralisasi Obat Di Ruang Flamboyan
Kategori Frekuensi Persentase
Kurang 2 20 %
Cukup 3 30 %
Baik 5 50 %
Total 10 100 %
7) Universal Precaution
Tabel 3.27
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Perawat Tentang
Universal Precaution Di Ruang Flamboyan
Kategori Frekuensi Persentase
Cukup 1 10%
Baik 9 90%
Total 10 100%
c. Metode TIM
Tabel 3.28
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kepala Ruangan Tentang
Metode TIM Di Ruang Flamboyan
Frekuensi Persentase
Baik 1 100 %
Tabel 3.29
Distribusi Frekuensi Pengetahuan KATIM Tentang
Metode TIM Di Ruang Flamboyan
Frekuensi Persentase
Baik 4 100 %
117
Tabel 3.30
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Perawat Pelaksana
Tentang Metode TIM Di Ruang Flamboyan
Frekuensi Persentase
Cukup 1 20 %
Baik 4 80 %
Total 5 100 %
Tabel 3.31
Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Timbang terima
Di Ruang Flamboyan
Frekuensi Persentase
Sesuai SOP 3 100 %
2. Dokumentasi ASKEP
Tabel 3.32
Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan Di Ruang Flamboyan
Frekuensi Prersentase
Sesuai SOP 3 100 %
Tabel 3.33
Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Universal Precaution
Di Ruang Flamboyan
Frekuensi Persentase
Sesuai SOP 2 66,66 %
Tidak Sesuai SOP 1 33,34 %
Total 3 100 %
4. Mencuci Tangan
Tabel 3.34
Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Mencuci Tangan
Di Ruang Flamboyan
Frekuensi Persentase
Sesuai SOP 3 100 %
Tabel 3.35
Distriusi Frekuensi Hasil Observasi Pengelolaan Alat-alat Tajam
Frekuensi Persentase
Sesuai SOP 2 66,66 %
Tidak Sesuai SOP 1 33,34 %
Total 3 100 %
6. Pengolahan Limbah
Tabe 3.36
Distriusi Frekuensi Hasil Observasi Pengolahan limbah
Di Ruang Flamboyan
Frekuensi Persentase
Sesuai SOP 3 100 %
120
7. Sentralisasi Obat
Tabel 3.37
Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Sentralisasi Obat
Di Ruang Flamboyan
Frekuensi Persentase
Sesuai SOP 3 100 %
8. Perencanaan Pulang
Tabel 3.38
Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Perencanaan Pulang
Pada Pasien Di Ruang Flamboyan
Frekuensi Persentase
Sesuai SOP 3 100 %
Tabel 3.39
Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Pelaksanaan
Metode TIM Di Ruang Flamboyan
Frekuensi Persentase
Sesuai SOP 3 100 %
Berdasarkan tabel 3.39 hasil observasi selama 3 hari diruang Flamboyan dengan
3 perawat yang sama didapatkan bahwa pelaksaan metode TIM diruang
Flamboyan sudah sesuai SOP (100%).
3. MATERIAL
a. Sarana dan Prasarana Penunjang Pasien dan Petugas Kesehatan
Ruang Flamboyan
Berdasarkan hasil studi dokumentasi dari prakarya dan kepala
ruangan, sarana dan prasarana dan peralatan di Ruang Flamboyan
sebagai berikut :
1) Sarana dan Prasarana Kelayakan Rawat Inap
Menurut Depkes RI 2017 sebuah ruang rawat inap harus memiliki
ruang perawat, ruang kepala ruangan. Selama 3 hari didapatkan data
sebagai berikut:
Tabel 3.40
p. Ruang CS
q. Gudang
124
Tabel 3.41
Sarana dan Prasarana untuk Petugas Kesehatan
Di ruangan Keadaan
No Sarana dan Prasaran` Keterangan
Ada Tidak Layak Tidak
4 Ruangan Kelas 2,
4 Ruangan Kelas 1,
2 Ruangan Isolasi ,
1 Ruangan VIP
Terdapat handscrub di
10 Handscrub
luar ruangan pasien
Tutup
Terdapat tutup sampiran
13 sampiran di setiap bed pasien
per pasien
Di setiap masing-masing
Lemari
14 kamar pasien terdapat 1
pasien
lemari pasien
Terdapat televisi di
ruangan pasien, namun
15 Televisi tidak semua ruangan,
hanya di ruangan kelas
tertentu.
Di ruang Flamboyan
Ruang terdapat ruang tunggu
16 tunggu keluarga , hanya untuk 1
keluarga orang untuk penunggu
pasien .
Tabel 3.43
Sarana dan Prasarana Alat Medis Kesehatan
1 Bedside monitor - - - - -
3 Thermometer 4-5/ruangan - 2 -
4 Bak instrument -
1/ruangan 3 -
sedang
5 Bak instrumen -
2/ruangan 2 -
besar
7 EKG 1/ruangan - - -
8 Bengkok -
2:2 / ruangan 2 -
besar/kecil
10 Nebulizer 1/ruangan - 2 -
13 Trolly + oksigen -
1/ruangan - -
kecil
14 Trolly oksigen -
1/ruangan 5 -
besar
16 Waskom - - 1 -
19 Tabung oksigen -
1-4/ruangan 12 -
besar
138
20 Tensimeter air -
2:2/ruangan 3 -
raksa anak/dewasa
21 Spygmomanometer 2/ruangan - - -
22 Stetoskop 1-2/ruangan - 4 -
23 Timbangan -
1:1/ruangan 1 -
Dewasa/bayi
24 Torniquet 2-3/ruangan - 2 -
28 Korentang 1-4/ruangan - - -
34 Penlight 1-2/ruangan - 1 -
36 Laringoskopi 1-4/ruangan - - -
Pertanyaan Tambahan:
139
Tabel 3.44
Sarana dan prasarana habis pakai
No Nama Barang Ada Tidak ada Kondisi
2 Hipafix - Baik
3 Kassa - Baik
5 Betadine - Baik
Obat-obatan
6 - Baik
emergency
8 Aquabidest - Baik
9 Handwash - Baik
10 Handscoon - Baik
141
13 Spuit - Baik
Hasil Analisis :
Tabel 3.45
Daftar Alat tenun di Ruang Flamboyan
No Nama Barang Ada Tidak ada Kondisi
2 Laken - Baik
4 Boven Laken - -
5 Baju Tidur - -
6 Celana Tidur - -
7 Selimut - Baik
9 Handuk - Baik
10 Waslap - Baik
142
11 Barak shot - -
12 Duk bolong - -
13 Restrain - Baik
Hasil Analisa :
Kemudian untuk yang tidak tersedia ada 5 (46,6%) seperti : baju dan
celana pasien, Duk Bolong, Barak Shot, dan Boven laken.
2 Komputer - Baik
3 Printer - -
4 Telepon - Baik
8 Kulkas - Baik
10 Dispenser - Baik
14 Televisi - Baik
16 Sofa - Baik
19 AC - Baik
27 Leaflet - -
Sedangkan yang tidak tersedia ada 5 (18,6%) yang meliputi : over bad
table/ trolly saji untuk pasien,Tidak ada printer, tidak ada papan board white
kecil, tidak ada lemari loker perawat , tidak ada visi misi ruangan dan Tidak
tersedianya tempat sampah farmasi, dalam penggunaan tempat dan
pemilahan sampah di ruangan Flamboyan hanya mempunyai 3 jenis tong
sampah (Infeksius, non infeksius dan plabot), berdasarkan SOP RS
prosedur pembuangan sampah bahwa melakukan pengumpulan dan
pemilahan sampah yaitu infeksius ke kantong plastik kuning, non infeksius
kantong warna hitam, limbah farmasi plastik warna kuning, plabot plastik
warna kuning. Untuk pembuangan sampah di ruangan seperti limbah
farmasi pembuangan di gabung dengan sampah non medis (tidak ada
pembuangan sampah farmasi berwarna coklat).
Tabel 3.47
Daftar SOP Tindakan di Ruang Flamboyan RSU Mitra Anugrah Lestari
NO SOP Tindakan
7 Penggunaan Suction
8 Pemasangan EKG
9 Pemberian nebulasi
10 Perawatan luka
Kepala Ruangan
Membuat Form
Pesanan
Mengetahui dr.
Rosini
ACC
Form Diserahkan
Kebagian
Pengadaan
147
4. Marketing
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
Januari Februari
Jan : masuk 199, keluar 191, hari perawatan 768, lama rawat 759
Feb : masuk 189, keluar 189, hari perawatan 791, lama rawat 800
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Januari Februari
Jan : masuk 42, keluar 41, hari perawatan 168, lama rawat 168
Feb : masuk 43, keluar 42, hari perawatan 149, lama rawat 154
Table 3.48
Daftar Indikator Rekapitulasi Data Kunjungan Pasien Internis Dan
Bedah RS Umum Mitra Anugrah Lestari Bulan Januari 2019
Indikatoor Internis Bedah
Jumlah pasien masuk 199 42
Jumlah pasien keluar 191 41
Jumlah hari perawatan 768 168
Jumlah tempat tidur 30 22
Jumah lama rawat 759 168
Jumlah pasien meninggal
1 0
>48 hari
Jumlah pasien meninggal
0 0
<48 hari
149
Table 3.49
Daftar Indikator Rekapitulasi Data Kunjungan Pasien Internis Dan
Bedah RS Umum Mitra Anugrah Lestari Bulan Februari 2019
Indikatoor Internis Bedah
Jumlah pasien masuk 189 43
Jumlah pasien keluar 189 42
Jumlah hari perawatan 791 149
Jumlah tempat tidur 30 22
Jumah lama rawat 800 154
Jumlah pasien meninggal
1 0
>48 hari
Jumlah pasien meninggal
1 0
<48 hari
Tabel 3.50
Tabel 3.51
Tabel 3.52
No Ruang BOR%
1 Januari 53,605%
2 Februari 59,17%
Rata-rata 56,38%
(Sumber: Rekapitulasi Sensus Harian Pasien Rawat Inap)
Tabel 3.53
Hasil BOR harian selama 3 hari pada tanggal 23, 25-26 Maret
2019 di Ruang Flamboyan RS Umum Mitra Anugrah Lestari
Tabel 3.54
Hasil AVLOS Bulan Januari - Februari 2019 di Ruang
Flamboyan RSU Mitra Anugrah Lestari
Jumlah Lama AVLOS
No Bulan Indikator
di rawat (hari)
Internis 759 3,97
1 Januari
Bedah 168 4,097
Rata-rata 4,0335
Internis 800 4,23
2 Februari
Bedah 154 3,6
Rata-rata 3,915
(sumber: Rekapitulasi Sensus Harian Pasien Rawat Inap)
Hasil Analisa Data:
Berdasarkan hasil rata-rata AVLOS yang diperoleh
di Ruang Flamboyan RSU Mitra Anugrah Lestari pada bulan
Januari 2019 - Februari 2019 sebesar 4 hari sudah ideal
153
Tabel 3.55
Hasil TOI Bulan Januari-Februari 2019 di Ruang
Flamboyan RSU Mitra Anugrah Lestari
Jumlah Hari TOI
No Bulan Indikator
Rawat (hari)
Internis 768 0,848
1 Januari
Bedah 168 12,53
Rata-rata 6,689
Internis 791 0,259
2 Februari
Bedah 149 11,11
Rata-rata 5,684
(sumber: Rekapitulasi Sensus Harian Pasien Rawat
Inap)
154
Tabel 3.56
Hasil BTO Bulan Januari-Februari 2019 di Ruang
Flamboyan RSU Mitra Anugrah Lestari
Total 8,2
( Rata-rata 8,21
s
umber: Rekapitulasi Sensus Harian Pasien Rawat Inap)
Analisa Data :
Berdasarkan Permenkes No. 24 tahun 2016
persyaratan lokasi rumah sakit RS Umum Mitra Anugrah
Lestari sudah memasuki kriteria. Salah satunya yaitu
tersedianya transportasi yang mudah dijangkau oleh
masyarakat dan dekat ke jalan raya.
156
e. Promosi Kesehatan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di daerah, promosi
kesehatan adalah upaya dan bersama masyarakat, agar
mereka dapat menolong diri sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya
setempat dan di dukung kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan (Departemen Kesehatan, 2012).
Hasil Analisa :
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 23
Maret 2019 kepada bidang Promkes Rumah Sakit
didapatkan hasil bahwa bentuk pemasaran promosi
RSU Mitra Anugrah Lestari dilakukan dengan cara
penyuluhan dengan saat melakukan asuhan
keperawatan kepada pasien.
Tabel 3.57
Instansi Yang Bekerjasama Dengan RSU Mitra
Anugrah Lestari
No Nama Instansi
1 Laboratorium Pramita
2 Palang Merah Indonesia
3 RB Melong Asih
4 Klinik Cimahi Sehat/RB Salsabila
5 Klinik Hidup Berkah
6 RB Sayang Anak
Rujukan ke Rumah Sakit :
7 RSUD Cibabat
8 RS Hasan Sadikin
9 RS Dustira
Tabel 3.58
Angka Health-Care Associated Infections (HAIs)
bulan September-November 2019 di Ruang
Flamboyan RSU Mitra Anugrah Lestari
4 Typoid Fever 51
5 Appendiks 39
6 Demam Typoid 36
7 Diare/GE/GEA, Colitis, 32
Dysentri, Enteritis
8 Bronchopneumonia 24
9 GERD 18
10 TB 17
(Sumber :Rekam medis di Ruang Flamboyan RSU Mitra
Anugrah Lestari)
Hasil Analisa:
Berdasarkan dari diagnos diatas dapat disimpulkan, dari
observasi dan studi dokumentasi yang dilakukan selama 3 hari di
Ruang Rawat Inap Flamboyan didapatkan diagnosa
160
70,000
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
0
Januari Februari
Tabel 3.60
Data Rekapitulasi Ruang Flamboyan RS Umum Mitra Anugrah Lestari Bulan
Januari – Februari 2019
Bulan Data Hasil data Standar Kesimpulan Keterangan
depkes
INTERNIS
BOR 82,58% 60-85% Sesuai standar depkes Kekuatan
TOI 0,848 hari 1-3hari Tidak sesuai standar Kelemahan
JANUARI
depkes
BTO 6,37 kali 40- Sesuai standar depkes Kelemahan
50kali
INTERNIS
BOR 94,16% 60-85% Sesuai standar depkes Kekuatan
TOI 0,259 hari 1-3hari Tidak sesuai standar Kelemahan
depkes
BTO 6,3 kali 40- Susai standar depkes Kelemahan
50kali
Berdasarkan data yang terlah dikaji, data Bor, Tol, Bto, Gdrf, Los, dan Ndr
ruangan Flamboyan 2 bulan terakhir adalah seperti data yang terlampir.
Visi :
Misi :
4) Kami berjuang untuk memberikan pelayanan kesehatan
secara paripurna, demi keselamatan jiwa dan raga masyarakat
umum.
5) Kami memberikan pelayanan kesehatan tanpa membeda-
bedaka suku, agama, ras, dan golongan.
6) Pelayanan kesehatan yang baik dengan biaya yang terjangkau
oleh pasien serta tidak hanya mencari keuntungan semata.
Nilai :
27) Menghargai anugrah Kehidupan Manusia
28) Tulus dalam pelayanan atau pertolongan demi kesembuhan
dan kesehatan pasien
29) Tanggung jawab dalam bekerja dan mampu bekerjasama
30) Berkomitmen menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan dan
citra RS Umum Mitra Anugrah Lestari
Tabel 3.61
Daftar Rencana Asuhan Keperawatan Terbanyak Di Ruang
Flamboyan RS Umum Mitra Anugrah Lestari
No Diagnosa
1 Nyeri akut
2 Kekurangan volume cairan
3 Gangguan kebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
4 Kebersihan jalan nafas
5 Gangguan mobilisasi
Tabel 3.62
Daftar Kasus Terbanyak Di Ruang Flamboyan RS Umum Mitra
Anugrah Lestari
No Kasus Jumlah
1 DHF 232
2 Dyspepsia 111
3 DT 74
164
4 DF 51
5 TB 39
6 GEA 36
7 Bronchitis 32
8 GERD 24
9 Appendicitis 18
10 Stroke 17
Tabel 3.63
Tindakan Terbanyak yang sering dilakukan di ruang Flamboyan RS
Umum Mitra Anugrah Lestari
No Tindakan
1 Lima moment mencuci tangan
2 Observasi tanda-tanda vital
3 Melarutkan obat injeksi
4 Praktik menyuntik aman
5 Pemberian obat melalui cairan infus
6 Pemasangan kateter urin
7 Penggunaan suction
8 Pemasangan EKG
9 Pemberian nebulasi Pemberian nebulasi
10 Perawatan luka
5. Pasien sefty
Berdasarkan data yang telah dikaji, ruangan Flamboyan memiliki ruangan
isolasi dan perawat yang bertugas menggunakan APD lengkap untuk
masuk keruangan isolasi dan menerapkan 6 standar keselamatan pasien.
Data ini termasuk kedalam kekuatan.
6. Program ruangan unggulan
Berdasarkan data yang telah dikaji, ruangan Flamboyan tidak memiliki
program ruangan unggulan khusus hanya saja ruang flamboyan
mengikuti visi misi dari rumah sakit.
Data ini termasuk kedalam kekuatan.
7. Kuesioner kepuasan pasien dari ruangan
Berdasarkan data yang telah di kaji, ruangan Flamboyan sudah memiliki
instrumen kepuasan pasien yang telah disamakan oleh pihak RS untuk
seluruh ruangan dan hasil kuesioner kepuasan pasien didapatkan 90%
termasuk dalam kategori cukup puas terhadap tindakan keperawatan.
Kuesioner dibagikan kepada 10 orang pasien dalam masa rawat >48 jam
dan kuesioner yang kembali sebanyak 10 kuesioner.
Data ini termasuk kedalam kekuatan.
8. RS kompotitor ada/tidak
Berdasarkan observasi, terdapat RS kompotitor di daerah cimahi yang
terdekat dengan RSU Mitra Anugrah Lestari, yaitu RS Kasih Bunda dan
RS Avisena
Data ini termasuk kedalam ancaman
9. Kotak saran
Berdasarkan observasi, diruangan Flamboyan terdapat kotak saran untuk
keluarga, pengunjung dan pasien.
Data ini termasuk kedalam kekuatan.
10. Leaflet
Berdasarkan data yang telah dikaji, ruangan Flamboyan memiliki leaflet
untuk pasien, keluarga dan pengunjung, namun leaflet tidak terpampang
di tempat yang mudah di dapatkan oleh pasien, keluarga dan
pengunjung.
Data ini termasuk kedalam kelemahan.
166
315 316
312 SH
TG
Mushola
303
311
318 317
R.T
TG
300 303
309 Lift P 301 302
R. Cuci Plato
NS
R.KA TG
Berdasarkan data yang telah dikaji, ruangan Flamboyan memiliki denah ruangan rawat inap.
tidak ya
PERNAH
BEROBAT
- KIB INPUT KE
- KIUP KOMPUTER
- REGISTRASI
- FORMULIR
RAWAT
PULANG
RUJUK
RUANG
PERAWATAN
PULANG RUJUK
170
5. MONEY
KAMAR/
VISITE DOKTER/HARI ASKEP TOTAL UANG MUKA
HARI
Rp.90.000 dr. Anak = Rp.72.000 Rp. 70.000 Rp. 232.000 Rp. 500.000
Rp.90.000 dr. Internis = Rp.72.000 Rp. 70.000 Rp. 232.000 Rp. 500.000
Rp.90.000 dr. Obgyn = Rp.72.000 Rp. 70.000 Rp. 232.000 Rp. 500.000
Rp.90.000 dr. Bedah = Rp.72.000 Rp. 70.000 Rp. 232.000 Rp. 500.000
Rp.90.000 dr. RHM = Rp.72.000 Rp. 70.000 Rp. 232.000 Rp. 500.000
Rp.90.000 dr. THT = Rp.72.000 Rp. 70.000 Rp. 232.000 Rp. 500.000
Rp.90.000 dr. Mata = Rp.72.000 Rp. 70.000 Rp. 232.000 Rp. 500.000
Rp.90.000 dr. Saraf = Rp.72.000 Rp. 70.000 Rp. 232.000 Rp. 500.000
Rp.90.000 dr. Paru = Rp.72.000 Rp. 70.000 Rp. 232.000 Rp. 500.000
171
Fasilitas Keterangan :
1. 8 sampai 10 bed Tarif diatas baru ruangan, dan visite,
2. Bedside cabinet asuhan keperawatan
3. Lemari pakaian Obat atau resep keluarga pasien yang
4. Kursi lipat chitose membeli
5. Kamar mandi biasa Apabila ada pemeriksaan penunjang
medis seperti radiologi, laboratorium,
dan lain-lain dibayar saat akan dilakukan
pemeriksaan
DP atau uang muka dibayar dikasir
sebelum pasien masuk ruang perawatan
DP atau uang muka tidak berlaku bagi
pasein kontraktor atau asuransi
KAMAR/
VISITE DOKTER/HARI ASKEP TOTAL UANG MUKA
HARI
Rp.100.000 dr. Anak = Rp.72.000 Rp. 70.000 Rp. 242.000 Rp. 700.000
Rp. 100.000 dr. Internis = Rp.72.000 Rp. 70.000 Rp. 242.000 Rp. 700.000
Rp. 100.000 dr. Obgyn = Rp.72.000 Rp. 70.000 Rp. 242.000 Rp. 700.000
Rp. 100.000 dr. Bedah = Rp.72.000 Rp. 70.000 Rp. 242.000 Rp. 700.000
Rp. 100.000 dr. RHM = Rp.72.000 Rp. 70.000 Rp. 242.000 Rp. 700.000
Rp. 100.000 dr. THT = Rp.72.000 Rp. 70.000 Rp. 242.000 Rp. 700.000
Rp. 100.000 dr. Mata = Rp.72.000 Rp. 70.000 Rp. 242.000 Rp. 700.000
Rp. 100.000 dr. Saraf = Rp.72.000 Rp. 70.000 Rp. 242.000 Rp. 700.000
Rp. 100.000 dr. Paru = Rp.72.000 Rp. 70.000 Rp. 242.000 Rp. 700.000
Fasilitas Keterangan :
1. 5 sampai 6 bed Tarif diatas baru ruangan, dan visite,
2. Bedside cabinet asuhan keperawatan
3. Lemari pakaian Obat atau resep keluarga pasien yang
4. Kursi lipat chitose membeli
5. Kamar mandi biasa Apabila ada pemeriksaan penunjang
medis seperti radiologi, laboratorium,
dan lain-lain dibayar saat akan dilakukan
pemeriksaan
DP atau uang muka dibayar dikasir
sebelum pasien masuk ruang perawatan
DP atau uang muka tidak berlaku bagi
pasein kontraktor atau asuransi
172
KAMAR/
VISITE DOKTER/HARI ASKEP TOTAL UANG MUKA
HARI
Rp.200.000 dr. Anak = Rp.88.500 Rp. 80.000 Rp. 368.500 Rp. 1.250.000
Rp. 200.000 dr. Internis = Rp.88.500 Rp. 80.000 Rp. 368.500 Rp. 1.250.000
Rp. 200.000 dr. Obgyn = Rp.88.500 Rp. 80.000 Rp. 368.500 Rp. 1.250.000
Rp. 200.000 dr. Bedah = Rp.88.500 Rp. 80.000 Rp. 368.500 Rp. 1.250.000
Rp. 200.000 dr. RHM = Rp.88.500 Rp. 80.000 Rp. 368.500 Rp. 1.250.000
Rp. 200.000 dr. THT = Rp.88.500 Rp. 80.000 Rp. 368.500 Rp. 1.250.000
Rp. 200.000 dr. Mata = Rp.88.500 Rp. 80.000 Rp. 368.500 Rp. 1.250.000
Rp. 200.000 dr. Saraf = Rp.88.500 Rp. 80.000 Rp. 368.500 Rp. 1.250.000
Rp. 200.000 dr. Paru = Rp.88.500 Rp. 80.000 Rp. 368.500 Rp. 1.250.000
Fasilitas Keterangan :
1. TV Tarif diatas baru ruangan, dan visite,
2. Dispenser asuhan keperawatan
3. 6 bed + meja makan Obat atau resep diambilkan oleh POS
4. Bedside cabinet sepengetahuan keluarga (jika DP sudah
5. Lemari pakaian dibayar FULL.
6. Kursi lipat chitose Apabila ada pemeriksaan penunjang
7. Kamar mandi dingin medis seperti radiologi, laboratorium,
(tissue toilet+ tempat dan lain-lain dihitung pada saat pulang
handuk) DP atau uang muka dibayar dikasir
sebelum pasien masuk ruang perawatan
DP atau uang muka tidak berlaku bagi
pasein kontraktor atau asuransi
KAMAR/
VISITE DOKTER/HARI ASKEP TOTAL UANG MUKA
HARI
Rp.225.000 dr. Anak = Rp.88.500 Rp. 80.000 Rp. 393.500 Rp. 1.500.000
Rp. 225.000 dr. Internis = Rp.88.500 Rp. 80.000 Rp. 393.500 Rp. 1.500.000
Rp. 225.000 dr. Obgyn = Rp.88.500 Rp. 80.000 Rp. 393.500 Rp. 1.500.000
Rp. 225.000 dr. Bedah = Rp.88.500 Rp. 80.000 Rp. 393.500 Rp. 1.500.000
Rp. 225.000 dr. RHM = Rp.88.500 Rp. 80.000 Rp. 393.500 Rp. 1.500.000
Rp. 225.000 dr. THT = Rp.88.500 Rp. 80.000 Rp. 393.500 Rp. 1.500.000
Rp. 225.000 dr. Mata = Rp.88.500 Rp. 80.000 Rp. 393.500 Rp. 1.500.000
Rp. 225.000 dr. Saraf = Rp.88.500 Rp. 80.000 Rp. 393.500 Rp. 1.500.000
Rp. 225.000 dr. Paru = Rp.88.500 Rp. 80.000 Rp. 393.500 Rp. 1.500.000
Fasilitas Keterangan :
1. TV Tarif diatas baru ruangan, dan visite,
2. Dispenser asuhan keperawatan
3. 2 bed + meja makan Obat atau resep diambilkan oleh POS
4. Bedside cabinet sepengetahuan keluarga (jika DP sudah
5. Lemari pakaian dibayar FULL.
6. Kursi biasa Apabila ada pemeriksaan penunjang
173
KAMAR/
VISITE DOKTER/HARI ASKEP TOTAL UANG MUKA
HARI
Rp. 275.000 dr. Anak = Rp.99.500 Rp. 90.000 Rp. 464.500 Rp. 2.000.000
Rp. 275.000 dr. Internis = Rp.105.500 Rp. 90.000 Rp. 470.000 Rp. 2.000.000
Rp. 275.000 dr. Obgyn = Rp.105.500 Rp. 90.000 Rp. 470.000 Rp. 2.000.000
Rp. 275.000 dr. Bedah = Rp.105.500 Rp. 90.000 Rp. 470.000 Rp. 2.000.000
Rp. 275.000 dr. RHM = Rp.105.500 Rp. 90.000 Rp. 470.000 Rp. 2.000.000
Rp. 275.000 dr. THT = Rp.105.500 Rp. 90.000 Rp. 470.000 Rp. 2.000.000
Rp. 275.000 dr. Mata = Rp.105.500 Rp. 90.000 Rp. 470.000 Rp. 2.000.000
Rp. 275.000 dr. Saraf = Rp.105.500 Rp. 90.000 Rp. 470.000 Rp. 2.000.000
Rp. 275.000 dr. Paru = Rp.105.500 Rp. 90.000 Rp. 470.000 Rp. 2.000.000
Fasilitas Keterangan :
1. AC Tarif diatas baru ruangan, dan visite,
2. TV asuhan keperawatan
3. Dispenser + teaset Obat atau resep diambilkan oleh POS
4. 2 bed + meja makan sepengetahuan keluarga (jika DP sudah
5. Bedside cabinet dibayar FULL.
6. Lemari pakaian Apabila ada pemeriksaan penunjang
7. Kursi biasa 1 eksekutif medis seperti radiologi, laboratorium,
8. Kamar mandi air panas dan lain-lain dihitung pada saat pulang
dan dingin (tissue toilet+ DP atau uang muka dibayar dikasir
tempat handuk) sebelum pasien masuk ruang perawatan
DP atau uang muka tidak berlaku bagi
pasein kontraktor atau asuransi
KAMAR/
VISITE DOKTER/HARI ASKEP TOTAL UANG MUKA
HARI
Rp. 375.000 dr. Anak = Rp.99.500 Rp. 90.000 Rp. 564.500 Rp. 2.250.000
Rp. 375.000 dr. Internis = Rp.105.500 Rp. 90.000 Rp. 570.000 Rp. 2.250.000
Rp. 375.000 dr. Obgyn = Rp.105.500 Rp. 90.000 Rp. 570.000 Rp. 2.250.000
Rp. 375.000 dr. Bedah = Rp.105.500 Rp. 90.000 Rp. 570.000 Rp. 2.250.000
Rp. 375.000 dr. RHM = Rp.105.500 Rp. 90.000 Rp. 570.000 Rp. 2.250.000
Rp. 375.000 dr. THT = Rp.105.500 Rp. 90.000 Rp. 570.000 Rp. 2.250.000
Rp. 375.000 dr. Mata = Rp.105.500 Rp. 90.000 Rp. 570.000 Rp. 2.250.000
Rp. 375.000 dr. Saraf = Rp.105.500 Rp. 90.000 Rp. 570.000 Rp. 2.250.000
Rp. 375.000 dr. Paru = Rp.105.500 Rp. 90.000 Rp. 570.000 Rp. 2.250.000
174
Fasilitas Keterangan :
1. AC Tarif diatas baru ruangan, dan visite,
2. Kulkas asuhan keperawatan
3. TV Obat atau resep diambilkan oleh POS
4. Dispenser + teaset sepengetahuan keluarga (jika DP sudah
5. 1 bed + meja makan dibayar FULL.
6. Sofa + meja +bunga Apabila ada pemeriksaan penunjang
hiasan + tissue meja medis seperti radiologi, laboratorium,
7. Bedside cabinet dan lain-lain dihitung pada saat pulang
8. Lemari pakaian DP atau uang muka dibayar dikasir
9. Kamar mandi air panas sebelum pasien masuk ruang perawatan
dan dingin (tissue toilet+ DP atau uang muka tidak berlaku bagi
tempat handuk) pasein kontraktor atau asuransi
KAMAR/
VISITE DOKTER/HARI ASKEP TOTAL UANG MUKA
HARI
Rp. 575.000 dr. Anak = Rp.116.000 Rp. 120.000 Rp. 811.000 Rp. 2.750.000
Rp. 575.000 dr. Internis = Rp.116.000 Rp. 120.000 Rp. 811.000 Rp. 2.750.000
Rp. 575.000 dr. Obgyn = Rp.116.000 Rp. 120.000 Rp. 811.000 Rp. 2.750.000
Rp. 575.000 dr. Bedah = Rp.116.000 Rp. 120.000 Rp. 811.000 Rp. 2.750.000
Rp. 575.000 dr. RHM = Rp.110.000 Rp. 120.000 Rp. 811.000 Rp. 2.750.000
Rp. 575.000 dr. THT = Rp.116.000 Rp. 120.000 Rp. 811.000 Rp. 2.750.000
Rp. 575.000 dr. Mata = Rp.116.000 Rp. 120.000 Rp. 811.000 Rp. 2.750.000
Rp. 575.000 dr. Saraf = Rp.116.000 Rp. 120.000 Rp. 811.000 Rp. 2.750.000
Rp. 575.000 dr. Paru = Rp.116.000 Rp. 120.000 Rp. 811.000 Rp. 2.750.000
Fasilitas Keterangan :
1. AC Tarif diatas baru ruangan, dan visite,
2. Kulkas asuhan keperawatan
3. TV Obat atau resep diambilkan oleh POS
4. Dispenser + teaset sepengetahuan keluarga (jika DP sudah
5. 1 bed + meja makan dibayar FULL.
pasien Apabila ada pemeriksaan penunjang
6. Table kopi + meja medis seperti radiologi, laboratorium,
makan kecil dan lain-lain dihitung pada saat pulang
7. Kopi mix + the celup + DP atau uang muka dibayar dikasir
gula putih sebelum pasien masuk ruang perawatan
8. Sofa + meja +bunga DP atau uang muka tidak berlaku bagi
hiasan + tissue meja pasein kontraktor atau asuransi
9. Bedside cabinet
10. Lemari pakaian
11. Kamar mandi air panas
dan dingin (tissue
toilet+ tempat handuk)
175
umbilical
cateter
48 Intubasi 110.000,00 99.000,00 94.000,00 88.000,00 Per Tindakan
associate. Sebanyak
76% perawat diruang
flamboyan adalah
perawat associate
5. Perawat diruang
Flamboyan yang
memiliki latar belakang
pelatihan klinik yang
terbanyak diantaranya
yaitu BTCLS sebanyak
7 orang (53%)
6. Terdapat sebanyak 9
orang perawat (69%)
perawat ruang
flamboyan memilki
STR dan 4 orang lain
nya sudah dinyatakan
lulus uji kompetensi
namun STR sedang
dalam proses
173
7. Gaya komunikasi
hubungan antara
perawat didapatkan
hasil struktur (task)
rendah dan
pertimbangan
(relationship) tinggi
berdasarkan metode
OHIO State termasuk
kedalam kategori
Partisipasi
8. Gaya kepemimpinan
kepala ruang
flamboyan adalah
demokrasi
9. Secara keseluruhan
jam kerja, beban kerja
di ruang perawatan
ruang perawatan
Flamboyan adalah
174
melakukan Discharge
Planning sesuai SOP
(100%)
16. Perawat diruang
Flamboyan sudah
melaksanakan
metode tim sesuai
SOP (100%)
Material 1. Sarana Prasarana 1. Belum terdapatruang
kelayakan ruang rawat perawat, ruang khusus
inap 83.3% loker perawat, kamar
2. Sarana Prasarana mandi umum dan
untuk petugas perawat,
kesehatan 78,5% 2. Kesedian alat yang
3. Sarana Prasarana tersedia belum
untuk pasien 76,4% memenuhi kebutuhan (
4. Kelengkapan alat EKG, Lampu Sorot,
Kesehatan 72,9% Troli oksigen kecil, dan
sesuai DEPKES. kursi roda)
5. Sarana Prasarana
179
pengajuan alat
diruangan
Money 1. Sumber dana RSU 1. Rumah sakit belum
Mitra Anugrah Lestari memiliki dana khusus
adalah berasal dari untuk kegiatan
pelayanan pasien dan pelatihan
dana Yayasan Mitra 2. Untuk melanjutkan
Anugrah Lestari. pendidikan masih
2. Terdapat jaminan menggunakan dana
kesehatan karyawan pribadi
berasal dari
YayasanAnugrah Mitra
Lestari yaitu Jaminan
Kesehatan/BPJS Kelas
II, Jaminan Hari Tua,
Jaminan Pensiun dan
BPJS
Ketenagakerjaan.
3. Gaji karyawan RSU
Mitra Anugrah Lestari
181
Anugrah Lestari
9. Pendidikan lanjut bagi
karyawan saat ini
belum difasilitasi oleh
rumah sakit, sedang
dalam pengajuan untuk
subsidi dana bagi
karyawan,
10. Kegiatan rekreasi
ruangan sudah ada,
RSU Mitra Anugrah
Lestari memiliki
agenda rutinbagi
karyawan untuk
melakukan rekreasi
keluar RS
11. Terdapat Sistem
reward di RSU Mitra
Anugrah Lestari sudah
berjalan bagi karyawan
184
jumlah tindakan
terbanyak
6. Perawat ruang
flamboyan melakukan
penkes terhadap
pasien, keluarga dan
pengunjung
7. Memiliki kerjasama
dengan beberapa
instansi guna untuk
meningkatkan mutu
pelayanan
8. Sudah memiliki denah
ruangan dan alur
pasien rawat inap.
9. Terdapat kotak saran
di area Ruang
Flamboyan.
10. Menerapkan 6 standar
keselamatan pasien
186
Tows Matrix
S (+) W (+)
1. Job Description sudah sesuai dengan 1. Jumlah perawat yang tersedia
tugas masing-masing sebagai Kepala di ruang flamboyan RSU Mitra
Ruangan, Penanggung Jawab Shift, Anugrah Lestari yaitu
dan perawat Pelaksana sesuai sebanyak 13 orang maka
dengan uraian tugas yang berlaku di terjadi kekurangan SDM
RSU Mitra Anugrah Lestari sebanyak :
2. Sebanyak 7 orang perawat dengan Rumus Doughlas = 11 orang
jenjang pendidikan DIII Keperawatan Lokakarya Gillies = 10 orang
(54%) dan sebanyak 6 orang perawat Lokakarya PPNI = 15 orang
dengan jenjang pendidikan S1 Depkes = 11 orang
keperawatan+Ners (46%). Formulasi Nina = 9 orang
3. Ruang Flamboyan yaitu <1 tahun 2. Kepuasan kerja perawat
188
SOP (100%)
26. Sarana Prasarana kelayakan ruang
rawat inap 83.3%
27. Sarana Prasarana untuk petugas
kesehatan 78,5%
28. Sarana Prasarana untuk pasien
76,4%
29. Kelengkapan alat Kesehatan 72,9%
sesuai DEPKES.
30. Sarana Prasarana barang habis pakai
100%
31. Sarana Prasarana alat tenun 53,4%
32. Sarana Prasaran peralatan non medis
81,4%
33. Ada tambahan lemari untuk
penyimpanan barang pasien di setiap
ruangan
34. Barang habis pakai selalu di ganti jika
habis
35. Terdapat ruang rawat isolasi
193
90%.
61. BOR Ruang Flamboyan RSU Mitra
Anugrah Lestari pada bulan Januari-
Februari 2019 sudah sesuai yaitu
56,5%
62. Dan hasil observasi BOR di Ruang
Flamboyan RSU Mitra Anugrah
Lestari selama 3 hari sebesar 65 %.
63. AVLOS yang diperoleh di Ruang
Flamboyan RSU Mitra Anugrah
Lestari pada bulan Januari-Februari
2019 sebesar 4 hari
E. Rencana Strategi
1. Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix
No Critical Succes Factor Bobot Rating Score
KEKUATAN
1 Job Description sudah sesuai dengan tugas masing- 0,01 4 0,04
masing sebagai Kepala Ruangan, Penanggung Jawab
Shift, dan perawat Pelaksana sesuai dengan uraian tugas
yang berlaku di RSU Mitra Anugrah Lestari
2 Sebanyak 7 orang perawat dengan jenjang pendidikan DIII 0,01 3 0,03
Keperawatan (54%) dan sebanyak 6 orang perawat
dengan jenjang pendidikan S1 keperawatan+Ners (46%).
3 Ruang Flamboyan yaitu <1 tahun sebanyak 30%, 1-3 0,01 3 0,03
tahun sebanyak 62%, >3 tahun sebanyak 8%.
4 Berdasarkan jabatan di ruang Flamboyan terdapat 1 orang 0,01 4 0,04
Karu, 2 orang PP, dan 10 orang perawat associate.
Sebanyak 76% perawat diruang flamboyan adalah
perawat associate
5 Perawat diruang Flamboyan yang memiliki latar belakang 0,01 4 0,04
pelatihan klinik yang terbanyak diantaranya yaitu BTCLS
sebanyak 7 orang (53%)
200
8. Rumah sakit belum memiliki dana khusus untuk kegiatan 0,01 1 0,01
pelatihan
9. Untuk melanjutkan pendidikan masih menggunakan dana 0,01 1 0,01
pribadi
JUMLAH TOTAL 1 2,47
IFE
Kuat I II III
3.0
V
E
F Sedang IV TUMBUH VI
E 2.0
Lemah
1.0
VII VIII IX
210
FAKTOR EKSTERNAL
1. Stabilitas Lingkungan (ES)
a. Terdapat kesempatan perawat -3
untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan
-4
b. Adanya ijin belajar berupa
211
X = IS + CA = 4 + -3 = 1
Banyak Peluang
H. MATRIX SPACE Lingkungan
Sel.1 Strategi
Agresif
Ancaman
Lingkungan Yang
besar
Berdasarkan Matrix Space RSU Mitra Anugrah Lestari
Khususnya Ruang Flamboyan berada pada Sel.1 Strategi
Agresif dimana RSU Mitra Anugrah lestari diharapkan dapat
meningkatkan market penetration, market development, dan
product development, horizontal diversitication
213
I. ALTERNATIF STRATEGI
J. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
AS TS AS TS AS TS
PELUANG
Ada kesempatan 0,1 4 0,4 4 0,4 3 0,3
bagi perawat untuk
melanjutkan
pendidikan,
mengikuti pelatihan,
seminar dan
workshop berupa ijin
dinas berupa
disposisi dari
direktur.
Rumah Sakit akan 0,1 3 0,3 3 0,3 4 0,4
melakukan akreditasi
215
ANCAMAN
beban kerja di Ruang 0,1 2 0,2 1 0,1 1 0,1
Falmboyan >79%
yang temasuk
kedalam beban kerja
tinggi.
adanya peningkatan 0,1 2 0,2 1 0,1 1 0,1
beban kerja dapat
menyebabkan
peningkatan
kelelahan dan
penurunan motivasi
adanya peningkatan 0,1 2 0,2 2 0,1 2 0,2
216
terdapat 1 orang
Karu, 2 orang PP,
dan 10 orang
perawat associate.
Sebanyak 76%
perawat diruang
flamboyan adalah
perawat associate
Perawat diruang 0,01 4 0,04 4 0,04 3 0,03
Flamboyan yang
memiliki latar
belakang pelatihan
klinik yang terbanyak
diantaranya yaitu
BTCLS sebanyak 7
orang (53%)
Terdapat sebanyak 9 0,01 4 0,04 4 0,04 3 0,03
orang perawat (69%)
perawat ruang
flamboyan memilki
STR dan 4 orang lain
nya sudah
219
perawatan ruang
perawatan
Flamboyan adalah
79% (> 77%), artinya
beban kerja di
ruangan tersebut
sudah termasuk
kedalam beban kerja
tinggi.
Pengetahuan 0,01 3 0,03 3 0,03 3 0,03
perawat sudah baik
dalam dokumentasi
asuhan keperawatan
(100%)
Pengetahuan 0,01 3 0,03 3 0,03 3 0,03
perawat sudah baik
tentang timbang
terima diruang
Flamboyan (100%)
Pengetahuan 0,01 3 0,03 3 0,03 3 0,03
perawat sudah baik
tentang supervisi
221
keperawatan (80%)
Pengetahuan 0,01 3 0,03 3 0,03 3 0,03
perawat sudah baik
tentang perencanaan
pulang pasien
diruang Flamboyan
(60%)
Sebagian besar 0,01 3 0,03 3 0,03 3 0,03
perawat (50%)
memiliki
pengetahuan yang
baik tentang
sentralisasi obat
diruang Flamboyan
Pengetahuan 0,01 3 0,03 3 0,03 3 0,03
perawat sudah baik
tentang Universal
Precaution diruang
Flamboyan (90%)
Pengetahuan Karu, 0,01 3 0,03 3 0,03 3 0,03
KATIM, dan PP
sudah baik tentang
222
81,4%
Ada tambahan lemari 0,01 3 0,03 3 0,03 4 0,04
untuk penyimpanan
barang pasien di
setiap ruangan
Barang habis pakai 0,01 3 0,03 3 0,03 4 0,04
selalu di ganti jika
habis
Terdapat ruang 0,01 3 0,03 3 0,03 4 0,04
rawat isolasi
Ada hand scrub 0,01 3 0,03 3 0,03 4 0,04
setiap pintu masuk
ruang perawatan
Terdapat alur 0,01 3 0,03 3 0,03 4 0,04
pengajuan alat
diruangan
Terdapat sumber 0,01 4 0,04 3 0,03 4 0,04
dana RSU Mitra
Anugrah Lestari
adalah berasal dari
pelayanan pasien
dan dana Yayasan
226
Mitra Anugrah
Lestari.
Terdapat jaminan 0,01 4 0,04 3 0,03 4 0,04
kesehatan karyawan
berasal dari
YayasanAnugrah
Mitra Lestari yaitu
Jaminan
Kesehatan/BPJS
Kelas II, Jaminan
Hari Tua, Jaminan
Pensiun dan BPJS
Ketenagakerjaan.
Terdapat gaji 0,01 4 0,04 3 0,03 3 0,03
karyawan RSU Mitra
Anugrah Lestari
sudah sesuai UMR
yang mengacu pada
wilayah kerja Kota
Cimahi
Terdapat tunjangan 0,01 4 0,04 3 0,03 3 0,03
hari raya untuk
227
macam, yaitu
pembayaran melalui
umun, BPJS dan
kontraktor.
Terdapat daftar biaya 0,01 4 0,04 3 0,03 4 0,03
operasional RS
untuk rawat inap dan
jasa pelayanan
medis
Terdapat Pendanaan 0,01 3 0,03 3 0,03 4 0,04
penyediaan barang
berasal dari
pembayaran pasien
dan yayasan Mitra
Anugrah Lestari
Terdapat Pendidikan 0,01 4 0,04 3 0,03 3 0,03
lanjut bagi karyawan
saat ini belum
difasilitasi oleh
rumah sakit, sedang
dalam pengajuan
untuk subsidi dana
229
bagi karyawan.
Terdapat Kegiatan 0,01 4 0,04 3 0,03 3 0,03
rekreasi ruangan
sudah ada, RSU
Mitra Anugrah
Lestari memiliki
agenda bagi
karyawan untuk
melakukan rekreasi
keluar RS
Terdapat Sistem 0,01 4 0,04 3 0,03 3 0,03
reward di RSU Mitra
Anugrah Lestari
sudah berjalan bagi
karyawan teladan
dengan kriteria
karyawan yang tidak
telat, rajin,
melakukan tindakan
dengan baik dan
benar, menerapkan
5S yang dinilai oleh
230
manajemen Rumah
Sakit
Rumah Sakit Berada 0,01 4 0,04 3 0,03 4 0,04
pada lokasi yang
strategis
Memiliki Visi, Misi, 0,01 4 0,04 3 0,03 3 0,03
Nilai, Tujuan dan
Motto RS
Ruang Flamboyan 0,01 4 0,04 3 0,03 3 0,03
emiliki SAK masalah
keperawatan
terbanyak
Memiliki 10 daftar 0,01 4 0,04 3 0,03 4 0,04
penyakit terbanyak
Memiliki SOP 10 0,01 4 0,04 3 0,03 4 0,04
jumlah tindakan
terbanyak
Perawat ruang 0,01 4 0,04 3 0,03 4 0,04
flamboyan
melakukan penkes
terhadap pasien,
keluarga dan
231
pengunjung.
Memiliki kerjasama 0,01 4 0,04 3 0,03 4 0,04
dengan beberapa
instansi guna untuk
meningkatkan mutu
pelayanan.
Sudah memiliki 0,01 4 0,04 3 0,03 4 0,04
denah ruangan dan
alur pasien rawat
inap.
Terdapat kotak saran 0,01 4 0,04 3 0,03 4 0,04
di area Ruang
Flamboyan.
Menerapkan 6 0,01 4 0,04 3 0,03 4 0,04
standar keselamatan
pasien
Angka kejadian 0,01 4 0,04 3 0,03 4 0,04
infeksi 0% yang
termasuk kedalam
indikator mutu baik.
Hasil kuesioner 0,01 4 0,04 3 0,03 4 0,04
kepuasan pasien
232
90%.
BOR Ruang 0,01 4 0,04 3 0,03 4 0,04
Flamboyan RSU
Mitra Anugrah
Lestari pada bulan
Januari-Februari
2019 sudah sesuai
yaitu 56,5%
Dan hasil observasi 0,01 4 0,04 3 0,03 4 0,04
BOR di Ruang
Flamboyan RSU
Mitra Anugrah
Lestari selama 3 hari
sebesar 65 %.
AVLOS yang 0,01 4 0,04 3 0,03 4 0,04
diperoleh di Ruang
Flamboyan RSU
Mitra Anugrah
Lestari pada bulan
Januari-Februari
2019 sebesar 4 hari
KELEMAHAN
Jumlah perawat yang 0,01 2 0,02 2 0,02 1 0,01
233
tersedia di ruang
flamboyan RSU Mitra
Anugrah Lestari yaitu
sebanyak 13 orang
maka terjadi
kekurangan SDM
sebanyak :
a. Rumus Doughlas
= 11 orang
b. Lokakarya Gillies
= 10 orang
c. Lokakarya PPNI
= 15 orang
d. Depkes = 11
orang
e. Formulasi Nina =
9 orang
Kepuasan kerja 0,01 2 0,02 2 0,02 2 0,02
perawat sebagian
besar berada pada
kategori tidak puas
(64%)
234
memiliki dana
khusus untuk
kegiatan pelatihan
Untuk melanjutkan 0,01 2 0,02 2 0,02 1 0,01
pendidikan masih
menggunakan dana
pribadi
Rumah sakit belum 0,01 2 0,02 2 0,02 1 0,01
memiliki dana
khusus untuk
kegiatan pelatihan
Untuk melanjutkan 0,01 2 0,02 2 0,02 1 0,01
pendidikan masih
menggunakan dana
pribadi
= 4,78 = 4,21 = 4,49
236
3. Tidak adanya Memenuhi Mengusulkan Ka.Ru R.Flamboyan April 2019 Tersedianya pengajuan sarana
kesediaan alat ketersediaan untuk melengkapi Mahasiswa dan alat untuk ruang flamboyan
untuk memenuhi alat yang sarana dan Sarana :
kebutuhan prasarana dengan Ruang perawat dan loker
kurang
sarana ruang memanfaatkan Toilet perawat dan tim medis
perawat dan sumber daya yang
toilet, dan ada dengan Pengajuan Alat Medis
pengadaan alat mengusulkan Termometer 2 buah
medis yang blm untuk pengadaan Troli + Oksigen kecil 1 buah
tersedia sesuai sarana EKG 1 buah
dengan Mengusulkan Kursi Roda 1 buah
kebutuhan di untuk pengadaan
ruang sarana ruang Pengajuan Alat non Medis
Flamboyan perawat dan toilet, Printer 1 buah
seperti EKG, dan pengadaan
termometer, troli alat medis yang
oksigen kecil blm tersedia
dan kursi roda, sesuai dengan
Alat non medis kebutuhan di
printer ruang Flamboyan
seperti EKG,
termometer, troli
oksigen kecil dan
kursi roda, Alat
non medis printer
4 Tersedianya Memenuhi Membuat tempat Ka.Ru R.Flamboyan April 2019 Tersedianya tempat leaflet dan
leaflet dan ketersediaan leaflet Mahasiswa leaflet berdasarkan kebutuhan
tempat leaflet leaflet untuk menggunakan diruangan dengan jumlah 6 leaflet
yang perlu di promosi mika dan penyakit dan 7 leaflet tindakan
revitalisasi kesehatan membuat leaflet keperawatan
berdasarkan
jumlah penyakit
terbanyak
153
BAB IV
PEMBAHASAN
7 6 3
154
1) Derajat Ketergantungan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan selama 3 hari
tentang derajat ketergantungan pada pasien di ruang perawatan
Flamboyan didapatkan hasil rata-rata:
Minimal care = 33 orang
Partial care = 2 orang
Total care = 1 orang
Jumlah seluruh pasien = 36 orang
76 jam
3) Pendidikan Kesehatan
36 pasien x 0,25 =9
4) Kebutuhan perawat
(0.6𝑥52)𝑥3.4
𝑇𝑃 =
7
106
𝑇𝑃 = = 15,1 ≈ 15
7
6) Faktor koreksi
𝑙𝑜𝑠𝑠 𝑑𝑎𝑦 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛+𝑐𝑢𝑡𝑖+ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑥 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎
52+12+14
= 287
𝑥 15
156
78
= 287 𝑥 15
= ( 15 + 4) x 0.25
= 4,7 ≈ 5
Hasil Analisis:
Sarana :
1. Ruang perawat dan loker
2. Toilet perawat dan tim medis
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan tanggal 22 Maret - 26 Maret
di ruang Flamboyan RSU Mitra Anugrah Lestari terdapat beberapa masalah
diantaranya sumber daya manusia belum sesuai dengan jumlah standar tenaga
perawat, pengetahuan yang kurang mengenai ronde, leaflet berdasarkan jumlah
penyakit terbanyak di ruangan belum ada, sarana prasarana diruangan belum
lengkap. Berdasarkan masalah tersebut kami membuat planning of action untuk
mengatasi masalah-masalah tersebut. Diantaranya telah disusun proposal untuk
mengusulkan penambahan jumlah tenaga perawat di ruang Flamboyan, telah
dilaksanakan in house training mengenai ronde keperawatan dengan hasil pretest
50% dan post test 77%, telah disusun proposal untuk pengajuan kelengkapan
sarana prasarana diruang flamboyan, telah membuat pengadaan tempat leaflet
menggunakan bahan mika dan leaflet berdasarkan kebutuhan diruangan dengan
jumlah 6 leaflet penyakit dan 7 leaflet tindakan keperawatan.
B. Saran
1. Bagi Rumah Sakit
a. Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi rumah sakit untuk meyesuaikan
kebutuhan jumlah tenaga perawat dengan menambahkan sebanyak 6
orang perawat dalam periode 2019-2020.
b. Dapat menjadi bahan pertimbangan rumah sakit untuk meningkatkan mutu
pelayanan bagi pasien dengan membuat leaflet secara berkala
c. Melakukan pengadaan ketersediaan sarana dan prasana sesuai standar
yang berlaku diantaranya
Sarana :
1. Ruang perawat dan loker
2. Toilet perawat dan tim medis
Pengajuan Alat Medis
1. Termometer 2 buah
2. Troli + Oksigen kecil 1 buah
3. EKG 1 buah
4. Kursi Roda 1 buah
Pengajuan Alat non Medis
1. Printer 1 buah
159
```
160
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (2005). Indikator Kinerja Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI.Depkes RI.
(2011). Standar Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Skala
No Pernyataan
Ya Kadang - Kadang Tidak
1 Wewenang mutlak pada pimpinan
Peranan pimpinan sangat besar pada
2
kelompok
3 Pimpinan menuntut kesetiaan tanpa syarat
Pemimpin sangat memperhatikan
4
kelompok
Tanggung jawab keberhasilan organisasi
5
hanya dipikul oleh pimpinan
6 Keputusan selalu dibuat oleh pimpinan
Komunikasi berlangsung satu arah
7
(pimpinan kebawah)
Tidak ada kesempatan bawahan memberi
8
saran, atau pendapat
Pimpinan menuntut prestasi sempurna dari
9
bawahan tanpa syarat
10 Prakarsa selalu berasal dari pimpinan
Kepala ruangan menjadikan anda alat
11
untuk mencapai keberhasilan
Pengawasan kegiatan, tingkah laku
12
bawahan, dilakukan ketat
Pimpinan menganggap anda belum
13
dewasa
14 Kepentingan pribadi sangat menonjol
Cenderung aadanya paksaan, ancaman,
15
dan hukuman
Perencanaan kegiatan, ruangan selalu
16 diatur kepala ruangan tanpa melibatkan
bawahan
17 Lebih banyak kritik daripada pujian
Pimpinan memilih tindakan sesuai
18
kriterianya
Pimpinan tidak pernah memikirkan
19
kebutuhan anda
20 Tugas tugas diberikan secara intruktif
Nama :
No. Responden :
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan mencantumkan tanda check list (√) di
kolom jawaban yang tersedia :
Jawaban
No. Pernyataan
SS S KS TS STS
TASK
Pada saat saya dinas bekerja, terkadang saya
1 terlambat pulang kerumah karena menyelesaikan
pekerjaan yang belum selesai dahulu.
2 Saya kadang tidak sempat beristirahat saat bekerja.
3 Menurut saya beban pekerjaan saya sangat berat
Ketika sedang libur saya terkadang diminta untuk
4
bekerja karena kekurangan tenaga perawat
Pasien yang datang bersamaan lebih dari satu, tidak
5
terkaji secara lengkap, karena beban kerja yang tinggi
RELATIONSHIP
Bila saya sakit dan tidak bekerja, ada perwakilan
1 ruangan yang menengok atau menanyakan kondisi
saya.
Ketika saya meminta bertukar dinas karena ada
2
keperluan mendesak, ada teman saya yang mau
JENIS KOMUNIKASI
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan mencantumkan tanda silang (x) di
kolom jawaban yang anda pilih !
1. Apabila ada konflik antara perawat
a. Kepala ruangan menunjuk seseorang dari perawat untuk mengatasinya
b. Kepala ruangan memberikan beberapa alternatif orang yang dianggap
mampu mengatasi masalah
c. Kepala ruangan terlibat langsung dengan pihak yang konflik untuk
mengatasinya
7. Apabila ada pasien baru datang, akan tetapi tempat tidur ruang rawat inap
penuh maka
a. Kepala ruangan akan menyediakan ruangan dan tempat tidur tambahan
b. Kepala ruangan akan mendiskusikan kepada Ka.Tim mengenai
kekurangan tempat tidur
c. Kepala ruangan menyampaikan kepada bidang logistik mengenai
kekurangan tempat tidur
d. Kepala ruangan langsung menunjuk Ka.Tim untuk menyelesaikan
masalah kekurangan tempat tidur
9. Apabila ada perawat yang yang melakukan tindakan tidak sesuai SOP maka
a. Kepala ruangan menegur langsung perawat tersebut
b. Kepala ruangan akan mendiskusikan dengan Ka.Tim perihal tindakan
yang tidak sesuai SOP
c. Kepala ruangan akan memanggil Ka.Tim untuk segera menegur perawat
tersebut
d. Kepala ruangan asal menunjuk perawat untuk menegur perawat
tersebut
10. Apabila ada pasien dan keluarga yang tidak puas dengan pelayanan rumah
sakit maka
a. Kepala ruangan terjun langsung menyelesaikan masalah tersebut
b. Kepala ruangan akan mendiskusikan dengan Ka.Tim mengenai masalah
tersebut
c. Kepala ruangan menujuk perawat perawat pelaksana untuk
menyelesaikan masalah tersebut
d. Kepala ruangan asal menunjuk perawat lain untuk menyelesaikan
masalah tersebut
A. Identitas
Umur : ……………… Ruangan : ……………....
Jenis kelamin : ……………... Masa kerja : …………........
Jabatan : ………...........
Keterangan :
P : Puas TP : Tidak Puas
SP: Sangat Puas CP : Cukup Puas
KEPUASAN HARAPAN
No. PERNYATAAN TP CP P SP TP CP P SP
Data Umum
No. Responden :
Umur :
Jenis kelamin :
Pendidikan terakhir :
Lama bekerja :
D. SUPERVISI
1. Apakah anda mengerti tentang supervisi?
a. Ya, Jelaskan...........................................................................
b. Tidak
2. Apakah supervisi telah dilakukan di ruangan?
a. Ya
b. Tidak
3. Berapa kali supervisi dilakukan?
a. 1x/bulan
b. Tidak terjadwal
4. Siapakah yang melakukan supervisi?
a. Atasan yang memiliki kelebihan dalam pengetahuan atau
keterampilan
b. Siapa saja
5. Adakah format baku untuk supervisi setiap tindakan?
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah format untuk supervisi sudah sesuai dengan standar
keperawatan?
E. DISCHARGE PLANNING
1. Apakah anda mengerti tentang Discharge Planning?
a. Ya
b. Tidak
Jelaskan :........................................................................................
2. Apakah pendidikan kesehatan penting dilakukan saat melakukan
Discharge Planning?
a. Ya
b. Tidak
Jelaskan:.........................................................................................
3. Apakah anda bersedia melakukan Discharge Planning?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah Discharge Planning dilakukan saat pasien akan pulang atau
keluar dari RS ?
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah sudah ada pembagian tugas tentang Discharge Planning?
a. Ya
11. Apakah ada format tiap jenis obat sebelum Anda memberikan obat ke
pasien ?
a. Ada
b. Tidak, jelaskan............................................................................
G. UNIVERSAL PRECAUTION
1. Apakah anda mengetahui tentang universal precaution ?
a. Ya, jelaskan....................................................................................
b. Tidak
2. Apakah universal precaution itu menyeluruh dilakukan kepada semua
pasien tanpa memandang infeksi ?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah anda mengetahui berapa waktu yang diperlukan untuk mencuci
tangan dalam setiap gerakan dengan menggunakan air mengalir ?
a. Ya, sebukan...................................................................................
b. Tidak
4. Apakah anda mengetahui manfaat mencuci tangan sebelum dan
sesudah cuci tangan ?
a. Ya, sebukan...................................................................................
b. Tidak
5. Menurut anda, apakah mencuci tangan terdiri dari 5 moment ?
a. Ya, sebutkan....................................................................................
b. Tidak
6. Menurut anda, apakah benar langkah ke 4 dari cuci tangan yaitu
menggosok punggung jemari dengan telapak tangan dalam dengan
posisi saling mengunci ?
a. Ya
b. Tidak
H. METODE TIM
No Responden :
Tanggal :
Pencapain
No Tugas / Intruksi Poin yang di amati
Ya Tidak
Perencanaan Timbang Terima
1 Menetapkan waktu yang tepat Hari / Tanggal :
untuk timbang terima Pukul :
Topi
k :
Ketua tim / perawat primer langsung
mempersiapkan timbang terima saat
awal shift akan dimulai
A. Pengkajian
HASIL OBSERVASI
No KEGIATAN D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
PENGKAJIAN
1. Data Biodata
2. Data Riwayat Kesehatan Sekarang
3. Data Riwayat Kesehatan Dahulu
4. Data Riwayat Kesehatan Keluarga
5. Data Biologis (Fisik)
6. Data Psikososial-spiritual
7. Pola hidup/pola aktivitas sehari-hari
8. Data Respon klien terhadap nyeri
9. Data ditulis secara lengkap dalam
waktu 24 jam setelah pasien masuk
HASIL OBSERVASI
No KEGIATAN D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 HASIL
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
DIAGNOSA ∑ ͞x
1. Sesuai dengan prioritas masalah
klien saat itu
2. Mancangkup seluruh dimensi
individu (Bisopsikososiospiritual)
3. Mencangkup tentang masalah
kurangnya pengetahuan
klien/keluarga
4. Dirumuskan dengan benar
(PE/PES)
B. Mencuci tangan
E. Pengelolaan limbah
Dilakukan
No Data fokus yang dinilai
Ya Tidak
Penerimaan resep/ obat
- Penanggung jawab pengelolaan obat
adalah kepala ruangan yang dapat
didelegasikan kepada staf yang
ditunjuk (perawat primer atau ketua
1 tim)
- Ke bed pasien : penjelasan dan
permintaa persetujuan tentang
sentralisasi obat
- Format sentralisasi obat berisi : nama,
no.registrasi, umur, ruangan
Pemberian obat
- Perhatikan 6 tepat (pasien, obat, dosis,
2
cara, waktu, dokumentasi)
- Perhatikan IW (Waspada/ monitoring)
Penyimpanan
- Obat yang diterima dicatat dalam buku
besar persediaan atau dalam kartu
3 persediaan
- Periksa persediaan obat, pemisahan
antara obat untuk penggunaan oral dan
obat luar
Dilakukan
No Data fokus yang dinilai
Ya Tidak
Mekanisme pelaksanaan
- Ketua tim sebagai perawat profesional
harus mampu menggunakan berbagai
teknik kepemimpinan
1
- Komunikasi efektif agar kontunuitas
rencana keperawatan terjamin
- Anggota tim harus menghargai
kepemimpinan ketua tim
Tanggung jawab ketua tim
- Membuat perencanaan
- Membuat penugasan, supervisi dan
evaluasi
2 - Mengenal atau mengetahui kondisi
pasien dan dapat menilai tingkat
kebutuhan pasien
- Mengembangkan kemampuan anggota
- Menyelenggarakan konferensi
Tanggung jawab anggota tim
- Memberikan asuhan keperawatan
pada pasien dibawah tanggung
3 jawabnya
- Kerja sama dengan anggota tim dan
antar tim
- Memberikan laporan
Tanggung jawab kepala ruangan
- Perencanaa
4 - Pengorganisasian
- Pengarahan
- Pengawasan
Dilakukan
No Tindakan yang diobservasi
Ya Tidak
Persiapan
1 PP sudah siap dengan status pasien dan
format discharge planning
2 Mengidentifikasi kebutuhan pemulangan
pasien terkait masalah yang mungkin timbul
pada saat pasien pulang (pengetahuan
pasien/ keluarga, kebutuhan psikologis,
bantuan yang diperlukan pasien,
pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari,
sumber dan sistem yang ada dimasyarakat,
kebutuhan perawatan)
3 Karu memeriksa kelengkapan administrasi
Pelaksanaan
4 PP menyampaikan pendidikan kesehatan,
melakukan demonstrasi dan redemonstrasi
(diet, aktivitas, istirahat, minum obat, dan
personal hygiene)
5 PP menanyakan kembali pada apsien
tentang materi yang telah disampaikan
6 PP mengucapkan terimakasih
7 Pnedokumentasian
2019
2. Elektroda EKG
3.Kapas alkohol dalam tempatnya
4.Jelly EKG
5.Kapas atau kassa lembab
2. PROSEDUR
Pelaksanaan
1. Perawat memberitahukan dan
menjelaskan kepada pasien
mengenai prosedur tindakan yang
akan dilakukan
2. Perawat mencuci tangan dengan
tekhnik aseptik da atiseptik
3. Bersihkan kotoran dan lemak
didaerah pemasangan dengan
kapas alkohol (pada daerah dada)
4. Lakukan desinfeksi pada area insersi
5. Pakai jarum yang steril, sekali pakai
pada tiap suntikan untuk mencegah
kontaminasi pada peralatan dan terapi
6. Bila mungkin sekali pakai vial
walaupun multidose
7. Tidak diperbolehkan menggunakan
jarum atau spuit yang dipakai ulang
untuk mengambil obat dalam vial
2. PROSEDUR
Pelaksanaan
1. Cuci tangan aseptic
2. Letakan pengalas dibawah bokong pasien
3. Letakan bengkok disisi pasien
4. Pakai sarung tangan
5. Lakukan hygiene pada daerah vulva, perineum
atau glan penis dengan bethadine
6. Pasang duk bolong
7. Buka bungkus kateter, kateter sambungkan ke
urin bag.
8. Lakukan perinsip pemberian obat dengan 7 benar
: Dilakukan
X : Tidak Dilakuka
1. Pendahuluan
(Rakhmawati, 2008).
keperawatan dapat mencapai hasil yang optimal apabila beban kerja dan
sumber daya perawat memiliki proporsi yang seimbang. Oleh karena itu,
mengalami peningkatan.
nya dengan BOR 2 bulan terakhir yaitu bulan januari sampai februari
lebih baik tenaga perawat yang sesuai dengan proporsi yang sesuai
Doughlas dan rumus Depkes diperoleh hasil jumlah tenaga perawat yang
perawat yang memiliki shift tidak terlalu banyak pada shift yang padat.
2. Tujuan
3. Manfaat
4. Out Put
5. Sasaran
sebagai berikut :
= 1142,2 menit
= 1142,2/1440 x 100%
= 0,79 x 100%
= 79 %
Kriteria menurut Gillies (2006) :
a) > 77 % : beban kerja tinggi
Hasil Analisis :
76 jam
36 pasien x 0,25 =9
(0.6𝑥52)𝑥3.4
𝑇𝑃 =
7
106
𝑇𝑃 = = 15,1 ≈ 15
7
52+12+14
= 287
𝑥 15
78
= 𝑥 15
287
= ( 15 + 4) x 0.25
= 4,7 ≈ 5
= 15 + 4
= 19 orang
Kualifikasi Nyata
Jumlah Tenaga yang
No Ruangan Dibutuhkan
Kebutuhan Nyata Kurang S1 D3 S1 D3
Ruang
1 19 13 6 3 3 5 8
Flamboyan
Kualifikasi yang
No Ruangan Bulan Dibutuhkan
S1 D3
7. Penutup
terima kasih.
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Mitra Anugrah Lestari merupakan rumah sakit
kepemilikan swasta yang mendapatkan kepercayaan dan ijin dari dinas
kabupaten bandung sejak tahun 2006, Rumah Sakit Mitra Anugrah
Lestari mengalami banyak perkembangan dari awal berdiri menjadi
rumah sakit tipe C terutama dalam perkembangan kunjungan pasien
yang mengalami peningkatan.
Sejalan perkembangan tersebut Ruang Flamboyan termasuk
didalam nya dengan BOR 2 bulan terakhir yaitu bulan januari sampai
februari 2019 mencapai 56,5% sehingga perlu antisipasi penanganan
pasien-pasien yang datang ke Ruang Flamboyan dengan mutu
pelayanan yang lebih baik serta sarana dan prasarana yang mendukung
pelayanan.
Sarana prasarana yang tersedia di ruang Flamboyan RS Mitra
Anugrah Lestari sudah 74,34 % telah memenuhi standar DEPKES untuk
sarana prasarana Rumah Sakit Tipe C dan 25.66% yang belum tersedia
atau belum memenuhi standar DEPKES untuk sarana prasarana Rumah
Sakit Tipe C.
Dalam pelaksanaan dilapangan masih banyak kendala yang
terjadi diantaranya keterbatasan alat-alat yang memadai dan kerusakan
alat bahkan pemeliharaan dan penggunaan alat yang tidak sesuai
prosedur sehingga hal-hal tersebut mempngaruhi dan memperlambat
kinerja rumah sakit.
Dampak kurangnya penanganan peralatan kesehatan tersebut
tentu akan memunculkan banyak permasalahan, diantaranya
terganggunya penanganan pasien yang membutuhkan peralatan vital.
Berdasarkan standar DEPKES bahwa sarana dan prasarana
harus dengan kondisi baik dan aman bagi pasien, maka untuk itu kami
mengajukan permohonan kebutuhan sarana dan prasarana tersebut
sebagai dasar dalam merencanakan kebutuhan anggaran di tahun
2020.
C. SASARAN
1. Ka.sie keperawatan
2. Ka.sie. Sarana prasarana
3. Bag. Administrasi keuangan RS Mitra Anugrah Lestari
4. Direktur RS Mitra Anugrah Lestari
E. WAKTU
Waktu penyusunan anggaran pada tahun 2019.
F. DASAR PENGAJUAN
1) Sarana dan Prasarana Untuk Petugas Kesehatan
5 Ruangan Kelas 3,
2 Ruangan Isolasi ,
1 Ruangan VIP
Terdapat handscrub di
10 Handscrub luar ruangan pasien
Tutup
Terdapat tutup sampiran
13 sampiran di setiap bed pasien
per pasien
Di setiap masing-masing
Lemari
14 kamar pasien terdapat 1
pasien
lemari pasien
Terdapat televisi di
ruangan pasien, namun
15 Televisi tidak semua ruangan,
hanya di ruangan kelas
tertentu.
1 Bedside monitor - - - - -
3 Thermometer 4-5/ruangan - 2 -
4 Bak instrument -
1/ruangan 3 -
sedang
5 Bak instrumen -
2/ruangan 2 -
besar
7 EKG 1/ruangan - - -
8 Bengkok -
2:2 / ruangan 2 -
besar/kecil
10 Nebulizer 1/ruangan - 2 -
13 Trolly + oksigen -
1/ruangan - -
kecil
16 Waskom - - 1 -
19 Tabung oksigen -
1-4/ruangan 12 -
besar
20 Tensimeter air -
2:2/ruangan 3 -
raksa anak/dewasa
21 Spygmomanometer 2/ruangan - - -
22 Stetoskop 1-2/ruangan - 4 -
23 Timbangan -
1:1/ruangan 1 -
Dewasa/bayi
24 Torniquet 2-3/ruangan - 2 -
28 Korentang 1-4/ruangan - - -
34 Penlight 1-2/ruangan - 1 -
36 Laringoskopi 1-4/ruangan - - -
2 Komputer - Baik
3 Printer - -
4 Telepon - Baik
8 Kulkas - Baik
10 Dispenser - Baik
14 Televisi - Baik
16 Sofa - Baik
19 AC - Baik
27 Leaflet - -
Sedangkan yang tidak tersedia ada 5 (18,6%) yang meliputi : over bad
table/ trolly saji untuk pasien,Tidak ada printer, tidak ada papan board white
kecil, tidak ada lemari loker perawat , tidak ada visi misi ruangan dan Tidak
tersedianya tempat sampah farmasi.
G. RINCIAN BARANG
1. Daftar Pengajuan Sarana dan Prasarana untuk Petugas
Kesehatan di Ruang Flamboyan
Rincian fasilitas sarana dan prasarana pelayanan yang di butuhkan di
ruang Flamboyan berdasarkan standar DEPKES yang disesuaikan
dengan kebutuhan ruangan.
No. Sarana dan Prasarana
1. Toilet perawat atau tim medis
2. Ruang dan Loker Perawat
H. PENUTUPAN
Peningkatan sarana dan prasarana di Ruang Flamboyan Rumah
Sakit Mitra Anugrah Lestari sangat dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan serta kenyamanan pasien dan petugas sehingga dapat
mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal.