S
antar manusia, tetapi juga sebagai media informasi antara
eismisitas merupakan suatu gejala bergetarnya lapisan
manusia dan alam sekitar.
tanah yang disebabkan oleh adanya kegiatan tektonik
Mikrotremor didasarkan pada perekaman ambient noise
seperti penunjaman (subduksi) lempeng, sesar,
untuk menentukan parameter karakteristik dinamika (damping
gunungapi, lipatan atau patahan, maupun kondisi geologi
ratio dan frekuensi natural) dan fungsi perpindahan (frekuensi
lainnya yang dapat menimbulkan getaran–getaran seismik.
dan amplifikasi) bangunan. Teknik HVSR (Horizontal to
Gelombang seismik merupakan gelombang mekanik yang
Vertical Fourier Amplitude Spectral Ratio) pada analisis data
menjalarkan energi menembus lapisan bumi. Kecepatan
mikrotremor telah digunakan secara luas untuk studi efek
penjalaran gelombang seismik ditentukan oleh karakteristik
lokal dan mikrozonasi. Selain sederhana dan bisa dilakukan
lapisan di mana gelombang tersebut menjalar. Karakteristik
kapan dan dimana saja, teknik ini juga mampu mengestimasi
lapisan tanah dapat diketahui, salah satunya dengan
frekuensi resonansi secara langsung tanpa harus mengetahui
mengetahui kecepatan batuan di bawah permukaan tanah
struktur kecepatan gelombang geser dan kondisi geologi
dengan menggunakan metode mikrotremor.
bawah permukaan lebih dulu. Metode HVSR untuk analisis
Mikrotremor merupakan getaran tanah dengan amplitudo
mikrotremor bisa digunakan untuk memperoleh frekuensi
beberapa mikrometer yang dapat ditimbulkan oleh peristiwa
natural sedimen.
alam maupun buatan, misal angin, gelombang laut, getaran
Mikrotremor rasio spektrum horizontal-to-vertikal (HVSR)
kendaraan. Mikrotremor disebut juga vibrasi tanah dengan
yang dapat ditentukan dengan mudah hanya dengan satu
amplitude displacement sekitar 0,1 mikron - 1 mikron dengan
sensor dengan tiga komponen dapat mengestimasi faktor
amplitude velocity 0,001 cm/s - 0,01 cm/s. Mikrotremor dapat
amplifikasi dari daerah setempat untuk insiden gelombang S
juga diartikan sebagai getaran harmonik alami tanah yang
secara vertikal, karena HVSR merepresentasikan karakteristik
terjadi secara terus menerus, terjebak di lapisan sedimen
dinamik setempat. Untuk itu, dengan menggunakan software
permukaan, terpantulkan oleh adanya bidang batas lapisan
Model HVSR yang dikembangkan, dilakukan pengolahan
dengan frekuensi yang tetap, disebabkan oleh getaran mikro di
inversi kurva HVSR yang berbasis gelombang badan untuk
bawah permukaaan tanah dan kegiatan alam lainnya.
mengestimasikan kecepatan gelombang VS. Nilai VS bawah
Karakteristik mikrotremor mencerminkan karakteristik
permukaan yang diperoleh dari hasil inversi kurva HVSR
batuan di suatu daerah. Penelitian mikrotremor juga banyak
tersebut digunakan untuk mengestimasikan VS30 yang berguna
dilakukan pada studi penelitian struktur tanah (soil
untuk klasifikasi tanah berdasarkan kekuatan getaran
investigation) untuk mengetahui keadaan bawah permukaan
gempabumi akibat efek lokal. Nilai VS30 ini dapat
tanah. Penelitian mikrotremor dapat mengetahui karakteristik
dipergunakan untuk memperkirakan bahaya gempabumi dan
lapisan tanah berdasarkan parameter periode dominannya dan
penentuan standard bangunan tahan gempa.
faktor penguatan gelombangnya (amplifikasi). Analisa
mikrotremor dapat digunakan untuk memperkirakan
karakteristik tanah sehingga metode ini dapat melihat
bagaimana pengaruh kondisi geologi setempat dan kondisi
JURNAL FISIKA LABORATORIUM_GEOFISIKA_2019 2
Perekaman selama 30 menit mikrotremor adalah alat mudah dibawa, murah, dan non
destruktif.
Umumnya data mikrotremor dipadukan dengan data bor
sehingga lebih detail data yang didapat. Output dari
Data sinyal mikrotremor adalah kecepatan batuan pada kedalaman 30
meter. Hal ini dikarenakan getaran-getaran yang terjadi mulai
pada kedalaman 30 m dan kecepatan batuannya
mempengaruhi situasi pada atas permukaan bumi. Terdapat
Pengolahan data dengan geopsy dan easy HVSR beberapa metode pengolahan data mikrotremor, yaitu SPA,
HVSR, PCA, Dumping, dan lainnya. Pada praktikum ini
dilakukan metode HVSR. Metode HVSR adalah rasio antara
gelombang horizontal dan vertikal. Metode HVSR dapat
Beda potensial, waktu, dan posisi menentukan frekuensi natural dan amplifiaksi (penguatan
pengukuran diukur dan dicatat gelombang).
Mikrotremor sangat sensitif terhadap getaran, sehingga
akan terdapat banyak noise. Sehingga dalam pengolahan data,
dilakukan filtering dan smoothing. Noise dalam praktikum ini
dapat disebabkan oleh suara motor dan suara orang yang
Belum berbicara dengan keras. Sedangkan smoothing dilakukan
Apakah semua untuk menghilangkan spike (data yang keluar dari range).
titik sudah Dari pengolahan data didapat data kecepatan tanah dari
diukur? ketiga titik, yaitu titik 1 sebesar 101,7 m/s; titik 2 sebesar
1414,51 m/s; dan titik 3 sebesar 1293,7 m/s. Pada Gambar 2,
dengan nilai kecepatan batuan permukaan bawah tanah kurang
Sudah
lebih 100 m/s, maka dapat dikatakan bahwa lapisan tanah pada
titik-titik percobaan adalah tanah lembung atau alain yang
Finish lunak. Selain itu, pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa
karakteristik lapisan tanah pada kota Surabaya, khususnya
Gambar 3. Flowchart daerah ITS adalah Alluvium (kerakal, kerikil, pasir, lempung
dan setempat pecahan cangkang fosil), yaitu sejenis tanah liat,
Alat deteksi mikrotremor mempunyai tiga komponen halus dan dapat menampung air hujan yang tergenang.
sensor; dua sensor horizontal (north east dan south west) dan Sedangkan pada titik 2 dan 3 lapisan tanahnya terdeteksi
satu sensor vertical (up and down). Mikrotremor memiliki sebagai lapisan yang sangat padat. Hal ini dapat terjadi
fungsi, yaitu untuk mengetahui daerah rawan longsor, gempa dikarenakan pada saat pengukuran, lapisan tanah dibawah alat
bumi, dumping ratio, dan mikrozonasi bangunan. Mikrozonasi mikrotremor adalah lapisan beton yang tebal.
bangunan adalah menguji apakah suatu bangunan tersebut
aman atau rawan kerusakan gempa. Selain itu, kelebihan dari
JURNAL FISIKA LABORATORIUM_GEOFISIKA_2019 4
IV. KESIMPULAN
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa, pada titik 1
dengan Vs30 101,69 m/s lapisan di permukaan bawah tanah
adalah lapisan tanah Alluvium. Sedangkan untuk titik 2 dan 3
Vs30-nya diatas 800 m/s itu menandakan lapisan dibawah
permukaan bawah tanahnya adalah lapisan yang sangat padat.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sukardi. 1992. Geologi Lembar Surabaya & Sapulu, Jawa. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi.
[2] [2] Nakamura, Y. Gurler, Dilek, E. Saita, Jun. Rovelli, Antonio. Donati,
Stefano. 2000. Vunerability Investigation of Roman Colosseum Using
Microtremor. 12WCEE.
[3] [3] Arai, H., Tokimatsu, K., 2004. S-wave velocity profiling by joint
inversion of microtremor H/V spectrum. Bulletin of the Seismological
Society of Amerca, 94(1), 54-63.
[4] [4] Nakamura Y, 1989, A method for dynamic characteristics estimation
of subsurface using microtremor on the ground surface, Quarterly
Report of the Railway Technology Research Institute, Japan ;30(1):25–
33.
[5] [5] Sungkono. B,. J., Santosa. 2011. Karakterisasi Kurva Horizontal-to-
Vertical Ratio: Kajian Literatur dan Permodelan. Submit to Neutrino
Journal
[6] [6] Herak, M. 2008. ModelHVSR: a Matlab tool to model horizontal-to-
vertical spectral ratio of ambient noise. Computers and Geosciences 34,
1514–1526.
[7] [7] Rošer, J. and Gosar, A. 2010. Determination of Vs30 for seismic
ground classifications in the Ljubljana area. Slovenia. Acta Geotechnica
Slovenia.
[8] [8] CEN (2004). Eurocode 8—design of structures for earthquake
resistance. Part 1: general rules, seismic actions and rules for buildings.
European standard EN 1998-1. December 2004. European Committee
for Standardization. Brussels